Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

HALUSINASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik


Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Oleh:
Muhammad Ilham Sanjani P20620122020

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2024
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA : Muhammad Ilham Sanjani


NAMA PASIEN/RUANGAN : Tn.O, Ruangan Parkit
NO MEDREK 074171
HARI / TANGGAL : sabtu, 20 april 2024
HARI KE/PERTEMUAN KE :
FASE : 1/SP-1

I. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
( gambarkan kondisi klien pada saat terakhir
bertemu) DO :
- Kontak mata kurang
- Klien tampak khawatir
- Peningkatan nadi dan tekanan darah
DS :
- Klien mengatakan mendengar bisikan mahluk ghoib
- Klien mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk bekerja
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(tuliskan diagnosa keperawtan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di
atas, tulis diagnosa ke berapa )
Halusinasi pendengaran
3. TUJUAN KEPERAWATAN
(Tuliskan tujuan khusus keperawatan, yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan
diagnosa diatas)
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya
b) Klien dapat mengenal halusinasinya
c) Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
( Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
a) Bina hubungan saling percaya
b) Mengidentifikasi jenis halusinasi
c) Mengidentifikasi isi halusinasi
d) Mengidentifikasi waktu halusinasi
e) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
f) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
g) Melatih klien mengontrol halusinasinya: menghardik halusinasi
h) Menganjurkan klien memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentu kalimat langsung)
1. ORIENTASI
 Salam terapeutik: “Assalamualaikum selamat pagi pa, mohon maaf menganggu
waktunya, bapa masih ingat dengan saya pa?”
 Memperkenal diri: “Perkenalkan nama saya Muhammad Ilham Sanjani panggil saja
Ilham, saya mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Hari ini
saya bertugas dari pukul 07.00 – 13.00 WIB. Maaf ini dengan bapa siapa? bapa lebih
suka dipanggil apa? Umurnya berapa pa? baik, tujuan saya kesini adalah untuk
memantau perkembangan Kesehatan bapa ya
 Membuka pembicaraan dengan topic umum: “bapa bagaimana semalam tidurnya
nyenyak? Apakah bapa sudah makan ?”.
 Evaluasi / validasi kontrak (topic, waktu, tempat)
- Topik: “Baiklah pa, bagaimana kalau kita sekarang melatih lagi kegiatan yang
telah kemaren saya ajarkan kebapa Apakah bersedia?” “Bagaimana kalo hari ini
mengenal suara-suara yang bapa dengar. Tujuannya supaya bapa mengenal dan
dapat menghardik suara-suara yang bapa dengar. Apakah bapa bersedia?”.
- Waktu: “Berapa lama bapa punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja”
- Tempat: “Dimana bapa mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah,
Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang” Sebelumnya apa ada
yang ingin ditanyakan bu?
2. KERJA
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat
langsung)
Pengkajian:
“Apakah bapa mendengar suara-suara tanpa ada wujudnya ?”.
“Apakah bapa juga melihat bayangan-bayangan?”.
“Apa yang di katakan suara itu ? dan seperti apa bayangan-bayangan yang bapa lihat?”.
“Apakah terus menerus atau sewaktu –waktu?”.
“Kapan bapa sering mendengar suara itu?”.
“Berapa kali sehari bapa mendengar suara itu ?”
“Pada keadaan apa suara itu terdengar? apakah pada waktu sendiri ?” .
“Apa yang mba rasakan pada saat mendengar suara itu?”
“Apa yang bapa lakukan pada saat mendengar suara dan melihat bayangan itu?”
“Apa yang menyebabkan bapa mengalami hal tersebut apakah sebelumnya bapa
mengalami kejadian yang tiidak menyenangkan?”
“Apakah bapa pernah kecelakaan sebelumnya?”
“Oke kalo begitu, ini saya ada kertas, bapa nanti tinggal jawab YA atau TDAK, ketika
saya mengajukan pertanyaan, bagaimana ibu mengerti?”. (Perawat menanyakan tanda
gejala, dengan menggunakan instrument tanda gejala, intstrument terlampir).
Diagnosa Keperawatan:
“Oh seperti itu pa, jadi setelah saya mendengar dari pernyataan bapa, dan tanda dan
gejala yang dialami, pa itu mngalami halusinasi pendengaran. bagaimana kalau kita
belajar cara- cara untuk mencegah suara itu muncul?”.
Perencanaan:
“bapa ada 4 cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan itu muncul pertama dengan
menghardik suara dan bayangan tersebut ,kedua dengan bercakapap-cakap dengan orang
lain, ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, keempat minum obat dengan
teratur.”
Implementasi SP :
“Bagaiman kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik caranya adalah
saat suara-suara itu muncul, bapa tutup telinga kemudian langsung bapa bilang “PERGI
SAYA
TIDAK MAU DENGAR, SAYA TIDAK MAU DENGAR SUARA PALSU” begitu di
ulang –ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Kemudia ketika bapa melihat
bayangan- bayangan, langsung bapa bilang “PERGI SAYA TIDAK MAU LIHAT,
SAYA TIDAK MAU LIHAT, KAMU PALSU, begitu di ulang-ulang sampai bayangan
itu tak terlihat lagi, bapa mengerti?”
3. TERMINASI
 Evaluasi perasaan klien setelah berbincang – bincang
”Bagaimana perasaan bapa setelah memperagakan latihan
tadi?” “bapa juga tadi sudah bisa menghardik ya”.
 Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini
”Kalau suara-suara itu muncul lagi, coba bapa praktekkan bagaimana cara mengardik
yang tadi sudah saya latih?”
 Tindak lanjut ( dalam bentuk kalimat langsung)
(PR untuk klien) ----- diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum
bias menyebutkan / faham, beri PR untuk mengingat / memahami (topic berikutnya
masih ini). Bila klien sudah faham , beri PR berkaitan dengan topic yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya
”Bagaimana kalau kita buat jadwal latihanya?”
“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada bapa, bapa dapat mempraktekkan
kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian ya.
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian pa, mau berapa kali pa
melakukannya?”. ”Baik 2 kali dalam sehari ya” Selain dari waktu yang sudah
ditentukan. Nanti bapa bisa menuliskan ”M” jika bapa melakukannya mandiri, ”B”
dibantu dan ”T” jika ibu tidak melakukannya. Kegiatan ini dituliskan dijadwal harian
bapa, apakah bapa mengerti?”
 Kontrak untuk pertemuan yang akan dating (topic, waktu, tempat)
Topik: “Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara yang kedua, yaitu dengan bercakap-cakap bersama orang
lain, bersedia?”
Waktu :“bapa maunya jam berapa? Ya bapa… Terima kasih dan saya akan kembali
lagi besok pada jam 09.00 WIB pagi ke rumah bapa”
Tempat : “Tempatnya disini saja ya pa. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu bapa
dan terima kasih untuk waktunya pa ya, wassalmualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai