Anda di halaman 1dari 14

z

Komunikasi EISSN 2549-4902, ISSN 1978-4597


https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi Volume 15 No 2 September 2021 (181-194)

Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan

Qoni’ah Nur Wijayani


Universitas Trunojoyo Madura
E-mail: qoniah.wijayani@trunojoyo.ac.id

DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v15i2.13200

ABSTRAK
Komunitas jalanan banyak menghabiskan hidupnya di jalanan dimana lebih banyak berkumpul dengan
teman-temannya sesama anak jalanan. Hal tersebut pastilah banyak interaksi yang terjadi diantara mereka.
Interaksi tersebut melahirkan komunikasi. Komunikasi adalah proses penyamaan makna. Terjadi
penyamaan makna antar sesama anak jalanan. Terjadi komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih dan menghasilkan feedback. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui komunikasi interpersonal antar sesama anak jalanan dan keefektivan komunikasi mereka yang
terjalin. Metode penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mengambarkan,
menganalisis mengenai efektivitas komunikasi interpersonal anak jalanan. Dari penelitian ini ditemukan
adanya lima kategori evektifitas komunikasi yang terjalin sesama anak jalanan yaitu adanya keterbukaan,
empati, dukungan, rasa positif dan kesetaraan.

Kata Kunci: Efektivitas komunikasi, Komunikasi Intepersonal, Anak jalanan

ABSTRACT
Street children spend a lot of their lives on the streets where they gather more with their friends and street
children. It must be a lot of interactions that occur between them. The interaction gives birth to
communication. Communication is a process of equalizing meaning. There is an equalization of meaning
between fellow street children. Interpersonal communication occurs, namely communication that occurs
between two or more people and produces feedback. The purpose of this study was to determine the
interpersonal communication between fellow street children and the effectiveness of the communication.
This research method is descriptive qualitative, namely research that seeks to describe, analyze the
effectiveness of interpersonal communication of street children. From this study, it was found that there are
five categories of communication effectiveness that exist among street children, namely openness, empathy,
supportiveness, positiveness and equality.

Keywords: Communication Effectiveness, Interpersonal Communication, Street Children

Cite this as :
Article History :
Wijayani, Qoniah Nur (2021). Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan.
Received August, 20th 2021,
Jurnal Komunikasi, 15(2), 181-194. doi: https://doi.org/10.21107/ilkom.v15i2.13200
Acepted September, 18th 2021

© 2021 Qoniah Nur Wijyani

181
182 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

PENDAHULUAN
tentang mirisnya kehidupan atau lagu yang
Manusia adalah makhluk sosial yang kadang kita sendiripun tidak pernah tahu
tidak akan pernah bisa hidup sendirian. Butuh karena yang terpenting mereka pergi dan
orang lain yang bisa membuat kehidupannnya menjauh dari kita.
menjadi bahagia dan setidaknya bisa
membantunya dalam berbagi keluh kesah. Kehidupan anak jalanan yang tidak
Semua itu biasanya dilakukan oleh keluarga banyak orang ketahui merupakan suatu hal
untuk membantu meringankan beban hidup yang menarik untuk diteliti. Hidup keras
yang ada pada diri seseorang. Namun jikalau dengan meminta-minta merupakan suatu hal
hubungan dengan pihak terdekat tersebut yang patut dikasihani. Anak yang tidak
tidak seperti layaknya hubungan keluarga seharusnya melakukan hal demikian karena
pada umumnya dimana kedekatan tidak masa kanak-kanak harusnlah menjadi masa
terjalin bahkan nampak seperti orang asing yang menyenangkan bagi mereka, masa
dan lebih parahnya jika timbul adanya
dimana merajut mimpi, mempersiapkan masa
perkelahian maka pastilah harus ada suatu
tempat berteduh, tempat lain yang bisa depan yang cerah, dan upaya untuk bisa
menggantikannya pulang untuk memperoleh mewujudkan cita-citanya. Tidak seharusnya
kenyamanan. Sehingga jalanan adalah mereka terbebani tanggungjawab mencari
menjadi alternatif yang menurutnya paling nafkah atau bahkan sampai menjadi tumpuan
mungkin dan mudah yang dipilihnya daripada hidup bagi keluarga mereka ditambah lagi
harus pulang ke rumah yang sebenarnya. mereka terkadang masih disalahkan atau
diperlakukan yang tidak baik di lingkungan
Kehidupan anak jalanan tersebut keluarga mereka.
sangat memprihatinkan. Anak yang
seharusnya masih mendapat kasih sayang Begitu mirisnya kehidupan mereka
orang tua dan kehangatan saudaranya namun yang seharusnya juga membutuhkan
tidak mereka dapatkan. Mereka hanya dukungan dan perlindungan dari pemerintah
seorang anak yang belum mencapai usia maupun masyarakat sekitar. Data Kementrian
dewasa dan belum begitu memahami baik Sosial Desember 2020 tercatat jumlah anak
tidaknya kehidupan yang harus dijalani, bisa terlantar di Indonesia sebanyak 67.386 orang
jadi anak tersebut akan terjerumus pada jalan (Kemenko PMK, 2020). Adapun data anak
yang salah karena tidak mendapatkan jalanan yang masuk di tahun 2018 oleh
bimbingan orang tua sebagaimana mestinya. kementrian sosial berjumlah 16.000 di 35
Menurut mereka, yang terpenting adalah Provinsi Indonesia (Arifin dkk, 2020).
mereka memiliki rumah yang bisa menerima Namun data tersebut adalah data yang
dia walaupun bukan rumah yang sebenarnya. berhasil dicatat oleh pemerintah. Bagaimana
dengan keadaan anak jalanan yang masih
Sering kita jumpai di jalanan mereka belum berhasil terekap? Banyak juga anak
bergerombol dengan teman-teman senasibnya jalanan yang sampai merantau ke luar daerah
untuk bertahan hidup yakni mencari uang atau mengadu nasib hidup di jalanan dan
bahkan hanya sekedar nongkrong saja berpindah-pindah. Masih banyak di luar sana
menghabiskan waktu bersama mereka. Anak kehidupan menyedihkan anak jalanan yang
jalanan sering terlihat di keramaian, seperti di tidak banyak kita ketahui.
lampu merah, pasar, terminal, halte yang
memudahkan mereka untuk meminta uang Anak Jalanan dalam definisi
kepada orang-orang yang berlalu lalang. Kementrian Sosial adalah anak yang
Mereka mengamen dengan membawa gitar melewatkan atau memanfaatkan sebagian
kecil sembari menyanyikan sebuah lagu besar waktunya untuk melakukan kegiatan
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 183

hidup sehari-harinya di jalanan. Pengertian bisa diketahui efektivitas komunikasi


tentang anak jalanan adalah anak-anak di interpersonal anak jalanan.
bawah usia 18 tahun yang karena berbagai
faktor, seperti ekonomi, konflik keluarga Penelitian terkait anak jalanan sudah
hingga faktor budaya yang membuat mereka banyak dilakukan. Namun kebanyakan objek
turun ke jalan (Betarushi, 2014 : 13). Dari yang diteliti adalah para anak jalanan yang
definisi tersebut tercatat banyak faktor yang sedang mendapat pembinaan dari lembaga
bisa menyebabkan untuk menjadi anak sosial, sehingga kebanyakan yang diteliti
jalanan. Dari semua faktor tersebut terdapat adalah komunikasi interpersonal antara anak
satu kesimpulan bahwa mereka tidak bisa jalanan dengan pembina lembaga sosial
hidup nyaman di lingkungan keluarganya tersebut. Bagaimana lembaga sosial tersebut
sehingga harus mencari kehidupan lain yang bisa memberikan dukungan penuh,
bisa mengalihkan kesedihan yang mereka memberikan motivasi agar anak jalanan bisa
alami tersebut yaitu dengan mencari teman- memiliki kehidupan yang lebih baik.
teman senasib yang bisa saling mengerti satu Penerapan komunikasi yang terjalain antara
sama lain, yang bisa saling memahami pembina dan anak jalanan berjalan efektif
sehingga mereka merasa beban yang dengan beberapa indikatorr yaitu
sebelumnya terasa berat akan sedikit terasa keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif
ringan karena mereka tidak sendirian. dan kesetaraan (Prihatini & Muhid, 2019).
Hasil yang sama juga nampak pada penelitian
Dengan seringnya mereka bertemu Penelitian yang sama juga dilakukan
maka tidak bisa dipungkiri akan banyak Penelitian kali ini adalah menganalisa
interaksi yang mereka jalin. Komunikasi komunikasi interpersonal sesama anak
terjalin juga bukan tanpa alasan. Ada banyak jalanan dimana dikaji dari sisi efektivitas
faktor yang mendasari kenapa komunikasi komunikasi mereka yang sedang
bisa berjalan lancar dan membuat pelaku berlangsung.
komunikasi merasa nyaman dan terus
melangsungkan komunikasi. Tanpa mereka
sadari ada alasasn tersendiri yang membuat Komunikasi Interpersonal
mereka terus melangsungkan komunikasi.
Berdasarkan teori komunikasi bahwa Asal kata komunikasi berasal dari
komunikasi memiliki beberapa unsur atau bahasa latin communis yang berarti “sama”
elemen yang masing-masing unsur tersebut (Mulyana, 2008). Yang dimaksud sama di sini
secara bertahap dilalui sehingga komunikasi adalah sama makna. Terdapat pemahaman
bisa terjalin dengan baik. makna yang sama antara pelaku komunikasi
sehingga komunikasi bisa terus berlangsung
Pada umumnya komunikasi dan berlanjut. Apa yang dimaksudkan pelaku
dilakukan dengan orang lain, itulah yang komunikasi pertama yakni orang berbicara
menjadi ciri dari komunikasi interpersonal. misalnya, tersampaikan dan dipahami dengan
Anak jalanan karena hidupnya sering maksud yang sama oleh pelaku komunikasi
bergerombol pastilah sering berkomunikasi kedua atau orang yang diajak berbiara.
satu sama lain, terjalinlan komunikasi Sehingga keduanya merasa sesuai dengan apa
interpersonal di sana. Bagaimana elemen atau yang keduanya harapkan.
unsur komunikasi anak jalanan terjalin?
Bagaimana proses komunikasi interpersonal Untuk mengetahui makna komunikasi
berlngsung? Hal tersebut akan menarik untuk ineterpersonal dapat diketahui dari arti
dibahas dalam penelitian ini. Sehingga akan penggalan katanya. Dalam buku Komunikasi
184 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

interpersonal karangan Julia T Wood makna yang diciptakan antar pelaku


menyebutkan bahwa interpersonal merupakan komunikasi.
turunan dari awalan inter, yang berarti
“antara” dan kata person, yang berarti orang. Jika Kathenn mengatakan komunikasi
Komunikasi Interpersonal secara umum adalah proses pengelolaan hubungan,
terjadi di antara dua orang. Seluruh proses tanggung jawab dan penciptaan makna,
komunikasi terjadi di antara beberapa orang, Burhan Bungin mengatakan pelaku
namun banyak interaksi tidak melibatkan komunikasi akan melakukan empat tindakan
seluruh orang di dalamnya secara akrab yaitu membentuk, menyampaikan, menerima
(Wood, 2013). dan mengolah pesan, keempat tindakan
tersebut lazimnya berlangsung secara
Devito memberikan pengertian dalam berurutan dan membentuk pesan diartikan
bukunya Prof Unong Uchjana Effendy Ilmu sebagai menciptakan ide atau gagasan dengan
Teori dan Filsafat Komunikasi bahwa tujuan tertentu (Bungin, 2007). Sebelum
komunikasi interpersonal atau bisa juga adanya pemahaman makna dan tujuan
disebut komunikasi antarpribadi yaitu proses komunikasi yang diharapkan satu sama lain
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan sebuah pesan dibuat atau dibentuk kemudian
antara dua orang atau di antara sekoelompok disampaiakan dan dikelola oleh penerima
kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan pesan.
beberapa umpan balik seketika. (Effendy,
2003). Devito mencontohkan lebih rinci Penjelasan tersebut senada dengan
dalam bentuk komunikasi interpersonal, penjelasan kriyanto terkait proses komunikasi
bahwa komunikasi interpersonal mempunyai interpersonal yang tertera pada gambar
hubungan yang mantap dan jelas, misalnya berikut:
antara pramuniaga dan pelanggan,
percakapan seseorang ayah dengan anak,
sepasang suami istri, guru dengan murid, dan
lain sebagainya. (Devito, 2011). Dari apa
yang sudah dipaparkan terkait pengertian
komunikasi interpersonal bahwa harus ada
minimal dua orang yang saling
berkomunikasi dengan adanya pengirim dan
penerima pesan yang kemudian ada timbal
balik diantara keduanya.
Gambar 1: Proses Komunikasi Interpersonal
Kathleen S Verderber menambakan (Kriyanto, 2010)
pengertian komunikasi interpersonal menjadi
lebih lengkap yaitu bahwa komunikasi
interpersonal merupakan proses melalui mana Proses komunikasi interpersonal
orang menciptakan dan mengelola hubungan tersebut terjadi karena adanya elemen-elemen
mereka, melaksanakan tanggungjawab secara komunikasi yaitu adanya sumber, pesan,
timbal balik dalam menciptakan makna media, dan penerima serta adanya proses
(Budayatna & Mona, 2011). Dari pengertian encoding & decoding sehingga menimbulkan
tersebut komunikasi interpersonal yang respon dari penerima pesan. Dari gambar
terjadi tidak bergantung dari apa yang tersebut proses komunikasi interpersonal bisa
dikatakan tetapi lebih tergantung kepada berjalan berputar dimana masing-masing
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 185

pelaku komunikasi bisa menyamakan makna d. Media (Channel)


dalam satu frekuensi. Apa yang difahami Yang dimaksud dengan channel
komunikator juga dipahami oleh komunikan adalah media yang digunakan untuk
dengan arti yang sama. Hal tersebut terproses menyampaikan pesan yang
dalam proses encoding dan decoding. menghubungkan sumber dan penerima.
Dalam komunikasi tatap muka, kita
Pemaparan proses komunikasi mengirim dan menerima pesan melalui
interpersonal akan lebih jelas dengan lima panca indera yang kita miliki.
menjelaskan masing-masing elemen Saluran komunikasi personal baik yang
komunikasinya. Devito menyebutkan bahwa bersifat langsung perorangan maupun
terdapat elemen komunikasi interpersonal kelompok lebih persuasive dibandingkan
yang melingkupi sehingga komunikasi dengan saluran media masa. Hal ini
interpersonal bisa berjalan sebagaiamana disebabkan karena penyampaian pesan
mestinya (Devito, 2011). Elemen tersebut melalui saluran komunikasi personal
adalah: dapat dilakukan secara langsung kepada
khalayak.
a. Sumber–Penerima (Source–Receiver)
Komunikasi interpersonal
e. Umpan balik (Feedback/response)
melibatkan paling tidak dua orang
Umpan balik/feedback/respon
dimana masing-masing pihak dapat adalah informasi yang kita terima sebagai
berperan sebagai sumber (source) yakni
bentuk respon terhadap pesan yang telah
membentuk dan mengirimkan pesan dan kita kirimkan. Umpan balik dapat berupa
juga berperan sebagai penerima
umpan balik verbal maupun umpan balik
(receiver) yakni menerima pesan. nonverbal, umpan balik positif atau
umpan balik negatif, dan lain sebagainya.
b. Pesan (Message)
Pesan merupakan sinyal yang
dipandang sebagai stimuli atau Efektivitas Komunikasi Interpersonal
rangsangan bagi penerima pesan dan
diterima oleh salah satu indera manusia Jika seseorang merasa nyaman
atau kombinasi dari beberapa indera berbicara dengan sesorang maka akan sangat
manusia. Dalam komunikasi pesan mungkin komunikasi akan kembali terulang
dikirimkan komunikator dan diterima atau terus berlanjut. Apalagi didasar oleh latar
oleh komunikan melalui lima panca belakang yang sama maka akan bisa
indera yang dimiliki. Terjadi negosiasi membawa hubungan seseorang menjadi lebih
makna yang diperoleh dari komunikasi dekat. Karena komunikasi berjalan dengan
interpersonal melalui pengiriman dan baik maka bisa dikatakan komunikasi
penerimaan pesan verbal dan pesan berjalan efektif. Komunikasi efektif terlahir
nonverbal. dari pemahaman makna satu sama lain yang
kemudian terus berlanjut dan berulang.
c. Encoding-Decoding Dengan demikian komunikasi memiliki peran
Yang dimaksud dengan encoding yang sangat signifikan bagi kerekatan
adalah tindakan memproduksi pesan hubungan seseorang.
seperti menulis dan berbicara. Sementara
itu, yang dimaksud dengan decoding Efektivitas berasal dari kata dasar
adalah tindakan memahami pesan seperti efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa
mendengar atau membaca. Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek,
186 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. (Devito, 2004). Pemahaman yang sama
Maka efektivitas tertuju pada taraf dikemukakan oleh Henry Backrack
tercapainya hasil yang baik sesuai dengan (1976) mendefinisikan empati adalah
yang diharapkan. Oleh karena itu Evektivitas kemampuan seseorang untuk mengetahui
komunikasi interpersonal berati sebuah apa yang sedang dialami orang lain pada
komunikasi yang terjadi antar dua orang atau suatu saat tertentu, dari sudut pandang
lebih dimana tujuan dari komunikasi tersebut yang lain itu, melalui kacamata orang lain
sesuai atau berefek seperti apa yang mereka itu. Bersimpati dipihak lain adalah
harapkan. Apa yang dimaksud oleh merasakan apa yang dirasakan orang lain,
komunikator atau orang yang berbicara merasakan seperti orang yang
ditangkap dengan makna yang sama oleh mengalaminya (Sari dkk, 2017). Empati
komunikan atau orang yang diajak bicara hal bisa membuat seseorang dapat
tersebut akan menimbulkan efek baik itu memahami orang lain secara emosional,
pengetahuan, sikap atau prilaku seseorang. merasa simpatik, dan mencoba untuk
menyelesaikan masalah (Baron Byrne,
Dalam buku komunikasi antar pribadi 2005).
Devito mengatakan bahwa komuniaksi
Interpersonal adalah komunikasi yang paling 3. Dukungan (Supportiveness)
efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau
prilaku seseorang (Abubakar, 2015). Ada lima Komunikasi yang terbuka dan
hal yang memberikan indikasi terciptanya empatik tidak dapat berlangsung dalam
efektivitas dalam komunikasi interpersonal suasana yang tidak mendukung.
diantaranya keterbukaan, empati, sikap Dukungan merupakan satu keterkaitan
positif, dukungan, (Suciati, 2015): dengan sikap keterbukaan dan empati.
Dukungan merupakan pengenalan
1. Keterbukaan (Opennes) kognitif atau verbal tetapi hanya tentang
seseorang/pribadi, bukan tentang sebuah
Keterbukaan adalah kemauan Tindakan (Humpherys, 2003). Suciati
menanggapi dengan senang hati (2015) mengambarkan dukungan adalah
informasi yang diterima di dalam ungkapan perasaan yang
menghadapi hubungan interpersonal kemunculannyaakan memberikan
(Abubakar, 2015). Keterbukaan ini terdiri kesadaram dan ketiadaanya akan
dari 3 aspek yaitu : komunikator terbuka mengarahkan apda rasa gelisah, dan
kepada orang yang diajak berinteraksi; menumbuhkan sikap keras. Dalam
kesediaan komunikator untuk bereaksi komunkasi interpersonal diperlukan
secara jujur terhadap stimulus yang sikap memberi dukungan dari pihak
datang; perasan dan pikiran yang komunikator agar komunikan mau
dilontarkan adalah berasal dari diri berpartisipasi dalam komunikasi. Sikap
sendiri dan bertanggung jawab atasnya mendukung dilihat dari 3 hal : deskriptif
(Devito, 1997). yaitu menjelaskan apa yang terjadi yakni
2. Empati (Empathy) menjelaskan bagaimana perasaan yang
dialami saat ini dan menjelaskan bahwa
Empati merupakan kemapuan keterlibatan lawan bicara sangatlah
merasakan apa yang orang lain rasakan penting; spontanitas, dimana dengan gaya
dan dapat melakukan sesuatu yang nyata spontanitas membantu menciptakan
untuk mewujudkan rasa kepedulian kita suasana mendukung; provisionalisme
terhadap apa yang orang laian alami yaitu bersikap tentatif dan berfikiran
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 187

terbuka serta bersedia mendengar perbedaan daripada sebagai kesempatan


pandangan yang berlawanan dan bersedia untuk menjatuhkan pihak lain.
mengubah posisi jika keadaan Kesetaraan tidak menharuskan kita
mengharuskan. menerima dan menyetjui begitu saja
semua prilaku verbal dan nonverbal pihak
4. Rasa Positif (Positiveness) lain. Kesetaraan berarti kita menerima
Rasa positif merupakan pihak lain, atau memberikan penghargaan
kecendrungan seseorang untuk mampu positif tidak bersyarat kepada orang lain.
bertindak berdasarkan penilaian yang
baik tanpa merasa bersalah yang
berlebihan , menerima diri sebgai orang METODE PENELITIAN
yang penting dan bernilai bagi orang lain
memiliki keyakinan atas Penelienis ini adalah penelitian
kemampuannnya untuk mnegtasi kualitatif yaitu suatu penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud
persoalan, peka terhadap kebutuhan
menafsirkan fenomena yang terjadi dan
orang lian, pada kebiasaan sosial yang
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
diterima. Dalam pemahaman lain pendekatan yang ada. (Moleong, 2014).
disebutkan bawha rasa positif adalah Dengan demikian berdasarkan fenomena yang
adanya kecendrungan bertindak pada diri ada terkait anak jalanan lebih tepatnya adalah
komunikator untuk memberikan komunikasinya akan ditafsirkan dengan teori
penilaiaian yang positif pada komunikan komunikasi interpersonal dan dianalisa
(Suciati, 2015). Rasa positif pastilah dengan seksama mengenai indikator
upaya yang diberikan untuk mendukung efektivitas komunikasi interpersonal pada
dan membuat seseorang merasa lebih anak jalanan. Untuk bisa menggambarkan
baik. komunikasi interpersonal anak jalanan, dalam
memperoleh data tersebut peneliti
5. Kesetaraan (Equality) menggunakan tiga metode seperti yang
dikemukakan oleh Moleong yaitu metode
Dalam setiap situasi, barangkali pengamatan atau observasi, metode
terjadi ketidaksetaraan, seperti halnya wawancara, dan penelaah dokumen
seseorang mungkin lebih pandai, lebih (Moleong, 2014) yang kemudian dijelaskan
cantik, lebih kaya dan lain sebagainya. secara detail mengenai temuan yang
Tidak pernah ada dua orang yang benar- didapatkan sehingga bisa dikatakan penelitian
benar setara dalam segala hal. Terlepas ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.
dari ketidaksetaraan ini, komunikasi Dalam penelitian ini penulis
interpersonal akan lebih efektif bila menggunakan dua sumber data yaitu data
suasananya setara. Artinya, harus ada primer dan data skunder. Data primer dalam
pengakuan secara diam-diam bahwa penelitian yaitu anak jalanan yang
kedua pihak sama-sama bernilai berharga menjalankan aktivitasnya di Kota Lamongan
dan bahwa masing-masing pihak Jawa Timur. Adapun data sekunder, dalam
mempunyai sesuatu yang penting untuk penelitian ini berupa buku–buku, serta jurnal-
disumbangkan. Jadi kesetaraan adalah jurnal yang berhubungan dengan penelitian
pengakuan bahwa kedua pihak sama-
sama bernilai dan berharga. Dalam suatu Tujuan penelitian ini adalah untuk
hubungan yang ditandai oleh kesetaraan, mengetahui penerapan komunikasi
ketidaksependapatan dan konflik lebih interpersonal anak jalanan beserta
dilihat sebagai upaya untuk memahami menngetahui indikator efektivitas komunikasi
188 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

interpersonalnya. Setelah seluruh data Respon atau timbal balik yang bisa
diperoeh dari observasi dan wawancara maka peneliti lihat adalah bentuk keceriaan,
peneliti akan menggunakan teknik analisis kebahagiaan yang tersimbol dari senyum
data berdasarkan teori komunikasi kemerkahan antar sesama anak jalanan,
interpersonal dengan mengkaji sesuai dengan menyanyi bersama, ada juga tindakan seperti
konsep-konsep komunikasi interpersonal melempar benda ke arah anak jalanan lain
hanya dengan maksud bercanda, merangkul,
yang ada. Selanjutnya peneliti akan mengatur,
bahkan terkadang ada juga umpatan yang
mengurutkan, mengkelompokkan, dan
dikeluarkan. Umpatan tersebut bukanlah
mengkategorikan data secara deskriptif untuk simbol kemarahan tapi karena kedekatan satu
mengetahui bagaimana komunikasi sama lain sehingga berani mengatakan hal-hal
interpersonal yang terjadi pada komunitas yang terlalu sensitive pada perasaan. Jika
anak jalanan. kedekatan sudah terbentuk maka
ketersinggungan tidak akan terjadi karena
sudah ada pemahaman satu sama lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti halnya yang dikemukakan oleh
Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan devito bahwa komunikasi interpersonal
mempunyai hubungan yang mantap dan jelas
Anak jalanan biasanya terlihat (Devito, 2011). Kejelasan hubungan mereka
bergerombol. Mereka tidak sendirian. nampak sangat jelas bahwa kedekatan antar
Minimal berdua, bertiga atau lebih seringnya sesama sangat erat dan kental. Itu terbukti
antara 3 sampai lima orang. Mereka terlihat di bahwa ada beberapa anak jalanan yang lebih
tempat tempat umum yang banyak orang lalu memilih tidak pulang dan tidur di jalanan,
lalang, seperti halte, terminal, pasar, bahkan sampai terkadang harus merantau
perematan lampu merah, alun-alun yang bersama. Pada sesama anak jalanan tersebut
sekiranya bisa memudahkan mereka meminta terdapat proses pengelolaan hubungan seperti
orang lalu lalang untuk mendapatkan uang. yang dikatakan Kathleen S Verderber bahwa
Namun mereka perlu berhati-hati juga karena komunikasi interpersonal merupakan proses
bisa jadi jika terlalu berdiam di satu tempat melalui mana orang menciptakan dan
mereka akan ditangkap petugas Satpol PP. mengelola hubungan mereka, melaksanakan
Mereka akan memilih tempat yang sekiranya tanggungjawab secara timbal balik dalam
aman buat mereka. menciptakan makna (Budayatna & Mona,
2011). Dalam pengelolaan hubungan dimana
Dikarenakan keberadaan mereka yang antara anak jalanan yang satu dengan yang
sering bergerombol, itu menandakan bahwa lainnya mencoba memahami satu sama lain,
komunikasi interpersonal sangatlah sering saling mengerti satu sama lain, dan saling
terjadi diantara mereka. Sesuai dengan teori berempati satu sama lain, ada proses
komunikasi interpersonal yang dikatakan Prof persatuan makna yang disepakati satu sama
Unong Uchjana bahwa komunikasi lain sehingga komunikasi bisa berjalan
interpersonal adalah proses pengiriman dan dengan baik dan hubungan juga berjalan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang dengan baik.
atau di antara sekoelompok kecil orang-orang,
dengan beberapa efek dan beberapa umpan Peneliti mengamati banyak
balik seketika (Effendy, 2003), maka yang percakapan yang terjadi diantara para anak
menjadi catatan penting di sini adalah adanya jalanan. Kebanyakan adalah seputar,
efek dan umpan balik yang terus berlangsung keluarga, konflik kelurga, pacar, kabar teman
baik tidak ada masalah atau konflik antar sesama anak jalanannya, hasil mencari uang
pelaku komunikasi yakni bagi para anak dengan mengamen pada saat itu, dan beberapa
jalanan tersebut. permasalahan pribadi yang mereka sama
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 189

sekali tidak merasa enggan menceritakan Pada percakapan tersbeut terjadi dialog
maslaah pribadi. Berikut percakapan yang 3 orang anak jalanan yang bernama Citra,
peneliti dengar dari hasil pembicaraan Bunga dan Anton (nama samaran) yang mana
beberapa anak jalanan. Sebut saja namanya diantara ketiganya menjadi sumber
Citra, Bunga dan Anton. Mereka bertiga (pengirim) atau komunikator dan ketiganya
sedang bercakap-cakap di pinggir jalan: juga menjadi penerima yakni komunikan,
mereka bertiga berperan secara bergantian.
Citra : “Hey Ton, HP-mu digadekno
Proses komunikasi interpersonal yang terjalin
pacarmu ku loo”. (Artinya: Hey diantara anak jalanan tidak luput dari adanya
Ton, hanphone Kamu digadaikan elemen komunikasi yang melingkupi yaitu:
pacar kamu itu lo)” sumber-penerima, pesan, encoding &
decoding, media dan umpan balik. Berikut
Bunga : “Piye hp mu kok mbok gawakno
nang pacarmu. (Artinya: penjabarannya:
Bagaimana bisa kok handphone
kamu bisa kamu bawakan pacar a. Sumber–Penerima (Source–Receiver)
kamu?)” Komunikasi interpersonal
melibatkan paling tidak dua orang
Anton : “Hp ne wingi lak rusak, trus nyele
dimana masing-masing pihak dapat
hpku. Gak ngertine digadekke.
Mabengi iku arek'e njaluk duek, berperan sebagai sumber (source) yakni
njaluk duek rong puluh ewu tak membentuk dan mengirimkan pesan dan
kei aku pas ngombe tak parani. juga berperan sebagai penerima
(Artinya: Hp pacarku kemaren (receiver) yakni menerima pesan.
rusak, trus pinjam Hp saya. Tidak
Masing-masing pelaku komunikasi pada
taunya digadaikan. Tadi malam
itu anaknya minta uang dua puluh percakapan diatas yaitu Anton, Bunga
ribu trus saya kasih waktu saya dan Citra, semuanya bergantian menjadi
minum-minuman keras)” Sumber dan Penerima. Jika Citra sedang
berbicara maka Citra menjadi pembicara,
Citra : ANCUUUKKKK!! Kok iso-isoan
wedoan model ngunu. Jare ngaku maka Bunga dan Anton yang menjadi
pacar tapi kok megeli ati ngunu. Penerima. Berlaku juga Jika Bunga
(Artinya: (ANCUUUKKKK = menjadi pembicara maka Anton dan Citra
umpatan kasar) Kok bisa-bisanya lah yang menjadi penerima. Sumber bisa
perempuan itu berkelakuan disebut seabagai komunikator dan
begitu. Katanya mengaku pacar
tapi kok sikapnya bikin orang penerima bisa disebut komunikan.
kecewa gitu) Terlihat mereka bertiga seksama
mendengarkan dan saling menyimak
Bunga : “Lah iyo untunge kok digadekno sambil menghisap rokok yang kemudian
nang kene coba digadekno nang
nggon lio tatowo digowo mlayu.
menghisap secara bergantian.
Tak kandani cah wedok sak iki
wes gak isok dipercoyo masio aku b. Pesan (Message)
wedok yoo aku tetep gak percoyo Pesan adalah apa yang diucapkan
ambek wong wedok. (Artinya: oleh anak jalanan. Satu pesan diucapkan
Lah Iya, untungnya kok
digadaikan di sini saja tidak di oleh Citra menginfokan bahwa
lain tempat atau dibawa lari. Tak handphone Anton telah digadaikan
bilangin kamu ya, perempuan pacarnya kemudian pesan tersebut
sekarang itu sudah tidak bisa ditangkap oleh kedua temannya Bunga
dipercaya. Walaupun saya juga dan Anton. Kemudian Bunga
perempuan saya sendiri tidak
percaya sama perempuan). menanggapi dengan mengucapkan pesan
kedua yaitu menanyakan alasan kejadian.
(Sumber: Observasi langsung pada Pesan yang disampaikan Bunga tersebut
percakapan sesama anak Jalanan, 2021) ditangkap oleh Citra dan Anton baru
190 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

kemudian Anton merespon dengan yang berarti minum. Sesama anak jalanan
mengucapkan pesan ke tiga yaitu dia memahami bahwa yang dimaksud minum
menjelaskan alasan kenapa Hp nya bisa itu adalah minum-minuman keras.
digadaikan pacarnya. Hal tersebut Dengan demikian pesan yang
ditangkap oleh Citra dan Bunga baru disampaikan anak jalanan langsung
kemudian Bunga memebrikan difahami tanpa harus menjelaskan lagi
penilaiannya terkait kejadian yang terjadi secara detail. Sebenarnya banyak
dengan mengungkapkan pesan ke 4. Itu beberapa istilah ungkapan-ungkapan
adalah keseluruhan pesan yang di yang dibuat oleh anak jalanan dan itu
ungkapkan sumber ke penerima yakni hanya difahami oleh anak jalanan sendiri,
ketiga orang tersebut dalam berbincang. contohnya adalah istilah “gelas
Jika peneliti amati banyak berputar” itu adalah istilah pesta yang
percakapan yang peneliti temukan adalah dilakukan sesama anak jalanan dengan
seputar kehidupan mereka, termasuk minum-minuman keras. Dan masih
kondisi terkait keluarga, pacar, dan bisa banyak lagi istilah lain yang menarik
aktivitas lainnya yang saat ini terjadi pada untuk diulas.
anak jalanan termasuk kondisi saat
mengamen di jalan. Terlihat dari pesan- d. Media (Channel)
pesan yang disampaikan tersebut Yang dimaksud dengan channel
ditanggapi dengan baik oleh sesame anak adalah media yang digunakan untuk
jalanan. menyampaikan pesan yang
menghubungkan sumber dan penerima.
c. Encoding-Decoding Percakapan yang dilakukan oleh para
Yang dimaksud dengan encoding anak jalanan tersebut adalah dengan tatap
adalah tindakan memproduksi pesan yang muka, maka media yang dipakai dalam
mana dalam hal ini adalah anak jalanan mengirim dan menerima pesan adalah
berbicara. Anak jalanan perlu mencerna melalui lima panca indera yang dimiliki
apa yang hendak diakatakan kepada para anak jalanan. Saluran komunikasi
lawan bicara. Baru kemudian pesan yang terjadi adalah saluran komunikasi
tersebut disampaikan lewat media dan personal karena dilakukan secara
terjadilah proses decoding, yaitu tindakan langsung.
memahami pesan seperti mendengar.
Anak jalanan juga perlu mendengar apa e. Umpan balik (Feedback/response)
yang disampaikan komunikator untuk Umpan balik/feedback/respon
bisa memahami maksud dari yang adalah informasi yang diterima sebagai
disampaikan pengirim pesan. Sehingga bentuk respon terhadap pesan yang telah
hal tersebut tidak terjadi kesalahfahaman dikirimkan. Umpan balik dapat berupa
dan bisa memahami dengan makna yang umpan balik verbal maupun umpan balik
sama. nonverbal, umpan balik positif atau
Pesan apa yang dikatakan anak umpan balik negatif, dan lain sebagainya.
jalanan kepada temannya yang kemudian Dalam perbincangan yang dilakukan
hal tersebut menjadi stimuli lawan bicara anak jalanan terdapat banyak umpan
untuk melanjutkan pembicaraan balik yang didapatkan baik verbal
selanjutnya. Pesan ini diartikan dengan maupun nonverbal. Verbal adalah berupa
makna yang sama antar sesama anak perkataan seperti apa yang anak jalanan
jalanan. Apa yang disampaikan ungkapan menanggapi pesan sebelumnya
komunikator diartikan dengan makna sehingga pesan yang disampaikan
yang sama oleh komunikan. Contohnya berikutnya masih berhubungan. Adapun
di percakapan tersebut adalah istilah pesan nonverbalnya peneliti menemukan
“ngombe”. “ngombe” adalah bahasa jawa adanya ekspresi kemarahan yang
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 191

ditemukan di Citra dan Bunga. Bunga dan rekannya tidak bisa memberi solusi atau
Citra tidak terima jika Handphone Anton hanya mengomentari saja atau bahkan
diambil pacarnya dan digadaikan. Hal malah menyalahkan, namun mereka
tersebut bisa dikatakan pula bahwa ada mereka saling percaya sehingga sampai
umpan balik negatif bahwa Bunga menyampaikan masalah pribadi mereka.
menilai pacar dari anton bukanlah orang Termasuk juga membicarakan
yang baik. Kekecewaan anak jalanan permasalahan keluarga mereka dimana
tersebut beriringan dengan pesan yang menceritakan ketidakharmonisan atau
disampaikan bahwa jangan terlalu mudah kekerasan yang dilakukan baik itu orang
percaya dengan yang namanya wanita. atau saudaranya anak jalanan saling
terbuka satu sama lain karena hanya
komunitasnyalah yang bisa
mendengarkan mereka untuk bisa saling
Efektivitas Komunikasi Interpersonal berbagi setidaknya berbagi beban agar
Anak Jalanan mereka merasa lebih baik.
Komunikasi sesama anak jalanan bisa
dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. b) Empati
Hal itu dikarenakan dari pengamatan apa yang
mereka paparkan mengandung ciri-ciri dari Point ke dua dalam terbentuknya
efektivitas komunikasi interpersonal. Dari komunikasi yang efektif adalah adanya
beberapa topik pembicaraan mereka yaitu empati. Empati merupakan kemampuan
seputar keluarga, pacar dan aktivitas seseorang untuk mengetahui apa yang
mengamen mereka semuanya terdapat sedang dialami orang lain pada suatu saat
indikator evektivitas komunikasi tertentu, dari sudut pandang yang lain itu,
interpersonal. Seperti halnya percakapan melalui kacamata orang lain tersebut
sebelumnya yang diperbincangkan oleh Citra, (Devito, 2011). Pada percakapan di atas
Bunga dan Anton yang membahas terkait terdapat sebuah sikap empati yang
permaslaahan kisah asmara salah satu anak ditunjukkan oleh anak jalanan dalam
jalanan juga terdapat indikator efektivitas memanggapi permaslaahan yang sedang
komunikasi Interpersonal yaitu adanya dihadapi teman sesama anak jalanan.
keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif Bersimpati adalah merasakan apa yang
dan kesetaraan. Dari beberapa indikator dirasakan orang lain, mearasakan seperti
tersebut menjadikan komunikasi anak jalanan orang yang mengalaminya.
berjalan lancar karena mereka saling
memahami satu sama lain dan mencoba untuk Dari awal pembicaraan pun
memberikan yang terbaik baik temannnya. sudah menunjukkan rasa empati ingin
Berikut pemaparannya kelima indikator mengatahui keadaan temannya dengan
evektifitas komunikasi interpersonal anak menanyakan keberadaan HP nya.
jalanan. Kemudian dilanjutkan dengan emosi dan
nasehat yang diberikan kepada teman
a) Keterbukaan sesama anak jalanan. Citra dan Bunga
merasa tidak suka saat pacar Anton
Sesama anak jalanan memiliki mengambil hpnya. Citra dan Bunga
hubungan keterbukaan. Jika mereka bersikap seolah olah dia adalah Anton
mendapat permasalahan apapun mereka yang kehilangan Hp nya. Sehingga saat
akan menyampaikan kepada rekannya. anton cerita nampak emosi Citra dan
Biasanya permasalahan yang sering Bunga benar-benar meluap berupa
mereka bicarakan adalah seputar umpatan kasar dan sikap kekecewaan.
keluarga, pacar ataupun kejadian yang Ketidaksukaan tersebut adalah rasa
barus aja mereka alami. Walaupun prihatin yang lebih, kesedihan yang
192 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

mendalam akibat hp temannya terjadi keburukan atau tetap


digadaikan pacaranya. Citra dan Bunga memepertahankan keadaan yang lebih
mencoba menepatkan dirinya pada posisi baik bagi teman mereka sesama anak
Anton yang kehilangan Hp. Umpatan jalanan. Dari percakapan diatas
kasar ditujukan pada pacar anak jalanan menunjukkan bahwa sikap Bunga dan
yang sudah mengambil Hp temannya. Citra semata-mata adalah sikap yang
Dan selanjutnya ada nasehat yang menunjukkan rasa positif kepada Anton.
utarakan agar Anton lebih berhati-hati Rasa positif sudah terlihat mulai dari awal
terhadap perempuan dan tidak terlalu pembicaraan yaitu saat Citra dan Bunga
mudah percaya menanyakan kondisi Hp, kemudian saat
ikut merasakan kehilangan serta
Sikap empati ini juga kemudian saaat akahir pembicaraan
ditunjukkan pada beberapa kondisi yang dimana memberikan nasihat kepada
lain. Termasuk juga saling berbagi rokok, Anton untuk lebih berhati hati terhadap
berbagi gitar saat mengamen, berbagi perempuan. Semua itu adalah bentuk rasa
minuman, berbagi jam siapa yang positif yang dikeluarkan oleh anak
seharusnya mengamen secara bergantian jalanan. Segala bentuk pesan yang
dan lain sebagianya. disampaikan mengacu pada rasa positif
yang ditujukan pada Anton.
c) Dukungan
e) Kesetaraan (Equality)
Semua apa yang dilakukan anak
jalanan dengan teman-temannya adalah Tidak pernah ada dua orang yang
suatu bentuk dukungan. Dukungan benar-benar setara dalam segala hal.
beriringan dengan setelah dilakukannya Terlepas dari ketidaksetaraan ini,
Empati dimana saat seseorang menyelami komunikasi antarpribadi akan lebih
keadaan orang lain, biasanya akan ada efektif bila suasananya setara. Baik
dukungan atau motivasi yang mencoba Bunga, Citra dan Anton memiliki latar
dilakukan agar membuat ketenangan atau belakang yang berbeda namun mereka
saran kepada oarang tersebut agar lebih semua melakukan pengakuan secara-
baik. diam-diam bahwa mereka adalah pihak
yang sama, tidak peduli siapa yang lebih
Dari percakapan antara Citra, Bunga
tua, mereka berasal dari suku mana,
dan Anton dimana Bunga dan Citra
apakah warna kulit mereka sama atau
memberikan dukungan kepada Anton
yang lainnya. Mereka memiliki nilai yang
yaitu dengan melakuan pembelaan
sama satu sama lain, sama sma berharga,
terhadap Anton dengan untuk tidak
dan masing-masing pihak mempunyai
terlalu menyepelekan perempuan
sesuatu yang penting untuk
(pacarnya). Anton diminta temannya
disumbangkan.
untuk lebih berhati-hati terhadap
pacarnya agar tidak sembarangan Dalam percakapan di atas,
dibohongi. Itu adalah bentuk dukungan memang terdapat ketidaksependapatan
sesama teman anak jalanan. atau konflik namun itu dilakukan sebagai
upaya untuk memahami perbedaan yang
d) Rasa Positif (Positiveness) terjadi daripada sebagai kesempatan
untuk menjatuhkan pihak lain. Dan Anton
Hubungan sesama anak jalanan pun tidak menyangkal
bersifat positif. Mereka saling ketidaksepemahaman yang ditarakan
mendukung satu sama lain yang tidak lain Buunga terkait pedapatnya yang jagan
adalah didampingi rasa positif agar tidak terlalu mudah percaya wanita. Kesetaraan
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Anak Jalanan... (Qoni’ah Nur Wijyani) | 193

yang dilakukan Antona adalah menerima pada pelaku yang menyebabkan handphone
pihak lain yaitu ucapan Bunga, Anton tersebut raib. Ketidaksukaan tersebut adalah
memberikan penghargaan positif tidak rasa prihatin yang lebih, kesedihan yang
bersyarat kepada Bunga dengan hanya mendalam akibat hp temannya digadaikan
merenung dan menyelami ucapan Bunga. pacaranya. Indikator yang ketiga adalah (3)
dukungan (supportiveness), dukungan
diberikan kepada sesama teman jalanan untuk
tidak terlalu menyepelekan perempuan, harus
PENUTUP
lebih berhati-hati agar tidak mudah percaya
Anak jalanan dalam berkomunikasi dengan orang yag dimaksud di sini adalah
dengan sesama anak jalanan terjadi sebuah pacar si anak jalanan. Indikator ke empat yaitu
proses komunikasi interpersonal yang mana (4) rasa positif (positiveness) dimana mulai
elemen-elemen komunikasinya saling dari awal pembicaraan hingga akhir
terhubung dan berkaitan. Elemen atau unsur pembicaraan semuanya adalah terindikasi rasa
komunikasi interpersonal tersebut yaitu positif yang ditujukan oleh anak jalanan
sumber-penerima, pesan, encoding & kepada anak jalanan lain yang kehilangan
decoding, media serta umpan balik. Pada handphonenya. Pada awal pembicaraa anak
elemen tersebut dimulai dari sumber jalanan menanyakan kondisi hp temannya
mengelola pembuatan pesan yakni encoding yang juga sesama anak jalanan, pesan
hingga menjadi sebuah pesan yang kemudian komunikasi tersebut menunjukkan perasaan
disampaikan melalui media yakni panca indra, kehilangan dan pada pesan terakhir berupa
sehingga setelah itu ada proses decoding yaitu pesan nasehat yang diberikan anak jalanan
memahami pesan yang ditangkap oleh kepada anak jalanan yang kehilangan
penerima hingga akhirnya penerima bisa handphone agar bisa lebih berhati-hati untuk
mmeberikan respon atau umpan balik kepada tidak percaya dengan perempuan. Semua itu
pengirim. Proses tersebut bisa terus berulang adalah bentuk rasa positif yang terlihat di
karena keduanya bisa memahami dengan percakapan anak jalanan. Indikator terakhir
baik, ada persamaan makna yang sesuai antara adalah (5) kesetaraan (equality) yaitu sesama
para pelaku komunikasi atau antar para anak anak jalanan mencoba memahami satu sama
jalanan. Apa yang disampaikan oleh anak lain terlepas dari latar belakang yang berbeda
jalanan dalam berbicara dipahami dengan dari asal yang berbeda namun mereka secara
maksud yang sama oleh anak jalanan lain tidak langsung menyetarakan kondisi mereka
yang mendegarkan sehingga umpan balik sama sehingga bisa saling berbagi satu sama
yang diberikan bisa difahami dan komunikasi lain.
bisa terus berlangsung dengan baik.
Dari komunikasi interpersonal yang
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan anak jalanan juga memiliki
indikator keefektifan yaitu (1) adanya
keterbukaan (openness) satu sama lain Abubakar, Fauzi. 2015. Pengaruh
sehingga mereka dengan tanpa ada keraguan Komunikasi Interpersonal antara
menceritakan permasalahan kehidupan Dosen dan Mahasiswa Terhadap
pribadinya. Kemudian indikator keefektifan Motivasi Belajar dan Prestasi
yang kedua adalah (2) adanya empati Akademik Mahasiswa. Jurnal
(empathy) dimana empati adalah memehami Pekommas, Vol. 18 No. 1, April
apa yang dirasakan orang lain. Lawan bicara 2015: 53–62.
anak jalanan memahami terkait posisi anak
jalanan yang meceritakan terkait handphone- Arifin, Imamul dkk, 2020. Revolusi Yayasan
nya yang raib. Emosi yang ditampakkan Sosial dan Kemanusiaan
benar-benar menunjukkan ketidaksukaan Terintegrasi bagi Anak Jalanan dan
194 | Jurnal Komunikasi, Vol. 15 No. 02, September 2021: 181-194

yatim Piatu dalam nilai-nilai Islam. Kemenko PMK, 2020. Penanganan Anak
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Terlantar Butuh Komitmen.
Vol.21, No. 1, Special Issue 2020: Diakses 16 Juni 2021.
68-77 https://www.kemenkopmk.go.id/pe
nanganan-anak-terlantar-butuh-
Baron, Robert A dan Donn Byrne. 2005. komitmen
Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
Moleong, J. Lexy. 2014. Metode Pneletian
Betarushi, Ruben Leksono. 2014. Rumah Kualitatif. Bandung: Remaja
Singgah Anak Jalanan di Rosdakarya
Yogyakrta. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi,
Suatu Pengantar. Bandung: PT
Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Remaja Rosdakarya.
Ganiem. 2011. Teori Komunikasi
Antarpribadi. Jakarta: Penerbit Rachmat Kriyantono. 2010. Teknik Praktis
Kencana. Riset Komunikasi. Jakarta:
Kharisma Putra Utama
Bungin, Burhan, 2007. Sosiologi Komunikasi
(Teori, Paradigma, dan Diskursus Sari, Dewi Puspita dkk. 2017. Pengaruh
Teknologi Komunikasi di Perkembangan Media Sosial
Masyarakat). Jakarta: Kencana. terhadap Komunikasi
Interpersonal Masyarakat di
Indonesia. Diakses 16 Juli 2021.
Devito. Joseph A. 2004. The Interpersonal
https://www.academia.edu/354531
Communication. Boston:
06/_PENGARUH_PERKEMBAN
Publisherdesign and Production
GAN_MEDIA_SOSIAL_TERHA
service
DAP_KOMUNIKASI_INTERPE
RSONAL_MASYARAKAT_DI_I
Devito, Joseph. A. 2011. Komunikasi Antar NDONESIA_
Manusia Alih Bahasa: Agus
Maulana. Jakarta: PT Rineka Cipta Suciati. 2015. Komunikasi Interpersonal,
sebuah tinjauan Psikologis dan
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori Perspektif Islam. Yogyakarta:
dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Buku Litera.
Citra Adita Bakti
Wood, Julia T. 2013. Komunikasi
Humphhreys, Tony. 2003. Hindari Berpikir Interpersonal. Jakarta: Salemba
Negatif, Dedy Ahimsa Riyadi. Humanika.
Jakarta: Nuansa

Anda mungkin juga menyukai