Dalam pandangan Islam menyatakan bahwa kemampuan dasar dan keunggulan manusia
dapat dibandingkan dengan makhluk lainnya yang disebut dengan fitrah, kata “ Fitrah” yang
dalam pengertian etimologi mengandung arti kejadian. Secara umum makna fitrah dalam Al-
Qur’an dapat dikelompokan kedalam empat makna
Manusia diciptakan Allah selain menjadi hamba-Nya, juga menjadi khalifah di muka
bumi. Selaku hamba dan khalifah, manusia telah diberi kelengkapan kemampuan jasmaniah
(fisiologis) dan rohaniah (mental psikologis) yang dapat dikembangtumbuhkan seoptimal
mungkin, sehingga menjadi alat yang berdaya guna dalam ikhtiar kemanusiaannya untuk
melaksanakan tugas pokok kehidupannya di dunia. Pendidikan merupakan sarana yang
menentukan sampai di mana titik optimal kemampuan-kemampuan tersebut dapat dicapai.
Kemudian bagaimana kedudukan manusia ini dalam proses pembelajaran ditinjau dari
segi filsafat pendidikkan islamnya ? pada hakikatnya Pendidikan juga berbicara tentang
manusia. Manusia dan pendidikan tidak dapat dilepaskan sebab yang mendidik adalah
manusia, yang menerima pendidikan juga manusia. Pendidikan berharap mengembangkan
manusia. Manusia mengembangkan manusia lewat pendidikan. Jadi sangat erat
hubungannya. Yang dikembangkan manusia lewat pendidikan adalah kepribadian dan cara
manusia menghadapi hidup ini. Pendidikan membekali manusia keterampilan untuk hidup.
Dan memang isi pendidikan itu ada tiga yaitu pengajaran, bimbingan dan pelatihan.
Kemudian kita lihat Hubungan Manusia dari tinjauan Filsafat pendidikan islam maka
hubungan manusia dan pendidikan mengandung unsur ibadah. Dalam pendangan
filsafat pendidikan islam, aktivitas pendidikan itu sendiri tak dapat dilepaskan dari
nilai-nilai ibadah. Sebab pada dasarnya pendidikan itu mengacu upaya untuk
mengembangkan potensi fitrah suci manusia sejalan dengan tuntutan rasul yang diutus
Allah. Sedangkan Rasul Allah itu sendiri adalah sosok teladan utama bagi setiap
muslim.