Makalah Manajemen Resiko Dan Asuransi, Kel. 12
Makalah Manajemen Resiko Dan Asuransi, Kel. 12
Kelompok 12:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas untuk mata kuliah Manajemen resiko dan asuransi dengan judul: “asuransi kebakaran,
asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi transportasi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak dan juga mendapat saran serta kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
PENDAHULUAN
Asuransi merupakan perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung) dan pemegang polis
(tertanggung) dimana tertanggung membayar sejumlah premi untuk mendapatkan pertanggungan
atas risiko kerusakan, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita oleh
tertanggung, menerima pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau usaken pad: harta benda
atau kepertingan yang secara langsung ebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan
pesawat. Dengan demikian objek pertanggungan dari asuransi kebakaran da prinsipnya adalah
harta benda dan atau kepentingan yang tertimpa rugian ata: kerusakan sebagai akibat langsung dari
suatu kebakaran, sambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap, yang jadi karena
kecelakaan (tidak disengaja).
Asuransi transportasi adalah asuransi yang kungan dengan tarang orang dalen transir atau
barang-barang ng asslang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya yang asuransikan bukan
banys barang-barang yang diangkut sca, tetapi omasuk jage alat-alat pengangkutanтуа. Jenis
asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine Insurance,
yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut Inland
Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam transportasi
nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang timbul dalam
transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaita uranu yang
munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara dengan menggunakan
satu polis.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai asuransi kebakaran
PEMBAHASAN
Kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan akibat dari pakaran yang terjadi karena
kekurang hati-hatian, kesalahan pelayan ukaryawan tartanggung, tetangga, perampok atzu
sejenisnya upun karena kebakaran lain sepanjang yang tidak dikecualikan, masuk di dalamnya
akibat dari: Menjalarnya api yang timbul sendiri (self combustion), hubungan arus pendek (short
circuit) atau karera sifat barang itu sendiri (in- herent vice). Kebakaran yang terjadi karena
kebakaran benda lain yang berdekatan, yaitu kerusakan atau berkurangnye hartz, borda dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan karena air dar atau alat- alat lain yang dipergunakan untuk
menahan atau meriadamikan kepakaran, demikian juga kerugian yang disebabkan oleh
dimusnahkannya seluruh atau sebagian harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.
Kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir.
Termasuk di dalanınya kerugian karena kebakaran yang terjadi akibat petir yang menimpa mesin-
mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik yang diasuransikan.
Yang diartikan dengan ledakan adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan
oleh mengembangnya gas atau uap. Meladaknya satu bejana (ketel uap pipa dan sebagainya) dapat
dianggap sebagai ledakan jika dind ig bejana itu robek dan terbuka sedemikian rupa, sehingga
terjadi tekanan tiba-tiba di dalam maupun di luar bejana. Jika ledakan itu terjadi di dalam bejana,
yang terjadi dari reaksi kimia, maka setiap ken gian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti
rugi, sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Sebaliknya ledakan yang terjadi sebagai akibat
rendaiınya tekanan dalam bejana tidak dapat diberikan ganti rugi (tidak dijamin). Demikian juga
kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pambakaran atau
pada bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidal: Jijamin.
Apabila harta benda yang terkena ledakan tersebut sudah diasuransikan dalam jenis asuransi lain
yang khusus untuk itu, maka kerugian akibat ledakar, tersebut bukan menjadi tanggung jawab
penanggung asuransi kebakaran.
Adalah kerugian/kerusakan yang timbul akibat benturan fisik antara pesawat terbang atau segala
sesuatu dari pesawat terbang dengan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan atau
dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Dengan demikian harta benda yang dipertanggungkan yang sedang disimpan di dalam gudang ikut
rusak akibet rusaknya gudang karena tertimpa pesawat terbang yang jatuh atau benda dari pesawat
terbang tetap mendapatkan ganti rugi.
Adalah kerugian yang harta benda dan atau kepentingan yang timbul akibat asap yang berasal dari
kebakaran harta benda yang dipertanggungkan. Bagian dari harta benda yang tidak terbakar tetapi
rusak akibat asap dari kebakaran tersebut tetap mendapatkan ganti rugi (termasuk sebagai kerugian
yang dijamin melalui asuransi kebakaran).
2.1.2 Pengecualian
Risiko yang Dikecualikan
Ada beberapa risiko yang dikecualikan staa tedik ditanggung oleh asuransi kebakaran, yaitu segala
kerugian dun atau kerusak termasuk berugian atau kumsakan karena Kebakaran pada harta benda
dan kepenungzs yang dipertanggungkan, yang
Ada beberapa harta benda dan atau kepentingan yang juga dikecualikan/tidak k ditanggung dalam
asuransi kebakaran, kecuali bila harta benda dan atau kepentingan tersebut secara tegas dinyatakan
lain dalam ikhtisar pertanggungan. Hartu benda dan atau k. pertingan yang tidak dijamin tersebut
antara lain:
1) Barang-barang crang lain yang disimpan dan atau dititipkan atas dasar kepercayaan atau
atas dasar komisi.
2) Logam mulia, perhi, san, batu permata atau batu mulia.
3) Barang antik atau barang seni.
4) Segala macam naskah, rencana, gambar atau desain, pola, model atau tuangan dan cetakan
5) Efek, obligasi, sulam atau segala macam surat berharga dan dokumen, perangko materai
dan pita cukai, uang kertas cian uang logam, buku-buku usaha dan catatan- catatan sistem
komputer.
Pembayaran Premi
1) Menyimpang dan Pasal 257 KUHD ("Perjaniian pertanggung ada seletika setelah. hal itu
diadakan, nak dan kewajiban kedua belah pihak dari penanggung dan dari tertanggung
berjalan mulai saat itu, bahkan sebelum polis ditandatangani") tanpa mengurangi ketentuan
yang diatur dalam poin 2 di bawah, adalah prasyarat dari tanggung jawab penanggung atas
risiko yang diasuransikan, yaitu bahwa premi yang terutang harus dihayar lurus dan secara
nyata telah diterima selurulinya oleh pihak penanggung, dengan ketentuan:
1. Jika jangka waktu pertanggungan selama 45 (emptat puluh lima) hari kalender atau lebih,
maka pelunasan pembayarın premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 45 hari kalender
dihitung dari tanggal mulai berlakunya polis (pertanggungan).
2. Jika jangka waktu pertanggungan kurang dari 45 (empat puluh lima) hari kalender,
pelunasan pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu sesuai dengan jangka
waktu pertanggungan yang disebutkan dalam polis.
2) Apabila jumlah premi yang sudah ditentukan tidak dibayar sesuai dengan cara dan dalam
jangla waktu seperti yang ditentukan pada titik I di atas, maka Polis menpri batal dengan
sendirinya terhitung mulai tanggal berakhirnya tenggang waktu tersebut di atas dan
Peranggung dibebaskan dari semua tanggung jawab sejak tanggal yang dimaksud, tanpa
mengurangi jaminan asuransi yang telah menjadi tanggung jawab Penanggung sebelum
tanggal itu, dengan tidak nengurangi premi untuk jangka waktu tersebut, yaitu sebesar 25%
dari premi satu tahun.
Pertanggungan Lain
Bila harta benda dan atau kepentingan yang diasurarsikan sudah atau akan diasuransikan pada jenis
atau lembaga asuransi yang lain, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
Perubahan Risiko
Jika terhadap harta benda yang dijaminkan terjadi perubahan baik fisik, tempat maupun
peruntukan, sehingga tertanggung tahu atau seharusnya tahu bahwa perubahan tersebut membawa
perubahan atau peningkatan besarnya risiko potensial, maka tertanggung harus memberitahukan
kepada peranggung selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. kalender sejak adanya
perubahan tersebut.
Sehingga perubahan, tersebut mengakibatkan perubahan besar risiko. Dalam hal ini penanggung
dapat menentukan salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu:
Apabila pertanggungan dihentikan sama sekali, maka penanggung harus mengembalikan premi
yang sudah dibayar untuk jangka waktu yang belun habis kepada tertanggung secara prorata.
Sedang apabila tertanggung tidak membentahukan kepada penanggung sesuai dengar ketentuan
tersebut di atas dan hal itu diketahui oleh penanggung, maka
1) Bila hal itu diketahui sebelum terjadi peril, perjanjian pertanggungan menjadi batal.
2) Bila hal itu diketahui setelah terjadinya peril, ganti rugi tidak dapat diberikan.
Apabila yang dipertanggungkan adalah perabot rumah tangga atau barang-barang lain. maka jika
barang-barang tersebut dipindahkan ke ruangan lain atau ke tempat/bangunan tan, selain yang
disebutkan dalam polis, pertanggungan ini menjadi tidak berlaku, kecuali bila penanggung
sebelumnya sudah menyetujui hal tersebut dan mencantumkan persetujuan tersebut dalam
lampiran polis
Selanjutnya apabila harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan, baik berdasarkan suscu
persetujuan maupun karena tertanggung meninggal dunia, maka menyimpang dari Pazal 263
KUID, (Pada penjualan dan segala peralihan hal mili atas barang yang dipertanggunglan,
pertanggungan berlangsung untuk keuntungan pembeli atau pemilik baru, bahkan tanpa
penyerahan, sepanjang mengenai kerugian yang timbul setelah barang itu menjadi keuntungan atau
kerugian perabeli atau mereka yang baru memperolehnya, semua hal demikoan berlaku, kecuali
bila dipersyaratkan sebaliknya antara penanggung dan tertanggung yang asli) pertanggungan/polis
menjadi batal dengan sendirinya dalam 10 hari kalender sejak kepindaheanganan tersebut terjadi,
kocuali jika penanggung setuju untuk melanjutkan.
Sesudah tertanggung mengetahui atau pada waktu ia dianggap seharusnya sudah mengetahui
adanya kerugian atau kerusakan atas harta benda dan kepentingan yang dipertanggungkan, maka
ia harus:
Apabila ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dipenuhi oleh tertanggung, maka segala hak
atzs ganti rugi menjadi hilang.
Laporan Kerugian
Dalam menuntut ganti rugi berdasarkan pertanggungon, tertanggung harus melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Mengisi formulir laporan klaim yang disediakan oleh penanggung dan setelah disti lengkap
diserahkan kembali kepada penanggung.
2) Menyerahkan polis beserta berita acara laporan kerugian atau surat keterangan mengenai
peristiwa tersebut dari Kepala Desa atau Kepala Kelurahan atau Kepala Kepolisian sektor
setempat.
3) Menyerahkan laporan rinci dan selengkap mungkin tentang hal- hal yang menurut
pengetahuannya menyebabkan kerugian atau kerusakan tersebut.
4) Memberikan segala keterangan dan bukti lain yang wajar dan patut, yang diminta oleh
perianggung.
Perhitungan Ganti Rugi
Ketika hal terjadi kerugian atau kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, besar ganti rugi yang menjadi tanggung jawab penanggung setinggi tingginya
sebesar juanlain nilai pertanggungan.
Cara menghitung besarnya, kerugian uilakukan dengan membandingkan harga sesaat sebelum
dengan sesaat setelah terjadinya kerugian atau kerusakan dan kemudian diambil rata-ratanya.
Jika dari barang harta benda/barang yang rusak masih ada sisa, maka harga Sarang sisa (tidak ikut
rusak) diperhitungkan pada jumlah nilai ganti rugi. Dengan demikian besarnya nilai ganti yang
dapat diterima oleh tertanggung hanya sebesar jumlah nilai kerugian yang sebenarnya (prinsip
indemnitas).
Apabila yang terkena kerugian atau kerusakan tersebut adalah barang bergerak, tertanggung wajib
dalam waktu 14 (empat bela:) hari kalender sejak terjadinya kerugian atau kerusakan tersebut
memberikan:
1) Dalam hal yang menderita kerugan/kerusakan adalah perabot rumah sangga, daftar
pemberitahuan nama barang dan taksiran harga barang yang diuraikan secara rinci satu
demi satu, sesuai dengan harganya pada saat sebelum terjadinya kerugian atau kerusakan
dan daftar pemberitahuan ld.asus tentang sisa barang tersebut (yang tidak ikut rusak).
2) Dalam hal vang menderita kerugian/keruskan adalah bahan-bahan dan barang-barang
dagangan, daftar khusus berisi penilaian tentang segala sesuatu yang ada pada sant sebelum
terjadinya kerugian atau kerusakan dan daftar khusus tentang sisanya.
3) Buku-buku, catatan administrasi dan surat terkait jika dikenendaki oleh penanggung. Kalau
semua itu tidak ada dapat diganti dengan faktur-faktur, catatan atau daitar yang dapat
membuktikan adanya harta benda yang terkena kerugian tersebut.
Jika jenis barang yang diperanggungkan dirinci riaları polis, naka ketentuan di atas hanya berlaku
apabila barang-barang tersebut sudah berada di tempat yang debutkan dalam polis pada saat terjadi
kerugian atau kerusakan.
Ketentuan di atas tidak berlaku terhadap barang-barang yang ternyata dari uraian acou taksiran
yang ada dalam polis adalah barang yang tidak ada penggantinya.
Menyimpang dari ketentuan Pasal 277 ayat I KUHD (bila berbagai pertanggungan diadakan
dengan itikad baik terhadap satu barang saja, dan dengan yang pertama ditanggung nilal yang
penuh, hanya inilah yang berlaku dan penanggung berikut dibebaskan) ketika terjadi kerugian atau
kerusakan atas harta benda dan/atau kepentingan yang sudah dijaminkan pula oleh satu atau lebih
pertanggungan yang lain dan jumlah itu lebih dari harga harta benda arau kepentingan yang
dimaksud, maka jumlah nilai yang telah dipertanggungkan dengan polis yang dimaksud dunggap
berkurang menurut perbandingan ancara jumlah segala per tanggungan dengan harga yang
dipertanggungkan, tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan.
Jika pada saat terjadiny, kerugian atau kerusakan oleh bahzya yang dijamin e ingan pertanggungan
ini, ternyaca ditemukan bahwa harga keseluruhan Larta benda ang dipertanggungkan lebih besar
dari jumlah nilai pertanggungan, maka tertanggung dianggap sebagai penanggungnya sendiri (co-
insurer) atas selisihnya dan menanggung kerugian secara proporsional.
Apabila terbukti bahwa tertanggung dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari transaksi
pertanggungan di dalam laporan kerugian dengan sengaja:
Pada prinsipnya taksiran harga terhadap harta benda dan atau kepentingan yang menderita
kerugian atau kerusakan dasarkan atas harga yang sebenarnya dari harta benda yang
dipertanggungkan pada saar terjadinya kerugian atau kerusakan, tanpa ditambah unsur laba
sedikitpun.
Taksiran harga atas bangunan yang dipertanggungkan tidak memperhatikan letak lokasi dan/atau
penggunan dari bangunan tersebut.
Dalam taksiran harga terhadap bangunan yang terkena peril, pondasi atau bangunan di bawah
tanah tidak dihitung dalam taksiran. Kecuali bila hal tersebut dirinci dengan jelas dalam polis.
Sedang taksiran harga terhadap barang-barang, bahan bahan atau baring-barang dagangan ditaksir
menurut harga beli pada saat sebelum terjadinya kerugian atas kerusakan.
Tertanggung selain mendapatkan ganti rugi atas kerugian dan/atau kerusakan harta benda dan/atau
kepentingan yang dipertanggungkan, juga bisa mendapatkan perggantian atas biaya-biaya yang
telah dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya peril atas harta benda dan/atau kepentingan tersebut
yaitu mencakup:
1) Dalam hal terjadi kerugian uang jasa, biaya para juru taksir dan ahli yang ditunjuk oleh
penanggung dibayar oleh penanggung. Jadi apabila tertanggung sudah mengeluarkan baya
untuk itu, ia akan mendapatkan penggantian dari penanggung.
2) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung, guna mencegah atau mengurang
kerugian atau kerusakan sebagaimana dimaksud pada sub-bab di atas (tertanggung wajib
sedapat mungkin menyelamatian harta benda dan seterusnya) serta sub-bab di bawah
penanggung berhak meminta tertanggung menyimpan seluruhnya atau sebagian sebagian
barang yang rusak diganti oleh penanggung, meskipun usai ia yang dilakukan tidak
berhasil.
Sisa Barang
Bila terjadi peril tetapi tidak seluruh harta benda dan atau kepentingan itu rusak atau musnah,
maka;
1) Bila terjadi kerugian atau kerusakan sisa barang, jika ada, tetap menjadi tanggung jawab
tertanggung.
2) Penanggung berhak meminta agar tertanggung menyimpan seluruhnya atau sebagian sisa
barang yang tidak rusak.
3) Tindakan dari penanggung dan permintaan menyimpan sisa barang sebagaimana tersebut
di atas sekali kali tidak dianggap sebagai pengakuan tanggung jawab atas barang sisa
tersebut.
Pembayaran Klaim.
Bila telah terjadi kesepakatan antara penanggung dan tertanggung atau kepastian mengenai jumlah
klaim yang akan dibayar, maka penanggung harus telah menyelesaikan pembayaran klaim tersebut
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kelender sejak terjadinya kesepakatan tersebut.
Prinsip Subrogasi.
Sesuai Pasal 284 KUHD (penanggung yang telah membayar kerugian barang yang
dipertanggungkan, memperoleh semua hak yang sekiranya dimiliki oleh tertanggung bertanggung
jawab untuk setiap perbuatan yang mungkin merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga itu)
maka setelah pembayaran ganti rugi atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
diselesaikan, segala hak tertanggung yang diperoleh sehubungan dengan kerugian tersebut beralih
kepada penanggung.
Hak penanggung untuk mengganti kedudukan tertanggung berkaitan dengan hakrya terhadap
pihak ketiga disebut hak subrogasi. Hak subrogasi tersebut berlaku secara otomatis, tanpa
memerlukan suatu surat kuasa khusus cari tertanggung.
Selanjutnya tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatannya yang mungkin dapat
merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga tersebut. Kelalaian tertanggung dalam
melaksanakan kewajiban ini dapat menghilangkan atau mengurangi hak tertanggung untuk
mendapatkan ganti rugi.
Setelah terjadi kerugian, atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, maka jumlah pertanggungan menjadi berkurang seberar kerugian tersebut.
Tetapi satelah pemulihan kerugian atau kerusakan tersebut tertanggung dapat jumlah
pertanggungan dengan membayar premi tambahan, yang dihitung secara prorata untuk sisa jangka
waktu pertanggungan. Namun demikian penanggung berhak menolak permintaan tersebut. *
Contoh:
Tertanggung bisa kehilangan hak untuk mendapatkan ganti rugi dengan sendirinya apabila:
Apabila penanggung memberikan ganti regi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
perhitungan tertangoing, maka hak tertanggung untuk mendapatkan ganti rug yang lebih besar
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak penanggung mernberitahukan secara tertulis
tentang besar ya ganti rug yang disetujui tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh
upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.
Penghentian Pertanggungan
Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara tertulis, yang dikirimkan melalui pos
tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan terhadap pihak lainnya ke
alamat terakhir yang diketahui. Penanggung terbebas dari segala kewajibar. berdasarkan polis yang
telah dibuat 3 (tiga) 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak tanggal pengiriman surat
pemberitahuan tersebut, pada pukul 12.00 siang waktu setempat.
Apabila yang menghentikan penanggung, maka ia wajib mengembalikan premi untuk jangka
waktu yang belum sabis secara prorata. Sebaliknya apabila yang membatall.an tertanggung, maka
la wajib membayar premi untuk jangka waktu yang telah dijalani, yai.g diperhitungkan menurut
skala premi pertanggungan jangka pendek, sebagaimana ditetapkan dalam tarif cartanggungan
kebakaran Indonesia yang berlaku.
Pengembalian Premi
Tertanggung idak berhak untuk mendapatkan premi yang telah dibayarkan kepada penanggung,
kecuali.
1) Bila terjadi perubahan atau perombakan atar harta benda, sehingya risiko menjadi berubah
dan penanggung menolak meneruskan pertanggungan, maka prem yang sudah dibayar
untuk jangka waktu yang be'um halis harus dikembalikan kepada tertanggung secara
prorate
2) Bila harta bends dan atau kepentingan yang dipertanggungkan pindah tangan, taik karena
persetujuan maupun karena tertanggung meninggal dunia dan penangeung menolak
meneruskan pertanggungan, maka prami yang sudah dibayar untuk jangka waktu yang
belum habis harus dikembalikan kepada tertanggung secara prorata.
3) Bila penanggung membatalkan pe, tanggungan, maka la wajib mengembalikan premi
untuk jangka waktu yang belum habis sacara prorate
Penyelesaian Perselisihan
Bila terjadi pe alishar antara penanggung dan tertariggung mengenai polis yang telah dibuat, kedua
belah pihak bebas memilih upaya hukum untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Sedang perseluihan mengenai besarnya nilai kerugian atau kerusakan harus diselesaikan melalui
arbitrase, yang pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
1) Kedua belah pihak secara musyrovarah menunjuk seorang arbiua, dan maksu disampaikan
secara tertulis oleh yang bersangkutan kepada pihak Isannya.
2) Anabila penunjukkan seorang arbiter tidak terlaksana, maka dalam waktu 15 ma betas) hari
kalender, masing-masing pihak menunjuk seorang arbiter dan kedua arbi ter tersebut
menunjuk seorang arbiter ketiga
3) Apabila penunjukkan sebagaimana cara No. 2 tidak terlaksana dalam 60 (enam puluh) hari
kalender sejak diterimanya pci mintaan tersebut, maka pihak yang lebih siap dapat
mengajukan permohonan kepada Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia untuk
menunjuk dan mengangkat 3 ((ig) orang arbiter, salah seorang di antaranya bertindak
sebagai Kerua Majelis Arbitrase.
4) Kernatian salah satu pihak yang barsengketa tidak mempengaruhi wawenang atau kuasa
yang diberikan kepada arbiter. Jika yang meninggal seorang arbiter, maka penggantinya
ditunjuk oleh pihak yang menunjukkan arbiter yang meninggal dunia tersebut.
5) Hak, kewajiban dan tanggung jawab sert tata cara persidangan arbitraw ditetapkan cleh
para arbiter dan didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang beriaku.
Dalam kaitan dengan penyelesaian perselisihan melalui arbitrase secara tegas ditentukan
bahwa keputusan arbitrase mengikat kedua belah hak meruman prasyarat atas setiap hak
mengajukan tuntutan di bawah poiis yang bersangkutan.
Lain-lain
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan pertanggunga kebakaran naka
Dewan Asuransi Indonesia menetapkan:
1) Apabila terdapat perbedaan pada naskah antara yang tertera pada polis masing-masing
perusahaan asuransi (penanggung) dengan yang telah diedarkan melalui Surat Keputusan
Pengurus Dewan Asuransi Indonesia kepada segenap anggota Dewan Asuransi lindonesia
Sektor Kerugian, yang aslinya disimpan di Kantor Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi
Indonesia, maka yang berlaku ialah naalah yang ada di Kantor Sekretariat Jenderai Dewan
Asuransi Indonesia.
2) Untuk hal-hal yang belum cukup diatur dalam persetujuan pertanggungan kebakaran,
berlaku ketentuan dari Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Tertanggung selain harus menegaskan telah menerima baik semua persyaratas dan ketentuan
dalam polis dan telah me,nbayar, binas preme masih harus menerima klausula kewajiban
tertanggung (warranty). Dengan demikian tertanggung berarti juga menyatakan memahami dan
menerima baik serta nenyetujui sepenuhnya isi serta maksud dari klausula kewajiban tertanggung
dan akan mematuhi sepenuhnya persyaratan asuransi serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
perusahaan asuransi mengenai kepemilikan dan pengelolaan gudang serta penyimpangan barang
dalam gudang selama masa berlakunya pertanggungan.
Dengan ancaman baza'nya perjanjian pertanggungan yang telah dibuat, maka selama masa
berlakunya jaminan asuransi tertanggung bertanggung jawab sepenuhnya untuk membatasi
penyimpanan barane-barang vang berbahava terhadap api yang tersebut di bawah ini dalan
bangunan termasuk dalam pekarangan bar gunan yang berlokasi pada alamat yang disebutkan
dalam polis, maksimum sampai jumlah-jumlah sebagai berikut:
Dengan demikian semua kerugian yang terjadi dan sejak adanya penyimpangen tersebut di atas
tidak akan diganti oleh penanggung.
2.1.5 Endorsemen
Saring terjadinya kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun 1997, mengakibatkar
musichnya banyak bangunan dan kendaraan bermotor dan harta benda lainnya karena dioakar,
dinak maupun dirampok massa. Dari sini timbul keingnan masyarakat yang sudah, menyadari
manfaat asuransi, agar kerugian-kerugian akibat peristiwa-peristiwa tersebut, yang selama ini
dikategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang tidak dikecualikan (dapat
dipertanggungkar).
Menanggapi keinginan/tuntutan masyarakat tersebut maka pada tahun 1998 DAI (Dewan Asuransi
Indonesia) mengeluarkan ketentuan ketentuar, yang memungkinkan kerugian akibat kerusuhan
dan huru-hara diberikan ganti rugi, yang aturan tersebut selanjutnya dikenal dengan istiah Klausula
4.1A dan Klausula 4.1B.
Endorsemen Kerusuhan
Kerusuhan yang dimaksud di sini arlalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggrisnya
disebut riot, strike und malicious damage (SMD).
Endorsemen Kerusuhan (Kode: 41A 01/12/1998) adalah perluasan terhadap nisiko yang dapat
dijamin, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat terjadinya lerusuhan, yang selan ini dikategorikan
sebagai risiko yang dikecualikzn, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Klausula 4.1A
1) Perluasan Jaminan
Dengan disetujuinya endorsemea ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan harrz
benda din atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:
1. Kerusuhan adalah ondakan suatu kelompok orang (minimal) sebanyak 12 orang) yang
falam melaksanakan ajatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban
umum dengan kegaduhan dan penggunaan kekerasan serta pengrusakan harra benda crang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-hara
2. Pemogokan adalah rindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerjany? kurang dari 24 orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pakerja at dalam melakukan
protes terhadap peraturan atau parsyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
3. Penghalangin bekerja adalah tindakan pengruszkan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (minimal 12 orang) atau separuh dari jumlah pekerja (dahm hal jumlah
pelterjang dari 24 orang), akibat dari adanya, pekerja yang diberhentika atau dihalangi
bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jahat adalah tindakan seseorang yang dengan cengzja merusak harta benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakar yang dilakukan olel
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah orang yang menguasai
harta benda tersebut atau oleh pencuri, perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalang
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risilio yang terjadi karena kerusuhan,
pamogokan, penghalangan bekerja, dan pencegahan.
6. Penjaranan yang terjadi selama kerusuhan
Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko vang dikecualikan.
2) Risiko yang Dikecualikan
Perluasan pertanggungan ni mengecualikan segala kengian atau kerusakan, termasuk kerugan atau
kerusakan luarena lietulkanın pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
secara langsung acudak langsung disebabkan oleh atau sebagai akinat dari:
1. Salah satu atau lebih dari resiko karena hura-hura, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjaraan yang terjadi
selama kerusuhan)
Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana penanggung menyatakan
Banwa suatu kerugian atau kerusakan secara tangsung atau tidak langsung disebabkan atau
lebih risiko yang dikecualikan tersebut atas, maka merupakan Lewapban untuk
membuktikan sebaliknya bila tidak sependapat
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekeruan atau perambaran atau gang ita
penghentian suatu proses atau kegiatan.
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan pinjam paksa atau
pengambilalihan oleh pejabat yang berwenang atau ditempati secara tidakh atau melawan
hukum oleh seseorang
4. Gangguan usaha arau segala macam kerugan dalam wujud atau bentuk ap pun yang
sifatnya konsekuensia
Dalam hal terjadi klaim atas riuko yang dijamin menurut ketentuan endorsemen in tidak semua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh perianggung Dalam endorserven ini tertanggung
harus ikit menanggung sendin (co-insurance) sebagian dari kerugian yang terjadi, ia akan ikut
memikul krugan sebesar 15% dari jumlah nila gent rugi yang disetujui, dengan jumlah minimum
Rp 10.000.000 (sepuluh uta rupiah) atau sesai dengan hasil kesepakatan antara tertanggung dan
penanggung.
4) Pembatalan Endorsemen
Endorsemen dapat dibatalkan setiap saat oleh penanggung dengan pemberitahuan secara tertulis
melalui surat tercatat, faksimil, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang ia
ketahui.
Penanggung bebas dari segata ewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam ternitung
mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 2.00 siang waktu setempat, yaitu
tempat di mana objel: pertanggungan berada.
Akibat dari pembatalan endorsemen cleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
premi tambahannya untuk jangka waku yang belum babis secara prorate.
Endorsenten Huru-Hara
Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peririwa yang dalam onhos, Inggris disebut riot,
strike and civil commotions (RSCC)
Endorsemen huru-hara (Kode 4113-01/12/1998) adalah perluasan jaminan yang mencakup risiko
yang timbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang standar termasuk dalam
risiko yang dikecualikan tidak dijamin):
1. Bahwa penyimpangan dan kang nun yang dasar pembesaran premi tambahan perunggung
menyetu memperluas pertanggungan mencalupakokosamanaranor
2. Bahwa menyimpang dan berbeda yang mungun diberikan oleh sesuatu peraturan hukum
yang berlaku, mala umuk keperior endorsemen in pemogolan, penghalangan bekara
perbuatan phat, terorame sabotase, huru-hara pembungkiran rakyat tanpa menggunakan
sempra api, revolusi ampa mengguncan reni api makar pencegahan dan
pershandbagaimana durakon m tyarat umum sebagaiko yang dapat danuranikan
1) Perluasan Jaminan
Dengan adanys endorsemen ini mak pertanggungan diperluas, sehingga mencakup Heruralan atas
harta onda atau keperangang dipertanggungian, yang sa langsung disebabkan oleh sah satu risiko
berikut:
1. Kerisuhan
2. Pemogolian
3. Penghalangan karja
4. Perbuatan jahat
5. Terorisme adalah sindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk
menimbulkanikecalcanoraya mencapai saan yang menunt pendipat umum beriar belakang
politik
6. Sabotase adalah tindakan pengusakan harta benda atau penghalangan kelincaran pekerjaan
atau yang herakibat sururvy na satu pekerjanyang dilakukanien seseorang calam usaha
mencapai suatu tayang menurut pendipat umum berlacar wekang polic
7. Huru-hara anadan kors di mana sejumlah besar mans secon bersama-sama atau dalam
kelompok kampok menimbulkan anggon Ravensberdinetanyaku dengan legatan dan
menggunakan kewen serta rematan pengusahan selah besar harta benda sedemikian rupa
sehingg ambeslutanumum, yang ditandai dengan tehernya letih dari setengah kegatan
normal pusat perdagangan perkataan ras umum di kota tersebut selama minimal 24 jan
secara terus-menerus, yang simula sebelum, selama alah kejadian tersebut.
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besz rakyat &
bulua negara stiga atau lebih ibukota propinsi dalam kurun walnu 12 menurut penggantan
Pemerin yang sah secara de jure atau de focs, yang belum sanggap sebagai pemberontakan
9. Revchusl torpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap te ketoneprian (pemerintahan atau kada sasa atau
mengungkan Pemerintah yang sah secara de jure atau d facts, yang belum danggap sebagai
suatu pemberontakan
10. Makar adalah dahuangyang bei atas nama atau sehubungan dengan sutorgatavalompok
orang dengan kegatan yang diarahkan para penggulingan dengan kekerasan pemenich my
secara de pure atar de facto atau mempengai uhinya dengan terorisme au sabotase atou
kekerasan
11. Pencegahan, sehubungan dengan risiko noko but I sampai dengan 10 di atas
12. Kerugian atas harta benda dan atau lepentaging 3pertanggungkan, yang secara langsung
disebabkan oleh penjarahan (pengambilan atau perampasan harta benda orang lain oleh
seseorang tidak termasuk oleh orang-orang di bawah pengawasan tertanggung untuk
dikuasai atau dimišku seca a melawan hukum), yang terjadi salama kerusunan atzu huru-
hara.
Dengan syarat bahwa risiko risiko tersebut di atas tidak berkemb ing dalam rangsa kejadian yang
tidak terputus menjadi satu atau lebih dari nako-miko yang dikecualikan.
Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segats kerugan atau kerusakan pada harta benda dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, vang secara langsung atau tidak langsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:
Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana penanggung menyatakan baliva suatu
kerugian atau kerusak secara langsung atau tidak langsing disebabkan oleh satu atau lebih dari
risiko risiko yang dil ecualikan, meka merupakan kewajibz rertanggung untuk membuktikan bila
ia berpendapat sebaliknya.
Tetapi karena kendaraan berinotor mempunyai banyak arakteristik berbeda dibanding jenis harta
benda lainnya, maka uransi kendaraan bermotor diatur tersendiri, meskipun di dalamnya rdapat
juga aturan-aturan yang berlaku di asuransi kebakaran.
1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh:
1. Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan
material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang
bersangkutan.
2. Perbuatan jahat orang lain
3. Penicunan, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikut. dengan kekerasan
ataupun ancaman dengan kekerasan kepada orang dan atau kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan, dengan tujuan mempermudan pencurian kendaraan bermotor atau alat
perlengkapan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
4. Kebakaran, termasuk ketakaran benda atau kendaraan bermotor lain yang berdekatan atau
tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan atas perintah yang
berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.
5. Sambaran petir
2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa sebagaimana diuraikan pada poin di
atas dan sebab-sebab lainnya selama penyet erangan dengan kapai feri atau alat penyeberangan
resmi lain yang berada di bawah pengawasan Direk.orat jenderal Perhubungan Darat.
3) Kerusakan roda, bila kerusakan tersebut mengakibatkan pulz kerusakan kendaraan bermotor
tersebut yang disebabkan oleh kecelakaan.
4) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk penjagaan atau pengangkutan ke
bengkel atau ke tempat lain guna menghindari atau mengurang kerugian atau kerusakan yang
dijarvin dalam polis setinggi-tingginya sebesar 0,5% dari jumlah pertar.ggungan, tanpa
diperhitungkan dengan risiko sendiri.
Tanggung Gugat
Asuransi kendaraan bermotor juga menjurnin risilio tangrung gugat, yaitu tanggung jawab hukum
tertanggung terhadap pihak ketiga berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan. Dalam hal ini penanggung akan memberikan penggantian kepada tertanggung
atas:
1) Tanggung gigat terranggung terhadap suatu kerugian yang diderita pihak ketiga yang secara
langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, baik ya g diselesaikan
melalui musyawarah maupun melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari penanggung, setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum
dalarm: ikhtisar pertanggungan, yang meliputi: Kerusakan atas harta dan Cedera badan atau
kematian.
2) biaya perkara otau biaya bantuan para ahli yang berk nan dengan anggung certanggung, yang
telah terlebih dahulu disetujui oleli pa nanggung secara terierilis.
Premi harus dibayar lunas pada saat persetujuan pertanggungan ditutup, kecuali bila atas
persetujuan kedua belah pihak ditentukan lain.
Jika premi tidak dibayar dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal permulaan
pertanggungan atau tanggal perpanjangan pertanggungan, maka berlakunya pertanggungan ini
dapat ditunda oleh penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Jika sewaktu waktu terjadi
sesuatu kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan (masih dalam masa
penundaan), tertanggung tidak berhak alas penggantian kerugian.
Penundaan tersebut akan berakhir 24 (duapulus empat) jam sesudah premi direnma oleh
penanggung atau pertanggungan menjadi batal Jemi hukum apabila prerni tidak dibay ar setelah
lewa: 90 hari kalender terhitung mulai tanggal mulai berlakunya pertanggungan.
Atas pembatalan tersebut penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan
sebesar 20% dari premi setahun.
Pemberitahuan Kecelakaan
Bila terjadi kecelakaan, kerusakan atau kerugian atas lendaraan bermotor yang dipertanggungkan,
maka tertanggung wajib membe. itahukan kecelakaan atau pencurian atas kendaraan bermotor
yang dipertanggungkan kepada penanggung selambat-lambatnya 3 hari kerja sejak terjadinya
Irecelakaan atau pencurian tersebut.
Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan kepada penanggung, yang
selanjutnya diikuti dengan lapoi an tertulis kepada penanggung.
Dalam hal pencurian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang dilakukan
oleh pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk penuntutan penggantian dari kerugian arau
adanya tuntutan dari pihak ketiga vang harus dipikul oleh penanggung. maka tertanggung wajib
melaporkan kepada dan mendapat surat katerangar dari serendah-rendahnya dari pos polisi
(pospol) setempat.
Khusus untuk kerugian total (total loss) akibat pencurian, maka tertanggung wapo melaporkan
kepada dar. mendapatkan surat keterangan dari Polisi Dae, ah (Polda) setempat.
Apabila tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atas kerusakan yang
disebabkan oleh kendaraan be: motor yang dipertanggungkan, maka:
Apabila tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kendaraan bermotor jang dipertanggungkan
adalah berupa tuntutan pidar.a terhadap tertanggung, maka tertanggung diwajibkan
memberitahukan tuntutar tersebut kepada penanggung paling lambat dalam 3 hari kerja sejak
tuntutan tersebut diterima oleh tertanggung.
Sehubungan dengan hal tersebut penanggung berhak untuk menunjuk pena hukum untuk itu dan
dalara hal demikian tertanggung wajib menggunakan penasehar hukum tersebut untuk menangani
perkaranya. Biaya bantuan hukum yang timbul untul. itu menjadi tanggungan penanggung.
Ganti Rugi
Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerusakan atau kehilangan
kendaraan bei notor yang dipertanggungkan berdasarkan harga sebenarnya sesaat sebelum
terjadinya erusakan atau kehilangan tersebut, sedang bila atas tuntutan pihak ketiga seänggi-tinggir
a sebesar jumlah yang telah disetujui dikurangi besarnya risiko sendiri (retensi sendiri/co-insure)
yang ter cantum dalam ikhtisar pertanggunga.
Bila pertanggungan dilakukan di bawah harga, maka jumlah ganti rugi yang dibayar penanggung
kepada tertanggung masih diperhitungkan lagi, sesuai dengan ketentuan bila pertanggungan di
bawah harga yang sebenarnya.
Berkaitan dengan proses penentuan besarnya ganti rugi berlaku ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Dalam melaksanakan ganti rugi penanggung akan memperhitungkan premi yang masih terutang
untuk masa pertanggungan yang masih berjalan atas kendaraan bermotor tersebut\
Kerugian Total
Yang dimaksud dengan kerugian total adalah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya
diperkirakan sama dengan atau lebin dari 75% dari harga sebenarnya kendaraan bermotor
termaksud apabila diperbaiki atau hilang karena diruri dan tidak diketemukar dalam waktu 60 hari
sejak terjadinya pencurian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut.
Bila suatu kendaraan bermotor dipertanggungkan kepada lebih dari satu penanggung
(pertanggungan rangkap) berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Menyimpang dari ketentuan Pasal 277 ayat I KUHD, maka bila terjadi kerugian atas
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan kepada lebih dari satu penanggung, di mana
jumlah pertanggungan lebih dari harga kendaraan berrnotor yang bersangkutan maka
jumlah yang dipertanggungkan untuk masing-masing penanggung seimbang dengan nilai
pertanggungan terhadap harga yang sebenarnya, demikian pula ganti rugi yang menjadi
kewajiban cari masing-masing per.anggung.
2) Ketentuan tersebut di atas tetap dijalankan, walaupun segala pertanggungan yang
dimaksud dibuat dengan beberapa polis dan pada hari ang berlainan, yang tanggalnya lebih
dahulu dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut di atas Saat terjadi kerusakan atau
kerugian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan maka atas permintaan
penanggung, tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis segala pertanggungan lain
yang sedang berlaku atas kendaraan bermotor yang sarna pada saat terjadinya kerugian
atau kerusakan.
Jika harga kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada saat terjadinya kerugian atau
kerusakan ternyata lebih besar dari harga pertanggungan, maka penanggung akan menggantinya
menurut hitungan dari bagian yang dianggap dipertanggungkan saja.
Tindakan Pencegahan
Tertanggung wajib melakukan segala usaha yarıg patut guna menjaga dan memelihara kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan.
Juga bila terjadi suatu kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan bermotor tersebut, maka
kendaraan tersebut tidal: bolein ditinggalkan tanpa pengamanan yang lavak guna menghindari
kerusakan/kerugian lebih lar.jut.
Subrogasi
Sesuai dengan ketentuan Pasal 284 KUHD, maka setelah pembayaran ganti rugi kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan penar.ggung menggantikan posisi tertanggung dalam segala hak
yang diperolehnya terhadap piliak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut dan hak subrogasi
ini berlaku dengan sendirinya tanpa me.nerlukan suatu surat kuasa khusus dari tertanggung.
Di samping itu, tertanggung juga bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat
merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga termaksud.
Kelalaian tertanggung dalam melaksanakan kewajiban tersebut di atas (mencegah perbuatan yang
dapat merugikan hak peranggung terhadap pihak ketiga) dapat mengurangi hak tertanggung untuk
mendapatkan ganti rugi dari penanggung.
Pada saat terjadi kece'akaan/kerusakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan apabila
tertanggung dengan sengaja:
1) Meniperbesar jurilah kerugian yang diderita.
