Anda di halaman 1dari 116

ATURAN-ATURAN DASAR

KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA (K3)

( OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY


BASIC RULES )
Edisi Ketiga (2013)

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk


AGC GROUP
HENTIKAN KEGIATAN
BILA TANPA
JAMINAN KESELAMATAN
ATURAN-ATURAN
DASAR
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
Edisi Ketiga (2013)

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk


AGC Group
PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group i
DAFTAR ISI

Kebijakan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) .. 1


Peraturan Perundangan K3 Di Indonesia .............. 2

Aturan Umum Di Asahimas


1. Pedoman Umum ........................................... 3
2. Pakaian Kerja ............................................... 5
3. Alat Pelindung Diri (APD) ............................ 7
4. Aturan Berjalan Kaki .................................... 9
5. Aturan Menggunakan Hand Phone ............. 11
6. Aturan Berlalu Lintas Di Dalam Pabrik (Di
Luar Bangunan) ............................................ 12
7. Meeting Safety Bulanan .............................. 13
8. Tool Box Meeting (TBM) .............................. 15
9. Kiken Yochi (Prediksi Bahaya) ................... 17
10. Melaksanakan 5R ......................................... 19

Aturan Bekerja Secara Manual


11. Cara Menangani Kaca .................................. 22
12. Mengangkat Beban Secara Manual ............ 24
13. Bekerja Di Ketinggian .................................. 27
14. Bekerja Dengan Tangga .............................. 29
15. Bekerja Di Lokasi Yang Bising .................... 31
16. Bekerja Di Lokasi Yang Berdebu ................ 33
17. Bekerja Di Lokasi Panas ............................. 35
18. Bekerja Di Area Terbatas (Confined
Space) ........................................................... 36
19. Menangani Zat Pelarut (Organic
Solvent) ......................................................... 39

ii PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Aturan Bekerja Dengan Mesin & Alat
20. Petunjuk Umum Pengoperasian Mesin ...... 41
21. Peralatan Pengaman .................................... 43
22. Operasi Forklift, Mobile Crane, Truck &
Wheel Loader ............................................... 46
23. Pemakaian Hoist Crane & Sling .................. 49
24. Pekerjaan Mengelas (Welding) ................... 51
25. Pekerjaan Menggerinda ............................... 53

Aturan Kelistrikan
26. Pengoperasian Listrik .................................. 54
27. Pengoperasian Tombol / Saklar Khusus .... 55
28. Penguncian/Penandaan (Lock Out / Tag
Out) ................................................................ 57

Aturan Pada Saat Kondisi Darurat


29. Menghindari Kebakaran .............................. 59
30. Cara Menggunakan Apar .............................. 61
31. Menyelamatkan Diri Pada Saat
Kebakaran ..................................................... 62
32. Menyelamatkan Diri Pada Saat Gempa
Bumi .............................................................. 64

Aturan Keselamatan Di Office ................................ 65


Aturan Penanganan Kecelakaan ............................ 67
Aturan Rambu-Rambu Keselamatan ..................... 69

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group iii


KEBIJAKAN K3 (KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA)

Hentikan Produksi/Kegiatan Bila Tanpa Jaminan


Keselamatan & Kesehatan Kerja

1. Fokus pada pencegahan kecelakaan dan penyakit


akibat kerja melalui Risk Assessment (Penilaian
Resiko).

2. Meningkatkan program K3 yang melibatkan


karyawan dan mengembangkan budaya
keselamatan yang berkelanjutan.

3. Para pimpinan harus memastikan kondisi


lingkungan kerja yang aman bagi karyawan
dan melakukan peningkatan berkelanjutan.

4. Menerapkan aktivitas K3 di semua lini dan


mematuhi peraturan perundangan dan
persyaratan K3.

5. Mendorong para karyawan untuk berpartisipasi


secara proaktif dalam aktivitas K3

1 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


PERATURAN PERUNDANGAN K3
DI INDONESIA

Berikut ini adalah daftar peraturan perundangan


Republik Indonesia yang terkait dengan AMG dan
perlu anda ketahui :

1. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang


Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. 02 Men/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 Men/1987
tentang Panitia Pembina K3
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Men/1996
tentang Sistem Manajemen K3
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1982
tentang Bejana Tekan
7. Undang-Undang Tahun 1930 tentang Uap (Boiler)
8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor.
186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Men/1985
tentang Pesawat Angkat dan Angkut
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04 Men/1985
tentang Pesawat Tenaga dan Produksi

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 2


ATURAN UMUM DI ASAHIMAS

1. PEDOMAN UMUM

Prediksi
BAHAYA Prosedur
Kerja
Patuhi
ATURAN Training
Hidup Safety
SEHAT
Pemeriksaan PATROL
Kesehatan Safety
Laporan

1. Semua karyawan diwajibkan memakai kartu


identitas dari perusahaan.
2. Semua karyawan diwajibkan memasuki area
perusahaan lewat pintu gerbang yang telah
ditetapkan.
3. Pastikan anda sudah mengetahui dan mematuhi
petunjuk dan peraturan K3 Asahimas yang
berlaku.
4. Pelanggaran terhadap aturan-aturan K3 secara
sengaja akan dikenai sanksi peringatan

3 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


5. DILARANG MEROKOK DI AREA PERUSAHAAN
kecuali ditempat atau ruangan khusus merokok.
6. DILARANG membawa barang - barang berbahaya
dan mengganggu keselamatan, contoh :
minuman keras, senjata tajam, bahan peledak, dll.
7. DILARANG memasuki area-area kerja yang
berbahaya (misalnya : tangki minyak, instalasi gas,
dll) kecuali telah mendapat izin dari atasan.
8. DILARANG bercanda saat melakukan pekerjaan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 4


2. PAKAIAN KERJA

1. Kenakan seragam kerja dengan rapi, kancing


baju harus dikancingkan dan lengan baju
JANGAN dilipat agar baju tidak terlilit benda
berputar (putaran mesin).

2. JANGAN menyimpan peralatan kerja yang tajam


atau mudah terbakar di dalam kantong.
Setelah selesai bekerja, pastikan alat-alat
tersebut dikembalikan pada tempatnya.

5 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. DILARANG mengenakan nametag gantung /
kalung yang menjuntai, karena berpotensi
terlilit benda berputar (putaran mesin)

4. Peliharalah kebersihan seragam kerja anda,


* Tetesan atau kotoran oli yang menempel
pada seragam bisa memicu kebakaran pada saat
anda bekerja dengan api (hotwork, mengelas, dll)
* Kebersihan baju seragam menjadi cermin
pribadi anda.

4. Memakai seragam tidak sesuai dengan standar


perusahaan akan diberikan sanksi peringatan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 6


3. ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Helm
kacamata
pelindung pengaman
telinga masker
(earplug)

safety belt

sarung
tangan

sepatu safety

Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan untuk


melindungi anggota tubuh kita dari bahaya, yang
harus digunakan sesuai de-ngan aturan yang
ditentukan. APD me-megang peranan penting dalam
mencegah luka dan penyakit akibat kerja.

Jenis - jenis APD yang sering digunakan di tempat


kerja kita :
- Helmet/topi
- Kacamata
- Earplug
- Masker
- Sarung tangan
- Safety belt (sabuk pengaman)
- Sepatu safety

7 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Aturan-aturan pemakaian APD :
1. APD harus dipakai sesuai ketentuan yang
ditetapkan di daerah kerja anda.
2. Jagalah APD agar selalu bersih dan terawat
3. JANGAN memakai APD milik orang lain
4. Untuk pemakaian helmet, tali harus dikaitkan
ke dagu, dan rambut tidak boleh menjuntai
(harus diikat)

5. Tidak memakai APD sesuai dengan standar


yang ditentukan maka akan diberikan
sanksi peringatan.
6. Mari membudayakan saling memeriksa kondisi
APD setiap hari sebelum bekerja

APD OK ..!!!

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 8


4. ATURAN BERJALAN KAKI

Kanan OK !
Kiri OK !

1. Lakukan Pointing & Calling (Menunjuk &


Menyebut sebelum menyeberang jalan, agar
merangsang “saraf sadar” kita untuk
memastikan keselamatan kita.

2. Mari membudayakan saling memberi senyum,


sapa dan salam (3S) saat berpapasan dengan
orang lain.

Assalamualaikum/
Selamat pagi/go anzeni

9 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. Berjalanlah di jalur yang telah ditentukan, bila
jalur belum ditentukan sebaiknya anda
berjalan di jalur sebelah kanan, agar mudah
mengamati kendaraan yang melintas dari
depan maupun dari belakang anda.
4. Pada saat berjalan, JANGAN memasukkan
tangan anda ke dalam kantong celana / baju,
karena akan mengganggu keseimbangan tubuh
anda

5. Pada saat naik-turun tangga, tangan anda harus


selalu berpegangan pada handrail.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 10


5. ATURAN MENGGUNAKAN
HAND PHONE

Penggunaan Handphone yang tidak tepat bisa


menimbulkan potensi kecelakaan bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.

Aturan menggunakan HP :
1. DILARANG menggunakan HP (telpon atau sms)
sambil : berjalan kaki, mengemudi kendaraan,
atau melakukan pekerjaan fisik lapangan.

2. DILARANG menggunakan HP di lokasi yang


mudah terbakar (tangki minyak, gas, CVD,
Stopsol, dll)
3. Jika anda terpaksa harus menggunakan HP
maka hentikan sejenak aktivitas yang sedang
anda lakukan (berhenti berjalan, menepikan
kendaraan, dll)
4. Pelanggaran terhadap aturan penggunaan HP
akan dikenai sanksi peringatan.

11 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


6. ATURAN BERLALU LINTAS DI
DALAM PABRIK (DI LUAR
BANGUNAN)

Kecelakaan bisa terjadi akibat kelalaian dalam


berlalu lintas di dalam pabrik. Untuk itu patuhi
aturan-aturan sebagai berikut :

1. Utamakan pejalan kaki & penyeberang jalan.


2. DILARANG berkendaraan (Sepeda, motor, mobil,
truk) dengan kecepatan lebih dari 20 km/jam.
3. DILARANG mengemudikan kendaraan dengan
cara zig-zag.
4. DILARANG berhenti / parkir di sembarang
tempat. Parkirlah di tempat yang telah
ditentukan.
5. Pada saat di persimpangan jalan, WAJIB
berhenti sesaat dan bunyikan klakson untuk
memastikan kondisi lalu lintas aman.
6. Pelanggaraan terhadap aturan lalu lintas ini
akan dikenakan sanksi peringatan

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 12


7. MEETING SAFETY BULANAN

Meeting safety atau meeting K3 (Keselamatan &


Kesehatan Kerja) bulanan merupakan kewajiban
yang harus dijalankan perusahaan berdasarkan
peraturan ketenagakerjaan.

Tujuan meeting safety bulanan antara lain :


- Memeriksa pelaksanaan program-program
tahunan HSE di masing-masing Departemen.
- Menyampaikan informasi kejadian kecelakaan
atau nearmiss (hampir celaka).
- Penjelasan prosedur atau instruksi kerja safety
- Diskusi atau tukar pikiran mengenai masalah
masalah safety yang dihadapi di tempat kerja.
- Menentukan tindakan - tindakan untuk
mencegah kecelakaan kerja dan memperbaiki
kondisi tempat kerja.

13 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Aturan-aturan dalam safety meeting :
- Setiap Departemen diwajibkan untuk
melakukan meeting safety bulanan, dan
harus di hadiri oleh staff manajerial
- Meeting safety dapat dilakukan bersamaan
dengan meeting yang lain, misalnya meeting
quality, meeting environment, meeting
produksi, dan lain-lain
- Setiap peserta meeting safety berhak
menyampaikan pendapat, usulan, atau saran.
- Setiap Departemen harus menghadiri meeting
safety bulanan yang diadakan oleh HSE, yang
diwakili oleh staf manajerial dan 1 atau 2
orang karyawannya.
- Hasil meeting safety bulanan harus dicatat
sebagai bukti pelaksanaan peraturan
ketenagakerjaan, dan harus ditinjau
perkembangannya (progress review) pada
meeting safety bulanan bulan berikutnya.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 14


8. TOOL BOX MEETING (TBM)

Tool Box Meeting (TBM) bertujuan untuk memastikan


kesiapan karyawan dalam bekerja di lapangan
terutama terkait dengan keselamatan kerja. Dalam
pelaksanaannya, TBM di bagi menjadi 3 agenda,
yaitu:

A. Morning Gathering (TBM Bersama)


Untuk daywork atau shift (Maks. 15 menit)

1. Berdoa
2. Berhitung
3. Cek APD
4. Informasi safety dari karyawan &
Managerial Staff
5. Mengingatkan kembali aturan safety,
dengan membaca :
- Buku saku safety
- Self commitment
- Don’t do list
6. Senam peregangan
7. Point & calling : “Hentikan produksi bila
tanpa jaminan keselamatan, OK!”

(Urutan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-


masing Departemen)

15 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


B. TBM Pagi
Dilakukan oleh Grup kecil setelah TBM bersama,
untuk daywork atau shift (Maks. 15 menit)

1. Absensi & informasi progress pekerjaan


sebelumnya
2. Pengaturan pekerjaan hari ini & langkah
kerjanya
3. Lakukan kiken yochi (KY)
4. Point & calling
5. Konfirmasi ke atasan

C. TBM Unit Sore


Dilakukan sebelum pulang, untuk daywork
(Maks. 15 menit)

1. Memanjatkan puji syukur, review safety &


Cek Progress Pekerjaan Sebelumnya
2. Membuat rencana kerja untuk hari
berikutnya

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 16


9. KIKEN YOCHI (PREDIKSI
BAHAYA)

KIKEN YOCHI atau Prediksi bahaya adalah


aktivitas yang dilakukan sebelum kita bekerja
untuk mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang
mungkin timbul dan bagaimana kita mencegah atau
menghindarinya.
Lakukanlah KIKEN YOCHI bersama-sama dengan
rekan kerja anda sebelum bekerja.

Langkah-Langkah KIKEN YOCHI :

1. Gunakan gambar / ilustrasi atau langsung


menuju ke lokasi pekerjaan yang akan
dilakukan. Setiap anggota harus mengemuka
kan pendapatnya mengenai jenis-jenis bahaya
yang mungkin timbul.

17 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


2. Pilihlah satu atau dua bahaya yang paling
beresiko. Setiap anggota harus mengemuka
kan pilihannya.

3. Diskusikan bersama untuk menentukan


tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan
untuk mengantisipasi bahaya utama yang sudah
dipilih.
4. Terakhir, agar terus ingat bahaya & antisipasi
nya lakukan “TUNJUK dan SEBUTKAN”
(Pointing & calling) bersama-sama anggota grup.

Apa bahayanya ?!!


Apa Tindakanya ?!!

Kepala
Terbentur…!!!
Harus pakai
Helmet….!!!

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 18


10. MELAKSANAKAN 5R

5S atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) adalah


pondasi untuk meraih kualitas dan produktivitas
yang bagus, dan mencegah kecelakaan kerja.
Semua karyawan harus menerapkan prinsip-prinsip
5R di tempat kerjanya sebagai berikut :

1. RINGKAS.
- Pisahkan barang-barang yang diperlukan
dan SINGKIRKAN atau BUANG barang-
barang yang tidak diperlukan AGAR TIDAK
TERCAMPUR

2. RAPI
- Tempatkan barang-barang pada lokasi
yang ditentukan SECARA RAPI, AMAN, dan
AGAR MUDAH DITEMUKAN.
- Penempatan barang-barang tidak boleh
menghalangi jalur safety, pintu keluar-
masuk, pintu emergency, atau peralatan
pemadam kebakaran.

19 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


RAPI

AMAN

3. RESIK
- Bersihkan barang-barang, peralatan kerja,
mesin - mesin, atau area kerja anda dari debu,
ceceran, kotoran, sampah, dll AGAR
SELALU SIAP DIGUNAKAN.

- Buanglah sampah langsung ke tempat yang


telah ditentukan sesuai dengan jenisnya
(supaya lebih aman)

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 20


4. RAWAT
- Rawatlah layout penempatan barang-
barang sesuai jenis, ukuran, dan jumlah
dengan menetapkan standard
- Berikan identitas, simbol, atau label,
pada tempat/wadah barang-barang tersebut
AGAR MUDAH DIKONTROL.

5. RAJIN
Setiap orang rajin dan dibuatkan jadwal
untuk Mematuhi dan menjaga aturan-aturan 5R,
AGAR SELALU KONTINYU dilakukan.

21 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


ATURAN BEKERJA SECARA MANUAL

11. CARA MENANGANI KACA

Kaca merupakan material yang sering kita temui


atau kita tangani sehari-hari di tempat kerja. Kaca
memiliki potensi bahaya yang dapat mengancam
keselamatan kita, oleh karena itu perhatikan sifat-
sifat kaca serta bagaimana menanganinya.

* SIFAT-SIFAT Kaca :

1. TAJAM
Kaca mempunyai ketajaman seperti
pisau, yaitu pada bagian ujung dan
sisi-sisinya.
Jika anggota tubuh kita tergores kaca maka akan
mengakibatkan luka yang serius. Maka tempatkan
kaca di area dengan batas-batas yang jelas.

2. MUDAH PECAH
Kaca memiliki sifat gampang pecah.
HINDARI Getaran atau benturan
yang berlebihan.
Maka mengangkat, memindahkan, dan meletakkan
kaca harus perlahan dan hati-hati.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 22


3. BERAT
Secara visual, kaca tampak bening
dan ringan, namun kenyataannya
kaca adalah material yang
berat. Berat Jenis kaca sekitar
2,5 gr/cm3. Sebagai gambaran 1 lembar kaca
tebal 2 mm ukuran 1 m2, memiliki berat ± 5 kg.
Jadi berat kaca 1 pallet atau box besar
kurang-lebih 2 – 2.5 ton

Cara menangani kaca secara manual :


1 Gunakan APD (sarung tangan, Foot cover, hand
cover, apron, kacamata) dengan baik dan benar
2 Saat memindahkan kaca, perhatikan posisi
orang lain disekitarnya.
3 Saat mengangkat kaca sendirian, posisi tangan
harus diagonal
4 JANGAN mengangkat kaca yang retak.
Kaca yang retak harus dipecahkan dulu
dan disingkirkan
5 Saat disimpan atau dipindahkan kaca di
atas pallet HARUS DIIKAT dengan kuat
6 JANGAN menahan kaca saat roboh. Anda
harus secepatnya menghindar.
7 JANGAN menjadikan kaca sebagai
tumpuan beban
8 Saat membuang kaca ke box cullet
lakukan dengan hati-hati. JANGAN
lakukan dengan cara melempar.

23 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


12. MENGANGKAT BEBAN
SECARA MANUAL

1
• Perhitungkan berat beban yang akan
anda angkat

2
• Letakkan tubuh sedekat mungkin
dengan beban
• Tekuk lutut saat akan mengangkat
• Pegang beban dengan BAIK
• Pungggung harus dalam posisi lurus

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 24


3
• Angkat beban dengan menggunakan kaki
• Jaga agar beban tetap dekat dengan
tubuh anda

• Beban JANGAN
menghalangi pandangan
anda

25 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


• JANGAN berputar
dengan tubuh anda
• Tapi gunakan kaki
lebih dulu

• Untuk beban yang berat, mintalah


bantuan teman anda

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 26


13. BEKERJA DI KETINGGIAN

Bekerja di ketinggian lebih dari 1.5 m, akan


menimbulkan bahaya terhadap keselamatan
anda. Oleh karena itu terdapat aturan-aturan
khusus yang harus anda ketahui dan patuhi.

1. Bekerja di ketinggian harus mendapat izin dari


staff supervisor, bagian HSE dan dilaksanakan
di bawah pengawasan dan instruksi dari
atasan anda
2. Gunakan tangga yang baik dan benar saat
naik atau menuruni tempat yang tingginya
lebih dari 1.5 m
3. JANGAN menggunakan platform/landasan
untuk pijakan di atas atap, karena bisa
meluncur dan jatuh ke bawah.

27 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


4. JANGAN mendirikan tangga di atas atap
bangunan
5. Helmet dan safety belt atau body harness
wajib dipakai pada saat bekerja di ketinggian.
* safety belt atau body harness harus dikaitkan
pada benda yang stabil dan kokoh.
6. Pekerja yang tidak memakai safety belt atau
body harness dan helmet akan diberi sanksi
peringatan

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 28


14. BEKERJA DENGAN
TANGGA

b 1. Pakailah tangga yang baik


60 cm dan standard :
a. Ada lapisan anti-selip
di bagian bawah
b. Bagian ujung atas
tangga harus melampaui
minimal 60 cm di atas
a bagian tertinggi yang
akan dicapai.
c. Kedua sisi sejajar dan
c mengerucut dari bawah
ke atas

Ratio sudut 2. Berdirikan dengan posisi


tangga = yang baik dan rasio sudut
1:4 yang tepat ( 1 : 4 ).
3. Saat memanjat, kedua
tangan anda harus bebas
4 memegan tangga tersebut,
JANGAN sambil memegang
1
sesuatu. Pakailah tali untuk
membawa sesuatu ke atas.

29 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


4. Naik, turun dan berada diatas tangga HARUS
pertahankan 3 TITIK KONTAK (2 kaki + 1
tangan atau 2 tangan + 1 kaki) agar ke
seimbangan posisi tetap terjaga dan stabil

Menggunakan dan Tidak mempertahankan 3 TITIK


mempertahankan 3 KONTAK dan menjangkau terlalu
TITIK KONTAK jauh (over reaching)

5. JANGAN gunakan tangga


untuk memanjat secara
bersama-sama. Kekuatan
dan design tangga hanya
untuk satu orang, oleh
karena itu naiklah satu
per satu
6. JANGAN menyambung
anak tangga. Jika tangga
yang anda pakai kurang
tinggi, carilah tangga lain
yang sesuai

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 30


15. BEKERJA DI LOKASI YANG
BISING

Jenis-jenis Alat Pelindung Kebisingan

Ear Plug Ear Muff

31 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


1. Pastikan memakai earplug/earmuff (alat
pelindung telinga) pada saat bekerja di area
bising.
2. Periksa peralatan peredam suara atau
pengurang kebisingan secara berkala
agar tetap terjaga fungsinya dengan baik
3. JANGAN merubah atau memindahkan
peralatan peredam suara. Juga JANGAN
melakukan tindakan-tindakan yang dapat
menghalangi fungsi alat peredam suara.
4. Jika anda merasakan gangguan pada
pendengaran setelah bekerja di area yang bising,
segera konsultasikan dengan dokter
perusahaan.

Nilai ambang batas (NAB) kebisingan sesuai dengan


Peraturan pemerintah :

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 32


16. BEKERJA DI LOKASI YANG
BERDEBU
Lokasi kerja yang berdebu misalnya :
Tempat kerja sekitar area cullet yard, Gudang
soda ash, dolomit, kayu, Workshop (pengelasan,
gerinda), dll.
Menghirup udara berdebu dalam skala besar
atau sering dilakukan, akan mengganggu fungsi
paru-paru atau menyebabkan penyakit
pernafasan lainnya.
Oleh karena itu perhatikan dan laksanakan
instruksi-instruksi kerja yang telah ditetapkan.
1. Gunakan kacamata pengaman dan masker
yang sesuai dengan lokasi kerja

33 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


2. Periksa dan pelihara ventilasi, dust collector
(alat penangkap debu).
3. Bersihkan lokasi kerja secara berkala untuk
mencegah penyebaran debu.

4. Untuk menjaga kesehatan, pastikan untuk


membersihkan pakaian anda setelah bekerja.
Juga cuci tangan anda atau mandi.
* JANGAN membersihkan baju dengan udara
tekan (compressor) karena partikel udara
tekan dapat melukai mata.
5. Jika anda merasa telah menghirup debu
secara berlebihan, segera konsultasikan
dengan dokter perusahaan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 34


17. BEKERJA DI LOKASI PANAS

Kondisi lingkungan kerja yang panas


mengakibatkan tubuh dehidrasi bahkan pingsan.
Contoh lokasi panas : Furnace, metal bath,
dan lehr.
Barang atau peralatan yang panas juga
merupakan sumber bahaya. Untuk mencegah
kecelakaan kerja & penyakit akibat kerja, maka :

1. Gunakan APD anti panas (baju tahan api, baju


tebal, kacamata, kerudung kepala, sarung
tangan & lengan, dan foot cover) dengan
benar.
2. Lakukan pemanasan tubuh sebelum mulai bekerja.
3. Sebaiknya bekerja tidak sendirian
4. Atur tempo kerja yang sesuai dengan kemampuan
tubuh dan cukup istirahat.
5. Minumlah air sesering mungkin.
6. Sediakan tabung oksigen untuk persiapan jika
kondisi darurat.
7. Jika memasuki area terbatas (misalnya
membersihkan checker) maka pastikan ventilasi
udara mencukupi.
8. BERIKAN rambu “Awas Panas” pada benda/
barang yang panas di lokasi kerja

35 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


18. BEKERJA DI AREA
TERBATAS (CONFINED
SPACE)

Kategori Area Terbatas


(confined space) adalah :
- Ruangan yang memiliki
lubang masuk / keluar
yang sempit
- Ventilasi udara tidak
lancar
- Area ini tidak dirancang
untuk bekerja di dalam-
nya karena biasanya
hanya dipakai untuk
menyimpan material

Contoh area terbatas (confined space) :

Tangki penyimpanan Silo

Jalur pipa Boiler

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 36


Bahaya-bahaya yang terjadi saat bekerja di area
terbatas atau tertutup (confined space) :
1. Kekurangan Oksigen
Kadar oksigen di dalam area terbatas dapat
berkurang apabila kita melakukan pengelasan,
pemotongan, reaksi bahan kimia, atau aktivitas
bakteri (fermentasi).
Untuk bernapas dengan normal, manusia
membutuhkan udara dengan kadar oksigen
minimal 19,5 % (udara biasa = 21% oksigen).
2. Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi jika gas atau uap yang
terjebak dalam area terbatas meningkat
dan kemudian terpicu oleh percikan api dari
alat las, lampu, gesekan, atau lainnya.
3. Keracunan
Keracunan dapat terjadi akibat gas yang
timbul dari sisa material yang menempel pada
dinding tangki atau juga bisa ditimbulkan dari
asap pengelasan, pemotongan, atau dari
pengecatan.

Tindakan mencegah resiko :


1. Gunakan APD yang diperlukan (helmet, masker,
sarung tangan, safety shoes)

37 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


2. Sebelum masuk ke dalam tangki,
lakukan pengukuran kadar
oksigen.
* Bawalah botol oksigen untuk
pertolongan pertama pada
kondisi darurat

3. Sediakan ventilasi yang cukup agar udara dapat


bersikulasi dengan baik.

Contoh: Ventilasi menggunakan fan & hose

4. JANGAN bekerja sendiri. Pastikan ada orang lain


atau atasan anda yang mengawasi atau
membantu pekerjaan anda.

5. Saat menolong korban yang pingsan, JANGAN


ikut masuk ke dalam ruang tersebut tanpa
menggunakan alat bantu oksigen

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 38


19. MENANGANI ZAT PELARUT
(ORGANIC SOLVENT)

Bensin, minyak tanah, alkohol, tinner, silane, DMF,


Stopsol, bahan CVD, dll dikategorikan sebagai
bahan pelarut yang mudah terbakar/meledak. Bahan
tersebut juga menghasilkan gas yang
menyebabkan keracunan. Saat menangani bahan
tersebut ikuti petunjuk-petunjuk sebagai berikut :

1. Alat Pelindung pernafasan/masker harus dipakai


pada saat menangani bahan pelarut. Pastikan
sirkulasi udara di ruang kerja cukup baik & lancar.
Gunakan exhaust fan apabila tersedia.

39 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


2. Segera bersihkan segala ceceran dan tumpahan
bahan pelarut untuk menghindari bahaya
kebakaran

3. Tempat / kemasan / drum bahan-bahan pe-


larut harus diberi label dengan jelas.
Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
kebocoran atau lubang pada kemasannya.
4. Jika menyimpan bahan pelarut dalam jumlah
banyak, PASTIKAN untuk menambah
sirkulasi udara.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 40


ATURAN BEKERJA DENGAN MESIN & ALAT

20. PETUNJUK UMUM


PENGOPERASIAN MESIN

1. Pastikan mesin atau peralatan dalam kondisi


siap digunakan.
2. Baca dan patuhi petunjuk pengoperasian
3. JANGAN mengoperasikan mesin diluar aturan
yang telah ditentukan.
4. JANGAN menyentuh mesin atau peralatan
yang bukan wewenang anda
5. Sebelum menekan tombol start atau stop
mesin, pastikan terlebih dulu keselamatan orang
atau benda-benda lain yang berada
di sekitarnya
6. Jika peralatan pengaman (Safety) pada mesin
tersebut ditemukan rusak atau tidak normal,
JANGAN operasikan mesin. Segera laporkan
ke atasan.
7. Perhatikan suara dan panas berlebihan yang
mungkin timbul pada saat meng operasikan
mesin. Jika ditemukan kondisi tidak normal
segera laporkan ke atasan anda.

41 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


8. DILARANG meninggalkan mesin saat beroperasi
tanpa pemberitahuan, dapat membahayakan
orang lain.

9. Dalam kondisi perbaikan atau menyetel


(adjustment) mesin, sedapat mungkin matikan
mesin tersebut terlebih dulu dan cantumkan
Label/Tanda (misalnya: “MESIN SEDANG
DIPERBAIKI, JANGAN DI SENTUH”).
10.Pekerjaan memperbaiki atau adjustment mesin
hanya boleh dilakukan oleh orang yang telah
berpengalaman dan telah disetujui oleh atasannya.
11.YANG BERHAK MENGOPERASIKAN MESIN
ATAU PERALATAN ADALAH ORANG YANG
TELAH MEMILIKI LISENSI.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 42


21. PERALATAN PENGAMAN

A. Pelindung Mesin (Safety Cover)

Pelindung mesin berfungsi untuk melindungi


atau menutupi :
- Mesin-mesin / peralatan yang bergerak,
misalnya : rantai, gir, conveyor, mesin-mesin
yang berotasi, dll
- Barang / material yang bersifat tajam,
misalnya : kaca, cullet, dll
Pelindung mesin tersebut memegang peranan
penting dalam melindungi keselamatan anda.

pelindung mesin (Safety Cover)

43 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Untuk mencegah kontak langsung antara anggota
tubuh dengan mesin, maka :

1. JANGAN memindahkan cover mesin tanpa izin


dan saat mesin berjalan

2. Jika safety cover dibuka, maka harus ditutup


kembali, bila tidak dikembalikan maka akan
diberikan sanksi.
3. Pada saat menemukan kondisi pelindung mesin
tidak aman. Segera laporkan ke atasan anda
untuk diperbaiki.
4. Untuk memperbaiki pelindung mesin,
DIWAJIBKAN untuk menghentikan mesin
sementara
5. Pelindung mesin harus diperiksa dan dipelihara
untuk menjamin fungsinya ber jalan dengan
normal.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 44


B. Tombol Emergency STOP dan Alarm

Selain pelindung mesin, peralatan pengaman


lain juga bisa berupa emergency stop dan sistem
alarm.

1. Tombol emergency STOP dan alarm harus


baik fungsinya, jelas warnanya, dan standard
bentuknya.
2. Posisi Tombol harus tidak terhalang benda
lain dan dekat dengan operator sehingga
mudah dijangkau.
3. Tombol emergency STOP dan Alarm harus
disosialisasikan, divisualkan, dan dilakukan
pelatihan simulasi secara rutin.
4. Setiap operator harus mengetahui lokasi
Tombol emergency STOP dimana dia bekerja.

45 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


22. OPERASI FORKLIFT,
MOBILE CRANE, TRUCK &
WHEEL LOADER

Yang dimaksud dengan kendaraan khusus adalah :


FORKLIFT, WHEEL LOADER, CRANE, & TRUCK

Wheel Loader Forklift

Mobile Crane Dump Truck

Untuk mencegah kecelakaan, maka ditentukan


aturan sbb :
1. Pastikan kendaraan berfungsi baik dengan
melakukan pemeriksaan sebelum dipakai.
Isilah checksheet dengan benar.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 46


2. Kendaraan khusus hanya boleh di operasikan oleh
operator yang telah mendapatkan training khusus
dan mempunyai SIO atau SIM (internal atau
external).

3. Saat mengemudikan, jalankan di jalur kiri


dengan memperhatikan pejalan kaki, mesin
atau peralatan lain yang berada di sekitarnya.
4. Kecepatan MAKSIMUM yang diijinkan untuk
forklift, wheel loader, crane, & dump truck
adalah 8 km/jam di dalam gedung, 15 km/jam
di luar gedung.

8 15
km/jam km/jam

Di dalam gedung Di luar gedung

5. Saat berada di pintu keluar-masuk, atau di


persimpangan jalan, BERHENTILAH sejenak.
Setelah memastikan kondisi di sekitarnya aman,
jalankan kendaraan secara perlahan sambil
membunyikan klakson.

47 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


6. DILARANG menumpang / mengangkut orang
dan hindari muatan berlebihan diatas kapasitas
kendaraan, karena dapat menyebabkan
kecelakaan

7. DILARANG berhenti / parkir disembarang tempat


8. Sebelum meninggalkan kendaraan khusus,
pastikan mesin sudah dimatikan, rem tangan
diaktifkan, dan kunci kontak diambil.
9. Apabila operator melanggar aturan-aturan
tersebut di atas atau mengoperasikan
kendaraan tanpa SIO atau SIM (internal atau
external) maka akan diberikan sanksi peringatan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 48


23. PEMAKAIAN HOIST CRANE
& SLING

CRANE / HOIST adalah alat yang digunakan untuk


mengangkat atau memindahkan beban dengan
mengikat beban menggunakan kawat baja (Sling)
Aturan menggunakan sbb :

1. Pastikan hoist crane berfungsi baik dengan


melakukan pemeriksaan sebelum dipakai.
2. Hoist crane hanya boleh di operasikan oleh
operator yang telah mendapatkan training
khusus dan mempunyai SIO atau SIM
(internal atau external).
3. Sebelum mengangkat, pastikan hook (gancu)
terkunci sesuai standard, kawat sling pada
posisi tidak melintir, dan diikat dengan cara
yang stabil.

4. JANGAN mengangkat beban melebihi kapasitas


crane / hoist.

49 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


4. JANGAN mengangkat beban melebihi kapasitas
crane / hoist.
5. Naikan muatan pada ketinggian yang aman
sebelum mulai memindahkan (bergeser)
6. Jika anda membantu, anda harus paham dulu
kemana beban diangkut dan mematuhi
petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh
operator
7. JANGAN biarkan orang atau diri anda berada
di bawah beban

AWAS JANGAN
MENDEKATI
BEBAN !!!

8. Setelah selesai bekerja, letakkan crane/ hoist


pada tempat yang telah ditentukan
9. Apabila pekerja mengoperasikan hoist tanpa
izin atasan atau tidak memiliki lisensi maka
akan diberi sanksi peringatan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 50


24. PEKERJAAN MENGELAS
(WELDING)

Mengelas (welding) dapat dilakukan dengan


menggunakan gas acetylene atau listrik (Arc).
Aturan-aturan untuk mencegah kecelakaan :

1. Pastikan alat welding (las gas = hose dan


tabung; las listrik = clip grounding & kabel)
berfungsi baik dengan melakukan pemeriksaan
sebelum dipakai.
2. Alat las dengan tabung gas harus dilengkapi
dengan flash back arrestor dibagian regulator
dan dibagian setang lampu potong
3. Alat Welding hanya boleh di operasikan oleh
operator yang telah mendapatkan training khusus
dan mempunyai SIO atau SIM (internal
atau external).
4. Gunakan APD sbb :
- Kacamata / topeng las
- Masker
- Sarung tangan
- Baju lengan panjang
- Sepatu bersol karet
4. Pada saat memindahkan tabung gas, tutuplah
katup (valve) dengan benar dan pasang
covernya. Ikat tabung dengan kokoh & stabil.

51 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


5. Hindari mengelas didekat bahan / material
mudah terbakar atau mudah meledak dan
siapkan alat pemadam api atau air di sekitar
lokasi pengelasan untuk mengantisipasi jika
terjadi kebakaran.

6. Jika timbul percikan api pada saat mengelas,


gunakan cover untuk melokalisir percikan.
7. Operator yang melakukan pengelasan tanpa
izin dari atasan atau tanpa lisensi SIO akan
dikenakan sanksi peringatan

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 52


25. PEKERJAAN MENGGERINDA

Aturan-aturan untuk mencegah kecelakaan :


1. Pastikan alat gerinda berfungsi baik dengan
melakukan pemeriksaan sebelum dipakai.
Isilah checksheet dengan benar.
* Periksa jarak roda gerinda dengan dudukan /
tatakan. Standar jarak harus maksimal 3 mm
atau kurang.
* JANGAN berdiri di depan mesin gerinda saat
mengetes (run test).
* Nyalakan mesin selama kurang lebih 1 menit
untuk mendeteksi suara atau getaran yang
tidak normal.
2. Alat gerinda hanya boleh di operasikan oleh
operator yang mendapat izin dari atasannya.
3. APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan
adalah : Kacamata pengaman & Masker

4. JANGAN menggunakan sisi samping roda


untuk menggerinda.
5. Matikan mesin gerinda setelah selesai digunakan.

53 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


ATURAN KELISTRIKAN

26. PENGOPERASIAN LISTRIK

Aturan-aturan untuk mencegah kecelakaan :


1. JANGAN menyentuh peralatan listrik dan
kabelnya dengan tangan basah atau kaki
telanjang.

2. Pastikan keselamatan di sekitar, sebelum


menghidupkan atau mematikan peralatan listrik.
3. Pada saat menggunakan peralatan listrik, periksa
kabel grounding terhubung dengan benar
3. Matikan peralatan listrik sebelum membersihkan
atau memperbaiki mesin

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 54


27. PENGOPERASIAN TOMBOL
/ SAKLAR KHUSUS

Tombol/saklar mempunyai fungsi khusus dan


harus digunakan dengan hati-hati. Pengoperasian
secara sembarangan dapat mengakibatkan
kecelakaan atau kerusakan mesin

Aturan-aturan untuk mencegah kecelakaan :

1. JANGAN mengoperasikan tombol/saklar di dalam


kondisi gelap atau tangan dalam kondisi basah
2. Periksa kabel dengan hati-hati sebelum
saklar digunakan. JANGAN gunakan kabel
yang terkelupas atau rusak.

55 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. JANGAN menyentuh tombol/saklar khusus
tanpa izin atau bukan wewenang Anda.

4. Debu atau kotoran yang menempel pada panel


saklar dapat mengakibatkan hubungan singkat
(konsleting), oleh karena itu bersihkan secara rutin.
5. JANGAN masukan barang apapun di dalam
kotak saklar atau panel listrik
6. Hindari memasang kabel saklar di tempat
lalu lintas orang atau kendaraan. Jika terpaksa,
maka harus diberi cover agar tidak mencelakai
orang yang lalu lalang.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 56


28. PENGUNCIAN/PENANDAAN
(LOCK OUT / TAG OUT)

LOCK OUT adalah tindakan untuk mengunci/


menghentikan energi (panas, listrik, mekanik,
tekanan, bahan kimia, dll) selama melakukan
pekerjaan perbaikan, pemeliharaan, penyetelan
(adjustmen) mesin atau peralatan.
TAG OUT adalah memberikan tanda / rambu selama
energi dikunci/dihentikan

LOCK OUT / TAG OUT bertujuan untuk menye-


lamatkan pekerja dari kecelakaan pada saat
melakukan pekerjaan perbaikan, pemeliharaan,
penyetelan (adjustmen) mesin atau peralatan.
LOCK OUT / TAG OUT harus dilakukan pada saat
situasi :
a. Terpapar bahaya peralatan yang bergerak
Contoh : Perbaikan conveyor, agitator, kendaraan,
mesin press, mesin giling, mesin bubut, fan,
blower, dll.

57 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


b. Terpapar bahaya listrik
Contoh : Memperbaiki atau memelihara rangkaian
listrik, panel listrik, saklar listrik, dll
c. Terpapar material berbahaya
Contoh : Memperbaiki pompa, boiler, pipa atau
tangki yang berisi bahan mudah terbakar, asam,
basa, uap panas (steam) , gas, dll.

Aturan dasar melakukan LOCK OUT/TAG OUT :


A. Persiapan Mematikan Mesin/Peralatan
1. Ketahui terlebih dulu prosedur pengoperasian
mesin untuk mendapat informasi mengenai
bahaya energi yang mungkin timbul saat
mematikan mesin/ peralatan
2. Beritahukan kepada semua karyawan yang
mungkin terlibat dengan mesin/ peralatan
tersebut bahwa sistem LOCK OUT/TAG OUT
akan diberlakukan.
B. Mematikan Mesin/Peralatan
C. Gunakan LOCK OUT/TAG OUT
1. Gunakan kunci, gembok, rantai, atau
peralatan lainya untuk mengunci energi
2. Berikan tanda dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Jangan mengoperasikan mesin/ peralatan
selama tanda tersebut belum dicabut.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 58


ATURAN PADA SAAT KONDISI DARURAT

29. MENGHINDARI
KEBAKARAN

1. Zat cair yang mudah


menyala harus disimpan
terpisah dari zat cair
lainnya yang dapat
bereaksi menimbulkan
gas beracun atau api.

2. Merokok hanya diperbolehkan di tempat-tempat


yang telah ditentukan dan dilarang merokok
sambil berjalan. Puntung rokok harus dimatikan
dan dibuang di tempat khusus yang berisi
air atau pasir

59 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. Setiap karyawan harus mengetahui penempatan
alat pemadam kebakaran (APK) dan cara
menggunakannya di daerah kerjanya masing-
masing

4. JANGAN meletakkan barang apapun di


depan APK yang bisa menghalangi
pengambilan APK pada saat dibutuhkan
5. Setiap karyawan harus mengerti betul suara
tanda bahaya kebakaran.
6. Pada saat mendengar bunyi tanda kebakaran,
berteriaklah : ”KEBAKARAN, KEBAKARAN !”

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 60


30. CARA MENGGUNAKAN
APAR

APAR = Alat Pemadam Api Ringan

KALAU PAKAI APAR....INGAT....CARANYA........

1 2

3 4

61 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


31. MENYELAMATKAN DIRI
PADA SAAT KEBAKARAN

1. Segera lari ke arah pintu darurat. Usahakan


menutup kembali pintu darurat karena pintu yang
tertutup akan melindungi anda dari panas
dan asap

2. Jika pintu panas atau ada asap keluar dari


bawah/samping, jangan dibuka, keluarlah
melalui pintu lain yang lebih aman
3. Jika pintu dingin dan tidak ada asap, palingkanlah
wajah anda dan bukalah hati-hati

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 62


4. Bila ada asap merangkaklah dengan kedua
tangan dan lutut, dan jangan berdiri. Asap
kebakaran merupakan pembunuh yang hebat.
JANGAN merangkak menggunakan perut.

5. Jika pakaian anda terbakar, jatuhkanlah diri anda


dan bergulinglah sampai api padam.
7. JANGAN sekali-kali lari, api akan semakin besar.

63 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


32. MENYELAMATKAN DIRI
PADA SAAT GEMPA BUMI

a. SAAT TERJADI GEMPA BUMI


1. Tenang/jangan panik, lindungi kepala dengan
sesuatu seperti buku, tas dll dari kejatuhan benda.
2. Berlindung dikolong meja,
bangku atau berlindung
di tempat yang dapat
melindungi kita dari
reruntuhan.
3. Menjauh dari dinding,
pintu, jendela atau benda
yang mudah jatuh (rak,
kabinet, lemari)
4. Jangan pergi dari tempat berlindung anda
sebelum gempa bumi berhenti.

b. SETELAH GEMPA BUMI


1. Secara hati-hati periksa area di sekitar kita
dan pergi dengan tenang.
2. Pergi menuju tempat evakuasi melalui jalur
evakusi yang terdekat.
3. Leader menghitung jumlah karyawannya serta
mengecek kondisi kesehatannya, dan melaporkan
kondisi/situasi kepada staff dan staff melapor
kepada manager.
4. Jangan masuk kembali ke dalam gedung sampai
ada informasi aman.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 64


ATURAN KESELAMATAN DI OFFICE

A. Mencegah Tertimpa Barang / Benda


1. Jika ingin menumpuk barang yang relatif berat /
besar, maka ketinggian yang aman maksimal
3 susun
2. JANGAN menyimpan barang yang mudah
pecah atau benda tajam  
di bagian atas
3. JANGAN menyimpan
arsip di filling cabinet
pada bagian atas saja,
karena akan menyebab-
kan hilangnya keseimbangan dan roboh
menimpa anda
4. Jika tinggi lemari lebih dari 3 kali
lebarnya maka harus di anchor (diikat
ke dinding)

B. Mencegah Tersandung, Terpeleset, Jatuh


1. Laci kabinet yang terbuka,
kotak kardus yang ditaruh
sembarangan, lantai yang
lebih tinggi berpotensi
untuk tersandung

2. JANGAN memakai kursi


 
putar untuk menaikkan atau
menurunkan barang.
Pakailah alat pijakan yang
Kuat dan aman

65 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. JANGAN memposisikan kaki anda di luar meja
karena dapat menyandung orang lain. Lindungi
kabel yang melintang agar tidak tersangkut orang
yang lewat.

C. Mencegah Tabrakan / Menabrak


1. Perlambat langkah saat di pintu keluar-masuk,
berhenti sejenak, atau memberi jarak untuk
orang yang berjalan dari arah berlawanan.
2. JANGAN menghalangi orang yang sedang
membawa barang, misalnya ngobrol di jalan
atau di persimpangan jalan.
3. JANGAN biarkan kursi anda menghalangi jalan,
rapikan kursi saat meninggalkan tempat.

4. JANGAN menempatkan barang pada jalur yang


dilalui orang, aturlah jarak untuk orang lewat
minimal 60 cm

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 66


ATURAN PENANGANAN KECELAKAAN

Kejadian kecelakaan meskipun hanya luka ringan


harus dilaporkan kepada atasan anda sesegera
mungkin. Hal ini diperlukan agar kita dapat mencegah
terulang kembali kecelakaan tersebut atau kita juga
dapat mencegah kemungkinan kecelakaan yang
lebih besar.

Berikut ini adalah aturan saat terjadi kecelakaan :


1. Saat menemukan kecelakaan, segera berteriak
pada orang disekitar anda dan secepatnya
matikan mesin atau peralatan.

2. Segera laporkan kepada atasan anda, atau klinik


atau pos security agar pertolongan pertama &
perawatan si korban dapat segera dilakukan.

