Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN PEMBENIHAN UDANG VANNAME


( LITOPENAEUS VANNAMEI )
SYAHID BENUR,KABUPATEN
BARRU, SULAWESI SELATAN

Oleh :

Ikhsan
221032

PROGRAM KEAHLIAN (APAT)


AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR
SMK NEGERI 1 MAROS
2024

i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Mengikuti Praktek Kerja Lapangan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Maros

Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini Disusun Oleh :


No Nama Nis Kelas
Siswa

1. Ikhsan XII
221032

Kompetensi Keahlian : Agribisnis Prikanan Air

Tawar Sekolah : SMKN 1 MAROS

Tanggal Pengujian.....................................2024,dan dinyatakan lulus/tidak lulus

Mengetahui :

Kepala UPT Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Amros

Drs. Muhtar, MM
NIP.196903061998031011
Komisi Penguji Laporan :

1. ...................... Penguji I (......................)


2. ...................... Penguji II (.....................)

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH & INSTANSI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Tempat :

SYAHID BENUR BARRU Desa Jalange Kec, Mallusetasi

Pada Tanggal 13 November s/d 29 Maret 2024

Menyetujui :
Pembimbing PKL

Pembimbing Sekolah Pembimbing Instansi

Anna Amalia, S.Pd.,M.Pd.,Gr, Sofyan NIP.


199105292022212021 Adaminterasi
Mengetahui

Kepala UPT SMK NEGERI 1 MAROS Pimpinan Perusahaan

Drs. Muhtar, MM Mansur Husain


NIP.196903061998031011 Head of the company

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain.

Maros, Maret 2024

Yang menyatakan,

Ikhsan

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Pencipta Alam dan seluruh isinya atas segala

rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua dalam menjalani

setiap aktifitas keseharian kita. Tak lupa juga kami haturkan salam dan shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai teladan bagi para ummatnya dan rahmat bagi seluruh alam semesta

sehingga kita dapat merasakan indahnya menjalani kehidupan dalam beragama.

Laporan tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil Praktik kerja lapangan yang telah

dilakukan di Syahid Benur Kabupatan Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Selama dua bulan,

mulai November sampai dengan Maret 2024..

Ucapan terima kasih dan doa yang tak terhingga kepada Ayahanda Ganing dan Ibunda

tercinta Satima , yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan moril dan

materil serta doa tulus sehingga tugas akhir ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Selain itu terima kasih pula penulis haturkan kepada beberapa pihak yang turut berperan

dalam penyususnan laporan Tugas Akhir ini diantaranya :

1. Drs. Muthar, MM sebagai Kepala sekolah SMK Negeri 1 Maros

2. Pither Magi Sambara, S.Pd., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Agribisnis Prikanan Air Tawar

3. Anna Amalia, S.Pd., M.Pd., G. sebagai pembimbing sekolah (PSL)

4. Sofyan sebagai pembimbing dunia kerja (PDK)

v
5. Mansur Husain Syahid Benur sebagai kepala produksi, sekaligus selaku pembimbing lapangan yang

telah memberikan arahan saat malakukan pekerjaan, serta para karyawan dan staf pegawai yang berada

diSyahid Benur, yang turut membantu dalam memperoleh ilmu maupun informasi yang penulis

butuhkan.

6. Bapak/Ibu Guru beserta teknisi yang ada di Jurusan Agribisnis Prikanan Air Tawar Smk Negeri 1 Maros

7. Para sahabat serta teman – teman dari Jurusan Agribisnis Perikanan, terkhusus

Angkatan XII.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

tugas akhir ini sangat kami harapkan.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Maros, Maret 2024

Ikhsan

vi
DAFTAR ISI
Hal.

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................v

DAFTAR ISI....................................................................................................vii

BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................9

1.2 Tujuan.............................................................................................. 9

1.3 Manfaat.......................................................................................... 10

BAB II . KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan...........................................................................11

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan................................................................. 11


2.3 Fasilitas Perusahaan......................................................................................... 12

2.4 Struktur Organisasi............................................................................13


BAB III . HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Persiapan Wadah...........................................................................14


3.2 Pengisian Air..................................................................................19
3.3 Penebaran Noplie.............................................................................21

3.4 Pengelolaan Pakan Dan Pemberian Pakan........................................23


3.5 Manajemen Kualitas Air..................................................................24
3.6 Panen...............................................................................................26
vii
BAB IV . KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan..................................................................................... 28
4.2 Saran...............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................29

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No. Teks Hal.

1. Manajemen Pemberian Pakan terhadap larva ......................................... 30

2. Kisaran optimal Parameter kualitas air................................................... 30

3. Perkembangan Stadia Nauplius Stadia Zoea Stadia Mysis................... 31

DAFTAR GAMBAR
No Teks Hal.

1. Gambar morfologi udang vanname ........................................................ 33

2. Gambar Pembersihan Kolam..…………………………………………..33

3. Gambar Pengeringan Kolam......................................................................33

4. Gambar Pengeringan Batu Aerasi.............................................................33

5. Gambar Pemasangan Batu aerasi...............................................................33

6. Gambar Pengisian Air................................................................................33

7. Gambar Penebaran Noplie.........................................................................33

8. Gambar Pengelolaan Pakan Dan Pemberian Pakan...................................33

9. Gambar Manajemen Kualitas Air..............................................................33


viii
10. Gambar panen............................................................................................33

DAFTAR KEGIATAN HARIAN

No Teks Hal.

1. Kegiatan Sehari-hari..................................................................................35

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas perikanan yang berasal

dari perairan Amerika Latin. Udang vaname secara resmi diperkenalkan pada masyarakat

pembudidaya pada tahun 2001 setelah menurunnya produksi udang windu karena berbagai

masalah yang dihadapi dalam proses produksi. Sifat dari udang vaname yaitu aktif pada

kondisi gelap, dapat hidup pada kisaran salinitas lebar (euryhaline), kanibal, dan tipe pemakan

lambat tetapi terus-menerus.Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang yang

potensial untuk dibudidayakan karena memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat serta

kemampuan adaptasi yang relatif tinggi terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan

suhu dan salinitas.Peningkatan produksi budidaya udang vannamei selalu dilakukan dengan

cara meningkatkan padat tebar dengan lahan dan sumber air yang terbatas sehingga

mengakibatkan penurunan kualitas air budidaya

1.2 Tujuan

Tujuan Umum

• Mempelajari sistem Teknik Pembesaran Udang Vanname di Syahid benur

• Untuk mengetahui kegiatan - kegiatan yang ada dunia kerja yang sesungguhnya yaitu Syahid Benur

• Mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di bak udang

• Menambah pengalaman secara langsung di lapangan

10
Tujuan Khusus

• Mengikuti syarat sebagai siswa SMKN 1 MAROS

• Menjadikan siswa yang berkopetensi di bidang budidaya perikanan

• Sebagai bekal ilmu untuk nantinya didunia kerja

1.3 Manfaat

• Siswa dapat mengetahui dan menguraikan tentang Teknik Pembesaran Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei) secara intensif,

• Siswa dapat memahami upaya-upaya dalam budidaya udang vanname,guna meningkatkan hasil

produksi udang yang lebih dan berkelanjutan.

• Siswa mampu mengimplementasikan sedikit banyak teori yang didapatkan disekolah dan dapat

diterapkan dilapangan

11
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Syahid Benur merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hatchery

benur udang vaname ( pembenihan udang vaname). Perusahaan ini terletak di

kabupaten barru, kecamatan mallusetasi, kelurahan mallawa, desa jalangge, Sulawesi

selatan.

Berdiri sejak tahun 2012 hingga saat ini, perusahaan ini terus menerus bekerja sama

dengan konsumen, tidak hanya melalui pelayanan yang professional, tetapi juga

dengan mempertahankan kualitas benur yang maksimal dan menjaga agar rantai

produksi yang berkelanjutan.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang budidaya larva udang

vaname, berlandaskan kerjasama dan pengalaman teruji, dalam upaya memberikan

manfaat bagi seluruh pihak terkait.