2) Menyembunyikan barang-barang yang terselan.atkan atau barang-barang sisanya dan
menyatakan sebagai barang-barang yang musnah.
3) Mempergunakan surat arau alat bukti palsu, dusta atau tipuar.
4) Melakukan atau menyuruh melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kerugin atau
kerusakan terhadap kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
5) Melakukan kesalahan atau kelalaian yang sangat melampaui batas, sehingga menimbulkan
kerugin atau kerusakan terhadap kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
Hal tertanggung untuk mendapatkan ganti rugi berdasarkan pertanggungan kendaraan Dermotor
hilang dengan sendirinya apabila:
Selanjutnya hak te tanggung atas ganti rugi yang lebih besar dari yang disetujui penar.ggung akan
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak penanggung memberitahukan secara tertulis
tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum.
Harga Sebenarnya
Harga sebenarnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungan adalah hasil penjualan yang
dapat diperoleh tertanggung secara penjualan bebas atas kendaraan bermotor tersebut atau
kendaraar. bermotor yang sama sesaat sebelum terjadinya kehilangar atau kerusakan. Sedang harga
perlengkapan atau peralatan kendaraan be motor adalah harga pembelian barang-barang tersebut
di pasar bebas.
Apabila perlengkapan atau peralatan kendaraan bermotor tersebut sudah tidak diperjual-belikan di
pasar bebas, maka dasar penggantiannya adalah harga yang tercatat di pabrik (untuk pasar di
Indonesia).
Pemeriksaan
Penanggung berhak setiap saat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan kepadanya.
Berakhirnya Pertanggungan
1) Pembatalan Polis
Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setian waktu menghentikan kontrak
pertanggungan tanpa ciiwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan pengl.entian
tersebut harus dilakukan secara tertulis yang dikiriın melalui pos tercatat oleh pihak yang
menghendaki perighentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang
diketahuinya.
Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan pertanggungan termaksud
sejak 3 (tiga) hari kerja terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan yaitu
pukul 12.00 siang waktu setempat, di mana objek pertanggungan berada.
Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi yang sudah dijalani, yang
diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan jangka pendek. Sedang bila yang
membatalkan penanggung, ia wajib mengembalikan premi yang telah diterima untuk
waktu pertanggungan yang belum berjalan secara prorata.
Arbitrase
Apabila timbul persengketaan atau perselisihan antara penanggung dan tertanggung sebagai aluba:
pelaksanaan arau penafsi, an perjanjian pertanggungan yang tela, dibuat dan persengketaan serta
perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam rempo 30 (tiga puth) har
kerja sejak terjadinya kerugian yang menjadi pokok perselisihan dan persengketaan, maka pihak-
pihak yang berkepentingan berhak mengajukan persengketaan atau perselisihan tersebut kepada
De van Asuransi Indonesia cy Ketua Bidang Asuransi Kerugian, yang akan membentuk budan
arbitrase od-hoc dalarm: tempo paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat permohonan
arbitrase diterima Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi Indonesia.
Badan arbitrase ad-hoc tersebut beranggotakan 3 (tiga) orang arbiter, yang salah seorang di
antaranya haruslah seorang Sarjana Hukum, yang diangkat sebagai ketua merangkap anggota
badan arbitrase tersebut.
Dua orang anggota (arbiter) lainnya dipilih dan diangkat dari orang-orang yang berpengalaman
dalam cabang asuransi yang bersangkutan dan diutamakan orang yang sudah tidak aktil lagi
diperusahaan asuransi maupun reasuransi, pialang asuransi/reasuransi atau menjadi agen
asuransi/re-asurarsi.
Para arbiter menetapkan peraturan arbitrase dan biaya arbitrase serta pihak-pihak yang niemikul
biaya aroitrase tersebut. Badan arbitase berkewajican memutuskan persengketaan atau perselisihan
tersebut dalam tempo 90 hari kalender sejak tanggal pembentukannya. Keputusan badan arbitrase
merupakan keputusan final dan mengikat kedua belah pihak.
Lain-lain
Apabila terdapat perbedaan pada na kah antara yang tertera pada polis asuransi yang dibuat oleh
Penanggung/Perusahaan Asur. nsi dengan naskah yang diedarkan melalui surat Keputusan
Pengurus Dewan Asuransi Indonesia kepada regenap anggota Dewan Asuransi Indonesia Sekter
Kerugian yang aslinya disimpan di Kantor Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi Indonesia, maka
yang berlaku adalah aslinya yang tersimpan di Kantor Sekjen DAI.
Untuk hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggungan yang belum cukup diatur dalam naskah
perjanjian penutupan pertanggungan, maka berlakulah ketentuan dari KUHD dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
2.2.5 Endorsemen
Seperti halnya pada asuransi kebakaran, kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun
1997, dan mengakibatkan rmusnahnya banyak kendaraan bermotor karena dibakar, dırusak
maupun dirampok massa, telah menimbulkan keinginan masyarakat pemilik kendaraan bermotor
yang sudah menyadari manfaat asuransi, agar kerugian- kerugian akibat peristiwa-peristiwa
tersebut, yang selama ini di kategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang
tidak dikecualikan (dapat dipertanggungkan).
Menanggapi keinginan/tuntutan masyarakat tersebut maka pada tahun 1998 DAI (Dewan Asuransi
Indonesia) mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang memungkinkan kerugian akibat kerusuhan
dan huru-hara diberikan ganti rugi, yang aturan tersebut selanjutnya dikenal dengan istilah
Klausula 4.1A dan Klausula 4.IB.
Endorsemen Xerusuhan (Klausula 4.1A)
Kerusuhan yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggrisnya disebut
riot strike and melicious damage (RSMD).
Endorsemen Kerusuhan (Kode: 4.1A-01/12/1998) adalah periuasan terhadap risiko yang dapat
dijamin, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat terjadinva kerusuhan, vang selama ini
dikategorikan sebagai risiko yang dikecualikan yang kemudian lebih dikenal dengan istilah
"Klausula 4. IA".
1) Perluasan Jaminan
Dengan disetujuinya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan hart
bencia dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung di, ebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:
1. Kerusuhan adalah tindakan suatu keloinpok orang (minimal sebanyak 12 orang), yang
dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suarana gangguan ketertiban
umum dengan kegaduhan dan penggunaan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-horu.
2. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerjanya kurang dari 24 orang), yang meriolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam
melakukan protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh
majikan.
3. Penghalangan bekerja adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (mininial 12 orang) atau separuh dari junilah pekerja (dalam hal
jumlah pekerja kurang dari 24 orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau
dihalangi bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jaliat adzlalı tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak harta benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakaa yang dilakukan oleh,
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah.
orang yang menguasai harta benda tersebut atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalangi.
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risiko yang terjadi karena kerusuhan,
pemogokan, penghalangan bekerja, dan pencegahan.
6. Penjarahan yang terjadi selama kerusuhan.
Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko yang dikecualikan.
2) Risiko yang Dikecualikan
Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan termasuk kerugian
atau kerusakan karena kebakaran pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang secara
langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau sebagar akibat dari:
1. Salah satu atau lebih dari risiko karena: huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjarahan yang terjadi
selama kerusuhan) Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana
penanggung menyatakan bahwa suatu kerugian atau kerusakan secar angsung atau tidak
langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko yang dikecualikan tu seput atas, maka
merupakan kewajiban tertanggung untuk membuktikan, sebaliknya la la tidak sependapar
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan atau perlambatan atau gangguan atau
penghentian suatu proses atau kegiatan
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan, pinjam paksa atau
pengambilahan oleh pejabat yang berwenang atau dipakai secara tidak sah zr melawan
hukum oleh seseorang.
4. Gangguan usaha atau segala macanı kerugian dalam wujud atau bentuk apa pun yang
sifatnya konsekuensial
Dalam hal terjadi klaim atas risiko yang dijzmin menurut ketentuan endorsemen ini. tidak remua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh penanggung. Dalam endorsemen ini tertanggung
harus ikut menanggung sendiri (co-insurance) sebagan dari kerugian yang terjadi ia akan ikut
memikul kerugian scbesar 15% dari jumlah nilai ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan hasil
kesepakatan antara tertanggung dan penanggung.
4) Pembatalan Endorsemen
Endorsemen dapat dibatalkan setiap saat oleh Peranggung der gan pemberitahuan secara tertulis
ruclalui surat tercatat faksimili, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang ia
ketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam
terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 12.00 siang waktu
setempat, yaitu term.pat di mana objek pertanggungan berada.
Akibat dari pembatalan endorsemen oleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
premi tambahannya untuk jangka waktu yang belum habis secara prorate
Endorsemen Huru-Hara (Klausula 4.1B)
Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggris disebut
riot, strike and civil commotions (RSCC).
Endorsemen huru-hara (Kode: 4.113-01/12/1998) adalah perluasan jaminan yang mencakup risiko
yang rimbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang starlar termasuk dalam
muko yang dikecualikan (tidak diamin).
1) Perluasan Jaminan
Dengan adanya endorsemen ini maks pertanggungan diperluas, sehingga mencakup kerusakan atas
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh
salah satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:
1. Kerusuhan
2. Pemogokan
3. Penghalangan Kerja
4. Perbuatan Jahat
5. Terorisme adalah tindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk necimbulkan
ketakutan orang lain, dalam usaha mencapai suatu tujuan yang renurut pendapat umum
bertatar belakang politik.
6. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran
pekerjaan atau yang berakibas turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
seseorang blam usaha mencapai suntu tujuan yang menurut pendapat umum beratar
belakang politik
7. Huru-hera adalah keadaan di suatu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau dalam kelompokolompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketes ciban dan
keamanan masyarakat dengan kagaduhan dan menggunakan kekerasan serta renteta
pengrusakan sejumlah besar harta benda sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan
umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih setengah kegiatan normal pusat
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di kota
tersebut seama minimal 24 jam secara terus-menerus, yang dimulai sebellim, selama atau
setelah kejadian tersebut
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besar rakyat
di ibukota negara atau di tiga atau lebih ibukoza propinsi dalam kurun wakty 12 han, yang
menuntit penggantian pemerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belur.
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
9. Revolusi tanpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap sistem ketatanegaraan (pemerintahan rau keadaan
sosial) stau menggulingkan pemerintah yang sah secara de jure atau de focto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
10. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas sama atau sehubungan dengan suatu
organisasi atau sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan
dengan kekerasan Pemerintah yang sah de fure atau de facto atau mempengaruhinya
dengan terorisme atau sabotase atau kekerasan.
11. Pencegahan, sehubungan dengan risiko-risiko butir I sampai dengan 10 di atas. 12.
Kerugian atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara
langsung disebabkan oleh penjarahan (pengambilan atau perampasan harta benda orang
lain oleh seseorang tidak termasuk oleh orang-on. ng di bawah pengawasan tertanggung
untuk dikuasai atau dimiliki secara melawan hu um), yang terjadi selama kerusuhan atau
huru-hara.
Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut di atas tidak berkembang dalam rangka ltejadian yang
tidak terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-nsiko yang dikecualikan
Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan pada harta- benoa dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung atau tidak iangsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:
Bila terjadi klaim atau kerugian yang dijamin menurut ketentuan dari endorsemen tertanggung
akan memikul sebagian kerugian (menjadi ce-insurer) yang terjadi, yang besarnya
Risikc sendiri adalah jumlah kerugian yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung. sehingga
jumlah gantu rugi yang dibayar tertanggung adalah jumlah nilai kerugian dikurangi dengan jumlah
nilai risiko sendiri.
4) Pembatalan Endorsemen
Penanggung setiap saat daba, membatalkan endorsemen ini, dengan cara mengirimkan
pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat, faksimile, teleks atau telegram kepada
tertanggung ke alamat yang terakhir diketahuinya.
Selanjuanya penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini setelah 3 x 24
jam terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tertulis tersebut, pukul 12:00 siang waktu
setempat, di mana objek pertanggungan berada.
Karesa pembatalan tersebut maka penanggung wajib mengembalikan premi yang relah diterima
untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata.
Jenis asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine
Insurance, yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut
Inland Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam
transportasi nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang
timbul dalam transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu,
yaita uranu yang munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara
dengan menggunakan satu polis.
menurut sejarahnya polis mengenai segala risiko kerugian yang rkaitan dengan sengigkutan
melalui laut adalah merupakan usaha mansi yang muncul pertama kali. Mengenai perkembangan
dari apa tencakup dalam ocean marine insurance dapat digambarkan sebagai berikut
1. Asuransi atas risiko terhadap kerugian total (total loss) atas alat pengangkutan di laut
(vessel), kemudian:
2. Asuransi stas risiko kerugian terhadap sebagian kerugian (portiol loss) yang ditimbulkan
oleh bahaya di laut atas barang-barang yang diasuransikan, sementara barang berada di atas
kapal, meskipun akhirnya kapalnya bisa sampai di pelabuhan tujuan, kemudian.
3. Asuransi atas risiko kerugian terhadap barang-barang yang akan dikirim mulai barang
berada di dermaga pelabuhan pengiriman sampai dengan di dermaga pelabuhan tujuan,
kemudian.
4. Asuransi atas risiko terhadap barang-barang yang altan dikirim mulai dari gudang pengirim
sampai dengan gudang penerima (warehouse to warehouse clause)
Dewasa ini umumnya kor.trak ocean marine insurance dibuat untuk melindungi barang- barang
(cargo) yang berada dalam pengangkutan (transit) dan meliputi segala kemungkinan bahaya, baik
yang timbul dalam pengangkutan di carat maupun pengangkutan di air, mulai di gudang asal
sampai ke gudang tujuan.
Diikutsertakannya risiko pengangkutan di darat dalam ocean morine insurance adalah untuk lebih
memberikan rasa aman serta memudahkan pemilik Larang, karena barang- barang yang dikirim
cukup ditutup dengan satu polis, meskipun alat pengangkutannya bisa lebih dari satu macam.
1. Alat-alat pengangkutan di laut, yaitu kapal, perahu dan sebagainya, di niana asuransinya
disebut Hul! Insurance.
2. Barang-barang (Corgo) atau barang-barang bergerak lainnya yang dapat terkena marine
perils, di mana asuransinya disebut Cargo Insurence.
3. Pendapatan, yang meliputi ongkos angkut (freight), ongkos angkut untuk penumpang
(passage mor.zy), commission, profit dan segala sesuatu yang berkenaan dengan uang.
yang bisa terkena marine perils, asuransinya disebut Freight Insur-ance.
4. Liability atau kewajiban yang ditanggung oleh pemilik atau pihak-pihak lain yang
bertanggung jawab, yang berkaitan dengai, ocean marine, di mana asuransinya disebur
Liability Coverage
Bentuk-bentuk penutupan atau peril dari ocean morine yang berlaku dewasa ini antara lain
meliputi:
Bila jenis kerugian yang akan diasuransikan berkaitar, dengan risiko karena perang. maka itu harus
Jibuat poiis tersendiri, yang di dalamnya menunjukkan secara terinci mengenai kecelakaan-
kecelakaan karena peperangan yang akan ditutup serta kondisi- kondisi yarıg berkenaan dengan
kontrak khusus tersebut.
Hal yang demikian merupakan keharusan, karena di dalam polis ocean marine insur- once tentu
ada klausul free of copture and seizure (tidak termasuk penangkapan penyitaan). Maksudnya
apabila kerugian itu diakibatkan oleh penangkapan dan penyitaan oleh penguasa setempat, maka
perusahaan asuransi (penanggung) tidak bertanggung jawah atas kerugian tersebur. Padahal
kerugian karena penangkapan dan penyitaan sering terjadi karena keadaan perang dari negara yang
bersangkutan. Dengan demikian adalah tidak mungkin menyatukan asuransi kerugian karena
perang ke dalam polis ocean marine insurance (dua ketentuan yang bertentangan berada dalam
satu kontak).
Implied Warranties
Dalam ocean marine terdapat beberapa prasyarat yang ada sebelum ketentuan-ketentuan dalain
polis ocean marine insurance dapat berlaku. Kondisi prasyarat tersebut disebut implied warranties.
Hal ini jarang dimasukkan ke daları polis, larena meskipun tidak dinyatakan secara jelas di dalam
polis, warranties tersebut sudah dengan sendirinya ter masuk dalam perjanjian kontiak ocean
marine insurance.
Implied warranties biasanya harus diikuti atau berlaku secara ketat, karena hal itu merupakan
kondisi pendahulu (prasyarat) sebelum timbulnya ke vajiban dari pihak penanggung. Artinya bila
warranties tersebut tidak terpenuhi, mal.a kontrak ocean ma- rine insurcace menjadi batal.
Ada beberapa macam implied warranties yang penting, antara lain seaworthiness, deviation uan
legality.
1. Seaworthiness
Seaworthiness adalah persyaratan bahwa kapal yang diasuransikan harus layak atau sudah
memenuhi persyaratan untuk melakukan pela, aran (seoworthy) arau kapalnya harus laik
layar.
Artinya secara umum kapal harus berada dalam kondisi baik, dilengkapi dengan alat- alat
yang dibutuhkan dalarm: pelayaran dalam jumlah yang niemadai untuk menghadapi
bahaya-bahaya yang sudah dapat diantisipasi sebelumnya (antara lain alat pemadam
kebakaran, pelampung, sekoci penyelamat), barang-barang muatan diatur secara baik dan
tidak melebihi kapasitas angkutan kapal (termasuk penumpangay?), jumlah makanan, air
dan bahan bakar memada, dan dinchkodai oleh seorang kapten kapal yang kompeten.
2. Deviation
Deviation artinya kapal yang diasuransikan tidak mengubah/beralih (deviate) dari kondisi-
kondisi pelayaran yang biasa ditempuh, yang meliputi antara lain jenis Jan urmiah muatan,
jalur yang ditempuh dari sebagainya.
Ketentuan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa pihak penanggung memiliki
pengetahuan yang memadai yang berkaitan dengan kondisi pelayaran yang biasa ditempuh.
sehingga dia dapat memperkirakan besarnya kemungkinan risiku risiko yang mungkin
terjadi dan perubahan peralihan dari kendisi yang normal dapat meningkatkan risiko. Di
samping itu, akibat adanya perubahan penanggung menjadi tidak tahu mengenai kondisi
pelayaran yang ditanggung, yang berarti pula tidak dapat memperkirakan probabilitas
risikonya
3. Legality
Legolity artinya bahwa semua kegatan yang berkaitan dengan pengangkutan yang
diasuransikan itu harus sah menurut hukum. Hal itu berarti bahwa kegiatan-kegiatan yang
dilakukan harus sesuai dengan hukum/tidak melanggar hukum Sebab dalam segala hal baik
tertanggung maupun penanggung harus mentaati semua peraruran/hukum yang bernaku
Average
Average adalah kerugian (loss) atau kerusakan (domoge) yang dapat dialami dalam pengangkutan
melalui laut. Ada beberapa ketentuan dalam ocean marize insurance yang menyangkut averoge,
yaitu:
1. General average loss segala macam kerugian yang terjadi dalam pelayaran tertentu
2. Particular average kenig tertentu yang mungkin terjadi dalam pelayaran (ertentu, jadi
merupakan sebagian dari semua kemungkinan kerugian yang dapat terjadi. Jenis average
ini di sebut juga portiol loss.
3. Deductible average artinya hanya sejumlah persentase tertentu dari setian kerugian yang
diderita yang ditanggung oleh penanggung Sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak.
4. Average limitation persyaratan yang menentulkan bahwa perusahaan asuransi hanya
bertanggung jawab atas kerugian apabila kerugian tersebut mencapai persentase tertentu
dan nilai parang yang diasuransikar Jadi bila persentase minimal dari kerugian tidak
tercapai, maka tidak ada ganti rugi dari penanggung, sedang bila persentase minimal
kerugian tercapai maka tertanggung akan mendapatkan ganti rugi tanpa potongan. Bentuk
uverage ini disebut juga sebagai francise
Sama dengan jenis asuransi lainnya, untuk bisa mengasuransikan tertanggung harus mempunyai
insurable in erest terhadap objek yang dipertanggungkan, di mana sama dengan asuransi kerugian
lainnya, insurable interest tidak perlu ada pada waktu kontrak ditandatangani, tetapi harus ada pada
saat peril terjadi.
Sesuai dengan adanya beberapa jenis objek dari ocean marine insurance, maka polis ocean marine
insuranice juga dapat diklasifikasikan dalam beberapa jonis, sesuai dengan objeknya, hull policy,
cargo policy, liability policy, dan freight policy.
Di samping itu, ada klasifikasi polis atas dasar waktu (ume policy), yaltu polis yang ditujukan
untuk memberikan ganti rugi selama suatu periode tertentu dan atas dasar pelayaran (vovoge
policy), yaitu polis yang ditujukan pada pelayaran yang disebutkan dalam polis.
Perlu diketahui banwa sebagian besar polis dalam ocean marine insurance adalah berbentuk
valued, artinya penanggung dan tertanggung pada saat kontrak dibuat telah sepakat atas nilai dari
barang-barang yang diasuransikan nan untuk selanjutnya nilai tersebut dicantumkan dalam polis.
Di samping itu, memang ada juga unvalued policy, pengasuransian di mana nilai barang- barang
yang diasuransikan ditentukan setelah terjadinya peristiwa yang menimbui.can kerugian (peril).
Bentul: ini sudah jarang dipakai.
1. Hull Policy
Hull policy adalah polis asuransi pengangkutan laut yang mengasuransi kerugian yang
menimpa alat-alat pengangkutan di laut.
2. Cargo Policy
Cargo policy adalah polis yang dibuat untuk menutup kerugian atas barang-barang yang
diangkut dalam suatu pelayaran tertentu. Polis ini dapat juga dibuat dalarn bentuk floot-
ing/open forms, yaitu penutupan asuransi kerugian atas barang daları kelas tertentu sampai
dengan jumlah tertentu, dengan penjelasar. terperinci mengenai provisi untuk jenis dan
nilai barang yang diasuransikan.
3. Liability Policy
Liebility policy adalah polis asuransi yang dibuat dengan tujuan untuk menutup risiko tas
liability. Misalnya liability (kewajiban yang timbul karena collison (yaitu kewajiban yang
timbul karena terjadinya tabrakan kapal) atau running down clouse (yaitu risiko berupa
kewajiban karena kapal tidak dapat dipergunakan).
4. Freight Policy
Freight policy adalah polis asuransi yang ditujukan untuk melindungi pihak tertanggung
dari kerugian nilai uang yang akan diterimanya akibat bahaya-bahaya yang tercakup Gi
dalam polis aceransi. Misalnya karera tertanggung tidak mampu menyelesaikan
pengiriman barang dan dia juga tidak mampu menutup kerugian yang akan ditimbulkan
oleh bahaya tersebut.
5. Single Vessel dan Fleet Policy
6. Hull Average Clauses
Huli policy dibuat dengan maksud baik untuk average limitation maupun untuk deductible
average. Bentuk average yang banyak dijumpai adalah pembatasan kewajiban dari pihak
penanggung dalam penutupan yang berbentuk minimum franchise, yaitu jumlah minimum
kerugian yag bisa mendapatkan ganti rugi dari penanggung Besar minimum crugian
biasanya berkisar antara 3% sampai 5% darı nilai asurarsi. Artinya bila kerugian di bawah
3% sampai 5% penanggung tidak perlu memberikan ganti rugi kepada tertanggung Apabila
diinginkan jumlah minimum yang lebih besar, biasanya bukan perserizasenya ya g
dinaikkan, tetapi dalam polisnya akan disertakan klausul mengenai jumlah lump sum yang
diinginkan (tambahan atas jumlah minimum yang diinginkan)
7. Builder's Risk Coverage
Polis asui ansi ini meliputi bahaya-bahaya yang munglin umeul dalam pembuatan atau
kontruksi kapal. Polis biasanya berlaku sejak peletakan luras kapal dan berlaku untul
periode satu tahun, tetapi bisa juga untuk keseluruhan estimasi waktu yang diperlukan
untuk pembuatan kapal tersebut. Dengan demikian. penutupan asuransi akan berakhir.
setelah jatuh tempo atau pembuatan kapai sudah selesai nieskipun lebih awal dari jangka
waktu yang telah disepakati atau pada saat kapal diserahkan kepada pemilik pemesannya.
Ganti rugi yang diberikan meliputi bahaya-bahaya seperti yang tercakup dalam hull policy,
yang tidak hanya mengenai kapal itu sendiri, tetap termasuk peralatan pembantunya,
misalnya alat pengatrol, persenjataan, amunisi, artileri (kapal militer), mesin kapal, mesin
mesin lainnya, termasuk juga semua peralatannya yang ada di darat, seperti gudang.
bengkel, dok, derniaga, galangan kapal serta peralatan lainny yang digunakan dalam
pembuatan kapal. Selanjutnya biasanya termasuk pula risiko yang mungkin terjadi pada
saat kapal diturunkan ke laut/peluncuran pertama, general average dan salvage charge serta
liobility risk yang terdapat dalam klausul collision dan P & I (Protection and In- demnity
Clause). Tetapi tidak termasuk di dalan.nya kerugian akibat pemogokan, huru-hara, gempa
bumi dan peperangan, kerusakan kapal karena ada penundaan pekei jaan, kerusakan ketel
uap, mesin dan material yang belum berada di tempat pembuatan kapal.
8. Collision Liability
Salah satu peril yang dapat ditutup dengan ocean marine insurance policy adalah kerugian
atau kerusakan kapal akibat terjadinya tabrakan (collision) dengan kapal lain. Untuk itu
dalam hull policy harus disertai klausul mengenai collision atau disebut juga running down
clause.
Tujuan utama dari klausul ini adalah untul. menyataan adanya kewajiban pihak
penanggung untuk membayar sebanyak 3/4 kerugian yang diderita oleh kapal lain, yang
bertabrakan dengan kapal yang diasuransikan. Sedang yang seperempat (1/4) harus dipikul
sendiri uleh pemilik kapal yang diasuransikan, yang menabrak tersebut. Klausul ini dikenal
pula dengan istilah "x R.D.C. Clause". Tetapi apabila penanggung harus menanggung
seluruh kerugian disebut "4/4 R.D.C, Clause".
Bila kedua kapal yang bertabrakan sama-sama bertanggung jawab atas terjadinya
kerugian/kerusakan, maka liability-nya menjadi beban masing-masing kapal.
9. Protection and Indemnity Insurance
Adanya kebutuhan akan penutupan kerugian yang lebih imprehensif dalam pengangkutan
melalui laut, maka collis. an liability yang ditutup dengan AD.C. klausul diperluas dengan
polis protection and indemnity yang disebut sebagai P & I Insurance. Untuk ini
penutupannya harus dibuat dalam polis tersendiri, yang berfungsi memberikan
perlindungan terhadap liability secara komprehensif atas kerugian-kerugian yang tidak
termasuk dalam hull collision liability, seperti kematian, luka tuka, kerusakan atas dok,
dermaga dan lain-lainnya.
Proteksi yang diberikan cleh jenis asuransi ini sangat khusus yang berkenaan dengan
marine legal liability yang timbul dalam pengoperasian kapa. Polis tersebut melindungi.
memberikan ganti rugi (profection and indemnity) kepada pemilik kanzi sehubungan
dengan adanya legal liability terharlap pihak yang mengoperasikan kapal yang
diasuransikan, yang menimbulkan kerusakan/kerugian.
Dalam ocean marine insurance di samping klausul-klausul yang telah dibahas di atas, masih ada
beberapa klausul yang lain:
Penentuan tarif premi asuransi untuk ocean nia ine insurance adalah tidak semugah penentuan tarif
pad: jenis asuransi lainnya. Pada asuransi ini cara penentuan tarifnya lebih kompleks, sebah
besarnya probabilitas dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
Objek pertanggungan dari inland marine insurance atau asuransi pe igangkutan darat adalah
kendaraan pengangkut di darat beserta muatannya, terhadap berbagai macanı bahaya yang dapat
menimbulkan kerusalkan/kerugian pada kendaraan pengangkut maupen muatannya.
Ada bermacam-macam bahaya yang dapat mengancam pengangkutan daraı, antara lain:
1. Angin topan, angin ribut, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir.
2. Tabrakan atau senggolan dengan sesama kendaraan pengangkut, menabrak benda keras,
tergelincir (keluar dari jalan/rel), jatuh ke sungai atau jurang.
3. Penahanan atau penyitaan oleh yang berwajib atau penahanan oleh penduduk.
4. Peperangan, sabotase, pembajakan dan perampasan
5. Keruruhan, kekacauar, pemagokan, demonstrasi, kebakaran, pencurian, kehilangan. dan
sebagainya
Asuransi untuk barang yang diangkut melalui angkutan asuransi kerugian dengan menggunakan
polis perjalanan memuat antara lain:
Pasal 689 KUKD menetapkan bahwa jaminan berlaku sejak barang dimuat di kendaraan yang akan
mengangkut Larang ke tempat tujuan atau sejak barang diterima di
kantor atau di tempat di mana barang biasa diterima oleh pengangkut/ekspeditur dan berakhir
setelah barang ke dalarr. kekuasaar tertanggung atau yang dikuasakannya.
Barang-barang yang diangkut berganti-ganti melalui darat dan air, jaminan dari penanggung tetap
bertaku, meskipun barang dipindahkan ke alat pengangkut lain, separ.jarig pengangkuter yang
demikian melalui rute yang lazim. Tetapi bila hal itu merupakan penyimpangan, maka
pertanggungan hanya berlaku sanıpai terjadi penyimpangan (kecuali bila karena terpaksa) atau
kalau dalam polis disebutkan "diperkenankan adanya per.yimpangan perjalanan".
Untuk menghindari maslah yang berkaitan dengan kondisi pengangkutan yang demikian ini, maka
sebaiknya dengangkutan tersebut diasuransikan dengan Asuransi Pengangkutan Terpadu
Yang menanggung perusahaan asuransi kerugian, yang polisnya dapat berupa pols perjalanan darat
atau polis waktu. Bila menggunakan polis perjalanan maka pertanggungan hanya untuk satu kali
perjalanan, mulai ciari tempat pemberangkatan hingga sampai di tempat tujuan. Kalau dengan
polis waktu, pertanggungan berlaku untuk selama jangka waktu tertentu.
Objek pertanggungan dalam asuransi pesawat udara (aircraft insurance) adalah pesawat udara itu
sendiri, yang meliputi kerangka pesawat, mesin pesawat, baling-baling, motor dan semua peralatan
yang merupakan bagian dari pesawat udara, termasuk perlengkapan yang dapat dilepas, seperti
kompas, radio, perlengkapan kabin, dan sebagainya.
Dalam asuransi angkutan udara polis yang digunakan adalah polis gabungan (comprehensive
aircraft policy), dan brasanya digunakan polis Lloyd's Aircraf: yang dikeluarkan oleh Lloyd's
Demikian pula Dewan Asuransi Indonesia telah menyusun Polls Stanciar Aviasi Indonesia
(Indonesian Standard Aviation Policy), yang berpedoman pada polis Lloyd's
1. Tanggung jawab kepada pihak ketiga (legol liability to third parties) yang menderita
kerugian akibat aktivitas pesawat udara (bukan penumpang), seperti tertabrak, kejatuhan
barang dari pesawat, ditimpa pesawat, dan sebagainya.
2. Tanggung jawab terhadap keselamatan penumpang (legal libiality to passengers) ketika
naik, berada dan turun dan pesawat udara.
3. Kehilangan kerusakan pesawat udara ketika berada di udara (flight), bergerak di landasan
(toxying), di darat (on the ground) dan di permukaan air (moored), yang diseababkan oleh
topan, Ladai, pesawat jatuh, tabrakan di udara, menabrak benda permanen di bandara
kebakaran dan sebagainya.
4. Kerugian/kerusakan bagasi penumpang, kecuali kecuali yang dibawa penuropang sendiri
(bagasi kabin).
5. Kehilangan penghasilan (consequentai los:) disebabkan gangguan terhadap penerbangan,
misalnya karena kerusakan mesin, kebakaran partial dan sebagainya. Jadi bukan totol loss
atau constructive total loss.
Ada beberapa macam risiko yang tidak dapat diberikan ganti rugi, antara lain
1. Kerugian karena keausan, karatan (structure defect), sifat pembawaan intern, perbuatan
tidak pantas tertanggung dan kerusakan elektris/mekanis, peledakan dan lain-lain
kerusakan sejenis.
2. Tanggung jawab hukum bagi orang-orang yang bekerja pada tertanggung atau bertindak
atas nama tertanggung, pilot dan anak pesawat (keccuali bila diasuransikan) dan harta
benda milik tertanggung.
3. Kerugian/kerusakan akit at penggunaan landasan terpaksa), akibat langsung atau dal
langsung akrobatik, demonstrasi dan lain-lain, akibat langsung atau tidak langsung
penggunaan untuk perlombaan, akrobatik, demostrasi dan lain-lain, akibat langsung
maupun tidak langsung dari peperangan, pemogokan, huru-hara, kegaduhan sip! dan
kejadian-kejadian lain yang sejenis (kecuali diasuransikan) pesawat udara terbang tanpa
laik terbang, tidak izin dari instansi yang berwenang, digunakan untuk kegiatan yang
dilarang (melawan hukum).
Premi Asuransi
Risiko yang ditanggung dengan sistem asuransi pengangkutan terpadu ada tiga macam, yaitu:
1. Risiko I:
Yang dijamin adalah semua risiko yang menimbulkan kerugian/kerusakanı pada barang
yang ditanggung, kecuali disebabkan oleh isiko-risiko yang tidak ditanggung.
2. Risiko II:
Yang menjarain kerugian/karu: akan/biaya atas barang yang ditanggung yang timbul dari
risiko-risiko alat pengang, utan kebakaran, terbalik, tenggelam, tergelincir, tabrakan,
pendaratan darurat, embongkaran. di pelabuhan darurat, bencana alam pengorbanan
kerugian umum (general average sacrifice), perr.buangan barang ke laut (jettison)
terlemparnya barang ke laut, air masuk ke dalam alat pengangkut, akibat bongkar muat,
kecuali isiko-risiko yang tidak ditanggung.
3. Risiko III.
Yang menjamin kerugian kerusakan keseluruhan atas barang-barang yang ditanggung.
yang timbul dari risiko-risiko akibat alat pengangkut mengalami kebakaran/peledakan,
terdampar, terkandas, terbalik, tenggelam, tergelincir keluar rel/jalur, tabrakan, terjatuh,
tersungkur pendaratan darurat, pembongkaran di pelabuhan darurat, pengorbanan kerugian
umum, pernbuangan barang ke laut, bongkat muat dan terlemparnya barang ke laut karena
cuaca buruk, kecuali risiko-risiko selain itu.
2.3.5 Endorseme
Seperti halnya pada asuransi kebakaran, kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun
199%, dan mengakibatkan musnahnya banyak kendaraan bermotor karena dibakar, dirusak
maupun dirampok massa, telah menimbulkan keinginan masyarakat pemilik kendaraan bermotor
yang sudan menyadari manfaat asuransi, agar kerugian- kerugian akibat peristiwa-peristiwa
tersebut, yang selama ini di kategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang
tidak dikecualikan (dapat dipertanggungkan).
1) Perluasan jaminan
Dengan disetujuinya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan harta
benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-riziko berikut:
1. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang (minimal sebanyak 12 orang). yang
dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban
umum dengan kegadunan dan penggunaan kekerasan serta pengi usakan harta benda orang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-hara.
2. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerianya kurang dari 24 orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam
melakukan protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh
inajikan.
3. Penghalangan bekerja adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (minimal 12 crang) atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal
jumlah pekerja kurang dari 24 orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan ata
dihalangi bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jahat adalah tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak hartz benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakan yang dilakukan olen
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah orang yang menguasai
harta benda tersebut atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalangi.
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risiko yang terjadi karena kerusuhan,
pemogokan, penghalangan bekerja dan pencegahan.
6. Penjarahan yang terjadi selama kerusuhan.
Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko yang dikecualikan.
Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan, termasuk kerugian
atau kerusakan karena kebakaran pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang secara
langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau sebagai akibat dari:
1. Salah satu atau lebih dari risiko karena huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjarahan yang terjadi
selama kerusuhan). Dalam suatu tuntutan, mugatan atau perkara lainnya, di mana
penanggung menyatakan bahwa suatu kerugian a au kerusakan secara langsung atau tidak
langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko vang dikecualikan tersebut atas, maka
merupakan kewajiban tertanggung ur.tuk membuktikan sebaliknya bila ia tidak
sependapat.
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan atau perlambatan atau gangguan atau
penghentian suatu proses atau kegiatan.
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan, pinjam pairsa atau
pengambilalihan oleh pejabat yang berivenang atau dipakai secara tidak sah atau melawan
hukum oleh seseorang.
4. Gangguan usaha atau segala macam kerugian dalam wujud atau bentuk apa pun yang
sifarnya konsekuensial.
3) Potongan Klaim atau Risiko Sendiri
Dalam hal terjadi klaim atas risiko yang dijamin menurut ketentuan endorsemen ini, udak semua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh penanggung. Dalam endorsen.er ini tertanggung
harus ikut menanggurig sendiri (cc-insurance) sebagian dari kerugian yang terjadi, ia akan ikut
memikul kerugian sebesar 15 % dari jumlah nilai ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan hasil
kesepakatan antara tertanggung dan penanggung.
4) Pembatalan Endorsemen
Endorsemen dapat dibatalkan setiap sazt oleh penanggung dengar. pemberitahuan secara tertulis
melalui surat tercatat, faksimili, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang
ia ketahui.
Penariggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam terhitung
mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 12.00 siang waktu setempat, yaitu
tempat di mana objek pertanggungan berada.
Akibat dari pembatalan endorsemen oleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
prerni tambahannya untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata
Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggris disebur
riot, strike and civil cominotions (RSCC).
Endorsemen huru-hara (Kode: 4.113-01/12/1998) adalah perluasan jaminar: yang mencakup risiko
yang timbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang standar termasuk dalam
risiko yang dikecualikan (tidak dijamin).
1) Perluasan jaminan
Dengan adanya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas, sehingga mencakup kerusakan atas
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara jangsung disebabkan oleh
salah satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:
1. Kerusuhan
2. Pemogokan
3. Penghalangan Kerja
4. Perbuacan Jahat
5. Terorisme adalah tindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan
ketakutan orang lain, dalam usaha mencapai suatu tujuan yang menurut pendapat umum
berlatar belakang politik.
6. Sabotase adaian tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran
pekerjaan atau yang berakibat turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
seseorang dalam usaha mencapai suatu tujuan yang menurut pendapat umum berlatar
belakang politik.
7. Huru-hara adalah keadaan di suatu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau daiam kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban
dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan seria renitetan
pengrusakan sejumlah besar harta benda sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan
umum. yang ditandai dengan terhentinya lebih setengah kegiatan normal pusat
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di kota
tersebut selama minimal 24 jam secara terus-menerus, yang dimulai sebelum, selama atau
setelah kejadian tersebut.
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besar rakyat
di ibukota negara atau di tiga atau lebih bukota propinsi dalam kurun wakru 12 hari, yang
menuntut penggantian peinerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
9. Revolusi tanpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap sistenı ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan
sosial) atau menggulingkan pemerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan
Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan pada harta benda dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:
Bila terjadi klaim acau kerugian yang dijami.. menurut ketentuan dari endorsemen tertanggung
akan memikul sebagian kerugian (menjadi co-insurer) yang terjadi, yang besarnya:
Risiko sendiri adalah jumlah kerugian yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung, sehingga
jumlah ganti rugi yang dibayar tertanggung adalah jumlah nilai kerugian dikurangi dengan jumlah
nilai risiko sendiri.
4) Pembatalan Endorsemen
Penanggung setiap saat dapat membatalkan endorsemen ini, dengan cara mengirimkan
pemberitahuan secara tertulis meialui surat tercatat, faksimile, teleks atau telegram kepada
tertanggung ke alamat yang terakhir diketahuinya.
Selanjutnya penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini setelah 3 x 24
jam terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tertulis tersebut. pukul 12.00 siang waktu
setempat, di mana objek pertanggungan berada.
Karena pembatalan tersebut maka penariggung wajib mengembalikan premi yang telah diterima
untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau usaken pad: harta benda
atau kepertingan yang secara langsung ebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan
pesawat. Dengan demikian objek pertanggungan dari asuransi kebakaran da prinsipnya adalah
harta benda dan atau kepentingan yang tertimpa rugian ata: kerusakan sebagai akibat langsung dari
suatu kebakaran, sambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap, yang jadi karena
kecelakaan (tidak disengaja).
Kerugian Karena Kebakaran, Kerusakan karena Petir, Kerugian Karena Ledakan, Kerugian karena
Kejatuhan Pesawat Terbang, dan Kerugian karena Asap
Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh:
Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material,
konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang bersangkutan.
Asuransi transportasi adalah asuransi yang kungan dengan tarang orang dalen transir atau
barang-barang ng asslang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya yang asuransikan bukan
banys barang-barang yang diangkut sca, tetapi omasuk jage alat-alat pengangkutanтуа. Jenis
asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine Insurance,
yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut Inland
Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam transportasi
nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang timbul dalam
transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaita uranu yang
munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara dengan menggunakan
satu polis.