Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah “Fiqh Ekonomi dan Bisnis”

Konsep Dasar
Fiqh Mu’amalah
Oleh: Mustofa, M.Sc.

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Pengertian Fikih

▰ Fikih menurut bahasa berartiُ‫ ا َ ْلفَ ْهم‬pemahaman.


▰ Fikih secara istilah adalah “Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat
yang bersifat amaliyah (aplikatif) yang diambil dari dalil-dalilnya yang
terperinci, dan disimpulkan lewat ijtihad yang memerlukan analisa dan
perenungan.”
▰ Fikih menurut pengertian ulama, “Ilmu yang dengannya diketahui segala
hukum Allah yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf, berupa
hal yang diwajibkan, dilarang, disunnahkan, dimakruhkan, dibolehkan, yang
disimpulkan dari al-qur’an dan as-sunnah dan apa saja yang disandarkan
oleh syari’ untuk diketahui dari dalil-dalil tertentu, maka apabila hukum itu
2
dapat dikeluarkan (ditentukan/disimpulkan)
Pengertian Mu’amalah
▰ Secara etimologi (asal kata), Mu’amalah berasal dari kata ‘amala -
yu’amilu - mu’amalatan, dengan wazan fa’ala - yufa’ilu - mufa’alatan,
yang artinya bermakna saling bertindak, saling berbuat, saling
mengamalkan.
▰ Secara terminologi (istilah) :
1. Pengertian dalam arti luas: Muamalah berarti aturan-aturan (hukum)
Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan
duniawi dalam pergaulan sosial
2. Pengertian dalam arti sempit: Semua akad yang membolehkan
manusia saling menukar manfaatnya dengan cara dan aturan Allah
3
dan manusia wajib menaatinya.
Prinsip-Prinsip (Fikih) Mu’amalah

a. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah.


“Pada dasarnya (asalnya) pada segala sesuatu (pada persoalan mu’amalah) itu
hukumnya mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan atas makna lainnya.”
b. Mumalalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-unsur
paksaan.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
diri kamu sekalian, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.” (QS.
4
An-Nisa’: 29)
Prinsip-Prinsip (Fikih) Mu’amalah

c. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan


menghindari mudharat dalam bermasyarakat.
“Dari Ubadah bin Shamit; bahwasanya Rasulullah saw menetapkan tidak boleh
berbuat kemudharatan dan tidak boleh pula membalas kemudharatan”. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
d. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan, menghindari
unsur-unsur penganiayaan dalam pengambilan kesempatan.
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
mengambil riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
5
(pula) dianiaya”. (QS. Al-Baqarah: 279)
Pembagian Fiqh Muamalah

Menurut Ibn Abidin, Fiqh Muamalah terbagi kedalam lima bagian yaitu:

Mu’awadhah Maliyah Munakahat Mukhashamat


Hukum Kebendaan Hukum Perkawinan Hukum Acara

Amanat dan Ariyah Tirkah


Pinjaman Harta Peninggalan

6
Pembagian Fiqh Muamalah

Menurut Al-Fikri, muamalah terbagi dalam dua bagian:

Al-Muamalah Al-Madiyah Al-Muamalah Al-Adabiyah

Muamalah yang mengkaji objeknya, Muamalah yang ditinjau dari segi cara
bersifat kebendaan karena objek fiqh tukar menukar benda yang bersumber
muamalah adalah benda halal, haram dari pancaindra manusia yang unsur
dan syubhat yang diperjualbelikan atau penegaknya adalah hak dan kewajiban.
yang lainnya. Misalnya jujur, hasud, dengki dan
dendam
7
Ruang Lingkup Fiqh
Muamalah
Ruang lingkup fiqh muamalah terbagi dua sesuai
pembagian fiqh muamalah:
muamalah madiyah dan adabiyah

Muamalah Madiyah, seperti :

 Jual Beli (Al-Ba’i)  Perseroan/perkongsian  Garapan tanah (Muzara’ah)


 Gadai (Rahn) (Syirkah)  Pemberian (Hibah)
 Jaminan dan Tanggungan  Perseroan harta dan tenaga  Barang Temuan (Luqathah)
(Kafalah dan Dhaman) (Mudharabah)  Upah (Ujrah)
 Pemindahan utang  Sewa Menyewa (Ijarah)  Masalah kontemporer lain
(Hiwalah)  Barang titipan (Wadiah) seperti bunga bank dll.
8
Ruang Lingkup Fiqh
Muamalah
Ruang lingkup fiqh muamalah terbagi dua sesuai
pembagian fiqh muamalah:
muamalah madiyah dan adabiyah

Muamalah Adabiyah, seperti :

 Ijab Kabul  Kejujuran dalam bisnis


 Saling meridhai  Penipuan
 Tidak ada keterpaksaan dari salah satu  Pemalsuan
pihak  Penimbunan
 Hak dan Kewajiban  Dan segala sesuatu bersumber dari indra
manusia kaitannya peredaran harta dalam hidup
9 bermasyarakat
Hubungan Fiqh Muamalah
dan Fiqh Lainnya
Para ulama fiqh berbeda pendapat dalam
pembidangan ilmu fiqh.
Terdapat tiga pendapat antara lain:
Lebih banyak disepakati oleh para
ulama. Hanya, maksud dari
muamalah adalah muamalah dalam
arti luas, mencakup bidang fiqh 1 2 3
lainnya. Dengan demikian,
muamalah dalam arti luas
1. Ibadah 1.Ibadah 1.Ibadah
merupakan bagian dari fiqh secara 2. Muamalah 2.Muamalah 2.Muamalah
umum.
3.Uqubat 3.Munakahat
Adapun Fiqh Muamalah dalam arti
sempit merupakan bagian dari fiqh 4.Uqubat
muamalah dalam arti luas yang
setara dengan bidang fiqh dibawah
10
cakupan arti fiqh secara luas.
Syariah
KEYAKINAN PERBUATAN
ILMU TAUHID/ AMALIYAH/ AKHLAK
ILMU KALAM/ ILMU FIQH/ TASAWUF/

FIQH FIQH FIQH FIQH


IBADAH MUAMALAH MUNAKAHAH UQUBAH ‘

Thaharah, Shalat, Pertukaran Harta,


Zakat, Puasa, I’tikaf, Jual Beli, Titipan, Pernikahan, Hudud, Qishah,
Jenazah, Haji dan Pinjam Meminjam, Perceraian Ta’zir, Gugatan,
Umroh, Qurban, dll Waris, Wakaf, Hibah Tuntutan, Peradilan
Perbedaan Fiqh Muamalah
dengan Hukum Perdata

Apa itu hukum perdata?

Hukum perdata dalam arti luas: Hukum perdata dalam arti terbatas:
Hukum yang mengatur hubungan- Hukum privat dikurangi hukum dagang.
hubungan hukum antara para warga Terbagi atas hukum pribadi, benda,
hukum. (Hukum sipil/ privat) keluarga dan hukum waris.

12
Perbedaan Fiqh Muamalah
dengan Hukum Perdata
Samakah bidang fiqh muamalah dengan hukum perdata
dalam sistematika dan sumber hukum?

Hendi Suhendi yang mengutip pendapat H.A. Djazuli menyatakan bahwa


bidang-bidang hukum perdata dalam hukum islam terdapat dalam al-ahwal al-
syakhshiyyah, muamalah, dan qadha. Oleh karena itu tidak tepat
mempersamakan bidang fiqh muamalah dengan hukum perdata.
Disamping itu, sumber hukum fiqh muamalah berbeda sekali dengan sumber
hukum perdata. Sistematika hukum perdata mengatur orang pribadi,
sedangkan hukum orang pribadi tidak dijelaskan dalam fiqh muamalah, tapi
dijelaskan dalam ushul fiqh.
13
Terimakasih
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
14

Anda mungkin juga menyukai