Anda di halaman 1dari 11

Vol.

7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP


MELALUI MODEL MIND MAPPING
BERBANTU MEDIA VISUAL SISWA SEKOLAH DASAR

F. Ni’mah1, N. Fajrie2, D. Kurniati3


123
Program Studi Magister Pendidikan Dasar
Universitas Muria Kudus
Kudus, Indonesia

e-mail: fariehaniemah@gmail.com1, nur.fajrie@umk.ac.id2 ,


diah.kurniati@ umk.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis peingkatan kemampuan pemahaman konsep siswa melalui
pembelajaran model Mind Mapping berbantu media visual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas selama dua siklus. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
siswa tentang konsep IPS meningkat secara signifikan. Pada siklus I memiliki persentase rata-rata
pemahaman konsep IPS sebesar 73% (baik), dan siklus II menjadi 85% (sangat baik). Persentase siswa
dengan nilai lebih dari 70 meningkat siklus I 71% dan siklus II 89%. Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan bahwa menggunakan model mind mapping dengan media visual dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.. Penelitian ini menyarankan agar siswa menggunakan pengalaman mencatat
dengan mind mapping untuk meningkatkan pemahaman konsep.

Kata kunci: Media Visual; Mind Mapping; Pemahaman Konsep

Abstract
This study aims to analyze students' concept understanding ability through Mind Mapping model
learning with visual media. This research is a class action research during two cycles. This research
design uses the Kemmis and Taggart model which consists of planning, implementation, observation, and
reflection. The results showed that students' understanding of social studies concepts increased
significantly. Cycle I had an average percentage of understanding of social studies concepts of 73%
(good), and cycle II became 85% (very good). The percentage of students with a score of more than 70
increased in cycle I 71% and cycle II 89%. Based on these results, it shows that using a mind mapping
model with visual media can increase students' concept understanding. This study suggests that students
use the experience of taking notes with mind mapping to improve concept understanding.

Keywords : Visual Media; Mind Mapping; Concept Understanding

PENDAHULUAN Pembelajaran IPS dianggap


Pendidikan merupakan usaha untuk membosankan dan tidak menarik bagi
mencapai tujuan bangsa dalam siswa. Berdasarkan pendapat dari Syarah,
mencerdaskan generasi bangsa melalui (2022) pembelajaran IPS masih dianggap
proses belajar mengajar di sekolah. membingungkan, membosankan dan tidak
Menurut Hasanah & Suyadi, (2020) menarik bagi peserta didik karena yang
pelajaran IPS yaitu mengajarkan tentang dikaji dalam pembelajaran IPS adalah
ilmu-ilmu sosial, keterampilan sosial, dan manusia dan berbagai macam masalah di
pentingnya sosial dalam kehidupan sehari- masyarakat. Selain itu juga, pada
hari di masyarakat. Sehingga melalui pembelajaran IPS sarat akan materi dan
pembelajar IPS peserta didik diarahkan hafalan, siswa cenderung merasa bosan
menjadi warga Negara yang demokratis, dan menjemukan terhadap pemelajaran
bertanggung jawab dan cinta damai. IPS karena cenderung bersifat

