Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FIQIH

MUAMALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata kuliah : Fiqih (muamalah)

Dosen : Zakiyah Itsnawati, M. Pd.I

DisusunOleh :

Kelompok 1

1. Randi Julianto (1310110058 )


2. Fahimatul Khoiriyah (1310110062 )
3. Hidayatul Mustafit (13101100 )
4. Maulida Fitriana (13101100 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN TARBIYAH/PAI/B
Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqih Muamalah

A. Pengertian Fiqih Muamalah

Fiqih muamalah terdiri dari dua kata, yaitu fiqih dan muamalah. Fiqih
menurut bahasa berasal dari kata al-fahmu yang berarti faham, sedangkan
menurut istilah fiqih adalah

‫ واس تمداده من الكت اب‬, ‫العلم باألحكام الشرعية العملي ة المكتس ب من ادلته ا التفص يلية‬
‫ وفائدته امتثال أوامر هللا واجتناب النواهيه‬,‫والسنة واالجماع والقياس‬

“Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syara’ tentang amalan yang


diambil dari dalil-dalil yang terperinci, sumber ketetapannya berasal dari Al-
Qur’an, sunnah, ijma’ dan qiyas, dan faidahnya adalah untuk melaksanakan
perintah Allah dan meninggalkan larangannya.”1
Pengertian muamalah dapat dilihat dari dua segi, pertama dari segi
bahasa dan kedua dari segi istilah. Meenurut bahasa, muamalah berasal dari
kata: ‫ عا م ل – يعام ل – معاملة‬sama dengan wazan: ‫ فاع ل – يفاع ل – مفاعلة‬,
artinya saling bertindak, saling berbuat, dan saling mengamalkan.
Menurut istilah, pengertian muamalah dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu pengertian muamalah dalam arti luas dan pengertian muamalah
dalam sempit. Definisi muamalah dalam arti luas dijelaskan oleh para ahli
sebagai berikut:
1. Al-Dimyati berpendapat bahwa muamalah adalah
‫التحصيل الدنيوي ليكون سببا لألخرى‬
“Menghasilkan duniawi, supaya menjadi sebab suksesnya masalah
ukhrawi”

1
Zainuddin Abdul Aziz Al-Malyaburi, Fathul Mu’in, Al-haromain Jaya, Surabaya; 2006, hlm
2-3

1
2. Muhammad Yunus Musa berpendapat bahwa muamalah adalah peraturan-
peraturan Allah yag harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat
untuk menjaga kepentingan manusia.

Dari dua penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa muamalah dalam


arti luas adalah aturan-aturan (hukum) Allah SWT untuk mengatur manusia
dalam kaitannya dengan urusan duniawi dan pergaulan sosial.
Sedangkan pengertian fiqih muamalah dalam arti sempit, beberapa
ulama’ mendefinisikan seperti berikut:
1. Menurut Hudlari Byk:
‫المعا مالت جميع العقود التي بها يتبادل منافعهم‬
“Muamalah adalah semua akad yang membolehkan manusia saling
menukar manfaatnya.”
2. Menurut Rasyid Ridha muamalah adalah tukar menukar barang atau
sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan.

Dari pandangan di atas, dapat dipahami bahwa fiqih muamalah dalam


arti sempit adalah aturan-aturan Allah SWT yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan
mengembangkan harta benda.
Perbedaan pengertian muamalah dalam arti sempit dengan pengertian
dalam arti luas adalah dalam cakupannya. Muamalah alam arti luas mencakup
masalah waris, misalnya, padahal masalah waris dewasa ini telah diatur dalam
disiplin ilmu tersendiri, yaitu dalam fiqh mawaris (tirkah), karena masalah
waris telah diatur dalam disiplin ilmu tersendiri, maka dalam muamalah
pengertian sempit tidak termasuk di dalamnya.
Pembagian fiqih muamalah menurut Ibn ‘Abidin terbagi menjadi lima
bagian, yaitu:
1. Mu’awadlah Maliyah (Hukum Kebendaan)
2. Munakahat (Hukum Perkawinan)
3. Muhasanat (Hukum Acara)

2
4. Amanat dan ‘Aryah (Pinjaman)
5. Tirkah (Harta Peninggalan)

Sedangkan Al-Fikri dalam kitabnya, “Al-Muamalah al-Madiyah wa al-


Adabiyah”, menyatakan bahwa muamalah dibagi menjadi dua bagian sebagai
berikut:

1. Al-Muamalah al-madiyah adalah muamalah yang mengkaji objeknya


sehingga sebagian ulama berpendapat bahwa muamalah al-madiyah
adalah benda yang halal, haram dan syubhat untuk diperjual belikan,
benda-benda yang memadaratkan dan benda yang mendatangkan
kemaslahatan bagi umat manusia serta segi-segi lainnya.
2. Al-muamalah Al-abadiyah ialah muamalah yang ditinjau dari segi cara
tukar menukar benda yang bersumber dari panca indra manusia yang
unsur penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban, misalnya
jujur, hasut, dengki dan dendam.2

B. Ruang lingkup Fiqih Muamalah

Sesuai dengan pembegian muamalah, maka ruang lingkup fiqh


muamalah juga terbagi dua. Ruang lingkup muamalah yang bersifat Adabiyah
ialah ijab dan qabul, saling meridlai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu
pihak, hak dan kewajiban, kejujuran pedagang, penipuan, pemalsuan,
penimbunan dan segala sesuatu yang bersumber dari indra manusia yang ada
kaitannya dengan peredaran harta dalam hidup bermasyarakat.

Ruang lingkup muamalah madiyah adalah:

1. Jual beli (al-bai’ at-tijarah)


2. Gadai (rahn)
3. Jaminan dan tanggungan (kafalah dan dhaman)

2
Sholikhul Hadi, Fiqh Muamalah, STAIN Kudus, Kudus; 2011, hlm 2-4

3
4. Pemindahan utang (hiwalah)
5. Jatuh bangkit (tafjis)
6. Batas bertindak (al-hajru)
7. Perseroan atau perkongsian (asy-syirkah)
8. Perseroan harta dan tenaga (al-mudharabah)
9. Sewa menyewa tanah (al-musaqah al-mukhabarah)
10. Upah (ujrah al-amal)
11. Gugatan (asy-syuf’ah)
12. Sayembara (al-ji’alah)
13. Pembagian kekayaan bersama (al-qismah)
14. Pemberian (al-hibbah)
15. Pembebasan (al-ibra’), damai (ash-shulhu)
16. Beberapa masalah mu’ashirah (muhaditsah), seperti masalah bunga bank,
asuransi, kredit, dan masalah lainnya.3

3
Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, PT Pustaka Setia, Bandung; 2001, hlm 18

4
Daftar Pustaka

Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, PT Pustaka Setia, Bandung; 2001


Sholikhul Hadi, Fiqh Muamalah, STAIN Kudus, Kudus; 2011
Zainuddin Abdul Aziz Al-Malyaburi, Fathul Mu’in, Al-haromain Jaya,
Surabaya; 2006

5
Flash Card

No Pokok Pembahasan Uraian


1. Pengertian Fiqih Secara etimologi : al-fahmu, secara termnologi : ilmu
tentang hukum-hukum syara’ tentang amalan yang
diambil dari dalil-dalil yang terperinci, sumber
ketetapannya berasal dari Al-Qur’an, sunnah, ijma’
dan qiyas, dan faidahnya adalah untuk melaksanakan
perintah Allah dan meninggalkan larangannya.
2. Pengertian Muamalah Berasal dari kata: ‫ ع ا م ل – يعام ل – معاملة‬sama
dengan wazan: ‫ فاعل – يفاعل – مفاعلة‬, artinya saling
bertindak, saling berbuat, dan saling mengamalkan.
3. Pengertian Fiqh Muamalah Fiqih muamalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah
SWT untuk mengatur manusia dalam kaitannya
dengan urusan duniawi dan pergaulan sosial.
4. Ruang lingkup Fiqih Mu’amalah Jual beli (al-bai’ at-tijarah), gadai (rahn), jaminan
dan tanggungan (kafalah dan dhaman), pemindahan
utang (hiwalah), jatuh bangkit (tafjis), batas
bertindak (al-hajru), perseroan atau perkongsian
(asy-syirkah), perseroan harta dan tenaga (al-
mudharabah), sewa menyewa tanah (al-musaqah al-
mukhabarah), upah (ujrah al-amal), gugatan (asy-
syuf’ah), sayembara (al-ji’alah), pembagian
kekayaan bersama (al-qismah), pemberian (al-
hibbah), pembebasan (al-ibra’), damai (ash-shulhu),
beberapa masalah mu’ashirah (muhaditsah), seperti
masalah bunga bank, asuransi, kredit, dan masalah
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai