Anda di halaman 1dari 21

E-ISSN: 2964-5719

VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX


MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

Strategi Pembelajaran dan Macam-Macamnya


1)
Muhammad Arif Hidayat, 2) Rahmat Kamal, 3) dst
1)
UIN K.H. Abdurrohman Wahid, Email
2)
Departement, Afiliasi, Email
3)
Departement, Afiliasi, Email
Correspondence Author: +6285777757157

Article Info ABSTRACT


Educators are one component of the education system that has an important role
Keywords:
in determining the success of a learning process, because the main task of
Learning educators is not only to teach, but also to educate, guide, train, and evaluate
Strategies ; learning and learning processes and outcomes. In carrying out their duties,
Learning educators also required to be able to develop learning strategies that are effective
Concept . and efficient, and can facilitate students to achieve learning goals optimally.
Therefore, in the national education standards it is stated that one of the
competencies that educators must have is pedagogic competence, namely the
ability of educators to manage learning effectively and efficiently.
To be able to manage learning effectively and efficiently, an educator needs
knowledge of learning strategies. Knowledge about learning strategies, among
others, can be obtained and studied through learning strategy courses. Therefore,
the learning strategy course is a compulsory subject and must be studied by
prospective educators and/or educators. The purpose of studying the learning
strategy course is for prospective educators and/or educators to know the basic
scientific components that need to be considered and considered in order to
develop effective and efficient learning strategies.
Informasi ABSTRAK
Artikel
Pendidik merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang memiliki
Kata Kunci:
peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena
Strategi tugas utama pendidik tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik, membimbing,
Pembelajaran; melatih, dan mengevaluasi proses dan hasil belajar dan pembelajaran.Dalam
Konsep menjalankan tugasnya, pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan
Pembelajaran. strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, dan dapat memfasilitasi peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, dalam
standar nasional pendidikan disebutkan bahwa salah satu kompetensi yang harus
dimiliki pendidik adalah kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan pendidik dalam
mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien.
Untuk dapat mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien, seorang pendidik
membutuhkan pengetahuan tentang strategi pembelajaran. Pengetahuan tentang
strategi pembelajaran antara lain dapat diperoleh dan dipelajari melalui mata
kuliah strategi pembelajaran. Karena itu, maka mata kuliah strategi pembelajaran
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |1|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

merupakan mata kuliah wajib dan harus dipelajari calon pendidik dan atau
pendidik. Tujuan dipelajarinya mata kuliah strategi pembelajaran antara lain
adalah agar calon pendidik dan atau pendidik mengetahui komponen-komponen
dasar keilmuan yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.
Received : mm dd, yyyy
Article History
Revised : mm dd, yyyy
Accepted : mm dd, yyyy
🖂 Corresponding Author: (1) Name of Corresponding Author, (2) Department of Corresponding Author, (3) Institution of Corresponding
Author, (4) Address, City, Postal Code, Country, (5) Email: corresp-author@mail.com

|2 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi kebutuhan terpenting dari kehidupan. Pendidikan selalu ada
dalam tatanan kehidupan. Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang selalu ada
dalam dunia pendidikan. Pembelajaran berarti kegiatan guru memberi pelajaran dan
siswa belajar menerima pelajaran. Dengan adanya kegiatan pembelajaran, maka akan
terjadi transfer ilmu dan pelajaran antara guru dan siswa. Transfer ilmu dan pelajaran
inilah yang menjadi tujuan dari adanya pembelajaran.

Dalam memberikan pelajaran seorang guru harus mampu menyampaikan pelajaran


dengan baik. Guru akan mengambil peran yang besar agar pelajaran tersebut
tersampaikan. Seorang guru yang profesional akan mampu menganalisis bagaimana cara
menyampaikan pelajaran agar tujuan pembelajaran tersampaikan dengan baik. Oleh
karena itu, diperlukan sebuah strategi dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.
Ada beberapa macam-macam strategi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan guru dan siswa.

