Oleh :
NAMA : M. HASAN JULIANSYAH
NIM : 412020011
2. Rumusan Masalah
Bagaimana Hakikat manusia dalam filsafat pendidikan Islam ?
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui macam macam hakikat manusia dalam aliran filsafat
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat manusia adalah apa yang menguasai manusia secara menyuluruh. Disini, manusia
dipandang tidak dari sudut pandang sebagai zat dan roh atau dualisme, tetapi dari segi
keberadaannya dan tujuan dari apa dia diciptakan
Hakikat manusia dalam filsafaf pendidikan Islam terdapat empat mazhab atau aliran filsafat
diantaranya
Pertama, Aliran Serba Zat atau materi. Aliran ini mengatakan bahwa apa yang benar-benar
ada hanyalah zat atau materi. Alam adalah materi, dan manusia adalah komponen dari alam.
Oleh karena itu, hakikat manusia adalah zat atau materi. Karena materi berada di dunia, maka
pandangan ini cenderung indentik dengan sifat duniawi dan tidak percaya pada sifat rohani.
Aliran ini menyatakan bahwa jasad adalah hakikat manusia yang sebenarnya (Abdul Khobir,
2010).
Kedua, Aliran Serba Roh. Aliran ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia
adalah roh. Sedangkan zat adalah manifestasi dari Roh. Alasan dari aliran ini adalah roh itu
lebih berharga dan lebih tinggi nilainya dari pada materi. Dengan demikian, aliran ini
menganggap roh itu adalah hakikat sedangkan badan penggerak dari roh.
Ketiga, Aliran Dualisme. Aliran ini menganggap bahwa manusia pada hakikatnya terdiri dari
dua substansi yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi ini masing- masing merupakan unsur
asal, yang adanya tidak tergantung sama lain. Jadi badan tidak berasal dari roh, dan roh tidak
berasal dari badan. Antara badan dan roh terjadisebab akibat keduanya saling berpengaruh,
artinya apa yang terjadi di satu pihakakan mempengaruhi di pihak yang lain. Aliran ini
menganggap hakikat manusiadari unsur roh dan jasad, keduangnya saling keterkaitan.
Keempat, Aliran Eksisitensialisme. Aliran ini berpandangan bahwa hakikat manusia
merupakan keberadaan sebagai manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hakikat mengandung makna dasar/ unsur yang ada dalam suatu benda. manusia
adalah makhluk Allah yang diberi akal untuk berpikir sebelum bertindak dalam melakukan
sesuatu. . Al- qur’an menyebutkan dalam berbagai istilah seperti al-basyar, al- insan, al-nas,
bani adam, dan al- ins. Penamaan tersebut merujuk pada tanggung yang seharusnya dipikul
manusia. Manusia sebagai makhluk individu, konsep setiap manusia itu unik dan berbeda-
beda.
Hal ini dikarenakan bakat dan potensi yang dimilikinya sejak lahir. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu memerlukan satu sama lain. Karena semua manusia cenderung
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi sesamanya. Implikasinya, pendidikan islam
harus dibangun dasar pengembangan pendidikan qalbiah dan aqliah sehingga bisa
menjadikan manusia pintar secara intelektual dan terpuji secara perilaku atau moral,
pendidikan Islam melakukan usaha dalam pengembangan potensi manusia.