Anda di halaman 1dari 2

Menurut (parwata, 2021).

Gerak refleks merupakan gerak yang terjadi tanpa disadari, atau gerak yang
baru disadari setelah gerakan terjadi (respon langsung terhadap rangsangan). Pengantaran impuls pada
gerak refleks mirip seperti padagerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui
pengolahan di sarap pusat. tetapi di sumsum tulang belakang

4) Parwata, I. M. Y. (2021). Pembelajaran gerak dalam pendidikan jasmani dari perspektif merdeka
belajar. Indonesian Journal Of Educational Development, 2(2), 219-228.

Menurut (Kulesza et al., 2015) ada beberapa faktor prognosis outcome pasien cedera kepala antara lain
jenis kelamin, usia, skor awal GCS, reflek pupil, gambaran CT scan, tanda vital dan hasil laboratorium.

2) Kulesza, B., Nogalski, A., Kulesza, T., & Prystupa, A. (2015). Prognostic factors in traumatic
brain injury and their association with outcome. Journal of Pre-Clinical and Clinical Research,
9(2), 163–166.

Menurut (ilyas, 2017) bahwa menjaga jarak pandang penggunaan gadget merupakan hal yang penting
dalam menjaga aktifitas akomodasi mata. Penurunan ketajaman penglihatan (miopia) juga bisa
disebabkan aktifitas melihat jarak dekat yang menyebabkan aktifitas akomodasi meningkat, karena
makin dekat jarak obyek mata maka makin kuat mata berakomodasi (mencembung). Reflek akomodasi
akan muncul jika mata melihat obyek dengan jarak dekat dan melihat benda yang kabur

1) Ilyas, S., Ilmu Penyakit Mata. 5 ed. Jakarta: Badan penerbit FKUI, 2017.

Menurut (pamuharsi, dkk 2022). Dalam diri manusia, dorongan-dorongan tersebut bersifat naluri atau
refleks yang dianggap sangat penting bagi setiap individu untuk mempertahankan dirinya dan untuk
menjaga kelangsungan hidupnya.

3. Pamuharsi, P., Purnomo, U., & Dewi, I. M. (2022). Pendekatan Uji Statistik Peminatan Prajurit
Marinir dalam Mengikuti Pendidikan Brevet Intai Amfibi (Taifib). Rekayasa, 15(2), 267-274.

Menurut (Skutal, 2015). Pemeriksaan tajam penglihatan anak pada usia preverbal yaitu dapat dilakukan
dengan observasi, fiksasi, oftalmoskopi, refleks pupil, optokinetic nystagmus test (OKN), the prefential
looking test, dan visual evoked potential (VEP)

5) Skuta GL, Cantor LB, Weiss JS. The Pediatric Eye Examination. Pediatric Ophthalmology

and Strabismus. USA:American Academy of Ophthalmology; 2015. pp. 5-14.

Menurut (Alizadeh 2019) .Medula spinalis merupakan organ yang berisi kumpulan saraf yang menjadi
penghubung susunan saraf pusat dan berjalan sepanjang kanalis spinalis pada tulang vertebra. Trauma
medula spinalis merupakan kerusakan yang terjadi pada medula spinalis karena trauma langsung atau
tidak langsung yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi neurologis, diantaranya fungsi motorik,
sensorik, otonom, dan refleks, baik terjadi secara keseluruhan maupun sebagian. Complete Spinal
Transection (Transeksi Medula Spinalis) merupakan kerusakan secara total pada medula spinalis karena
lesi yang bersifat transversal sehingga menyebabkan hilangnya seluruh fungsi neurologis di bawah area
medulla spinalis yang mengalami lesi.

Alizadeh, A., Dyck, S. M. and Karimi-Abdolrezaee, S. (2019) ‘Traumatic spinal cord injury: An overview
of pathophysiology, models and acute injury mechanisms’, Frontiers in Neurology, 10(March)

Menurut (Durahim, 2023). Refleks primitive adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem
saraf sehingga refleks ini dapat mengungkapkan kondisi sistem saraf yang dimiliki bayi. Bayi yang
mengalami kerusakan otak kemung kinan akan memiliki gerak refleks yang lemah atau sama sekali tidak
memilikinya.

Durahim, D., Islam, F., & Saadiyah, S. (2023). HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN REFLEKS
PRIMITIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS SUDIANG. Media
Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar, 12(2), 1-12.

Anda mungkin juga menyukai