Guru yang profesional dituntut untuk dapat menampilkan keahliannya di depan


kelas. Salah satu keahlian tersebut, yaitu kemampuan menyampaikan pelajaran kepada
siswa. Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efisien, guru perlu
mengenal berbagai jenis strategi pembelajaran sehingga dapat memilih strategi
manakah yang paling tepat untuk mengajarkan suatu bidang studi tertentu. Secara
berturut-turut, Anda akan mempelajari konsep strategi pembelajaran, meliputi
pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran, dan teori yang
melandasi, serta berbagai jenis pendekatan dalam strategi pembelajaran.

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, setiap guru dituntut untuk


memahami benar strategi pembelajaran yang akan diterapkannya. Sehubungan dengan
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |3|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

hal tersebut, seorang guru perlu memikirkan strategi pembelajaran yang akan
digunakannya. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat berdampak pada tingkat
penguasaan atau prestasi belajar siswa.

|4 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

METODE
Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan
(library research) yang memusatkan pada perilaku siswa yang senang berselancar di dunia
maya melalui android, gadget atau handphone canggih yang mereka miliki. Perilaku siswa
ini ditandai oleh adanya kecendrungan lebih senang membaca melalui handphone
ketimbang buku, senang mencari berbagai informasi sendiri tanpa melakukan recheck
lebih dahulu, senang mencari teman melalui akun media sosial, dan terkesan individualis.
Setelah data didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan teori yang dianggap
relevan.

HASIL DAN PEMBAHASAN (Gunakan Format Heading Level 1)


A. Hasil (Gunakan Format Heading Level 2)
Penggunaan format Heading Level 2 apabila memiliki Sub tulisan seperti penanda
bagian A. Hasil dan penanda bagian B. Pembahasan ini. Penjelasan yang diungkapkan
dalam bagian Hasil berupa pengungkapan hasil akhir tanpa proses analisis data dan hasil
pengujian hipotesis. Hasil yang dituliskan dapat disajikan dengan tabel atau grafik, untuk
memperjelas hasil yang dipaparkan secara naratif. Pengutifan teori yang dikutif dari
berbagai literatur pada penjelasan bagian hasil ini, sebaiknya dihindari.

B. Pembahasan (Gunakan Format Heading Level 2)


1. Strategi Pembelajaran
Kata strategi berasal dari kata strategos (Yunani) atau strategus. Strategos
berarti jendral atau berarti pula perwira negara (states officer), jendral ini yang
bertanggung jawab merencanakan sesuatu strategi dan mengarahkan pasukan
untuk mencapai suatu kemenangan. Strategi secara umum mempunyai pengertian
suatu garis-garis besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Berdasarkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Pembelajaran dalam konsep teknologi pendidikan, merupakan hal yang
berbeda. Pembelajaran merupakan suatu bentuk kegiatan atau usaha dalam
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |5|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif
tertentu dalam kondisi tertentu, sedangkan pengajaran merupakan suatu usaha
untuk membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar pada pembelajar yang
biasanya berlangsung dalam situasi formal. Pembelajaran dan pengajaran
selanjutnya dalam literatur teknologi pendidikan disebut dengan pembelajaran.
Sejalan dengan pemikiran tersebut Pembelajaran menurut Dimyati & Mujiono
(1999) merupakan kegiatan pembelajar secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
hal ini adalah tujuan pembelajaran (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008). Dengan
demikian strategi pembelajaran dapat dimaknai sebagai sebuah desain perencanaan
tindakan dalam aktivitas pembelajaran terkait pemilihan metode, pendekatan,
media dan teknik dalam melakukan proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Macam-macam Strategi Pembelajaran
a. Stretegi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
Menurut Hamruni, ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi
pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas
siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Kedua, seluruh aktivitas
siswa yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri. Ketiga, tujuan penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Inkuiri:
a) Orientasi Perkembangan Intelektual Siswa
|6 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

Pembelajaran berbasis inkuiri dirancang oleh para ahli pendidikan


dengan tujuan agar dapat meningkatkan perkembangan intelektual anak
(siswa). Oleh karena, selama pembelajaran dilangsungkan dengan model
pembelajaran berbasis inkuiri ini, proses pembelajaran yang dilakukan
oleh anak sangat penting, tidak melulu hanya memperhatikan hasil
belajarnya saja.
b) Prinsip Interaksi dan Kolaborasi
Melalui pembelajaran berbasis inkuiri, siswa didorong untuk selalu
berinteraksi dengan semua siswa lainnya melalui diskusi-diskusi. Guru
menjadi fasilitator dalam pembelajaran. Guru harus mampu membuat
siswa termotivasi untuk berkolaborasi dengan teman-teman di dalam
kelompoknya, juga dengan teman-teman lain di kelasnya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
c) Bertanya, Bertanya dan Bertanya
Di dalam proses pembelajaran berbasis inkuiri, pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru sebagai fasilitator belajar sangat
penting. Pertanyaan- pertanyaan diarahkan sehingga siswa terpacu untuk
berpikir dan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Sedemikian
penting pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, jauh lebih penting lagi
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa. Pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa menunjukkan seberapa dalam
mereka berpikir. Makin baik kualitas pertanyaan-pertanyaan yang
dilontarkan siswa, maka makin bagus pembelajaran berbasis inkuiri yang
dilaksanakan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian harus
dicari sendiri oleh siswa pemecahan dan jawabannya. Karena,
pembelajaran berbasis inkuri adalah pembelajaran yang membantu
siswa mengembangkan sendiri pengetahuannya berdasarkan rasa ingin
tahunya.
d) Belajar dalam Pembelajaran Berbasis Inkuri adalah Belajar Berpikir
Prinsip penting pembelajaran berbasis inkuiri adalah belajar berpikir.
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |7|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

Ketika siswa diberi rangsangan atau stimulasi di awal pembelajaran, maka


akan muncul rasa ingin tahu pada diri mereka. Ini menunjukkan bahwa
mereka berpikir. Ketika mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan, itu
menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa ingin tahu, dan juga berpikir.
Selanjutnya guru tinggal mengarahkan mereka untuk memuaskan rasa
ingin tahu dan melanjutkan proses berpikir tersebut sehingga mereka
secara mandiri dan atas dasar keinginan sendiri menemukan pengetahuan
dan fakta- fakta yang relevan.
e) Keterbukaan dan Kesempatan Seluas-luasnya untuk Siswa Belajar
Pembelajaran berbasis inkuiri menekankan bahwa peran guru adalah
fasilitator di kelasnya. Guru bukan satu-satunya sumber informasi dan
juga bukan sumber informasi utama. Informasi dan pengetahuan akan
diperoleh siswa dari kesempatan yang diberikan oleh guru untuk
mengeksplorasi hal yang ingin diketahui lebih dalam oleh siswa. Adanya
keterbukaan bagaimana cara siswa menemukan dan di mana ia
menemukan informasi yang dibutuhkan adalah juga merupakan prinsip
penting dalam pembelajaran berbasis inkuiri ini. Setiap kelompok-
kelompok siswa mungkin akan menggunakan cara-cara dan metode-
metode, serta sumber informasi yang berbeda selama proses
pembelajarannya.
Contoh Penerapan strategi pembelajaran ini, guru dapat memberikan
gambaran besar masalah lingkungan yang sedang dialami, misalnya masalah
limbah. Setelah itu, mintalah siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis
limbah yang ada, lalu pilih salah satu dari jenis-jenis limbah tersebut untuk
dibahas lebih lanjut. Misalnya, siswa memilih limbah cair, maka mereka
harus mengidentifikasi penyebab munculnya limbah cair, dampaknya
terhadap lingkungan, dan cara mengatasinya.
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Alder dan Milne (1997) mendefinisikan PBL sebagai metode yang
berfokus kepada identifikasi permasalahan serta penyusunan kerangka analisis
|8 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

dan pemecahan. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok


kecil, banyak kerja sama dan interaksi, mendiskusikan hal-hal yang tidak atau
kurang dipahami serta berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling
melaporkan. Menurut Peterson (2004) metode ini memberikan pembelajaran
permasalahan yang tidak terstruktur dengan baik dan pemecahan masalah
yang tidak satu saja karena berfokus pada pembelajaran sendiri (self-learning)
serta sangat jauh dari penjelasan yang langsung ke inti/jawaban/isi dan atau
penjelasan yang langsung diberikan oleh pembelajar.
PBL mempunyai karakteristik: belajar dikendalikan oleh tantangan
open- ended problems, pembelajaran secara berkelompok kecil, dan pembelajar
berperan sebagai fasilitator. Dalam PBL hendaknya diawali dengan
menyodorkan situasi-situasi bermasalah pada pembelajaran dan
memerintahkan pembelajaran untuk menyelidiki dan menemukan sendiri
solusinya baik secara individu maupun secara berkolaborasi dengan kelompok
kecilnya. PBL tidak akan terlaksana, kecuali siswa menciptakan lingkungan
tempat pertukaran ide-ide yang terbuka dan jujur dapat terjadi. Banyak model
dalam pembelajaran PBL dengan sintaksis yang berbeda, namun pada
prinsipnya memiliki kesamaan. Ramsay & Sorell (2006) mengemukakan tujuh
tahapan dalam PBL yaitu (1) pemberian masalah (problem statement), (2)
pertanyaan (the question), (3) rencana kegiatan (action plan), (4) investigasi
(investigation), (5) merevisi kasus dan mengevaluasi (revisiting the case
evaluation), (6) produk akhir (final product), dan (7) evaluasi akhir dan umpan
balik (final evaluation & feedback).
Contoh penerapan strategi problem based learning, yaitu pertama,
guru harus memberikan landasan teorinya terlebih dahulu. Misalnya, mengenai
virus Corona, maka jelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu virus, bagaimana
cara berkembang biaknya, dan informasi lainnya. Setelah itu, paparkan
permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat akibat virus tersebut. Agar
siswa lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, guru bisa
membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kemudian, mintalah siswa
untuk membuat hipotesis dan pembahasan yang dilengkapi dengan data dan

Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |9|


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

literatur untuk mendukung pendapat mereka. Setelah itu, ditutup dengan


kesimpulan serta solusi untuk permasalahan tersebut yang bisa mereka
paparkan lewat presentasi di depan kelas.
c. Strategi Pembeajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Project based learning adalah model pembelajaran yang
mengorganisasi kelas dalam sebuah proyek (Thomas, 2000,). Sedangkan
George Lucas Educational Foundation (2005) mendefinisikan pendekatan
pembelajaran yang dinamis di mana siswa secara aktif mengeksplorasi masalah
di dunia nyata, memberikan tantangan, dan memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.8 Berdasarkan beberapa definisi para ahli, dapat ditarik
kesimpulan bahwa PjBL adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa
untuk membangun dan mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan
dengan mengeksplorasi dan memecahkan masalah di dunia nyata secara
mandiri.
Kemandirian siswa dalam belajar untuk menyelesaikan tugas yang
dihadapinya merupakan tujuan dari PjBL. Namun kemandirian dalam belajar
perlu dilatih oleh guru kepada siswa agar terbiasa dalam belajar bila
menggunakan PjBL. Bimbingan guru diperlukan untuk mengarahkan siswa
agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan alur pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan
penuntun (a guiding question) dan membimbing siswa dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal
ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa (Kemdikbud, 2014).
Terdapat keterkaitan antara problem based learning (PBL) dan
inquiry based learning (IBL) dalam PjBL. PBL berfokus pada solving real-world,
dan pembelajaran inquiry berfokus pada problem-solving skills, sedangkan PjBl

|10 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

berfokus pada penciptaan proyek atau produk dalam membangun konsep.


Persamaan antara PjBL dan PBL yang menurut George Lucas Educational
Foundation (2014) dan Williams & Williams (dalam Mills & Treagust, 2003):
a) Dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau situasi yang mengarahkan
ke konteks studi.
b) Penekanan aplikasi otentik pada konten dan keterampilan.
c) Membangun keterampilan abad ke-21.
d) Menekankan kemandirian siswa dan inkuiri.
e) Memerlukan waktu lama dibandingkan pembelajaran tradisional.
f) Pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru sebagai fasilitator, dan
iswa bekerja dalam kelompok.
Perbedaan antara PBL dan PjBL diungkapkan oleh Perrenet, dkk (dalam Mills
dan Treagust, 2003, hlm. 8)
a) Proyek yang dikerjakan siswa relatif membutuhkan waktu yang lama
untuk selesai dibanding pelaksanaan PBL.
b) PjBL menekankan pada application pengetahuan, sedangkan pada
PBL siswa ditekankan untuk acquisition pengetahuan.
c) PjBL biasanya memadukan beberapa disiplin ilmu (mata pelajaran),
sedangkan PBL lebih sering pada satu mata pelajaran atau bisa juga
beberapa disiplin ilmu.
d) Manajemen waktu dan pengelolaan dalam mendapatkan sumber
informasi pada PjBL jauh lebih penting dibanding pada PBL.
e) Self-direction pada PjBL pun lebih menonjol dibanding pada PBL.
d. Strategi Pembelajaran Ilmiah (Scientific Learning)
Menurut Majid (2014), proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran saintifik diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan
masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |11|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil


keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan
menghafal semata. Metode pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang
menggunakan strategi pembelajaran saintifik seperti kemampuan observasi,
menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan hasilnya. Serangkaian hal tersebut nantinya diharapkan
mampu mendorong kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sistematis siswa.
Tujuan Pembelajaran Saintifik Menurut Hosnan (2014:36) beberapa
tujuan pembelajaran dengan strategi pembelajaran scientific adalah
sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3) Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
6) Untuk mengembangkan karakter siswa.

Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik:


a. Mengamati, merupakan kegiatan mengidentifikasi suatu objek melalui
penginderaan, yaitu melalui indera penglihat (membaca, menyimak),
pembau, pendengar, pencecap dan peraba pada saat mengamati suatu
objek menggunakan ataupun tidak menggunakan alat bantu sehingga
siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah.
b. Menanya, merupakan kegiatan mengungkapkan suatu hal yang ingin

|12 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu


proses tertentu. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan maupun tulisan
dan dapat berupa kalimat pertanyaan atau kalimat hipotesis sehingga
siswa dapat merumuskan masalah dan hipotesis. Pertanyaan tersebut
hendaknya berkaitan dengan mengapa dan bagaimana yang menuntut
jawaban melalui kegiatan eksperimen.
c. Mengumpulkan data, merupakan kegiatan mencari informasi sebagai
bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan membaca buku, observasi lapangan, uji coba, wawancara,
menyebarkan kuesioner, dan lain-lain sehingga siswa dapat menguji
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
d. Mengasosiasi, merupakan mengolah data dalam serangkaian aktivitas
fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Pengolahan data
dapat dilakukan dengan klasifikasi, mengurutkan, menghitung, membagi,
dan menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan
sumber data sehingga lebih bermakna. Bentuk pengolahan data misalnya
tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.
Selanjutnya, siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun
menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori
yang ada sehingga dapat ditarik suatu simpulan.
e. Mengomunikasikan, merupakan kegiatan siswa dalam mendeskripsikan
dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan
kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram,
bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi
sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi.
f. Setelahnya, guru dapat memberikan masukan, menekankan, dan
meluruskan agar siswa bisa memahami kejadian secara mendalam dan
luas. Guru juga bisa membimbing murid untuk memutuskan poin penting
yang bisa disimpulkan sebelum presentasi kelas dimulai.
e. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Learning)
Strategi pembelajaran interaktif merupakan strategi pembelajaran yang fokus

Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |13|


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

kajian pada diskusi dan sharing berbagi antur-inter peserta didik dengan guru dan
sesama peserta didik. Kelebihan strategi ini terletak pada:

 Keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan terkait


pembelajaran bisa diperoleh peserta didik dari sesama mereka.
 Suasana pembelajaran aktif dan multi arah.
 Banyak gagasan dan ide baru muncul.
Sedangkan kekurangannya adalah Jika guru tidak terampil dalam memunculkan
diskusi, maka akan monoton atau membosankan, dan tujuan pembelajaran takutnya
tidak tercapai.
f. Strategi Pembelajaran Eksperimen (Experiment Learning)
Strategi pembelajaran eksperimen merupakan strategi pembelajaran yang
fokus kajiannya pada bagaimana peserta didik menggunakan logika berpikir untuk
menarik kesimpulan dari fakta. informasi ataupun data yang terkumpul melalui
serangkaian kegiatan eksperimen (percobaan). Kelebihan strategi pembelajaran ini
terletak pada:
a) Peserta didik lebih percaya diri atas kebenaran percobaan yang telah
dilakukan atau dialaminya.
b) Jiwa eksplorasi dan tertantang siswa terpacu.
c) Munculnya terobosan-terobosan melalui percobaan/eksperimen yang
bermanfaat bagi umat manusia.
Kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan pada semua mata pelajaran,
strategi ini lebih cenderung pas kepada pelajaran sains.
g. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang dapat
membantu pendidik menghubungkan suatu materi pembelajaran dengan situasi
kondisi nyata peserta didik sehingga dapat antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran hal terpenting
adalah pencapaian pada tujuan yaitu para peserta didik mampu memahami
berdasarkan pengalaman dari pembelajarannya.
Pemahaman merupakan sebuah cara yang mengartikan, menerjemahkan
sesuatu dengan caranya sendiri setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat. Setelah

|14 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

menghubungkan antara apa yang peserta didik belajar dan bagaimana pengetahuan
itu akan digunakan untuk memahami konsep-konsep akademi, misalnya konsep-
konsep matematika, fisika, atau biologi akan berguna bagi kehidupan peserta didik
untuk masa mendatang atau saat terjun ke masyarakat ataupun saat bekerja. Dengan
demikian, maka pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran kontekstual berasumsi bahwa secara nalar pikiran akan
mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang
melalui pencarian hubungan masuk akal dan bermanfaat. Pembelajaran
kontekstual mendorong pesena didik agar dapat menerapkan pengetahuan
dalam Jadidugen, Maksudnya adalah pembelaan Lowpekstual tidak hanya
mengharapkan peserta didik dapat memahami maten pembelajaran akan
pembelajaran dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari. Melalui pembelajaran dalam pembelajaran kontekstual tidak hanya
diingat kemudian dilepaskan akan tetapi dapat menjadi bekal dalam kehidupan
nyata.
h. Strategi Pembelajaran Afektif
Afektif secara psikologis berkenaan dengan perasaan (seperti takut, cinta),
mempengaruhi keadaan perasaan dan emosi, mempunyai gaya/ makna yang
menunjukkan perasaan atau yang berhubungan dengan emosi seperti perasaan, nilai,
apresiasi, motivasi dan sikap. Afektif dalam bahasa Inggris disebut “affection” yang
artinya kasih sayang atau emosi/perasaan yang dialami. Secara harfiah, istilah
psikologi “affection” dalam bahasa Inggris adalah semacam status kejiwaan yang
disebabkan oleh pengaruh eksternal.
Ranah afektif dalam pembelajaran merupakan bagian dari tingkah laku
manusia yang berhubungan dengan perasaan. Ranah afektif adalah domain
yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa
sikap sescorang dapat diramalkan perubahannya jika telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi. Ciri- ciri hasil belajar afektif tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku seperti: perhatian terhadap mata pelajaran,
kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar, motivasinya dalam belajar.
penghargaan atau rasa hormat terhadap gunu, dan sebagainya. Terdapat lima
kategori atau domain/ ranah utama afektif dari yang paling sederhana sampai
yang kompleks yaitu: penerimaan, tanggapan, penghargaan, pengorganisasian,
Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |15|
E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

dan karakterisasi berdasarkan nilai-nilai atau internalisasi nilai.


Beberapa ranah afektif yang tergolong penting di antaranya adalah (1)
Kejujuran, yaitu peserta didik harus belajar untuk menghargai kejujur an dalam
berinteraksi dengan orang lain; (2) Integritas yaitu peserta didik harus dapat dipercaya
oleh orang lam, mengikat pada kode nilai; (3) Adil yaitu peserta didik harus
berpendapat bahwa semua orang memperoleh perlakuan hukum yang sama; dan (4)
Kebebasan yaitu peserta didik harus yakin bahwa negara demokratis harus memberi
kebebasan secara maksimum kepada semua orang.
Contoh penerapan strategi pembelajaran afektif, guru bisa mengadakan sesi
presentasi di depan kelas yang diakhiri dengan sesi tanya jawab. Dari kegiatan ini,
guru bisa menilai cara siswa saat bertutur kata dan menghadapi konflik bila terjadi
perbedaan pendapat.
i. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Penggunaan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran menerapkan
pembelajaran kooperatif secara luas. Berdasarkan teori ini bahwa siswa diharapkan
menemukan kemudahan dalam memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara
saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman belajarnya. Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) mengacu pada model pembelajaran yang
menempatkan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam
belajar.15 Pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin ini berdasar pada
teori Vygotsky, yaitu bahwa anak berusia setingkat melakukan kolaborasi dengan
tingkat kesulitan berkisar dalam Zona of Proximal development (ZPD), hasilnya lebih
baik dari pada bekerja sendiri-sendiri karena dengan kolaborasi menghasilkan
perkembangan kognitif.
Contoh penerapan strategi pembelajaran kooperatif, antara lain guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dengan
kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Setelah membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok, berikan awalan berupa ulasan materi yang akan dibahas. Misalnya,
tentang energi dan jenis-jenisnya. Setiap kelompok akan mendapatkan satu sub materi
untuk didiskusikan dengan anggota kelompoknya. Setelah diskusi, setiap perwakilan
kelompok akan menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain
diberi kesempatan untuk bertanya. Sementara itu, guru bisa memberikan penilaian
dari hasil yang dipaparkan oleh setiap perwakilan kelompok dan pemahaman mereka
terhadap materi tersebut.

|16 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

j. Strategi Pembelajaran Ekspositori


Pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian,
sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi
ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan
materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama
strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode
pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori. Metode
pembelajaran ekspositori bertujuan memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru adalah menyusun program pembelajaran,
memberi informasi yang benar, pemberi fasilitas yang baik, pembimbing siswa dalam
perolehan informasi yang benar. Guru yang merancang kegiatan mengajar dan
melaksanakannya sebagai suatu stimulus bagi peserta didik sehingga mereka
melakukan kegiatan belajar dengan mendengar penjelasan guru, mencatat dan
memahami materi pelajaran yang pada gilirannya akan tercipta suatu perubahan
tingkah laku pada diri peserta didik.
Terdapat beberapa karakteristik strategi pembelajaran ekspositori, yaitu:
 Strategi pembelajaran ekspositori dapat dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara
lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ekspositori, oleh
karena itu sering orang mengatakan metode ceramah.
 Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran
yang sudah jadi, sudah terstruktur seperti data atau fakta, konsep-
konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa
untuk berpikir ulang.
 Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri.
Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahami dengan benar dan siswa dapat mengungkapkan kembali materi
yang telah diuraikan itu.
Keunggulan strategi pembelajaran ekspositori:
a) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan
dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh

Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |17|


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.


b) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu
yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar
melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga
sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
demonstrasi).
d) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk
jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Kelemahan strategi pembelajaran ekspositori:
a) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi lain.
b) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat,
serta perbedaan gaya belajar.
c) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,
hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi
satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk
mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat
terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan
pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan
guru.
Contoh penerapan strategi pembelajaran ekspositori, yaitu guru
menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam mata
pelajaran IPA, tepatnya materi mengenai larutan asam dan basa, serta tujuan

|18 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu, guru menjelaskan materi


dengan metode pembelajaran, seperti ceramah dan tanya jawab. Untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi, guru bisa mendemonstrasikan
cara membedakan larutan asam dan basa. Misalnya, dengan melakukan
percobaan kecil menggunakan media berupa sabun mandi, detergen, dan
pembersih lantai sebagai larutan basa, dan buah jeruk, larutan pencuci mata,
serta minuman bersoda sebagai larutan asam. Setelah menjelaskan dan
mendemonstrasikan materi, guru bisa memberikan soal latihan atau post
test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
sudah dijelaskan.

SIMPULAN
Strategi pembelajaran dapat dimaknai sebagai sebuah desain perencanaan
tindakan dalam aktivitas pembelajaran terkait pemilihan metode, pendekatan, media dan
teknik dalam melakukan proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
menyusun strategi pembelajaran, guru harus memperhatikan tujuan dari pembelajaran
tersebut agar tujuan pembelajaran tercapai dengan strategi yang tepat. Ada berbagai
macam strategi pembelajaran, antara lain strategi pembelajaran inkuiri (inquiry learning),
strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), strategi pembelajaran
berbasis proyek (project based learning), strategi pembelajaran ilmiah (scientific learning),
strategi pembelajaran interaktif (interactive learning), strategi pembelajaran eksperimen
(experiment learning), strategi pembelajaran kontekstual, strategi pembelajaran afektif,
strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning), dan strategi pembelajaran
ekspositori.
Setiap strategi pembelajaran mempunyai langkah-langkah penerapan yang
berbeda. Penerapan strategi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Meskipun demikian, tidak ada strategi yang paling baik
diantara semua strategi. Karena pada dasarnya, apabila strategi tersebut diterapkan pada
pembelajaran yang tepat dan pelaksanaanya dilakukan dengan baik, maka akan
memberikan hasil yang maksimal.

Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |19|


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

UCAPAN TERIMA KASIH (Gunakan Format Heading Level 1)


Penulis dapat menyebutkan pihak-pihak/lembaga/institusi/sponsor yang telah
turut serta membantu penulis. Penulisan ucapan terima kasih dalam hal ini bersifat
opsional, dalam artian dapat dicantumkan dan boleh tidak dicantumkan dalam sajian
manuskrip tulisan yang akan diajukan.

REFERENSI
Afriana, J. (2015). Project based learning (PjBL). Makalah untuk Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu. Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Fatirul, AN. (2019). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Internet
dan Gaya Kognitif terhadap Prestasi Belajar. CV. Jakad Media Publishing.

Fauziyati, W. R. A. (2018). Strategi Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Partisipasi


Masyarakat Dalam Pendidikan Menuju Generasi Maju Indonesia. QALAMUNA:
Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 10(01).

Hardini, I. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu Teori, Konsep Dan Implementasi.

Familia Group Relasi Inti Media.


Lase, F., dkk. (2022). Model Pembelajaran Karakter Cerdas. Makassar : Nas Media
Pustaka.

Lestari, ET. (2020). Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Yogyakarta : Penerbit


Deepublish.

|20 | Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya ....


E-ISSN: 2964-5719
VOL. XX NO. XX DESEMBER 2022; pp: XX-XX
MADAKO ELEMENTARY SCHOOL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
https://ojs.fkip.umada.ac.id/index.php/mes

Maryani, M., Effendi, H., & Sabantaro, H. (2020). Pengaruh pendekatan saintifik dalam
proses belajar mengajar siswa kelas VIII materi lingkaran. Jurnal Derivat: Jurnal
Matematika Dan Pendidikan Matematika, 7(2), 65-74.

Panggabean, Suvriadi, dkk. (2021). Konsep dan Strategi Pembelajaran. Yayasan Kita
Menulis.

Safriadi, S. (2017). Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori. Jurnal


Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 7(1), 47-65.

Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Boston: Allyn
and Bacon.

Subakti, H, dkk. (2022). Esensi pembelajaran pendidikan era revolusi industri 4.0 dan
socienty 5.0. Yayasan Kita Menulis.

Suja, IW (2019). Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran. Lembaga Pengembangan


Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Universitas Pendidikan Ganesha , 1-
9.

Syamsuri, S. (2022). Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

Purbalingga : Eureka Media Aksara.


Winanto, A, & Darma Makahube. (2016). Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri
Kutowinangun 11 Kota Salatiga. Scholaria, 6(2), 119 – 138.

Strategi Pembelajaran dan Macam-macamnya .... |21|

Anda mungkin juga menyukai