Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 8

ADPU4333 – Administrasi Keuangan


MARNIATI
043502087

Soal
Dalam inisiasi 8 ini, anda diminta untuk membuat rangkuman dalam bentuk peta
konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang terdapat dalam BMP
ADPU 4333 Administrasi Keuangan.

Tidak ada ketentuan halaman (bahkan melalui mind mapping, dapat dibuat dalam 1
halaman). Silahkan anda buat peta konsep atau mind map tersebut sesuai dengan
kreasi anda sendiri. Yang terpenting adalah, anda dapat memahami keseluruhan
materi dari BMP ADPU 4333 Administrasi Keuangan melalui peta konsep/mind map
tersebut.

2. Silahkan anda amati wacana berikut ini :


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyelesaikan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2017. Hasilnya BPK memberikan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun, auditor negara ini juga menemukan
beberapa masalah terkait laporan keuangan tersebut.
Laporan hasil pemeriksaan LKPP 2017 menjelaskan temuan-temuan sebagai berikut :
Temuan yang terkait dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI):
1) Sistem informasi penyusunan LKPP Tahun 2017 belum dapat menyelesaikan
selisih transaksi antar entitas dan transaksi timbal balik.
2) Sistem pengendalian internal dalam penatausahaan piutang perpajakan masih
memiliki kelemahan.
3) Sistem pengendalian internal dalam rekonsiliasi dan penatausahaan piutang
pajak dalam rangka impor memiliki kelemahan.
4) Pengendalian penetapan Surat Tagihan Pajak (STP) atas potensi pokok dan
sanksi administrasi pajak berupa bunga dan denda belum memadai.
5) Belum bisa melaporkan dan menyelesaikan utang atau piutang atas kelebihan
atau kekurangan pendapatan badan usaha dari selisih Harga Jual Eceran (HJE)
Formula dan HJE Penetapan Pemerintah atas penyaluran bahan bakar minyak (BBM)
jenis solar dan premium.
6) Pengendalian realisasi belanja dan pertanggungjawaban ketepatan sasaran atas
program pengelolaan subsidi belum memadai.
7) Dana cadangan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2017 belum
mampu menyelesaikan permasalahan defisit Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.
LKPP 2017 juga belum menyajikan dampak kewajiban yang timbul dari defisit DJS
Kesehatan.
8) Belum tertibnya pengelolaan kas pada 27 Kementerian dan Lembaga (K/L).
9) Penatausahaan dan pencatatan persediaan pada 51 K/L belum tertib.
10) Penatausahaan dan pencatatan aset tetap Pada 72 K/L belum tertib.
11) Penatausahaan dan pencatatan aset tidak berwujud pada 27 K/L belum tertib.
12) Kebijakan akuntansi terkait transaksi material persediaan aset kontraktor kontrak
kerja sama belum memadai.
13) Pengendalian atas penatausahaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah berakhir kontrak kerja samanya
belum memadai.
Temuan yang terkait dengan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan :
1) Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada 35 K/L sebesar Rp
1,25 triliun dan piutang pada 18 K/L sebesar Rp 3,31 triliun belum sesuai ketentuan.
2) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak tidak dikompensasikan dengan utang
pajak dari wajib pajak sebesar Rp 364,68 miliar.
3) Penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Belanja pada 84 K/L
sebesar Rp 25,25 triliun dan US$ 34,171.45 tidak sesuai ketentuan serta
penatausahaan utang pada 10 K/L sebesar Rp 2,11 triliun dan US$ 1.12 juta tidak
memadai.
4) Penambahan pagu anggaran subsidi listrik Tahun 2017 sebesar Rp 5,22 triliun
tidak sesuai dengan UU APBN-P dan tidak berdasarkan pertimbangan yang
memadai.
5) Pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sub-Bidang Prioritas Daerah
dan tambahan DAK Fisik Percepatan Infrastruktur Publik Daerah, serta DAK Fisik
Afirmasi Tahun Anggaran 2017, belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Sumber : https://katadata.co.id/berita/2018/05/31/bpk-temukan-18-permasalahan-
dalam-laporan-keuangan-pemerintah (diunduh pada tanggal 7 Desember 2018)
Sesuai dengan rumusan capaian umum dalam mata kulian ini yaitu : “Anda
diharapkan dapat menganalisis mekanisme dan prinsip-prinsip penyelenggaraan
administrasi keuangan berdasarkan kebijakan keuangan negara yang berlaku dengan
benar”, maka pertanyaan untuk didiskusikan adalah :

Silahkan anda pilih satu kasus temuan dari wacana di atas yang menurut anda paling
menarik. Kemudian, lakukan analisis 1 kasus temuan tersebut dengan berdasarkan
prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi keuangan (berdasarkan teori), dan juga
berdasarkan kebijakan keuangan negara (dasar hukum) yang berlaku saat ini.

3. Setelah anda mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU 4333
Administrasi Keuangan, maka silahkan kemukakan, materi/bagian mana yang
menurut anda paling sulit dipahami ? dan materi/bagian mana yang menurut anda
paling menarik untuk dipelajari ?

Jawaban
Assalamulaikum Warahmatullahi wabarakatuh………..
Salam hormat Dosen Tuton….
Ijin Menjawab…
Jawaban No.1

Jawaban No 2
Sangat disayangkan bahwa penatausahaan dan pencatatan aset tidak berwujud pada
27 Kementerian dan Lembaga (K/L) belum tertib. Untuk menganalisis kasus temuan
tersebut, kita dapat merinci beberapa prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi
keuangan dan dasar hukum kebijakan keuangan negara yang berlaku saat ini.

Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Keuangan:

1. Transparansi: Setiap transaksi dan kegiatan keuangan harus dilakukan secara


terbuka dan jelas. Dalam konteks ini, penting untuk memastikan bahwa
penatausahaan dan pencatatan aset tidak berwujud dapat diakses dan
dipahami oleh pihak yang berkepentingan.

2. Akuntabilitas: Setiap entitas harus dapat bertanggung jawab atas pengelolaan


aset tidak berwujud. Kegiatan ini harus dapat dilacak dan
dipertanggungjawabkan untuk memastikan integritas dan keberlanjutan
administrasi keuangan.

3. Efisiensi dan Efektivitas: Penatausahaan dan pencatatan aset tidak berwujud


harus dilakukan dengan cara yang efisien dan efektif. Sumber daya harus
dioptimalkan untuk mencapai hasil terbaik dalam pengelolaan aset tersebut.

4. Ketepatan Waktu: Pencatatan dan penatausahaan harus dilakukan secara


tepat waktu, sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Hal ini penting untuk
menjaga keteraturan dan kelancaran administrasi keuangan.

Dasar Hukum Kebijakan Keuangan Negara:

1. Undang-Undang Keuangan Negara: Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara. Undang-Undang ini telah mengalami beberapa perubahan dan
penyempurnaan sejak awal diberlakukan. Melibatkan perundang-undangan
terkait pengelolaan keuangan negara, termasuk pengelolaan aset tidak
berwujud. Setiap K/L harus mematuhi ketentuan yang tercantum dalam
undang-undang keuangan negara.

2. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK): Detail


pelaksanaan dari undang-undang biasanya diatur melalui PP dan PMK. K/L
perlu memastikan kepatuhan terhadap regulasi ini dalam pengelolaan aset
tidak berwujud. Yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.05/2019 Tahun 2019 tentang
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Nomor 14
Tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud
3. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP): SAP memberikan pedoman teknis
untuk penyusunan laporan keuangan pemerintah, termasuk pencatatan aset
tidak berwujud. K/L perlu memastikan bahwa sistem akuntansi mereka sesuai
dengan SAP. Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 71 Tahun 2010
Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, bahwa untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Pasal 184 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;

4. Instruksi Presiden atau Menteri Keuangan: Instruksi atau kebijakan khusus


yang dikeluarkan oleh Presiden atau Menteri Keuangan perlu diikuti dan
dilaksanakan sesuai dengan arahan yang diberikan.

Pada dasarnya, penatausahaan dan pencatatan aset tidak berwujud yang belum tertib
melanggar prinsip-prinsip dasar administrasi keuangan dan dapat dikenai sanksi
sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Solusi untuk
permasalahan ini mungkin melibatkan perbaikan dalam proses administratif,
peningkatan pengawasan, dan perbaikan sistem informasi keuangan.
Jawaban Nomor 3
Materi yang sulit dipahami dan paling menarik dipahami
Bagian yang sulit saya pahami
Yang sulit dari materi ini adalah sebagai administrasi keuangan, saya tidak menyukai
menghitung yang mana administrasi keuangan terbilang cukup banyak dan diperlukan
ketelitian serta kecermatan dalam tugas dan tanggung jawab sebagai administrasi
keuangan misalnya membuat rencana keuangan masuk dan keluar, harus memahami
administrasi keuangan, teliti,cermat, cekatan dan rapi dalam menjalani sebagai
administrasi keuangan dan memiliki tanggung jawab yang tinggi serta memiliki
kepribadian yang ramah, sopan dan santun dan berbudi luhur.

Materi paling menarik dipahami


Yang menarik buat saya pelajari adalah kegiatan belajar 1 pada Modul 2 yaitu Sistem
administrasi keuangan dan Anggaran Keuangan yang mana system secara harafiah
berarti menempatkan secara Bersama-sama. Yang mempunyai ciri pokok :
- Merupakan suatu keseluruhan
- Mempunyai bagian-bagian
- Saling berkaitan
- Bekerja untuk mencapai tujuan tertentu
Dalam arti luas system merupakan kombinasi seperangkat bagian, unsur, atau elemn
saling terkait erat, saling berinterkasi dan saling ketergantungan satu sama lain
sehingga keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang bulat, utuh, terpadu, serta
merupakan suatu totalitas atau suatu entity yang mempunyai tujuan dan fungsi
tertentu.
Sistem administrasi keuangan adalah suatu kerangka kerja atau mekanisme yang
digunakan untuk mengelola dan mengawasi keuangan suatu organisasi. Sistem ini
melibatkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pelaporan
keuangan. Tujuan utama dari sistem administrasi keuangan adalah untuk mencapai
pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien.

Elemen utama dalam sistem administrasi keuangan melibatkan:

Perencanaan Keuangan: Mencakup penyusunan rencana keuangan jangka pendek


dan panjang, termasuk penetapan tujuan keuangan dan strategi untuk mencapainya.

Pengorganisasian Keuangan: Terkait dengan struktur organisasi keuangan yang


mencakup pengelompokan tugas dan tanggung jawab, alokasi sumber daya
keuangan, dan penunjukan orang-orang yang bertanggung jawab atas keuangan.

Pengendalian Keuangan: Proses pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan


rencana keuangan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan mencapai
tujuan organisasi.

Pencatatan dan Pelaporan Keuangan: Melibatkan pencatatan transaksi keuangan


secara akurat dan penyusunan laporan keuangan yang memberikan informasi yang
relevan dan dapat diandalkan bagi pihak-pihak terkait.

Evaluasi Kinerja Keuangan: Proses penilaian terhadap kinerja keuangan organisasi


dengan menggunakan berbagai metrik dan analisis untuk mengidentifikasi
keberhasilan atau kelemahan dalam pencapaian tujuan keuangan.

Anggaran Keuangan:

Anggaran keuangan adalah suatu rencana yang merinci perkiraan pendapatan dan
pengeluaran suatu organisasi selama periode tertentu. Ini adalah instrumen penting
dalam pengelolaan keuangan yang membantu organisasi merencanakan dan
mengendalikan keuangan mereka.

Elemen-elemen utama dalam anggaran keuangan melibatkan:

Pendapatan: Merinci semua sumber penerimaan uang, termasuk penjualan,


pendapatan bunga, dan sumber-sumber pendapatan lainnya.

Pengeluaran: Merinci semua biaya dan pengeluaran yang diharapkan, termasuk gaji
karyawan, biaya operasional, investasi, dan lainnya.

Investasi dan Pembiayaan: Merinci alokasi dana untuk investasi dan sumber
pembiayaan yang digunakan untuk mendanai kegiatan organisasi.

Perencanaan Kas: Memastikan bahwa organisasi memiliki cukup kas untuk


memenuhi kewajiban mereka dan dapat menghindari masalah likuiditas.
Pengendalian dan Evaluasi: Anggaran juga digunakan sebagai alat pengendalian
dengan membandingkan anggaran dengan kinerja sebenarnya dan mengevaluasi
apakah organisasi berada di jalur yang benar.

Anggaran keuangan membantu organisasi untuk merencanakan dengan lebih baik,


mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana, dan mengevaluasi kinerja keuangan
secara sistematis. Ini juga dapat menjadi dasar untuk membuat keputusan strategis
dan mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan keuangan mereka.
Sekian jawaban dari saya……
Wassalamualaikum.wr.wb
Referensi :
1. BMP ADPU4333 – Administrasi Keuangan, Rahman Mulyawan, Enceng,
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016.
2. https://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2013/12/file_storage_1386161145.pdf
3. https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2019/90~PMK.05~2019Per.pdf
4. https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2010/71tahun2010pp.htm
5. PMK Nomor 236/PMK.05/2016 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Aset
Berupa Barang Milik Negara

Anda mungkin juga menyukai