Misi

a. Menghasilkan benur yang berkualitas

b. Memberikan pelayanan yang terbaik

c. Bekerjasama dengan pihak lain secara professional

12
d. Mensejahterakan tenaga kerja

2.3 Fasilitas Perusahaan

Syahid Benur menyediakan fasilitas perusahaan baik dari segi fasilitas produksi sampai

fasilitas karyawan :

Dari segi ruangan


a. Modul produki

b. Dapur

c. Gudang pakan

d. Modul pakan

alami Dari segi peralatan

a. Mesin genset

b. Peralatan labolaturium

c. Peralatan produksi

d. Peralatan produksi pakan alami dan buatan

13
2.4 Struktur Organisasi

a. Mansur Husain : adalah tangan pembenihan kepalah / pemilik yang memimpin

perusahaan.

b. Bashuri : adalah pengurus, yang memimping dan mengontrol perusahaan

c. Syahid : adalah pengurus keuangan, yang mengontrol keuangan

d. Sofyan : adalah pemebimbing, yang membimbing siswa dan siswi pkl atau mahasiswa dan

mahasiswi magang

14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Teknik Pembenihan Udang Vannamei(Litopenaeus vannamei)

3.1.1 Persiapan Wadah

a. Pembersihan Kolam

Pembersihan dilakukan dengan bantuan alat berupa sikat plastik untuk membersihkan lumut,

sedangkan untuk membersihkan tritip yang menempel pada dinding bak dengan menggunakan

15
alat yang keras dan tumpul.Setelah kegiatan panen dilakukan, masih terdapat sisa-sisa lumpur

yang mengandung kotoran udang, pakan,akumulasi bahan organik, serta plankton yang tidak jadi

di perlengkapan budidaya seperti lumpur, pipa dan selang aerasi yang harus dibersihkan.Oleh

karena itu, dua hari setelah panen dilakukan pembersihan yang bertujuan untuk memudahkan

manajemen bak selama proses budidaya serta mencegah potensi kontaminasi patogendan

organisme pengganggu. Pembersihan dilakukan dengan cara mengeluarkan sisa kotoran melaui

pipa pembuangan atau pintu panen menggunakan air.

b. Pengeringan Kolam

16
Pengeringan bertujuan untuk membunuh hama dan penyakit. Hal ini tergantung cuaca disekitar,

jika terjadi hujan pengeringan bisa membutuhkan waktu lebih lama. Setelah dipastikan tidak ada

kotoran yang terdapat pada wadah budidaya. Syahid benur menggunakan kopel 1 kopel terdiri

dari 4 bak sehingga proses pengeringan lebih cepat dibandingkan tambak tanah. Pengeringan

dilakukan minimal selama 2 hari untuk memastikan bak dalam keadaan kering total dan bakteri

patogenserta organisme pengganggu telah mati. Lamanya proses pengeringan tergantung pada k

ondisi cuaca pada saat pengeringan dilakukan.

17
c. Pengeringan batu aerasi

Proses pengeringan batu aerasi ini bertujuan untuk membunuh hama, bakteri dan organisme pengganggu

18
d. pemasangan batu aerasi

Batu di pasang ke selang aerasi, batu sebagai pemberat agar selang aerasi tidak mengapung

19
3.1.2 Pengisian Air

Air yang diisi berasal dari air laut yang mengalir ke sungai kecil melalui pasang surutnya air

laut yang masuk ke penampungan utama.Pengisian air ke dalam bak dilakukan apabila semua

persiapan bak telah selesai. Air yang digunakan adalah air laut yang bersalinitas 38 ppt.

Penyedotan dilakukan dengan menggunakan pompa 10 dim dan mesin Jet Pam dengan

kapasitas

20
30 HP (dialirkan kedalam bak penampungan selama 1 hari .Kemudian dialirkan ke dalam bak

selama 4 jam menggunakan pipa dengan tinggi air 90 cm.Pengambilan air laut tidak bisa dilakukan

setiap saat, karena bergantung pada jadwal pasang surut. Pada saat pasang ditandai dengan air yang

ada dibak penampungan

21
3.1.3 Penebaran Noplie

Asal noplie yang digunakan oleh Syahid benur berasal dari Dewata benur yang merupakan
noplie yang berkualitas F1, yang sudah bersertifikat bebas penyakit SPF (spesific pathogen free)
dan bersertifikat SPR (Spesific PathgenResistence). Penebaran noplie dilakukan pada waktu
pagi hari karena suhu yang masih stabil antara 20,8 C. Agar udang bisa beradaptasi dengan
mudah.

22
23
Sebelum noplie ditebar dilakukan pengamatan secara visual dan perhitungan secara manual.
Hal ini untuk mengetahui ciri-ciri noplie yang baik sebelum penebaran noplie Benih udang
yang digunakan mempunyai warna bening transpran
• Penebaran noplie Setelah dilakukan sampling noplie udang vannamei langsung dibawa ke bak dan

siap untuk ditebar. Proses penebaran dilakukan pada pagi hari(08: 00) dengan suhu 20.8°C.

Hal ini dilakukan untuk menghindari fluktuasi suhu yang signifikan. Sebelum penebaran, dilakukan

aklimitasi suhu terlebih dahulu. Tujuan dari aklimatisasi suhu adalah supaya suhu yang ada dalam

kantong noplie yang di packing sama dengan di perairan bak. Aklimatisai suhu dilakukan dengan

cara kantong plastik packing dimasukkan ke dalam baskom yang berisi tanpa membuka talinya.

Proses aklimatisasi suhu membutuhkan waktu 10 menit.Setelah waktu sepuluh menit noplie

dituangkan kedalam baskom dan ditebar ke dalam bak

24
3.1.4 Pengelolaan Pakan Dan Pemberian pakan

25
Pemberian pakan yang sesuai kebutuhan akan memacu p ertumbuhan dan perkembaangan udang

secara optimal sehingga produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dalam budidaya udang, pakan

merupakan faktor penting. Karena pada budidaya dengan penerapan padat tebar tinggi (intensif),

pakan merupakan 60% dari biaya produksi, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang baik.

Pemberian pakan adalah salah satu cara untuk memacu pertumbuhan udang. Pakan yang

diberikan harus memenuhi gizi kebutuhan udang, tepat waktu dalam pemberian serta cukup

dalam dosis pemberiannya. Sehingga perlu diadakan pemberian pakan secara efektif (feeding

program) dan dimanajemen, supaya keberadaan pakan dalam perairan tidak berlebih.

3.1.5 Manjemen Kualitas Air

Di dalam manajemen kualitas air, monitoring merupakan hal wajib yang harus dilakukan.

Karena menjadi acuan untuk menentukan tindakan atau perlakuan pada air.Supaya kualitas

air tetap baik dan kestabilannya terjaga, sehingga memenuhi kebutuhan udang untuk hidup.

Kualitas Air yang diukur :

26
a. Suhu

Suhu merupakan parameter kualitas air yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup udang

karena berpengaruh pada proses metabolisme. Di bak Syahid benur pengukuran suhu dilakukan

pada pagi (04.00) dan malam hari (19.00).

27
3.1.6 Panen

Pemanenan udang vannamei Syahid benur, Desa jalange ,Kecamatan mallusetasi menggunakan

sistem Panen total. Panen dimulai pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk menghindari sinar

terik matahari yang bisa mengakibatkan penurunan kualitas udang. Hal ini sesuai dengan

pendapat Amri dan Iskandar (2008), bahwa Proses pemanenan dilaksanakan pada kondisi suhu

rendah, atau dimulai dari malam sampai dini/pagi hari, untuk mencegah hal-hal yang tidak

diinginkan,
28
seperti buruknya kualitas udang akibat panas matahari langsung pada suhu tinggi.Panen diawali

dengan membuang air, dengan cara membuka pintu air yang sudah dipasangi jaring. Udang yang

ada di jaring dipindahkan ke baskom.Udang yang masih tersisa di bak di lakukan penjalaan. Hal

ini dikarenakan konstruksi dasar lebih rendah dari pintu air, sehingga air dan udang tidak bisa

seluruhnya keluar. Udang yang sudah di baskom, dimasukkan ke dalam bak. Saat setelah proses

selanjutnya melakukan pengisian air pada kantongan packing setelah pengisian proses melakukan

penakaran udang dan di masukkan ke dalam kantongan packing setelah penakaran proses

packingan katongan yang sudah diisi dengan benur/udang.

29
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan PKL tentang pembesaran udang

vanname antara lain:

1. Saya dapat mengetahui dan menguraikan tentang Teknik Pembesaran Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei) secara intensif di Syahid benur

2. Saya dapat memahami upaya-upaya dalam budidaya udang vanname, guna meningkatkan

hasil produksi udang yang lebih dan berkelanjutan.

