khusus memperdalam ilmu agama dan berada dibawah pengawasan seksi Pendidikan Diniyah
Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama, sehingga dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajarnya (KBM) harus memiliki ijin pendirian atau legalitas dari Kankemenag.
Madrasah Diniyah (MD) atau pada saat ini disebut Madrasah Diniyah Takmiliah
Awaliyah (MDTA) adalah lembaga pendidikan Islam yang dikenal sejak lama
bersamaan dengan masa penyiaran Islam di Nusantara. Pengajaran dan pendidikan
Islam timbul secara alamiah melalui proses akulturasi yang berjalan secara halus,
perlahan sesuai kebutuhan masyarakat sekitar.
Program Pembiasaan :
1. Hapalan surat-surat pendek (An-Naas s.d An-Naba) beserta ayat pilihan (Juz 30).
2. Terjemah Lafdziyah surat-surat pendek, surat An-nas sampai dengan surat Al-Lail.
3. Bacaan dan Praktek Sholat Berjama’ah,
4. Hapalan Hadits dan Mahfudzot,
5. Hafalan Do’a-do’a harian,
6. Diwajibkan setiap santri melaksanakan shalat Ashar berjama’ah
7. Pengenalan tajwid dan mengaplikasikan pada bacaan Al-Qur’an
8. Tahsinul kitabah, kaidah penulisan huruf hijaiyah, menyambung dan memisahkan
kalimat Al-Qur’an, imla surat-surat pend
9.
Secara etimologi, kata masdrasah adalah isim makan yang berarti tempat
belajar, dari akar kata darasa yang berarti belajar. Diniyah berasal dari kata din
yang berarti agama. Sedangkan secara terminologi madrasah adalah nama atas
sebutan bagi sekolah-sekolah agama Islam, tempat proses belajar mengajar
ajaran agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki kurikulum
dalam bentuk klasikal.
Madrasah diniyah adalah suatu lembaga pendidikan keagamaan yang telah
diakui keberadaannya oleh masyarakat maupun pemerintah. Di dalam UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan bahwa madrasah
diniyah merupakan salah satu dari sebuah lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan kepada anak didik dalam bidang keagamaan. Sejalan
dengan ide-ide pendidikan di Indonesia maka madrasah pun ikut mengadakan
pembaharuan dari dalam.
Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang memberikan
pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama islam
kepada pelajar secara bersama-sama, sedikitnya berjumlah sepuluh atau lebih di
antara anak- anak usia 7 sampai 20 tahun.
Dikutip dalam buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Pada Pondok
Pesantren, dijelaskan bahwa Madrasah Diniyah adalah sekolah yang tiga jenjang
pendidikan yaitu madrasah diniyah awaliyah, madrasah diniyah wustha dan
madrasah diniyah ‘ulya yang hanya menyelenggarakan pendidikan agama Islam
dan bahasa Arab (sebagai bahasa al-Qur’an) dengan memakai sistem klasikal.
Adapun beberapa ciri-ciri madrasah diniyah yang bisa anda kenali, yakni:
d. Madrasah diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.
f. Pembentukan akhlak
Salah satu ciri dari pendidikan diniyah yaitu pembentukan akhlak. Ruang lingkup akhlak
sendiri terdiri dari akhlak terhadap Allah swt., akhlak terhadap Rasulullah saw., akhlak
terhadap pribadi, akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat, dan akhlak bernegara.
g. Pengajaran kitab
Ciri khas yang dimiliki lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah
diniyah adalah pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
Home
Hot
Copy Link
16
Perbesar
Liputan6.com, Jakarta Madrasah diniyah merupakan istilah yang setara dengan sekolah Islam,
namun kurikulum yang diajarkan termasuk dalam pendidikan Islam non formal. Istilah ini cukup
populer dikalangan ulama dan santri. Meski begitu, masih banyak yang belum mengerti tentang
madrasah diniyah.
Secara umum, madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang keseluruhan mata pelajarannya
adalah mata pelajaran agama Islam yang memungkinkan peserta didiknya menguasai materi ilmu
agama secara baik dikarenakan padat dan lengkapnya materi ilmu agama yang disajikan dalam
proses pembelajaran.
BACA JUGA:Gus Baha Tak Ingin Surganya Sekelas Mbah Moen, Alasannya Kocak
Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai madrasah diniyah beserta tujuan dan
kurikulumnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/2/2023).
Advertisement
VISMAX
Ternyata Mata Kabur hingga Katarak Bisa Anda Hilangkan dengan Ini
PELAJARI LEBIH
2 dari 5 halaman
Donasi sepatu dari Komunitas Sedekah Sepatu Purbalingga di Madrasah Diniyah Al Inaba,
Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Nugroho Purbo)
Secara etimologi, kata masdrasah adalah isim makan yang berarti tempat belajar, dari akar kata
darasa yang berarti belajar. Diniyah berasal dari kata din yang berarti agama. Sedangkan secara
terminologi madrasah adalah nama atas sebutan bagi sekolah-sekolah agama Islam, tempat proses
belajar mengajar ajaran agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki
kurikulum dalam bentuk klasikal.
Madrasah diniyah adalah suatu lembaga pendidikan keagamaan yang telah diakui keberadaannya
oleh masyarakat maupun pemerintah. Di dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ditetapkan bahwa madrasah diniyah merupakan salah satu dari sebuah
lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan kepada anak didik dalam bidang keagamaan.
Sejalan dengan ide-ide pendidikan di Indonesia maka madrasah pun ikut mengadakan
pembaharuan dari dalam.
Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang memberikan pendidikan dan
pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama islam kepada pelajar secara bersama-sama,
sedikitnya berjumlah sepuluh atau lebih di antara anak- anak usia 7 sampai 20 tahun.
Advertisement
Dikutip dalam buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Pada Pondok Pesantren,
dijelaskan bahwa Madrasah Diniyah adalah sekolah yang tiga jenjang pendidikan yaitu madrasah
diniyah awaliyah, madrasah diniyah wustha dan madrasah diniyah ‘ulya yang hanya
menyelenggarakan pendidikan agama Islam dan bahasa Arab (sebagai bahasa al-Qur’an) dengan
memakai sistem klasikal.
3 dari 5 halaman
Perbesar
Donasi sepatu dari Komunitas Sedekah Sepatu Purbalingga di Madrasah Diniyah Al Inaba,
Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Nugroho Purbo)
Adapun beberapa ciri-ciri madrasah diniyah yang bisa anda kenali, yakni:
Advertisement
d. Madrasah diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.
f. Pembentukan akhlak
Salah satu ciri dari pendidikan diniyah yaitu pembentukan akhlak. Ruang lingkup akhlak sendiri
terdiri dari akhlak terhadap Allah swt., akhlak terhadap Rasulullah saw., akhlak terhadap pribadi,
akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat, dan akhlak bernegara.
g. Pengajaran kitab
Ciri khas yang dimiliki lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah diniyah
adalah pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
BACA JUGA:Jokowi Pilih Ikut Kampanye dan Dukung Salah Satu Paslon, Ini Sikap
Muhammadiyah
4 dari 5 halaman
Murid sekolah melakukan pawai mengelilingi Kawasan Pejambon dan Gambir di Jakarta, Sabtu
(8/10/2022). Pawai tersebut diikuti ratusan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah dan perwakilan Majelis Taklim Istiqlal dalam
rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
c. Memiliki kepribadian, percaya pada diri sendiri, sehat jasmani dan rohani.
d. Memiliki pengetahuan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan beribadah dan sikap terpuji yang
berguna bagi pengembangan kepribadiannya.
- Memiliki pengetahuan dasar tentang Bahasa Arab sebagai alat untuk memahami ajaran agama
Islam.
- Dapat bekerjasama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan–
kegiatan masyarakat.
- Dapat menggunakan bahasa Arab dengan baik serta dapat membaca kitab berbahasa Arab.
- Dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman dan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan
yang dikuasai berdasarkan ajaran agama Islam.
- Menghargai kebudayaan nasional dan kebudayaan lainnya yang tidak bertentangan dengan
agama Islam.
- Memiliki sikap demokratis, tenggang rasa dan mencintai sesama manusia dan lingkungan hidup.
- Cinta terhadap agama Islam dan keinginan untuk melakukan ibadah sholat dan ibadah lainnya,
serta berkeinginan untuk menyebarluaskan.