Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhea Khoerunisa

NPM : 2210631110102
Kelas : 4C PAI
MK :

Resume Hakikat Manusia dalam Filsafat Pendidikan Islam

Dalam diskusi ini, difokuskan pada hakikat manusia dalam filsafat pendidikan Islam.
Terdapat perbandingan antara objek faktorial dan objek formal dalam banyaknya, mengaitkannya
dengan filsafat pada umumnya. Penekanan diberikan pada pemahaman tentang manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan, dengan mengutip bahwa berpikir tentang manusia merupakan hal
terbaik yang dapat dilakukan, seiring dengan penjelasan tentang peran subjek dan objek dalam
proses pendidikan. Konsep manusia dalam filsafat pendidikan Islam menyoroti kedudukan yang
mulia, diwujudkan dalam potensi akal yang luar biasa namun juga kemungkinan jatuh pada
kekurangan moral. Manusia diberi amanah oleh Allah, menandakan keistimewaan dan tanggung
jawab yang dimiliki manusia di antara makhluk lainnya. Berdasarkan delapan prinsip dasar,
manusia dipandang sebagai subjek dan objek pendidikan dalam perspektif Islam.
Kemudian dengan penekanan pada amanah yang diberikan Allah kepada manusia,
menjadikan manusia sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Manusia dipandang sebagai
makhluk paling mulia yang diberikan tanggung jawab ini atas dasar ketaqwaan. Prinsip-prinsip
dasar filsafat pendidikan Islam juga mencakup pengakuan bahwa manusia adalah makhluk
berfikir dan berbicara, serta merupakan makhluk tiga dimensi yang terdiri dari tubuh, akal, dan
ruh. Keterhubungan antara tubuh, akal, dan ruh menciptakan paradoks manusia yang dapat
mencapai derajat kemuliaan atau kehinaan tergantung pada keseimbangan dan keharmonisan di
antara ketiganya. Manfaat membaca dalam mengembangkan kekayaan pikiran juga disorot
sebagai elemen penting dalam pengembangan individu.
Selanjutnya, hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menguatkan bahwa
pengetahuan tentang maut dan ruh hanya Allah yang mengetahui. Manusia memiliki jiwa karena
ruh yang diberikan Allah, yang memungkinkan manusia hidup dan meninggal. Tiga komponen
manusia, yaitu tubuh, akal, dan ruh, berinteraksi dan harus sinkron satu sama lain. Akal berperan
sebagai pengendali yang memungkinkan manusia membedakan baik dan buruk. Hidayah Allah,
pancaindra, dan tubuh juga berperan dalam membimbing manusia untuk beribadah dan
menjalani kehidupan yang bermanfaat. Pentingnya menjaga keutuhan akal disoroti melalui kisah
tiga pilihan amalan kejahatan yang menunjukkan implikasi dari kerusakan akal.
Selanjutnya, konsep Hidayatul Agama dan Hidayatut Taufiq dalam Islam memberikan
pemahaman tentang petunjuk yang diterima oleh umat Islam untuk membedakan antara jalan
menuju surga dan neraka. Motivasi manusia dipengaruhi oleh nafsu-nafsu yang ada dalam
dirinya, antara lain nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah. Teori
perkembangan manusia mencakup nativisme, empirisme, dan konvergensi, yang menekankan
peran faktor keturunan dan lingkungan dalam perkembangan individu. Proses pendidikan
diperlukan untuk memperkuat iman dan mempertahankan kualitas karakter manusia yang
dinamis dan fleksibel. Prinsip bahwa manusia sebagai individu berbeda-beda dan selalu berubah
menekankan pentingnya pendidikan sebagai landasan filosofis dalam memahami perkembangan
manusia.
Konsep hakikat manusia dapat dipahami melalui delapan prinsip yang meliputi aspek
penciptaan, hidup, perkembangan, motivasi, dan perbedaan individu. Proses penciptaan manusia
melibatkan tahap jasad, hayat, dan nafas, serta model-model penciptaan seperti Nabi Adam,
Hawa, dan Nabi Isa As. Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk karakter
manusia yang dinamis dan fleksibel. Manusia memiliki beberapa predikat: homo sapiens
(makhluk bermoral), animal e a rationale (makhluk berpikir), homo loquens (makhluk
berbahasa), homo faber (makhluk pembuat perkakas), zoon politicon (makhluk sosial), homo
economicus (makhluk ekonomi), homo religius (makhluk beragama), dan homo planetarius
(makhluk spiritual). Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam membentuk manusia
sesuai dengan fitrahnya dan mendorong pertumbuhan yang seimbang dalam berbagai aspek
kehidupan. Pendidikan Islam bertujuan untuk memperbaiki keadaan moral dan spiritual manusia
serta mengembalikan manusia ke fitrahnya yang bertaqwa kepada Allah. Pendidikan Islam juga
dianggap sebagai solusi bagi berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, karena
orientasinya pada tauhid dan fitrah manusia.

Anda mungkin juga menyukai