Anda di halaman 1dari 2

1.

Hakikat manusia dalam proses pembelajaran dari tinjauan filsafat pendidikan


islam.

Berbicara mengenai manusia, pada hakikatnya manusia terlahir ke dunia dengan


membawa potensi (fitrah), fitrah-fitrah tersebut harus mendapat tempat dan Perhatian
serta pengaruh dari faktor luar manusia. Sejak lahir, seorang manusia sudah langsung
terlibat didalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Dia dirawat, dijaga, dilatih, dan
dididik oleh orang tua, keluarga, dan masyarakatnya menuju tingkat kedewasaan dan
kematangan, sampai kemudian terbentuk potensi kemandirian dalam mengelola
kelangsungan hidupnya. Artinya pendidikan adalah proses yang dialami manusia semenjak ia
lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan merupakan proses yang tidak pernah selesai (never
ending proces).

Dalam pandangan Islam menyatakan bahwa kemampuan dasar dan keunggulan manusia
dapat dibandingkan dengan makhluk lainnya yang disebut dengan fitrah, kata “ Fitrah” yang
dalam pengertian etimologi mengandung arti kejadian. Secara umum makna fitrah dalam Al-
Qur’an dapat dikelompokan kedalam empat makna

1. Sebagai proses penciptaan langit dan bumi.


2. Proses penciptaan untuk manusia
3. Mengatur alam semesta dan isinya secara lebih serasi dan seimbang
4. Memberikan makna pada agama Allah sebagai acuan dasar dan pedoma bagi manusia
dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya.

Manusia diciptakan Allah selain menjadi hamba-Nya, juga menjadi khalifah di muka
bumi. Selaku hamba dan khalifah, manusia telah diberi kelengkapan kemampuan jasmaniah
(fisiologis) dan rohaniah (mental psikologis) yang dapat dikembangtumbuhkan seoptimal
mungkin, sehingga menjadi alat yang berdaya guna dalam ikhtiar kemanusiaannya untuk
melaksanakan tugas pokok kehidupannya di dunia. Pendidikan merupakan sarana yang
menentukan sampai di mana titik optimal kemampuan-kemampuan tersebut dapat dicapai.

Kemudian bagaimana kedudukan manusia ini dalam proses pembelajaran ditinjau dari
segi filsafat pendidikkan islamnya ? pada hakikatnya Pendidikan juga berbicara tentang
manusia. Manusia dan pendidikan tidak dapat dilepaskan sebab yang mendidik adalah
manusia, yang menerima pendidikan juga manusia. Pendidikan berharap mengembangkan
manusia. Manusia mengembangkan manusia lewat pendidikan. Jadi sangat erat
hubungannya. Yang dikembangkan manusia lewat pendidikan adalah kepribadian dan cara
manusia menghadapi hidup ini. Pendidikan membekali manusia keterampilan untuk hidup.
Dan memang isi pendidikan itu ada tiga yaitu pengajaran, bimbingan dan pelatihan.
Kemudian kita lihat Hubungan Manusia dari tinjauan Filsafat pendidikan islam maka
hubungan manusia dan pendidikan mengandung unsur ibadah. Dalam pendangan
filsafat pendidikan islam, aktivitas pendidikan itu sendiri tak dapat  dilepaskan dari
nilai-nilai ibadah. Sebab pada dasarnya pendidikan itu mengacu upaya untuk
mengembangkan potensi fitrah suci manusia sejalan dengan tuntutan rasul yang diutus
Allah. Sedangkan Rasul Allah itu sendiri adalah sosok teladan utama bagi setiap
muslim.

Anda mungkin juga menyukai