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 310


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

memoryzing terhadap isi buku teks hasil belajar yang baik belum tentu
belaka. membuktikan siswa paham dengan
Hal diatas senada dengan temuan konsep yang diajarkan. Apabila siswa
pada saat melakukan observasi dan menguasai materi dan memiliki
wawancara dengan guru SD 3 Mejobo pemahaman yang utuh, maka hasil belajar
yaitu rendahnya nilai siswa materi dan prestasi siswa dapat meningkat.
proklamasi 36% siswa mendapatkan nilai Dengan demikian, pemahaman konsep
dibawah KKM, dan hanya 64% siswa yang sangatlah penting bagi siswa sekolah
mendapat nilai diatas KKM. Siswa dasar terutama dalam mata pelajaran IPS.
mengalami kesulitan untuk Sementara menurut Prianda
menghubungkan apa yang mereka pelajari Muhammad alif, (2019) siswa memiliki
hari ini dengan apa yang mereka pelajari motivasi yang rendah terhadap apa yang
kemarin karena guru tidak memahami disampaikan guru, karena penggunaan
materi yang diajarkan dan banyak materi metode ceramah dinilai membosankan,
yang diajarkan secara hafalan. Akibatnya, metode ini digunakan dalam berbagai
rata-rata pemahaman IPS siswa hanya mata pelajaran seperti mata pelajaran IPS
mendapat persentasi 61%. Guru saat ini dibutuhkan sebuah metode pembelajaran
menggunakan model pembelajaran yang mampu memberikan inovasi dalam
konvensional, yang hanya berfokus pada kegiatan pembelajaran supaya lebih
penjelasan guru. Akibatnya, siswa merasa menarik dan tidak membosankan.
bingung, bosan, atau tidak tertarik dengan Penggunaan model dan media yang tepat
pembelajar IPS akan berdampak pada akan dapat menarik siswa dalam belajar.
pemahaman konsep mereka tentang Salah satu metode yang dapat digunakan
pembelajaran IPS. oleh guru adalah model pembelajaran
Guru memiliki peran yang sangat mind mapping.
penting untuk menarik minat siswa Mind mapping merupakan cara
terhadap pembelajarn IPS. Yestiani & mencatat yang kreatif dan efektif. Dalam
Zahwa, (2020) menyatakan bahwa pembuatan mind mapping dapat
kurangnya pemahaman siswa pada menggunakan warna-warna agar menarik.
pembelajaran salah satunya kurangnya Selain itu juga dalam pembuatan mind
peran guru dalam proses pembelajaran. mapping diawali dengan pemilihan kata
Peran guru di sekolah dasar sangat kunci kemuadian dijabarkan dan
diperlukan karena siswa SD masih kurang dihubungkan dengan garis-garis agar
dalam daya tangkap terhadap sesuatu dapat membuat keterkaitan antar garis
yang dilihat dan didengar. Dalam tersebut dengan kata kunci yang
pembelajaran seorang guru memiliki peran digunakan. Selain itu dalam pembuatan
yang penting untuk keberhasilan dalam mind mapping dapat ditambah dengan
pembelajaran. Sebagaimana dengan yang gambar-gambar yang relevan agar catatan
telah dikemukakan oleh Buchari, (2018) terlihat menarik untuk dibaca. Dalam
yang menyatakan bahwa dalam pembuatan mind mapping siswa harus
pengelolaan pembelajaran guru memiliki pemahaman yang utuh agar
memegang peranan yang sangat penting, dapat menguraikan kata kunci, singga
guru sebagai pelaksana yang menetukan siswa dapat lbih mudah mengingat dan
keberhasilan dalam pembelajaran. Guru memahami materi.
harus mampu menciptakan situasi belajar Penggunaan model dan media yang
yang menyenangkan. tepat akan menjadikan pembelajaran lebih
Faktor yang menyebabkan menyenangkan. Menurut Trisnani & Puji
rendahnya pemahaman konsep siswa Utami, (2020) media pembelajaran yang
dalam pembelajaran tematik disebabkan tepat dan efektif dapat menciptakan
oleh faktor internal berupa minat belajar, suasana belajar yang kondusif dan
kebiasaan belajar dan motivasi belajar mendorong keberhasilan proses belajar
siswa yang masih buruk. Sementara itu mengajar. Upaya peningkatan
menurut Tsabit et al., (2020) salah satu kemampuan pemahaman konsep siswa
komponen yang mempengaruhi hasil dapat didukung dengan penggunaan
belajar siswa adalah pemahaman. Namun media. Sementara itu menurut Astuti et al.,

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 311


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

(2020) media juga menjadi suasana dan memahami pelajaran karena semua
proses pembelajaran akar tidak yang berhubungan dengan pelajaran
membosankan dan membuat siswa aktif. menjadi menarik sesuai dengan kreativitas
Peneliti memilih penggunaan model masing-masing.
pembelajaran mind mapping berbantuan Penelitian ini juga sejalan dengan
media visual. Menurut Suhaemi et al., penelitian yang dilakukan oleh Palufi &
(2020) media Visual merupakan Fauziah, (2022) menjelaskan bahwa
penyampaian pesan atau informasi secara kemampuan mind map dianggap mampu
teknik dan kreatif yang mana membantu siswa dalam menerima materi
menampilkan gambar, grafik serta tata berupa konsep yang rumit dikarenakan
dan letaknya jelas, sehingga penerima banyaknya visualisasi yang mampu
pesan dan gagasan dapat diterima membantu siswa dalam mengingat dan
sasaran. memahami konsep dengan baik, siswa
Dalam penelitian ini menggunakan mampu lebih fokus pada materi yang telah
4 media visual yaitu history tree yaitu dirancang siswa dengan berbantuan
media visual yang berisi tentang sejarah warna serta gambar yang telah dibuat.
peristiwa sebelum proklamasi, komic Selain itu pada penelitian yang dilakukan
proklamasi yaitu media yang berisi cerita oleh Suhaemi et al., (2020) menjelaskan
mengenai perdebatan golongan muda dan bahwa siswa dapat memahami konsep
golongan tua dalam peristiwa proklamasi, pada mata pelajaran IPS melalui media
puzzle hero yaitu berisi tentang potogan visual. Hal ini dapat dijadikan alternative
gambar pahlawan yang terlibat dalam media pembelajaran agar dapat menarik
peristiwa proklamasi, dan merdeka card siswa dalam belajar. Pada penelitian
yaitu kartu yang berisikan hal-hal yang Permatasari & Kuswendi, (2021)
dapat dilakukan untuk mengisi menjelaskan bahwa mind mapping
kemerdekaan dan mengenang peristiwa berbantuan media globe dan atlas dapat
proklamasi. membuat siswa lebih mudah dalam
Berdasarkan penelitian yang mengingat dan memahami materi.
dilakukan oleh Aulia et al., (2020) Berdasarkan uraian diatas bahwa
menjelaskan bahwa kemampuan siswa pembelajaran IPS mengandung materi
dalam pemahaman konsep IPS yang konsep yang bersifat komplek.
menurun dapat diberikan solusi untuk Permasalahan tersebut dapat diatasi
mengatasi masalah tersebut dengan dengan menggunakan mind mapping,
menerapkan pembelajaran metode mind siswa dapat termotivasi dalam belajarnya
mapping. Metode mind mapping dengan dukungan media visual untuk
merupakan suatu metode pembelajaran memahami materi sehingga dapat tercapai
yang sangat baik digunakan oleh guru tujuan pembelajaran. Menurut uraian latar
untuk meningkatkan daya hafal siswa dan belakang yang telah disampaikan peneliti,
pemahaman konsep siswa yang kuat. maka judul penelitian ini adalah
Mind Mapping dapat digunakan untuk “Kemampuan Pemahaman Konsep
membantu tugas-tugas yang berkaitan Melalui Model Mind Mapping Berbantu
dengan penguasaan konsep siswa. Media Visual Pada Siswa Sekolah Dasar”.
Penelitian ini juga sejalan dengan Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
penelitian yang dilakukan oleh Gustini et menganalisis peningkatan kemampuan
al., (2022) metode yang dapat digunakan pemahaman konsep siswa melalui
dalam kegiatan pembelajaran IPS untuk pembelajaran model Mind Mapping
menguatkan pengetahuan dan berbantu media visual.
pemahaman peserta didik terhadap
bahan-bahan yang telah dibacanya adalah METODE
metode pembelajaran Mind Mapping. Mind Penelitian ini dilaksanakan pada
Mapping menawarkan pembelajaran yang siswa sekolah dasar di Kecamatan
berbeda, dimana siswa dituntut untuk Mejobo, Kabupaten Kudus. Penelitian ini
kreatif. Dengan membuat catatan sendiri dilakukan pada siswa kelas lima sekolah
yang tidak membosankan, juga dasar di Mejobo yang berjumlah 28 siswa
mempermudah siswa dalam menghafal yang terdiri dari 17 siswa putri dan 11

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 312


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

siswa putra. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi antar rater. Hasil
jenis penelitian tindakan kelas. Menurut realibilitas tes tersebut dinyatakan layak
Ginting et al., (2022) Penelitian Tindakan digunakan untuk tes pemahaman konsep.
Kelas (PTK) atau classroom action Penelitian ini menggunakan analisis
research merupakan upaya yang data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data
digunakan dalam upaya memperbaiki atau kuantitatif dianalisis dengan analisis
meningkatkan mutu pembelajaran. statistic deskriptif berbantuan SPSS. Pada
Model penelitian ini menggunakan penelitian ini analisis kuantitatif digunakan
model yang dikemukakan oleh Kemmis untuk menganalisis hasil tes sebagai
dan Mc. Tagart. Dalam Asrori & Rusman, evaluasi tindakan. Sedangkan menurut
(2020) terdapat empat tahapan yang Rijali, (2019) analisis data kualitatif adalah
dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) analisis yang digunakan untuk memeriksa
Pelaksanaan (3) Pengamatan dan (4) keabsahan data berdasarkan kriteria
refleksi. Adapun desain PTK yang tertentu. Analisis data kualitatif pada
dikemukakan oleh kemmis & Mc. Taggart penelitian ini digunakan untuk
dalam Asrori & Rusman, (2020) dapat menganalisis hasil wawancara dan hasil
digambarkan sebagai berikut: observasi dalam pembelajaran,analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif.
Aktifitas dalam analisis data, yaitu reduksi
data, display data, dan penerikan
kesimpulan. Dalam penelitian ini
menggunakan kriteria pemahaman konsep
IPS yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 1. Kategori Indikator Pemahaman


Konsep
Persentase Nilai Kategori
80,1% -100 % A Sangat Baik
60,1% – 80 % B Baik
40,1% – 60 % C Cukup
20,1% – 40 % D Kurang
Gambar 1. Alur PTK Model Kemmis &
McTaggart 0 – 20 % E Sangat Kurang

Data penelitian ini menggunakan Tabel 1 diatas menjelaskan


data kuantitatif dan data kualitatif. Data mengenai 5 kategori indikator pemahaman
kuantitatif berupa hasil nilai tes konsep. Terdapat 5 kategori pemahaman
sedangkan data kualitatif berupa data konsep yaitu persentase 80,1% - 100%
hasil wawancara dan observasi. Teknik memperoleh nilai A dengan kategori
pengumpulan data penelitian sangat baik, yaitu persentase 60,1% -
menggunakan teknik (1) observasi 80% memperoleh nilai B dengan kategori
menggunakan lembar observasi aktivitas baik, yaitu persentase 40,1% - 60%
siswa (2) wawancara berpedoman pada memperoleh nilai C dengan kategori
lembar pertanyaan (3) tes menggunakan Cukup, yaitu persentase 20,1% - 40%
soal test essay, (4) dokumentasi. memperoleh nilai D dengan kategori
Untuk menguji validitas instrument kurang, sementara yaitu persentase 0% -
yang digunakan, penulis menggunakan 20% memperoleh nilai E dengan kategori
validitas isi dan pendapat ahli. Hasil uji sangat kurang.
validitas isi menunjukkan bahwa
Instrumen tes tersebut dikatakan layak HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk dibagikan untuk tes pemahaman Penelitian tindakan kelas ini yang
konsep siswa.. M enurut (Harefa, 2021) dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu
Reliabilitas merupakan keajegan siklus I dan siklus II untuk mengetahui
instrument dalam menilai apa yang peningkatan pemahaman konsep siswa.
dinilainya. Penelitian ini menggunakan Sebelum melaksanakan siklus I peneliti

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 313


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

juga telah melaksanakan penelitian pra- berikut (1) Peneliti menyampaikan tujuan
siklus untuk memperoleh data kondisi dan topik pembelajaran hari ini; (2) Peneliti
awal peserta didik sebelum adanya menggunakan media visual untuk
tindakan. Berdasarkan hasil wawancara, menjelaskan materi; (3) Peneliti
observasi dan dokumentasi terhadap nilai mengajukan pertanyaan kepada siswa
siswa ternyata ditemukan bahwa siswa untuk menemukan kata kunci; (4) Siswa
rendah dalam memahami konsep dibagi menjadi kelompok 4-5 orang per
pembelajaran pada pelajaran IPS. kelompok dengan mempertimbangkan
Langkah yang dilakukan pada siklus aspek akademik dan sosial; dan (5) Setiap
1 dan siklus 2 sama yaitu dimulai dari kelompok menerima sumber belajar dan
perencanaan (Planning), tindakan (action), bacaan. (6) Selanjutnya, guru memberikan
pengamatan (observation), dan refleksi tugas kepada siswa untuk membuat Mind
(reflection). Pada tahap perencanaan mapping; (7) setiap kelompok memiliki
(planning) peneliti menyususn RPP kesempatan untuk mempresentasikan
menggunakan model mind mapping. Selai hasilnya; (8) guru melakukan evaluasi
itu juga peneliti menyiapkan LKS untuk menilai kemajuan kelompok; dan (9)
mengenai pembuatan mind mapping. guru melakukan refleksi kegiatan
Peneliti juga menyiapkan lembar pembelajaran hari ini.
observasi dan lembar wawancara yang Dalam pelaksanaan tindakan peneliti
telah dinyatakan layak digunakan juga melakukan pengamatan melalui
berdasarkan hasil validasi dan reliabilitas. lembar observasi yang tekah disiapkan
Pada tahapan tindakan peneliti dengan bantuan guru dan teman sejawat.
melakukan pembelajaran berdasarkan Pada tahap revisis penelitin melakukan
RPP yang telah disusun. Peneliti refleksi pada pembelajaran selama siklus I
menggunakan model mind mapping dan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya.
media visual. Untuk melakukan Berikut tabel hasil interval nilai
pembelajaran, peneliti menggunakan pemahaman konsep pada siklus I.
langkah model Mind Mapping sebagai

Tabel 2. Nilai interval Siklus I


Nilai Frek % Kriteria
55,0 – 62,4 3 10,7% Sangat rendah
62.5 – 69,9 5 17,8% Rendah
70,0 – 77,4 10 35,7% Cukup
77,5 – 84,9 5 17,8% Baik
85,0 – 92,4 3 10,7% Sangat baik
92,5 – 100 2 7,1% Memuaskan
Jumlah 28 100% -
Nilai terendah 58.41
Nilai tertinggi 92,84
Rata-rata 73,46

Menurut tabel 2 nilai interval terendah sebesar 56,41 dan nilai tertinggi
pemahaman konsep siklus I menunjukkan sebesar 92,84. Secara klasikal siswa
bahwa 20 siswa sudah memahami konsep memperoleh nilai rata tes pemahamn
dan 8 siswa masih belum memahaminya. konsep sebesar 73,46 dengan kategori
Terdapat 3 siswa yang masih dalam cukup. Sementara itu pada siklus I
kriteria sangat rendah, 5 siswa dengan persentase secara klasikal pemahaman
kategori rendah, 10 siswa dengan kategori konsep siswa dengan nilai ≥ 70
cukup, 5 siswa dengan kategori baik, 3 memperoleh sebesar 71%. Gambar
siswa dengan kategori sangat baik dan 2 berikut menunjukkan persentase
siswa dalam kategori memuaskan. Nilai pemahaman konsep siswa pada setiap
indikatornya.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 314


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

Gambar 2. Persentase Capaian Pemahaman Konsep Tiap Indikator Siklus I

Berdasarkan gambar 2 terdapat indikator yang masih belum memenuhi


kekurangan pada jumlah indikator indikator keberhasilan.
menampilkan konsep dalam berbagai Pemahaman konsep siklus I
bentuk mind mapping. Pada indikator memperoleh kategori baik dengan rata-
pertama mendefinisikan konsep rata sebesar 73%, tetapi belum mencapai
mengalami peningkatan pada siklus 1 tingkat keberhasilan indikator sebesar
memperoleh persentase sebesar 78%. lebih dari 75%. Sehingga dalam penelitian
Pada indikaor kedua mencontohkan ini dilanjutkan dengan penerapan pada
konsep pada siklus 1 mendapatkan siklus II. Pada siklus II peneliti melakukan
persentase sebesar 82%. Pada indikator tindakan yang sama dengan siklus I
ketiga mempresentasikan dalam bentuk namun mengalami perubahan perbaikan
Mind mapping pada siklus I memperoleh sesuai hasil refleksi. Dengan demikian
persentase sebesar 58%. Pada indikator pada siklus II hasil penelitian mengalami
keempat mengubah mind mapping ke peningkatan sesuai harapan peneliti. Hasil
bentuk uraian memperoleh persentase tes siklus II menunjukkan peningkatan
sebesar 72%. Sementara itu indikator setelah dilakukan tindakan perbaikan pada
kelima mengenai mengenal makna dan siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil 25
interpretasi pada siklus I memproleh siswa sudah memenuhi kriteria baik, dan
persentase 76%.secara keseluruhan hasil hanya 3 siswa yang belum memenuhi
yang diperoleh sudah baik namun perlu kriteria yaitu DAS, IUA, dan NAN. Nilai
adanya perbaikan Karenna terdapat interval pemahaman siswa selama siklus II
dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Nilai interval Siklus II


Nilai Frek % Kriteria
55,0 – 62,4 1 3.6% Sangat rendah
62.5 – 69,9 2 7,1% Rendah
70,0 – 77,4 5 17,9% Cukup
77,5 – 84,9 10 35,7% Baik
85,0 – 92,4 6 21,4% Sangat baik
92,5 – 100 4 14,3% Memuaskan
Jumlah 28 100% -
Nilai terendah 62.53
Nilai tertinggi 96.74
Rata-rata 85.21

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 315


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

Berdasarkan tabel 3 diatas, Hasil Dalam penelitian siklus II setelah


persentase pemahaman konsep klasikal diadakan evaluasi didapatkan bahwa
dengan nilai lebih dari 70 menunjukkan paeningkatan juga terjadi pada setiap
peningkatan pada setiap siklus. . Terdapat indikator pemahaman konsep yang
1 siswa yang masih dalam kriteria sangat digunakan peneliti. Dalam pembelajaran
rendah, 2 siswa dengan kategori rendah, 5 siklus II siswa terlihat lebih antusias dan
siswa dengan kategori cukup, 10 siswa termotivasi dalam pembelajaran. Siswa
dengan kategori baik, 6 siswa dengan menyimak apa yang disampaikan guru
kategori sangat baik dan 4 siswa dalam dengan baik. Pada siklus II siswa telah
kategori memuaskan. Nilai terendah memahami kegiatan yang akan dilakukan
sebesar 62,53 dan nilai tertinggi sebesar karena peneliti melakukan kegiatan
96,74. Secara klasikal memperoleh rata- pemeblajaran yang sama dengan siklus I.
rata sebesar 85,21. Hasil penelitian siklus peneliti hanya melakukan perbaikan pada
II mengalami peningkatan yang signifikan. eberapa kegiatan saja sehingga siswa
Pada siklus 1 memperoleh 73%, telah memahami tugas yang diberikan
persentase pemahaman konsep IPS guru dalam membuat mind mapping.
siswa kelas V mengalami peningkatan Diagram berikut menjelaskan persentase
sebesar 12% sehingga siklus II menjadi peningkatann tiap indikator pemahaman
85%. Hasil penelitian pada siklus II telah konsep.
memenuhi indikator keberhasilan.

