Anda di halaman 1dari 20

Maqashid Shariah:

Makna, Filosofi dan Tinjauan Umum

Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Pengertian Maqashid Shariah

 Makna Etimologi:
 Terdiri dari kata maqashid dan shariah
 Maqasid adalah bentuk jama dari maqsud yang berarti
kesengajaan, atau tujuan.
 Shari’ahartinya adalah jalan menuju air, atau bisa dikatakan
dengan jalan menuju ke arah sumber kehidupan.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


 Makna Terminologi Maqashid Syariah:
 Imam al-Ghazali: Penjagaan terhadap maksud dan tujuan shariah
adalah upaya mendasar untuk bertahan hidup, menahan faktor-faktor
kerusakan dan mendorong terjadinya kesejahteraan (dalam bukunya
“Syifa al-Ghalil”);
 Imam al-Shatiby: Al-Maqasid terbagi menjadi dua: yang pertama,
berkaitan dengan maksud Tuhan selaku pembuat shari’ah; dan kedua,
berkaitan dengan maksud mukallaf (dalam bukunya “Al-Muqafaqat”);
 Abdul Wahab Khallaf: Tujuan umum ketika Allah menetapkan hukum-
hukum-Nya adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dengan
terpenuhinya kebutuhan yang daruriyah, hajiyah, dan tahsiniyah (dalam
bukunya “Ilmu Ushul Fiqh”).

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Di manakah letak syariah?
 Islam:
 Aqidah/tauhid (Tauhid rububiyah, uluhiyah, asma’)
 Syariah (hukum Islam)
 Akhlaq (moral)

Sejak kapan syariah (hukum Islam) direduksi menjadi fikih?


- Josepht Schacht (orientalis British-Germany), menulis buku “Origins of
Muhammadan Jurisprudence, 1950”, yang menyamakan syariah “sebagai
hukum tuhan” dengan “pemahaman (interpretasi) ulama (manusia)”
padahal syariah bukanlah fikih karena lebih luas cakupannya, fikih
merupakan bagian dari syariah.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Ushul fikih dan Fikih
 Ushul fikih adalah:
 Disiplinilmu yang membahas metode atau cara-cara penggalian
hukum-hukum praktis yang bersumber dari dalil-dalil al-Qur’an dan
al-Hadis yang bersifat terperinci.
 Sumber hukum dalam ushul fikih: al-Qur’an, al-Hadis, Ijma, Qiyas,
Maslahah mursalah (Istislah), Maqashid al-shariah, Istishab,
Istihsan, Urf, Sadd al-Dzariah, dll
 Fikih adalah:
 Ilmutentang hukum syara’ yang praktis, yang diambil dari dalil-dalil
yang terperinci.
 Obyek kajian fikih: hukum-hukum Islam (wajib, sunnah, haram,
makruh, mubah)
www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI
Hubungan antara Maqashid Shariah
dengan Kemaslahatan (Maslahah)
 Tujuan dari syariah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan (maslahah)
manusia di dunia dan akhirat (al-Shatiby)
 Jadi, tujuan akhir dari maqashid al-shariah adalah maslahah
 Salah satu kaidah dasar yang menjadi acuan dalam penerapan maslahah
adalah:
‫ح‬‫ل‬ِ ‫ا‬ ‫ص‬
َ ‫م‬
َ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫ب‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫ج‬
َ ‫لي‬
َ ‫ع‬َ ‫م‬
ٌ َّ ‫د‬َ ‫ق‬‫م‬ُ ‫د‬
ِ ‫س‬
ِ ‫ا‬َ ‫ف‬‫م‬َ ْ
‫ال‬ ‫دَ ْر ُء‬
ِ
 (Menghindari kerusakan lebih utama daripada menciptakan kemaslahatan)
 Adapun teori yang terkait dengan maqashid al-shariah dan juga maslahah
dibahas dengan komprehensif dan terperinci, sangat aplikatif untuk diterapkan
dalam bebeberapa kebijakan, di antaranya adalah dalam kebijakan ekonomi,
keuangan dan bisnis
www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI
Maqashid al-Shariah

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Ilustrasi terkait
Kesejahteraan
Perspektif
Maqashid
Shariah

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Contoh Maqashid dalam Praktek Ekonomi
Syariah
Maqashid Maqashid
Ammah Khassah
(Maqashid (Maqashid
Umum) - Keseimbangan Khusus) Maqashid larangan
antara keuntungan
gharar dalam jual
dan risiko (al-
beli
kharraj bi dhaman)

Maqashid
- Harta harus
pembolehan jual
terdistribusikan
beli dan pelarangan
dengan baik, dan
riba, dan masih
masih banyak
banyak contoh
contoh lainnya
lainnya

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Evolusi Pemikiran Maqashid Syariah di
Masa Klasik & Perkembangannya di Masa
Modern

 1. Menjelaskan setiap hukum dengan maqashidnya (al-Tirmidzi al-


Hakim, Abu Manshur al-Maturidi, Al-Qaffal al-Kabir, Abu Bakar al-
Abhari, Al-Baqilani);
 2. Menjelaskan lebih terperinci teori maqashid shariah, seperti yang
telah dijelaskan di atas (Al-Haramyn, Al-Ghazali, Saefudin al-Amidy,
Ibn al-Hajib, al-Baidhowi, al-Isnawy, Ibn al-Subky, Izzuddin bin Abd
al-Salam, Ibn Taymiyah);

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id
 3. Di masa modern, Ibn Ashur ingin menjadikan maqashid al-
shariah sebagai cara independen dalam istinbat al-hukm.
Muhammad Abu Zahrah menyimpulkan 3 sasaran maqashid al-
shariah, yaitu membersihkan manusia (tahdzib al-fard),
menegakkan keadilan (iqamah al-adl), mewujudkan kemaslahatan
(maslahah). Yusuf al-Qardhawy, ketidaktahuan akan maqashid
al-shariah akan menimbulkan kesalahan yang fatal, yaitu
menyalah satu hukum yang benar atau membenarkan satu hukum
yang salah.
 Contoh Penggalian Maqashid menurut al-Qardhawy dalam suatu perintah
Allah
 Maqashid shalat (QS. Al-Ankabut[29]: 45
 Maqashid berzakat (QS. Al-Taubah[9]: 103
www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id
Fungsi Maqashid Shariah
 Lembaga fikih OKI (Organisasi Konferensi Islam) menyatakan
bahwa setiap fatwa harus menghadirkan maqashid shariah,
dikarenakan:
 1. Dengan maqashid shariah, pemahaman terhadap nash/teks
al-Qur’an dan al-Hadis bisa dilakukan secara komprehensif;
 2. Bisa mentarjih salah satu pendapat fuqaha, berdasarkan
maqashid al-shariah sebagai salah satu standar (murajjihat);
 3. Memahami ma’alat (pertimbangan jangka panjang) kegiatan
dan kebijakan manusia dan mengaitkannya dengan ketentuan
hukumnya.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id
Cara Penggalian Maqashid Shariah
menurut Syatibi

Memahami teks al-Qur’an dan al-Hadis sesuai kaidah bahasa Arab

Memahami perintah dan larangan (al-awamir wa al-nawahi)

Mengetahui illat setiap perintah dan larangan

Mengetahui maqashid ashliyah (inti) dan maqashid tabaiyah (pelengkap)

Mengetahui sukut al-Syari (ketika Allah tidak menjelaskan hukum tertentu)

Istiqro (penyimpulan), yang menghasilkan kulliyat al-khamsah

Mengetahui illat, menggunakan ijma, nash, tanbih (catatan), munasabah (relevansi), dll.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id
Tipologi Corak Pemikiran dalam
Maqashid Shariah

Madzhab tekstualis • Memahami nash secara tekstual (harfiyah)


• Tidak menerima pendapat lainnya, dan memilih pendapat yang
(dzahiriyah) terberat.

Madzhab rasionalis • Mendahulukan logika daripada wahyu (nash)


• Mengambil semua bentuk “kemaslahatan” walau kadang
(aqlaniyah) bertentangan dengan nash

• Menggali maqashid dalam setiap hukum, serta memahami nash


Madzhab moderat berdasarkan asbab al nuzul dan asbab al wurud
(wasathiyah) • Memahami dengan baik, illah dan hikmah
• Memahami dengan baik aspek ibadah dan muamalah

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Beberapa ketentuan dalam Maqashid
Shariah

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Pengertian Maslahah & Pembagiannya
 Makna etimologi maslahah menurut Jalal al-Din Abd al-Rahman adalah
segala sesuatu yang mengandung manfaat bagi manusia
 Makna terminologi maslahah adalah sesuatu yang bermanfaat bagi
manusia, yang dapat diraih dengan cara memperolehnya maupun
dengan cara menghindarinya.
 Pembagian Maslahah:
 Maslahah al-Mu’tabarah (bisa dijadikan hujjah, secara eksplisit ada dalam
nash)
 Maslahah al-Mulghah (tidak bisa dijadikan hujjah dan bertentangan dengan
teks)
 Maslahah al-Mursalah (tidak ada ketentuan tentangnya, dan tidak ada nash
yang membatalkannya. Maslahah ini bisa dijadikan dalil)

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Imam Malik memberikan syarat untuk
Maslahah Mursalah
 1. Maslahah tersebut bersifat reasonable (ma’qul) dan relevan
(munasib) dengan kasus hukum yang ditetapkan;
 2. Maslahah tersebut harus bertujuan memelihara sesuatu
(dharury) dan untuk mengilangkan kesulitan (raf’u al-kharaj),
dengan cara menghilangkan kesulitan (masyaqqah) dan bahaya
(madharat)
 3. Maslahah tersebut harus sesuai dengan maksud yang
disyariatkan (maqashid al-shariah) dan tidak bertentangan
dengan dalil qat’i.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Maslahah VS Mafsadah
 Mafsadah (kerusakan) merupakan antitesa dari maslahah
(kemaslahatan). Jika maslahah ingin dicapai maqashid
shariah, maka mafsadah harus dihindari oleh maqashid
shariah.
 Izzuddin abd al Salam menyatakan, bahwa “mewujudkan
kemaslahatan dan menolak kerusakan merupakan satu
kewajiban bagi manusia. Akan tetapi keterbatasan manusia
dalam menemukan tujuan syara’ terkadang mengakibatkan
kesalahpahaman. Maka, terkadang seseorang mengganggap
sesuatu sebagai maslahah, padahal hakikatnya hal tersebut
adalah mafsadah.”

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


Menurut Said Ramadhan al-Buthi:
 Maslahat bukanlah dalil yang berdiri sendiri seperti al-
Qur’an, al-Hadis, Ijma dan Qiyas. Tapi maslahah adalah
sebuah kaidah umum yang merupakan kesimpulan dari
sekumpulan hukum yang bersumber pada dalil-dalil syar’i.
 Maslahah adalah kaidah umum yang disarikan dari banyak
furu’ yang bersumber kepada dalil-dalil hukum. Maksudnya
adalah hukum-hukum fikih dalam masalah-masalah furu’
dianalisis dan disimpulkan bahwa semuanya memiliki satu
titik kesamaan, yaitu untuk memenuhi atau melindungi
maslahat hamba di dunia dan akhirat.

www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI


www.pascasarjana.perbanas.ac.id  info.mm@perbanas.ac.id Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., MEI

Anda mungkin juga menyukai