Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Keuangan

 Sesi 1

 Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini.... Mohon tidak
menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan lupa membaca modulnya...

Sila menyimpan uang di bank sebesar Rp20.000.000,00 selama 5 tahun dan memperoleh bunga 15 % per tahun
bunga dibayarkan 3 kali dalam satu tahun, berapa Sila akan menerima uang pada tahun ke-5 ?

Jawaban :
Sesi 2

Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Berikut ini disajikan neraca PT. KK tahun 2022:


Neraca PT. KK pada 31 Desember 2022 (Dalam jutaan Rupiah)
2022 2022
Kas 300 Hutang dagang 240
Piutang 360 Hutang pajak 220
Persediaan 200 Hutang Bank 360
Total Aset Lancar 860 Total Kewajiban 820
Aset tetap (net) 240 Ekuitas:
Modal disetor 230
Laba yang ditahan 50
Total Ekuitas 280
Total Aset 1100 Kewajiban & Ekuitas 1100
Dari data diatas, hitunglah Quick Ratio ?

Jawaban :

yth bapak/ibu dosen disisni saya akan menanggapi diskusi 2 yang diberikan sebagai berikut:

Quick ratio adalah salah satu jenis rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan.
Biasanya, investor atau kreditur melakukan pengukuran ini untuk melihat kondisi keuangan
perusahaan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
Quick Ratio= ( Aset Lancar – Persediaan ) / Kewajiban Lancar
= ( 860.000.000 – 200.000.000 ) / 820.000.000
= 660.000.000 / 820.000.000
= 0,80
Maka dapat disimpulkan hasil dari quick ratio perusahaan x adalah 0,80 atau 80%

referensi ; BMPEKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN

Sesi 3
Diskusi :
Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Setelah mempelajari pengelolaan modal kerja pada materi 3 ini, jelaskan


pentingnya manajemen modal kerja

Jawaban :

Yth bpak/ibu dosen disini saya akan melakukan perbaikan diskusi 3

Manajemen modal kerja merupakan manajmeen yang terdiri dari unsur unsur aktiva lancr dan
hutang lancar. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah untuk mengelola kativa lancar dan
hutang lancar dan menjamin tingkat likuidasi atau daya kekuatan perusahaan.

Pentingnya manajemen modal kerja akan dijeaskan sebagai berikut :

1. Dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan stabilitas usahanya terutama pada


saat kondisi sedang kritis atau kondisi keuangan perusahaan sedang tidak stabil

2. Perusahaan dapat melakukan proses produksi dengan lancar tanpa terhambat oleh bahan
baku yang terbatas

3. Modal perusahaan juga dapat digunakan sebagai pemenuhan biaya liabilitas atau
kewajiban yang dimiliki

4. Memperlancar aktivitas operasional perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi,


penggajian karyawan, distribusi produk dan lain-lain

5. Menutupi kerugian yang dialami oleh perusahaan dalam satu periode waktu tertentu

KESIMPULAN :
Dapat saya simpulkan bahwa dalam menjalani atau membangun suatu bisnis, modal kerja
sangat diperlukan guna mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi pada perusahaan diwaktu
yang mendatang. Selain itu kinerja yang baik juga sangat diperlukan dalam mencapai
keberhasilan suatu perusahaan. Perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dengan memeperoleh laba yang maksimal, karena pada dasarnya tujuan
perusahaan yaitu dapat memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga pasar
sahamnya.

Sekian dan terimakasih


Referensi :
BMPEKMA4213 MODUL 3
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
www.jojonomic.com/blog/modal-kerja/
&ved=2ahUKEwi1kJ3CnY6CAxX6bWwGHeW8DvU4FBAWegQICRAB&usg=AOvVaw2
vVJfP7QOp2XBXco6o7gdt

Sesi 4
Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Anda sebagai seorang analis keuangan memperkirakan suatu rencana investasi yang akan
memerlukan dana sebesar Rp200 juta. Investasi tersebut diperkirakan mempunyai usia
ekonomis 3 tahun. Taksiran rugi laba setiap tahunnya adalah sebagai berikut.

Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3


Penghasilan penjualan 200.000.000 220.000.000 240.000.000
Biaya-biaya
Penyusutan 80.000.000 80.000.000 80.000.000
Yang bersifat tunai 50.000.000 52.000.000 55.000.000
Total biaya 130.000.000 132.000.000 135.000.000
Laba sebelum pajak 70.000.000 88.000.000 105.000.000
Pajak (35%) 24.500.000 30.800.000 36.750.000
Laba setelah pajak 45.500.000 57.200.000 68.250.000
Pada akhir tahun ke-3 diperkirakan akan diperoleh terminal cash inflow sebesar Rp50 juta.
Hitunglah average rate of return dari investasi tersebut

Jawaban :

Izin untuk menanggapi diskusi 4 sebagai berikut :

Rumus :
ARR = rata-rata laba setelah pajak/rata-rata investasi x 100%
Sebelumnya kita harus mencari:

 Rata-rata investasi =(200+50)/2 =125

 Rata-rata laba setelah pajak = (45.5 + 57.2 + 68.25)/3 =56,98

ARR = (56.98/125) x 100%


ARR = 45.58%

Jadi average rate of return dari investasi tersebut adalah 45,58%

Sekian dan terimakasih


Referensi: BMP EKMA4213 Manajemen keuangan
Penilaian maksimum:100 (1)
Sesi 5
Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Ketika kita akan berinvestasi, tentunya kita sudah harus tahu resiko-resiko apa saja yang akan
kita hadapi. Menurut anda, apa saja resiko dalam investasi dan bagaimana cara anda
memitigasi resiko tersebut guna meminimalisir kerugian yang akan anda alami.

Jawaban :

Yth bapak/ibu izin untuk menanggapi diskusi 5 sebagai berkut ;

Berikut beberapa Resiko dalam berinvestasi, di antaranya :

1. Risiko Suku Bunga


Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti
pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Risiko ini bisa
diartikan sebagai risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran
sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi. Secara umum, jika suku bunga
meningkat, harga obligasi berbunga tetap akan turun, demikian juga sebaliknya. Risiko suku
bunga umumnya diukur dengan jangka waktu obligasi, teknik paling tua yang sekarang
digunakan untuk mengelola risiko suku bunga.
2. Risiko Pasar
Risko pasar ini adalah risiko fluktuasi atau naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang
disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi) yang sering
disebut juga dengan risiko sistematik (systematic risk), artinya risiko ini tidak bisa dihindari
dan pasti akan selalu dialami oleh investor.Hal ini bahkan bisa membuat investor mendapati
capital loss. Perubahan ini bisa dikarenakan beberapa hal seperti adanya resesi ekonomi, isu,
kerusuhan, spekulasi termasuk juga perubahan politik.

3. Risiko Inflasi
Risiko inflasi, juga disebut risiko daya beli, adalah peluang bahwa arus kas dari investasi
tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karena perubahan daya beli karena inflasi.Risiko
ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan
adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.Risiko inflasi adalah risiko yang diambil oleh
investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan
inflasi. Risikonya adalah bahwa nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.

4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam
jangka waktu tertentu.Misalnya: jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang
jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk
melunasi kewajibannya, tetapi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversikan segera menjadi
uang tunai, maka Aset tersebut dikatakan tidak likuid.Hal ini bisa terjadi jika pihak
pengutang tidak dapat menjual hartanya karena tidak adanya pihak lain di pasar yang
berminat membelinya.Hal ini berbeda dengan penurunan drastis harga aktiva, karena pada
kasus penurunan harga, pasar berpendapat bahwa aktiva tersebut tak bernilai. Tidak adanya
pihak yang berminat menukar (membeli) aktiva kemungkinan hanya disebabkan karena
kesulitan mempertemukan kedua belah pihak.Karenanya, risiko likuiditas biasanya lebih
besar kemungkinan terjadi pada pasar yang baru tumbuh atau bervolume kecil.Risiko jenis ini
memiliki kaitan dengan percepatan dari sekuritas yang diterbitkan oleh pihak perusahaan
yang bisa diperdagangkan di ranah pasar sekunder.

5. Risiko Valas atau Nilai Tukar Mata Uang


Risiko valuta asing (Valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing
di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan
dengan dengan mata uang domestik.Risiko jenis ini berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai
tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut
sebagai currency risk atau dengan exchange rate risk.

6. Risiko Negara
Risiko ini disebut dengan risiko politik. Hal ini didasarkan pada kondisi perpolitikan negara.
Dari risiko ini juga masih ada kaitan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan yang
membuat pendapatan menurun.Bahkan tidak mungkin jika investasi yang sudah ditanam
akhirnya hilang begitu saja atau merugi. Oleh sebab itu, jika ada investor yang akan
menanamkan modal di luar negeri, memang lebih baik untuk melihat kondisi politik negara
tersebut. Jika kondisi politik baik, maka akan berdampak positif juga bagi dunia investasi.

7. Risiko Reinvestment
Jenis terakhir dari risiko investasi adalah risiko reinvestasi. Risiko jenis ini terjadi saat
pendapatan dari suatu aset investasi mengharuskan investor untuk menginvestasikan kembali
aset tersebut. Besar kemungkinan, arus kas investasi akan menghasilkan keuntungan yang
lebih kecil pasca direinvestasikan ke produk investasi baru.

Cara Meminimalisir Risiko Investasi :


1. Dalam satu produk investasi, ada baiknya tidak menaruh semua dana kita, tetapi kita dapat
memiliki portofolio yang beragam.
2. Lalu, kita harus bersikap tenang ketika menghadapi risiko investasi yang terjadi.
3. Maka, sebisa mungkin hindari rasa panik, karena kepanikan akan membuat kita salah
ketika mengambil keputusan.

Sekian dan terimakasih


Penilaian maksimum:90 (1)

Sesi 6
Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...
PT.ABC memiliki nilai pasar sebesar Rp111 milyar yang terdiri dari ekuitas sebesar Rp100
milyar dan nilai utang sebesar Rp11 milyar. Selain itu PT.ABC memiliki saldo kas sebesar
Rp20 milyar dan jumlah lembar kas yang diterbitkan dan beredar sebanyak 50 juta. Apabila
anda sebagai analis keuangan, anda diminta untuk menghitung harga saham PT.ABC?

Jawaban :

izin untuk menanggpi diskusi 6

Untuk menghitung harga saham PT.ABC, kita dapat menggunakan formula nilai pasar per
lembar saham (equity per share), yang dinyatakan sebagai:

Equity per Share = Jumlah Lembar Saham/Equity

Nilai ekuitas (equity) adalah jumlah dari ekuitas pemegang saham dan utang. Dalam hal ini:

Equity = Nilai Ekuitas = Nilai Pasar − Utang

penyelesaiannya :

Equity = Nilai Pasar − Utang


Milyar
Equity = Rp111Milyar − Rp11Milyar
Equity = Rp100Milyar

Selanjutnya, kita dapat menghitung Equity per Share:

Equity per Share = Rp100Milyar/50Juta Lembar Saham


Equity per Share = Rp2,000

Jadi, harga saham PT.ABC diperkirakan sekitar Rp2,000 per lembar saham berdasarkan
informasi yang diberikan

sekian dan terimaasih


referensi : bmpekma4213 manajemen keuangan
Penilaian maksimum:100 (1)
Sesi 7
Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Anda mengamati bahwa saham PT A membagikan dividen per saham yang cenderung
meningkat sebesar 10% selama beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, ia memperkirakan
bahwa pertumbuhan tersebut akan berlaku untuk seterusnya. Harga saham PT A saat ini
sebesar Rp15.500,00 dan dividen yang baru saja dibagikan (D0) sebesar Rp10.000,00. Berapa
taksiran biaya modal sendiri apabila dipergunakan constant growth model?

Jawaban :

izin menanggapi diskusi 7


diketahui:
Po = Rp 15.500
D1 = Rp 10.000
g = 10% atau 0,10
ditanya :
taksiran biaya modal sendiri ?

ke = (D1 + g / Po) + g
= [10.000 ( 1+0,10) / 15.500] + 0,10
= [10.000(1,1) / 15.500] + 0,10
= [11.000 / 15.500] + 0,10
= 0,7096 + 0,10
= 0,8096 ke = 80,96%

Jadi, taksiran biaya modal sendiri adalah 80,96%.


Penilaian maksimum:100 (1)
Sesi 8

Diskusi :

Salam Sehat Selalu....

Silahkan teman-teman mahasiswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan dibawah ini....


Mohon tidak menyalin jawaban dari mahasiswa lain.. Percaya dengan diri sendiri dan jangan
lupa membaca modul nya...

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup
besar, baik yang bersumber dari internal, maupun eksternal. Jelaskan maksud dari pendanaan
sumber internal dan eksternal berikut contohnya.

Jawaban :

izin menanggapi diskusi 8

Pendanaan adalah cara memperoleh modal yang nantinya modal tersebut dialokasikan untuk
pengerjaan suatu proyek atau program pada bisnis perusahaan.
Sumber dana perusahaan adalah sumber dari mana perusahaan mendapatkan sejumlah dana
yang digunakan untuk melakukan berbagai macam aktivitas perusahaan, baik itu untuk
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, riset dan pengembangan, hingga ekspansi bisnis.
Pada dasarnya, sebuah perusahaan bisa mendapatkan dana yang berasal dari internal
perusahaan. Namun, biasanya perusahaan juga mencari sumber dana dari pihak eksternal,
terlebih untuk keperluan ekspansi masif di tengah persaingan yang ketat.
 Sumber pendanaan internal

Sumber pendanaan internal merupakan pilihan pembiayaan yang dapat disediakan sendiri
oleh perusahaan. Yang paling penting adalah pendapatan dari operasi, yaitu dana likuid yang
dihasilkan dari penjualan produk atau jasa. Sumber lainnya adalah penjualan aset, misalnya
mesin produksi yang sudah tidak diperlukan lagi, kendaraan atau produk keuangan seperti
saham atau dana.

Contoh Pendanaan Sumber Internal:

1. Laba Ditahan (Retained Earnings)

Perusahaan dapat menggunakan laba yang telah diperoleh sebelumnya dan tidak dibagikan
kepada pemegang saham untuk membiayai investasi atau proyek baru.

2. Penjualan Aset

Contoh sumber dana internal perusahaan yang terakhir adalah menjual aset perusahaan.
Biasanya, hal ini dilakukan jika aset tersebut sudah tidak lagi dibutuhkan perusahaan. Bisa
juga terjadi saat perusahaan sedang membutuhkan tambahan dana dalam waktu singkat.
Contoh aset yang bisa dijual adalah mesin, peralatan, dan juga stok bahan yang berlebih.

3. Cadangan Kas (Cash Reserves)

Penggunaan cadangan kas yang telah disimpan perusahaan dari keuntungan sebelumnya.

4. Modal Pemilik Bisnis

Salah satu contoh sumber dana internal perusahaan adalah modal dari pemilik bisnis. Tidak
sedikit pemilik bisnis yang sudah menabung terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka
membangun bisnis sendiri. Sumber dana ini sama sekali tidak membebani perusahaan karena
tidak ada beban bunga sama sekali.

 Sumber pendanaan eksternal

Sumber pembiayaan eksternal merupakan pilihan pembiayaan yang berasal dari luar
perusahaan. Ini bisa berupa pinjaman bank, modal ventura dari investor, atau modal yang
diperoleh dengan imbalan saham perusahaan.
Meskipun sumber pendanaan eksternal dikaitkan dengan kewajiban perusahaan terhadap
pemberi dana sehingga hambatan untuk memperoleh pendanaan lebih tinggi, namun
seringkali peran sumber pendanaan tersebut lebih penting dibandingkan sumber pendanaan
internal. Sebab, pertumbuhan bisnis seringkali memerlukan dana dalam jumlah besar yang
tidak bisa dibiayai dari sumber daya internal saja

Contoh Pendanaan Sumber Eksternal:

1. Penerbitan Saham (Equity Financing)


Perusahaan dapat menerbitkan saham baru dan menjualnya kepada investor untuk
mendapatkan dana tambahan. Ini dapat dilakukan melalui penawaran umum perdana (IPO)
atau penawaran saham swasta.

2. Peminjaman (Debt Financing)

Perusahaan dapat mengambil pinjaman dari lembaga keuangan atau penerbitan obligasi untuk
mendapatkan dana. Ini melibatkan pembayaran kembali dengan bunga dalam jangka waktu
tertentu.

3. Pinjaman dari Pihak Ketiga

Perusahaan dapat memperoleh pinjaman dari pihak ketiga atau institusi keuangan untuk
membiayai kegiatan investasinya.

4. Pinjaman dari Orang Terdekat

Pinjaman dari orang terdekat, mulai dari keluarga atau teman dekat. Untuk perusahaan yang
baru mulai, sumber dana ini sering kali diandalkan. Jenis pinjaman semacam ini sangat
beragam, tergantung dari perjanjian. Ada yang harus dikembalikan dan ada yang tidak.
Biasanya tidak ada beban bunganya, tapi ada juga yang memberlakukan bunga kecil

 Fungsi pendanaan :

1. Mengatur Cash Flow Perusahaan

Bagi bisnis kecil, menjaga cash flow merupakan salah satu kendala terbesar yang harus
ditangani seiring dengan berkembangnya bisnis. Cash flow dapat menjadi suatu masalah
besar ketika bisnis yang sedang kamu jalani tidak berjalan dengan baik.

2. Bisa Digunakan untuk Menggaji Karyawan

Dalam menjalankan bisnis tentu membutuhkan pendanaan modal untuk memenuhi berbagai
kebutuhan operasional yang ada di dalam bisnismu. Salah satu kebutuhan operasional bisnis
yang penting dan harus dipenuhi adalah membayar gaji karyawan. Hal ini karena karyawan
merupakan tulang punggung dari proses operasional bisnis yang jalani dan pembayaran gaji
ini harus tepat waktu.

3. Membuka Cabang Baru untuk Memperluas Jangkauan

Membuka cabang baru, tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang harus
dipertimbangkan, salah satunya adalah pendanaan. Untuk membuka cabang baru, dibutuhkan
pendanaan yang cukup besar. Pastikan juga sumber pendanaan yang dimiliki bisnismu untuk
membuka cabang baru tidak akan mengganggu pendanaan bisnis utama yang miliki.

3. Menyewa Tempat
Ketika bisnis yang jalani sudah mulai berkembang, tentunya kamu akan membutuhkan
tempat yang lebih besar lebih untuk menjalankan bisnismu, seperti kantor baru untuk tempat
karyawanmu bekerja atau gudang baru untuk menyimpan stok. Apabila kamu tidak
mempunyai tempat tersebut, opsi yang bisa pertimbangkan adalah menyewa tempat. Dengan
adanya pendanaan tentunya akan membantumu untuk menyewa gudang atau kantor baru,
sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi akan tempat untuk menyimpan stok atau tempat
karyawanmu bekerja.

4. Membeli Inventaris

Mengelola inventaris merupakan salah satu hal yang rumit untuk dilakukan ketika
menjalankan suatu bisnis. Dalam hal inilah pendanaan mempunyai peranan penting untuk
membantu bisnismu sehingga dapat memenuhi segala permintaan dan omzet bisnismu pun
meningkat pesat.

5. Merawat dan Memperluas Peralatan

Setiap bisnis tentunya membutuhkan peralatan agar bisnis dapat berjalan dengan baik dan
lebih optimal. Dalam hal ini tak terkecuali pada bisnis yang jalani. Sebagai contoh, bisnis
yang jalani merupakan bisnis jasa sewa mobil. Untuk perawatan mobil tersebut harus dibawa
ke bengkel secara berkala.

6. Dapat Digunakan Saat Darurat

Pendanaan tidak hanya digunakan untuk menutupi expenses operasional saja. Namun,
pendanaan pun bisa jadikan sebagai dana darurat untuk kesiapan bisnismu dalam menghadapi
berbagai macam kendala dan perubahan tren.

sekian dan terimakasih


referensi : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://pintu.co.id/blog/sumber-dana-
perusahaan&ved=2ahUKEwjXv8f_rN-
CAxWO1jgGHXqMCUMQFnoECBQQAQ&usg=AOvVaw1cDEIHvmygqtj0CMPBYo79
Penilaian maksimum:95 (1)

Anda mungkin juga menyukai