Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Idam Kholid

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048443446

Tanggal Lahir : 26-12-2000

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen

Kode/Nama Program Studi : Manajemen-S1

Kode/Nama UPBJJ : Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : 31-12-2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Idam Kholid


NIM : 048443446

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Manajemen-S1

UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik
yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji
lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas
Terbuka.
Jakarta, 31 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Idam Kholid
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Analisa poin jenis/variasi perencanaan yang biasa digunakan di perusahaan, yaitu:

- Perencanaan strategis. Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan
strategis. Fokus rencana ini adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat
sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen
puncak. Manajemen puncak menentukan “ke mana organisasi harus berada” dalam jangka panjang.
Manajer barangkali mempunyai masalah secara tepat berapa jauh (dalam masa depan) perencanaan
strategis dapat dilakukan. Prinsip komitmen digunakan untuk menjawab masalah tersebut. Prinsip
tersebut pada dasarnya mengatakan bahwa setelah melakukan analisis perencanaan jangka panjang,
manajer akan menyiapkan (commit) dana hanya jika ia dapat mengantisipasi tingkat pengembalian
(return) dari biaya yang dikeluarkan. Pengeluaran biaya merupakan investasi dan hanya dikeluarkan
apabila return atas investasi tersebut cukup baik.

- Perencanaan Taktis. Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk
melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini mempunyai jangka waktu yang lebih
pendek dibandingkan dengan rencana strategis, dan mempunyai fokus yang lebih sempit dan lebih
konkret. Dalam istilah perang sering kita dengar ungkapan “memenangkan pertempuran untuk
memenangkan perang” atau “meskipun kalah dalam satu pertempuran, tetapi dapat memenangkan
perang”. Pertempuran dalam hal ini merupakan rencana taktis, sedangkan perang merupakan rencana
strategis. Jika strategi memfokuskan pada sumber daya, lingkungan, dan misi maka rencana taktis
memfokuskan pada manusia dan aksi (tindakan). Tujuan taktis biasanya diturunkan dari tujuan
strategis. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana strategis menyetabilkan suplai bahan
baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui pembelian bahan baku dari perusahaan
penyuplai bahan baku. Alternatif lain dari rencana taktis adalah membangun pabrik sendiri yang akan
menyuplai bahan baku tersebut. Suatu perusahaan yang mempunyai rencana strategis memasuki
pasar global. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan dapat mengembangkan rencana taktis
berupa membangun pabrik di pasar Eropa atau membangun pabrik di pasar Asia. Pembangunan pabrik
tersebut mencerminkan tindakan yang lebih konkret, dengan sumber daya yang jelas (dana untuk
membangun pabrik), dan jangka waktu yang jelas (target waktu penyelesaian).

- Perencanaan Operasional. Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis,


mempunyaifokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek, dan melibatkan manajemen

tingkat bawah.
a. Contoh penerapan poin-poin jenis/variasi perencanaan tersebut untuk perusahaan Ardi, yaitu:
- Rencana Tunggal (Sekali pakai). Contoh rencana tersebut adalah ketika perusahaan
merencanakan ekspansi. Perusahaan kemudian mengembangkan berbagai rencana sekali
pakai, seperti pembuatan pabrik baru, penarikan tenaga baru, analisis pemasaran, dan
lainnya. Beberapa jenis rencana sekali pakai, yaitu: program, proyek (project), dan anggaran.
Program. Program merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian aktivitas yang besar.
Program dapat mencakup tujuan, langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut, kebijakan, prosedur, aturan, unit organisasi, atau orang yang bertanggung jawab
terhadap setiap langkah. Program dibicarakan lebih banyak pada bagian sebelumnya. Proyek.
Proyek merupakan bagian dari program dengan cakupan lebih kecil. Penugasan dan target
waktu dalam proyek ditentukan dengan jelas. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai
program pembuatan gudang baru. Kemudian, proyekproyek pendukung dikembangkan
seperti penyusunan /ay-out gudang, penarikan tenaga pergudangan, dan proyek pemindahan
barang dari gudang lama ke gudang baru. Masing-masing proyek menjadi tanggung jawab
orang-orang tertentu dan orang tersebut diberi sumber daya dan target waktu yang tertentu.
Anggaran. Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam bentuk angka, dapat
berupa angka kuantitas maupun angka unit moneter. Anggaran banyak dibahas dalam
pengendalian.

Rencana Standing. Jika suatu aktivitas muncul berulang-ulang, satu atau serangkaian rencana
dikembangkan untuk mengarahkan aktivitas tersebut. Rencana standing akan menghemat waktu dan
tenaga manajer sebab situasi yang berulang-ulang tersebut diselesaikan dengan rencana yang standar.
Beberapa contoh rencana standing adalah: kebijakan, prosedur operasional standar, dan aturan. Kebijakan.
Kebijakan merupakan pedoman pengambilan keputusan yang terutama mengarahkan cara berpikir
pengambilan keputusan, bukan pada tindakan yang spesifik. Kebijakan ini sudah dibahas pada bagian
sebelumnya. Prosedur. Prosedur lebih spesifik dibandingkan dengan kebijakan dan merupakan pedoman
yang mengarahkan pada tindakan yang diperlukan. Langkahlangkah yang diperlukan dijelaskan secara
terinci dan biasanya disusun secara kronologis. Sebagai contoh, prosedur penarikan tenaga baru meliputi
penerimaan file pelamar kerja, penyimpanan file tersebut, pemanggilan calon pelamar, tes standar terhadap
pelamar, wawancara dengan pelamar, dan pengambilan keputusan diterima atau tidak. Aturan merupakan
pernyataan spesifik apakah suatu tindakan harus dilakukan atau tidak berdasarkan situasi yang ada. Dengan
demikian, aturan merupakan tindakan itu sendiri, bukan pedoman yang mengarahkan pengambilan
keputusan. Sebagai contoh, perusahaan yang mempunyai aturan bahwa apabila pelamar tidak menjawab
panggilan perusahaan maka pelamar tersebut didrop dari lamaran kerja
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Analisa pandangan desain organisasi yang diterapkan oleh perusahaan B, yaitu Pandangan
klasik yang berusaha mencari cara terbaik untuk desain organisasi percaya pada organisasi
dengan struktur hirarkis dan wewenang formal yang resmi. Struktur semacam itu merupakan
struktur yang paling efisien dan efektif. Henry Fayol, Frederick W. Taylor, dan Max Weber
merupakan penyumbang ide pandangan klasik. Max Weber, sosiolog Jerman yang terkenal dengan
buku etika Protestan, menyebutkan istilah desain organisasi birokrasi. Menurut Weber birokrasi
merupakan desain organisasi yang logis, rasional, dan efisien. Anggota organisasi diarahkan oleh
panggilan tugas (sense of duty) dan satu perangkat aturan yang jelas dan rasional. Organisasi
birokrasi mempunyai karakteristik seperti berikut:

- Pembagian kerja yang jelas (spesialisasi), dan setiap posisi diisi oleh orang yang memang ahli
di bidang tersebut.
- Seperangkat aturan yang konsisten dan jelas untuk menjamin keseragaman tugas.
- Ada hirarki posisi yang menciptakan rantai komando dari manajemen puncak sampai
karyawan paling bawah.

- Manajer menjalankan bisnis dengan cara impersonal, menjaga jarak secara sosial antara
dirinya dengan bawahannya.
a. Analisa secara rinci karakteristik pandangan desain organisasi tersebut serta sisi positif dan sisi
negatif pandangan desain organisasi yang diterapkan oleh perusahaan B, yaitu Karir dalam
organisasi didasarkan pada prestasi dan keahlian. Karyawan tidak boleh diperlakukan secara tidak
adil. Dengan karakteristik semacam itu, birokrasi merupakan organisasi dengan ciri spesialisasi
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas, evaluasi prestasi yang jelas, dan suasana kerja
yang impersonal. Pandangan klasik mempunyai sisi positif karena dapat mendorong efisiensi, dan
mendorong studi organisasi lebih lanjut. Sisi negatifnya antara lain: (1) tidak memperhatikan sisi
manusiawi, (2) keyakinan pada universalitas model mereka, yang kadang-kadang tidak berhasil
pada lingkungan tertentu, dan (3) kata birokrasi seringkali diasosiasikan dengan pengertian yang
sebaliknya. Dalam pengertian populer, birokrasi mempunyai kesan sebagai organisasi yang terlalu
besar (banyak karyawan), terpengaruh banyak kepentingan politik, lamban dan tidak responsif
terhadap lingkungannya.

b. Analisa pandangan desain organisasi yang diterapkan oleh perusahaan C, yaitu Pandangan neo-
klasik berusaha menonjolkan sisi manusiawi organisasi. Menurut mereka organisasi mempunyai
dua tujuan: ekonomi dan kepuasan karyawan. Karena itu pandangan tersebut sering juga disebut
sebagai pandangan perilaku. Kata klasik masih diatributkan ke pandangan tersebut karena mereka
tidak menolak aliran klasik, dan sama seperti aliran klasik sebelumnya, pandangan neo-klasik
berusaha mencari satu cara terbaik untuk semua situasi. Dorongan pandangan ini bermula dari
studi Hawthorne (lihat modul mengenai perkembangan teori manajemen). Dengan berdasar pada
hasil penelitian tersebut aliran neo-klasik berpendapat bahwa organisasi dapat diperbaiki dengan
membuat organisasi menjadi tidak terlalu formal dan mendorong partisipasi karyawan. Beberapa
tokoh aliran Neo-Klasik adalah McGregor, Chris Argyris, dan Rensis Likert.
c. Analisa secara rinci karakteristik pandangan desain organisasi tersebut serta sisi positif dan sisi
negatif perusahaan C, yaitu Pendekatan Neo-Klasik mempunyai keuntungan karena menekankan
pada sisi manusiawi. Tetapi pendekatan tersebut tidak terlepas dari kritik. Pendekatan tersebut
masih mencari satu cara terbaik untuk semua situasi. Pengalaman menunjukkan bahwa tidak
semua pendekatan dapat efektif untuk semua situasi. Fokus pada motivasi dianggap terlalu
sederhana. Karyawan masuk ke organisasi dengan tujuan yang sangat kompleks, moneter, sosial,
dan lainnya. Karena itu tantangan terhadap masalah tersebut tidak sesederhana yang
dibayangkan aliran neo-klasik yang hanya memfokuskan pada motivasi karyawan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Analisa Asep termasuk tipe pendekatan motivasi tradisional. Pendekatan tradisional dipelopori
oleh Bapak Manajemen, yaitu Frederick W. Taylor. Menurut pendekatan ini, motivasi seseorang
didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji/uang. Uang membuat seseorang bekerja
atau berperilaku. Manajer dianggap lebih tahu dibandingkan dengan karyawan. Karyawan pada
umumnya malas, tidak mau bekerja. Tetapi setelah didorong dengan insentif uang, karyawan
mau bekerja. Pendekatan ini untuk beberapa bagian benar. Orang akan tergerak bekerja apabila
ditawari insentif uang. Tetapi kebutuhan manusia tidak hanya uang. Manusia juga membutuhkan
interaksi dengan orang lain. Uang saja tidak akan memenuhi kebutuhan sosial tersebut. Dengan
dasar kritik semacam itu pendekatan human relation masuk.

a. Analisa Arif termasuk tipe pendekatan motivasi hubungan manusiawi. Pendekatan human
relation mengatakan bahwa motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk berinteraksi
dengan orang lain. Salah satu tokoh pendekatan ini adalah Elton Mayo. Tugas-tugas yang
dikerjakan oleh pekerja secara rutin akan membuat karyawan bosan. Dalam hal ini manajer
dapat mengurangi kebosanan tersebut dengan menyediakan lingkungan sosial. Manajer dapat
mengaktifkan kegiatan-kegiatan sosial, seperti pertemuan informal, misalnya pertemuan
pengajian, kegiatan arisan agar karyawan tidak dilanda kebosanan. Pendekatan ini memperbaiki
pendekatan tradisional karena aspek sosial seseorang, tidak hanya aspek uang. Dengan
demikian, aspek sosial ini harus diperhatikan oleh manajer.

b. Analisa Ahmad termasuk tipe pendekatan motivasi Human Resource Management. Pendekatan
human resource management mengatakan bahwa kepentingan karyawan harus diperhitungkan.
Menurut pendekatan ini pekerjaan itu sendiri dapat memberi motivasi terhadap karyawan.
Tanggung jawab terhadap pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, dan prestasi kerja merupakan
sumber motivasi penting yang harus diperhitungkan untuk mendorong karyawan. Dari perspektif
human resources, tugas manajer tidak hanya mendorong karyawan agar patuh terhadap
manajer, baik melalui insentif uang ataupun melalui penyediaan kebutuhan sosial, tetapi juga
harus membagi tanggung jawab pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan
individu. Tiap orang menyumbang pekerjaan atau memperoleh tanggung jawab pekerjaan sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Analisa perubahan variabel lingkungan yang terjadi dengan adanya Undang-Undang Cipta
Kerja, yaitu Posisi dan Potensi Dampak Sektor Kehutanan dan Lingkungan dalam Pusaran
Omnibus LawSektor lingkungan khususnya kehutanan seperti dipaparkan sebelumnya memang
tak luput dari imbas atas rencana pengesahan UU Cipta Kerja, hal ini lantaran pengaturan
mengenai penyederhanaan perizinan usaha serta pengadaan lahan menyinggung banyak
regulasi bidang kehutanan dan lingkungan. Perubahan mendasar yang terjadi adalah diubahnya
beberapa intisari peraturan pokok sektor kehutanan yang terdapat dalam UU No. 41/1999
tentang Kehutanan serta UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Berikut merupakan beberapa poin penting perubahan yang ada ketika UU
Cipta Kerja ini disahkan:

- Mudahnya perizinan pemanfaatan kawasan hutan. Perubahan signifikan dalam UU Cipta


Kerja ini adalah mengenai mekanisme perizinan pemanfaatan kawasan hutan yang hanya
diberlakukan pada pemanfaatan hutan kayu, sedangkan untuk pemanfaatan bukan kayu
serta jasa lingkungan hanya berupa formalitas untuk memenuhi standar umum. Didalam UU
No. 41/1999 tentang Kehutanan, seluruh jenis perizinan permanfaatan kawasan hutan
tercantum secara lengkap dimana terdiri dari 8 poin jenis perizinan terbagi menurut fungsi
dan peruntukan hutan. Sedangkan, di dalam UU Cipta Kerja, mekanisme perizinan
disederhanakan menjadi hanya ada satu jenis yaitu berupa perizinan berusaha.[1] Imbas
dengan adanya UU ini adalah pencabutan pasal 27-29 pada UU No. 41/1999, sehingga
intervensi terhadap kawasan hutan melalui skema perizinan berusaha ini akan semakin masif
dan efek dominonya akan semakin mempermudah pihak mana saja terutama yang bermodal
dan berkuasa untuk mengajukan perizinan berusaha di kawasan hutan. Kemudahan
pemberian perizinan tanpa pertimbangan aspek ekologis sangat riskan terhadap dampak
lingkungan yang akan ditimbulkan kedepannya.

- Pemanfaatan kawasan hutan lindung semakin tak terproteksi. Prinsip dasar pembatasan
pemanfaatan yang ada di hutan lindung bertujuan untuk menjamin hutan lindung tetap
mempertahankan fungsi pokoknya yaitu sebagai kawasan hutan yang memiliki fungsi utama
sebagai sistem penyangga kehidupan seperti mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah (UU No.
41/1999). Rencana penerapan UU Cipta Kerja ini sangat mengancam pola pemanfaatan yang
ada di hutan lindung. Jenis pemanfaatan hutan lindung yang awalnya hanya berupa jasa
lingkungan dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sesuai dengan mandat UU No.
41/1999 menjadi dapat dimanfaatkan lebih beragam karena ditambahkannya klausa
pemanfaatan kawasan hutan.[2] Seperti halnya pemanfaatan panas bumi tanpa perlu izin
tetapi hanya berupa pemenuhan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) serta
penggunaan kawasan melalui persetujuan pinjam pakai tersebut telah berpindah
kewenangan ke Pemerintah Pusat.[3],[4] Konsekuensi dengan adanya UU Cipta Kerja ini,
eksistensi kawasan hutan lindung sangat riskan dimanfaatkan untuk kepentingan-
kepentingan yang cenderung eksploitatif, seperti contohnya, alih fungsi ke pertambangan,
perkebunan, dll. Hal ini secara jelas dapat menyebabkan hilang dan rusaknya hutan lindung
yang bernilai sebagai penyangga kehidupan secara permanen. Terlebih, peran Pemerintah
Pusat semakin tersentral, sehingga dengan mekanisme sentralistik ini dapat menimbulkan
ketimpangan manfaat yang diterima antara pusat dan daerah.
- Hilangnya AMDAL sebagai pintu gerbang terakhir penyelamatan lingkungan. Perubahan poin
mendasar pada UU No. 32 tahun 2009 diantaranya dicabutnya terminologi “izin lingkungan”
berimplikasi pada berubahnya posisi AMDAL dalam proses perizinan berusaha dimana AMDAL
bukan lagi sebagai hal yang wajib untuk memutuskan kelayakan izin usaha akan tetapi hanya
menjadi pertimbangan saja.[5] Ironisnya lagi, wajib AMDAL hanya diberlakukan pada kriteria
usaha yang proses dan kegiatannya berdampak penting terhadap lingkungan hidup, sosial,
ekonomi dan budaya.[6] Konsekuensinya, semakin maraknya izin pendirian usaha yang tidak
perlu melakukan wajib AMDAL menimbulkan dampak lingkungan yang semakin tak
terkendali. Dari hal ini pemerintah terlihat sama sekali tidak mengindahkan pertimbangan
lingkungan dalam kegiatan pembangunan.
- Semakin mudahnya perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penggunaan
kawasan hutan. Rancangan UU Cipta Kerja ini memberikan keleluasaan kepada pemerintah
dalam hal memutuskan perubahan peruntukan kawasan hutan.[7] Dalam UU No. 41/1999
mekanisme perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan harus melalui persetujuan
DPR. Akan tetapi dalam UU Cipta Kerja ini, hanya pemerintah saja yang memutuskan
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan dan tidak perlu sampai ke pintu DPR kecuali pada
kebijakan-kebijakan yang mendukung Proyek Strategis Nasional. Hal ini berimbas pada
hilangnya fungsi pengawasan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan hutan
dengan menyampaikan aspirasinya melalui DPR terutama terkait rencana peruntukan hutan
dan pemanfaatan hasil hutan. Hal ini dapat dikhawatirkan akan semakin banyaknya konversi
kawasan hutan yang tak sesuai fungsi kawasannya lagi yang dilakukan oleh oknum-oknum
yang berkuasa tanpa pengawasan dan sepengetahuan masyarakat.
a. Analisa motivasi yang muncul pada wirausaha dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja
tersebut, yaitu O mnibus Law ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi iklim usaha dan
berinvestasi di Indonesia:
- Pertama, proses perizinan berusaha dan berinvestasi menjadi lebih sederhana dan lebih
dipercepat. Persyaratan untuk investasi menjadi lebih sederhana. Perizinan usaha untuk
usaha mikro kecil tidak diperlukan lagi, cukup hanya dengan pendaftaran saja.
- Kedua, pungutan liar dan korupsi dipotong dengan cara mengintegrasikan seluruh proses
perizinan ke dalam sistem perizinan elektronik melalui sistem OSS (Online Single
Submission).
- Ketiga, kegiatan usaha dan berinvestasi makin dipermudah. Pembentukan perseroan terbatas
dibuat lebih sederhana dan tidak lagi ada pembatasan modal minimum. Pengurusan paten,
merek juga dipercepat. Pengadaan tanah dan lahan bagi kepentingan umum dan investasi
jauh lebih mudah.
- Keempat, berinvestasi di kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas, dan
pelabuhan bebas semakin dipermudah serta semakin menarik dengan adanya berbagai
fasilitas dan insentif. Pelayanan perizinan berusaha di kawasan-kawasan tersebut akan
dilakukan dalam hitungan jam dengan fasilitas fiskal yang terintegrasi dalam sistem OSS.
- Kelima, Indonesia juga membentuk lembaga sovereign wealth fund yang akan mengelola dan
menempatkan sejumlah dana dan atau aset negara secara langsung maupun tidak langsung,
serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga.
- Keenam, Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja melindungi dan meningkatkan peran
pekerja dalam mendukung investasi di Indonesia, termasuk memberikan kepastian hukum
dalam pengaturan tentang upah minimum dan besaran pesangon.

Sumber referensi:
- EKMA4116 Manajemen
https://sebijak.fkt.ugm.ac.id/2020/10/06/empat-potensi-dampak-kebijakan-omnibus-law-di-sektor-
kehutanan-dan-lingkungan/ dan https://indonesiabaik.id/infografis/uu-cipta-kerja-beri-dampak-signifikan-
bagi-usaha-dan-investasi

Anda mungkin juga menyukai