Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ulfa Dwi Maysarah

Nim : 23011065

Tugas Pertemuan 2

Salah satu karakteristik bahasa adalah sistematis. Sistematis maksudnya bahasa itu memiliki aturan
atau pola. Karena bahasa itu memiliki aturan, selayaknya bahasa itu tidak beragam. Namun,
kenyataannya bahasa itu beragam.

1. Menurut Anda apa faktor penyebabnya. Jelaskan!

2. Jelaskan jenis ragam bahasa tersebut!

3. Jelaskan sejarah perkembangan bahasa Indonesia sejak dinobatkannya bahasa Melayu sebagai
cikal bakal bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 sampai saat ini!

Jawaban :

1. Faktor yang memengaruhi ragam bahasa adalah keberagaman dialek di Indonesia. Bahasa
mempunyai karakteristik sistematis, berarti bahasa tersusun menurut suatu pola tertentu
dan tidak secara acak. Meskipun demikian, bahasanya tetap beragam. Faktor-faktor
penyebab keragaman bahasa antara lain adalah aspek geografis, sejarah, dan sosial budaya
masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, perbedaan bahasa juga dapat disebabkan oleh
isolasi geografis, migrasi, dan kontak antarbudaya.Keragaman bahasa ini juga dapat dilihat
dari adanya ragam, logat, kosakata, dan tata bahasa yang berbeda di berbagai wilayah atau
kelompok masyarakat.

2. Jenis Ragam Bahasa Yaitu :


1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal diJakarta berbeda dengan bahasa
Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing
memiliki ciri khas yang berbeda-beda.Masing-masing logat dapat dipahami secara timbal
balik oleh penuturnya,sekurang-kurangnya oleh penutur logat yang daerahnya
berdampingan.
2.Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa
asing. Misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas, dll. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas.Bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/, misalnya, sering tidak
terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau hanya berpendidikan
rendah.
3.Ragam bahasa menurut sikap penutur
Ragam bahasa menurut sikap penutur mencakup sejumlah corak bahasa Indonesia yang
tersedia bagi tiap pemakai bahasa. Pemilihan ragam ini bergantung pada sikap penutur
terhadap lawan bicara atau pembaca, dipengaruhi oleh faktor seperti usia, kedudukan,
tingkat keakraban, pokok persoalan, dan tujuan komunikasi. Misalnya, saat berbicara dengan
orang yang berkedudukan lebih tinggi, penutur akan menggunakan ragam yang berbeda
dibandingkan dengan berbicara dengan orang yang berkedudukan lebih rendah. Hal yang
sama berlaku saat berbicara dengan orang yang lebih muda atau yang lebih tua.

3. Pada tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan, bertepatan
dengan Sumpah Pemuda.Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Tinggi dan resmi
dipakai sebagai bahasa nasional Indonesia pada 28 Oktober 1928. Sejak itu, mengalami
perkembangan dari ejaan Van Ophuijsen hingga Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Pada 18
Agustus 1945, resmi dijadikan bahasa negara pasca-proklamasi kemerdekaan yang berfungsi
sebagai lambang kebanggaan, identitas nasional, alat komunikasi antarwarga, dan sebagai
bahasa internasional serta media untuk berkomunikasi dan ungkapan perasaan.

Anda mungkin juga menyukai