Anda di halaman 1dari 5

library.uns.ac.id□ digilib.uns.ac.

id□







□ BAB I
□□ PENDAHULUAN


□ A. Latar Belakang
□□ Menggambar menjadi salah satu kegiatan pembelajaran yang menarik bagi

□ siswa karena secara alamiah anak–anak sangat suka menggambar atau mencoret-

□ coret benda sebagai bentuk penyampaian emosi dan imajinasi siswa. Pendidikan
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di sekolah dasar memiliki peranan yang
sangat besar dalam mengakomodasi emosi dan imajinasi siswa karena
menggambar merupakan salah satu bagian dalam mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006,
menyebutkan bahwa mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan, yaitu: (1) memahami konsep dan pentingnya
seni budaya dan keterampilan, (2) menampilkan sikap apresiasi terhadap seni
budaya dan keterampilan, (3) menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan
keterampilan, dan (4) menampilkan peran serta dalam seni budaya dan
keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Kemampuan tersebut
dapat dikembangkan apabila siswa mendapatkan bimbingan dan pembelajaran
yang optimal di sekolahnya.
Pembelajaran yaitu setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru (Sagala, 2011: 61).
Pembelajaran yang dilakukan antara guru dan siswa hendaknya mengacu pada
peningkatan aktivitas dan partisipasi siswa. Guru tidak hanya melakukan kegiatan
penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi
guru diharapkan mampu membawa siswa untuk aktif dalam berbagai bentuk
belajar, berupa belajar penemuan, belajar mandiri, belajar kelompok, belajar
memecahkan masalah, dan sebagainya. Hasil belajar siswa selain dipengaruhi
oleh metode pembelajaran juga dipengaruhi oleh partisipasi siswa. Jika siswa aktif
dan berpartisipasi dalam pembelajaran, maka tidak hanya aspek prestasi saja yang
diraihnya namun ada aspek lain yang diperoleh yaitu aspek afektif dan aspek
sosial.

1
library.uns.ac.id□

digilib.uns.a2c.id□







□ Observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas III SDN 4 Bumirejo pada

□ tanggal 14 November 2018 menunjukkan bahwa proses pembelajaran

□ menggambar belum dilaksanakan secara optimal. Pada saat pembelajaran, guru

□ cenderung menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab. Hal tersebut

□ membuat siswa merasa jenuh ketika selalu belajar dengan guru yang selalu

□ menggunakan metode yang sama. Dalam pelaksanaan tanya jawab, siswa

cenderung pasif dan kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan guru
sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan menyebabkan peserta didik hanya
mengikuti apa yang diperintahkan guru. Selain observasi, dilakukan juga
wawancara dengan guru kelas III SDN 4 Bumirejo. Melalui wawancara, guru
mengungkapkan bahwa biasanya hanya menggunakan media visual dalam praktik
menggambar kemudian siswa menggambar sesuai gambar yang dicontohkan guru.
Guru belum menerapkan model maupun media yang melibatkan siswa aktif dalam
pembelajaran.
Hal ini diperkuat dengan penilaian menggambar imajinatif pada Kelas III
Semester I tahun ajaran 2018/2019 yang menunjukkan fakta bahwa kemampuan
menggambar imajinatif siswa masih rendah. Dari 15 siswa, hanya 6 siswa yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk
mata pelajaran SBK adalah 75. Jika dipersentasekan ada 60% siswa yang nilainya
belum mencapai KKM, sedangkan 40% siswa lainnya sudah mencapai KKM
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 1 halaman 76).
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, diperlukan
tindakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata
pelajaran SBK khususnya materi menggambar imajinatif. Untuk menciptakan
proses pembelajaran yang efektif salah satu caranya adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang efektif juga. Dengan menerapkan model pembelajaran
yang efektif diharapkan siswa dapat termotivasi dalam mengembangkan
kreativitasnya dan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajarnya. Salah satu
model pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kualitas belajar siswa
yaitu model pembelajaran sinektik. Sebagaimana pendapat Kamaluddin (2017):
library.uns.ac.id□

digilib.uns.a3c.id□







□ According to one among the learning model that can influence the quality of
□ student learning is the learning model application synectic. Although
□□ according to the research on a synectic learning model states that teaching
□ synectic students with models are not easy, it takes the proper infrastructure

□ to faculitate business activity as a synectic analogy.

□ Maksud dari kutipan tersebut adalah salah satu diantara model pembelajaran

□ yang dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa adalah aplikasi pembelajaran

model sinektik.Walaupun menurut penelitian pada model pembelajaran sinektik
menyatakan bahwa mengajar siswa dengan model sinektik tidak mudah,
dibutuhkan infrastruktur yang tepat untuk memfasilitasi aktivitas analogi sinektik
siswa. Menurut Huda (2013:101), model pembelajaran sinektik adalah model
pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan siswa untuk bisa melatih dan
mengembangkan kreativitasnya dalam menggambar baik secara individu maupun
kelompok. Selain itu, model sinektik memiliki kelebihan yaitu kegiatan
pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa berperan aktif dalam
pembelajaran.
Selain menerapkan model pembelajaran yang efektif, guru juga dapat
menggunakan media yang menarik yang dapat menunjang tercapainya
kompetensi pada materi menggambar imajinatif.Salah satu jenis media audio
visual yaitu video. Menurut Sadiman (2014: 74) video adalah media audio visual
yang menyajikan pesan dalam bentuk gambar dan suara. Dengan penayangan
video, siswa dapat merasa seolah-olah mereka berada atau turut serta dalam
suasana yang digambarkan. Dengan demikian, media video diharapkan mampu
menumbuhkan dan mengembangkan imajinasi pada siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Sinektik dengan Media Video dalam
Peningkatkan Pembelajaran SBK tentang Menggambar Imajinatif pada
Siswa Kelas III SD Negeri 4 Bumirejo Tahun Ajaran 2018/2019”. Diharapkan
melalui penerapan model pembelajaran sinektik dengan media video dapat
meningkatkan pembelajaran SBK tentang menggambar imajinatif.
library.uns.ac.id□

digilib.uns.a4c.id□







□ B. Rumusan Masalah

□ Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas untuk

□ memfokuskan kegiatan penelitian, maka perlu disusun rumusan masalah

□ penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini

□ sebagai berikut:

□ 1. Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran sinektik dengan

media video dalam peningkatan pembelajaran SBK tentang menggambar
imajinatif pada siswa kelas III SDN 4 Bumirejo Tahun Ajaran 2018/2019?
2. Apakah model pembelajaran sinektik dengan media video dapat meningkatkan
pembelajaran SBK tentang menggambar imajinatif pada siswa kelas III SDN 4
Bumirejo Tahun Ajaran 2018/2019?
3. Apa saja kendala dan solusi dalam penerapan model pembelajaran sinektik
dengan media video dalam peningkatan pembelajaran SBK tentang
menggambar imajinatif pada siswa kelas III SDN 4 Bumirejo Tahun Ajaran
2018/2019.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran sinektik
dengan media video dalam peningkatan pembelajaran SBK tentang
menggambar imajinatif pada siswa kelas III SDN 4 Bumirejo Tahun Ajaran
2018/2019.
2. Meningkatkan pembelajaran SBK tentang menggambar imajinatif melalui
model pembelajaran sinektik dengan media videopada siswa kelas III SDN 4
Bumirejo Tahun Ajaran 2018/2019.
3. Mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penerapan model pembelajaran
sinektik dengan media video dalam peningkatan pembelajaran SBK
tentangmenggambar imajinatif pada siswa kelas III SDN 4 Bumirejo Tahun
Ajaran 2018/2019.
library.uns.ac.id□

digilib.uns.a5c.id□







□ D. Manfaat Penelitian

□ Berdasarkan tujuan di atas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

□ adalah:

□ 1. Manfaat Teoretis

□ a. Memberikan sumbangan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan

□ dengan model pembelajaran sinektik untuk meningkatkan pembelajaran

SBK tentang menggambar imajinatif.
b. Digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang akan datang tentang
pembelajaran menggambar imajinatif di kelas III Sekolah Dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar imajinatif
2) Meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Bagi Guru
1) Menambah wawasan guru tentang model pembelajaran sinektik
2) Memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan
metode dan model pembelajaran yang tepat
3) Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya
c. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 4 Bumirejo khususnya pada
pembelajaran SBK
d. Bagi Peneliti
Sebagai bahan informasi seberapa besar peningkatkan kreativitas
menggambar imajinatif melalui penerapan model pembelajaran sinektik
dengan media video

Anda mungkin juga menyukai