Gambar 3. Pencapaian Pemahaman Konsep IPS Tiap Indikator Siklus II

Pada gambar 3 siklus I persentase sebagian besar siswa telah dapat


rata-rata pemahaman konsep IPS mendefinisikan konsep proklamasi
siswa 73% dengan kriteria baik, tetapi dengan baik. Pada indikaor kedua
naik menjadi 85% dengan kriteria sangat mencontohkan konsep pada siklus 1
baik pada siklus II. Peningkatan yang mendapatkan persentase sebesar 82%
signifikan terjadi pada 5 indikator. Pada mengalami peningkatan yang cukup
indikator pertama mendefinisikan signifikan pada siklus II menjadi 92%.
konsep mengalami peningkatan pada Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa
siklus 1 sebesar 78% menjadi 85% pada sudah dapat menunjukkan contoh
siklus II. Peningkatan ini terlihat dimana konsep materi proklamasi dalam
pembelajaran.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 316


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

Gambar 4. Hasil Mind Mapping Siswa

Berdasarkan gambar 4 hasil mind sekedar pengetahuam, tetapi juga agar


mapping siswa sudah mulai siswa dapat memanfaatkan apa yang
menunjukkan beberapa warna dan judul dipelajari. Pemahaman terjemahan,
yang jelas. penyajian mind mapping penafsiran, dan eksrapolasi adalah tiga
sudah baik dan sesuai dengan materi. tingkat pemahaman yang diidentifikasi
keterangan dicabangcabangnya telah berdasarkan hasil evaluasi yang
sesuai. Mind mapping lengkap dan dilakukan pada akhir siklus.
disertai informasi Hasil penelitian ini sebanding dan
tambahan serta keterbacaannya juga berbeda dengan penelitian oleh Aulia et
jelas. Pada indikator ketiga al., (2020), riset Gustini et al., (2022),
mempresentasikan dalam bentuk Mind riset Palufi & Fauziah, (2022), riset
mapping juga mengalami peningkatan Suhaemi et al., (2020), riset Permatasari
yang cukup signifikan dimana pada & Kuswendi, (2021). Penggunaan
siklus I memperoleh persentase sebesar model mind mapping dan media visual
58% menjadi 76% pada siklus II. Hal ini dalam pembelajara adalah kesamaan
ditunjukkan dengan hasil mind mapping antara penelitian ini dengan penelitian
yang dibuat siswa pada materi sebelumnya, perbedaannya terdapat
proklamasi suda baik dan sebagian pada focus penelitian yang akan
besar siswa telah dapat membuat mind dibahas.
mapping sesuai dengan materi yang Hasil penelitian memiliki kesamaan
telah dibagi oleh peneliti. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pada indikator eempat mengubah Aulia et al., (2020) yang menunjukkan
mind mapping ke bentuk uraian. Dalam bahwa kemampuan siswa memahami
indikator ini juga mengalami peningkatan konsep IPS telah meningkat. Hal Ini
dimana pada siklus I memperoleh ditunjukkan dengan peningkatan nilai
persentase sebesar 72% menjadi 78% rata-rata kelas dan peningkatan nilai
pada siklus II. Hal ini terlihat pada hasil persentase pada setiap indikatornya.
siswa dalam menguraikan mind Namun indikator pada penelitian Aulia et
mapping yang dibuat untuk al., (2020) hanya menggunakan empat
dipersentasikan didepan kelas. indikator pemahaman konsep,
Sementara itu indikator kelima mengenai sementara pada penelitian ini terdapat
mengenal makna dan interpretasi juga lima indikator pemahaman konsep yang
mengalami peningkatan, pada siklus I diteliti.
memproleh persentase 76% menjadi Penelitian ini juga sejalan dengan
83% pada siklus II. Pada indikator ini penelitian yang dilakukan oleh Gustini et
terlihat bahwa siswa sudah mampu al., (2022) dalam hasil penelitiannya
mengenal makna dan interpretasi. menunjukkan bahwa penerapan model
Pemahaman mencakup lebih dari pembelajaran kooperatif tipe concept

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 317


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

mapping dapat meningkatkan siklus 1 sebesar 78% menjadi 85% pada


pemahaman konsep dan kreaivitas siklus II. Peningkatan ini terlihat dimana
belajar siswa. Pada penelitian ini sebagian besar siswa telah dapat
memiliki kesamaan mengenai materi mendefinisikan konsep proklamasi dengan
yang digunakan merupakan materi baik. Pada indikator kedua mencontohkan
proklamasi, dan hasilnya juga konsep pada siklus 1 mendapatkan
menunjukkan adanya peningkatan persentase sebesar 82% mengalami
pemehaman konsep dan kreativitas peningkatan yang cukup signifikan pada
dalam menggunakan mind mapping. siklus II menjadi 92%. Hal ini ditunjukkan
Perbedaan dengan penelitian ini adalah sebagian besar siswa sudah dapat
penelitian ini menggunakan media menunjukkan contoh konsep materi
visual. proklamasi dalam pembelajaran.
Penelitian ini juga sejalan dengan Pada indikator eempat mengubah
penelitian yang dilakukan oleh Palufi & mind mapping ke bentuk uraian. Dalam
Fauziah, (2022) menjelaskan bahwa indikator ini juga mengalami peningkatan
kemampuan siswa secara menyeluruh dimana pada siklus I memperoleh
dalam membuat mind sangat baik dan persentase sebesar 72% menjadi 78%
menghasilkan produk mind map. Selain pada siklus II. Hal ini terlihat pada hasil
itu pada penelitian yang dilakukan oleh siswa dalam menguraikan mind mapping
Suhaemi et al., (2020) menjelaskan yang dibuat untuk dipersentasikan
bahwa siswa dapat memahami konsep didepan kelas. Sementara itu indikator
pada mata pelajaran IPS melalui media kelima mengenai mengenal makna dan
visual. Pada penelitian Permatasari & interpretasi juga mengalami peningkatan,
Kuswendi, (2021) menjelaskan bahwa pada siklus I memproleh persentase 76%
mind mapping berbantuan media globe menjadi 83% pada siklus II. Pada indikator
dan atlas dapat membuat siswa mudah ini terlihat bahwa siswa sudah mampu
memahami materi yang disampaikan. mengenal makna dan interpretasi.
Berdasarkan penelitian tersebut Berdasarkan hasil penelitian dapat
penelitian ini memiliki kesamaan bahwa disimpulkan bahwa kemampuan
peningkatan pemahaman konsep pemahaman konsep siswa meningkat
melalui penerapan mind mapping dan melalui mind mapping berbantuan media
penggunaan media visual. Perbedaan visual. Saran dari peneliti guru harus
pada penelitian ini dengan penelitian melakukan inovasi dalam pembelajaran
diatas adalah indikator yang digunakan salah satunya dengan penggunaan model
serta pada media visual yang digunakan dan media pembelajaran yang menarik.
penelitian ini. Berdasarkan hasil Dalam meningkatkan pemahaman konsep
penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa guru dapat menggunakan mind
kemampuan pemahaman konsep siswa mapping dan media visual.
meningkat melalui mind mapping
berbantuan media visual. DAFTAR RUJUKAN
Asrori, & Rusman. (2020). Classroom
PENUTUP action reserach pengembangan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru. In Pena Persada.
pemahaman konsep siswa sekolah dasar
Astuti, N. D., Ahsin, M. N., & Masfuah, S.
mengalami peningkatan yang signifikan.
(2020). Efektivitas Model Group
Hasil pada siklus I pemahamn konsep
Investigation Berbantuan Media
memperoleh persentase sebesar 73%
Watak Kalinyamatan Terhadap
dengan kriteria baik meningkat menjadi
Pemahaman Konsep Siswa. WASIS :
85% dengan kriteria sangat baik.
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(2), 60–
Persentase nilai lebih dari 70 pada siklus I
67.
adalah 71% menjadi 89%. Hasil rata-rata
https://doi.org/10.24176/wasis.v1i2.5
pemahaman konsep IPS siswa memenuhi
001
indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Pada indikator pertama mendefinisikan Aulia, N. R., Hermawan, R., & Rengganis,
konsep mengalami peningkatan pada I. (2020). Penerapan Metode

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 318


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

Pembelajaran Mind Mapping Untuk https://ejournal.unesa.ac.id/index.php


Meningkatkan Kemampuan /pensa/article/view/42149
Pemahaman Konsep IPS Kelas IV
Permatasari, S. N., & Kuswendi, U.
Sekolah Dasar. Jpgsd, 5(1), 71–81.
(2021). Pembelajaran Materi Letak
http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgs
Astronomis Pada Siswa Kelas V
d/index%25
Dengan Menggunakan Metode Mind
Buchari, A. (2018). Peran Guru Dalam Mapping Berbantuan Media Globe
Pengelolaan Pembelajaran. Jurnal Dan Atlas. COLLASE Journal of
Ilmiah Iqra’, 12(2), 106. Elementary Education, 4(3), 414–
https://doi.org/10.30984/jii.v12i2.897 420. https://doi.org/DOI:
https://doi.org/10.22460/collase.v4i3.
Ginting, A. L., Kusuma, J. P., Syarif, M., &
5326
Niku, E. (2022). Penulisan Karya
Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas Prianda Muhammad alif. (2019). Pengaruh
Bagi Guru KB/TK Untuk Peningkatan Penggunaan MEtode Mind-Mapping
Kompetensi Guru. Journal of Terhadap Peningkatan Pemahaman
Caracter Education Society, 5(1), Konsep Belajar Siswa Kelas VII
285–296. SMP. Prespektif Ilmu Pendidikan,
https://doi.org/https://doi.org/10.3176 33(2), 113–122. https://doi.org/DOI:
4/sjpu.v4i1.4868 https://doi.org/10.21009/PIP.332.5
Gustini, Muzakkar, W., Widiyanti, A. L., & Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif.
Baiq. (2022). Pengaruh Penerapan Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah,
Model Kooperatif Tipe Concept 17(33), 81.
Mapping Terhadap Pemahaman https://doi.org/10.18592/alhadharah.v
Konsep Dan Kreativitas Belajar Ips 17i33.2374
Siswa Kelas V Sdn 2 Gelora.
Suhaemi, A., Asih, E. T., & Handayani, F.
KASTA : Jurnal Sosial, Agama,
(2020). Peranan Media
Budaya Dan Terapan, 2(1), 28–33.
Pembelajaran Dalam Meningkatkan
https://doi.org/https://doi.org/10.5821
Pemahaman Konsep Belajar Ips Sd.
8/kasta.v2i1.208
Jurnal Holistika, 4(1), 36.
Harefa, D. (2021). Penggunaan Model https://doi.org/10.24853/holistika.4.1.
Pembelajaran Student Facilitator and 36-45
Explaining Terhadap Hasil. Jurnal
Syarah, N. S. (2022). Pengembangan
Dinamika Pendidikan, 14(1), 116–
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
131.
Inquary Learning Pada Mata
https://doi.org/https://doi.org/10.5121
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
2/jdp.v14i1.2586
Kelas Iv Di Sdn Bama 2. Elementary
Hasanah, N., & Suyadi. (2020). Media School Journal Pgsd Fip Unimed,
Pembelajaran Scrapbook Untuk 12(2), 181.
Meningkatkan Pemahaman Konsep https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v12i
Materi Keberagaman Budaya 2.34267
Bangsaku Pada Muatan Ips Sd.
Trisnani, N., & Puji Utami, W. T. (2020).
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 3(2),
Peningkatan Pemahaman Konsep
207–213. https://doi.org/DOI:
Matematika Melalui Media Visual
https://doi.org/10.26618/jrpd.v4i2.557
Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri
1
Widoro. Taman Cendekia: Jurnal
Palufi, L. V., & Fauziah, A. N. M. (2022). Pendidikan Ke-SD-An, 4(1), 422–
Analisis Kemampuan Pemahaman 428.
Konsep Siswa Dalam Membuat Mind https://doi.org/10.30738/tc.v4i1.6398
Mapping Pada Materi Sistem
Tsabit, D., Rizqia Amalia, A., & Hamdani
Ekskresi Pada Manusia. Pensa E-
Maula, L. (2020). Analisis
Jurnal : Pendidikan Sains, 10(1),
Pemahaman Konsep Ips Materi
109–116.
Kegiatan Ekonomi Menggunakan

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 319


Vol.7 No 2, Agustus 2023
ISSN: 2613-9553

Video Pembelajaran Ips Sistem


Daring Di Kelas Iv.3 Sdn Pakujajar
Cbm. Pendas : Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, V(Vol 5 No 1 June
2020).
https://doi.org/10.23969/jp.v5i1.2917
Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran
Guru dalam Pembelajaran pada
Siswa Sekolah Dasar. Fondatia, 4(1),
41–47.
https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1
.515

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia | 320

Anda mungkin juga menyukai