INGGRIS
Abstract
The job search process typically involves multiple stages that job seekers
commonly navigate. The job interview is a crucial step in the job application
process. One of the works in the series was successful. Job interviews, also known
as employment interviews, are a crucial component of the employee selection and
hiring process. Interviews offer several advantages for companies, particularly for
selection officers. However, their validity is comparatively lower than that of tests,
such as psychological tests that can offer a direct overview of job applicants. In
addition, this interview process can be advantageous for job seekers as it allows
them to present themselves directly and potentially convert a job opening into a job
offer. The preparation for job interviews in English is necessary for job applicants.
The text motivates the author to assist potential job candidates in their readiness for
job interviews, particularly those conducted in the English language. The objective
of this community service (PKM) is to enhance the job seekers proficiency in
English for successful job interview selection. This training is anticipated to
enhance the job seekers skills and qualifications in advance of their job application.
Keywords: job interview, English speaking
Abstrak
Dalam proses pencarian kerja, terdapat beberapa tahapan yang seringkali dijalani
oleh pelamar kerja. Salah satu tahapan penting dalam melamar pekerjaan adalah
menghadapi wawancara kerja. Salah satu rangkaian mendapat kerja. Wawancara
memiliki berbagai keuntungan yang memberi kemudahan bagi perusahaan
khususnya petugas seleksi, walaupun validitas dari wawancara terbilang lebih
rendah dari pada tes, seperti psikotes yang dapat dengan langsung memberi
gambaran terhadap pelamar kerja. Lebih lanjut, wawancara ini juga
menguntungkan pelamar kerja karena melalui proses ini, para pelamar kerja
memiliki kesempatan untuk menjelaskan tentang dirinya secara langsung sehingga
memiliki peluang untuk mengubah lowongan kerja menjadi penawaran kerja.
Oleh karena itu, adanya kebutuhan untuk mempersiapkan diri menghadapi
wawancara berbahasa inggris oleh pelamar kerja. Hal ini mendorong penulis
untuk membantu para pelamar kerja agar dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi wawancara kerja, khususnya wawancara kerja berbahasa inggris.
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PKM) ini diharapkan dapat membekali
pelamar kerja agar lolos dalam seleksi wawancara kerja, khususnya wawancara
kerja berbahasa Inggris. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan turut andil
dalam mempersiapkan kompetensi pelamar kerja sebelum melamar pekerjaan.
Kata Kunci: wawancara kerja, berbicara Bahasa Inggris
1
A. PENDAHULUAN
Terdapat beberapa tahapan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan yang harus dijalani
dan dilalui oleh pelamar kerja. Wawancara seringkali menjadi tahapan akhir dalam pencarian kerja
yang harus dihapapi oleh pelamar kerja dan menyiapkan diri untuk wawancara termasuk bagian
yang penting. Gumilar (2017) menuliskan bahwa wawancara adalah “suatu proses komunikasi
diadik relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk
mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab atau singkatkatnya suatu percakapan
berdasarkan suatu maksud”. Yang bertugas mewawancara pelamar kerja adalah pewawancara
(interviewer) dan pelamar kerja yang diwawancara disebut interviewee. Lalu, secara umum tujuan
dari wawancara kerja adalah untuk mengetahui kepribadian pelamar, mencari informasi relevan
yang dituntut dalam persyaratan jabatan, mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi
jabatan dan perusahaan, dna membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang
layak untuk diberikan penawaran kerja. Walaupun validitas dari wawancara terbilang lebih rendah
dari pada tes, seperti psikotes yang dapat dengan langsung memberi gambaran terhadap pelamar
kerja.
Persiapan yang harus dilakukan oleh pelamar kerja untuk menghadapi wawancara kerja
berbahasa Inggris ini dimulai dari perencanaan sebelum, saat dan susudah melamar pekerjaan yang
diinginkan. Sebuah perusahaan atau instansi yang menggunakan Bahasa Inggris pada wawancara
kerjanya, tentu juga mengharapkan kemampuan berbahasa Inggris pada pelamar kerjanya agar
calom pelamar kerja dapat lebih unggul (Nikolaou & Georgiou, 2018). Proses wawancara secara
umum berisi tanya jawab yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pelamar kerja dan
digunakan untuk menentukan apakah si pelamar tersebut layak untuk diterima sebagai karyawan
atau tidak. Hal yang perlu dipersiapkan sebagai perlamar kerja, khususnya fresh graduate adalah
mencari tahu pertanyaan yang sering muncul dalam proses wawancara. Dan sebagai pelamar yang
baik, juga harus menyiapkan alternatif jawaban-jawaban dari pertanyaan yang nanti sekiranya akan
2
muncul. Jadi saat hendak menuju tempat wawancara sudah siap dan yakin dengan segala
kemungkinan pertanyaan yang muncul. Bukannya hanya bermodal yakin dan percaya diri namun
tanpa persiapan.
wawancara kerja berbahasa Inggris. Kegiatan ini berbentuk webinar dengan menggunakan aplikasi
zoom dengan jumlah partisipan yang berhasil masuk dan bergabung serta mengikuti webinar ini
secara penuh berjumlah 19 orang. Semua peserta merupakan anggota dari komunitas prakerja.
Kegiatan webinar ini dimulai dengan pengisian formulir pendaftaran oleh peserta melalui google
wawancara, terutama wawancara yang menggunakan bahasa Inggris. Pemateri memutar sebuah
video yang berisi seseorang yang melakukan wawancara kerja. Bagaimana dia masuk ke ruangan,
menyapa orang yang diwawancarai, dan menjawab pertanyaan mereka. Bagaimana dia tersenyum
saat menjawab pertanyaan, sepertinya orang yang santai. Kemudian menurut Nikolaou & Georgiou
(2018), sebelum pelamar kerja menjadi ahli dalam melakukan wawancara kerja bahasa Inggris,
pelamar kerja harus memahami beberapa hal. Dalam wawancara kerja, pelamar kerja perlu
menunjukkan dan mengekspresikan ciri-ciri kepribadian dan keterampilan teknis pelamar kerja
sendiri. Sifat kepribadian berarti orang seperti apa pelamar kerja dan seberapa cocok pelamar kerja
untuk perusahaan atau perekrut pekerjaan. Dan keterampilan teknis adalah untuk menunjukkan
bahwa pelamar kerja cocok untuk pekerjaan itu. Seperti pelamar kerja yang dicari oleh perekrut.
Ketahui apa yang diharapkan saat wawancara, apa yang akan pelamar kerja hadapi di ruang
3
wawancara. Mungkin orang yang diwawancarai, orang yg menginterview, dimana dan bagaimana
melakukan wawancara.
Tidak semua wawancara sama, sehingga pelamar kerja perlu mecari tahu apa yang perlu calon
mereka lakukan saat wawancara sebelum pergi. Dan ini yang pelamar kerja lakukan sebelum di
wawancara dan bahkan sebelum pelamar kerja memutuskan untuk melamar pekerjaan. Pelamar kerja
perlu mempersiapkan beberapa hal. Pertama, pelamar kerja dapat ambil bagian dalam kegiatan
kelompok untuk menguji kerja tim dan kemampuan kepemimpinan pelamar kerja. kepemimpinan
adalah salah satu soft skill terpenting yang merupakan hasil dari pengalaman dengan mengikuti
aktivitas, bergabung dengan klub, klub membaca, klub olahraga, dan organisasi sosial. Bergabung
dengan klub atau organisasi dapat memperkaya pengalaman Pelamar kerja dan melatih keterampilan
kepemimpinan Pelamar kerja. Dua, mengikuti tes sebelum atau sesudah wawancara untuk
mengetahui apakah pelamar kerja cocok untuk pekerjaan itu, misalnya, tes kecakapan bahasa Inggris
atau tes kepribadian. Atau tes lain yang hubungan dengan pekerjaan ygpelamar kerja lamar. Jika
pelamar kerja dibidang Teknik ada tes khusus untuk mengukur kemampuan pelamar kerja, jika
mendukung mengikuti tesnya. Sehingga dalam sesi wawancara bisa dibilang pelamar kerja mampu
Tiga, mempersiapkan dan memimpin presentasi sebagai bagian dari wawancara, jadi pastikan
Pelamar kerja memiliki akses ke peralatan apa pun yang pelamar kerja butuhkan seperti laptop atau
proyektor. Bila Pelamar kerja diundang untuk melakukan wawancara kerja, perhatikan alat2 yang
dibutuhkan sekiranya (Maryudi & Fishe, 2020). Misalnya karena pelamar kerja seorang guru, ketika
pelamar kerja melakukan wawancara kerja, biasanya orang yang diwawancarai meminta pelamar
kerja untuk melakukan micro teaching. Jadi pelamar kerja membutuhkan peralatan untuk
4
Gambar 1. Pemateri sedang memjabarkan dan menjelaskan materi
Empat, mempersiapkan diri untuk diwawancarai oleh panel yang terdiri dari dua orang atau
lebih atau melalui serangkaian wawancara. Hal ini ukup menantang jika pelamar kerja memiliki
wawancara panel atau wawancara seri. Wawancara Panel artinya akan di-interview oleh beberapa
orang, bisa 2, 3, 4 orang atau lebih (Alamri, 2019). Biasanya wawancara panel ini ada di perusahaan
besar. Jadi pelamar kerja akan menantang beberapa orang, dengan pertanyaan yang berbeda. Dan
memang lebih baik mempersiapkan diri untuk di interview beberapa orang. Dan rangkaian
wawancara ini, dari asal katanya saja sudah seri ya, lebih dari 1 wawancara. Misal ada wawancara
awal, kemudian dipanggil lagi untuk wawancara tambahan. Menurut Maryudi & Fishe (2020), biasa
nya wawancara awal ini mencakup pertanyaan tentang latar belakang pelamar kerja dan latar
belakang Pendidikan pelamar kerja, dan wawancara tambahan biasanya tentang keterampilan yang
dimiliki secara detail, cocok dan sesuaikah dengan pekerjaan yang pelamar kerja lamar.
Selanjutnya pelamar kerja bicara tentang penampilan, penampilan pelamar kerja, Pelamar
kerja tidak perlu memakai pakaian baru atau mahal. Tapi pastikan Pelamar kerja mengenakan
sesuatu yang cerdas dan rapi. Kemudian, Pudjiarso (2019) berpendapat bahwa pemberi kerja akan
melihat bahwa Pelamar kerja telah berusaha untuk berpakaian bagus. Jika ini adalah wawancara
video, tetap penting untuk berpakaian bagus sehingga pelamar kerja terlihat rapi di layar. Intinya
adalah tampil seprofesional mungkin (Roulin dkk (2019). Pelamar kerja bisa melihat wanita di sisi
kanan, itu terlalu kasual. Wanita di sebelah kiri, dapatkah Pelamar kerja melihat bahwa dia siap
untuk bekerja dan bagaimana seharusnya Pelamar kerja melakukannya. Untuk yang berhijab, bisa
memakai rok Panjang dan hijabnya, tapi tetap jangan terlalu santai. Kemudian, hal inilah yang harus
dilakukan oleh seorang pria untuk menghadapi sebuah wawancara kerja, seperti yang terlihat di sisi
kanan, pria berkemeja biru, baju nya keluar dan tidak rapih. Pelamar kerja bisa ambil contoh dari
pria di sisi kiri, boleh pakai jas, boleh tidak, asal rapi dan baju cocok sesuai ukuran pelamar kerja
agar lebih rapi.
5
Gambar 2. Materi yang disampaikan oleh pemateri
Setelah itu, bersiaplah untuk Wawancara menggunakan Video Converncing dalam kondisi
ini bila pelamar kerja menggunakan platform digital untuk berkomunikasi. Menurut Buang dkk
(2018), pencari kerja harus mencari tahu program komputer, aplikasi atau website mana yang akan
digunakan untuk wawancara video. Ujilah dengan teman atau anggota keluarga. Jika Pelamar kerja
menggunakan laptop, ponsel, atau tablet, pastikan baterainya terisi. Bertukar nomor telepon dengan
pewawancara Pelamar kerja jika tautan video gagal. Pastikan kamera dan mikrofon disetel untuk
memberikan kualitas suara dan video terbaik. Pastikan latar belakang Pelamar kerja terlihat
profesional dan tidak ada foto, cermin, atau orang yang terlihat. Temukan tempat yang "kedap
suara" jauh dari kebisingan yang tidak diinginkan Miliki CV dan catatan wawancara di dekat
Kesimpulannya, ada beberapa poin penting untuk diingat, tahu pekerjaan yang akan dilamar.
Tinjau kualifikasi pekerjaan, budaya perusahaan, dan misi sebelum wawancara. kenalan dulu, cari
tahu dulu dan selidiki dulu semaksimal mungkin. Jika ada kenalan yang sudah bekerja di
perusahaan tersebut, tanyai semuanya. Dari gaji, etos kerja, budaya ditempat kerja, dsb nya.
Sehingga pelamar kerja tau mau melamar apa. Jangan sampai seperti beli kucing dalam karung.
Lalu, tegaskan kelebihan yang dimiliki dan berikan sifat positif yang kuat dengan bukti nyata untuk
membuktikan sifat tersebut. Pastikan pelamar kerja menjual diri dengan benar dan jujur. Sampaikan
kelebihan yang pelamar kerja miliki tanpa melebih-lebihkan kemudian, berbagi kelemahan dengan
6
hati-hati, jika Pelamar kerja memilih untuk berbagi kelemahan, pastikan itu tidak mendiskualifikasi.
ini juga sering kali ditanyakan nih, menurut pelamar kerja, apa kelemahan terbesar pelamar kerja,
bagaiman menjawab pertanyaan. Contohnya, salah satu kelemahan pelamar kerja adalah pelamar
kerja orang yang pemalu, tetapi sekarang pelamar kerja sedang mencoba berteman. Jadi walaupun
kelemahannya, maka kamu mengerjakannya, sehingga pelamar kerja dilihat sebagai dilihat sebagai
orang yang tidak tinggal dengan kelemahan pelamar kerja. Terakhir, jujur dan Jangan mengaku
sempurna atau memiliki kualitas yang sebenarnya tidak pelamar kerja miliki. Kebenaran adalah
kepercayaan, kebohongan adalah kebohongan, tidak ada perdebatan. Sampaikan apa adanya, jangan
menyatakan bisa melakaukan banyak hal namun ternyata tidak bisa sama seklai. Jika Pelamar kerja
tidak dapat berpikir, mereka dapat mengatakan bahwa mereka adalah orang yang belajar atau
D. PENUTUP
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berkonsep web-seminar atau webinar dengan tema
“Mempersiapkan Diri Untuk Wawancara Kerja Berbahasa Inggris” sudah dilaksanakan. Bukan
hanya penyampaian materi, melainkan juga terdapat sesi tanya jawab yang dapat menambah
pemahaman peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Saran
untuk wawancara kerja berbahasa inggris guna mendampingi peserta agar dapat mengaplikasikan
E. DAFTAR PUSTAKA
7
International Journal of English and Cultural Studies, 2(1), 65.
https://doi.org/10.11114/ijecs.v2i1.4302
Buang, A., Seng, L. C., Leong, V., & Sum, W. (2018). The needs of Change in Job Interview :
Compassionate Assessment and Interview. 1(1), 30–37.
Gumilar, G. (2017). Pengertian Wawancara. https://docplayer.info/46027534-Wawancara-kerja-
bahan-ajar-komunikasi-bisnis-dosen-gumgum-gumilar-s-sos-m-si.html
Maryudi, A., & Fisher, M. (2020). The power in the interview: A practical guide for identifying the
critical role of actor interests in environment research. Forest and Society, 4(1), 142–150.
https://doi.org/10.24259/fs.v4i1.9132
Nikolaou, I., & Georgiou, K. (2018). Fairness reactions to the employment interview. Revista de
Psicologia Del Trabajo y de Las Organizaciones, 34(2), 103–111.
https://doi.org/10.5093/jwop2018a13
Pudjiarso, D. (2019). Melamar Kerja dan Sukses Wawancara. www.indoshe.com
Roulin, N., Bourdage, J., & Wingate, T. (2019). Who Is Conducting “Better” Employment
Interviews? Antecedents of Structured Interview Components Use. Personnel Assessment and
Decisions, 5(1). https://doi.org/10.25035/pad.2019.01.002