67 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. Jika anda belum mengetahui cara-cara memberi-
kan pertolongan pertama pada si korban, JANGAN
mencoba-coba untuk mengobati luka si korban,
karena ada kemungkinan lukanya malah bertambah
parah
4. Amankan lokasi terjadinya kecelakaan agar
investigasi kecelakaan dapat dilakukan
dengan baik. DILARANG menggangu atau
mengacaukan lokasi kejadian kecelakaan.
5. Jika anda diminta menjadi saksi kejadian
kecelakaan, berikan informasi sejujur-jujurnya.
Tidak perlu takut atau merasa tertekan, karena
informasi anda sangat berguna untuk menemukan
penyebab utama kecelakaan dan menentukan
tindakan pencegahan agar kecelakaan
tidak berulang lagi.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 68


ATURAN RAMBU-RAMBU KESELAMATAN

1. RAMBU LARANGAN :
bentuk lingkaran, warna dasar putih, warna
objek hitam, warna garis merah

Dilarang Dilarang Forklift Dilarang Dilarang


Merokok Masuk Dilarang Menyentuh Parkir
Masuk

Dilarang Sepeda Dilarang Dilarang Dilarang


Belok Dilarang Melintas Makan/ Memotret
Kanan Masuk Minum

2. RAMBU KEWAJIBAN :
bentuk lingkaran, warna dasar biru,
warna objek putih.

Wajib Pakai Wajib Pakai Wajib Pakai Wajib Pakai


Sarung helmet Pelindung Safety
tangan Telinga shoes

Wajib Pakai Wajib Pakai Wajib Pakai Wajib Pakai


Pelindung Pelindung Masker Khusus
Mata Wajah

69 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. RAMBU PERINGATAN :
bentuk segitiga, warna dasar kuning, warna
objek kuning, warna garis hitam

Hati-Hati Awas arus Awas Awas Awas


Listrik Forklift Terjepit Panas

Awas Awas Awas Bahan Awas


Licin Tersandung Berbahaya Kepala
Terbentur

4. RAMBU PENYELAMATAN (Rescue) :


bentuk segitiga, warna dasar kuning, warna
objek kuning, warna garis hitam

Pintu Arah Pintu Arah Tempat


Emergency Emergency Evakuasi Berkumpul

Referensi :
- Japan International Training Cooperation Organization
- Petunjuk Praktis K3, Astek
- TMMIN safety rules

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 70


SILAHKAN
MEMBALIK BUKU INI
UNTUK MENGETAHUI
ATURAN-ATURAN
DASAR
LINGKUNGAN
DAN
PENGHEMATAN ENERGI
ATURAN-ATURAN DASAR
LINGKUNGAN
DAN
PENGHEMATAN ENERGI

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk


AGC GROUP
ATURAN-ATURAN
DASAR
LINGKUNGAN
DAN
PENGHEMATAN ENERGI
Edisi Pertama (2013)

PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk


AGC Group
PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group i
DAFTAR ISI

1. Komitmen Manajemen Asahimas ...................... 1


2. Kebijakan Lingkungan Asahimas ...................... 2
3. Peraturan Lingkungan Di Indonesia ................. 3
4. Aturan Umum Pengelolaan Lingkungan ........... 5
5. ISO 14001 ............................................................. 6
6. Aturan Penggolongan Jenis Tempat Sampah ..... 7
7. Bahan Berbahaya & Beracun (B3) ..................... 8
8. Simbol Bahan Berbahaya & Beracun (B3) ........ 10
9. Limbah Bahan Berbahaya & Beracun (LB3) ..... 14
10. Simbol Limbah Bahan Berbahaya & Beracun
(LB3) ..................................................................... 15
11. Material Safety Data Sheet (MSDS) atau
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) ........ 19
12. Pencemaran Air & Krisis Air Bersih .................. 21
13. Pencemaran Tanah ............................................. 22
14. Pencemaran Udara ............................................. 23
15. 3R (Reduce, Reuse & Recycle) .......................... 24
16. Recycle Ratio ...................................................... 26
17. Co2 Emission ...................................................... 27
18. Asbestos ............................................................. 28
19. Pemanasan Global atau Global Warming ......... 31
20. Penghematan Energi / Konservasi Energi ........ 32

ii PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


1. KOMITMEN MANAJEMEN ASAHIMAS

Tunjukkan Peran Kita Sebagai


Warga yang Bertanggung Jawab
dalam Menciptakan Lingkungan
yang Lebih Baik

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 1


2. KEBIJAKAN LINGKUNGAN ASAHIMAS

Tunjukkan Peran Kita Sebagai Warga yang


Bertanggung Jawab dalam Menciptakan
Lingkungan yang Lebih Baik

1) Melakukan peningkatan berkelanjutan berdasar-


kan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang
terintegrasi

2) Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan


lingkungan

3) Melakukan langkah-langkah pengurangan dampak


lingkungan dan mencegah pencemaran

4) Mengembangkan produk, teknologi, pelayanan,


dan fasilitas yang ramah lingkungan

5) Berkomunikasi secara aktif mengenai aktifitas


lingkungan kami dengan para pemangku
kepentingan

2 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. PERATURAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Berikut ini adalah daftar peraturan lingkungan yang


terkait dengan aktifitas di AMG :

a. Pengelolaan Lingkungan Hidup


1) Undang-undang No. 32 Tahun 2009 berisi
bagaimana kita melindungi & mengelola
Lingkungan Hidup
2) Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 berisi
bagaimana kita mengelola sampah

b. Pengelolaan Lingkungan Hidup


1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 berisi
mengenai pelaksanaan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan

c. Bahan Berbahaya Dan Beracun


1) Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999 jo.
Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999
berisi bagaimana mengelola Limbah B3 &
Perubahan atas PP 18 / 1999 tentang
Pengelolaan limbah B3
2) Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2001
tentang Pengelolaan B3
3) Peraturan MenLH No. 3 Tahun 2008 tentang
Tata cara pemberian Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun
4) Keputusan Kepala Bapedal No. 01 Tahun 1995
tentang Tata cara dan persyarataan teknis
Penyimpanan dan pengumpulan Limbah B3

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 3


5) Keputusan Kepala Bapedal No. 05 Tahun 1995
tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun

d. Emisi Udara
1) KepMenLH No. 13 Tahun 1995 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
2) KepMenLH no. 35 Tahun 1993 tentang
Ambang batas emisi gas buang kendaraan
bermotor
3) Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara

e. Limbah Cair
1) PP RI No. 82 / 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

f. Sumber Daya Alam


1) Keppres RI No. 43 Tahun 1991 tentang
konservasi Energi

g. Permintaan /Persyaratan Dari Pihak Lain


1) ROHS (Restriction of Hazardous Substances)
Standar Cina mengenai Pelarangan Impor
barang & bahan yang mengandung material
berbahaya.
2) Kebijakan AGC Group tentang Asbestos
3) Petunjuk AGC Group tentang langkah-langkah
pengendalian tanah & air tanah

4 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


4. ATURAN UMUM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

1. Buanglah sampah pada tempat dan sesuai


dengan jenisnya.

2. Hindari terjadinya tumpahan/ceceran minyak


atau bahan kimia, dan segera bersihkan
jika terjadi tumpahan/ceceran.

3. Bacalah petunjuk keselamatan saat menangani


bahan kimia, dan gunakan APD dan peralatan
yang diwajibkan.

4. Pastikan di tempat penyimpanan B3 dan limbah


B3, terdapat alat pembersih tumpahan ceceran
(spill kit), terpasang MSDS, label & simbol.
Bila perlu sediakan APAR di lokasi tersebut.

5. Gunakan air secukupnya, matikan kran bila tidak


digunakan.

6. Gunakan listrik dengan bijak, matikan alat yang


tidak digunakan.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 5


5. ISO 14001

ISO 14001 Adalah adalah seri standar internasional


yang berisi manajemen lingkungan yang bertujuan
untuk menyiapkan Sistem Manajemen Lingkungan
yang efektif bagi organisasi atau perusahaan.
Dalam pelaksanaan ISO 14001, hal-hal yang
dilakukan adalah :
1. Identifikasi dan evaluasi seluruh aspek dan
dampak lingkungan dari kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan.
2. Adanya Kebijakan Lingkungan.
3. Penyusunan Tujuan dan Sasaran Lingkungan.
4. Program-program lingkungan.
5. Audit dan evaluasi program.
6. Perbaikan manajemen secara berkesinambungan.
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1. Karyawan harus mengetahui kebijakan
lingkungan.
2. Karyawan harus mengetahui program-program
lingkungan di Departemennya masing-masing.
3. Karyawan harus mentaati peraturan/prosedur
yang terkait dengan lingkungan.
4. Menyampaikan masukan-masukan atau ide-ide
mengenai perbaikan lingkungan di tempat
kerjanya masing-masing.
5. Turut berpartisipasi dalam audit lingkungan
yang dilakukan secara rutin.
6. Berusaha keras untuk mencegah pencemaran
lingkungan di tempat kerjanya masing-masing.

6 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


6. ATURAN PENGGOLONGAN JENIS TEMPAT
SAMPAH

a) Sampah Bahan Berbahaya & Beracun (B3)


Adalah sampah yang mengandung bahan
berbahaya & beracun (B3), misalnya majun/
sarung tangan terkena oli, belerang dari
furnace (checker), oli bekas, cat bekas, lumpur
kurasan bak pengolahan air limbah (WWT),
lampu neon bekas, cartridge/tinta bekas printer,
baterai, dsb. Simbol warnanya adalah MERAH.

b) Sampah Non B3
Adalah sampah yang tidak mengandung bahan
berbahaya & beracun (bukan B3) dan bukan
logam, misalnya kertas, kayu, styrofoam,
plastik, dsb. Simbol warnanya adalah BIRU.

c) Sampah Logam
Adalah sampah yang mengandung logam,
misalnya mur, baut, cutter bekas, paku, seng,
dsb. Simbol warnanya adalah ABU-ABU.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Jangan membuang sampah sembarangan, apalagi
sampah B3.
2. Buanglah sampah sesuai dengan jenisnya.
3. Jika tong sampah penuh, pindahkan ke bak
sampah yang berada di luar gedung.
4. Laporkan ke Departemen terkait, jika bak sampah
di luar gedung penuh, serta jika anda akan mem-
buang sampah/limbah B3 yang jumlahnya banyak.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 7


7. BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)

Adalah bahan yang


karena sifat dan atau
konsentrasinya dan
atau jumlahnya, baik
secara langsung
maupun tidak langsung,
d a p a t mencemarkan
dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Contoh B3 ini adalah : oli, solar, bahan-bahan kimia,
cat, lampu neon/merkuri, dsb

8 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1. Material B3 tidak boleh diletakkan di sembarang
tempat.
2. Harus ditempatkan di wadah/penampung yang
tidak mudah bocor, tidak mudah tumpah,
tidak mudah menguap, dsb.
3. Harus dipasang label, rambu dan lay out
yang jelas mengenai sifat material B3 tersebut.
4. Jika harus ditumpuk, pastikan tumpukannya
aman, untuk mencegah material tersebut roboh.
5. Harus dipasang MSDS / LDKB sesuai standar
dari HSE.
6. Untuk B3 cair, harus dipasang bak penampung
(secondary containment) di bawahnya.
7. Usahakan sirkulasi udaranya lancar dan
perhatikan syarat suhu ruangannya, apakah
tidak boleh terlalu panas, harus ada AC-nya, dsb.
8. Harus tersedia alat pemadam api (APAR atau
hydrant) dan juga alat penanggulangan
tumpahan ceceran (spill kit) di dekat
material tersebut.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 9


8. SIMBOL BAHAN BERBAHAYA &
BERACUN (B3)

Dalam penyimpanan bahan berbahaya & beracun,


terdapat aturan pemberian labelnya, yaitu
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008. Simbol B3
berbentuk belah ketupat berwarna merah dan
di dalamnya terdapat simbol khusus.
Berikut simbol selengkapnya :

1. Mudah meledak (explosive)


Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang pada
suhu dan tekanan standar
dapat meledak dan
menimbulkan kebakaran.
Contoh : thinner/xylene,
hydrogen, natural gas, dll

2. Pengoksidasi (oxidizing)
Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang dapat
melepaskan banyak panas
atau menimbulkan api ketika
bereaksi dengan bahan
kimia lainnya. Contoh :
Sodium nitrat (NaNO3)

10 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


3. Mudah terbakar/menyala
(flammable)
Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki
karakteristik dapat menjadi
panas atau meningkat
suhunya dan terbakar
karena bereaksi dengan
oksigen. Contoh : cat, tetrabutyl
titanate (TBT), dsb.

4. Beracun (toxic)
Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki
karakteristik dapat menyebabkan
keracunan atau sakit yang
cukup serius apabila masuk
ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut. Contoh : dimethyl
formamide (DMF), cobalt acetylacetonate, dsb.

5. Berbahaya (harmful)
Simbol ini untuk menunjuk-
kan suatu bahan baik berupa
padatan, cairan ataupun gas
yang jika terjadi kontak atau
melalui inhalasi (pernapasan)
ataupun oral (tertelan)
dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai
tingkat tertentu. Contoh : Ammonia, asam klorida
(HCl), dsb.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 11


6. Iritasi (irritant)
Simbol ini menunjukkan suatu
bahan padatan maupun cairan
yang memiliki karakteristik, jika
terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan
kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau
peradangan pada pernafasan, mengantuk
atau pusing, reaksi alergi pada kulit, dan/
atau iritasi serius pada mata. Contoh : sodium
hydroxide (NaOH), Dibutyltindiacetate (DDE), dsb

7. Korosif (corrosive)
Simbol ini menunjukkan suatu
bahan yang memiliki
karakteristik dapat menyebabkan
iritasi (terbakar) pada kulit dan
proses pengkaratan pada
lempeng baja. Contoh :
Ammonia, asam klorida
(HCl), dsb.

8. Berbahaya bagi lingkungan


(dangerous for environment)
Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang dapat
menimbulkan bahaya terhadap
lingkungan. Contoh : oli, cat,
Dibutyltindiacetate (DDE), dsb

12 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


9. Karsinogenik, teratogenik dan
mutagenik (carcinogenic,
tetragenic, mutagenic)
Simbol ini menunjukkan
paparan jangka pendek, jangka
panjang atau berulang dengan
bahan ini dapat menyebabkan
efek kesehatan, yaitu
- Karsinogenik (penyebab sel kanker),
- Teratogenik (mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio),
- Mutagenik (sifat bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom yang berarti dapat
merubah genetic),
- Toksisitas (beracun) sistemik terhadap organ
sasaran spesifik, Toksisitas terhadap sistem
reproduksi; dan/atau gangguan saluran pernafasan
Contoh : nitrous oxide (N2O)
10. Gas bertekanan (pressure gas)
Simbol ini untuk menunjukkan
bahaya gas bertekanan yaitu
bahan ini bertekanan tinggi
dan dapat meledak bila
tabung dipanaskan/ terkena
panas atau pecah dan isinya
dapat menyebabkan kebakaran
Contoh : acetylene, LPG, dsb.
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1. Semua bahan berbahaya & beracun (B3) harus di
pasang label sesuai standar di atas
2. Label harus terlihat jelas dan mudah di baca

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 13


9. LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN
(LB3)

Adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang


mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Jangan membuang limbah B3 sembarangan.
2. Harus ditempatkan di wadah/penampung yang
tidak mudah bocor, tidak mudah tumpah, dsb.
3. Harus dipasang label yang jelas mengenai
sifat limbah B3 tersebut.
4. Segera laporkan ke Departemen terkait untuk
segera diambil dan dilakukan pengelolaan.

14 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


10. SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA &
BERACUN (LB3)

Dalam pengelolaan limbah B3, terdapat aturan


pemberian label atau simbol, yaitu SK BAPEDAL
NO. Kep-05/BAPEDAL/09/1995, yang terdiri dari :

1. Mudah meledak
Berbentuk belah ketupat,
dengan warna dasar oranye.
Pada bagian tengah terdapat
tulisan “MUDAH MELEDAK”,
dan di bagian bawah terdapat
balok segilima berwarna
merah.

2. Mudah terbakar
Terdapat 2 (dua) macam
simbol untuk klasifikasi limbah
yang mudah terbakar, yaitu
simbol untuk cairan mudah
terbakar dan padatan mudah
terbakar.
a. Limbah cairan mudah
terbakar
Berbentuk belah ketupat, dengan warna dasar
merah. Pada bagian tengah terdapat lidah
api berwarna putih dan dibawahnya tulisan
“CAIRAN MUDAH TERBAKAR”. Di bagian
bawah terdapat balok segilima berwarna putih.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 15


b. Limbah padatan mudah
terbakar
Berbentuk belah ketupat,
dengan warna dasar warna
merah dan putih yang berjajar
vertikal berselingan. Pada
bagian tengah terdapat lidah api
warna hitam dan dibawahnya
terdapat tulisan “PADATAN
MUDAH TERBAKAR”.

3. Reaktif
Berbentuk belah ketupat dengan
warna dasar kuning. Simbol
berupa lingkaran hitam dengan
asap berwarna hitam mengarah
ke atas. Di tengah terdapat
tulisan “REAKTIF” berwarna
hitam, dan di bawahnya terdapat
segilima berwarna merah

4. Beracun
Berbentuk belah ketupat
dengan warna dasar putih.
Simbol berupa tengkorak
manusia dengan tulang
bersilang berwarna hitam.
Di tengah terdapat tulisan
“BERACUN” berwarna hitam,
dan di bawahnya terdapat
segilima berwarna merah.

16 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


5. Korosif
Berbentuk belah ketupat
terbagi menjadi dua bidang
segitiga, atas berwarna putih
dan bawah berwarna hitam.
Terdapat gambar tetesan
limbah korosif yang merusak
pelat berwarna hitam di
sebelah kiri dan gambar
lengan yang terkena tetesan
limbah korosif di sebelah
kanan. Pada bagian bawah
terdapat tulisan “KOROSIF”
berwarna putih, serta
blok segilima berwarna merah.

6. Menimbulkan infeksi
Berbentuk belah ketupat
dengan warna dasar putih.
Simbol infeksi terdapat di sudut
atas. Di tengah terdapat tulisan
“INFEKSI” berwarna hitam,
dan di bawahnya terdapat
segilima berwarna merah.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 17


7. Campuran
Berbentuk belah ketupat
berwarna putih. Terdapat
gambar simbol berupa tanda
seru berwarna hitam. Pada
bagian bawah terdapat tulisan
“KOROSIF” berwarna putih,
serta blok segilima berwarna
merah.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Berilah label dan keterangan yang jelas untuk
limbah B3 yang dibuang
2. Pelabelan limbah B3 harus sesuai dengan gambar
di atas

18 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


11. MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
atau LEMBAR DATA KESELAMATAN
BAHAN (LDKB)

MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan


adalah lembaran yang berisi informasi mengenai
uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara
penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan
buangan dari bahan berbahaya & beracun (B3).

MSDS berfungsi agar :


1. Kesehatan dan keselamatan pekerja terjaga.
2. Mengetahui potensi bahaya bahan kimia.
3. Menerapkan teknologi pengendalian dalam
melindungi pekerja.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 19


4. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan
kimia di tempat kerja.
5. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang
langsung kontak dengan B3.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Memastikan bahwa semua bahan kimia yang
ditangani ada MSDS-nya.
2. Merawat dan menjaga MSDS, jika terjadi
kerusakan, segera informasikan ke atasan
atau HSE untuk diganti yang baru.
3. Mengetahui isi MSDS dari bahan yang ditangani

20 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


12. PENCEMARAN AIR & KRISIS AIR BERSIH

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat,


energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam
air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai
dengan perubahan warna, bau dan rasa.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang
belum tercemar.
2. Hindari penggunaan air secara berlebihan,
matikan kran bila tidak digunakan.
3. Tidak membuang sampah / limbah (seperti cat,
minyak, dll) ke selokan, sungai dan laut.
4. Kurangi penggunaan detergen dan bahan-bahan
kimia yang dapat mencemari air.
5. Mengolah limbah cair yang dihasilkan sebelum
dibuang ke badan air.
6. Ajak keluarga, saudara, dan teman kita untuk
mencegah pencemaran air.
7. Buat lubang air resapan/biopori, melakukan
penanaman pohon, dsb.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 21


13. PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah
adalah semua
keadaan dimana
polutan masuk ke
dalam lingkungan
tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut.
Penyebabnya antara lain kebocoran limbah cair atau
bahan kimia, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan
tanah, pembuangan zat kimia atau air limbah yang
tidak memenuhi syarat langsung dibuang ke tanah,
dsb.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?


1. Tidak membuang limbah ke tanah.
2. Tempatkan limbah B3 ke dalam wadah yang aman
dari kebocoran.
3. Minimalkan membuang plastik ke dalam lingkungan.
4. Kurangilah penggunaan bahan-bahan yang tidak
bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non
biodegradable).
5. Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama.
6. Mengolah sampah organik menjadi kompos,
biogas dll.
7. Melakukan pengolahan limbah domestik (limbah
dari dapur, toilet) dan juga limbah cair lainnya.

22 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


14. PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih


substansi fisik, kimia, atau biologi ke atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

CARA MENCEGAH PENCEMARAN UDARA :


1. Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan
gas karbon monoksida
2. Usahakan agar pembakaran yang terjadi
berlangsung secara sempurna.
3. Pengolahan/daur ulang
4. Penyaringan limbah asap industri.
5. Penghijauan untuk kelangsungan proses
fotosintesis.
6. Tidak melakukan pembakaran secara sembarangan.
7. Lakukan uji emisi cerobong & kendaraan secara
berkala & rutin.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 23


15. 3R (REDUCE, REUSE dan RECYCLE)

A. REDUCE
Reduce berarti mengurangi
segala sesuatu yang
menimbulkan sampah.

Contoh kegiatan reduce


sehari-hari:

• Pilih produk dengan


kemasan yang dapat didaur ulang.
• Hindari memakai dan membeli produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
• Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill).
Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang.
• Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan
elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
• Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
• Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan
dan fotokopi.
• Hindari membeli dan memakai barang-barang
yang kurang perlu.

B. REUSE
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya

24 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
• Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada
menggunakan tissu, menggunakan baterai yang
dapat di charge kembali.
• Gunakan kembali wadah atau kemasan yang
telah kosong untuk fungsi yang sama
atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas
minuman digunakan kembali menjadi tempat
minyak goreng.
• Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang
dapat dihapus dan ditulis kembali.
• Gunakan sisi kertas yang masih kosong
untuk menulis.
• Gunakan email (surat elektronik) untuk
berkirim surat.
• Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada
pihak yang memerlukan
C. RECYCLE
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
• Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur
ulang dan mudah terurai.
• Olah sampah kertas menjadi kertas atau
karton kembali.
• Lakukan pengolahan sampah organik menjadi
kompos.
• Lakukan pengolahan sampah non organik
menjadi barang yang bermanfaat.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 25


16. RECYCLE RATIO

Recycle ratio adalah besaran angka persen yang


menunjukkan perbandingan antara jumlah sampah
yang bisa di daur ulang (recycle) dibagi dengan
jumlah total sampah yang dihasilkan.

Untuk recycle ini, bisa dilakukan oleh internal AMG


maupun oleh pihak luar, misalnya AMG menjual
dan dimanfaatkan oleh pihak lain.

Untuk perhitungan recycle ratio di AMG, total sampah


yang dimaksud adalah sampah industri atau sampah
yang dihasilkan dari pelaksanaan proses industri.
Yang tidak termasuk sampah industri diantaranya :
bungkus makanan, sampah daun, sampah
makanan, dll.

Sampah yang di recycle


Recycle Ratio (%) = ---------------------------------
Total sampah

26 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


17. CO2 EMISSION

CO2 emission adalah angka yang menunjukkan


emisi yang dihasilkan dari pemakaian
bahan baku, bahan bakar dan listrik yang
sudah dikonversi ke satuan ton karbon
(C-Ton) dibagi dengan produk kaca yang dihasilkan.

Faktor-faktor yang dihitung adalah :


a. Tonase kaca yang dihasilkan
b. Pemakaian/konsumsi bahan baku (dolomite &
soda ash)
c. Pemakaian/konsumsi bahan bakar : natural
gas (NG) dan heavy oil/solar
d. Pemakaian/konsumsi listrik

Pemakaian bahan baku, listrik


& bahan bakar (dikonversikan)
CO2 emission = ----------------------------------------
Tonase kaca yang dihasilkan

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 27


18. ASBESTOS

Asbestos adalah salah satu bahan tambang yang


mudah ditemui di bumi dalam bentuk benang serat
atau gumpalan serat.

Asbestos biasa digunakan untuk :

Atap Rumah Pipa

Insulasi Kanvas rem kendaraan

28 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


Pelapis kabel

Packing boiler Pelapis tembok

Koil alat pemanas/alat Baju pemadam


listrik kebakaran

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 29


BAHAYA ASBESTOS :

1. Asbestosis: penyakit saluran pernafasan yang


terjadi akibat menghirup serat-serat asbes.
2. Mesothelioma : kanker ganas yang mengenai
selubung paru-paru, selubung perut, atau
selubung jantung.
3. Kanker Paru-Paru : kanker dinding saluran napas.
4. Plak Pleura : penebalan pleura dan timbulnya
lapisan plak pleura dapat mengarah pada
pengapuran.
5. Kanker usus, tenggorokan, dan pankreas.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
1. Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes
dan memperhitungkan resiko yang bisa terjadi.
2. Menggunakan alat pelindung diri seperti masker,
kacamata, sarung tangan dan pakaian ganti.
3. Menyiram material tersebut untuk mengurangi debu.
4. Meminimalkan jumlah orang yang kontak dengan
material tersebut.
5. Dimasukkan dalam wadah tertutup rapat.
6. Jika memungkinkan menggantinya dengan bahan
lain (untuk penggunaan atap) dengan
menggunakan fiberglass.
7. Membuat standar nilai ambang batas penggunaan.

30 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


19. PEMANASAN GLOBAL atau GLOBAL
WARMING

Pemanasan global (Inggris: global warming)


adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Dari berbagai
penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global
ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil
pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern,
peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 31


APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1. Batasilah emisi karbondioksida
Carilah sumber-sumber energi alternatif yang
tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga
matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain.
Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar
fosil (yang mana akan menghasilkan emisi
CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien.
2. Tanamlah lebih banyak pohon
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan
menyimpannya dalam jaringannya.
3. Daur ulang (Recycle) dan gunakan ulang (Reuse)
4. Gunakan alat transportasi alternatif untuk
mengurangi emisi karbon

20. PENGHEMATAN ENERGI / KONSERVASI


ENERGI

Penghematan energi atau konservasi energi


adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan
energi. Penghematan energi dapat dicapai
dengan penggunaan energi secara efisien
dimana manfaat yang sama diperoleh dengan
menggunakan energi
lebih sedikit, ataupun
dengan mengurangi
konsumsi dan kegiatan
yang menggunakan
energi.

32 PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group


APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1. Mematikan lampu apabila sudah tidak dipakai
2. Mematikan alat elektronik setelah selesai
dipakai
3. Menggunakan alat-alat listrik
dengan hemat
4. Menggunakan AC pada
temperatur normal
atau tidak terlalu
dingin
5. Membuka kulkas
hanya saat hendak
mengambil atau
meletakkan barang
6. Tidak menggunakan
mobil atau
kendaraan hanya untuk pergi ke tempat
yang bisa dijangkau dengan jalan kaki
atau bersepeda
7. Membuang sampah pada tempatnya
8. Matikan kran air bila tidak digunakan
9. Menggunakan mesin-mesin seoptimal mungkin.
10. Menggunakan sisa energi panas untuk
kegiatan lain
11. Mengutamakan pemanfaatan sumber energi
alternatif
12. Memanfaatkan sumber daya manusia untuk
mengerjakan kegiatan produksi

PT Asahimas Flat Glass,Tbk., AGC Group 33


SILAHKAN
MEMBALIK BUKU INI
UNTUK MENGETAHUI
ATURAN-ATURAN
DASAR
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA (K3)

Anda mungkin juga menyukai