Anda di halaman 1dari 2

Ilmu mantiq memiliki 10 aspek dasar untuk dipelajari,

diantaranya adalah
1. pengertiannya (ta’rif),
Ilmu manitiq adalah ilmu yang membahas tata aturan berpikir benar berkenaan
dengan obyek pikir untuk memperoleh kebenaran.

2.  Obyeknya (maudhu’)
bahwa obyek kajian Ilmu Mantiq adalah pengkajian terhadap esensi dan substansi
subyek/pelaku nalar (nathiq), obyek nalar (manthuq), dan metode nalar (manhaj nathiq).

3. , Kegunaannya (tsmarah)
1. Melatih, mendidik, dan mengembangkan potensi akal dalam mengkaji obyek pikir dengan
menggunakan metodologi berpikir.
2. Menempatkan persoalan dan menunaikan tugas pada situasi dan kondisi yang tepat.
3. Membedakan proses dan kesimpulan berpikir yang benar (hak) dan yang salah (batil).

4. , Keutamaannya (fadhl),
Keutamaan ilmu manti1 di antaranya dapat mengungguli dan memberi nilai tambah
terhadap disiplin ilmu-ilmu lainnya, sebab kegunaan ilmu manti1 bersifat umum.

5.  Hubungannya dengan ilmu lain (nisbah),


dapat dipahami bahwa hubungan Ilmu mantiq dengan ilmu ilmu lainnya terletak pada
fungsinya sebagai alat dan kaidah pembuatan teori yang menjadi isi setiap disiplin ilmu.

6.  Peletak dasar / yang pertama menyusunnya (wadhi’),


Yunani, Para peneliti sejarah pemikiran manusia menjuluki Aristoteles sebagai
peletak dasar bangunan ilmu mantiq. Karya tulis Aristoteles dalam bidang logika di antaranya
Organon Oa Laterpratation dan Prior Arsilyteis.
Dalam perkembangan berikutnya, mantiq Aristo ditransfer ke dunia Islam melalui
kegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulah Abbasiyah (tahun 153-656
H). Upaya penerjemahan itu antara lain dilakukan oleh Abdullah bin Mughafa sekretaris Abu
Ja’far al-Mansur- dan Muhammad bin Abdullah Mughafa. Setelah itu disusul oleh penulis
lain seperti Ya’kub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi, ibn Sina, al-Ghazali, dan ibn Rusyd dengan
cara memberi ulasan (syarah) dan memilah-milah disesuaikan dengan tradisi ilmiah islami
pada zamannya.
7.  Namanya (ism), 
Para pakar bidang pemikiran menyebut disiplin ilmu yang membahas metodologi
berpikir ini dengan sebutan-sebutan berikut:
- Ilmu Mantiq
-Ma’yar al-Ulum
-Ilm al-Mizan
- Ilm al-Ulum

8. Pengambilannya (istimdad)
 adalah akal, yang merupakan hidayah dari Allah swt. Dengan akal, manusia berbeda
dengan makhluk Allah lainnya. Bahkan, karena akal inilah manusia diberi beban untuk
memikul hidayah Din al-Islam.

9. , Hukum mempelajarinya (hukm al-syar’i)


Para ulama sepakat bahwa hukum mempelajari ilmu mantiq Islami adalah sama
dengan mempelajari ilmu keislaman lainnya, sesuai dengan perintah Nabi Muhammad saw.

10., Problematikanya (masail).

 Pengkajian terhadap pengertian.


 Pengkajian terhadap kekputusan.
 Pengkajian terhadap penuturan.
 Pengkajian terhadap pembuktian kebenaran penalaran.

https://www.synaoo.com/ilmu-mantiq/

Anda mungkin juga menyukai