Anda di halaman 1dari 10

Madrasah Diniyah (Madin) merupakan salah satu pendidikan non formal yang membidangi

khusus memperdalam ilmu agama dan berada dibawah pengawasan seksi Pendidikan Diniyah
Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama, sehingga dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajarnya (KBM) harus memiliki ijin pendirian atau legalitas dari Kankemenag.

Madrasah Diniyah Takmiliyah


Awaliyah
M adrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) adalah satuan pendidikan
keagamaan Islam bersifat non formal yang menyelenggarakan pendidikan tingkat
dasar setara SD/sederajat dengan masa belajar 4 (empat) tahun dan jumlah jam
belajar 18 (delapan belas) jam per minggu.

Madrasah Diniyah (MD) atau pada saat ini disebut Madrasah Diniyah Takmiliah
Awaliyah (MDTA) adalah lembaga pendidikan Islam yang dikenal sejak lama
bersamaan dengan masa penyiaran Islam di Nusantara. Pengajaran dan pendidikan
Islam timbul secara alamiah melalui proses akulturasi yang berjalan secara halus,
perlahan sesuai kebutuhan masyarakat sekitar.

Adapun fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan agama Islam yang meliputi Al-Qur’an, Hadits,


Tajwid, Aqidah, Akhlaq, Fiqih, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan
Praktek Ibadah.
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan pendidikan agama Islam
terutama bagi siswa yang belajar di Sekolah Dasar (SD) atau pendidikan sederajat.
3. Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran Islam
4. Membina hubungan kerjasama dengan orang, santri dan masyarakat.
5. Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta perpustakaan.
(Pedoman Pendirian, pengembangan dan Pengelolaan MDTA.

Program pembelajaran Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Ikhlash


menggunakan kurikulum yang ditetapkan Kementrian Agama dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diantaranya meliputi; Qur’an Hadits, Akidah
Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan Praktek Ibadah.
Pembelajaran dilakukan dengan cara sistem praktek. Santri diharapkan mampu
mengaplikasikan materi yang disampaikan oleh guru. Waktu kegiatan dilakukan dari
jam 14.00 s.d. 16.30 WIB.

Program Pembiasaan :

1. Hapalan surat-surat pendek (An-Naas s.d An-Naba) beserta ayat pilihan (Juz 30).
2. Terjemah Lafdziyah surat-surat pendek, surat An-nas sampai dengan surat Al-Lail.
3. Bacaan dan Praktek Sholat Berjama’ah,
4. Hapalan Hadits dan Mahfudzot,
5. Hafalan Do’a-do’a harian,
6. Diwajibkan setiap santri melaksanakan shalat Ashar berjama’ah
7. Pengenalan tajwid dan mengaplikasikan pada bacaan Al-Qur’an
8. Tahsinul kitabah, kaidah penulisan huruf hijaiyah, menyambung dan memisahkan
kalimat Al-Qur’an, imla surat-surat pend
9.

Secara etimologi, kata masdrasah adalah isim makan yang berarti tempat
belajar, dari akar kata darasa yang berarti belajar. Diniyah berasal dari kata din
yang berarti agama. Sedangkan secara terminologi madrasah adalah nama atas
sebutan bagi sekolah-sekolah agama Islam, tempat proses belajar mengajar
ajaran agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki kurikulum
dalam bentuk klasikal.
Madrasah diniyah adalah suatu lembaga pendidikan keagamaan yang telah
diakui keberadaannya oleh masyarakat maupun pemerintah. Di dalam UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan bahwa madrasah
diniyah merupakan salah satu dari sebuah lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan kepada anak didik dalam bidang keagamaan. Sejalan
dengan ide-ide pendidikan di Indonesia maka madrasah pun ikut mengadakan
pembaharuan dari dalam.
Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang memberikan
pendidikan dan pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama islam
kepada pelajar secara bersama-sama, sedikitnya berjumlah sepuluh atau lebih di
antara anak- anak usia 7 sampai 20 tahun.
Dikutip dalam buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Pada Pondok
Pesantren, dijelaskan bahwa Madrasah Diniyah adalah sekolah yang tiga jenjang
pendidikan yaitu madrasah diniyah awaliyah, madrasah diniyah wustha dan
madrasah diniyah ‘ulya yang hanya menyelenggarakan pendidikan agama Islam
dan bahasa Arab (sebagai bahasa al-Qur’an) dengan memakai sistem klasikal.

Adapun beberapa ciri-ciri madrasah diniyah yang bisa anda kenali, yakni:

a. Madrasah diniyah merupakan pelengkap dari pendidikan formal.

b. Madrasah diniyah merupakan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tidak


memerlukan syarat yang ketat serta dapat diselenggarakan di mana saja.

c. Madrasah diniyah dalam materinya bersifat praktis dan khusus.

d. Madrasah diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.

e. Madrasah diniyah mempunyai metode pengajaran yang bermacammacam.

f. Pembentukan akhlak

Salah satu ciri dari pendidikan diniyah yaitu pembentukan akhlak. Ruang lingkup akhlak
sendiri terdiri dari akhlak terhadap Allah swt., akhlak terhadap Rasulullah saw., akhlak
terhadap pribadi, akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat, dan akhlak bernegara.

g. Pengajaran kitab
Ciri khas yang dimiliki lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah
diniyah adalah pengajaran kitab-kitab Islam klasik.

1. Tujuan umum dari madrasah diniyah


a. Memiliki sikap sebagai muslim dan berakhlak mulia.

b. Memiliki sikap sebagai warga negara Indonesia yang baik.

 Home
 Hot

Mengenal Madrasah Diniyah, Lengkap


dengan Tujuan dan Kurikulumnya

Ayu Rifka Sitoresmi

Diperbarui 17 Feb 2023, 20:00 WIB


 Copy Link

16
Perbesar

Anak-anak mengikuti pelajaran agama Islam.

Liputan6.com, Jakarta Madrasah diniyah merupakan istilah yang setara dengan sekolah Islam,
namun kurikulum yang diajarkan termasuk dalam pendidikan Islam non formal. Istilah ini cukup
populer dikalangan ulama dan santri. Meski begitu, masih banyak yang belum mengerti tentang
madrasah diniyah.

Secara umum, madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang keseluruhan mata pelajarannya
adalah mata pelajaran agama Islam yang memungkinkan peserta didiknya menguasai materi ilmu
agama secara baik dikarenakan padat dan lengkapnya materi ilmu agama yang disajikan dalam
proses pembelajaran.

BACA JUGA:Gus Baha Tak Ingin Surganya Sekelas Mbah Moen, Alasannya Kocak

Untuk lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai madrasah diniyah beserta tujuan dan
kurikulumnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/2/2023).

Advertisement

VISMAX

Ternyata Mata Kabur hingga Katarak Bisa Anda Hilangkan dengan Ini

PELAJARI LEBIH

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini


dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Madrasah Diniyah


Perbesar

Donasi sepatu dari Komunitas Sedekah Sepatu Purbalingga di Madrasah Diniyah Al Inaba,
Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Nugroho Purbo)

Secara etimologi, kata masdrasah adalah isim makan yang berarti tempat belajar, dari akar kata
darasa yang berarti belajar. Diniyah berasal dari kata din yang berarti agama. Sedangkan secara
terminologi madrasah adalah nama atas sebutan bagi sekolah-sekolah agama Islam, tempat proses
belajar mengajar ajaran agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki
kurikulum dalam bentuk klasikal.

Madrasah diniyah adalah suatu lembaga pendidikan keagamaan yang telah diakui keberadaannya
oleh masyarakat maupun pemerintah. Di dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ditetapkan bahwa madrasah diniyah merupakan salah satu dari sebuah
lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan kepada anak didik dalam bidang keagamaan.
Sejalan dengan ide-ide pendidikan di Indonesia maka madrasah pun ikut mengadakan
pembaharuan dari dalam.

Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan agama yang memberikan pendidikan dan
pengajaran secara klasikal dalam pengetahuan agama islam kepada pelajar secara bersama-sama,
sedikitnya berjumlah sepuluh atau lebih di antara anak- anak usia 7 sampai 20 tahun.

Advertisement
Dikutip dalam buku Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Pada Pondok Pesantren,
dijelaskan bahwa Madrasah Diniyah adalah sekolah yang tiga jenjang pendidikan yaitu madrasah
diniyah awaliyah, madrasah diniyah wustha dan madrasah diniyah ‘ulya yang hanya
menyelenggarakan pendidikan agama Islam dan bahasa Arab (sebagai bahasa al-Qur’an) dengan
memakai sistem klasikal.

BACA JUGA:Golongan yang Tetap Merasa Aman Saat Kiamat Terjadi

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Madrasah Diniyah

Perbesar

Donasi sepatu dari Komunitas Sedekah Sepatu Purbalingga di Madrasah Diniyah Al Inaba,
Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Nugroho Purbo)

Adapun beberapa ciri-ciri madrasah diniyah yang bisa anda kenali, yakni:

a. Madrasah diniyah merupakan pelengkap dari pendidikan formal.


b. Madrasah diniyah merupakan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tidak memerlukan
syarat yang ketat serta dapat diselenggarakan di mana saja.

Advertisement

c. Madrasah diniyah dalam materinya bersifat praktis dan khusus.

d. Madrasah diniyah waktunya relatif singkat, dan warga didiknya tidak harus sama.

e. Madrasah diniyah mempunyai metode pengajaran yang bermacammacam.

f. Pembentukan akhlak

Salah satu ciri dari pendidikan diniyah yaitu pembentukan akhlak. Ruang lingkup akhlak sendiri
terdiri dari akhlak terhadap Allah swt., akhlak terhadap Rasulullah saw., akhlak terhadap pribadi,
akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat, dan akhlak bernegara.

g. Pengajaran kitab

Ciri khas yang dimiliki lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah diniyah
adalah pengajaran kitab-kitab Islam klasik.

BACA JUGA:Jokowi Pilih Ikut Kampanye dan Dukung Salah Satu Paslon, Ini Sikap
Muhammadiyah

4 dari 5 halaman

Tujuan Madrasah Diniyah


Perbesar

Murid sekolah melakukan pawai mengelilingi Kawasan Pejambon dan Gambir di Jakarta, Sabtu
(8/10/2022). Pawai tersebut diikuti ratusan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah dan perwakilan Majelis Taklim Istiqlal dalam
rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

1. Tujuan umum dari madrasah diniyah


a. Memiliki sikap sebagai muslim dan berakhlak mulia.

b. Memiliki sikap sebagai warga negara Indonesia yang baik.

Advertisement

c. Memiliki kepribadian, percaya pada diri sendiri, sehat jasmani dan rohani.

d. Memiliki pengetahuan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan beribadah dan sikap terpuji yang
berguna bagi pengembangan kepribadiannya.

2. Tujuan khusus dari madrasah daniyah


a. Berdasarkan bidang pengetahuan
- Memiliki pengetahuan dasar tentang agama Islam.

- Memiliki pengetahuan dasar tentang Bahasa Arab sebagai alat untuk memahami ajaran agama
Islam.

b. Berdasarkan bidang pengamalan


- Dapat mengamalkan ajaran agama Islam.

- Dapat belajar dengan cara yang baik.

- Dapat bekerjasama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan–
kegiatan masyarakat.

- Dapat menggunakan bahasa Arab dengan baik serta dapat membaca kitab berbahasa Arab.

- Dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman dan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan
yang dikuasai berdasarkan ajaran agama Islam.

c. Berdasarkan bidang nilai dan sikap


- Berminat dan bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan.

- Disiplin dan mematuhi peraturan yang berlaku.

- Menghargai kebudayaan nasional dan kebudayaan lainnya yang tidak bertentangan dengan
agama Islam.

- Memiliki sikap demokratis, tenggang rasa dan mencintai sesama manusia dan lingkungan hidup.

- Cinta terhadap agama Islam dan keinginan untuk melakukan ibadah sholat dan ibadah lainnya,
serta berkeinginan untuk menyebarluaskan.

- Menghargai setiap pekerjaan dan usaha yang halal.

- Menghargai waktu, hemat dan produktif.

Kurikulum Madrasah Daniyah


Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa madrasah daniyah ini termasuk dalam pendidikan non
formal yang menguasai ilmu agama seperti pelajaran dalam bidang al-Qur`an, hadits, akidah,
akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam, bahasa Arab dan praktek ibadah.
Kurikulum madrasah daniyah ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan latar
belakang atau pendiri madrasah, budaya lokal sekitar madrasah, tingkat permintaan publik untuk
pendidikan agama, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai