b Pidana penjara
c Pidana kurungan
d Pidana denda
Pidana tutupan menurut Undang-
e undang Nomor20 Tahun 1946
2 Pidana Tambahan(BijkomendeStraffen)
Pidana penjara tidak bisa digabung dengan pidana denda. Akan tetapi, ada
pengecualian jika menyangkut tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotika,
tindak pidana pencucian uang, dan tindak pidana lingkungan hidup.
2 Pidana mati dianggap sebagai sarana yang dapat mencegah seseorang untuk
melakukan kejahatan karena pidana mati dianggap sebagai hal yang
menakutkan atau menjerakan, sehingga ada rasa takut bagi orang untuk
melakukan sesuatu perbuatan yang diancamdengan pidana mati.
3 Pidana mati bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia.
Pada pemerintah Majapahit, bahkan sebelumnya, pidana mati sudah ada di
Indonesia.
4 Secara yuridis, pidana mati itu masih dicantumkan di dalamKitab
Undang-undang Hukum Pidana, yaitu Pasal 104, Pasal 140 ayat
(3),Pasal 340, Pasal 368 ayat (2),dan Pasal 365 ayat (4).
Alasan-alasan untuk menolak pidana mati
1 Dihubungkan dengan sila ke-2 Pancasila yang menetapkan manusia dalam
keluhuran harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
7 Bagaimanapun tidak ada jaminan bahwa putusan hakim didasarkan atas alat
bukti yang kuat. Bisa saja hakim terpengaruh atas hal-hal yang melanggar
hukum atau mungkin ada keberpihakan pada korban tindak pidana.
Beberapa organisasi Internasional mengemukakan
pendapatnya, sehubungan dengan keberadaan pidana mati.
2 Sebagai perhatian atas rasa keadilan korban dan keluarga korban yang
telah dilanggar si pelaku tindak pidana
Agar pelaku tindak pidana mendapat pembinaan di lembaga
3
pemasyarakatan.
Menurut Hemat saya sebaiknya kita memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mendapatkan pekerjaaan. Apabila kita tidak memberikan kesempatan kepada
mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau berbaur dengan masyarakat,
kemungkinan besar mereka akan kembali melakukan perbuatan yang melanggar
hukum.
Menurut Memorie Van Toelichting, pembentukan pidana
kurungan sebagai salah satu pidana pokok didasarkan pada
dua alasan yaitu :
1 Perlu suatu jenis pidana yang sangat sederhana berupa
pembatasan kebebasan bergerak bagi pelaku tindak
pidana yang bersifat ringan.
2 Perlu sautu jenis pidana berupa pembatasan bergerak
bagi pelaku tindak pidana yang tidak begitu jahat
(Custodia Honesta)
Perbedaan orang yang menjalani pidana penjara dengan orang menjalani
pidana kurungan:
Orang yang menjalani pidana penjara, dapat dipindah dari suatu lembaga pemasyarakatan tertentu ke
1
lembaga pemasyarakatan yang lain. Sedangkan orang yang menjalani pidana kurungan tidak bias
dipindah dari satu lembaga pemasyarakatan tertentu ke lembaga pemasyarakatan yang lain.
2 Orang yang menjalani pidana penjara mamakai seragam biru-biru, sedangkan orang yang menjalani
pidana kurungan tidak memaki seragam biru-biru, artinya bebas mempergunakan pakaian
3 Orang yang menjalani pidana penjara, tidak diperkenankan membawa fasilitas tersendiri, seperti
radio, televise atau Kasur, sedangkan orang yang dijatuhi pidana kurungan diperkenankan membawa
fasilitas sendiri, seperti radio, televise maupun Kasur. Akan tetapi bukan rahasia umum lagi bahwa di
lembaga pemasyarakatan tertentu, para narapidana yang mempunyai uang mempunyai
keistimewaan tersendiri, seperti diruangan merka ada televise, kulkas, dan dispenser. Bahkan ada
ruangan khusus menerima tamu untuk yang mengunjungi mereka.
4 Orang yang menjalani pidana penjara digabung dengan orang yang menjalani pidana penjara,
sedangkan orang yang menjalani pidana kurungan tidak bias digabung dengan orang yang menjalani
penjara, tetapi ditempatkan tersendiri.
Pidana Denda (Geldboete/Day Fine)
Menurut pasal 30 kitab undang-undang Hukum Pidana, untuk setiap tindakan
pidana yang diancam dengan pidana denda, jumlah pada minimum adalah tiga
rupiah tujuh puluh 5 sen. Pasal 30 kitab Undang-undang Hukum Pidana tersebut
tidak mengatur maksimum denda karena setiap pasal yang mencantumkan pidana
denda telah mentukan jumlah maksimumnya. Apabila seseorang tidak membayar
pidana dendanya, maka menurut Pasal 30 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana. Dapat diganti dengan Pidana kurungan.
c Pada hari minggu dan hari raya, orang-orang hukuman tutupan tidak
boleh dipekerjakan, melainkan dengan sukanya sendiri dan dalam hal
yang amat perlu menurut pertimbangan Menteri Pertahanan
Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana Tahun
2012, pidana tutupan diatur di dalam Pasal 76 yang
rumusan sebagai berikut:
a Orang yang melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara, mengingatkan keadaan pribadi dan perbuatannya dapat
dijatuhkan pidana tutupan.
b
Pidana tutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijatuhkan
kepada terdakwa yang melakukan tindak pidana karena terdorong oleh
maksud yang patut dihormati
c Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku, jika cara
melakukan atau akibat dari perbuatan tersebut sedemikian rupa
sehingga terdakwa lebih tepat untuk dijatuhi pidana penjara.
Apabila kita perhatikan Pasal 76 Rancangan Kitab Undang-undang
Hukum Pidana Tahun 2012, apa yang diatur di dalam ayat (1) dan ayat
(2) adalah syarat menjatuhkan pidana tertutup.