Ikhsan PKL
Ikhsan PKL
Oleh :
Ikhsan
221032
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
1. Ikhsan XII
221032
Mengetahui :
Drs. Muhtar, MM
NIP.196903061998031011
Komisi Penguji Laporan :
ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH & INSTANSI
Tempat :
Menyetujui :
Pembimbing PKL
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
Yang menyatakan,
Ikhsan
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Pencipta Alam dan seluruh isinya atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua dalam menjalani
setiap aktifitas keseharian kita. Tak lupa juga kami haturkan salam dan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai teladan bagi para ummatnya dan rahmat bagi seluruh alam semesta
Laporan tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil Praktik kerja lapangan yang telah
dilakukan di Syahid Benur Kabupatan Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Selama dua bulan,
Ucapan terima kasih dan doa yang tak terhingga kepada Ayahanda Ganing dan Ibunda
tercinta Satima , yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan moril dan
materil serta doa tulus sehingga tugas akhir ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Selain itu terima kasih pula penulis haturkan kepada beberapa pihak yang turut berperan
2. Pither Magi Sambara, S.Pd., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Agribisnis Prikanan Air Tawar
v
5. Mansur Husain Syahid Benur sebagai kepala produksi, sekaligus selaku pembimbing lapangan yang
telah memberikan arahan saat malakukan pekerjaan, serta para karyawan dan staf pegawai yang berada
diSyahid Benur, yang turut membantu dalam memperoleh ilmu maupun informasi yang penulis
butuhkan.
6. Bapak/Ibu Guru beserta teknisi yang ada di Jurusan Agribisnis Prikanan Air Tawar Smk Negeri 1 Maros
7. Para sahabat serta teman – teman dari Jurusan Agribisnis Perikanan, terkhusus
Angkatan XII.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
Ikhsan
vi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................vii
BAB I . PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.............................................................................................. 9
1.3 Manfaat.......................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 28
4.2 Saran...............................................................................................28
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
No Teks Hal.
No Teks Hal.
1. Kegiatan Sehari-hari..................................................................................35
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dari perairan Amerika Latin. Udang vaname secara resmi diperkenalkan pada masyarakat
pembudidaya pada tahun 2001 setelah menurunnya produksi udang windu karena berbagai
masalah yang dihadapi dalam proses produksi. Sifat dari udang vaname yaitu aktif pada
kondisi gelap, dapat hidup pada kisaran salinitas lebar (euryhaline), kanibal, dan tipe pemakan
lambat tetapi terus-menerus.Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang yang
potensial untuk dibudidayakan karena memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat serta
kemampuan adaptasi yang relatif tinggi terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan
suhu dan salinitas.Peningkatan produksi budidaya udang vannamei selalu dilakukan dengan
cara meningkatkan padat tebar dengan lahan dan sumber air yang terbatas sehingga
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
• Untuk mengetahui kegiatan - kegiatan yang ada dunia kerja yang sesungguhnya yaitu Syahid Benur
10
Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
• Siswa dapat mengetahui dan menguraikan tentang Teknik Pembesaran Udang Vanname
• Siswa dapat memahami upaya-upaya dalam budidaya udang vanname,guna meningkatkan hasil
• Siswa mampu mengimplementasikan sedikit banyak teori yang didapatkan disekolah dan dapat
diterapkan dilapangan
11
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
selatan.
Berdiri sejak tahun 2012 hingga saat ini, perusahaan ini terus menerus bekerja sama
dengan konsumen, tidak hanya melalui pelayanan yang professional, tetapi juga
dengan mempertahankan kualitas benur yang maksimal dan menjaga agar rantai
Visi
Misi
12
d. Mensejahterakan tenaga kerja
Syahid Benur menyediakan fasilitas perusahaan baik dari segi fasilitas produksi sampai
fasilitas karyawan :
b. Dapur
c. Gudang pakan
d. Modul pakan
a. Mesin genset
b. Peralatan labolaturium
c. Peralatan produksi
13
2.4 Struktur Organisasi
perusahaan.
d. Sofyan : adalah pemebimbing, yang membimbing siswa dan siswi pkl atau mahasiswa dan
mahasiswi magang
14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pembersihan Kolam
Pembersihan dilakukan dengan bantuan alat berupa sikat plastik untuk membersihkan lumut,
sedangkan untuk membersihkan tritip yang menempel pada dinding bak dengan menggunakan
15
alat yang keras dan tumpul.Setelah kegiatan panen dilakukan, masih terdapat sisa-sisa lumpur
yang mengandung kotoran udang, pakan,akumulasi bahan organik, serta plankton yang tidak jadi
di perlengkapan budidaya seperti lumpur, pipa dan selang aerasi yang harus dibersihkan.Oleh
karena itu, dua hari setelah panen dilakukan pembersihan yang bertujuan untuk memudahkan
manajemen bak selama proses budidaya serta mencegah potensi kontaminasi patogendan
organisme pengganggu. Pembersihan dilakukan dengan cara mengeluarkan sisa kotoran melaui
b. Pengeringan Kolam
16
Pengeringan bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit. Hal ini tergantung cuaca disekitar,
jika terjadi hujan pengeringan bisa membutuhkan waktu lebih lama. Setelah dipastikan tidak ada
kotoran yang terdapat pada wadah budidaya. Syahid benur menggunakan kopel 1 kopel terdiri
dari 4 bak sehingga proses pengeringan lebih cepat dibandingkan tambak tanah. Pengeringan
dilakukan minimal selama 2 hari untuk memastikan bak dalam keadaan kering total dan bakteri
patogenserta organisme pengganggu telah mati. Lamanya proses pengeringan tergantung pada k
17
c. Pengeringan batu aerasi
Proses pengeringan batu aerasi ini bertujuan untuk membunuh hama, bakteri dan organisme pengganggu
18
d. pemasangan batu aerasi
Batu di pasang ke selang aerasi, batu sebagai pemberat agar selang aerasi tidak mengapung
19
3.1.2 Pengisian Air
Air yang diisi berasal dari air laut yang mengalir ke sungai kecil melalui pasang surutnya air
laut yang masuk ke penampungan utama.Pengisian air ke dalam bak dilakukan apabila semua
persiapan bak telah selesai. Air yang digunakan adalah air laut yang bersalinitas 38 ppt.
Penyedotan dilakukan dengan menggunakan pompa 10 dim dan mesin Jet Pam dengan
kapasitas
20
30 HP (dialirkan kedalam bak penampungan selama 1 hari .Kemudian dialirkan ke dalam bak
selama 4 jam menggunakan pipa dengan tinggi air 90 cm.Pengambilan air laut tidak bisa dilakukan
setiap saat, karena bergantung pada jadwal pasang surut. Pada saat pasang ditandai dengan air yang
21
3.1.3 Penebaran Noplie
Asal noplie yang digunakan oleh Syahid benur berasal dari Dewata benur yang merupakan
noplie yang berkualitas F1, yang sudah bersertifikat bebas penyakit SPF (spesific pathogen free)
dan bersertifikat SPR (Spesific PathgenResistence). Penebaran noplie dilakukan pada waktu
pagi hari karena suhu yang masih stabil antara 20,8 C. Agar udang bisa beradaptasi dengan
mudah.
22
23
Sebelum noplie ditebar dilakukan pengamatan secara visual dan perhitungan secara manual.
Hal ini untuk mengetahui ciri-ciri noplie yang baik sebelum penebaran noplie Benih udang
yang digunakan mempunyai warna bening transpran
• Penebaran noplie Setelah dilakukan sampling noplie udang vannamei langsung dibawa ke bak dan
siap untuk ditebar. Proses penebaran dilakukan pada pagi hari(08: 00) dengan suhu 20.8°C.
Hal ini dilakukan untuk menghindari fluktuasi suhu yang signifikan. Sebelum penebaran, dilakukan
aklimitasi suhu terlebih dahulu. Tujuan dari aklimatisasi suhu adalah supaya suhu yang ada dalam
kantong noplie yang di packing sama dengan di perairan bak. Aklimatisai suhu dilakukan dengan
cara kantong plastik packing dimasukkan ke dalam baskom yang berisi tanpa membuka talinya.
Proses aklimatisasi suhu membutuhkan waktu 10 menit.Setelah waktu sepuluh menit noplie
24
3.1.4 Pengelolaan Pakan Dan Pemberian pakan
25
Pemberian pakan yang sesuai kebutuhan akan memacu p ertumbuhan dan perkembaangan udang
secara optimal sehingga produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dalam budidaya udang, pakan
merupakan faktor penting. Karena pada budidaya dengan penerapan padat tebar tinggi (intensif),
pakan merupakan 60% dari biaya produksi, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang baik.
Pemberian pakan adalah salah satu cara untuk memacu pertumbuhan udang. Pakan yang
diberikan harus memenuhi gizi kebutuhan udang, tepat waktu dalam pemberian serta cukup
dalam dosis pemberiannya. Sehingga perlu diadakan pemberian pakan secara efektif (feeding
program) dan dimanajemen, supaya keberadaan pakan dalam perairan tidak berlebih.
Di dalam manajemen kualitas air, monitoring merupakan hal wajib yang harus dilakukan.
Karena menjadi acuan untuk menentukan tindakan atau perlakuan pada air.Supaya kualitas
air tetap baik dan kestabilannya terjaga, sehingga memenuhi kebutuhan udang untuk hidup.
26
a. Suhu
Suhu merupakan parameter kualitas air yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup udang
karena berpengaruh pada proses metabolisme. Di bak Syahid benur pengukuran suhu dilakukan
27
3.1.6 Panen
Pemanenan udang vannamei Syahid benur, Desa jalange ,Kecamatan mallusetasi menggunakan
sistem Panen total. Panen dimulai pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk menghindari sinar
terik matahari yang bisa mengakibatkan penurunan kualitas udang. Hal ini sesuai dengan
pendapat Amri dan Iskandar (2008), bahwa Proses pemanenan dilaksanakan pada kondisi suhu
rendah, atau dimulai dari malam sampai dini/pagi hari, untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan,
28
seperti buruknya kualitas udang akibat panas matahari langsung pada suhu tinggi.Panen diawali
dengan membuang air, dengan cara membuka pintu air yang sudah dipasangi jaring. Udang yang
ada di jaring dipindahkan ke baskom.Udang yang masih tersisa di bak di lakukan penjalaan. Hal
ini dikarenakan konstruksi dasar lebih rendah dari pintu air, sehingga air dan udang tidak bisa
seluruhnya keluar. Udang yang sudah di baskom, dimasukkan ke dalam bak. Saat setelah proses
selanjutnya melakukan pengisian air pada kantongan packing setelah pengisian proses melakukan
penakaran udang dan di masukkan ke dalam kantongan packing setelah penakaran proses
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan PKL tentang pembesaran udang
1. Saya dapat mengetahui dan menguraikan tentang Teknik Pembesaran Udang Vanname
2. Saya dapat memahami upaya-upaya dalam budidaya udang vanname, guna meningkatkan
3. Saya mampu mengimplementasikan sedikit banyak teori yang didapatkan di sekolah dan
4.2 Saran
Untuk budidaya udang vanname yang di budidayakan sebaiknya harus lebih selektif dalam
pemilihan noplie dan harus di perhatikan kualitasnya karena apabila noplie kurang berkualitas
akan menyebabkan mortalitas yang cukup tinggi dan rawan terkena penyakit.Proses
pembesaran udang vanname banyak di pengaruhi keadaan cuaca yang efeknya berpengaruh
terhadap goncangan kualitas air, sebaiknya managemen dan pengontrolan terhadap kualitas air
lebih di tingkatkan serta pemeriksaan kesehatan udang harus lebih teliti lagi.
30
DAFTAR PUTAKA
Azim, M.E., Little, D.C., Bron, . I.E., 2007. Mirobial Protein Production in Activated Suspension Tanks
Manipulating C/N Ratio in Feed and Implications for Fish Culture. Bioresource Technology,
99(9):3590-3599.
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama: Birminghan Publishing.
Chien, Y.-H., 1992. Water Quality Requirements and Manajement for Marine Shrimp Culture.
In: Wyban J. (Ed.). Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. Baton Rouge (US):
World Aquaculture Society.
Cv Syahid Benur. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Jalange Kabupten Barru
Sulawesi Selatan
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Pantjara., B. Rahmansyah, 2010. Efisiensi Pakan Melalui Penambahan Molase pada Budidaya Udang
Vaname Salinitas Rendah. Maros: Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau.
Ridho., A. Subagiyo, 2013. Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Kelulushidupan Udang Litopenaeus
vannamei yang Diberi Pakan dengan Suplementasi Prebiotik FOS (Fruktooligosakarida).
[Buletin Osenografi Marina]. Semarang (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Soemardjati., W. Suriawan., A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
di Tambak. Situbondo (ID): Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.
Suwoyo, H. S., Mansyur A., Gunarto. 2012. Penggunaan Sumber Karbon Organik pada Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei) dengan Teknologi Bioflok. Prosiding Indoaqua - Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur 2012.
Soemardjati., W. Suriawan., A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak.
Situbondo (ID): Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.Soemardjati., W. Suriawan.,
A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak. Situbondo (ID): Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.Suwoyo, H. S., Mansyur A., Gunarto. 2012. Penggunaan
Sumber Karbon Organik pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) dengan Teknologi Bioflok. Prosiding
37
Lampiran
Daftar Tabel
Pakan Pemberian
05:30
11:30
11:30
15:30
23:30
03:30
07:30
11:30
15:30
19:30
23:30
03:30
Optimal
Kepadatan set/ml
Plankton
anggota tubuh
pendek
39
jelas.
bagisn furcel.
sempurna.
bertangkai, maxilla
berfungsi
pleopod
panjangnya bertambah
DAFTAR GAMBAR
41
Gambar 9 Manajemen kualitas air Gambar 10 Panen
IDENTITAS PESERTA
a. Nama : Ikhsan
f. Nis : 221032
j. No Hp/Telp : 085828168335
k. Agama : Islam
l. Golongan Darah :–
Catatan Kesehatan
Peserta
42
Ikhsan
15-November-2023 -Ember
pipa
43
Bulan : Desember 2023
pipa
6-Desember-2023 -Ember
-Selang
-Selang
-Sabun
3-Januari-2024 -Ember
44
4-Januari-2024 -Timba -Ember
-Penggosok
-Penggosok
-Penggosok
8-Februari-2024 -Sabun
9-Februari-2024 -Batu
45
11-Februari-2024 -Ember -Penggosok
-Selang
-Selang
8-Maret-2024 -Ember
-Selang
46