3. Saya mampu mengimplementasikan sedikit banyak teori yang didapatkan di sekolah dan

dapat diterapkan di lapangan

4. Saya mendapat bekal berharga untuk turun langsung kedunia kerja

4.2 Saran

Untuk budidaya udang vanname yang di budidayakan sebaiknya harus lebih selektif dalam

pemilihan noplie dan harus di perhatikan kualitasnya karena apabila noplie kurang berkualitas

akan menyebabkan mortalitas yang cukup tinggi dan rawan terkena penyakit.Proses

pembesaran udang vanname banyak di pengaruhi keadaan cuaca yang efeknya berpengaruh

terhadap goncangan kualitas air, sebaiknya managemen dan pengontrolan terhadap kualitas air

lebih di tingkatkan serta pemeriksaan kesehatan udang harus lebih teliti lagi.

30
DAFTAR PUTAKA

Azim, M.E., Little, D.C., Bron, . I.E., 2007. Mirobial Protein Production in Activated Suspension Tanks
Manipulating C/N Ratio in Feed and Implications for Fish Culture. Bioresource Technology,
99(9):3590-3599.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama: Birminghan Publishing.
Chien, Y.-H., 1992. Water Quality Requirements and Manajement for Marine Shrimp Culture.
In: Wyban J. (Ed.). Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. Baton Rouge (US):
World Aquaculture Society.

Cv Syahid Benur. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Jalange Kabupten Barru
Sulawesi Selatan

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan

Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Bandung: Tarsito.

Growmart. 2019. Udang Vannamei. www.grow-mart.com/ (diakses pada 11 Mei 2019).


Muhammad, A. 2013. Aplikasi Probiotik dengan Dosis Berbeda untuk Pencegahan Infeksi IMNV
(Infectious Myonecrosis Virus) pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei .Bogor: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Pantjara., B. Rahmansyah, 2010. Efisiensi Pakan Melalui Penambahan Molase pada Budidaya Udang
Vaname Salinitas Rendah. Maros: Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset
Perikanan Budidaya Air Payau.

Ridho., A. Subagiyo, 2013. Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Kelulushidupan Udang Litopenaeus
vannamei yang Diberi Pakan dengan Suplementasi Prebiotik FOS (Fruktooligosakarida).
[Buletin Osenografi Marina]. Semarang (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.

Soemardjati., W. Suriawan., A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
di Tambak. Situbondo (ID): Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.

Suwoyo, H. S., Mansyur A., Gunarto. 2012. Penggunaan Sumber Karbon Organik pada Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei) dengan Teknologi Bioflok. Prosiding Indoaqua - Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur 2012.
Soemardjati., W. Suriawan., A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak.
Situbondo (ID): Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.Soemardjati., W. Suriawan.,
A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak. Situbondo (ID): Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan.Suwoyo, H. S., Mansyur A., Gunarto. 2012. Penggunaan
Sumber Karbon Organik pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) dengan Teknologi Bioflok. Prosiding

Indoaqua - Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2012. Anonim. 2003. Litopenaeus


vannamei sebagai
alternatif budidaya udang saat ini. PT Cen-
tral Proteinaprima (Charoen Pokphand
Group) Surabaya, 16 hlm.
31
Anonim. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem
Bakteri Heterotroph dengan Bioflocs. AIYU
Shirotabiota Indonesia. Biotechnology
Consulting & Trading Komplek Sapta Taruna
PU, Blok B1 No. 13 Bandung, Jawa Barat,
Indonesia, 14 hlm.
Avnimelech, Y. 1999. Carbon/Nitrogen ratio as
control element in aquaculture systems.
Aquaculture, 176: 22-235.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with microbial
flocs by tilapia in minimal discharge bio-
flocs technology ponds. Aquaculture, 264:
140-147.
Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology, A
Practical Guide Book. World Aquaculture
Society. Baton Rouge, Louisiana, Amerika
Serikat, 181 hlm.
Bachere, E. 2000. Shrimp immunity and diseases
control. Aquaculture, 191: 3-11.
Bagheri, T., Hedayati, S.A., Yavari, V., Alizade,
M., & Farzanfar, A. 2008. Growth, survival
and gut microbial load of rainbow trout
(Onchorhynchus mykiss) fry given diet
32
supplemented with probiotic during the
two months of first feeding. Turk. J. Fish.
Aquat. Sci., 8: 43-48.
Blaxhall, P. & Daishley, K. 1973. Some blood
parameters of the Rainbow Trout I. The
Kamloops variety, J. Fish. Biol., 5: 1-8.
Bob Rosenberry. 2011. Shrimp News Interna-
tional, free news page. New release in
2011. Darminto take over big Penaeus
monodon farm in Bali since 1988.
www.shrimpnews.com, diakses 11
Nopember 2011.
Boyd, C.F. 1990. Water quality in ponds for
aquaculture. Auburn University, Alabama
USA, 482 pp.
Bray, W.A., Lawrence, A.C., & Leung-Trujillo
Anonim. 2003. Litopenaeus vannamei sebagai
alternatif budidaya udang saat ini. PT Cen-
tral Proteinaprima (Charoen Pokphand
Group) Surabaya, 16 hlm.
Anonim. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem
Bakteri Heterotroph dengan Bioflocs. AIYU
Shirotabiota Indonesia. Biotechnology
33
Consulting & Trading Komplek Sapta Taruna
PU, Blok B1 No. 13 Bandung, Jawa Barat,
Indonesia, 14 hlm.
Avnimelech, Y. 1999. Carbon/Nitrogen ratio as
control element in aquaculture systems.
Aquaculture, 176: 22-235.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with microbial
flocs by tilapia in minimal discharge bio-
flocs technology ponds. Aquaculture, 264:
140-147.
Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology, A
Practical Guide Book. World Aquaculture
Society. Baton Rouge, Louisiana, Amerika
Serikat, 181 hlm.
Bachere, E. 2000. Shrimp immunity and diseases
control. Aquaculture, 191: 3-11.
Bagheri, T., Hedayati, S.A., Yavari, V., Alizade,
M., & Farzanfar, A. 2008. Growth, survival
and gut microbial load of rainbow trout
(Onchorhynchus mykiss) fry given diet
supplemented with probiotic during the
two months of first feeding. Turk. J. Fish.
Aquat. Sci., 8: 43-48.
34
Blaxhall, P. & Daishley, K. 1973. Some blood
parameters of the Rainbow Trout I. The
Kamloops variety, J. Fish. Biol., 5: 1-8.
Bob Rosenberry. 2011. Shrimp News Interna-
tional, free news page. New release in
2011. Darminto take over big Penaeus
monodon farm in Bali since 1988.
www.shrimpnews.com, diakses 11
Nopember 2011.
Boyd, C.F. 1990. Water quality in ponds for
aquaculture. Auburn University, Alabama
USA, 482 pp.
Bray, W.A., Lawrence, A.C., & Leung-Trujillo
Anonim. 2003. Litopenaeus vannamei sebagai
alternatif budidaya udang saat ini. PT Cen-
tral Proteinaprima (Charoen Pokphand
Group) Surabaya, 16 hlm.
Anonim. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem
Bakteri Heterotroph dengan Bioflocs. AIYU
Shirotabiota Indonesia. Biotechnology
Consulting & Trading Komplek Sapta Taruna
PU, Blok B1 No. 13 Bandung, Jawa Barat,
Indonesia, 14 hlm.
35
Avnimelech, Y. 1999. Carbon/Nitrogen ratio as
control element in aquaculture systems.
Aquaculture, 176: 22-235.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with microbial
flocs by tilapia in minimal discharge bio-
flocs technology ponds. Aquaculture, 264:
140-147.
Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology, A
Practical Guide Book. World Aquaculture
Society. Baton Rouge, Louisiana, Amerika
Serikat, 181 hlm.
Bachere, E. 2000. Shrimp immunity and diseases
control. Aquaculture, 191: 3-11.
Bagheri, T., Hedayati, S.A., Yavari, V., Alizade,
M., & Farzanfar, A. 2008. Growth, survival
and gut microbial load of rainbow trout
(Onchorhynchus mykiss) fry given diet
supplemented with probiotic during the
two months of first feeding. Turk. J. Fish.
Aquat. Sci., 8: 43-48.
Blaxhall, P. & Daishley, K. 1973. Some blood
parameters of the Rainbow Trout I. The
Kamloops variety, J. Fish. Biol., 5: 1-8.
36
Bob Rosenberry. 2011. Shrimp News Interna-
tional, free news page. New release in
2011. Darminto take over big Penaeus
monodon farm in Bali since 1988.
www.shrimpnews.com, diakses 11
Nopember 2011.
Boyd, C.F. 1990. Water quality in ponds for
aquaculture. Auburn University, Alabama
USA, 482 pp.
Bray, W.A., Lawrence, A.C., & Leung-Trujillo

37
Lampiran

Daftar Tabel

Tabel 1 Manajemen pemberian pakan terhadap larva

Stadia Jenis Pakan Jumlah Frekuensi Waktu

Pakan Pemberian

Zoea Lancy MPL Sel/ml/hr 2 05:30

Flake 6ppm/hr 2 11:30

05:30

11:30

Misis Chaetoceros Sel/m/hr 6 07:30

11:30

15:30

Lancy Pl 8ppm/hr 6 19:30

23:30

03:30

07:30

11:30

15:30

19:30

23:30

03:30

Artemia Artemia 60/ind/hr 1 19:00

Tabel 2 Kisaran optimal parameter kualitas air


38
No Paramter Nama Alat Ukur Kisaran

Optimal

1. Fisika Suhu Termometer 27-30°C

2 Kimia Salinitas Refraktometer 15-25 ppt

3 Biologi Kelimpahan Mikroskop ‹10 set/ml

Plankton Mikroskop ‹100.000

Kepadatan set/ml

Plankton

Tabel 3 Pekembangan Stadia Nauplius Stadia Zoea Stadia Mysis

Stadia Larva Karakteristik

Nauplius 1 Badan oval dengan 3

anggota tubuh

Nauplius 2 Memiliki satae yang

tumbuh pada bagian ujung

antena pertama dari larva

terdiri atas satae yang

panjang satu dan dua

pendek

Nauplius 3 Sudah terlhiatnya

maxiliped dan terdapat

furctel sebanyak dua buah

dan sudah terlihat dengan

39
jelas.

Nauplius 4 Terdapat ruas –ruas pada

antenna nomer dua dan

empat bauh duri pada

bagisn furcel.

Nauplius 5 Pangkal maxilliped

terdapat tonjolan yang

sudah terlihat jelas.

Nauplius 6 Duri forcel tumbuha

panjang dan satae sudah

sempurna.

Zoea 1 Badan pipih dan karapac

mulai jelas, mata mulai

tampak, namun belum

bertangkai, maxilla

pertama dan kedua serta

alat pencernaan mulai

berfungsi

Zoea 2 Mata bertangkai, rostrum

mulai tampak dan spin

suborbital muali bercabang

Zoea 3 Sepasang uropoda biramus

mulai berkembang dan duri

pada ruasruas tubuh mulai


40
tampak

Mysis 1 Untuk bagian badan sudah

mulai membengkok mirip

seperti udang dewasa

Mysis 2 Mulai terlihat nya tunas

pleopod

Mysis 3 Pada bagian tunas pleopod

sudah terdapat ruas dan

panjangnya bertambah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Morfologi Udang Vaname Gambar 2 Pembersihan Kolam

Gambar 3 Pengeringan Kolam Gambar 4 Pengeringan Batu aerasi

Gambar 5 Pemasangan Batu Aerasi Gambar 6 Pengisian Air

Gambar 7 Penebaran Noplie Gambar 8 Pemberian Pakan

41
Gambar 9 Manajemen kualitas air Gambar 10 Panen

IDENTITAS PESERTA

a. Nama : Ikhsan

b. Tempat Lahir : Maros

c. Tanggal Lahir : 05 April 2005

d. Jenis Kelamin : Laki-laki

e. Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Maros

f. Nis : 221032

g. Tingkat Kelas : XII AP B

h. Kompetensi Keahlian : Agribisnis Prikanan Air Tawar

i. Alamat : Lingkungan Data

j. No Hp/Telp : 085828168335

k. Agama : Islam

l. Golongan Darah :–

Catatan Kesehatan

Maros , November 2023

Peserta

42
Ikhsan

DAFTAR KEGIATAN HARIAN

Bulan : November 2023

NO Hari/Tanggal Jenis Pekerjaan Alat Dan Bahan

1 Senin Pakan -Air -Pakan -Ember

13-November-2023 -Timba -Penggosok

2 Selasa Pakan -Air -Pakan -Ember

14-November-2023 -Timba -Penggosok

3 Rabu Pasang batu aerasi -Batu aerasi

15-November-2023 -Ember

4 Kamis Cuci Bak -Ember -Air -Spong

16-November-2023 -Sabun -Selang

5 Jum’at Panen Plankton -Ember -Seser -Air

17-November-2023 -Penyaring -Selang

6 Sabtu Panen -Seser -Baskom

18-November-2023 -Timba -Selang

pipa

7 Minggu Pakan -Air -Pakan -Timba

19-November-2023 -Ember -Penggosok

43
Bulan : Desember 2023

No Hari/Tanggal Jenis Pekerjaan Alat Dan Bahan

1 Senin Panen -Seser -Baskom

3-Desember-2023 -Timba -Selang

pipa

2 Selasa Pakan -Air -Pakan -Timba

4-Desember-2023 -Ember -Penggosok

3 Rabu Cuci Bak -Ember -Air -Spong

5-Desember-2023 -Sabun -Selang

4 Kamis Pasang Batu Aerasi -Batu

6-Desember-2023 -Ember

5 Jum’at Pakan -Air -Pakan -Timba

7-Desember-2023 -Ember -Penggosok

6 Sabtu Panen -Baskom -Timba

8-Desember-2023 -Seser -Penyaring

-Selang

7 Minggu Pakan -Air -Pakan -Timba

9-Desember-2023 -Ember -Penggosok

Bulan : Januari 2024

NO Har/Tanggal Jenis Pekerjaan Alat Dan Bahan

1 Senin Panen -Baksom -Timba

1-Januari-2024 -Seser -Penyaring

-Selang

2 Selasa Cuci Bak -Air -Ember

2-Januari-2024 -Spong -Selang

-Sabun

3 Rabu Pasang Batu -Batu

3-Januari-2024 -Ember

4 Kamis Pakan -Air -Pakan

44
4-Januari-2024 -Timba -Ember

-Penggosok

5 Jum’at Pakan -Air -Pakan

5-Januari-2024 -Timba -Ember

-Penggosok

6 Sabtu Pakan -Air -Pakan

6-Januari-2024 -Timba -Ember

-Penggosok

7 Minggu Panen Plankton -Seser -Penyaring

7-Januari-2024 -Ember -Air

Bulan : Februari 2024

NO Har/Tanggal Jenis Pekerjaan Alat Dan Bahan

1 Senin Pakan -Air -Pakan -Timba

5-Februari-2024 -Ember -Penggosok

2 Selasa Cuci Batu -Baskom -Sikat Gigi

6-Februari-2024 -Air -Sabun

3 Rabu Panen -Seser -Penyaring

7-Februari-2024 -Baskom -Selang

4 Kamis Cuci Bak -Air -Selang -Ember

8-Februari-2024 -Sabun

5 Jum’at Pasang Batu -Ember

9-Februari-2024 -Batu

6 Sabtu Pakan -Air -Pakan -Timba

10-Februari-2024 -Ember -Penggosok

7 Minggu Pakan -Air -Pakan -Timba

45
11-Februari-2024 -Ember -Penggosok

Bulan : Maret 2024

NO Hari/Tanggal Jenis Pekerjaan Alat Dan Bahan

1 Senin Panen -Baskom -Timba-Air

4-Maret-2024 -Seser -Penyaring

-Selang

2 Selasa Panen -Baskom -Timba-Air

5-Maret-2024 -Seser -Penyaring

-Selang

3 Rabu Cuci Bak -Air -Sabung -Ember

6-Maret-2024 -Spong -Selang

4 Kamis Cuci Batu -Air -Sabun -Sikat

7-Maret-2024 Gigi -Baskom

5 Jum’at Pasang Batu -Batu

8-Maret-2024 -Ember

6 Sabtu Pakan -Air -Pakan Timba

9-Maret-2024 -Ember -Penggosok

7 Minggu Panen -Baskom -Seser -Air

10-Maret-2024 -Timba -Penyaring

-Selang

46

Anda mungkin juga menyukai