Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Hukum Islam pada Masa Taqlid dan Kemunduran Islam

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah : Sejarah Pengembangan Hukum Islam


Dosen Pengampu : H. Rohmat Agus Solihin, S.HI., MH.

Disusun Oleh : Kelompok 8


1. Septi Anggik Sulfa Dewi (231102020027)
2. Silvia Dwi Anggraini (231102020029)
3. Abdurrachman (231102020001)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)
APRIL 2024

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadiran Allah SWT ,yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan
inayah-nya kepada kita semua yang telah diberi kesempatan ,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah guna untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sejarah Perkembangan
Hukum Islam” tentang “Hukum Islam pada Masa Taqlid dan Kemunduran Islam”
dengan baik dan tepat waktu alhamdulillah.
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar besarnya
kepada bapak Rohmad Agus Solihin, S. HI., MH. selaku dosen mata kuliah Sejarah
Perkembangan Hukum Islam yang telah memberi amanah untuk mengerjakan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karna itu dengan sangat hormat kami
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat untuk dimengerti dan
bermanfaat untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................
1.2 rumusan masalah....................................................................................................
1.3 tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
2.1 Pengertian Taqlid ............................................................................................
2.2 Islam Masa Taqlid dan Kemunduran Islam ..........................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejak permulaan abad ke 4 Hijriah atau abad ke 10- 11 Masehi, ilmu hukum Islam mulai
berhenti berkembangIni terjadi di akhir (penghujung) pemerintahan atau dinasti
‘Abbasiyah. Pada masa ini para ahli hukum hanya membatasi diri mempelajari
pikiranpikiran para ahli sebelumnya yang telah dituangkan ke dalam buku berbagai
madhhab. Yang dipermasalahkan tidak lagi masalah pokok, seperti halnya hal-hal yang
menyangkut aqidah, tauhid, dan lain sebagainya. Melainkan persoalan-persoalan yang
khila>fiyyah dan berada pada wilayah ijtiha>dy, yang biasa disebut dengan istilah furu’
(ranting).
abad lamanya, pemikiran hukum Islam bangkit kembali. Hal ini terjadi pada bagian
kedua abad ke-19. Kebangkitan kembali pemikiran hukum Islam timbul sebagai reaksi
terhadap sikap taqli>d tersebut di atas yang telah membawa kemunduran hukum Islam.
Dengan demikian, muncullah gerakan-gerakan baru di antara gerakan para ahli hukum
yang menyarankan kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah
Sejak itu, mulailah gejala untuk mengikuti pendapat para ahli sebelumnya (ittiba>’-
taqli>d). Para ahli hukum dalam masa ini, tidak lagi menggali hukum (fiqh) Islam dari
sumbernya yang asli. Akan tetapi mereka hanya sekedar mengikuti pendapat-pendapat
yang telah ada dalam madhhabnya masing-masing. Kalau orang menulis tentang masalah
hukum, tulisannya itu biasanya hanya merupakan komentar atau catatan-catatan
terhadap pikiran-pikiran hukum yang terdapat dan telah ada dalam madhhabnya sendiri.
Dengan kata lain, yang menjadi ciri umum pemikiran hukum dalam periode ini adalah
para ahli tidak lagi memusatkan usahanya untuk memahami prinsip-prinsip atau ayat-
ayat hukum yang terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad. Akan tetapi
pikirannya ditumpukan kepada pemahaman perkataan-perkataan, pikiran-pikiran para
imam-imamnya saja.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu taqlid?
2. Bagaimana islam pada masa taqlid dan kemunduran islam?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu taqlid
2. Untuk mengetahui islam pada masa taqlid dan kemunduran islam

BAB II
4
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Taqlid
Taglid secara bahasa merupakan asal kata dari bahasa Arab "Qullada- Yuqallidu-
qiladan-Taqlidan" yaitu menggantungkan sesuatu atas sesuatu yang lain atau juda bisa di
sebut dengan meletakkan kalung di leher. Sedangkan menurut istilah, Taqlid adalah:
a. Suatu ungkapan yang mencerminkan sikap seseorang yang mengikuti orang lain, baik
dalam pendapatnya maupun perbuatannya dengan meyakini realitasnya tanpa melakukan
penyelidikan dan pemikiran terhadap dalilnya.
b. Beramal berdasarkan pendapat orang lain tanpa mengetahui dalil- dalilnya.ibnu Khaldun
menjelaskan bahwa taqlid adalah sikap yang diambil oleh orang yang dikuasai untuk
mengikuti orang yang menguasai atas dasar kerelaan. Sedangkan menurut Tajuddin Al-Subki,
Taşlid didefinisikan sebagai mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui dalilnya.

Taqlid sebagai sebuah disiplin ilmu dalam Ushul Figh mempunyai rukun yang menjadi
komponen pokoknya. Yakni, Pertama, al-Muqallad fih, yaitu sebuah pendapat atau topik
tertentu yang dijadikan sebagai objek seseorang untuk melakukan taqlid. Kemudian, pendapat
atau topik yang dapat menjadi objek taglid dapat dijelaskan dengan ketentuan hukum sebagai
berikut:
1. Taqlid dalam akidah, yakni taqlid terhadap hal-hal yang terkait erat dengan keyakinan
terhadap hal-hal yang termasuk dalam pengetahuan dasar dan fundamental dalam agama
Islam. Dalam hal ini ulama berbeda pendapat, mayoritas ulama berpendapat bahwa taqlid
dalam akidah termasuk dalam hal yang diharamkan, bahkan bagi seorang mukallaf
diwajibkan untuk menggunakan nalar dan pemikiran yang mapan. Adapun mazhab Zahiri
justru berpendapat wajib hukumnya bertaqlid dalam akidah, dan bahkan diharamkan
menggunakan penalaran.
2. Taqlid dalam ushul al-din yang meliputi pemahaman terhadap sifat wajib, muhal dan įtiz
bagi Allah SWT. Ulama berbeda pendapat dalam konteks ini, sebagian dari ulama
menetapkan larangan taqlid dalam sind al-din, sementara mayoritas ulama justru
memperbolehkan dengan pertimbangan bahwa ushul al-din dapat dimasukkan dalam kategori
furu
3. Taqlid dalam al-Furu, yakni taqlid dalam hal-hal yang terkait amaliah ibadah seseorang.
Mayoritas ulama memperbolehkan taqlid dalam hal tersebut. Dengan pertimbangan bahwa
Allah Swt telah memerintah yang terdapat dalam Surat An-Nahl ayat 43

‫َو َم ٓا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َقْبِلَك ِااَّل ِر َج ااًل ُّنْو ِح ْٓي ِاَلْيِه ْم َفاْس َٔـُلْٓو ا َاْهَل الِّذْك ِر ِاْن ُكْنُتْم اَل َتْع َلُم ْو َن‬
Artinya: Kami tidak mengutus sebelum engkau(Nabi Muhammad),melainkan laki laki Yang
kami beri wahyu kepadanya.Maka,bertanyalah kepad orang orang yang memiliki
Pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

5
Maksud dari ayat di atas tiada lain yaitu perintah bertanya adalah menjalankan pendapat dari
orang yang ditanya, sehingga dapat dijadikan dasar diperbolehkannya taqlid dalam hal yang
terkait dengan al-furu'. Berbeda halnya dengan sebagian ulama tertentu yang tidak
memperbolehkannya kecuali memang terkait dengan hukum yang valid argumentasinya.

2.2 Islam Masa Taqlid dan kemunduran islam


Masa taqlid dan kemunduran islam memiliki dampak yang kompleks terhadap
perkembangan hukum Islam. Di satu sisi, masa ini melahirkan khazanah fikih yang kaya dan
mempermudah penerapan hukum Islam. Di sisi lain, masa ini juga menghambat
perkembangan pemikiran hukum Islam dan menyebabkan stagnasi dalam ilmu fikih.
Pada masa taqlid (mengikuti secara taat pendapat ulama tertentu dalam agama
Islam), hukum Islam mengizinkan individu untuk mengikuti pandangan seorang mujtahid
(ahli hukum Islam) yang dianggapnya paling dapat dipercaya dan memenuhi syarat-syarat
yang ditetapkan. Prinsip dasar taqlid adalah bahwa tidak setiap Muslim memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam ilmu agama untuk membuat keputusan
hukum sendiri, sehingga mereka mengandalkan para ulama untuk petunjuk hukum. Dalam
konteks ini, hukum Islam mengakui keberagaman pendapat di antara ulama, dan umat Islam
diperbolehkan untuk memilih salah satu pandangan yang dianggap paling meyakinkan atau
sesuai dengan prinsip-prinsip keyakinan dan kebutuhan mereka. Namun, penting untuk
dicatat bahwa dalam taqlid, seseorang diharapkan untuk memilih seorang mujtahid yang
kompeten dan memiliki otoritas dalam bidangnya.
Pada umunya masa taqlid dan kemunduran islam sendiri memiliki 2 periode yaitu:
1) Abad ke-3 Masehi
Pada masa ini terjadi beberapa perubahan signifikan dalam perkembangan hukum islam,
Taqlid telah menjadi prinsip yang penting dalam islam ,memberikan stabilitas dalam peraktik
keagamaan.Namun ketergantungan pada taqlid tanpa pemikiran kritis dapat menyebabkan
kemunduran dalam hukum islam dan menciptakan keterbelakangan dalam berbagai aspek
Masyarakat muslim.Berikut perubahan signifikan dalam islam:
A.Kemunduran Ijtihad:
1) Ijtihad, yaitu proses penalaran untuk menafsirkan Al-Qur'an dan Hadits untuk
menghasilkan hukum Islam, mengalami kemunduran.
2) Banyak ulama besar telah wafat, dan generasi penerus mereka kurang memiliki
semangat dan kemampuan untuk melakukan ijtihad.
3) Faktor politik dan sosial juga turut berkontribusi, seperti kekacauan politik, invasi
asing, dan lemahnya semangat keilmuan.
B. Dominasi Taqlid:

6
1) Taqlid, yaitu mengikuti pendapat ulama terdahulu tanpa melakukan ijtihad, menjadi
praktik yang dominan.
2) Munculnya mazhab-mazhab fikih yang diakui secara luas, seperti Hanafi, Maliki,
Syafi'i, dan Hanbali.
3) Umat Islam cenderung mengikuti pendapat ulama mazhabnya masing-masing tanpa
melakukan analisis mendalam.
C. Kodifikasi Hukum:
1) Hukum Islam mulai dikodifikasikan dalam bentuk kitab-kitab fikih.
2) Kodifikasi ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan penerapan hukum
Islam.
3) Namun, kodifikasi juga berpotensi menyederhanakan hukum Islam dan mengabaikan
konteks sosial dan temporal.
D. Pengaruh Budaya Lokal:
1) Budaya lokal dan adat istiadat mulai memengaruhi penerapan hukum Islam.
2) Hal ini dapat dilihat dari munculnya hukum-hukum adat yang diwarnai nilai-nilai
Islam.
3) Namun, dalam beberapa kasus, pengaruh budaya lokal juga dapat menyimpangkan
hukum Islam dari ajaran aslinya.
Dampak Masa Taqlid dan Kemunduran Islam terhadap Hukum Islam:
a) Positif:
1) Mempermudah pemahaman dan penerapan hukum Islam.
2) Menjaga kesatuan dan stabilitas umat Islam.
3) Melahirkan khazanah fikih yang kaya dan beragam.
b) Negatif:
1) Menghambat perkembangan pemikiran hukum Islam.
2) Memicu stagnasi dan kemunduran dalam ilmu fikih.
3) Menyebabkan penerapan hukum Islam yang kaku dan tidak kontekstual.
sementara taqlid memberikan stabilitas dalam praktik keagamaan, terlalu banyak
bergantung padanya tanpa refleksi kritis dapat menyebabkan kemunduran dalam
pemahaman agama dan kemajuan sosial, ekonomi, dan politik di dunia Islam pada abad ke-3
Masehi. Oleh karena itu, penting untuk mencapai keseimbangan antara tradisi dan inovasi,
serta mendorong pendidikan dan pemahaman yang lebih dalam tentang prinsip-prinsip
agama.
2) Abad ke-4 Masehi
Pada masa ini pula terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebangkitan umat
Islam dan menghalangi aktivitas mereka dalam pembentukan hukum atau perundang-
undangan hingga terjadinya kemandekan.
meskipun taqlid memberikan stabilitas dalam praktik keagamaan, terlalu banyak
bergantung padanya tanpa refleksi kritis dapat menyebabkan kemunduran dalam

7
pemahaman agama dan kemajuan sosial, ekonomi, dan politik di dunia Islam pada abad ke-4
Masehi. Penting untuk mencapai keseimbangan antara tradisi dan inovasi, serta mendorong
pendidikan dan pemahaman yang lebih dalam tentang prinsip-prinsip agama untuk
mengatasi tantangan ini.
Periode ini ditandai dengan beberapa ciri khas, yaitu:
a. Dominasi Taqlid (Peniruan)
1) Umat Islam lebih banyak mengikuti pendapat ulama terdahulu (imam mazhab) dalam
memahami dan menerapkan hukum Islam.
2) Ijtihad (penalaran untuk menggali hukum dari Al-Qur'an dan Hadits) menjadi
kurangdiminati.
3) Faktor-faktor seperti stabilitas politik, kodifikasi hukum, dan pengaruh budaya turut
mendorong dominasi taqlid.
b. Kemunduran Intelektual:
1) Faktor-faktor seperti peperangan, krisis ekonomi, dan lemahnya semangat keilmuan
menyebabkan kemunduran intelektual di kalangan umat Islam.
2) Kurangnya karya-karya baru dalam bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu fikih
dan ushul fiqh.
3) Terjadi stagnasi dalam pemikiran hukum Islam dan kurangnya respons terhadap isu-
isu kontemporer.
c. Munculnya Berbagai Permasalahan:
1) Dominasi taqlid dan kemunduran intelektual melahirkan berbagai permasalahan
dalam penerapan hukum Islam.
2) Munculnya praktik taqlid buta, jumud pemikiran, dan sikap anti-ijtihad.
3) Hukum Islam kurang mampu menjawab berbagai persoalan baru yang muncul di
masyarakat.
d. Upaya Kebangkitan:
1) Meskipun mengalami kemunduran, beberapa ulama masih terus berusaha untuk
membangkitkan semangat ijtihad dan pemikiran hukum Islam.
2) Muncul gerakan reformasi Islam yang bertujuan untuk kembali pada Al-Qur'an dan
Hadits, serta mendorong ijtihad untuk menjawab tantangan zaman.
3) Tokoh-tokoh seperti Ibn Khaldun, Al-Ghazali, dan Ibn Rushd memberikan kontribusi
penting dalam pemikiran hukum Islam.
Dampak Masa Taqlid dan Kemunduran Islam:
1) Terjadi stagnasi dalam perkembangan hukum Islam.
2) Munculnya kesenjangan antara hukum Islam dengan realitas sosial dan kebutuhan
masyarakat.
3) Melemahnya peran hukum Islam dalam kehidupan masyarakat.

8
Faktor-faktor kemunduran hukum islam meliputi beberapa hal seperti beirkut:
1) Lemahnya Sistem Pendidikan: Kurangnya akses pendidikan dan minimnya
perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan Islam.
2) Krisis Politik: Perpecahan dan perebutan kekuasaan di kalangan umat Islam.
3) Invasi Kolonial: Penjajahan oleh bangsa-bangsa Barat yang membawa sistem
hukum dan nilai-nilai yang berbeda.
4) Interaksi dengan Budaya Lain: Percampuran budaya dengan peradaban lain yang
tidak selalu selaras dengan nilai-nilai Islam.
Dampak Kemunduran Hukum Islam:
1) Stagnasi dalam Perkembangan Hukum: Hukum Islam kurang mampu menjawab
berbagai persoalan baru yang muncul di masyarakat.
2) Ketidakadilan Sosial: Penerapan hukum Islam yang tidak kontekstual dan dipengaruhi
kepentingan politik dapat menimbulkan ketidakadilan sosial.
3) Kemunduran Peradaban Islam: Kemunduran hukum Islam merupakan salah satu
faktor yang berkontribusi terhadap kemunduran peradaban Islam secara
keseluruhan.
Upaya Pemulihan Hukum Islam:
1) Kebangkitan Pemikiran Islam: Munculnya gerakan pembaharuan Islam yang
menekankan pentingnya ijtihad dan adaptasi hukum Islam terhadap konteks modern.
2) Pengembangan Pendidikan Islam: Peningkatan kualitas pendidikan Islam dengan
fokus pada ilmu syariah dan metodologi penemuan hukum.
3) Dialog Antar Mazhab: Meningkatkan dialog dan kerjasama antar mazhab fikih untuk
memperkaya khazanah pemikiran hukum Islam.
4) Keterbukaan terhadap Ilmu Pengetahuan: Membuka diri terhadap ilmu pengetahuan
modern dan kontemporer untuk memperkuat metodologi penemuan hukum Islam.
Masa Taqlid dan Kemunduran Islam merupakan periode penting dalam sejarah hukum
Islam. Memahami karakteristik, faktor penyebab, dan dampak kemunduran hukum Islam
pada masa ini dapat membantu umat Islam untuk melakukan upaya pemulihan dan
pengembangan hukum Islam yang lebih kontekstual dan responsif terhadap kebutuhan
zaman.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa Taqlid dan Kemunduran Islam merupakan periode penting dalam sejarah
hukum Islam. Memahami karakteristik, faktor penyebab, dan dampak kemunduran
hukum Islam pada masa ini dapat membantu umat Islam untuk melakukan upaya
pemulihan dan pengembangan hukum Islam yang lebih kontekstual dan responsif
terhadap kebutuhan zaman. Memahami karakteristik, faktor penyebab, dan dampak
kemunduran hukum Islam pada masa ini dapat membantu umat Islam untuk
melakukan upaya pemulihan dan pengembangan hukum Islam yang lebih kontekstual
dan responsif terhadap kebutuhan zaman.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini
kedepan. Harapan kami semoga makalah ini dapat ilmu baru dan bermanfaat bagi
banyak pihak. Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA

journal of islamic law mizan Ahwal Al-syakhsiyah 2013.


Rupi'i Amri, 2019, Jurnal Dinamika ijtihad pada masa taklid dan kemunduran islam.
Panji Adam, 2020, Jurnal Hukum Islam: sejarah, perkembangan, dan implementasi di
Indonesia.

11
12

Anda mungkin juga menyukai