Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI TENGAH SEMESTER

FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM PAI


INSTITUT AGAMA ISLAM AL QUR AN AL ITTIFAQIAH
INDRALAYA
TAHUN 2023/2024

Nama : Yuly Vatmawati


NIM : 2201.01.070
Dosen : Mustafiyanti, M.Pd.I
Mata Kuliah : Materi Akidah akhlak di Madrasah
Bentuk Tugas : Essay (Take Home)
Ketentuan : Ketik Kirim Email Deadline Tanggal 29 April 2024 Pukul 00.00 Wib

SILAHKAN JAWAB DENGAN NARASI , DAN ARGUMENTASI ?!

1. Silahkan anda kaji materi – materi buku akidah akhlak di Mts , buat tabulasi dengan
konsep pengembangan kurikulum merdeka. Sesuai regulasi PP. no. 262/M/2022 , uraikan
capaian pembelajaran , CPL, dan Alur Pembelajaran dengan dimensi profil pelajar
pancasila ?

2. Berikan opini aliran dan faham akidah di Indonesia dan bagaimana anda seorang
calon pendidik bersikap dan memahami nya ?

3. Ketik rapi bentuk file pdf kirim k alamat email. Mustafiyanti78@gmail.com.


JAWABAN NO 1

1 Buku teks pelajaran Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 7,Buku ini
disusun oleh Direktorat KSKK Madrasah Dirjen Pendis Kementerian Agama dan sesuai
dengan KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab di
Madrasah1. Berikut adalah beberapa materi yang tercakup dalam buku Akidah Akhlak
untuk MTs:
a) Bab I : Akidah Islam, dengan pembahasan mengenai Pengertian Aqidah Islam, Dasar-
Dasar Akidah Islam, Tujuan Mempelajari Akidah Islam, Pengertian Iman, Islam dan
Ihsan, dan Hubungan Pengertian Iman, Islam dan Ihsan
b) Bab II : Sifat-Sifat Allah Swt., dengan pembahasan tentang Pengertian Sifat Wajib,
Mustahil dan Jaiz Bagi Allah Swt., Nama-Nama Sifat-Sifat Allah Swt., Bukti/Dalil
Kebenaran Sifat-Sifat Allah Swt., dan Ciri-Ciri Orang Yang Beriman Terhadap Sifat-
Sifat Allah Swt.
c) Bab III : Tobat, Taat, Istiqamah, dan Ikhlas
d) Bab IV : Adab Sholat dan Berdzikir, yang membahas terkait Pengertian Shalat dan
Zikir, Adab Shalat dan Berdzikir, dan Hikmah Shalat dan Berdzikir.
e) Bab V : Keteladanan Nabi Sulaiman As.
f) Bab VI : Asmaul Husna, dengan pembahasan lebih lanjut mengenai Pengertian Asmaul
Husna, Memahami Kebesaran Allah SWT melalui Asmaul Husna, dan Perilaku Orang
Yang Mengamalkan 10 Asma’ul Husna
g) Bab VII : Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah dan Makhluk Ghaib Selain Malaikat,
yang menjelaskan terkait Pengertian Iman Kepada Malaikat dan Makhluk Ghaib
Lainnya seperti Jin, Iblis dan Setan, Dalil Tentang Malaikat, Jin, Iblis dan Syetan,
Tugas dan Sifat-sifat Malaikat Allah Swt. dan Makhluk Ghaib Lainnya, dan Hikmah
beriman kepada malaikat Allah dan makhluk ghaib lainnya
h) Bab VIII : Akhlak Tercela Kepada Allah Swt. (Riya’ dan Nifaq)
i) Bab IX : Adab Membaca Al Qur’an dan Berdo’a
j) Bab X : Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim As.

Kurikulum Merdeka, adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan
bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan
kompetensi peserta didik. Kurikulum Merdeka sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak
dan juga diluncurkan di sekolah lainnya. Hingga saat ini, telah ada sebanyak 143.265
sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka, dan jumlah ini akan terus meningkat
seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang
TK, SD, SMP, hingga SMA.
PP. no. 262/M/2022 menetapkan regulasi terkait pengembangan kumer atau
kurikulum merdeka. Konsep pengembangan kumer ini berfokus pada memberikan
kebebasan kepada lembaga pendidikan untuk merancang kurikulum sesuai dengan
kebutuhan lokal dan kemajuan zaman. Hal ini mencakup integrasi kearifan lokal,
pengembangan keterampilan, dan peningkatan kualitas pendidikan secara holistik. Institusi
pendidikan perlu memperhatikan panduan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam PP
tersebut untuk menyusun kumer yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional.
Konsep pengembangan kumer (kurikulum merdeka) sesuai dengan regulasi PP. No.
262/M/2022 mengutamakan beberapa prinsip utama:
a) Kearifan Lokal: Integrasi nilai-nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam pembelajaran
untuk memperkaya pengalaman pendidikan siswa.
b) Keterampilan Abad ke-21: Fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21,
seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
a. Peningkatan Mutu Pendidikan: Mengedepankan peningkatan mutu pendidikan
secara holistik, termasuk aspek akademik, karakter, dan keterampilan.
b. Fleksibilitas: Memberikan kebebasan kepada lembaga pendidikan untuk merancang
kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan konteks sekolah.
c. Keterpaduan Antar Mata Pelajaran: Mendorong keterpaduan antar mata pelajaran
dan pembelajaran lintas disiplin.
d. Pengembangan Diri: Memperhatikan pengembangan diri siswa secara menyeluruh,
termasuk aspek kognitif, emosional, sosial, dan spiritual.
e. Evaluasi dan Penilaian Holistik: Menggunakan pendekatan evaluasi dan penilaian
yang holistik untuk memahami perkembangan siswa secara menyeluruh.
f. Konsep ini menegaskan pentingnya adaptasi kurikulum untuk mengakomodasi
kebutuhan dan perkembangan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa
depan.
Konsep Kurikulum Merdeka memiliki beberapa poin penting:
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 262/M/2022
merupakan perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran. Regulasi ini berfokus pada Kurikulum Merdeka pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Perubahan ini
bertujuan untuk lebih mengakomodasi minat, bakat, dan kemampuan peserta didik,
serta menyesuaikan beban kerja dan penataan linieritas guru bersertifikat
pendidik.Salah satu struktur dalam Kurikulum Merdeka adalah contextual learning,
yang mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan
penerapan dalam kehidupan nyata.
1) Capaian Pembelajaran (CP)
adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di akhir
setiap fase. CP mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran dibagi
dalam fase usia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peta kompetensi sebagai
rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka, CP menjadi landasan untuk merumuskan
Tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). TP dan
ATP membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam merancang pembelajaran
yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan belajar murid.

2) Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja selama mahasiswa
menempuh pembelajaran di perguruan tinggi dalam Kurikulum Merdeka, CPL
menjadi landasan untuk merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusun
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). TP dan ATP membantu pendidik dan satuan
pendidikan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan
kebutuhan belajar murid. Salah satu komponen penting dalam Kurikulum Merdeka
adalah contextual learning , yang mendorong siswa untuk membuat hubungan
antara pengetahuan dengan penerapan dalam kehidupan nya.

3) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan
logis di dalam fase pembelajaran. dalam Kurikulum Merdeka, ATP menjadi
panduan bagi guru dan peserta didik untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir
suatu fase berikut adalah beberapa poin terkait ATP:
a) Sistematis dan Logis
 ATP menggambarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
 Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian
tujuan pembelajaran.
b) Fleksibilitas
 Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung
digunakan atau dimodifikasi.
 ATP memungkinkan pendidik untuk merancang pembelajaran yang
sesuai dengan konteks dan kebutuhan belajar murid.
c) Peran ATP
 ATP membantu guru dan murid dalam memahami langkah-langkah
pembelajaran yang harus dicapai.
 ATP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran
Berikut adalah beberapa prinsip dalam menyusun ATP:
a) Sederhana dan Informatif: ATP harus mudah dipahami dan memberikan
informasi yang jelas tentang urutan pengembangan kompetensi.
b) Esensial dan Kontekstual: ATP harus relevan dengan konteks
pembelajaran dan menggambarkan kompetensi yang esensial.
c) Berkesinambungan: ATP menggambarkan tahapan pembelajaran yang
berkelanjutan dari awal hingga akhir fase.
d) Pengoptimalan Tiga Aspek Kompetensi: ATP mempertimbangkan aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik.
e) Merdeka Belajar: ATP memberi fleksibilitas bagi pendidik dan murid
dalam mencapai CP.

Alur Pembelajaran dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Ini mengacu


pada struktur atau rencana pembelajaran yang dirancang dengan
mempertimbangkan dimensi profil pelajar Pancasila. Dimensi tersebut mungkin
mencakup aspek-aspek seperti pemahaman nilai-nilai Pancasila, praktik kehidupan
demokratis, kesadaran akan kebhinekaan, penghargaan terhadap budaya bangsa,
dan tanggung jawab sosial. Alur pembelajaran dengan dimensi profil pelajar
Pancasila ini bertujuan untuk membentuk siswa menjadi individu yang memiliki
pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam interaksi sosial mereka.

JAWABAN NO 2

2 Aliran dan Faham Akidah dalam Islam di Indonesia:


1) Khawarij: Aliran ini muncul sebagai salah satu yang pertama dalam sejarah Islam.
Mereka memiliki pandangan ketat terkait dosa besar dan kewajiban, dan menganggap
orang yang meninggalkan dosa besar atau kewajiban hingga mati belum sempat
bertobat sebagai kafir.
2) Murji'ah : Aliran ini lebih toleran dan berpendapat bahwa iman seseorang tidak
tergantung pada perbuatan atau dosa tertentu. Mereka menekankan pentingnya iman
dan pengampunan Allah.
3) Mu'tazilah : Aliran ini menekankan akal dan rasionalitas dalam memahami ajaran
Islam. Mereka berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan
bertanggung jawab atas perbuatannya.
4) Asy'ariah dan Maturidiyah : Kedua aliran ini merupakan aliran mayoritas di dunia
Islam. Mereka mengajarkan keyakinan terhadap Allah, malaikat, kitab suci, nabi, hari
kiamat, dan takdir.
Sikap Calon Pendidik
1) Memahami Pluralitas: Seorang calon pendidik harus memahami keragaman pandangan
akidah di masyarakat. Ini akan membantu mereka menghormati perbedaan dan
memfasilitasi dialog yang konstruktif.
2) Toleransi dan Moderasi: Mengajarkan sikap toleransi dan moderasi dalam beragama
sangat penting. Calon pendidik harus memperkuat nilai-nilai seperti tasamuh
(toleransi), tawazun (keseimbangan), tawassuth (moderasi), dan i'tidal (keadilan) dalam
mengajarkan akidah.
3) Penguatan Akidah: Calon pendidik perlu memperkuat pemahaman akidah siswa dengan
mengajarkan prinsip-prinsip dasar dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai