Anda di halaman 1dari 19

UKURAN PEMUSATAN DATA UNTUK DATA TUNGGAL

(mean, modus, median, kuartil, desil, presentil)


Tugas Ini Untuk Memenuhi Mata Kuliah Statistika Pendidikan
DOSEN PENGAMPU
Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd
Drs. Muhammad Syukri Situmeang, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Pasha Shabrina Aulia 11220110000118
Mariyah Al-Qibtiyah 11220110000133
Abdallah Iqram 11220110000142

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Shalawat serta salam tak
lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran
didunia dan akhirat kepada umat manusia.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Gelar Dwirahayu, M.Pd dan Bapak Drs. Muhammad Syukri Situmeang, M.Pd sebagai dosen penanggung
jawab mata kuliah Telaah Kurikulum yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Tentang komponen-komponen dalam kurikulum.Makalah ini kami susun
dengan segala kemampuan yang kami miliki dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Telaah
Kurikulum yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Demikian yang dapat penulis sampaikan,apabila terdapat kata di dalam makalah ini yang kurang
berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita.Aamiin.

Tangerang Selatan, 17 Maret 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Pengertian Ukuran Pemusatan....................................................................................2

2.2 Rata Rata Hitung.........................................................................................................2

2.2.1 Rata Rata Hitung Data Tidak Berkelompok......................................................2

2.2.2 Rata Rata Hitung Data Berkelompok................................................................4

2.3 Median.........................................................................................................................4

2.3.1 Median Data Tidak Berkelompok......................................................................4

2.3.2 Median Data Berkelompok...............................................................................5

2.4 Modus...........................................................................................................................5

2.5 Hubungan Rata Rata, Median dan Modus...................................................................6

2.6 Ukuran Letak................................................................................................................7

2.6.1 Kuartil................................................................................................................7

2.6.2 Desil...................................................................................................................7

2.6.3 Persentil..............................................................................................................7

BAB III STUDI KASUS............................................................................................................8

3.1 Studi Kasus Data Tunggal...........................................................................................8

3.2 Studi Kasus Data Kelompok.......................................................................................8

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................12

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................12

4.2 Saran.........................................................................................................................12

iii
DAFTAR PUTAKA.................................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistika merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Salah satu konsep yang fundamental dalam statistika adalah ukuran pemusatan. Ukuran
pemusatan merujuk pada statistik deskriptif yang digunakan untuk mewakili nilai tengah atau pusat
dari suatu set data. Ukuran ini mencakup mean (rata-rata), median (nilai tengah), dan modus (nilai
yang paling sering muncul). Selain itu, terdapat juga ukuran letak yang mencakup kuartil,desil dan
persentil. Pemahaman yang baik tentang ukuran pemusatan dan ukuran letak menjadi kunci dalam
analisis data, pengambilan keputusan, serta penelitian di berbagai bidang seperti ekonomi, ilmu sosial,
dan bisnis. Ketika seseorang bekerja dengan data, baik dalam konteks akademik maupun profesional,
penting untuk dapat menginterpretasikan dan mengaplikasikan ukuran pemusatan dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah


Makalah ini akan menguraikan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas secara mendalam:
1. Apa pengertian Rata Rata Hitung,Median dan Modus Untuk Data Tidak Berkelompok?
2. Apa pengertian Rata Rata Hitung,Median dan Modus Untuk Data Berkelompok?
3. Bagaimana Hubungan Rata Rata, Median dan Modus?
4. Apa pengertian Kuartil,Desil dan Persentil?
5. Bagaimana cara menghitung Rata Rata Hitung,Median dan Modus?
6. Bagaimana cara menghitung Kuartil,Desil dan Persentil?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Rata Rata Hitung,Median dan Modus Untuk Data Tidak
Berkelompok.
2. Untuk Mengetahui Pengertian Rata Rata Hitung,Median dan Modus Untuk Data
Berkelompok.
3. Untuk Mengetahui Hubungan Rata Rata, Median dan Modus.
4. Untuk Mengetahui pengertian Kuartil,Desil,Persentil.
5. Untuk Mengetahui cara menghitung Rata Rata Hitung,Median dan Modus.
6. Untuk Mengetahui cara menghitung Kuartil,Desil, dan Persentil.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ukuran Pemusatan

Ukuran pemusatan dalam statistik adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan
nilai pusat atau karakteristik inti dari sekelompok data. Ini memberikan pemahaman tentang titik
fokus atau representasi data tersebut. Ukuran pemusatan membantu dalam mengidentifikasi nilai-
nilai yang mungkin memiliki pengaruh signifikan dalam analisis statistik, serta memberikan
gambaran umum tentang pola distribusi data. Ukuran pemusatan adalah nilai tunggal yang
mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data.

2.2 Rata Rata Hitung


Rata-rata hitung, yang juga dikenal sebagai rata-rata aritmetika, adalah konsep statistik yang
mewakili nilai tengah atau pusat dari sebuah kumpulan data. Rata rata hitung merupakan metode
paling sederhana untuk mengukur nilai rata-rata dalam sebuah himpunan. Cara menghitungnya
adalah dengan menjumlahkan semua nilai dalam kumpulan data dan kemudian membaginya dengan
jumlah data tersebut. Rata-rata hitung digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang data.

2.2.1 Rata Rata Hitung Data Tidak Berkelompok


1. Rata Rata Hitung Populasi (Population Mean)
Rata-rata hitung populasi adalah nilai rata-rata dari seluruh anggota populasi atau
keseluruhan kumpulan data. Ini menggambarkan pusat data secara menyeluruh. Rumus Rata-rata
hitung populasi yaitu:

2. Rata-rata Hitung Sampel (Sample Mean)

2
Rata-rata hitung sampel, atau sering disebut sebagai "mean sample" atau "sample mean,"
adalah nilai rata-rata dari sejumlah data yang diambil sebagai sampel dari sebuah populasi yang
lebih besar. Cara menghitungnya yaitu dengan menjumlahkan semua nilai dalam sampel dan
kemudian membaginya dengan jumlah total data dalam sampel tersebut. Rumus Rata-rata hitung
sampel yaitu:

3. Rata-rata Hitung Tertimbang (Weighted Mean)


Rata-rata hitung tertimbang digunakan ketika setiap elemen dalam himpunan data memiliki
bobot atau pentingan yang berbeda. Bobot ini menunjukkan seberapa penting atau beratnya
setiap nilai dalam perhitungan rata-rata.

3
2.2.2 Rata-rata Hitung Data Berkelompok (Grouped Data Mean)
Data berkelompok adalah data yang sudah dikelompokkan dalam Bentuk distribusi
frekuensi. Data yang sudah dikelompokkan akan kehilangan identitas data mentah sehingga
untuk melihat nilai rata-rata hitung harus diduga dari distribusi frekuensinya. Data data yang
sudah dikelompokkan dalam satu kelas akan memiliki karakteristik yang sama dan dalam suatu
kelas dicerminkan oleh nilai tengah kelasnya. Oleh sebab itu, rata-rata hitung untuk data
berkelompok baik populasi maupun sampel dirumuskan sebagai berikut:

2.3 Median
Dalam statistik, median adalah nilai tengah dalam sejumlah data yang diurutkan. Ini adalah
nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang memiliki jumlah data yang sama, dengan
setengah di bawahnya dan setengah di atasnya.Median terbagi menjadi dua bagian, yaitu median
data berkelompok dan median data tidak berkelompok.

2.3.1 Median Data Tidak Berkelompok


Median data tidak berkelompok adalah nilai tengah dalam urutan data ketika data tersebut
tidak dikelompokkan atau tidak ada interval kelas. Dalam hal ini,data diurutkan dari yang terkecil
hingga yang terbesar, dan median adalah nilai yang tepat di tengah urutan.
Cara mencari letak median data tidak Berkelompok:
a. Letak median dicari dengan rumus (n+1)/2,
b. Apabila jumlah datanya ganjil, maka nilai median merupakan nilai yang letaknya di tengah data
c. Apabila jumlah datanya genap, maka nilai median merupakan nilai rata0rata dari dua data yang
letaknya berada di tengah.

4
2.3.2 Median Data Berkelompok (Grouped Data Median)
Median data berkelompok digunakan ketika data dikelompokkan menjadi interval- interval
atau kelas-kelas. Yang membedakan median data berkelompok dan median data tidak berkelompok
adalah pada data berkelompok nilai informasi atau karakteristik dari masing-masing data tidak
dapat diidentifikasi lagi, yang dapat diketahui hanya karakter dari kelas atau intervalnya. Akibatnya
akan terdapat kesulitan dalam menentukan nilai median yang tepat pada suatu interval kelas. Oleh
sebab itu, pendugaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan letak kelas dimana nilai median berada. Letak median untuk data berkelompok
adalah n/2, dimana n adalah jumlah frekuensi.
b. Melakukan interpolasi di kelas median untuk mendapatkan nilai median dengan rumus sebagai
berikut:

2.4 Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak. Modus tidak harus
tunggal,artinya nilainya bisa lebih dari satu. Adapun cara mencari modus untuk data tunggal tinggal
dilihat frekuensinya. Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, modus ditentukan dengan
rumus :

5
2.5 Hubungan Rata Rata,Median dan Modus.
1. Kurva Simetris

Jika rata-rata, median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata, median dan modus
akan terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva distribusi frekuensi tersebut
akan terbentuk simetris.

2. Kurva Condong ke Kanan

Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka pada kurva
distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan, sedangkan median terletak di
tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk adalah menceng
kanan atau kemencengan positif.

3. Kurva Condong ke Kiri

Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada kurva
distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan median terletak di
tengahnya dan modus di sebelah kanan. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk adalah menceng

6
kiri atau kemencengan negatif

7
2.6 Ukuran Letak
Ukuran letak adalah ukuran letak titik pada sekumpulan data. Ada beberapa ukuran letak
lainnya , yaitu kuartil, desil dan persentil.

2.6.1 Kuartil
Kuartil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama besar,
terletak di setiap perempatan dari sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil
sampai terbesar. Kuartil untuk data tak berkelompok terletak pada data ke i(n+1)/4. Sehingga:
• Kuartil pertama akan terletak pada data ke 1(n+1)/4
• Kuartil ke dua akan terletak pada data ke 2(n+1)/4
• Kuartil ke tiga akan terletak pada data ke 3(n+1)/4

2.6.2 Desil
Desil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama besar dari
sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar.
Desil untuk data berkelompok terletak pada data ke i(n+1)/10.Sehingga:
• Desil pertama akan terletak pada data ke 1(n+1)/10
• Desil ke dua akan terletak pada data ke 2(n+1)/10
• Desil ke tiga akan terletak pada data ke 3(n+1)/10 dan seterusnya hingga yang ke sepuluh.

2.6.3 Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama besar dari
sekelompok data setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar.
Persentil untuk data berkelompok terletak pada data ke i(n+1)/100.Sehingga:
• Persentill pertama akan terletak pada data ke 1(n+1)/100
• Persentil ke dua akan terletak pada data ke 2(n+1)/100
• Persesntil ke tiga akan terletak pada data ke 3(n+1)/100 dan seterusnya hingga yang ke seratus.

BAB III

8
STUDI KASUS
3.1 Studi Kasus Data Tunggal
Perhatikan data berikut:
10,8,12,12,11,15,8,13.14.17,10,16,16,9,20,15.17,10,9
Tentukan: a) mean b) Median c) Modus d) Kuartil 3 (𝑄3) e) Desil 7 (𝐷7) f) Persentil 40 (𝑃40)

Sebelum memulai perhitungan,langkah pertama yaitu mengurutkan data mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar => 8,8,9,9,10,10,10,11,12,12,13,14,15,15,16,16,17,17,20
a) Mean (Rata Rata)
𝑥1+𝑥2+𝑥3 +⋯+𝑥𝑛
Mean = 𝑛
= 12,73
=
8+8+9+9+10+10+10+11+12+12+13+14+15+15+16+16+17+17+
20 242
=
19 19
Jadi nilai rata ratanya adalah 12,73

b) Median (Nilai Tengah) Md


= (𝑛+1) = ( 19+1) = 20 = 10
2 2 2
Jadi nilai tengahnya berada pada urutan data ke 10 yaitu 12.

c) Modus (Niai Muncul Terbanyak)


Nilai Frekuensi
8 2
9 2
10 3
11 1
12 2
13 1
14 1
15 2
16 2
17 2
20 1
Jadi nilai modusnya adalah 10

d) Kuartil 3 (𝑄3)
𝑖(𝑛+1) 3 (19+1) 3 (20) 60
𝑄3 = 4 = 4 =4 4= = 15
Jadi nilai 𝑄3 berada pada urutan data ke 15, yaitu 16

e) Desil 7 (𝐷7)
𝑖(𝑛+1) 7(19+1) 7 (20) 140
𝐷7 = 10 = = = = 14
10 10
10
Jadi nilai 𝐷7 berada pada urutan data ke 14, yaitu 15

f) Persentil 40 (𝑃40)
𝑖(𝑛+1) 40(19+1) 40 (20) 800
𝑃40 = = = = =8
10 10 100
100 0 0
Jadi nilai 𝑃40 berada pada urutan data ke 8, yaitu 11
9
3.2 Studi Kasus Data Kelompok
Perhatikan tabel data berikut
Nilai Frekuensi
1-5 3
6-10 8
11-15 14
16-20 7
21-25 5
26-30 3

Tentukan: a) mean b) Median c) Modus d) Kuartil 3 (𝑄3) e) Desil 7 (𝐷7) f) Persentil 95 (𝑃95)
a) Mean (Rata Rata)
Nilai Frekuensi 𝑥𝑖 𝑓𝑖. 𝑥𝑖
1-5 3 3 9
6-10 8 8 64
11-15 14 13 182
16-20 7 16 126
21-25 5 23 115
26-30 3 28 84
40 580

𝑓1.𝑥1+ 𝑓2.𝑥2+
Mean = = 580 = 14,5
𝑓3.𝑥3+⋯+ 𝑓𝑛.𝑥𝑛 40
𝑓1+𝑓2+𝑓3+⋯
+𝑓𝑛
Jadi nilai rata ratanya adalah 14,5

b) Median (Nilai Tengah)


Nilai f 𝐶𝑓
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
n = 40

Md = 𝑛 = 40 = 20
2 2𝑛
− 𝑐𝑓
Md = L +( 2 . i)
𝑓
= 10,5 + ( 20 − 11 . 5)
14
= 10,5 + 45
14
= 10,5 + 3,2
= 13,7
Jadi nilai Median nya adalah 13,7

10
c) Modus (Nilai muncul terbanyak)
Nilai Frekuensi
1-5 3
6-10 8
11-15 14
16-20 7
21-25 5
26-30 3
n = 40

Mo = L+( 𝑑𝑖 . i)
𝑑𝑖+𝑑2
= 10,5 + ( 6 .5)
6+7
= 10,5 + ( 30 )
13
= 10,5 + 2,3
= 12,8
Jadi nilai Modus nya adalah 12,8

d) Kuartil (𝑄3)
Nilai f 𝐶𝑓
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
3 3 n = 40
Letak 𝑄 = (𝑛) = = (40) = 30
3 4
3 (𝑛) − 𝑐𝑓𝑄34
𝑄3 = 𝑡𝑏+ 4 . i)
𝑓
= 15,5 + 30−25 . 5
7
25
= 15,5 +
7
= 15,5 + 3,6
= 19,1
Jadi nilai 𝑄3 𝑛𝑦𝑎 adalah 19,1

11
e) Desil 9 (𝐷9)
Nilai f 𝐶𝑓
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
n = 40
9 9
Letak 𝐷9 = (𝑛 ) = = (40) = 36
10
10
9 (𝑛) − 𝑐𝑓𝐷9
𝐷9 = 𝑡𝑏+ 10 𝑓 . i)
= 20,5 + 36−32 . 5
5
20
= 20,5 +
5
= 20,5 + 4
= 24,5
Jadi nilai 𝐷9 𝑛𝑦𝑎 adalah 24,5

f) Persentil 95 (𝑃95)
Nilai f 𝐶𝑓
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
n = 40
95
Letak 𝑃95 95 (𝑛) = = (40) = 38
= 10 100
950 (𝑛) − 𝑐𝑓𝑝
95
𝑃95 = 𝑡𝑏+ 100 𝑓
. i)
= 25,5 + 38−37 . 5
3
= 25,5 + 5
3
= 25,5 + 1,7
= 27,2
Jadi nilai 𝑃95 𝑛𝑦𝑎 adalah 27,2

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Statistika merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan penting dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Salah satu konsep yang fundamental dalam statistika adalah ukuran pemusatan.
Ukuran pemusatan dalam statistik adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan nilai pusat
atau karakteristik inti dari sekelompok data. Ini memberikan pemahaman tentang titik fokus atau
representasi data tersebut.

Rata-rata hitung, yang juga dikenal sebagai rata-rata aritmetika, adalah konsep statistik yang
mewakili nilai tengah atau pusat dari sebuah kumpulan data. Rata rata hitung merupakan metode
paling sederhana untuk mengukur nilai rata-rata dalam sebuah himpunan.

4.2 Saran

Dalam kehidupan sehari - hari, penggunaan aplikasi microsoft Excel dapatmemberikan manfaat
yang besar bagi suatu organisasi perusahaan maupun pendidikan, yaituwaktu menjadi lebih efisien
ketika melakukan pengolahan data mentah menjadi data berkelompok yang nantinya menjadi
informasi bagi organisasi tersebut dalam menentukankeputusan yang lebih baik di masa yang akan
datang.

Sebaliknya, jika sebuah organisasi perusahaan maupun pendidikan masih menerapkan


penghitungan manual dalam pengolahandata statistik, maka waktu yang ada menjadi kurang efisien
dan pengerjaan dalam mengolahdata menjadi kurang efektif.

13
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaningsih, W., Albab, I. U., & Angga, s. D. (2023). DESAIN PEMBELAJARAN UKURAN
PEMUSATAN DATA MENGGUNAKAN KONTEKS GAME RATING.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika , 182-188.
Mardhiyatirrahmah, L. (2023). PEMBELAJARAN STATISTIKA TERKAIT UKURAN
PEMUSATAN DATA (MEAN,MODUS DAN MEDIAN) MELALUI INTEGRASI
TERHADAP AL-QUR'AN. Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan dan Kedakwahan, 41-
50.
Pratikno, A. S., Prastiwi, A. A., & Ramahwati, S. (2022). Ukuran Pemusatan Rata-rata.
Jurnal Pendidikan, 1-4.
Z, Y. R., Rosita, S., & Arsita, S. (2021). PENYULUHAN PENGGUNAAN MICROSOFT EXCEL
DALAM MENGHITUNG UKURAN PEMUSATAN DAN PENYEBARAN
DATA STATISTIK. Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat DEWANTARA, 1-19.

14

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai