Anda di halaman 1dari 3

M\ikrobiologi

Preparat dicelupkan ke dalam alkohol 96% selama 3 menit untuk membersihkan


bahan pulasan yang tidak terikat kemudian dikering udara. Preparat yang telah
kering, ditetesi minyak imersi di atas permukaan preparat, lalu diamati dibawah
mikroskop dengan pembesaran 100×(objektif). Jumlah sel somatik dihitung
sebanyak 20 lapang pandang mikroskop.

Fatonah, A., Harjanti, D. W., & Wahyono, F. (2020). Evaluasi produksi dan
kualitas susu pada sapi mastitis. Jurnal Agripet, 20(1), 22-31.

Jumlah sel per ml dihitung dengan cara membagi jumlah koloni dengan faktor
pengenceran dan volume suspense yang disebar.

Citra, L. D. D. A. A. (2017). Pengaruh pasteurisasi terhadap jumlah koloni bakteri


pada susu segar dan UHT sebagai upaya menjaga kesehatan. Indonesian Journal
on Medical Science, 4(1).

Faktor yang berpengaruh terhadap kualitassusu segar adalah adanya bakteri


pathogen (Shigella, Salmonella, Escherichia coli) maupunnon pathogen
(Lactobacillus bulgaricus,Streptococcus thermophilu).

Navyanti, F., & Adriyani, R. (2015). Higiene sanitasi, kualitas fisik dan
bakteriologi susu sapi segar perusahaan susu x di Surabaya. Jurnal kesehatan
lingkungan, 8(1), 36-47.

Penyebab kerusakan susu diantaranya adalah kontaminasi mikroba. Mikroba susu


dapat berasal dari luar ambing yang masuk melalui puting pasca pemerahan atau
saat proses pemerahan.

Pramesthi, R., Suprayogi, T. H., & Sudjatmogo, S. (2015). Total Bakteri dan Ph
Susu Segar Sapi Perah Friesian Holstein di Unit Pelaksana Teknis Daerah dan
Pembibitan Ternak Unggul Mulyorejo Tengaran-semarang (Total Bakteria And
Ph In Milk By Friesian Holstein Cows Milk Atpelaksana Teknis Daerah dan
Pembibitan Te. Animal Agriculture Journal, 4(1).

Pada uji mikrobiologi susu sapi segardigunakan beberapa metode analisis,


yangsalah satunya adalah metode breed. Metodebreed sering digunakan untuk
menganalisissusu yang mengandung bakteri yang tinggi.Misalnya susu yang
diperoleh dari sapi yangterkena mastitis, yaitu penyakit infeksi yangmenyerang
kelenjar susu sapi. Cara inimerupakan metode hitungan langsung
denganmenggunakan mikroskop.

Fitri, Z. E., Sahenda, L. N., Holili, R. S. A., & Rukmi, D. L. (2023).


PERHITUNGAN KOLONI BAKTERI SUSU SEGAR PADA RUANG WARNA
YCBCR. NERO (Networking Engineering Research Operation), 8(2), 87-96.
Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang memiliki beberapa senyawa
terlarut. Susu memiliki berbagai kandungan yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh,
seperti kandungan air sekitar 87,5%, kandungan gula susu (laktosa) sekitar 5%,
protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Ambing yang sehat akan
menghasilkan susu yang steril (tidak terkontaminasi mikroba) sampai di sterna
ambing. Mikroba baru mulai dijumpai ketika susu sudah berada di saluran puting.
Dari ambing yang sehat, dapat ditemukan sampai 500 organisme/ ml susu. Oleh
karena itu, untuk ,engurangi kandungan mikroba dalam susu, susu yang diperoleh
dari 3-4 kali pemerahan pertama harus dibuang. Hal ini dikarenakan susu yang
keluar dari pemerahan pertama mengandung 50.000 sel/ml susu. Kerusakan susu
dapat disebabkan karena susu termasuk ke dalam produk pangan yang mudah
rusak terutama karena adanya mikroorganisme.

Kerusakan mikrobiologis susu dapat disebabkan oleh berbagai jenis


mikroorganisme, seperti bakteri, jamur dan juga kapang. Adanya mikroorganisme
yang tumbuh dan berkembang pada susu dapat menyebabkan terjadinya
perubahan kualitas susu salah satunya secara organoleptik. Perubahan
organoleptik merupakan perubahan yang dapat diamati dan diukur dengan
menggunakan panca indera manusia, misalnya penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan perasa. Pada produk susu, perubahan organoleptik yang
terjadi seperti perubahan warna, tekstur, aroma, dan rasa. Selain disebabkan oleh
kerusakan mikrobiologis, terjadinya kerusakan susu juga disebabkan karena
perubahan kimiawi dan perubahan fisik dalam susu. Perubahan kimiawi
merupakan perubahan suatu produk yang menghasilkan zat baru. Sedangkan
perubahan fisik merupakan perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
Kerusakan yang pertama secara mikrobiologis karena mikroorganisme. Contoh
mikroorganisme yang ada pada susu Streptococcuc lactis, Aerobacter aerogenes,
Escherichia coli, Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus, Micrococcus,
Pseudomonas, Bacillus dan sebagainya. Mikroorganisme yang tumbuh dan
berkembang pada susu akan melakukan metabolisme dengan menggunakan nutrisi
pada susu untuk menghasilkan metabolit seperti asam organik, toksin, dan
sebagainya. Metabolit dari mikroorganisme ini yang kemudian akan menyebabkan
susu terkontaminasi mikroorganisme sehingga menyebabkan penyakit bagi
manusia ketika dikonsumsi. Penyakit yang ditimbulkan bisa berbagai macam
bergantung dari jenis golongan mikroorganisme terbanyak yang tumbuh pada
susu.

Selain disebabkan karena kerusakan secara mikrobiologis, kerusakan susu dapat


juga disebabkan karena perubahan fisik seperti terjadi kekeruhan susu, pemisahan
fase susu, ataupun pembekuan susu. Kekeruhan susu pada susu yang mengalami
kerusakan ditandai dengan susu berubah menjadi keruh dan berlendir, yang mana
pada susu segar biasanya berwarna jernih, tidak berlendir dan warnanya putih.
Pemisahan fase pada susu yang mengalami kerusakan terjadi pemisahan fase
lemak dan protein dari fase cair, yang mana pada susu segar biasanya terdiri dari
tiga fase yaitu fase lemak, fase cair, dan fase protein. Susu yang mengalami
kerusakan dapat mengalami pembekuan di suhu ruang, yang mana pada susu
segar tidak membeku di suhu ruang. Selain itu, untuk mencegah terjadinya
kerusakan susu perlu dilakukan beberapa penanganan yang tepat seperti
penanganan pascapanen susu, pemrosesan susu, dan penyimpanan susu. Pada
tahap penanganan pascapanen susu, apabila penanganan dilakukan dengan baik
maka dapat mengurangi pertumbuhan mikroorganisme dalam susu. Pada tahap
ini, sapi perah harus dipelihara dengan baik supaya tidak mengkontaminasi
mikroorganisme pada susu, sapi juga sebaiknya diberi makanan yang berkualitas
serta bebas dari penyakit, serta kandang sapi perlu dibersihkan secara rutin agar
terjaga kehigienisannya. Susu yang sudah diperah harus segera diolah ataupun
didinginkan supaya dapat mencegah terjadinya pertumbuhan mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai