Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU MANTIQ

PENGERTIAN ILMU MANTIQ SERTA TUJUAN DAN KEGUNAANNYA

DOSEN PENGAMPU: MUHYIDIN AZMI, M. Ag

Oleh:

IBRAHIM IDHAM 2202010375

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL KAMAL

NW KEMBANG KERANG

ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR

i
Abstrak

Evaluasi ilmu keislaman dalam perkembangannya di masa depan dilakukan


dengan kajian pengaruh ilmu mantiq dalam pembentukan ilmu-ilmu keislaman.
Pemikiran era revolusi industri. Identik dengan eksistensi Mantiq (logika) dan struktur
serta aturan berpikir rasional. Namun, realitanya saat ini konseptualisasi ilmu mantiq
kurang diadaptasikan dalam pengembangan kajian keislaman sehingga memunculkan
distorsi pemahaman dalam dunia Islam. Tujuan penelitian ini.fokus untuk mengkaji
bagaimana dampak mantiq terhadap ilmu-ilmu Islam di masa lalu dapat dijadikan
sebagai indikator dalam menentukan apakah pengetahuan (logika) mantiq masih
berlaku atau tidak untuk perkembangan sains modern serta kajian keislaman. Saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan riset kepustakaan atau kajian
pustaka. Sumber data dalam penelitian ini menjadi dua bagian yaitu data primer dan
data sekunder. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mantiq atau logika
memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan studi Islam di zaman ini
khususnya dalam kajian aqidah, fiqih, dan kalam. Banyak karya-karya ilmuwan yang
dihasilkan dari implementasi mantiq, perkembangan ilmu mantiq tidak terlepas dari
filsafat Islam, eksistensi mantiq atau logika telah berkembang sangat pesat pada dunia
keilmuan Islam dan memberikan pengaruh dalam kehidupan manusia sejak
kemunculannya pada era Yunani kuno. Adapun sub tema dalam penelitian ini terdiri
dari empat aspek yang sangat krusial yakni; 1. eksistensi mantiq (logika) sebagai
landasan berpikir, 2. implikasi nalar bayani, 'irfani, dan burhani dalam ilmu-ilmu
keislaman, dan 3. Filsafat dan mantiq dalam kajian Islam (Aqidah, Fiqih, Kalam), 4.
pengaruh eksistensi mantiq (logika) dalam ilmu keislaman.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi akal, sangat menganjurkan


umatnya untuk mendidik dan membimbing akal. Tujuannya adalah agar tidak
terjerumus ke dalam kesesatan berlogika.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah ilmu untuk menyelamatkan akal dari
kesesatan, yaitu ilmu mantiq. Mantiq oleh sebagian kalangan disebut sebagai bapak
segala ilmu. Ini tidaklah berlebihan, mengingat mantiq merupakan formula dan alat
untuk menuju metode berpikir yang benar dan jernih sehingga sampai kepada
kesimpulan yang benar pula.

Dalam Islam, ilmu mantiq mulai dilakukan oleh Al-Farabi, salah satu filsuf
muslim yang sering dinyatakan sebagai Mahaguru kedua dalam ilmu pengetahuan.
Pada masa Al-Farabi ilmu mantiq dipelajari lebih rinci dan dipraktekkan, termasuk
dalam pentasdiqan qadhiyah.

Selain itu, para ulama juga semakin mendalami, menerjemahkan dan mengarang
karya ilmu mantiq. Diantaranya Abdullah Ibn Al-Muqaffa', Yaqub Ibn Ishak Al-Kindi,
Abu Nashr Al-Farabi, Ibn Sina, Abu Hamid Al- Ghazali, Ibn Rusyd Al-Khutubi.

Kaidah-kaidah logika merupakan aturan-aturan berfikir yang terpatri dalam hati


manusia untuk menjaga dari kesalahan dalam menyimpulkan sesuatu (istidlal).
Dikarenakan fungsinya yang menjaga fikiran dari kesesatan inilah Ibn Khaldun
dalam Muqaddimah menyebutnya dengan istilah “pembatas pemikiran” (al-
dlabithahal-fikriyah). Menurut Ibn Khaldun manthiq adalah sesuatu yang menjaga dan
meluruskan naluri berpikir sehingga sesuai antara substansi dengan bentuknya.1

1 Ibn Khaldun, Muqaddimah, Ibn Khaldun. 535

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Mantiq

Kata Mantiq berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “Nathaqa” berarti
berfikir,“Naathiqun” berarti orang yang berfikir, “Manthuuqun” berarti yang
difikirkan dan “Manthiiqun” yang bermakna alat berfikir. 2 Mantiq juga di sebut
dengan Logika, berasal dari bahasa Yunani yaitu Logos yang berarti “Kata” atau
“Pikiran yang Benar.3Menurut terminologinya logika adalah ilmu yang mempelajari
pikiran yang dinyatakan dalam bahasa, dan berpikir itu sendiri adalah suatu kegiatan
jiwa untuk mencapai pengetahuan.

Adapun penjelasan lain mengenai ilmu mantiq terdapat beberapa definisi, yaitu
sebagai berikut:

1. Ilmu yang memberikan aturan-aturan berpikir valid, artinya ilmu yang memberikan
prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya dapat berpikir valid (menurut aturan yang
sah).4

2. Logika ialah suatu cabang filsafat yang mempelajari asas-asas dan aturan-aturan
penalaran supaya orang dapat memperoleh kesimpulan yang benar. Jelasnya logika
memuat asas-asas dan aturan-aturan yang membantu orang untuk berpikir dengan
benar.

3 .Ilmu tentang undang-undang berpikir.

4.Ilmu untuk mencari dalil.

5. Ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh
sesuatu kebenaran.

.6. Ilmu yang membahas undang-undang yang umum untuk pikiran.

2 M. Hasan Ali, Ilmu Mantiq Logika, cet., II, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995, hal.1

3 Hasbullah Bakry, Sistematik Filsafat, Jakarta: Widjaja, 1981, hal. 15

4 Partap Sing Mehta, Pengantar Logika Tradisionil, Bandung: Bina Cipta, 1980, hal. 11

2
7. Alat yang merupakan undang-undang, dan bila undang-undang ini dipelihara dandi
perhatikannya, maka hati nurani manusia pasti dapat terhindar dari pikiran-pikiran
yang salah.5

8. Ilmu pengetahuan tentang karya-karya akal budi (rasio) untuk membimbing menuju
yang benar.6

9. Ilmu sebagai alat yang merupakan undang-undang berfikir, apabila undang-


undang itu dipelihara dan diperhatikan maka, akal manusia dapat terhindar dari fikiran
yang salah.7

Melihat definisi-definisi tersebut, meskipun redaksinya berbeda, namun


pengertiannya sebenarnya sama, yaitu berkonotasi kepada undang-undang berpikir
agar orang terhindar dari kesalahan. Jadi, undang-undang tersebut bukan hanya
sekadar menuntun orang bagaimana orang harus berpikir, tetapi juga menuntun
bagaimana seharusnya orang berpikir agar sampai kepada jalan yang mendekati
kesimpulan yang benar dan memandang bahwa kesalahan berpikir itu ialah karena
menyimpang daripada undang-undang berpikir itu.

B. Tujuan Dan Kegunaan Mempelajari Ilmu Mantiq

Keistimewaan manusia dengan segala binatang adalah karena akalnya, dengan


akalnya ia berpikir untuk sampai kepada sesuatu yang belum ia ketahui, dan dengan
akalnya itu pula ia mengetahui kebenaran dan rahasia-rahasia alam. Manusia menurut
tabiatnya didorong untuk berpikir, dan menggunakan pikirannya itu selama hidupnya,
baik anak kecil maupun orang dewasa sesuai dengan kemampuan akalnya. Hanya saja
pemikirannya itu tidak selamanya membawa kepada kesimpulan-kesimpulan yang
benar.Kadang-kadang ia salah tanpa disadari dan disengaja, sehingga kelirulah antara
yang benar dengan yang salah, dan akibatnya membawa kepada kesimpulan-
kesimpulan yang benar. Kadang-kadang ia salah tanpa disadari dan disengaja,
sehingga kelirulah antara yang benar dengan yang salah, dan akibatnya membawa

5 M. Taib Thahir Abd Mu'in, Ilmu Mantiq (Logika), Jakarta: Widjaya, 1995, hal. 18

6 M. Sommers, Logika, cet., III, Bandung: Alumni, 1992, hal. 2

7 Surajiyo, Dasar-dasar Logika, cet., 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal.9

3
kepada pengetahuan-pengetahuan yang tidak benar. Maka agar manusia aman dari
kekeliruan dan pengetahuannya selamat dari kesalahan, diperlukan adanya
peraturanperaturan yang memberikan pedoman didalam berpikirnya. Pedoman itu
ialah Ilmu Mantiq. Dengan demikian, maka tujuan mempelajari ilmu mantiq ialah
agar manusia terhindar dari kekeliruan berpikir dan pengetahuannya selamat dari
kesalahan.8

Tujuan "Mempelajari Ilmu Manthiq (Logika)", dilihat dari karakter yang


terkandung dalam Ilmu Manthiq (logika) itu sendiri, ialah "Memelihara,
melatih,mengajar, dan memdidik yang bermuatan mengembangkan potensi akal
dalam mengkaji objek pikir dengan menggunakan metodologi berpikir". Tujuan
"Mempelajari IlmuManthiq (Logika)" yang diajukan oleh Muhammad Nur Al-
Ibarahim tersebut di atas menunjukkan bahwa,

1. Ilmu Manthiq (logika) sebagai ilmu buatan (artifisial) sebagai hasil pengembangan
dari potensi akal, dapat memelihara kemampuan dasar akal yang bersifat potensial
tadi dari pengaruh luar (lingkungan) yang memungkinkan potensi akal tadi ke arah
kesesatan;untuk itu, metodologi berpikir sebagai produk dan terdapat secara inhern
dalam Ilmu Manthiq (logika) turut menjaga dan mengurusnya serta meluruskan
potensi akal dalam mengkaji objek pikirnya.

2. Ilmu Manthiq (logika) yang memuat prinsip-prinsip berpikir benar, baik, dan
tepat,kerangka pikir benar, baik, dan tepat, serta rancang bangun (sitematika) berpikir,
dengan sendirinya, melatih orang berpikir sehingga suatu ketika orang tersebut
berketerampilan mengaplikasikan prinsip, rangka, dam sistematika berpikir dalam
mengkaji objek pikir;lantas setelah begitu itu orang tersebut terbiasa berpikir teoritis
dan praktis: aplikasi - praktris - mekanistik bermanthiq.

3. Ilmu Manthiq (logika) yang memuat format berpikir seperti tashawwur (pengertian),
thasdiq (keputusan), dan istidlal (penuturan) memiliki sisi dinamis sehingga
memungkinkan kepada orang dalam kerangka mempertajam potensi akal
(intelektualitas) secara pengetahuan, kemauan, dan kemampuan berpikir itu sendiri
secara actus. Walhashil, ilmu Mantiq (logika) mengajar manusia menuju kemahiran
8Chaerudji Abdulchalik/Oom Mukarromah, Ilmu Mantiq Undang-undang berpikir valid, Jakarta: penerbitan pada
PT Raja Grafindo Persada : 2013, hal. 3

4
intelektualitas sebagai hasil pengajaran Ilmu Manthiq (logika) tersebut berupa
berpikir ilmiah baik bersifat saintifik, logis-filosofis, mupun mistik-sufistik.

4. Ilmu Manthiq (logika) sebagai ilmu yanag bertolak dari pengembangan potensi
akal;sedangkan akal mencakup akal potentia maupun akal actus, yang keduanya
merupakan alat kerja ruhani yang menjadikan jasmani sebagai jembatan untuk
merealisasikan berpikir di tengah-tengah alam semesta sekaligus berhadapan dengan
diri sendiri dan Allah Swt, maka Ilmu Manthiq (logika) dengan hal berkaitan
dengannya seperti telah disinggung di atas, pada sisi dasar dan fungsinya bagi
manusia sebagai diri sendiri(individu), sosial, dan makhluk Allah Swt, mendidik
manusia dapat berpikir secara universal, sistematis, dan radikal. Ilmu Manthiq (logika)
disebut mendidik ke arah mewujud pribadi yang berpikir secara universal, sistematis,
dan radikal, bahkan total,komprehensif, dan integral, karena Ilmu Manthiq (logika) itu
di samping sebagai alatyang memungkinkan dapat turut mengembangkan manusia ke
arah itu juga sebagai filsafat berpikir. Sedangkan filsafat itu sendiri berpikir universal,
sistematis, dan radikal,yang berfungsi sebagai cara berpikir kritik dan konstruktif.9

5. Filsafat, tentu logika (Ilmu Manthiq) di dalamnya, berusaha untuk memhami ke


hidupan dan dunia secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah metode kritik
dan konstruktif. Dalam fungsinya sebagai alat kritik, filsafat, logika (Ilmu Manthiq)
berusaha menguji asumsi-asumsi dan ide-ide dengan tujuan untuk mengklarifikasi dan
memahaminya. Fungsi kritik ini banyak digunakan dalam masalah-masalah seperti
teori ilmu pengetahuan dan teori tentang nilai. Intinya adalah analisis. Sementara
dalam fungsinya yang konstruktif, filsafat (logika, Ilmu Manthiq) berusaha menelaah
dan mengorganisir seluruh fakta yang ada supaya dapat menemukan satu pandangan
tentangdunia secara keseluruhan. Pada dasarnya kedua fungsi ini bersifat sinopsis dan
spekulatif. Hal ini akan melibatkan sejumlah kajian seperti kajian metafisika dan teori
tentang realitas. Sejumlah filosof meyakini bahwa filsafat (logika, Ilmu Manthiq)
membatasi dirinya dalam fungsinya sebagai alat kritik saja. Biasanya, filsafat (logika,
Ilmu Manthiq)memberi semacam ekspresi pada kepentingan spekulatif manusia --

9 Diikutin dari http://darulmanthiq.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-kegunaan-mempelajari-ilmu.html

5
suatu usaha untuk memahami dirinya sendiri dalam hubungannya dengan alam
semesta sebagai satu kesatuan.10

Setiap mempelajari ilmu pastinya memiliki tujuan, kegunaan dan manfaatnya


bagi orang yang mendalaminya. Sama halnya dengan ilmu lain, mempelajari Ilmu
Mantik tidak terlepas dari tujuan dan kegunaan. Tujuan dan kegunaan Ilmu Mantik
menurut Muhammad Nur Al-Ibrahim yakni untuk melatih, mendidik dan
mengembangkan potensi akal. Terutama dalam mengkaji objek pikir dengan
metodologi berpikir. 11 Jadi, tujuan dan keutamaan mempelajari ilmu mantiq adalah
berpikir untuk memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan ilmu mantiq
membimbing dan menuntun seorang supaya berpikir benar dan teliti dalam buku ini di
upayakan uraiannya dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna
dengan diberi contoh yang banyak baik.

C. Manfaat Belajar Ilmu Mantiq

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa mempelajari ilmu mantiq sangat penting,


beliau mengatakan“orang-orang yang tidak mempelajari dan mendalami ilmu
tersebut,niscaya ilmunya itu tidak akan dipercaya”.12

Adapun pendapat dari Imam Al-Ahdari mengenai kegunaan daan tujuan


mempelajari ilmu mantiq sebagai berikut :” Manthiq (Logika) dapat memelihara
pikiran dari kesalahan berpikir, memperdalam pemahaman, dan menyingkap selimut
kebodohan”.13

Dari keterangan di atas jelaslah bahwa sangat urgen mempelajari ilmu mantiq
sebagai undang-undang dan metode-metode berfikir. Karena, berfikir itu merupakan
bagian perintah ajaran agama Islam dan melaksanakan perintah-Nya adalah bernilai
ibadah, berfikir juga ibadah bahkan itu sebagai bukti mensyukuri nikmat dari
AllahTa’ala.

10 Milton D. Hunnex, terj., 2004 p.3

11
Dikutip dari Link Artikel: https/mindset.viva.co.Id/seni/103-Ilmu-mantik-tujuan-kegunaan-dan-
manfaat?page=all Oleh: A Taufiq Arifin

12 Ibid., hal. 4

13 Iman Al-Ahdhari, Matn al-sulam fi al-Manthiq, bait ke-10

6
Ilmu mantiq atau logika merupakan suatu cabang pengetahuan yang sangat
penting diketahui oleh manusia untuk memperoleh ilmu atau dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama, supaya cara berfikir
dalam hal tersebut lurus, tepat dan teliti agar tidak keliru atau salah dalam menyusun
kata-kata, dan tidak salah juga dalam mengambil kesimpulan. Maka, mempelajari
ilmu mantiq sangat besar manfaatnya diantaranya:

1..Logika melatih kesanggupan akal dan menumbuhkan serta mengembangkannya


dengan membiasakan metode berfikir

2.. Mudah membedakan antara pikran yang benar dan salah

3. Melatih akal manusia

4. Dengan membiasakan latihan berfikir manusia dengan mudah mengetahui letak


kesalahan dalam menghambat usaha pikiran untuk memperoleh satu yang diinginkan
akal manusia.

Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa dengan akal, manusia dapat
mengetahui mana yang baik dan buruk, manfaat dan mudharat, serta mana yang benar
dan mana yang salah.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan membiasakan latihan berpikir, orang akan mudah dengan cepat


mengetahui di mana letak kesalahan yang menggelincirkannya dalam usaha menuju
hukum-hukum yang diperoleh dengan pikiran itu. Jadi, mempelajari ilmu mantiq itu
sama dengan mempelajari ilmu pasti, dalam arti sama-sama tidak langsung
memperoleh faedah dengan ilmu itu sendiri, tetapi ilmu-ilmu itu sebagai perantaraan
yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang lain, juga untuk menimbang
sampaidi mana kebenaran ilmu-ilmu itu, dengan demikian maka ilmu mantiq juga
boleh disebut Ilmu pertimbangan atau ukuran. Dalam bahasa Arab disebut Ilmu al-
Mizan atau Mi'yar al-‘Ulum.

8
Daftar Pustaka

Ibn Khaldun, Muqaddimah, Ibn Khaldun, 535.

Abdulchalik, H.A. Chaerudji, Oom Mukarromah. (2013) Cet. I, Ilmu Mantiq:Undag-


Undang Berpikir Valid. Jakarta:Rajawali Pers.

Abdul Mu’in, Thaib Thahir . (1966) Cet. I, Ilmu Mantiq (Logika).Jakarta: Wijaya.

Ahmad, M. Idrus .H. (2012) Signifikansi Memahami Logika Dasar . Jurnal Subtantia.
Vol 14 No. 1. Hal. 38-39.

Bakry Hasbullah. (1981) Sistematik Filsafat, Jakarta : Widjaja.

Hasan, M. Ali. (1995) Cet. II, Ilmu Mantiq Logika. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

KSI Al-Khoirot. (2021).“Terjemah Mantiq Sullamul Munauraq” di akses pada 19


Maret2021. https://www.alkhoirot.org/2018/04/terjemah-mantiq-sullamul-
munauraq.html.

M. Sommers. (1992) Cet. III, Logika. Bandung : Alumni, 1992.

Mehra, Partap Sing. (1980) Pengantar Logika Tradisionil, Bandung : Bina Cipta.

Surajiyo, dkk. (2006)Dasar-Dasar Logika. Jakarta:Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai