Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “B” DENGAN


KASUS TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUMBULSARI JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
Diah Dwi Nursyaidah
1701021025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “B” DENGAN


KASUS TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUMBULSARI JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
Diah Dwi Nursyaidah
1701021025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
PERNYATAAN PERSETJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “B” DENGAN


KASUS TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUMBULSARI JEMBER

Diah Dwi Nursyaidah


1701021025

Artikel ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Artikel Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, 27 Juli 2020


Pembimbing,

Ns. Susi Wahyuning Asih, M.Kep


NPK : 19750920010804491

ii
PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “B” DENGAN


KASUS TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUMBULSARI JEMBER

Diah Dwi Nursyaidah


1701021025

Dewan Penguji Artikel Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, 27 Juli 2020

Penguji,
1. Ketua Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep.,M.Kes ( )
(NPK : 1981080710310368)
2. Penguji I Ns. Sofia Rhosma Dewi, S.Kep.,M.Kep ( )
(NPK : 19841224 1 1103586)
3. Penguji II Ns. Susi Wahyuning Asih, M.Kep ( )
(NPK : 19750920010804491)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S. Kep., M. Kes NPK : 19790416 1 0305358

iii
PENGUJI ARTIKEL

Dewan Penguji Artikel Program Studi DIII Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Mugammadiyah Jember

Jember, 27 Juli 2020


Ketua Penguji

Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep.,M.Kes NPK : 1981080710310368

Penguji Anggota I

Ns. Sofia Rhosma Dewi, S.Kep.,M.Kep NPK : 19841224 1 1103586

Penguji Anggota II

Ns. Susi Wahyuning Asih, M.Kep NPK : 19750920010804491

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERNYATAAN PERSETJUAN..........................................................................ii
PENGESAHAN.....................................................................................................iii
PENGUJI ARTIKEL............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
ABSTRAK................................................................................................................1
ABSTRAK..............................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................3
METODE................................................................................................................4
STUDI KASUS.......................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
SIMPULAN DAN SARAN....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

v
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. “B” DENGAN
KASUS TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MUMBULSARI JEMBER

Diah Dwi Nursyaidah


1701021025
(Program Studi DIII Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Jember)

Jl. Karimata 49 Jember Telp : (0331) 332240 Fax : (0331) 337957


Email : fikes@unmuhjember.ac.id Website : http://fikes.unmuhjember.ac.id
Email ; diah.dwin88@gmail.com

ABSTRAK
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease directly caused by germs
mycobacterium tuberculosis .The majority of tuberculosis germ attack pulmonary
but can also strike the organs of other body. (Maesaroh, 2016 ). Indonesia is
countries which have the burden of TB the 3rd largest in the world after China,
and included in the high burden countries with a total costs that it would take for
the handling of a US $ 117 million. (WHO, 2019 ) .The number of new cases of
TB in Indonesia as many as 569.899 cases in the year 2018.On the basis of sex ,
the number of new cases of tuberculosis 2018 in males 1.4 times larger than in
women .( Kemenkes RI, 2019 ). The purpose of this case study is to apply the care
of nursing academies in the family Mr .B with pulmonary tuberculosis cases in the
work area of Puskesmas Mumbulsari Jember. A method of this research using the
approach of the process of nursing consisting of for the assessment, nursing
diagnosis, planning, implementation and evaluation with data collection
techniques, interview , observation the physical exam, and documentation. The
conclusion of this research is after being granted orphanage nursing 5 visits, as
many as the family has can apply 5 family health duty.

Keywords : Pulmunary Tuberculosis, Family Nursing Care, 5 Family Health Duty

1
2

ABSTRAK
Tuberculosis Paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman Tuberculosis
menyerang paru tapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. (Maesaroh,
2016) Indonesia merupakan negara yang mempunyai beban TB terbesar ke-3 di
dunia setelah China, dan termasuk dalam High Burden Countries dengan total
biaya yang diperlukan untuk penanganan TB sebanyak US$ 117 juta. (World
Health Organization, 2019). Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 569.899
kasus pada tahun 2018 (data per 1 Mei 2019). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah
kasus baru Tuberkulosis tahun 2018 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar
dibandingkan pada perempuan. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2019) Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan
pada keluarga Tn. B dengan kasus Tuberculosis Paru di wilayah kerja Puskesmas
Mumbulsari Jember. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah setelah
diberikan asuhan keperawatan sebanyak 5 kali kunjungan, keluarga sudah dapat
menerapkan 5 tugas kesehatan keluarga dengan baik.

Kata Kunci : Tuberculosis Paru, Asuhan Keperawatan Keluarga, Tugas


Kesehatan Keluarga
3

PENDAHULUAN Berdasarkan jenis kelamin, jumlah


Departemen Kesehatan (2010) kasus baru Tuberkulosis tahun 2018
mendefinisikan keluarga sebagai suatu pada laki-laki 1,4 kali lebih besar
sistem sosial yang terdiri dari dua dibandingkan pada perempuan.
orang atau lebih yang dihubungkan Berdasarkan hasil survei tahun 2018
karena hubungan darah, hubungan (data per Mei 2019), jumlah kasus TB
perkawinan, hubungan adopsi, dan di provinsi Jawa Timur sebanyak
tinggal bersama untuk menciptakan 54.863 kasus, dengan jumlah kasus
satu budaya tertentu. (Soleha, 2015) terbanyak di Surabaya sebanyak 7007
Tuberculosis Paru adalah suatu kasus. Dan di peringkat kedua adalah
penyakit menular langsung yang kabupaten Jember dengan jumlah
d i s e b a b k a n o l e h b a k t e r i kasus sebanyak 3397 kasus.
M y c o b a c t e r i u m Tube r c u l o s i s (Kemenkes RI, 2019)
. Sebagian besar kuman Tuberculosis Sistem Informasi Terpadu TBC
menyerang paru tapi dapat juga (SITT) Puskesmas Mumbulsari
menyerang organ tubuh lainnya. menyatakan bahwa pada tahun 2018
(Maesaroh, 2016) terdapat 64 kasus TBC dengan
Indonesia negara klasifikasi tipe BTA + sebanyak 49
merupakan
yang mempunyai beban TB terbesar kasus, tipe BTA – Rontgen + sebanyak
ke-3 di dunia setelah China, dan 11 kasus, tipe ekstra paru sebanyak 3
termasuk dalam High Burden kasus, dan tipe kambuh sebanyak 1
Countries dengan total biaya yang kasus. (Sistem Informasi Terpadu
diperlukan untuk penanganan TB TBC (SITT), 2019)
sebanyak US$ 117 juta. Di Indonesia Kejadian Tuberculosis
sendiri biaya pengobatan pasien TB dipengaruhi oleh beberapa faktor,
mencapai Rp. 1.843.537 dengan antara lain faktor umur, jenis kelamin,
sebagian besar dihabis-kan pada biaya kebiasaan merokok, kepadatan hunian
obat. (WHO, 2019) (lingkungan), pekerjaan, dan status
Jumlah kasus baru TB di ekonomi. (Wahyudianto, 2019)
Indonesia sebanyak 569.899 kasus
pada tahun 2018 (data per 1 Mei 2019
4

METODE tidak bekerja, baru bekerja kembali


Metode penelitian artikel ini adalah sejak 1 bulan yang lalu namun hanya
studi kasus Tuberculosis Paru pada setengah hari. Batuk masih sering
Keluarga Tn. B di wilayah kerja kambuh jika kelelahan bekerja, Tn. B
Puskesmas Mumbulsari Jember pada juga mengatakan tidak pernah
bulan Desember 2019. Studi literatur menderita penyakit seperti ini
diambil dari berbagai sumber, sebelumnya dan tidak ada anggota
Pendekatan dilakukan dengan keluarga yang menderita penyakit yang
pendekatan proses keperawatan yang sama.
terdiri dari pengkajian, diagnosis Data fokus yang didapat di
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, antaranya pada penerapan 5 tugas
dan evaluasi. keperawatan keluarga, yang pertama
pada poin mengenal masalah
STUDI KASUS kesehatan, keluarga Tn. B masih belum
Pengkajian dilakukan pada mengerti dan belum memahami tentang
tanggal 09-10 Desember 2019/11.00 penyakit Tuberculosis itu sendiri,
WIB di rumah keluarga Tn. B desa ditandai dengan Tn. B yang beberapa
Suco Mumbulsari. Tn. B berusia 45 kali tidak meminum obat, dan tidak
tahun, dan Ny. H berusia 35 tahun. memakai masker dalam aktivitas
Tinggal berdua karena anak mereka sehari-hari. Pada poin mengambil
telah menikah dan memilih untuk keputusan kesehatan yang tepat,
tinggal bersama dengan suaminya. keluarga Tn. B juga masih kurang
Tn B mengatakan batuk tak tepat, ditandai dengan keluarga Tn. B
kunjung sembuh disertai sesak sejak 7 yang mengaku sudah 2 kali berobat ke
bulan yang lalu, lalu memeriksakan ke pelayanan non medis. Pada poin
pak mantri, setelah 3 bulan baru merawat anggota keluarga yang sakit,
memeriksakan diri ke puskesmas dan Kemampuan keluarga Tn. B dalam
Tn B dan menjalani tes dahak, lalu merawat anggota keluarga yang sakit
dinyatakan menderita TBC, Tn B sudah masih kurang baik karena Ny. H masih
menjalani pengobatan selama 4 bulan, belum mengerti dan belum bisa tentang
dan mengaku pernah beberapa kali lupa penatalaksanaan penyakit TBC
meminum obatnya. Selama sakit Tn B khususnya saat Tn. B sesak, batuk,
serta berkeringat dingin di malam hari.
Ny. H
5

juga tidak mengontrol jadwal minum cukup (finansial) ditandai dengan


obat Tn. B sehingga Tn. B sudah keadaan rumah kotor, lembab, dan
beberapa kali tidak meminum obatnya kurang ventilasi udara. Dengan nilai
secara teratur. Pada poin kemampuan skoring 2 2/3, dan diagnosis prioritas
keluarga dalam memelihara kebersihan yang ketiga adalah Risiko infeksi yang
rumah masih sangat kurang, ditandai berhubungan dengan peningkatan
dengan keadaan rumah yang terlihat paparan organisme patogen lingkungan
kotor, lembap, kurangnya ventilasi dan ditandai dengan Tn B tidak
pencahayaan di dalam rumah, serta menggunakan masker dalam
penataan barang yang berantakan dan beraktivitas sehari-hari. Dengan nilai
tidak sesuai dengan tempatnya, serta skoring 2 1/3
kemampuan keluarga menggunakan Pelaksanaan tindakan asuhan
fasilitas kesehatan juga masih kurang, keperawatan dilakukan pada kunjungan
ditandai dengan keluarga Tn. B ke 3, 4 dan 5 pada tanggal 13, 17, dan
menggunakan fasilitas kesehatan hanya 20 Desember 2019, sesuai intervensi
ketika obat yang diberikan sudah habis. yang telah dibuat dengan keterangan:
Dalam mengambil obat Tn.B harus
Dx Tindakan
menunggu anaknya untuk mengambil 1 a. Berdiskusi bersama keluarga
obat ke Puskesmas. Jadi, Tn.B tidak mengenai penyakit TB
b. Berdiskusi bersama keluarga
datang ke Puskesmas secara langsung. tentang jadwal dan
Dari data-data yang di dapat, pemberian OAT tepat waktu
c. Membantu keluarga
dirumuskan 3 diagnosis keperawatan mengambil keputusan
dengan urutan prioritas yang pertama tentang masalah TB yang
dialami
Ketidakefektifan manajemen kesehatan d. Mengajarkan keluarga cara
keluarga yang berhubungan dengan teknik relaksasi napas dalam
saat sesak napas
kurang pengetahuan tentang program e. Menentukan PMO dalam
terapeutik ditandai dengan Tn B keluarga
f. Mendorong keluarga untuk
beberapa kali tidak meminum obat. selalu rutin berobat ke
Dengan nilai skoring 3 2/3. Diagnosisi pelayanan kesehatan.
g. Monitoring dan evaluasi:
prioritas kedua ialah Ketidakefektifan 1) Pengetahuan keluarga
pemeliharaan kesehatan keluarga yang tentang penyakit
tuberculosis paru
berhubungan dengan sumber daya tidak 2) Kemampuan keluarga
menyiapkan dan
6

3) Kepatuhan Tn B terhadap f. Menjelaskan kepada keluarga


jadwal minum Obat tentang PHBS rumah tangga
4) Persepsi tentang g. Menjelaskan kepada keluarga
pelayanan kesehatan dan tujuan dan manfaat
pelayanan non kesehatan pemasangan genteng kaca
h. Menjelaskan kepada keluarga 3 a. Berdiskusi dengan keluarga
tentang risiko penularan TB cara pencegahan penularan
pada keluarga Tuberculosis Paru
i. Menjelaskan hubungan b. Membantu keluarga
pemenuhan kebutuhan mengambil keputusan terkait
seksual dalam keluarga pencegahan TB
dengan penularan TB paru c. Mendorong keluarga
j. Menjelaskan manfaat teknik memakai masker
relaksasi napas dalam jika d. Mengajarkan klien tentang
sesak napas etika batuk
k. Menjelaskan kepada keluarga e. Mengajarkan pembuangan
manfaat memeriksakan dahak dengan benar
kesehatan ke fasilitas f. Monitoring dan Evaluasi:
kesehatan 1) Pengetahuan klien tentang
l. Menjelaskan kepada keluarga pencegahan penularan
risiko memeriksakan diri ke Tuberculosis Paru
pelayanan non medis 2) Penggunaan masker dalam
2 a. Berdiskusi dengan keluarga aktivitas sehari-hari
masalah yang terjadi akibat 3) Penerapan etika batuk
keadaan rumah yang tidak 4) Tanda-tanda penularan
sehat terhadap anggota keluarga
b. Berdiskusi bersama keluarga g. Menjelaskan kepada keluarga
untuk mengambil keputusan tentang cara pencegahan
tentang tatanan rumah yang Tuberculosis Paru
baik. h. Menjelaskan kepada keluarga
c. Mendorong keluarga untuk tentang tujuan dan manfaat
menerapkan PHBS dalam etika batuk
rumah tangga i. Menjelaskan kepada keluarga
d. Menganjurkan keluarga tentang tujuan dan manfaat
menambah genteng kaca dan penggunaan masker
jendela sebagai ventilasi dan Pada kunjungan terakhir,
pencahayaan diagnosis ketidakefektifan manajemen
e. Monitoring dan Evaluasi:
1) Kebersihan lingkungan kesehatan keluarga teratasi, ditandai
2) Pengetahuan keluarga dalam aspek kognitif keluarga dapat
tentang PHBS
3) Penerapan PHBS rumah menjelaskan penyakit Tuberculosis
tangga meliputi definisi, penyebab, serta
4) Menjelaskan kepada
keluarga masalah yang beberapa tanda gejala Tuberculosis
akan timbul akibat dengan baik, dan keluarga mengatakan
keadaan rumah yang tidak
sehat akan mencoba untuk rutin
7

memeriksakan diri ke pelayanan tidak ada tanda-tanda penularan infeksi


kesehatan. Pada aspek afektif keluarga pada anggota keluarga, ditandai dengan
mengatakan dalam waktu 2 minggu Tn. Ny. H yang tidak mengalami gejala
B selalu rutin meminum obat. Dan ataupun tanda-tanda klinis Tuberculosis
pada aspek psikomotor keluarga seperti batuk lama, sesak napas,
mampu menyiapkan dan menjadwalkan demam, muncul keringat dingin di
pemberian OAT. malam hari, dan lain sebagainya. Pada
Pada kunjungan terakhir aspek afektif didapatkan hasil Tn. B
diagnosis kedua, ketidakefektifan sudah memakai masker dalam aktivitas
pemeliharaan kesehatan keluarga sehari-hari. Dan pada aspek psikomotor
teratasi sebagian, karena memang pada didapatkan hasil Tn. B telah
masalah ini penyebab utamanya adalah menerapkan etika batuk dengan benar.
keterbatasan ekonomi, jadi hal tersebut
tidak memungkinkan untuk teratasi PEMBAHASAN
dalam waktu yang singkat. Pada aspek Dari hasil akhir evaluasi keluarga
kognitif didapatkan hasil keluarga Tn. Tn. B sudah dapat menjalankan lima
B juga dapat menjelaskan PHBS tugas keperawatan keluarga, yakni
Rumah Tangga dengan baik. Pada keluarga Tn. B telah mengetahui dan
aspek afektif, didapatkan hasil keluarga paham mengenai penyakit Tuberculosis
Tn. B mengaku sudah mencoba Paru dan penularannya, serta PHBS
menerapkan PHBS yakni memasak air rumah tangga. Keluarga Tn. B juga
untuk diminum dan mencuci tangan telah bisa dan berani mengambil
dengan sabun dan air mengalir. Dan keputusan tindakan yang tepat dengan
pada aspek psikomotor didapatkan memilih untuk lebih rutin
hasil keadaan rumah terlihat lebih rapi, memeriksakan diri ke pelayanan
bersih, walaupun ventilasi dan kesehatan dan tidak lagi berobat ke
pencahayaan masih sangat kurang. pelayanan non medis. Dalam
Pada kunjungan terakhir memberikan perawatan pada anggota
diagnosis Risiko infeksi dapat teratasi, keluarga yang sakit, Tn. B sudah dapat
hal ini ditandai pada aspek kognitif ada melakukan teknik relaksasi napas
peningkatan pengetahuan keluarga dalam jika sewaktu-waktu ada anggota
tentang pencegahan Tuberculosis, dan keluarga yang mengalami sesak napas.
8

Keluarga Tn. B juga sudah dapat berhubungan dengan kura


menciptakan suasana rumah yang sehat ngpengetahuan tentang pr
terbukti dengan keadaan rumah Tn. B ogramterapeutik, ketidak
yang jauh lebih bersih dari sebelumnya. e f e k t i f a n pemeliharaan kesehatan
Serta dalam penggunaan fasilitas keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga mengatakan akan sumber daya tidak cukup (finansial),
mencoba untuk rutin mengontrol dan risiko infeksi yang berhubungan
kesehatan ke pelayanan kesehatan dengan peningkatan paparan organisme
terdekat yakni puskesmas Mumbulsari. patogen lingkungan. Intervensi
keperawatanyang berpatokan
SIMPULAN DAN SARAN pada lima tugas
Simpulan keperawatan keluarga dilakukan
Hasil pengkajian didapatkan dengan pemberian pendidikan
bahwa Tn. B menderita Tuberculosis kesehatan melalui metode
sejak 4 bulan yang lalu, dan belum ceramah dengan
optimal dalam melaksanakan fungsi menggunakan media pamflet,
keperawatan keluarga yakni kurang melakukan diskusi bersama keluarga
pengetahuan tentang masalah mengenai masalah keperawatan yang
kesehatan yang dialami, pengambilan dialami, mengajarkan cara teknik napas
keputusan yang kurang tepat berkaitan dalam dan etika batuk dengan metode
dengan program terapeutik yang demonstrasi, serta pemberian motivasi
dijalani, perawatan anggota keluarga untuk mengubah perilaku keluarga
yang sakit kurang disebabkan menjadi lebih sehat.
kurangnya pengetahuan, pemeliharaan Implementasi Keperawatan
keadaan rumah yang kurang maksimal dilakukan dengan cara membina
akibat keterbatasan hubungan baik dengan keluarga,
ekonomi, serta dengan membina hubungan baik dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang rasa saling percaya, keluarga akan
kurang karena masih berobat ke terbuka dengan masalah keperawatan
pelayanan non medis jika sakit. yang dialami dan keluarga akan
Diagnosis Keperawatan yang kooperatif dengan semua intervensi
ditemukan antara lain ketidakefektifan yang diberikan. Dengan membina
manajemen kesehatan keluarga yang hubungan baik juga health education
dapat diberikan secara santai namun
dapat diterima dengan baik
9

Evaluasi keperawatan dilakukan dengan buku-buku keperawatan


pada tanggal 13, 17, dan 20 Desember dengan buku-buku terbitan terbaru.
2019 didapatkan hasil bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan dan DAFTAR PUSTAKA
Achjar. (2010). Aplikasi Asuhan
kemampuan dalam melaksanakan
Keperawatan Keluarga .
fungsi keperawatan keluarga Jakarta: CV Sagung Seto.
Adenan, dkk. (2017). Pengetahuan dan
Sikap Masyarakat tentang
Saran
upaya pencegahan Tuberculosis.
1. Perawat, mampu memberikan dan Jurnal MKMI, Vol. 13 No. 2.
Herdman, H. T. (2018). NANDA-I
meningkatkan kualitas pelayanan
Diagnosis Keperawatan:
dalam pemberian asuhan Definisi dan Klasifikasi 2018-
2020. Jakarta: EGC.
keperawatan keluarga terutama
Kementerian Kesehatan Republik
dengan penyakit penyerta Indonesia. (2019). Situasi TBC
di Indonesia. Diambil kembali
Tuberculosis Paru dan dapat
dari tbindonesia.or.id pada 18
difokuskan pada lima fungsi April 2020
Maesaroh, L. (2016). Asuhan
keperawatan keluarga
Keperawatan Keluarga Tn. M
2. Puskesmas, diharapkan dapat Dengan Tuberculosis Paru
Pada Tn. M di Dusun Pasar
memberikan pelayanan dengan
Saptu Rt 01 Rw 04 Desa
seoptimal mungkin, mampu Cikoneng Wilayah Kerja Uptd
Kesehatan Puskesmas Cikoneng
menyediakan fasilitas sarana dan
Kabupaten Ciamis Tahun 2016.
prasarana yang memadai kepada Program DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Kesehatan
keluarga, agar tidak ada lagi
Muhammadiyah Ciamis: KTI
keluarga atau masyarakat yang tidak dipublikasikan.
Marcal, G. E. (2019). Asuhan
berobat ke pelayanan non medis.
Keperawatan Keluarga Tn. M
Puskesmas juga perlu melakukan Dengan Tuberculosis Paru di
Desa Banjarsari Wilayah Kerja
program rutin promosi kesehatan
Puskesmas Bangsalsari
kepada keluarga dengan Kabupaten Jember Tahun 2019.
Program Studi DIII
Tuberculosis Paru.
Keperawatan Universitas
3. Institusi Pendidikan, diharapkan Muhammadiyah Jember: KTI
tidak di publikasikan.
dapat menyediakan fasilitas berupa
Nurarif, H. K. (2015). Aplikasi Asuhan
sarana dan prasarana dalam proses Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis NANDA NIC
pendidikan, serta dapat melengkapi
NOC Edisi Revisi Jilid 2.
dan memperbarui perpustakaan Yogyakarta: Mediaction.
1

Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan France: World Health


Keluarga. Yogyakarta: Nuha Organization.
Medika. Zakaria, A. (2017). Asuhan
Rohmah, N. (2014). Proses Keperawatan Keluarga
Keperawatan Teori dan Pendekatan Teori dan Konsep.
Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Purwokerto: CV IRDH.
Media.
Sistem Informasi Terpadu TBC (SITT).
(2019). Data Kasus TBC Tahun
2018. Jember: Kementerian
Republik Indonesia.
Soleha, L. M. (2015). Motivasi dan
Dukungan Sosial Keluarga
Mempengaruhi Kepatuhan
Berobat Pada Pasien TB Paru di
Poli Paru BP 4 Makasar. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, Vol 7 No 2
Hal 172-179.
Susanto. (2012). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan keluarga Teori
dan Praktik. Jakarta: EGC.
Tanto, C. (2014). Kapita Selekta
Kedokteran "Essensial of
Medicine" Edisi IV Jilid 2.
Jakarta: Media Aesculapius.
Wahyudianto, G. (2019). Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan
Tuberculosis Paru di Wilayah
Kerja Puskesmas Sempaja
Samarinda. Program Studi DIII
Keperawatan Samarinda: Karya
Tulis Ilmiah tidak
dipublikasikan.
Widadgo, W. (2016). Keperawatan
Keluarga dan Komunitas.
Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan.
Widaningrum, C. (2014). Pedoman
Nasional Pengendalian
Tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis :
Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan dan
Pemberantasan. Jakarta:
Erlangga.
World Health Organization. (2019).
Global Tuberculosis Report.

Anda mungkin juga menyukai