Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizkika Rajef Fatmawati

NIM: 210202128

Semester/Kelas: 4D HKI

Mata Kuliah: Hukum Pidana

Dosen Pengampu:

Analisis kasus kematian christine berdasarkan waktu dan tempat

A. Teori Ajaran Tentang Tempat dan Waktu


1. Mengenai Waktu Tindak Pidana
Waktu terjadinya tindak pidana atau tempus delicti memiliki arti penting yaitu:
a. Apakah pada saat perbuatan itu terjadi, perbuatan tersebut telah
dikualifikasin sebagai tindak pidana? hal ini erat kaitannya dengan asas
legalitas sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang
asas legalitas. Yaitu untuk menentukan apakah tindak pidana itu dilakukan
sebelum atau sesudah ada perubahan perundang-undangan. Bila dilakukan
sebelum perubahan, maka apakah akan memperlakukan perundangan yang
berlaku sebelum tindak pidana dilakukan ataukah setelah tindak pidana
dilakukan, yakni terhadap ketentuan mana yang paling menguntungkan
terdakwa. Bila yang menguntungkan itu adalah aturan yang baru, maka
aturan barulah yang diberlakukan.
b. Waktu tindak pidana penting dalam hal berlaku tidaknya ketentuan perihal
penjatuhan pidana atau tindakan terhadap orang yang belum dewasa karena
melakukan tindak pidana sebelum umur 16 tahun sebagaimana yang
ditentukan dalam Pasal 45, 46, dan 47 KUHP. Jika ketika melakukan tindak
pidana umurnya belum 16 tahun, maka diberlakukan Pasal 45, 46 dan 47
KUH, saat ini diberlakukan berdasarkan Undang-Undang No 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
c. Waktu tindak pidana penting dalam hal yang berhubungan dengan ketentuan
daluwarsa bagi hak negara untuk melakukan penuntutan pidana
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 78, 79 KUHP.
d. Waktu tindak pidana penting dalam hal untuk menentukan usia korban
ketika tindak pidana dilakukan seperti pada kejahatan kesusilaan, dimana
ketika tindak pidana dilakukan usia korban belum 15 tahun.
e. Waktu tindak pidana penting dalam hal yang berhubungan dengan keadaan
jiwa si pelaku ketika melakukan tindak pidana sebagaimana yang ditentukan
dalam Pasal 44 KUHP. Misalnya ketika pelaku tindak pidana melakukan
tindak pidana terdapat keadaan jiwa (jiwanya cacat dalam pertumbuhannya).
Akan tetapi ketika ia sembuh, tetap ia dapat dipidana.
f. Waktu tindak pidana penting dalam hal yang berhubungan dengan
pengulangan (recidive) beberapa kejahatan sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 486, 487, dan Pasal 488 KUHP. Bagi kejahatan tertentu yang
disebutkan dalam pasal tersebut, piana yang dijatuhkan pada pelaku tindak
pidana tersebut belum lima tahun sejak yang bersangkutan menjalani pidana
yang dijatuhkan karena dulu melakukan kejahatan yang sama, dapat
ditambah dengan sepertiga dari pidana yang diancamkan pada kejahatan
tersebut.

2. Mengenai Tempat Tindak Pidana


Mengenai tempat dilakukannya tindak pidana penting dalam menentukan
beberapa hal yaitu sebagai berikut:
a. Tempat tindak pidana penting dalam hal yang berhubungan dengan
kompetensi relatif. Pasal 84 ayat (1) KUHAP yang memuat prinsip dasar
tentang kompetensi relatif, yakni pengadilan negeri berwenang mengadili
segala perkara tindak pidana yang dilakukan didalam daerah hukumnya.
Sebelum berlaku KUHAP, ketentuan ini dimuat dalam Pasal 252 (1) HIR.
b. Tempat tindak pidana penting dalam hubungannya dengan ketentuan Pasal
2 KUHP yang memuat asa teritorial tentang berlakunya hukum pidana
Indonesia, tempat tindak pidana penting dalam hal menentukan terhadap
tindak pidana itu apakah berlaku hukum pidana Indonesia ataukah tidak.

3. Teori Tentang Waktu dan Tempat Tindak Pidana


Pada dasarnya waktu dan tempat tindak pidana adalah seluruh waktu
dan tempat dimana tindak pidana itu dilakukan. Persoalannya dari sejak kapan,
dan dimulai dari tempat yang mana, kapankah berakhirnya dan tempat yang
mana berakhirnya? Ada beberapa teori yang menjawan persoalan ini yaitu:
a. Teori Perbuatan Jasmani (lee van het materiele feit). Menurut teori
perbuatan jasmani atau perbuatan materil, waktu dan tempat tindak
pidana adalah waktu dan tempat di mana perbuatan jasmani yang
menjadi unsur tindak pidana itu pada kenyataannya diwujudkan.
b. Teori Alat (lee van het instrument) Menurut teori alat, waktu dan
tempat tindak pidana ialah waktu dan tempat dimana alat digunakan
dan bekerja efektif dalam hal terwujudnya tindak pidana.
c. Teori Akibat (lee van het gevolg) Menurut teori akibat, waktu dan
tempat tindak pidana ialah waktu dan tempat dimana akibat dari
perbuatan itu timbul.

B. Kronologi Kasus Kematian Christine

Kronologi:
1. Dilansir dari cnn Philipine, pada tanggal 31 desember 2020,

 Christine check in bersama 3 temannya di kamar 2209 city garden hotel


makati, filipine (mereka check in untuk merayakan malam tahun baru) ke
3 temannya itu adalah nommel galdo, gregorio angelo rafael de guzman,
dan john reyes dela serna, tapi si rafael berkata kalau dia baru pertama
kalinya bertemu dengan korban pada malam itu.

 Dalam waktu dari check in nya mereka hingga tengah malam, sekitar 9-
15 orang datang untuk ikut berpesta bersama korban dan tiga orang
temannya tadi.

2. Pada 1 Januari 2021 antara jam 00.00-00.30


Christine berpesta bersama teman-temannya, dan sempat menelpon
ibunya dan bilang bahwa nanti dia ada pesta lain di makati hotel.

3. Pada 1 Januari 2021 Pada pukul 02.52

Cctv hotel menunjukkan christine sempat mencium seorang laki-laki


bertopi yang diidentifikasi sebagai valentine rosales.

4. Pada 1 Januari 2021 pada pukul 03.22

Christine terlihat sedang berinteraksi dengan seseorang , yang diduga


adalah orang yg berbeda dengan orang sebelumnya, dan selama dia
berinteraksi dengan laki-laki itu ada dua orang yang lewat, dan ada 3
laki-laki lainnya ada di ujung lorong kamar hotel.

5. Pada 1 Januari 2021 Pada pukul 04.13,

Christine terlihat di bawa lagi ke ruangan yang pertama (ruangan dia),


oleh laki-laki yang berbeda. Dan ini terakhir kalinya christine terlihat
dibukti rekaman cctv. Selain itu dari jam 4 pagi higga jam 10 tidak ada
yang tahu apa yang terjadi dengan christine.

6. Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00,


Galdo menemukan christine di bathub, pada momen itu galdo berfikir
bahwa christine sedang tertidur karena kelelahan setelah berpesta
semalaman, lalu galdo memberi christine selimut. Dan dia biarkan
christine tidur disitu.
7. Pada 1 Januari sore hari

 Galdo baru sadar kalau tubuh Christine sudah membiru dan tidak bisa
bernafas. Galdo langsung bergegas mengatakan kepada kedua temannya
yang lain yang ikut check in bersama christine tadi, mereka bertiga panik
dan akhirnya menelpon management hotel untuk membantu mereka.
 Management hotel melapor dan bercerita kepada polisi bahwa mereka
sempat mencoba memberi Christine bantuan CPR. Namun percobaan itu
tidak berhasil.
 Pihak polisi meminta ketiga teman ini membawa tubuh Christine ke
Makati Medical Center.
 Christine dinyatakan meninggal dunia karena ruptured aartic anuersm
(anurisme robeknya pembuluh darah ).
 Rumah sakit tersebut langsung melaporkan kematian Christine ke pihak
yang berwajib.
 Dan ketika hotel didatangi kembali, ternyata, para laki-laki yang tadi
malam check in di sebelah kamarnya Christine sudah tidak ada.

8. Pada 2 Januari 2021 pukul 09.00

 Otopsi dilakukan pada jenazah Christine di rumah duka Rizal Funeral di


Pasay. Yang dipimpin oleh petugas medical legal mayor polisi Michel
Nick Samieto.
 Berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa penyebab kematian Christine
itu sesuai dengan apa yang sebelumnya dilaporkan oleh Makati Medical
Center.
 Namun hasil otopsinya juga menyebutkan bahwa ada memar di tangan
kanan, paha kanan, lutut, pergelangan kaki kiri, betis kaki kanan, dan
abresi linier pada paha kanannya.

Informasi tambahan:

Ada juga rekaman CCTV yang diduga sebagai Christine yang terlihat sedang
bertengkar dan dikasari oleh seorang pria.

Ada beberapa teori yang dipercaya dalam kasus kematian Christine ini, teori-teori
tersebut adalah:
1. Teori 1: Christine dilecehkan dan disetubuhi oleh orang-orang yang berpesta
dengannya pada malam tahun baru itu.

Teori yang satu ini adalah teori yang paling populer dan didukung juga
dengan fakta-fakta bahwa adanya memar-memar dan lebam yang ada di
tubuhnya Christine, yang kemungkinan itu adalah bukti pemberontakan dari
Christine yang sedang mengalami kekerasan kala itu. Ditambah lagi
ditemukannya sisa sperma laki-laki dibagian tubuh bawah Christine.

2. Teori 2: Christine meninggal karena Aneurism.

Yaitu pembengkakan arteri yang ditandai penggelembungan di dinding


pembuluh darah aorta. Penggelembungan ini dapat terjadi pada aorta di
bagian perut, dada, atau keduanya.
C. Analisis Kasus Berdasarkan Ajaran Tentang Waktu dan Tempat

1. Mengenai Waktu Tindak Pidana


a. Berdasarkan paparan kronologi dan teori-teori pada kasus di atas, pada saat
kejahatan perbuatan itu terjadi, perbuatan tersebut telah dikualifikasikan
sebagai tindak pidana. Perbuatan tersebut terbukti melangar pasal 1 angka
1 UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang penghapusan kekerasan seksual. Dan
karena tindak kejahatan ini juga disertai dengan pembunuhan, maka
berlaku juga pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan.
b. Dari kronologi kasus di atas orang-orang yang diduga sebagai tersangka
telah berusia lebih 16 tahun, hal ini dapat diketahui dari tingkah laku
mereka saat berpesta miras. Menurut hukum di Filipina, usia legal anak
untuk meminum miras adalah minimal 16 tahun. Jadi, pada kasus ini tidak
diberlakukan pasal 45, 46, 47 KUHP dan Undang-undang No. 11 Tahun
2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
c. Jika penuntutan dilakukan saat ini maka, Hak negara untuk melakukan
penuntutan pidana masih ada, berdasarkan pasal 78 ayat 1 angka 3 tentang
mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana penjara lebih dari tiga
tahun, maka daluarsanya sesudah dua belas tahun. Kasus ini baru terjadi 2
tahun yang lalu, jadi masih bisa dilakukan penuntutan.
d. Berdasarkan pekerjaan korban (pramugari), usia korban sudah lebih dari
15 tahun. Karena usia minimal menjadi pramugari di Filipina yakni 18
tahun.
2. Mengenai Tempat Tindak Pidana
a. Berdasarkan pasal 84 ayat (1) KUHAP, kompetensi relatif pengadilan
negeri yang berwenang mengadili para pelaku tersebut adalah Pengadilan
Negeri Manila, Filipina.
b. Berdasarkan asas teritorial pada pasal 2 KUHP, hukum pidana Indonesia
tidak berlaku pada kasus ini, karena tempat kejadian peristiwa pidana
tersebut ada di hotel Makati, Manila, Filipina.

3. Analisi berdasarkan Teori tentang tempat dan waktu


Berdasarkan kronologi kasus di atas, keseluruhan waktu peristiwa
pidana tersebut terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 pada pukul 04.13, saat
terakhir kali Christine terlihat sebelum pada akhirnya ditemukan meninggal di
bathub.Dan tempat kejadian perkara tersebut di kamar hotel Makati.

Menurut teori perbuatan jasmani, perbuatan jasmani yang menjadi


unsur tindak pidana itu adalah, kekerasan fisik pada korban, pelecehan seksual
pada korban yang mengakibatkan korban akhirnya meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai