Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI

“ASURANSI KEBAKARAN, ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR,


DAN ASURANSI TRANSPORTASI”

Kelompok 12:

1. Welmince P.F. Kore : 2103020220 (Emilia Gie, S.E., M.A.)


2. Margaretha Gun : 2103020193 (Emilia Gie, S.E., M.A.)

3. Welvina Soik : 2103020221 (Emilia Gie, S.E., M.A.)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL & POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas untuk mata kuliah Manajemen resiko dan asuransi dengan judul: “asuransi kebakaran,
asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi transportasi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak dan juga mendapat saran serta kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Kupang, April 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................. 6
2.1 Asuransi Kebakaran................................................................................................................................... 6
2.2 Asuransi Kendaraan Bermotor ................................................................................................................ 24
2.3 Asuransi Transportasi .............................................................................................................................. 39
BAB III .............................................................................................................................................................. 57
PENUTUP ......................................................................................................................................................... 57
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................................. 57
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak, dimana pihak satu berkewajiban
membayar iuran/kontribusi/premi, sementara pihak lain berkewajiban untuk menanggung risiko
yang terjadi Asuransi dapat memberikan perlindungan finansial dari berbagai risiko kerugian yang
bisa muncul secara tak terduga.

Asuransi merupakan perjanjian antara perusahaan asuransi (penanggung) dan pemegang polis
(tertanggung) dimana tertanggung membayar sejumlah premi untuk mendapatkan pertanggungan
atas risiko kerusakan, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita oleh
tertanggung, menerima pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau usaken pad: harta benda
atau kepertingan yang secara langsung ebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan
pesawat. Dengan demikian objek pertanggungan dari asuransi kebakaran da prinsipnya adalah
harta benda dan atau kepentingan yang tertimpa rugian ata: kerusakan sebagai akibat langsung dari
suatu kebakaran, sambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap, yang jadi karena
kecelakaan (tidak disengaja).

Asuransi kendaraan bermotor adalah pertanggungan kerugian atau erusakan terhadap


kendaraan berniotor, Jen's asuransi ini sebetulnya ima dengan asuransi kebakarar, yang objeknya
adalah kerugian atau erusakan atas harta benda, hanya di sini harta bendanya berupa endaraan
bermotor. Aturan yang berlaku pada asuransi kebakaran numnya juga berlaku untuk asuransi
kendaraan bermotor. Tetapi karena kendaraan berinotor mempunyai banyak arakteristik berbeda
dibanding jenis harta benda lainnya, maka uransi kendaraan bermotor diatur tersendiri, meskipun
di dalamnya rdapat juga aturan-aturan yang berlaku di asuransi kebakaran.

Asuransi transportasi adalah asuransi yang kungan dengan tarang orang dalen transir atau
barang-barang ng asslang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya yang asuransikan bukan
banys barang-barang yang diangkut sca, tetapi omasuk jage alat-alat pengangkutanтуа. Jenis
asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine Insurance,
yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut Inland
Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam transportasi
nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang timbul dalam
transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaita uranu yang
munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara dengan menggunakan
satu polis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Uraikan mengenai asuransi kebakaran

2. Uraikan mengenai asuransi kendaraan bermotor

3. Uraikan mengenai asuransi transporasi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai asuransi kebakaran

2. Untuk mengetahui mengenai asuransi kendaraan bermotor

3. Untuk mengetahui mengenai asuransi transporasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asuransi Kebakaran


2.1.1 Pengertian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau usaken pad: harta benda
atau kepertingan yang secara langsung ebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan
pesawat. Dengan demikian objek pertanggungan dari asuransi kebakaran da prinsipnya adalah
harta benda can atau kepentingan yang tertimpa rugian ata: kerusakan sebagai akibat langsung dari
suatu kebakaran, sambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap, yang jadi karena
kecelakaan (tidak disengaja).

Kerugian Karena Kebakaran

Kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan akibat dari pakaran yang terjadi karena
kekurang hati-hatian, kesalahan pelayan ukaryawan tartanggung, tetangga, perampok atzu
sejenisnya upun karena kebakaran lain sepanjang yang tidak dikecualikan, masuk di dalamnya
akibat dari: Menjalarnya api yang timbul sendiri (self combustion), hubungan arus pendek (short
circuit) atau karera sifat barang itu sendiri (in- herent vice). Kebakaran yang terjadi karena
kebakaran benda lain yang berdekatan, yaitu kerusakan atau berkurangnye hartz, borda dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan karena air dar atau alat- alat lain yang dipergunakan untuk
menahan atau meriadamikan kepakaran, demikian juga kerugian yang disebabkan oleh
dimusnahkannya seluruh atau sebagian harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.

Kerusakan karena Petir

Kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir.
Termasuk di dalanınya kerugian karena kebakaran yang terjadi akibat petir yang menimpa mesin-
mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik yang diasuransikan.

Kerugian Karena Ledakan

Yang diartikan dengan ledakan adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan
oleh mengembangnya gas atau uap. Meladaknya satu bejana (ketel uap pipa dan sebagainya) dapat
dianggap sebagai ledakan jika dind ig bejana itu robek dan terbuka sedemikian rupa, sehingga
terjadi tekanan tiba-tiba di dalam maupun di luar bejana. Jika ledakan itu terjadi di dalam bejana,
yang terjadi dari reaksi kimia, maka setiap ken gian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti
rugi, sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Sebaliknya ledakan yang terjadi sebagai akibat
rendaiınya tekanan dalam bejana tidak dapat diberikan ganti rugi (tidak dijamin). Demikian juga
kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pambakaran atau
pada bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidal: Jijamin.

Apabila harta benda yang terkena ledakan tersebut sudah diasuransikan dalam jenis asuransi lain
yang khusus untuk itu, maka kerugian akibat ledakar, tersebut bukan menjadi tanggung jawab
penanggung asuransi kebakaran.

Kerugian karena Kejatuhan Pesawat Terbang

Adalah kerugian/kerusakan yang timbul akibat benturan fisik antara pesawat terbang atau segala
sesuatu dari pesawat terbang dengan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan atau
dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Dengan demikian harta benda yang dipertanggungkan yang sedang disimpan di dalam gudang ikut
rusak akibet rusaknya gudang karena tertimpa pesawat terbang yang jatuh atau benda dari pesawat
terbang tetap mendapatkan ganti rugi.

Kerugian karena Asap

Adalah kerugian yang harta benda dan atau kepentingan yang timbul akibat asap yang berasal dari
kebakaran harta benda yang dipertanggungkan. Bagian dari harta benda yang tidak terbakar tetapi
rusak akibat asap dari kebakaran tersebut tetap mendapatkan ganti rugi (termasuk sebagai kerugian
yang dijamin melalui asuransi kebakaran).

2.1.2 Pengecualian
Risiko yang Dikecualikan

Ada beberapa risiko yang dikecualikan staa tedik ditanggung oleh asuransi kebakaran, yaitu segala
kerugian dun atau kerusak termasuk berugian atau kumsakan karena Kebakaran pada harta benda
dan kepenungzs yang dipertanggungkan, yang

1) Secara langsung disebabkan oleh:


1. Kebakaran atau ledakan dari api yang timbul sendiri (self-combustion) atau hubungan
arus pendek (thert circuit) atau sifir dari barang itu sendiri onherent vice).
2. Pencurian dan atau kehitangan pada saat dan setelah terjadinya peristiwa yang
diasuransikan.
2) Secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau akibat dari:
1. Kesengajaan tertanggung, kesengajaan pelayan atau karyawan tertanggung ata
perbuatan yang disengaja oleh orang lain atas perintah tertanggung.
2. Kebakaran hutan, semak, alang-alang, dan gambut.
3. Perang, penyerbuan, sksi musuh asing, permutuhan atau kegiatan yang menyerupai
suasana perang (baik dengan pernyarzan perang maupun tidak), perang saudara,
pemberontakan, pergolakan sipil (huru-hara) yang dianggap merupakan bagian atau
menjurus pada pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan, terorisme,
penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan militer atau pengambil alihan
kekuasaan atau perbuatan seseorang yang bertindak atas nama atou sehubungan dengan
suatu organisasi, dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan
kekerasan Pemerintah yang sah de jure atau de foto. Berkaitan dengan pengecualian ini
berlaku ketentuan bahwa dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya bila
penanggung menyatakan bahwa menurut kerentaan atau persyaratan/pengecualian tersebut
di atas suatu kerugian atau kerusakan termasuk yang tidak dijamin, maka adalah kewajiban
tertanggung untuk membuktikan bahwa kerugian atau kerusakan tersebut termasuk yang
dijamin, bila dia tidak sependapat dengan pernyataan penanggung.
4. Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau
pencemaran radioaktil, tanpa niemandang apakah itu terjadi di dalam atzu di luar bangunan
utama di mana disimpan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.
5. Kerusuhan, pemogokan, tertabrak kerfaraan, tanah longsor, banjir, genangan air, angin
topan, badai, biaya pembersihan, kecuali bila ada penutupan perluasan jaminan khusus
untuk risiko-risiko tersebut:
6. Segala macam bentuk gangguan usaha gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

Harta Benda dan Kepentingan yang Dikecualikan

Ada beberapa harta benda dan atau kepentingan yang juga dikecualikan/tidak k ditanggung dalam
asuransi kebakaran, kecuali bila harta benda dan atau kepentingan tersebut secara tegas dinyatakan
lain dalam ikhtisar pertanggungan. Hartu benda dan atau k. pertingan yang tidak dijamin tersebut
antara lain:

1) Barang-barang crang lain yang disimpan dan atau dititipkan atas dasar kepercayaan atau
atas dasar komisi.
2) Logam mulia, perhi, san, batu permata atau batu mulia.
3) Barang antik atau barang seni.
4) Segala macam naskah, rencana, gambar atau desain, pola, model atau tuangan dan cetakan
5) Efek, obligasi, sulam atau segala macam surat berharga dan dokumen, perangko materai
dan pita cukai, uang kertas cian uang logam, buku-buku usaha dan catatan- catatan sistem
komputer.

2.1.3 Syarat Umum


Ada beberapa syarat atau ketentuan yang berlaku umum dalam penutupan asuransi kebakaran,
yaitu:

Pembayaran Premi

Mengenai kewajiban tertanggung untuk menyelesaikan penibayaran premi asuransi kepada


Penanggung beriaku ketentuan sebagai berikut:

1) Menyimpang dan Pasal 257 KUHD ("Perjaniian pertanggung ada seletika setelah. hal itu
diadakan, nak dan kewajiban kedua belah pihak dari penanggung dan dari tertanggung
berjalan mulai saat itu, bahkan sebelum polis ditandatangani") tanpa mengurangi ketentuan
yang diatur dalam poin 2 di bawah, adalah prasyarat dari tanggung jawab penanggung atas
risiko yang diasuransikan, yaitu bahwa premi yang terutang harus dihayar lurus dan secara
nyata telah diterima selurulinya oleh pihak penanggung, dengan ketentuan:
1. Jika jangka waktu pertanggungan selama 45 (emptat puluh lima) hari kalender atau lebih,
maka pelunasan pembayarın premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 45 hari kalender
dihitung dari tanggal mulai berlakunya polis (pertanggungan).
2. Jika jangka waktu pertanggungan kurang dari 45 (empat puluh lima) hari kalender,
pelunasan pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu sesuai dengan jangka
waktu pertanggungan yang disebutkan dalam polis.
2) Apabila jumlah premi yang sudah ditentukan tidak dibayar sesuai dengan cara dan dalam
jangla waktu seperti yang ditentukan pada titik I di atas, maka Polis menpri batal dengan
sendirinya terhitung mulai tanggal berakhirnya tenggang waktu tersebut di atas dan
Peranggung dibebaskan dari semua tanggung jawab sejak tanggal yang dimaksud, tanpa
mengurangi jaminan asuransi yang telah menjadi tanggung jawab Penanggung sebelum
tanggal itu, dengan tidak nengurangi premi untuk jangka waktu tersebut, yaitu sebesar 25%
dari premi satu tahun.

Pertanggungan Lain

Bila harta benda dan atau kepentingan yang diasurarsikan sudah atau akan diasuransikan pada jenis
atau lembaga asuransi yang lain, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

Pada waktu perjanjian pertanggungan dibuat, tertanggung harus memberitahukan penanggung


segala pertanggungan lain atas harta benda dan/atsa kepentingan yang sama. Sebaliknya jika
kerasian tertanggung juga menutup pertanggungan lain atas harta benda dan atau kepentingan yang
sama, hal itupun wajib diberitahukan kepada penar ggung

Perubahan Risiko

Jika terhadap harta benda yang dijaminkan terjadi perubahan baik fisik, tempat maupun
peruntukan, sehingga tertanggung tahu atau seharusnya tahu bahwa perubahan tersebut membawa
perubahan atau peningkatan besarnya risiko potensial, maka tertanggung harus memberitahukan
kepada peranggung selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. kalender sejak adanya
perubahan tersebut.

Adapun perubahan-perubahan tersebut mencakup:

1) Perubahan atau perombakan fisik atas larta benda yang dipertanggungkan.


2) Perubahan tempat di mana harta benda yang dipertanggungkan disimpan.
3) Sebagian arau seluruh harta benda yang dipertanggungkan dipergunakan untuk keperluan
lain.
4) Barang lain juga disimpan di tempat yang sama dengan tempat penyimpanan harta berda
yang dipertanggungkan.

Sehingga perubahan, tersebut mengakibatkan perubahan besar risiko. Dalam hal ini penanggung
dapat menentukan salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu:

1) Pertanggungan diteruskan dengan premi yang sudah ada (sama).


2) Pertanggungan diteruskan dengan premi yang lebih tinggi.
3) Pertanggungan dihentikan sarna sekali.

Apabila pertanggungan dihentikan sama sekali, maka penanggung harus mengembalikan premi
yang sudah dibayar untuk jangka waktu yang belun habis kepada tertanggung secara prorata.

Sedang apabila tertanggung tidak membentahukan kepada penanggung sesuai dengar ketentuan
tersebut di atas dan hal itu diketahui oleh penanggung, maka

1) Bila hal itu diketahui sebelum terjadi peril, perjanjian pertanggungan menjadi batal.
2) Bila hal itu diketahui setelah terjadinya peril, ganti rugi tidak dapat diberikan.

Pindah Tempat dan Pindah Tangan.

Apabila yang dipertanggungkan adalah perabot rumah tangga atau barang-barang lain. maka jika
barang-barang tersebut dipindahkan ke ruangan lain atau ke tempat/bangunan tan, selain yang
disebutkan dalam polis, pertanggungan ini menjadi tidak berlaku, kecuali bila penanggung
sebelumnya sudah menyetujui hal tersebut dan mencantumkan persetujuan tersebut dalam
lampiran polis

Selanjutnya apabila harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan, baik berdasarkan suscu
persetujuan maupun karena tertanggung meninggal dunia, maka menyimpang dari Pazal 263
KUID, (Pada penjualan dan segala peralihan hal mili atas barang yang dipertanggunglan,
pertanggungan berlangsung untuk keuntungan pembeli atau pemilik baru, bahkan tanpa
penyerahan, sepanjang mengenai kerugian yang timbul setelah barang itu menjadi keuntungan atau
kerugian perabeli atau mereka yang baru memperolehnya, semua hal demikoan berlaku, kecuali
bila dipersyaratkan sebaliknya antara penanggung dan tertanggung yang asli) pertanggungan/polis
menjadi batal dengan sendirinya dalam 10 hari kalender sejak kepindaheanganan tersebut terjadi,
kocuali jika penanggung setuju untuk melanjutkan.

Kewajiban Tertanggung dalam hal Terjadi Kerugian atau Kerusakan.

Sesudah tertanggung mengetahui atau pada waktu ia dianggap seharusnya sudah mengetahui
adanya kerugian atau kerusakan atas harta benda dan kepentingan yang dipertanggungkan, maka
ia harus:

1) Segera memberitahukan hal itu kepada penanggung,


2) Selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan keterangan tertulis
yang memuat hal ikhwal yang diketahuinya tentang kerugian atau kerusakan inu jika
keadaan memungkinkan her daknya surat keverangan tersebut disertai dengan
pemberitahuan tentang segala sesuatu yang teruakar, musnah, hilang atau rusak dan
terselamatkan serta sebab-sebab kerugian atau kerusakan sepanjang pengetahuan atru
dugran tertanggung. Di samping itu, pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan (peril)
tertanggung wajib:
1. Berusaha sedapat mungkin menyelamatkan dan menjaga harta benda dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan serta mengizinkan orang lain menyelamatkan dan
menjaga harta benda dan atau kepentingan yang bersangkutan.
2. Memberikan bantuan sepenuhnya kepada penanggung atau wakilnya atau pihak lain
yang ditunjuk untuk melakukan penelitiar. atas kerugian atau kerusakan yang terjadi.
3. Menjaga keselamatan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih
bernilai.

Apabila ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dipenuhi oleh tertanggung, maka segala hak
atzs ganti rugi menjadi hilang.

Laporan Kerugian

Dalam menuntut ganti rugi berdasarkan pertanggungon, tertanggung harus melakukan hal-hal
sebagai berikut:

1) Mengisi formulir laporan klaim yang disediakan oleh penanggung dan setelah disti lengkap
diserahkan kembali kepada penanggung.
2) Menyerahkan polis beserta berita acara laporan kerugian atau surat keterangan mengenai
peristiwa tersebut dari Kepala Desa atau Kepala Kelurahan atau Kepala Kepolisian sektor
setempat.
3) Menyerahkan laporan rinci dan selengkap mungkin tentang hal- hal yang menurut
pengetahuannya menyebabkan kerugian atau kerusakan tersebut.
4) Memberikan segala keterangan dan bukti lain yang wajar dan patut, yang diminta oleh
perianggung.
Perhitungan Ganti Rugi

Ketika hal terjadi kerugian atau kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, besar ganti rugi yang menjadi tanggung jawab penanggung setinggi tingginya
sebesar juanlain nilai pertanggungan.

Cara menghitung besarnya, kerugian uilakukan dengan membandingkan harga sesaat sebelum
dengan sesaat setelah terjadinya kerugian atau kerusakan dan kemudian diambil rata-ratanya.

Jika dari barang harta benda/barang yang rusak masih ada sisa, maka harga Sarang sisa (tidak ikut
rusak) diperhitungkan pada jumlah nilai ganti rugi. Dengan demikian besarnya nilai ganti yang
dapat diterima oleh tertanggung hanya sebesar jumlah nilai kerugian yang sebenarnya (prinsip
indemnitas).

Kerugian atas Barang

Apabila yang terkena kerugian atau kerusakan tersebut adalah barang bergerak, tertanggung wajib
dalam waktu 14 (empat bela:) hari kalender sejak terjadinya kerugian atau kerusakan tersebut
memberikan:

1) Dalam hal yang menderita kerugan/kerusakan adalah perabot rumah sangga, daftar
pemberitahuan nama barang dan taksiran harga barang yang diuraikan secara rinci satu
demi satu, sesuai dengan harganya pada saat sebelum terjadinya kerugian atau kerusakan
dan daftar pemberitahuan ld.asus tentang sisa barang tersebut (yang tidak ikut rusak).
2) Dalam hal vang menderita kerugian/keruskan adalah bahan-bahan dan barang-barang
dagangan, daftar khusus berisi penilaian tentang segala sesuatu yang ada pada sant sebelum
terjadinya kerugian atau kerusakan dan daftar khusus tentang sisanya.
3) Buku-buku, catatan administrasi dan surat terkait jika dikenendaki oleh penanggung. Kalau
semua itu tidak ada dapat diganti dengan faktur-faktur, catatan atau daitar yang dapat
membuktikan adanya harta benda yang terkena kerugian tersebut.

Apobita barang-barang yang dipertanggungkan dinyatakan dengan sebutan umur "perabot


namah", "mesis mesin", "Hicrta benda", "bahan-bahan" atau "barang-barang dagangan maka yang
dipertanggungkan dalam polis adalah perabot rumah tangga, mesin mesir, harta benda, bahan-
bahan atau barang-barang dagangan yang pada saat terjadinya kerugian atau kerucakan ada di
tempat yang disebutkan dalam polis, dengan tidak memandang apakah sudah atau belum ada di
tempat tersebut ketika pertanggungan dibuat dengan memperhatikan ketentuan tentang
"pertanggungandi bawah harga".

Jika jenis barang yang diperanggungkan dirinci riaları polis, naka ketentuan di atas hanya berlaku
apabila barang-barang tersebut sudah berada di tempat yang debutkan dalam polis pada saat terjadi
kerugian atau kerusakan.
Ketentuan di atas tidak berlaku terhadap barang-barang yang ternyata dari uraian acou taksiran
yang ada dalam polis adalah barang yang tidak ada penggantinya.

Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap

Menyimpang dari ketentuan Pasal 277 ayat I KUHD (bila berbagai pertanggungan diadakan
dengan itikad baik terhadap satu barang saja, dan dengan yang pertama ditanggung nilal yang
penuh, hanya inilah yang berlaku dan penanggung berikut dibebaskan) ketika terjadi kerugian atau
kerusakan atas harta benda dan/atau kepentingan yang sudah dijaminkan pula oleh satu atau lebih
pertanggungan yang lain dan jumlah itu lebih dari harga harta benda arau kepentingan yang
dimaksud, maka jumlah nilai yang telah dipertanggungkan dengan polis yang dimaksud dunggap
berkurang menurut perbandingan ancara jumlah segala per tanggungan dengan harga yang
dipertanggungkan, tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan.

Pertanggungan di Bawah Harga

Jika pada saat terjadiny, kerugian atau kerusakan oleh bahzya yang dijamin e ingan pertanggungan
ini, ternyaca ditemukan bahwa harga keseluruhan Larta benda ang dipertanggungkan lebih besar
dari jumlah nilai pertanggungan, maka tertanggung dianggap sebagai penanggungnya sendiri (co-
insurer) atas selisihnya dan menanggung kerugian secara proporsional.

Laporan tidak Benar

Apabila terbukti bahwa tertanggung dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari transaksi
pertanggungan di dalam laporan kerugian dengan sengaja:

1) Memperbesar jumlah kerugian yang diderita.


2) Memberitahukan barang-barang yang sebetulnya tidak ada sebagai barang yang ada saat
terjadi peril dan menyatakan bahwa barang-barang tersebut musnah.
3) Menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan at barang-barang sisanya dan
menyatakan sebagai barang-barang yang ikut musnah.
4) Mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.
5) Melakukan atau menyuruh melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kerugian atau
kerusakan terhadap harta benda yang dipertanggungkan.
6) Melakukan kesalahan atau kelalaian vang melampaui batas sehingga menimbulkan
kerugian dan/atau kerusakan terhadap harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan.

Maka tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi.

Taksiran Harga dalam Hal Kerugian

Pada prinsipnya taksiran harga terhadap harta benda dan atau kepentingan yang menderita
kerugian atau kerusakan dasarkan atas harga yang sebenarnya dari harta benda yang
dipertanggungkan pada saar terjadinya kerugian atau kerusakan, tanpa ditambah unsur laba
sedikitpun.

Taksiran harga atas bangunan yang dipertanggungkan tidak memperhatikan letak lokasi dan/atau
penggunan dari bangunan tersebut.

Dalam taksiran harga terhadap bangunan yang terkena peril, pondasi atau bangunan di bawah
tanah tidak dihitung dalam taksiran. Kecuali bila hal tersebut dirinci dengan jelas dalam polis.
Sedang taksiran harga terhadap barang-barang, bahan bahan atau baring-barang dagangan ditaksir
menurut harga beli pada saat sebelum terjadinya kerugian atas kerusakan.

Biaya yang mendapatkan Perggantian

Tertanggung selain mendapatkan ganti rugi atas kerugian dan/atau kerusakan harta benda dan/atau
kepentingan yang dipertanggungkan, juga bisa mendapatkan perggantian atas biaya-biaya yang
telah dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya peril atas harta benda dan/atau kepentingan tersebut
yaitu mencakup:

1) Dalam hal terjadi kerugian uang jasa, biaya para juru taksir dan ahli yang ditunjuk oleh
penanggung dibayar oleh penanggung. Jadi apabila tertanggung sudah mengeluarkan baya
untuk itu, ia akan mendapatkan penggantian dari penanggung.
2) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung, guna mencegah atau mengurang
kerugian atau kerusakan sebagaimana dimaksud pada sub-bab di atas (tertanggung wajib
sedapat mungkin menyelamatian harta benda dan seterusnya) serta sub-bab di bawah
penanggung berhak meminta tertanggung menyimpan seluruhnya atau sebagian sebagian
barang yang rusak diganti oleh penanggung, meskipun usai ia yang dilakukan tidak
berhasil.

Sisa Barang

Bila terjadi peril tetapi tidak seluruh harta benda dan atau kepentingan itu rusak atau musnah,
maka;

1) Bila terjadi kerugian atau kerusakan sisa barang, jika ada, tetap menjadi tanggung jawab
tertanggung.
2) Penanggung berhak meminta agar tertanggung menyimpan seluruhnya atau sebagian sisa
barang yang tidak rusak.
3) Tindakan dari penanggung dan permintaan menyimpan sisa barang sebagaimana tersebut
di atas sekali kali tidak dianggap sebagai pengakuan tanggung jawab atas barang sisa
tersebut.

Pembayaran Klaim.
Bila telah terjadi kesepakatan antara penanggung dan tertanggung atau kepastian mengenai jumlah
klaim yang akan dibayar, maka penanggung harus telah menyelesaikan pembayaran klaim tersebut
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kelender sejak terjadinya kesepakatan tersebut.

Prinsip Subrogasi.

Sesuai Pasal 284 KUHD (penanggung yang telah membayar kerugian barang yang
dipertanggungkan, memperoleh semua hak yang sekiranya dimiliki oleh tertanggung bertanggung
jawab untuk setiap perbuatan yang mungkin merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga itu)
maka setelah pembayaran ganti rugi atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
diselesaikan, segala hak tertanggung yang diperoleh sehubungan dengan kerugian tersebut beralih
kepada penanggung.

Hak penanggung untuk mengganti kedudukan tertanggung berkaitan dengan hakrya terhadap
pihak ketiga disebut hak subrogasi. Hak subrogasi tersebut berlaku secara otomatis, tanpa
memerlukan suatu surat kuasa khusus cari tertanggung.

Selanjutnya tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatannya yang mungkin dapat
merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga tersebut. Kelalaian tertanggung dalam
melaksanakan kewajiban ini dapat menghilangkan atau mengurangi hak tertanggung untuk
mendapatkan ganti rugi.

Pemulihan Jumlah Pertanggungan.

Setelah terjadi kerugian, atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan, maka jumlah pertanggungan menjadi berkurang seberar kerugian tersebut.
Tetapi satelah pemulihan kerugian atau kerusakan tersebut tertanggung dapat jumlah
pertanggungan dengan membayar premi tambahan, yang dihitung secara prorata untuk sisa jangka
waktu pertanggungan. Namun demikian penanggung berhak menolak permintaan tersebut. *
Contoh:

Sebuah rumah diasuransikan terhadap kebakaran, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp


100.000.000 dan premi sebesar 5% (Rp.5.000.000), selama jangka 1 tahun (1 Januari-31 Desember
2003). Pada bulan Piei 2003 umah tersebut terbakar, dengan nilai kerugian sebesar Rp 50.000.000.
Uang ganti rugi digunakan untuk merenovası kembali rumah tersebut, yang selesai pada akhir
bulan juni 2003. Pada tanggal 1 Juli 2003 pemilik rumah minta pemulihan pertanggungan dan
disetujui. Maka premi tambahan yang harus dibayar 6/12 x Rp 5.000.000 = Rp. 2.500.000

Hilangnya Hak mendapatkan Ganti Rugi.

Tertanggung bisa kehilangan hak untuk mendapatkan ganti rugi dengan sendirinya apabila:

1) Tidak dapat memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam polis.


2) Tidak mengajukan tuntutan untuk mendapatkan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak terjadi kerugian atau kerusakan.
3) Tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui arbitrase atau
upaya hukum lainnya dalam waktu 6 (bulan) sejak penanggung memberitahukan secara
tertulis tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.

Apabila penanggung memberikan ganti regi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
perhitungan tertangoing, maka hak tertanggung untuk mendapatkan ganti rug yang lebih besar
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak penanggung mernberitahukan secara tertulis
tentang besar ya ganti rug yang disetujui tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh
upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.

Penghentian Pertanggungan

Bek penanggung maupun tertangeung masing-masing berhak setiap waktis menghentikan


transaksi pertanggungan, tanpa diwajibkan memberitahukan alasan penghentian tersebut.

Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara tertulis, yang dikirimkan melalui pos
tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan terhadap pihak lainnya ke
alamat terakhir yang diketahui. Penanggung terbebas dari segala kewajibar. berdasarkan polis yang
telah dibuat 3 (tiga) 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak tanggal pengiriman surat
pemberitahuan tersebut, pada pukul 12.00 siang waktu setempat.

Apabila yang menghentikan penanggung, maka ia wajib mengembalikan premi untuk jangka
waktu yang belum sabis secara prorata. Sebaliknya apabila yang membatall.an tertanggung, maka
la wajib membayar premi untuk jangka waktu yang telah dijalani, yai.g diperhitungkan menurut
skala premi pertanggungan jangka pendek, sebagaimana ditetapkan dalam tarif cartanggungan
kebakaran Indonesia yang berlaku.

Pengembalian Premi

Tertanggung idak berhak untuk mendapatkan premi yang telah dibayarkan kepada penanggung,
kecuali.

1) Bila terjadi perubahan atau perombakan atar harta benda, sehingya risiko menjadi berubah
dan penanggung menolak meneruskan pertanggungan, maka prem yang sudah dibayar
untuk jangka waktu yang be'um halis harus dikembalikan kepada tertanggung secara
prorate
2) Bila harta bends dan atau kepentingan yang dipertanggungkan pindah tangan, taik karena
persetujuan maupun karena tertanggung meninggal dunia dan penangeung menolak
meneruskan pertanggungan, maka prami yang sudah dibayar untuk jangka waktu yang
belum habis harus dikembalikan kepada tertanggung secara prorata.
3) Bila penanggung membatalkan pe, tanggungan, maka la wajib mengembalikan premi
untuk jangka waktu yang belum habis sacara prorate

Penyelesaian Perselisihan

Bila terjadi pe alishar antara penanggung dan tertariggung mengenai polis yang telah dibuat, kedua
belah pihak bebas memilih upaya hukum untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Sedang perseluihan mengenai besarnya nilai kerugian atau kerusakan harus diselesaikan melalui
arbitrase, yang pelaksanaannya diatur sebagai berikut:

1) Kedua belah pihak secara musyrovarah menunjuk seorang arbiua, dan maksu disampaikan
secara tertulis oleh yang bersangkutan kepada pihak Isannya.
2) Anabila penunjukkan seorang arbiter tidak terlaksana, maka dalam waktu 15 ma betas) hari
kalender, masing-masing pihak menunjuk seorang arbiter dan kedua arbi ter tersebut
menunjuk seorang arbiter ketiga
3) Apabila penunjukkan sebagaimana cara No. 2 tidak terlaksana dalam 60 (enam puluh) hari
kalender sejak diterimanya pci mintaan tersebut, maka pihak yang lebih siap dapat
mengajukan permohonan kepada Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia untuk
menunjuk dan mengangkat 3 ((ig) orang arbiter, salah seorang di antaranya bertindak
sebagai Kerua Majelis Arbitrase.
4) Kernatian salah satu pihak yang barsengketa tidak mempengaruhi wawenang atau kuasa
yang diberikan kepada arbiter. Jika yang meninggal seorang arbiter, maka penggantinya
ditunjuk oleh pihak yang menunjukkan arbiter yang meninggal dunia tersebut.
5) Hak, kewajiban dan tanggung jawab sert tata cara persidangan arbitraw ditetapkan cleh
para arbiter dan didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang beriaku.

Dalam kaitan dengan penyelesaian perselisihan melalui arbitrase secara tegas ditentukan
bahwa keputusan arbitrase mengikat kedua belah hak meruman prasyarat atas setiap hak
mengajukan tuntutan di bawah poiis yang bersangkutan.

Lain-lain

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan pertanggunga kebakaran naka
Dewan Asuransi Indonesia menetapkan:

1) Apabila terdapat perbedaan pada naskah antara yang tertera pada polis masing-masing
perusahaan asuransi (penanggung) dengan yang telah diedarkan melalui Surat Keputusan
Pengurus Dewan Asuransi Indonesia kepada segenap anggota Dewan Asuransi lindonesia
Sektor Kerugian, yang aslinya disimpan di Kantor Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi
Indonesia, maka yang berlaku ialah naalah yang ada di Kantor Sekretariat Jenderai Dewan
Asuransi Indonesia.
2) Untuk hal-hal yang belum cukup diatur dalam persetujuan pertanggungan kebakaran,
berlaku ketentuan dari Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

2.1.4 Klausula Kewajiban Tertanggung


Ada dua klausula kewajiban tertanggung (warranty) yang merupakan prasyarat berlakunya
ketentuan-ketentuan dalam asurasi kebakeran yang telah ditutup, yaitu:

1) Kewajiban yang berkaitan dengan kepemilikan dan pengelolaan Gudang


2) Mengenai penyimpanan barang-barang berbahaya terhadap api.

Kewajiban yang Berltaitan dengan Kepernilikan dan Pengelolaan Gudang

Tertanggung selain harus menegaskan telah menerima baik semua persyaratas dan ketentuan
dalam polis dan telah me,nbayar, binas preme masih harus menerima klausula kewajiban
tertanggung (warranty). Dengan demikian tertanggung berarti juga menyatakan memahami dan
menerima baik serta nenyetujui sepenuhnya isi serta maksud dari klausula kewajiban tertanggung
dan akan mematuhi sepenuhnya persyaratan asuransi serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
perusahaan asuransi mengenai kepemilikan dan pengelolaan gudang serta penyimpangan barang
dalam gudang selama masa berlakunya pertanggungan.

1) Mengenai Kepemilikan Bangunan/Gudang


Bangunan/gudang yang disebutkan dalam polis adalah milik tertanggung atau disewa
langsung oleh tertanggung dari pemilik gudang/bangunan tersebut dan tidak akan
dipindahkan kepemilikannya atau dise valkan ulang, baik sebagian aupun seluruhnya
kepada pihak lain/pihak ketiga sebeluni diberitahukan secara tertulis dan disetujui secara
tertulis pula oleh penanggung
2) Menger.al Kepemilikan Barang-barang yang Disimpan di Dalamnya
Barang-barang yang disimpan di dalam bangunan gudang yang disebutkan dalam polis
sepenuhnya adalah nilik vertaggung sendiri dan tidak terdapat barang-barang titipan (untuk
cisimpan dalam bangunan/gudang termaksud) milik orang lain. siapa pun mizeka, sebelum
diberitahukan kepada dan dratujui secara tertulis oleh penanggung Barang-barang yang
telah dijual yang karena kelazimannya atau dibens kan dalam kontrak jual beli masih
berada dalam hangunan gudang karena belum diambil oleh pembelinya dikecualikan dari
ketentuan ini.
3) Mengenai Pengelolaan Gudang
Pengelolaan bangunan gudang dan barang-ba ang yang ditimbun di dalanınya dilakuka
oleh dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari tertanggung dan dilarang adanya
penyertaan pihak lain, siapa pun mereka, dalam pengelolaan bangunan/gudang tersebut
sebeum diberitahukan secara tertulis kepada dan disetujui secara tertulis oleh ponanggung
Mengenai Penyimpanan Barang-barang Berbahaya Terhadap Api

Dengan ancaman baza'nya perjanjian pertanggungan yang telah dibuat, maka selama masa
berlakunya jaminan asuransi tertanggung bertanggung jawab sepenuhnya untuk membatasi
penyimpanan barane-barang vang berbahava terhadap api yang tersebut di bawah ini dalan
bangunan termasuk dalam pekarangan bar gunan yang berlokasi pada alamat yang disebutkan
dalam polis, maksimum sampai jumlah-jumlah sebagai berikut:

1) Cat 500 liter


2) Minyak mineral atau cairan-cairan lainnya yang dapat rienguap dan čapar menyala dengan
percikan api pada titik nyala (flashpoint) 93° Celcius (200 Fahrenheit) tau lebih 400 liter
3) Minyak Tanah (kerosine) atau cairn cairan lainya yang dapat menguap dan dapat menyala
dengan percikan api pada tuk nyala (flashpoint) 38° Coleus (100 Falen heit) atau lebih 200
liter
4) Bensin (petrol) atau cairan-cairan lawnya yang dapat menguap dan dapat menyala dengan
percikan api pada titik nyala (flushpoint) di bawah 38" Celcius (100" Fahren heit) 30 liter.
5) Korek api 30 kg atau 4 peti z'au karton, yang mana yang lebih banyak.
6) Petasan 30 kg atau 4 peti atau warton, yang mana yang lebih banyak

Apabila tertanggung melakukan penyimpangan alias fretentuan-ketentuan dan atau persyaratan


tersebut di atas, maka serta merta polis/persetujuan pertanggungan menjadi batal tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu oleh penanggung dar tanpa pengembalian premi.

Dengan demikian semua kerugian yang terjadi dan sejak adanya penyimpangen tersebut di atas
tidak akan diganti oleh penanggung.

2.1.5 Endorsemen
Saring terjadinya kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun 1997, mengakibatkar
musichnya banyak bangunan dan kendaraan bermotor dan harta benda lainnya karena dioakar,
dinak maupun dirampok massa. Dari sini timbul keingnan masyarakat yang sudah, menyadari
manfaat asuransi, agar kerugian-kerugian akibat peristiwa-peristiwa tersebut, yang selama ini
dikategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang tidak dikecualikan (dapat
dipertanggungkar).

Menanggapi keinginan/tuntutan masyarakat tersebut maka pada tahun 1998 DAI (Dewan Asuransi
Indonesia) mengeluarkan ketentuan ketentuar, yang memungkinkan kerugian akibat kerusuhan
dan huru-hara diberikan ganti rugi, yang aturan tersebut selanjutnya dikenal dengan istiah Klausula
4.1A dan Klausula 4.1B.
Endorsemen Kerusuhan

Kerusuhan yang dimaksud di sini arlalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggrisnya
disebut riot, strike und malicious damage (SMD).

Endorsemen Kerusuhan (Kode: 41A 01/12/1998) adalah perluasan terhadap nisiko yang dapat
dijamin, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat terjadinya lerusuhan, yang selan ini dikategorikan
sebagai risiko yang dikecualikzn, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Klausula 4.1A

Apabila tertanggung menghendaki/menyetujui endorsemen ini, naka endorsemen menjadi melekat


dan merupakan bagian yang udak terpisahkan dari polis (pertanggungan) standar yang dibuat.

1) Perluasan Jaminan

Dengan disetujuinya endorsemea ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan harrz
benda din atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:

1. Kerusuhan adalah ondakan suatu kelompok orang (minimal) sebanyak 12 orang) yang
falam melaksanakan ajatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban
umum dengan kegaduhan dan penggunaan kekerasan serta pengrusakan harra benda crang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-hara
2. Pemogokan adalah rindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerjany? kurang dari 24 orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pakerja at dalam melakukan
protes terhadap peraturan atau parsyaratan kerja yang diberlakukan oleh majikan.
3. Penghalangin bekerja adalah tindakan pengruszkan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (minimal 12 orang) atau separuh dari jumlah pekerja (dahm hal jumlah
pelterjang dari 24 orang), akibat dari adanya, pekerja yang diberhentika atau dihalangi
bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jahat adalah tindakan seseorang yang dengan cengzja merusak harta benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakar yang dilakukan olel
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah orang yang menguasai
harta benda tersebut atau oleh pencuri, perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalang
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risilio yang terjadi karena kerusuhan,
pamogokan, penghalangan bekerja, dan pencegahan.
6. Penjaranan yang terjadi selama kerusuhan

Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko vang dikecualikan.
2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ni mengecualikan segala kengian atau kerusakan, termasuk kerugan atau
kerusakan luarena lietulkanın pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
secara langsung acudak langsung disebabkan oleh atau sebagai akinat dari:

1. Salah satu atau lebih dari resiko karena hura-hura, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjaraan yang terjadi
selama kerusuhan)
Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana penanggung menyatakan
Banwa suatu kerugian atau kerusakan secara tangsung atau tidak langsung disebabkan atau
lebih risiko yang dikecualikan tersebut atas, maka merupakan Lewapban untuk
membuktikan sebaliknya bila tidak sependapat
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekeruan atau perambaran atau gang ita
penghentian suatu proses atau kegiatan.
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan pinjam paksa atau
pengambilalihan oleh pejabat yang berwenang atau ditempati secara tidakh atau melawan
hukum oleh seseorang
4. Gangguan usaha arau segala macam kerugan dalam wujud atau bentuk ap pun yang
sifatnya konsekuensia

3) Potongen Klaim atau Risiko Sendiri

Dalam hal terjadi klaim atas riuko yang dijamin menurut ketentuan endorsemen in tidak semua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh perianggung Dalam endorserven ini tertanggung
harus ikit menanggung sendin (co-insurance) sebagian dari kerugian yang terjadi, ia akan ikut
memikul krugan sebesar 15% dari jumlah nila gent rugi yang disetujui, dengan jumlah minimum
Rp 10.000.000 (sepuluh uta rupiah) atau sesai dengan hasil kesepakatan antara tertanggung dan
penanggung.

4) Pembatalan Endorsemen

Endorsemen dapat dibatalkan setiap saat oleh penanggung dengan pemberitahuan secara tertulis
melalui surat tercatat, faksimil, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang ia
ketahui.

Penanggung bebas dari segata ewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam ternitung
mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 2.00 siang waktu setempat, yaitu
tempat di mana objel: pertanggungan berada.

Akibat dari pembatalan endorsemen cleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
premi tambahannya untuk jangka waku yang belum babis secara prorate.
Endorsenten Huru-Hara

Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peririwa yang dalam onhos, Inggris disebut riot,
strike and civil commotions (RSCC)

Endorsemen huru-hara (Kode 4113-01/12/1998) adalah perluasan jaminan yang mencakup risiko
yang timbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang standar termasuk dalam
risiko yang dikecualikan tidak dijamin):

1. Bahwa penyimpangan dan kang nun yang dasar pembesaran premi tambahan perunggung
menyetu memperluas pertanggungan mencalupakokosamanaranor
2. Bahwa menyimpang dan berbeda yang mungun diberikan oleh sesuatu peraturan hukum
yang berlaku, mala umuk keperior endorsemen in pemogolan, penghalangan bekara
perbuatan phat, terorame sabotase, huru-hara pembungkiran rakyat tanpa menggunakan
sempra api, revolusi ampa mengguncan reni api makar pencegahan dan
pershandbagaimana durakon m tyarat umum sebagaiko yang dapat danuranikan

1) Perluasan Jaminan

Dengan adanys endorsemen ini mak pertanggungan diperluas, sehingga mencakup Heruralan atas
harta onda atau keperangang dipertanggungian, yang sa langsung disebabkan oleh sah satu risiko
berikut:

1. Kerisuhan
2. Pemogolian
3. Penghalangan karja
4. Perbuatan jahat
5. Terorisme adalah sindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk
menimbulkanikecalcanoraya mencapai saan yang menunt pendipat umum beriar belakang
politik
6. Sabotase adalah tindakan pengusakan harta benda atau penghalangan kelincaran pekerjaan
atau yang herakibat sururvy na satu pekerjanyang dilakukanien seseorang calam usaha
mencapai suatu tayang menurut pendipat umum berlacar wekang polic
7. Huru-hara anadan kors di mana sejumlah besar mans secon bersama-sama atau dalam
kelompok kampok menimbulkan anggon Ravensberdinetanyaku dengan legatan dan
menggunakan kewen serta rematan pengusahan selah besar harta benda sedemikian rupa
sehingg ambeslutanumum, yang ditandai dengan tehernya letih dari setengah kegatan
normal pusat perdagangan perkataan ras umum di kota tersebut selama minimal 24 jan
secara terus-menerus, yang simula sebelum, selama alah kejadian tersebut.
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besz rakyat &
bulua negara stiga atau lebih ibukota propinsi dalam kurun walnu 12 menurut penggantan
Pemerin yang sah secara de jure atau de focs, yang belum sanggap sebagai pemberontakan
9. Revchusl torpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap te ketoneprian (pemerintahan atau kada sasa atau
mengungkan Pemerintah yang sah secara de jure atau d facts, yang belum danggap sebagai
suatu pemberontakan
10. Makar adalah dahuangyang bei atas nama atau sehubungan dengan sutorgatavalompok
orang dengan kegatan yang diarahkan para penggulingan dengan kekerasan pemenich my
secara de pure atar de facto atau mempengai uhinya dengan terorisme au sabotase atou
kekerasan
11. Pencegahan, sehubungan dengan risiko noko but I sampai dengan 10 di atas
12. Kerugian atas harta benda dan atau lepentaging 3pertanggungkan, yang secara langsung
disebabkan oleh penjarahan (pengambilan atau perampasan harta benda orang lain oleh
seseorang tidak termasuk oleh orang-orang di bawah pengawasan tertanggung untuk
dikuasai atau dimišku seca a melawan hukum), yang terjadi salama kerusunan atzu huru-
hara.

Dengan syarat bahwa risiko risiko tersebut di atas tidak berkemb ing dalam rangsa kejadian yang
tidak terputus menjadi satu atau lebih dari nako-miko yang dikecualikan.

2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segats kerugan atau kerusakan pada harta benda dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, vang secara langsung atau tidak langsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:

1. Revolusi dengan penggunaan senjata api


2. Pemberontakan, yaitu tindakan terorganisasi dar, suatu kelompok orang yang melakukan
pembangkangan dan atau penentangan terhadap pemenntah yang sah secara de jure atau
de focto dengar kekerasar yang menggunakan senjata api, yang dapat menimbulkan
ancaman terhadan elangsungan Pemerintah yang sah tersebut.
3. Kekuatan militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik dalam maupun luar negeri
minimal 30 orang, yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan Pemerintah yang
sah de jure atau de facto.
4. Invasi adalah tindakan kekuatan militer scatro gara memasuk wilayah nega z lain dengan
maksud menduduki atau meng secara sementara atau tetap
5. Perang saudara adalah konflik bersenjata antar daerah, antar-traksi politik dalam batas
teritorial suatu negara dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan
6. Perang dan permusuhan adalah konflik bersenjata secara las (baik dengan atau tanna
pernyataan perang) atau suasana perang antara dua riegara atau lebin, termasuk latil san
perang suatu negara tau latihan perang gabungan antarnegara
7. Pengambilalihar. kekuasaan adalah keadaan yang memperlihatkan bahwa Pemerintah yang
sah secara de jure zu de focte telah digulingkan dan diganti olch suatu kekuatan yang
memberlakukan dan atau memaksakan pemberlakuan peratis percturan mereka sendiri
8. Pembangkitan rakyat dengan penggunaan menjata api
9. Penjarahan, kecuali penjarahan yang terjadi selama kerusuhan atau hurt.- hara.

Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana penanggung menyatakan baliva suatu
kerugian atau kerusak secara langsung atau tidak langsing disebabkan oleh satu atau lebih dari
risiko risiko yang dil ecualikan, meka merupakan kewajibz rertanggung untuk membuktikan bila
ia berpendapat sebaliknya.

2.2 Asuransi Kendaraan Bermotor


2.2.1 Pengertian
Asuransi kendaraan bermotor adalah pertanggungan kerugian atau erusakan terhadap kendaraan
berniotor, Jen's asuransi ini sebetulnya ima dengan asuransi kebakarar, yang objeknya adalah
kerugian atau erusakan atas harta benda, hanya di sini harta bendanya berupa endaraan bermotor.
Aturan yang berlaku pada asuransi kebakaran numnya juga berlaku untuk asuransi kendaraan
bermotor.

Tetapi karena kendaraan berinotor mempunyai banyak arakteristik berbeda dibanding jenis harta
benda lainnya, maka uransi kendaraan bermotor diatur tersendiri, meskipun di dalamnya rdapat
juga aturan-aturan yang berlaku di asuransi kebakaran.

2.2.2 Risiko Yang Dijamin


Asuransi kendaraan bermotor pada prir.sipnya menjamin dua macam ikc, yaitu (kerugian atau
kerusalan kendaraan bermotor dan nggung gugat, yaitu tanggung jawab hukum tertanggung
terhadap hak ketiga yang berkaitan dengan penggunaan kenda: aan bermotor).

Kerugian atau Kerusakan Kendaraan bermotor

dalam asuransi kendaraan bermotor ini risiko yang dipertanggungken alan:

1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh:
1. Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan
material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang
bersangkutan.
2. Perbuatan jahat orang lain
3. Penicunan, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikut. dengan kekerasan
ataupun ancaman dengan kekerasan kepada orang dan atau kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan, dengan tujuan mempermudan pencurian kendaraan bermotor atau alat
perlengkapan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
4. Kebakaran, termasuk ketakaran benda atau kendaraan bermotor lain yang berdekatan atau
tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan atas perintah yang
berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.
5. Sambaran petir
2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa sebagaimana diuraikan pada poin di
atas dan sebab-sebab lainnya selama penyet erangan dengan kapai feri atau alat penyeberangan
resmi lain yang berada di bawah pengawasan Direk.orat jenderal Perhubungan Darat.
3) Kerusakan roda, bila kerusakan tersebut mengakibatkan pulz kerusakan kendaraan bermotor
tersebut yang disebabkan oleh kecelakaan.
4) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk penjagaan atau pengangkutan ke
bengkel atau ke tempat lain guna menghindari atau mengurang kerugian atau kerusakan yang
dijarvin dalam polis setinggi-tingginya sebesar 0,5% dari jumlah pertar.ggungan, tanpa
diperhitungkan dengan risiko sendiri.

Tanggung Gugat

Asuransi kendaraan bermotor juga menjurnin risilio tangrung gugat, yaitu tanggung jawab hukum
tertanggung terhadap pihak ketiga berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan. Dalam hal ini penanggung akan memberikan penggantian kepada tertanggung
atas:

1) Tanggung gigat terranggung terhadap suatu kerugian yang diderita pihak ketiga yang secara
langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, baik ya g diselesaikan
melalui musyawarah maupun melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari penanggung, setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum
dalarm: ikhtisar pertanggungan, yang meliputi: Kerusakan atas harta dan Cedera badan atau
kematian.
2) biaya perkara otau biaya bantuan para ahli yang berk nan dengan anggung certanggung, yang
telah terlebih dahulu disetujui oleli pa nanggung secara terierilis.

2.2.3 Risiko Yang Tidak Dijamin


Dalam asuransi kendaraan bermotor penanggung tidak memberikan ganti rugi terhadap:

1. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau kerugian keuangan


lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak dapat dipergunakan ya kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan, karena suatu kecelakaan atau subat lain.
2. Kerusakan atau kehilangan peralatan tambahan yang tidak disebutkan dalam ikhtisar
pertanggungan, sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebeb lain.
3. Kerusakan atau kehilangan, kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik sebagian
maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan
4. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan sebagai akibat
perbuatan jahat yang dilakukan oleh tertanggung, suami atau istri atau anak tertanggung,
orang yang disuruh tertanggung, bekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau
seizin tertanggung, orang yang tinggai bersama tertanggung.
5. Kerugian atau ke, usakan kendaraan bermotor yarıg dipertanggungkan, yang disebabkan
oleh:
1) Kendaraan bermotor tersebut dipergunakan untuk menarik atau mendorong
kerdaraan lain, untuk turut serta dalam perlombaan kecakapar atau perlombaan
kecepatar, untuk memberi pelajaran mengemudi, menarik suatu trailer, untul:
karnaval atau pawai, atau untuk melakukan tindak kejahatan, atau untuk suacu
maksud lain dari yang ditetapkan dalam polis pertanggungan.
2) Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa.
3) kendaraan berinocor tersebut dengan sepengetahuan tertanggung dijalankan dalam
keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara telnis
atau dalan, perbaikan.
4) Kenda, aan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada saat
terjadinya kecelakaan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sah atau
oleh seorang yang berada di bawah pengaruh minuman keras atau sesuatu bahan
lain yang memabukkan.
5) Memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang atau tidak diperuntukkan untuk
kendarazı, bermotor yang dipertanggungkan.
6) Barang-barang yang sedang dimuat, ditumpuk, dibongkar atau diangkut dengan
kendaraan beri...cang dipertangg
7) Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radio aktif, reaksi inti atom bagaimanapun
juga terjadinya, apakah terjadi di dalara maupun di luar kendaraan bermotor yang
dipertanggung!
6. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik langsung
maupun tidak langsung disebabkan oleh:
1) Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, banjir, genangan air atau
gejala geologi atau meteorologi lainnya.
2) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing. permusuhan atau kegiatan yang inenyerupai
suasana perang (baik dengan pernyataan perang maupun tidak) perang saudara,
pemberontakan, pergolakan sipil (huru-hara), yang dianggap merupakan bagian
atau menjurus pada pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan,
terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan militer atau
pengambilalihan kekuasaan atau perbuatan seseorang yang bertindak atas nama
atau sehubungan dengan suatu organisasi dengan kegiatan kegiatan yang bertujuan
menggulir.gkan dengan kekerasan pemerintah yang sah se ara de jure atau de focto.
3) Ker isuhan, pemogokan atau gangguan ketertiban umum lain dan semacarinya
7. Kehilang; atau kerusakan di bagian atai: material kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan karena aus, sifat kekurangan sendiri, pada bagian itu atau pada mesinnya
karena salah penggunaannya.
8. Kerugian yang dialami pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan
oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, berupa:
1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat
atau dibongkar dari kendaraan bermotor vang dipertanggungkan.
2) Kerusakan jalan, jembatan, bangunan-bangunan yang terdapat di bawah, Ji atas atau
di samping jalan sebagai akibat dari getaran, berat kendaraan atau muatarya
9. Cedera hacian/kematian terhadap:
1) Penumpang kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
2) Tertanggung, suami atau istri dan anak tertanggung bila tertanggung adalah
perorangan.
3) Pemegang saham atau pengurus bila tertanggung merupakan CV atau Firma.
4) Pengurus bila tertanggung adalah badan nukum berbentuk perseroan terbatas.
yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya
5) Orang yang bekerja pada tertanggung dengan menerima imbalan jasa.
6) Orang yang tinggal bersaina tertanggung
7) Hewan milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut dimuat, dibongkar dari
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

2.2.4 Syarat-Syarat Pertanggungan


Pembayaran Premi

Premi harus dibayar lunas pada saat persetujuan pertanggungan ditutup, kecuali bila atas
persetujuan kedua belah pihak ditentukan lain.

Jika premi tidak dibayar dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal permulaan
pertanggungan atau tanggal perpanjangan pertanggungan, maka berlakunya pertanggungan ini
dapat ditunda oleh penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Jika sewaktu waktu terjadi
sesuatu kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan (masih dalam masa
penundaan), tertanggung tidak berhak alas penggantian kerugian.

Penundaan tersebut akan berakhir 24 (duapulus empat) jam sesudah premi direnma oleh
penanggung atau pertanggungan menjadi batal Jemi hukum apabila prerni tidak dibay ar setelah
lewa: 90 hari kalender terhitung mulai tanggal mulai berlakunya pertanggungan.

Atas pembatalan tersebut penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan
sebesar 20% dari premi setahun.
Pemberitahuan Kecelakaan

Bila terjadi kecelakaan, kerusakan atau kerugian atas lendaraan bermotor yang dipertanggungkan,
maka tertanggung wajib membe. itahukan kecelakaan atau pencurian atas kendaraan bermotor
yang dipertanggungkan kepada penanggung selambat-lambatnya 3 hari kerja sejak terjadinya
Irecelakaan atau pencurian tersebut.

Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan kepada penanggung, yang
selanjutnya diikuti dengan lapoi an tertulis kepada penanggung.

Dalam hal pencurian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang dilakukan
oleh pihak ketiga, yang dapat dijadikan dasar untuk penuntutan penggantian dari kerugian arau
adanya tuntutan dari pihak ketiga vang harus dipikul oleh penanggung. maka tertanggung wajib
melaporkan kepada dan mendapat surat katerangar dari serendah-rendahnya dari pos polisi
(pospol) setempat.

Khusus untuk kerugian total (total loss) akibat pencurian, maka tertanggung wapo melaporkan
kepada dar. mendapatkan surat keterangan dari Polisi Dae, ah (Polda) setempat.

Tuntutan Pihak Ketiga

Apabila tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atas kerusakan yang
disebabkan oleh kendaraan be: motor yang dipertanggungkan, maka:

1) Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung tentang adanya tuntutan dari


pihak ketiga tersebut selambat-lambata, a 3 (tiga) hari kerja sejak tuntutan tersebut diterima
2) Tertanggung harus egera menyerahkan dokumen dokumen yang ada hubungannya dengan
tuntutan pihak ketiga tersebut.
3) Tertanggung tidak boleh memberikan janji. keterangan atau melakukan tindakan yang
menimbuikan kesan bahwa ia mengakui tanggung gugatnya.
4) Tertanggung menguasakan kepada penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi pihak
ketiga dan apabila diperlukan tertanggung diwajibkan memberikan surat kuasa untuk itu
kepada penanggung

Tuntutan Pidana Terhadap Tertanggung

Apabila tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kendaraan bermotor jang dipertanggungkan
adalah berupa tuntutan pidar.a terhadap tertanggung, maka tertanggung diwajibkan
memberitahukan tuntutar tersebut kepada penanggung paling lambat dalam 3 hari kerja sejak
tuntutan tersebut diterima oleh tertanggung.

Sehubungan dengan hal tersebut penanggung berhak untuk menunjuk pena hukum untuk itu dan
dalara hal demikian tertanggung wajib menggunakan penasehar hukum tersebut untuk menangani
perkaranya. Biaya bantuan hukum yang timbul untul. itu menjadi tanggungan penanggung.
Ganti Rugi

Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerusakan atau kehilangan
kendaraan bei notor yang dipertanggungkan berdasarkan harga sebenarnya sesaat sebelum
terjadinya erusakan atau kehilangan tersebut, sedang bila atas tuntutan pihak ketiga seänggi-tinggir
a sebesar jumlah yang telah disetujui dikurangi besarnya risiko sendiri (retensi sendiri/co-insure)
yang ter cantum dalam ikhtisar pertanggunga.

Bila pertanggungan dilakukan di bawah harga, maka jumlah ganti rugi yang dibayar penanggung
kepada tertanggung masih diperhitungkan lagi, sesuai dengan ketentuan bila pertanggungan di
bawah harga yang sebenarnya.

Berkaitan dengan proses penentuan besarnya ganti rugi berlaku ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

1) Tertanggung wajib memberikan kesempatan kepada penanggung untuk memeriksa


kerusakan sebelum dilakukan pes baikan atau penggantian atas kendaraan bermotor yang
dimaksud.
2) Penanggung berhak menentukan pilihannya untuk memperbaiki di bengkel yang ditunjuk
atau disetujuinya, mengganti dengar kendaraan bermotor yang sama aval menggantinya
dengari uang.
3) Tertanggung bernak mengajukan ketidak puasannya secara tertulis atas hasil perbaikan
kendaraan bermotor dimaksud oleh bengkel daiam batas waktu 14 (empar belas) hari
kalender sejak selesai perbaikan dan dise ahterimakan kepada tertanggung apabila bengkel
tersebut ditunjuk oleh penanggung.

Dalam melaksanakan ganti rugi penanggung akan memperhitungkan premi yang masih terutang
untuk masa pertanggungan yang masih berjalan atas kendaraan bermotor tersebut\

Kerugian Total

Yang dimaksud dengan kerugian total adalah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya
diperkirakan sama dengan atau lebin dari 75% dari harga sebenarnya kendaraan bermotor
termaksud apabila diperbaiki atau hilang karena diruri dan tidak diketemukar dalam waktu 60 hari
sejak terjadinya pencurian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut.

Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap

Bila suatu kendaraan bermotor dipertanggungkan kepada lebih dari satu penanggung
(pertanggungan rangkap) berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1) Menyimpang dari ketentuan Pasal 277 ayat I KUHD, maka bila terjadi kerugian atas
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan kepada lebih dari satu penanggung, di mana
jumlah pertanggungan lebih dari harga kendaraan berrnotor yang bersangkutan maka
jumlah yang dipertanggungkan untuk masing-masing penanggung seimbang dengan nilai
pertanggungan terhadap harga yang sebenarnya, demikian pula ganti rugi yang menjadi
kewajiban cari masing-masing per.anggung.
2) Ketentuan tersebut di atas tetap dijalankan, walaupun segala pertanggungan yang
dimaksud dibuat dengan beberapa polis dan pada hari ang berlainan, yang tanggalnya lebih
dahulu dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut di atas Saat terjadi kerusakan atau
kerugian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan maka atas permintaan
penanggung, tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis segala pertanggungan lain
yang sedang berlaku atas kendaraan bermotor yang sarna pada saat terjadinya kerugian
atau kerusakan.

Pertanggungan di bawah Harga

Jika harga kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada saat terjadinya kerugian atau
kerusakan ternyata lebih besar dari harga pertanggungan, maka penanggung akan menggantinya
menurut hitungan dari bagian yang dianggap dipertanggungkan saja.

Tindakan Pencegahan

Tertanggung wajib melakukan segala usaha yarıg patut guna menjaga dan memelihara kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan.

Juga bila terjadi suatu kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan bermotor tersebut, maka
kendaraan tersebut tidal: bolein ditinggalkan tanpa pengamanan yang lavak guna menghindari
kerusakan/kerugian lebih lar.jut.

Subrogasi

Sesuai dengan ketentuan Pasal 284 KUHD, maka setelah pembayaran ganti rugi kendaraan
bermotor yang dipertanggungkan penar.ggung menggantikan posisi tertanggung dalam segala hak
yang diperolehnya terhadap piliak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut dan hak subrogasi
ini berlaku dengan sendirinya tanpa me.nerlukan suatu surat kuasa khusus dari tertanggung.

Di samping itu, tertanggung juga bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat
merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga termaksud.

Kelalaian tertanggung dalam melaksanakan kewajiban tersebut di atas (mencegah perbuatan yang
dapat merugikan hak peranggung terhadap pihak ketiga) dapat mengurangi hak tertanggung untuk
mendapatkan ganti rugi dari penanggung.

Laporan Tidak Benar

Pada saat terjadi kece'akaan/kerusakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan apabila
tertanggung dengan sengaja:
1) Meniperbesar jurilah kerugian yang diderita.
2) Menyembunyikan barang-barang yang terselan.atkan atau barang-barang sisanya dan
menyatakan sebagai barang-barang yang musnah.
3) Mempergunakan surat arau alat bukti palsu, dusta atau tipuar.
4) Melakukan atau menyuruh melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kerugin atau
kerusakan terhadap kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
5) Melakukan kesalahan atau kelalaian yang sangat melampaui batas, sehingga menimbulkan
kerugin atau kerusakan terhadap kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

Maka ia tidak berhak memperoleh ganti rugi.

Hilangnya Hak Nendapatkan Ganti Rugi

Hal tertanggung untuk mendapatkan ganti rugi berdasarkan pertanggungan kendaraan Dermotor
hilang dengan sendirinya apabila:

1) la tidak memenuhi kewajiban berdasarkan polis pertanggungan kendaraan bermotor,


2) la tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak terjadinya
kerugian atau kerusakan.
3) Tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum dalam
waktu ó (e am) bulan sejak penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa
Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.

Selanjutnya hak te tanggung atas ganti rugi yang lebih besar dari yang disetujui penar.ggung akan
hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak penanggung memberitahukan secara tertulis
tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui upaya hukum.

Harga Sebenarnya

Harga sebenarnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungan adalah hasil penjualan yang
dapat diperoleh tertanggung secara penjualan bebas atas kendaraan bermotor tersebut atau
kendaraar. bermotor yang sama sesaat sebelum terjadinya kehilangar atau kerusakan. Sedang harga
perlengkapan atau peralatan kendaraan be motor adalah harga pembelian barang-barang tersebut
di pasar bebas.

Apabila perlengkapan atau peralatan kendaraan bermotor tersebut sudah tidak diperjual-belikan di
pasar bebas, maka dasar penggantiannya adalah harga yang tercatat di pabrik (untuk pasar di
Indonesia).

Pemeriksaan

Penanggung berhak setiap saat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan kepadanya.
Berakhirnya Pertanggungan

Pertanggungan kendaraan bermotor dapat berakhir karena:

1) Pembatalan Polis
Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setian waktu menghentikan kontrak
pertanggungan tanpa ciiwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan pengl.entian
tersebut harus dilakukan secara tertulis yang dikiriın melalui pos tercatat oleh pihak yang
menghendaki perighentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang
diketahuinya.
Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan pertanggungan termaksud
sejak 3 (tiga) hari kerja terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan yaitu
pukul 12.00 siang waktu setempat, di mana objek pertanggungan berada.
Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi yang sudah dijalani, yang
diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan jangka pendek. Sedang bila yang
membatalkan penanggung, ia wajib mengembalikan premi yang telah diterima untuk
waktu pertanggungan yang belum berjalan secara prorata.

2) Peralihan Hak Milik


Bila kendaraan bermotor yang diper tanggungkan pindah angan baik berdasarkan suatu
persetujuan ataupun karena tertanggung meninggal dunia, maka menyimpang dari Pasal
263 KUHD perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak 10 hari kalender mulai
erjadinya pemindah-tanganan tersebut, kecuali apabila penanggung menyetujui
melanjutkan pertanggungan tersebut.
3) Terjadi Total Loss
Pertanggungan juga akan berakhir dengar. sendirinya sesudah dilakukan penggantian
kerugian atas dasar kehilangan kerusakan seluruhnya (total loss) atau yang dapat
dipersamakan Jengan itu, tanpa pengembalian premi, walaupun jangka waktu
pertanggungannya belum habis (jangka panjang).
4) Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan
Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhirnya jangka vaktu
pertanggungan yang telah ditentukan.

Arbitrase

Apabila timbul persengketaan atau perselisihan antara penanggung dan tertanggung sebagai aluba:
pelaksanaan arau penafsi, an perjanjian pertanggungan yang tela, dibuat dan persengketaan serta
perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam rempo 30 (tiga puth) har
kerja sejak terjadinya kerugian yang menjadi pokok perselisihan dan persengketaan, maka pihak-
pihak yang berkepentingan berhak mengajukan persengketaan atau perselisihan tersebut kepada
De van Asuransi Indonesia cy Ketua Bidang Asuransi Kerugian, yang akan membentuk budan
arbitrase od-hoc dalarm: tempo paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat permohonan
arbitrase diterima Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi Indonesia.

Badan arbitrase ad-hoc tersebut beranggotakan 3 (tiga) orang arbiter, yang salah seorang di
antaranya haruslah seorang Sarjana Hukum, yang diangkat sebagai ketua merangkap anggota
badan arbitrase tersebut.

Dua orang anggota (arbiter) lainnya dipilih dan diangkat dari orang-orang yang berpengalaman
dalam cabang asuransi yang bersangkutan dan diutamakan orang yang sudah tidak aktil lagi
diperusahaan asuransi maupun reasuransi, pialang asuransi/reasuransi atau menjadi agen
asuransi/re-asurarsi.

Para arbiter menetapkan peraturan arbitrase dan biaya arbitrase serta pihak-pihak yang niemikul
biaya aroitrase tersebut. Badan arbitase berkewajican memutuskan persengketaan atau perselisihan
tersebut dalam tempo 90 hari kalender sejak tanggal pembentukannya. Keputusan badan arbitrase
merupakan keputusan final dan mengikat kedua belah pihak.

Lain-lain

Apabila terdapat perbedaan pada na kah antara yang tertera pada polis asuransi yang dibuat oleh
Penanggung/Perusahaan Asur. nsi dengan naskah yang diedarkan melalui surat Keputusan
Pengurus Dewan Asuransi Indonesia kepada regenap anggota Dewan Asuransi Indonesia Sekter
Kerugian yang aslinya disimpan di Kantor Sekretariat Jenderal Dewan Asuransi Indonesia, maka
yang berlaku adalah aslinya yang tersimpan di Kantor Sekjen DAI.

Untuk hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggungan yang belum cukup diatur dalam naskah
perjanjian penutupan pertanggungan, maka berlakulah ketentuan dari KUHD dan peraturan
perundang-undangan lainnya.

2.2.5 Endorsemen
Seperti halnya pada asuransi kebakaran, kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun
1997, dan mengakibatkan rmusnahnya banyak kendaraan bermotor karena dibakar, dırusak
maupun dirampok massa, telah menimbulkan keinginan masyarakat pemilik kendaraan bermotor
yang sudah menyadari manfaat asuransi, agar kerugian- kerugian akibat peristiwa-peristiwa
tersebut, yang selama ini di kategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang
tidak dikecualikan (dapat dipertanggungkan).

Menanggapi keinginan/tuntutan masyarakat tersebut maka pada tahun 1998 DAI (Dewan Asuransi
Indonesia) mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang memungkinkan kerugian akibat kerusuhan
dan huru-hara diberikan ganti rugi, yang aturan tersebut selanjutnya dikenal dengan istilah
Klausula 4.1A dan Klausula 4.IB.
Endorsemen Xerusuhan (Klausula 4.1A)

Kerusuhan yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggrisnya disebut
riot strike and melicious damage (RSMD).

Endorsemen Kerusuhan (Kode: 4.1A-01/12/1998) adalah periuasan terhadap risiko yang dapat
dijamin, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat terjadinva kerusuhan, vang selama ini

dikategorikan sebagai risiko yang dikecualikan yang kemudian lebih dikenal dengan istilah
"Klausula 4. IA".

1) Perluasan Jaminan

Dengan disetujuinya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan hart
bencia dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung di, ebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:

1. Kerusuhan adalah tindakan suatu keloinpok orang (minimal sebanyak 12 orang), yang
dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suarana gangguan ketertiban
umum dengan kegaduhan dan penggunaan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-horu.
2. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerjanya kurang dari 24 orang), yang meriolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam
melakukan protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh
majikan.
3. Penghalangan bekerja adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (mininial 12 orang) atau separuh dari junilah pekerja (dalam hal
jumlah pekerja kurang dari 24 orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan atau
dihalangi bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jaliat adzlalı tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak harta benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakaa yang dilakukan oleh,
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah.
orang yang menguasai harta benda tersebut atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalangi.
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risiko yang terjadi karena kerusuhan,
pemogokan, penghalangan bekerja, dan pencegahan.
6. Penjarahan yang terjadi selama kerusuhan.

Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko yang dikecualikan.
2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan termasuk kerugian
atau kerusakan karena kebakaran pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang secara
langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau sebagar akibat dari:

1. Salah satu atau lebih dari risiko karena: huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjarahan yang terjadi
selama kerusuhan) Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, di mana
penanggung menyatakan bahwa suatu kerugian atau kerusakan secar angsung atau tidak
langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko yang dikecualikan tu seput atas, maka
merupakan kewajiban tertanggung untuk membuktikan, sebaliknya la la tidak sependapar
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan atau perlambatan atau gangguan atau
penghentian suatu proses atau kegiatan
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan, pinjam paksa atau
pengambilahan oleh pejabat yang berwenang atau dipakai secara tidak sah zr melawan
hukum oleh seseorang.
4. Gangguan usaha atau segala macanı kerugian dalam wujud atau bentuk apa pun yang
sifatnya konsekuensial

3) Potongan Klaim atau Risiko Sendiri

Dalam hal terjadi klaim atas risiko yang dijzmin menurut ketentuan endorsemen ini. tidak remua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh penanggung. Dalam endorsemen ini tertanggung
harus ikut menanggung sendiri (co-insurance) sebagan dari kerugian yang terjadi ia akan ikut
memikul kerugian scbesar 15% dari jumlah nilai ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan hasil
kesepakatan antara tertanggung dan penanggung.

4) Pembatalan Endorsemen

Endorsemen dapat dibatalkan setiap saat oleh Peranggung der gan pemberitahuan secara tertulis
ruclalui surat tercatat faksimili, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang ia
ketahui. Penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam
terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 12.00 siang waktu
setempat, yaitu term.pat di mana objek pertanggungan berada.

Akibat dari pembatalan endorsemen oleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
premi tambahannya untuk jangka waktu yang belum habis secara prorate
Endorsemen Huru-Hara (Klausula 4.1B)

Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggris disebut
riot, strike and civil commotions (RSCC).

Endorsemen huru-hara (Kode: 4.113-01/12/1998) adalah perluasan jaminan yang mencakup risiko
yang rimbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang starlar termasuk dalam
muko yang dikecualikan (tidak diamin).

1) Perluasan Jaminan

Dengan adanya endorsemen ini maks pertanggungan diperluas, sehingga mencakup kerusakan atas
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh
salah satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:

1. Kerusuhan
2. Pemogokan
3. Penghalangan Kerja
4. Perbuatan Jahat
5. Terorisme adalah tindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk necimbulkan
ketakutan orang lain, dalam usaha mencapai suatu tujuan yang renurut pendapat umum
bertatar belakang politik.
6. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran
pekerjaan atau yang berakibas turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
seseorang blam usaha mencapai suntu tujuan yang menurut pendapat umum beratar
belakang politik
7. Huru-hera adalah keadaan di suatu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau dalam kelompokolompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketes ciban dan
keamanan masyarakat dengan kagaduhan dan menggunakan kekerasan serta renteta
pengrusakan sejumlah besar harta benda sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan
umum, yang ditandai dengan terhentinya lebih setengah kegiatan normal pusat
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di kota
tersebut seama minimal 24 jam secara terus-menerus, yang dimulai sebellim, selama atau
setelah kejadian tersebut
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besar rakyat
di ibukota negara atau di tiga atau lebih ibukoza propinsi dalam kurun wakty 12 han, yang
menuntit penggantian pemerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belur.
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
9. Revolusi tanpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap sistem ketatanegaraan (pemerintahan rau keadaan
sosial) stau menggulingkan pemerintah yang sah secara de jure atau de focto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
10. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas sama atau sehubungan dengan suatu
organisasi atau sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada penggulingan
dengan kekerasan Pemerintah yang sah de fure atau de facto atau mempengaruhinya
dengan terorisme atau sabotase atau kekerasan.
11. Pencegahan, sehubungan dengan risiko-risiko butir I sampai dengan 10 di atas. 12.
Kerugian atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara
langsung disebabkan oleh penjarahan (pengambilan atau perampasan harta benda orang
lain oleh seseorang tidak termasuk oleh orang-on. ng di bawah pengawasan tertanggung
untuk dikuasai atau dimiliki secara melawan hu um), yang terjadi selama kerusuhan atau
huru-hara.

Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut di atas tidak berkembang dalam rangka ltejadian yang
tidak terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-nsiko yang dikecualikan

2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan pada harta- benoa dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung atau tidak iangsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:

1. 1) Revolusi dengan penggunaan senjata api.


2) Pemberontakan, yaitu tindakan terorganisasi dari suatu kelompok orang yang
melakukan pembangkangan dan atau perentangan terhadap pemerintah yang sah secara de
lure atau de focto dengan kekerasan yang nienggunakan senjata api, yang dapat
menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan pemerintais yang sah tersebut.
3) Kekuatan militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik dalam maupun luar negeri
minimal 20 orang, yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan pemerintah yang
sah secara de jure atau de focto
4) Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain
dengan maksud menduduki atau menguasai secara sementara atau tetap.
5) Perang saudara adalah konflik bersenjata antar-daerah, antar-faksi politik dalam batas
teritorial suatu negara dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
6) Perang dan permusuhan adalah konflik bersenjata secara luas (baik dengan atau tanpa
pernyataan perang) atau suasana perang antara dua negara stau lebih, termasuk latihan
perang suatu negara atau latihan perang gabungan antarnegara
7) Penganıbilalihan liekuasaan adalah keadaan yang memperlihatkan bahwa pemcrintah
yang sah secara de jure atau de jocto telah digulingkan dan diganti uleh suatu kekuatan
yang memberlakukan dan atau memaksakan pemberlakuan peraturan-peraturan mereka
sendiri.
8) Pembangkitan rakyat dengan penggunaan senjata api
9) Penjarahan, kecuali penjarahan yang terjadi selama kerusuhan atau huru- hara.
Dalam suatu tuntutar, gugatan atau perkara lainnya, di mana penanggung menyatakan
bahwa suatu kerugian atau kerusakan secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh
satu atau lebih dari risiko-risiko yang dikecualikan, maka merupakan kewajiban
tertanggung untuk membuktikan bila ia berpendapat sebaliknya
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan atau perlambatan atau gangguan atau
penghentian suatu proses atau kegiatan.
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan, pinjam paksa arau
mengambilalihan oleh pejabat yang berwenang atau ditempati secara tidak sah atau
melawan hukum oleh seseorang
4. Gangguan usaha atau segala macam kerugian dalam wujud atau bentuk apa pun yang
sifatnya konsekuensial.

3) Potongan Klaim atau Risiko Sendiri

Bila terjadi klaim atau kerugian yang dijamin menurut ketentuan dari endorsemen tertanggung
akan memikul sebagian kerugian (menjadi ce-insurer) yang terjadi, yang besarnya

1. Untuk risiko-risiko karena kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja dan penjarahan


yang terjadi selama kerusuhan, termasuk risiko pencegahan yang terkait dengannya, atas
setiap klaim yang dijamin me rut latentuan endorsemen ini, tertanggung akan memikul
sebesar 15% dari jumlah ganti rugi yang di setup atau sesuai dengan persetujuan aritara
tertanggung dan penanggung pada saat penutupan endorsemen kontrak pertanggurigan.
2. Lintuk risiko-risiko karena terorisme, sabotase, huru-hara, pembangkitan rakyat tanpa
penggunaan senjata api, revolusi tanpa penggunaar, senjata api, makar dan penjarahan yang
teriadi selama huru-hara, termasuk risiko pencegahan yang terkait dengan risiko risike
tersebut, atas setiap klaim: yang dijamin menurut ketentuan endorsemen ini tertanggung
akan ikut memikul rebesar 25% dari jumlah ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan
persetujuan antara tertanggung dan penanggung pada saat penutupan endorserien kontak
pertanggungan.

Risikc sendiri adalah jumlah kerugian yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung. sehingga
jumlah gantu rugi yang dibayar tertanggung adalah jumlah nilai kerugian dikurangi dengan jumlah
nilai risiko sendiri.

4) Pembatalan Endorsemen

Penanggung setiap saat daba, membatalkan endorsemen ini, dengan cara mengirimkan
pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat, faksimile, teleks atau telegram kepada
tertanggung ke alamat yang terakhir diketahuinya.

Selanjuanya penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini setelah 3 x 24
jam terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tertulis tersebut, pukul 12:00 siang waktu
setempat, di mana objek pertanggungan berada.
Karesa pembatalan tersebut maka penanggung wajib mengembalikan premi yang relah diterima
untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata.

2.3 Asuransi Transportasi


2.3.1 Pengertian
Asuransi transportasi adalah asuransi yang kungan dengan tarang orang dalen transir atau barang-
barang ng asslang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya yang asuransikan bukan banys
barang-barang yang diangkut sca, tetapi omasuk jage alat-alat pengangkutanтуа

Jenis asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine
Insurance, yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut
Inland Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam
transportasi nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang
timbul dalam transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu,
yaita uranu yang munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara
dengan menggunakan satu polis.

2.3.2 Cean Marine Insurance


perkembangan Ocean Harina Insurance

menurut sejarahnya polis mengenai segala risiko kerugian yang rkaitan dengan sengigkutan
melalui laut adalah merupakan usaha mansi yang muncul pertama kali. Mengenai perkembangan
dari apa tencakup dalam ocean marine insurance dapat digambarkan sebagai berikut

1. Asuransi atas risiko terhadap kerugian total (total loss) atas alat pengangkutan di laut
(vessel), kemudian:
2. Asuransi stas risiko kerugian terhadap sebagian kerugian (portiol loss) yang ditimbulkan
oleh bahaya di laut atas barang-barang yang diasuransikan, sementara barang berada di atas
kapal, meskipun akhirnya kapalnya bisa sampai di pelabuhan tujuan, kemudian.
3. Asuransi atas risiko kerugian terhadap barang-barang yang akan dikirim mulai barang
berada di dermaga pelabuhan pengiriman sampai dengan di dermaga pelabuhan tujuan,
kemudian.
4. Asuransi atas risiko terhadap barang-barang yang altan dikirim mulai dari gudang pengirim
sampai dengan gudang penerima (warehouse to warehouse clause)

Dewasa ini umumnya kor.trak ocean marine insurance dibuat untuk melindungi barang- barang
(cargo) yang berada dalam pengangkutan (transit) dan meliputi segala kemungkinan bahaya, baik
yang timbul dalam pengangkutan di carat maupun pengangkutan di air, mulai di gudang asal
sampai ke gudang tujuan.

Diikutsertakannya risiko pengangkutan di darat dalam ocean morine insurance adalah untuk lebih
memberikan rasa aman serta memudahkan pemilik Larang, karena barang- barang yang dikirim
cukup ditutup dengan satu polis, meskipun alat pengangkutannya bisa lebih dari satu macam.

Objek Ocean Marine Insurante

Objek dan ocean marine insurance ada empat jenis, yaitu:

1. Alat-alat pengangkutan di laut, yaitu kapal, perahu dan sebagainya, di niana asuransinya
disebut Hul! Insurance.
2. Barang-barang (Corgo) atau barang-barang bergerak lainnya yang dapat terkena marine
perils, di mana asuransinya disebut Cargo Insurence.
3. Pendapatan, yang meliputi ongkos angkut (freight), ongkos angkut untuk penumpang
(passage mor.zy), commission, profit dan segala sesuatu yang berkenaan dengan uang.
yang bisa terkena marine perils, asuransinya disebut Freight Insur-ance.
4. Liability atau kewajiban yang ditanggung oleh pemilik atau pihak-pihak lain yang
bertanggung jawab, yang berkaitan dengai, ocean marine, di mana asuransinya disebur
Liability Coverage

Bentuk-bentuk Penutupan Ocean Marine Insurance

Bentuk-bentuk penutupan atau peril dari ocean morine yang berlaku dewasa ini antara lain
meliputi:

1. Kebakaran yang teriadi pada pengangkutan melalui laut.


2. Kecelakaan di laut, yang terjarli berkaitan dengan pengangkutan melalui laut.
3. Kecelakaan kecelakaan lain, yang diinginkan oleh tertanggung, yang berkaitan dengan
kegiatan peragangkutan melalui laut.

Bila jenis kerugian yang akan diasuransikan berkaitar, dengan risiko karena perang. maka itu harus
Jibuat poiis tersendiri, yang di dalamnya menunjukkan secara terinci mengenai kecelakaan-
kecelakaan karena peperangan yang akan ditutup serta kondisi- kondisi yarıg berkenaan dengan
kontrak khusus tersebut.

Hal yang demikian merupakan keharusan, karena di dalam polis ocean marine insur- once tentu
ada klausul free of copture and seizure (tidak termasuk penangkapan penyitaan). Maksudnya
apabila kerugian itu diakibatkan oleh penangkapan dan penyitaan oleh penguasa setempat, maka
perusahaan asuransi (penanggung) tidak bertanggung jawah atas kerugian tersebur. Padahal
kerugian karena penangkapan dan penyitaan sering terjadi karena keadaan perang dari negara yang
bersangkutan. Dengan demikian adalah tidak mungkin menyatukan asuransi kerugian karena
perang ke dalam polis ocean marine insurance (dua ketentuan yang bertentangan berada dalam
satu kontak).

Implied Warranties

Dalam ocean marine terdapat beberapa prasyarat yang ada sebelum ketentuan-ketentuan dalain
polis ocean marine insurance dapat berlaku. Kondisi prasyarat tersebut disebut implied warranties.

Hal ini jarang dimasukkan ke daları polis, larena meskipun tidak dinyatakan secara jelas di dalam
polis, warranties tersebut sudah dengan sendirinya ter masuk dalam perjanjian kontiak ocean
marine insurance.

Implied warranties biasanya harus diikuti atau berlaku secara ketat, karena hal itu merupakan
kondisi pendahulu (prasyarat) sebelum timbulnya ke vajiban dari pihak penanggung. Artinya bila
warranties tersebut tidak terpenuhi, mal.a kontrak ocean ma- rine insurcace menjadi batal.

Ada beberapa macam implied warranties yang penting, antara lain seaworthiness, deviation uan
legality.

1. Seaworthiness
Seaworthiness adalah persyaratan bahwa kapal yang diasuransikan harus layak atau sudah
memenuhi persyaratan untuk melakukan pela, aran (seoworthy) arau kapalnya harus laik
layar.
Artinya secara umum kapal harus berada dalam kondisi baik, dilengkapi dengan alat- alat
yang dibutuhkan dalarm: pelayaran dalam jumlah yang niemadai untuk menghadapi
bahaya-bahaya yang sudah dapat diantisipasi sebelumnya (antara lain alat pemadam
kebakaran, pelampung, sekoci penyelamat), barang-barang muatan diatur secara baik dan
tidak melebihi kapasitas angkutan kapal (termasuk penumpangay?), jumlah makanan, air
dan bahan bakar memada, dan dinchkodai oleh seorang kapten kapal yang kompeten.
2. Deviation
Deviation artinya kapal yang diasuransikan tidak mengubah/beralih (deviate) dari kondisi-
kondisi pelayaran yang biasa ditempuh, yang meliputi antara lain jenis Jan urmiah muatan,
jalur yang ditempuh dari sebagainya.
Ketentuan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa pihak penanggung memiliki
pengetahuan yang memadai yang berkaitan dengan kondisi pelayaran yang biasa ditempuh.
sehingga dia dapat memperkirakan besarnya kemungkinan risiku risiko yang mungkin
terjadi dan perubahan peralihan dari kendisi yang normal dapat meningkatkan risiko. Di
samping itu, akibat adanya perubahan penanggung menjadi tidak tahu mengenai kondisi
pelayaran yang ditanggung, yang berarti pula tidak dapat memperkirakan probabilitas
risikonya
3. Legality
Legolity artinya bahwa semua kegatan yang berkaitan dengan pengangkutan yang
diasuransikan itu harus sah menurut hukum. Hal itu berarti bahwa kegiatan-kegiatan yang
dilakukan harus sesuai dengan hukum/tidak melanggar hukum Sebab dalam segala hal baik
tertanggung maupun penanggung harus mentaati semua peraruran/hukum yang bernaku

Average

Average adalah kerugian (loss) atau kerusakan (domoge) yang dapat dialami dalam pengangkutan
melalui laut. Ada beberapa ketentuan dalam ocean marize insurance yang menyangkut averoge,
yaitu:

1. General average loss segala macam kerugian yang terjadi dalam pelayaran tertentu
2. Particular average kenig tertentu yang mungkin terjadi dalam pelayaran (ertentu, jadi
merupakan sebagian dari semua kemungkinan kerugian yang dapat terjadi. Jenis average
ini di sebut juga portiol loss.
3. Deductible average artinya hanya sejumlah persentase tertentu dari setian kerugian yang
diderita yang ditanggung oleh penanggung Sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak.
4. Average limitation persyaratan yang menentulkan bahwa perusahaan asuransi hanya
bertanggung jawab atas kerugian apabila kerugian tersebut mencapai persentase tertentu
dan nilai parang yang diasuransikar Jadi bila persentase minimal dari kerugian tidak
tercapai, maka tidak ada ganti rugi dari penanggung, sedang bila persentase minimal
kerugian tercapai maka tertanggung akan mendapatkan ganti rugi tanpa potongan. Bentuk
uverage ini disebut juga sebagai francise

Sama dengan jenis asuransi lainnya, untuk bisa mengasuransikan tertanggung harus mempunyai
insurable in erest terhadap objek yang dipertanggungkan, di mana sama dengan asuransi kerugian
lainnya, insurable interest tidak perlu ada pada waktu kontrak ditandatangani, tetapi harus ada pada
saat peril terjadi.

Klasifikasi Polis Ocean Marine Insurance

Sesuai dengan adanya beberapa jenis objek dari ocean marine insurance, maka polis ocean marine
insuranice juga dapat diklasifikasikan dalam beberapa jonis, sesuai dengan objeknya, hull policy,
cargo policy, liability policy, dan freight policy.

Di samping itu, ada klasifikasi polis atas dasar waktu (ume policy), yaltu polis yang ditujukan
untuk memberikan ganti rugi selama suatu periode tertentu dan atas dasar pelayaran (vovoge
policy), yaitu polis yang ditujukan pada pelayaran yang disebutkan dalam polis.
Perlu diketahui banwa sebagian besar polis dalam ocean marine insurance adalah berbentuk
valued, artinya penanggung dan tertanggung pada saat kontrak dibuat telah sepakat atas nilai dari
barang-barang yang diasuransikan nan untuk selanjutnya nilai tersebut dicantumkan dalam polis.

Di samping itu, memang ada juga unvalued policy, pengasuransian di mana nilai barang- barang
yang diasuransikan ditentukan setelah terjadinya peristiwa yang menimbui.can kerugian (peril).
Bentul: ini sudah jarang dipakai.

1. Hull Policy
Hull policy adalah polis asuransi pengangkutan laut yang mengasuransi kerugian yang
menimpa alat-alat pengangkutan di laut.
2. Cargo Policy
Cargo policy adalah polis yang dibuat untuk menutup kerugian atas barang-barang yang
diangkut dalam suatu pelayaran tertentu. Polis ini dapat juga dibuat dalarn bentuk floot-
ing/open forms, yaitu penutupan asuransi kerugian atas barang daları kelas tertentu sampai
dengan jumlah tertentu, dengan penjelasar. terperinci mengenai provisi untuk jenis dan
nilai barang yang diasuransikan.
3. Liability Policy
Liebility policy adalah polis asuransi yang dibuat dengan tujuan untuk menutup risiko tas
liability. Misalnya liability (kewajiban yang timbul karena collison (yaitu kewajiban yang
timbul karena terjadinya tabrakan kapal) atau running down clouse (yaitu risiko berupa
kewajiban karena kapal tidak dapat dipergunakan).
4. Freight Policy
Freight policy adalah polis asuransi yang ditujukan untuk melindungi pihak tertanggung
dari kerugian nilai uang yang akan diterimanya akibat bahaya-bahaya yang tercakup Gi
dalam polis aceransi. Misalnya karera tertanggung tidak mampu menyelesaikan
pengiriman barang dan dia juga tidak mampu menutup kerugian yang akan ditimbulkan
oleh bahaya tersebut.
5. Single Vessel dan Fleet Policy
6. Hull Average Clauses
Huli policy dibuat dengan maksud baik untuk average limitation maupun untuk deductible
average. Bentuk average yang banyak dijumpai adalah pembatasan kewajiban dari pihak
penanggung dalam penutupan yang berbentuk minimum franchise, yaitu jumlah minimum
kerugian yag bisa mendapatkan ganti rugi dari penanggung Besar minimum crugian
biasanya berkisar antara 3% sampai 5% darı nilai asurarsi. Artinya bila kerugian di bawah
3% sampai 5% penanggung tidak perlu memberikan ganti rugi kepada tertanggung Apabila
diinginkan jumlah minimum yang lebih besar, biasanya bukan perserizasenya ya g
dinaikkan, tetapi dalam polisnya akan disertakan klausul mengenai jumlah lump sum yang
diinginkan (tambahan atas jumlah minimum yang diinginkan)
7. Builder's Risk Coverage
Polis asui ansi ini meliputi bahaya-bahaya yang munglin umeul dalam pembuatan atau
kontruksi kapal. Polis biasanya berlaku sejak peletakan luras kapal dan berlaku untul
periode satu tahun, tetapi bisa juga untuk keseluruhan estimasi waktu yang diperlukan
untuk pembuatan kapal tersebut. Dengan demikian. penutupan asuransi akan berakhir.
setelah jatuh tempo atau pembuatan kapai sudah selesai nieskipun lebih awal dari jangka
waktu yang telah disepakati atau pada saat kapal diserahkan kepada pemilik pemesannya.
Ganti rugi yang diberikan meliputi bahaya-bahaya seperti yang tercakup dalam hull policy,
yang tidak hanya mengenai kapal itu sendiri, tetap termasuk peralatan pembantunya,
misalnya alat pengatrol, persenjataan, amunisi, artileri (kapal militer), mesin kapal, mesin
mesin lainnya, termasuk juga semua peralatannya yang ada di darat, seperti gudang.
bengkel, dok, derniaga, galangan kapal serta peralatan lainny yang digunakan dalam
pembuatan kapal. Selanjutnya biasanya termasuk pula risiko yang mungkin terjadi pada
saat kapal diturunkan ke laut/peluncuran pertama, general average dan salvage charge serta
liobility risk yang terdapat dalam klausul collision dan P & I (Protection and In- demnity
Clause). Tetapi tidak termasuk di dalan.nya kerugian akibat pemogokan, huru-hara, gempa
bumi dan peperangan, kerusakan kapal karena ada penundaan pekei jaan, kerusakan ketel
uap, mesin dan material yang belum berada di tempat pembuatan kapal.
8. Collision Liability
Salah satu peril yang dapat ditutup dengan ocean marine insurance policy adalah kerugian
atau kerusakan kapal akibat terjadinya tabrakan (collision) dengan kapal lain. Untuk itu
dalam hull policy harus disertai klausul mengenai collision atau disebut juga running down
clause.
Tujuan utama dari klausul ini adalah untul. menyataan adanya kewajiban pihak
penanggung untuk membayar sebanyak 3/4 kerugian yang diderita oleh kapal lain, yang
bertabrakan dengan kapal yang diasuransikan. Sedang yang seperempat (1/4) harus dipikul
sendiri uleh pemilik kapal yang diasuransikan, yang menabrak tersebut. Klausul ini dikenal
pula dengan istilah "x R.D.C. Clause". Tetapi apabila penanggung harus menanggung
seluruh kerugian disebut "4/4 R.D.C, Clause".
Bila kedua kapal yang bertabrakan sama-sama bertanggung jawab atas terjadinya
kerugian/kerusakan, maka liability-nya menjadi beban masing-masing kapal.
9. Protection and Indemnity Insurance
Adanya kebutuhan akan penutupan kerugian yang lebih imprehensif dalam pengangkutan
melalui laut, maka collis. an liability yang ditutup dengan AD.C. klausul diperluas dengan
polis protection and indemnity yang disebut sebagai P & I Insurance. Untuk ini
penutupannya harus dibuat dalam polis tersendiri, yang berfungsi memberikan
perlindungan terhadap liability secara komprehensif atas kerugian-kerugian yang tidak
termasuk dalam hull collision liability, seperti kematian, luka tuka, kerusakan atas dok,
dermaga dan lain-lainnya.
Proteksi yang diberikan cleh jenis asuransi ini sangat khusus yang berkenaan dengan
marine legal liability yang timbul dalam pengoperasian kapa. Polis tersebut melindungi.
memberikan ganti rugi (profection and indemnity) kepada pemilik kanzi sehubungan
dengan adanya legal liability terharlap pihak yang mengoperasikan kapal yang
diasuransikan, yang menimbulkan kerusakan/kerugian.

Klausul-klausul yang lain dalam Ocean Marine Insuranca

Dalam ocean marine insurance di samping klausul-klausul yang telah dibahas di atas, masih ada
beberapa klausul yang lain:

1. The Sue and Labor Clause


Merupakan klausul yang berkenaan dengan kewajiban tertanggung atau wakilnya untuk
mengambil langkah-langkah guna mencegah, mambatasi ztau mengurangi kerugian. Biaya
hiaya untuk itu dapat diasuransikan dengan kontrak (col-lateral agreement) tersendiri,
terpisah dari kerugian/kerusakan yang ditimbulkan oleh peril yang disebutkan dalarm
polis.
2. Negligence Clause
Merupakan suatu klausul yang memperbolehkan mencantumkan kelalaian dalam daftar
dari peril yang dipertanggungkan, seningga pihak penanggung akan bertanggung jawab
atas kerugian karena kelalaian bila kelalaian tersebut merupakan proximate clouse dari
kerugian yang diderita.
3. Limitation to Feril Clause
Merupakan klausul yang menyatakan bahwa kontrak ocean, narine insurance ditujukan
untuk menutup kerugian-kerugian yang sifatrıya insidental dan berada di luar kontrol pihak
tertanggung. Dengan demikian penanggung tidak bertanggung jawab atas kerugian yang
disebabkan oleh niat buruk da i tertanggung atau metode pelayaran yang tidak pada
tempatnya.
4. Lost or not List Clausule
Merupakan klausul yang menyatakan di mana pihak tertanggung tetap dilindungi apabila
barang yang diasuransikan terkena peril sekalipun sebelum asuransi tersebut efekt
(berlaku), bila pihak penanggung telah memiliki semua infoi masi yang diperlukan.
5. At and From Clausule
Pulis ocean merine itisurance biasanya menunjukkan bahwa asuransi akan menutup
kerugian pada dan dari (ot and from).
6. Strikes, Riot, and Civil Commotion Clause
Kontrak-kontrak asuransi dalam oceon morine insuro..ce tidak mencakup kerugian
kerugan yang disebabkan oleh pemogokan (strikes), nuru-hara (rint) dan kerusuhan
masyarakat (ciml commotion). Untuk menghindari keraguan terhadap ketentuan tersebut
biasanya Jalam polis dicantumkan S,R. & C.C. Clause atau dinyatakan dengan Warranted
free of loss or damage caused by Strikes, Locket out workman, Persons takin par: in Labor
distrubance Riots or Civil Commotion
Bila risiko kerugian akibat dar; kejadian-kejadian tersebut ikut dipertanggungkan harus
diadakan 'ontrak khusus untuk itu terlepas dari nolis pertanggungannya.
7. The Memorandum Clause
8. Free of Particular Average (FPA)
Ada dua macam free of particular average, yaitu 1 Free of Particular Average American
Condition
9. Janson Clause
Jonson clouse adalah klausul di mana sebagian kerugian ditanggung sendiri oleh pihak
tertanggung dan hanya kerugian di atas jumlah yang disetujui yang ditutup oleh
penanggung.
10. Concellation and Premium Credit Clause
Daiarn perjanjian asuransi pada prinsipriya pihak te, tanggung tidak dapat menarik kembali
premi asuransi yang sudah dibayar, meskipun dia telah membatalkan kontrak asuransi vang
sudah ditandatangani.
11. Assigment Clause
Pada prinsipriya polis marine insurance dapat dipindah-tanganlan (assignable), kecuali
apabila dalam persyaratan kontraknya hal tersebut secara tegas tidak diperbolehkan.
Pemindah-tanganan biasanya dapat dilakukan dengan menulis dalam polis on account of
whom it may concern. Prinsip ini tidak berlaku pada hull pulicy, di mana pihak penanggung
dapat melihat berarr ya peran moral inazuru. Untuk itu penanggung dapat membuat lilausul
bahwa asuransi menjadi batal apabila dipindah-tangankkan tanpa persetujuan dari
penanggung terlebih dahulu.
12. Express Warranties
Express worranties adalah warranties yang dimasukkan dalam polis, dengan maksud untik
menangani situasi khusus. Hal ini biasa dijumpai dalam hull policy. Warranty ini banyak
dijumpa.

Penentuan Rate dalam Ocean Marine Insurance

Penentuan tarif premi asuransi untuk ocean nia ine insurance adalah tidak semugah penentuan tarif
pad: jenis asuransi lainnya. Pada asuransi ini cara penentuan tarifnya lebih kompleks, sebah
besarnya probabilitas dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

1. Ukuran, tipe dan umur kapal


Berbagai macam ukuran dan tipe kapal mengakibatkan tidak samanya kemampuan kapal
dalam menghadapi bahaya di laut. Dalara kaitan ini yang pertama diperhatikan ukuran dan
tonoge, terbuat dari bahan apa, tahun pembuatan, pabrik pembuatnya, Klasifikasi kapal,
keadaan kapal saat asuransi ditutup. Kemudian urmur kapal, apakah termasuk overage
vessel (umur di atas 15 tahun) atau tidak. Semakin tua umur kapal, premi semakin tinggi.
2. Kondisi pertanggungan semakin luas kondisi pertanggungan berarti semakin luas risiko
yang ditanggung maka semakin tinggi preminya.
3. Manajemen dan penggunaarı kapal. Bila kanal dioperasikan dan dirawat dengan baik,
digunakan nahkoda dan anak buah kapal yang berpengalaman, apakah kapal
Jiklasifikasikar pada Biro Klasifikasi yang diakui atau tidak, apakah selalu dilakukan
survei dengan baik (annual survey) atas kapal yang bersangkutan, kapai digunalkan untuk
bisnis apa, apakah muatan curah (bulkcargo), muatan potongan (general cargo) atau
menggunakan peti kemas container co.go), apakah untuk regular liner service atau untuk
trampers den trading area yang dilayari, bila kanal dikelola dan digunakan dengan baik,
untuk container cargo, untuk regular linier ser ice dan trading area-nya tidak berbahaya,
maka preminya lebih rendah.

2.3.3 Inland Marine Insurance


Objek Pertanggungan

Objek pertanggungan dari inland marine insurance atau asuransi pe igangkutan darat adalah
kendaraan pengangkut di darat beserta muatannya, terhadap berbagai macanı bahaya yang dapat
menimbulkan kerusalkan/kerugian pada kendaraan pengangkut maupen muatannya.

Asuransi pengangkutan darat mencakup tiga jenis asuransi, yaitu:

1. Asuransi atas keselamatan penumpang.


2. Asuransi atas barang yang diangkut.
3. Asuransi atas kendaraan pengangkut.

Bahaya dalam Pengangkutan Darat

Ada bermacam-macam bahaya yang dapat mengancam pengangkutan daraı, antara lain:

1. Angin topan, angin ribut, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir.
2. Tabrakan atau senggolan dengan sesama kendaraan pengangkut, menabrak benda keras,
tergelincir (keluar dari jalan/rel), jatuh ke sungai atau jurang.
3. Penahanan atau penyitaan oleh yang berwajib atau penahanan oleh penduduk.
4. Peperangan, sabotase, pembajakan dan perampasan
5. Keruruhan, kekacauar, pemagokan, demonstrasi, kebakaran, pencurian, kehilangan. dan
sebagainya

Asuransi Pengangkutan Barang

Asuransi untuk barang yang diangkut melalui angkutan asuransi kerugian dengan menggunakan
polis perjalanan memuat antara lain:

1. Nama dan alamat tertanggung dan pialang (bila ditutup pialang).


2. Bahaya atau risiko yang ditanggung, dan kondisi pertanggungan.
3. Saat dimulai dan berakhirnya pertanggungan (bisa dari gudang ke gudarg).
4. Data-dat mengenai barang yang ditanggung, sepanjang yang diketahui tertanggung
(broker).
5. Perjanjian yang telah diadakan oleh tertanggung dengan pihak ketiga (bila ada) mengenai
barang yang ditanggungkan.
6. Tanggal perjanjian diadakan (provisional cover note).
7. Lamanya perjalanan dart, bila di dalam mustan disebutkan.
8. Sifat perjalanan daratnya (erputus-putus atau langsung).
9. Nama dan alamat pengangkut/ekspeditur yang menerima pengangkutan.
10. Jumlah nila pertanggungan dan prosedur penentuan (real value, insured velue, ogre value).
11. Nama tempat tujuan barang.
12. Tarif prami (dalam persentase) dan jumlah preminya.

Pasal 689 KUKD menetapkan bahwa jaminan berlaku sejak barang dimuat di kendaraan yang akan
mengangkut Larang ke tempat tujuan atau sejak barang diterima di

kantor atau di tempat di mana barang biasa diterima oleh pengangkut/ekspeditur dan berakhir
setelah barang ke dalarr. kekuasaar tertanggung atau yang dikuasakannya.

Pengangkutan Berganti-ganti Melalui Darat dan Air

Barang-barang yang diangkut berganti-ganti melalui darat dan air, jaminan dari penanggung tetap
bertaku, meskipun barang dipindahkan ke alat pengangkut lain, separ.jarig pengangkuter yang
demikian melalui rute yang lazim. Tetapi bila hal itu merupakan penyimpangan, maka
pertanggungan hanya berlaku sanıpai terjadi penyimpangan (kecuali bila karena terpaksa) atau
kalau dalam polis disebutkan "diperkenankan adanya per.yimpangan perjalanan".

Untuk menghindari maslah yang berkaitan dengan kondisi pengangkutan yang demikian ini, maka
sebaiknya dengangkutan tersebut diasuransikan dengan Asuransi Pengangkutan Terpadu

Asuransi Kendaraan Pengangkut Darat

Yang menanggung perusahaan asuransi kerugian, yang polisnya dapat berupa pols perjalanan darat
atau polis waktu. Bila menggunakan polis perjalanan maka pertanggungan hanya untuk satu kali
perjalanan, mulai ciari tempat pemberangkatan hingga sampai di tempat tujuan. Kalau dengan
polis waktu, pertanggungan berlaku untuk selama jangka waktu tertentu.

1. Asuransi Kendaraan Bermotor


Bila si seorang mempunyai kendaraan bermotor, baik dikemudikan sendiri maupun orang
lain aka selalu menghadapi risiko yang berkaitan dengan kendaraan tersebut, sekalipun
sedang disimpan rli garasi
Risiko/kecelakaan yang mungkin menimpa kendaraan bermotor bisa berasal dari luar
(ditabrak, dirusak oleh orang jahat, karena banjir, topan, dan sebagainya) dan bisa berasal
dari dalam (karena kesalahan, kelalaian, kesengajaan pengemudi, menabrak kendaraan
lain/orang dan sebagainya). Darimana pun asalnya akan menimbulkan kerugian finansial
bagi pemilik, tidak hanya karena kerusakan fari kendaraan bermotor, tetapi juga tanggung
jawab kepada pihak lain yang dirugikan oleh kendaraan bermotornya (yang ditabrak). Hal
ini merupakar. beban yang berat, oleh karena itu si pemilik mengasuransikan risiko-risiko
yang dihadapi.

2.3.4 Aviation Insurance


Aviction insurance atau asuransi pengangkutan udara adalah asuransi vang objek
pertanggungannya adalah pesawat udara dan muatannya (penumpang dan barang) terhadap
kemungkinan bahaja yang menimpanya, baik yang terjarlı di bandar udara (groind risks) maupun
dalam penerbangan (flight risks).

Asuransi Muatan Udara

1. Jaminan/Asuransi Keselamatan Penumpang. Undang-undang menentukan bahwa


pengangkut dalam pengangkutan udara diwajibkan untuk menutup asuransi atas tanggung
jawabnya terhadap penumpang (legal liability to passengers), yang mencakup
2. Asuransi Caryo Udara
Merupakan asuransi atas barang-barang (bukan bagasi penumpang) yang diangkut pesawat
udara,) ang melindungi pemilik barang terhadap kemungkinan baliaya yang menimbulka,
kerugian/kerusakan. Termaruk kerugian/kerusakan karena pesawat pengangkutnya
tertimpa bahaya.

Asuransi Pesawat Udara

Objek pertanggungan dalam asuransi pesawat udara (aircraft insurance) adalah pesawat udara itu
sendiri, yang meliputi kerangka pesawat, mesin pesawat, baling-baling, motor dan semua peralatan
yang merupakan bagian dari pesawat udara, termasuk perlengkapan yang dapat dilepas, seperti
kompas, radio, perlengkapan kabin, dan sebagainya.

Polis dan Risiko yang Dijamin

Dalam asuransi angkutan udara polis yang digunakan adalah polis gabungan (comprehensive
aircraft policy), dan brasanya digunakan polis Lloyd's Aircraf: yang dikeluarkan oleh Lloyd's

Demikian pula Dewan Asuransi Indonesia telah menyusun Polls Stanciar Aviasi Indonesia
(Indonesian Standard Aviation Policy), yang berpedoman pada polis Lloyd's

Jaminan yang diberikan polis gabungan pesawat udara meliputi:

1. Tanggung jawab kepada pihak ketiga (legol liability to third parties) yang menderita
kerugian akibat aktivitas pesawat udara (bukan penumpang), seperti tertabrak, kejatuhan
barang dari pesawat, ditimpa pesawat, dan sebagainya.
2. Tanggung jawab terhadap keselamatan penumpang (legal libiality to passengers) ketika
naik, berada dan turun dan pesawat udara.
3. Kehilangan kerusakan pesawat udara ketika berada di udara (flight), bergerak di landasan
(toxying), di darat (on the ground) dan di permukaan air (moored), yang diseababkan oleh
topan, Ladai, pesawat jatuh, tabrakan di udara, menabrak benda permanen di bandara
kebakaran dan sebagainya.
4. Kerugian/kerusakan bagasi penumpang, kecuali kecuali yang dibawa penuropang sendiri
(bagasi kabin).
5. Kehilangan penghasilan (consequentai los:) disebabkan gangguan terhadap penerbangan,
misalnya karena kerusakan mesin, kebakaran partial dan sebagainya. Jadi bukan totol loss
atau constructive total loss.

Risiko yang Dikecualikan

Ada beberapa macam risiko yang tidak dapat diberikan ganti rugi, antara lain

1. Kerugian karena keausan, karatan (structure defect), sifat pembawaan intern, perbuatan
tidak pantas tertanggung dan kerusakan elektris/mekanis, peledakan dan lain-lain
kerusakan sejenis.
2. Tanggung jawab hukum bagi orang-orang yang bekerja pada tertanggung atau bertindak
atas nama tertanggung, pilot dan anak pesawat (keccuali bila diasuransikan) dan harta
benda milik tertanggung.
3. Kerugian/kerusakan akit at penggunaan landasan terpaksa), akibat langsung atau dal
langsung akrobatik, demonstrasi dan lain-lain, akibat langsung atau tidak langsung
penggunaan untuk perlombaan, akrobatik, demostrasi dan lain-lain, akibat langsung
maupun tidak langsung dari peperangan, pemogokan, huru-hara, kegaduhan sip! dan
kejadian-kejadian lain yang sejenis (kecuali diasuransikan) pesawat udara terbang tanpa
laik terbang, tidak izin dari instansi yang berwenang, digunakan untuk kegiatan yang
dilarang (melawan hukum).

Premi Asuransi

Dalam menghitung besarnya premi asuransinya harus dipertimbangkan faktor-faktor:

1. Frekuensi kecelakaan/klaim pesawat udara yang bersangkutan. 1


2. Tipe/jenis dan umur pesawat udara yang bersangkutan
3. Manajemen dan penggunaan pesawat udara yang bersangkutan.
4. Luas risiko yang dijamin dan lamanya pertanggungan

Risiko yang Ditanggung

Risiko yang ditanggung dengan sistem asuransi pengangkutan terpadu ada tiga macam, yaitu:
1. Risiko I:
Yang dijamin adalah semua risiko yang menimbulkan kerugian/kerusakanı pada barang
yang ditanggung, kecuali disebabkan oleh isiko-risiko yang tidak ditanggung.
2. Risiko II:
Yang menjarain kerugian/karu: akan/biaya atas barang yang ditanggung yang timbul dari
risiko-risiko alat pengang, utan kebakaran, terbalik, tenggelam, tergelincir, tabrakan,
pendaratan darurat, embongkaran. di pelabuhan darurat, bencana alam pengorbanan
kerugian umum (general average sacrifice), perr.buangan barang ke laut (jettison)
terlemparnya barang ke laut, air masuk ke dalam alat pengangkut, akibat bongkar muat,
kecuali isiko-risiko yang tidak ditanggung.
3. Risiko III.
Yang menjamin kerugian kerusakan keseluruhan atas barang-barang yang ditanggung.
yang timbul dari risiko-risiko akibat alat pengangkut mengalami kebakaran/peledakan,
terdampar, terkandas, terbalik, tenggelam, tergelincir keluar rel/jalur, tabrakan, terjatuh,
tersungkur pendaratan darurat, pembongkaran di pelabuhan darurat, pengorbanan kerugian
umum, pernbuangan barang ke laut, bongkat muat dan terlemparnya barang ke laut karena
cuaca buruk, kecuali risiko-risiko selain itu.

Risiko yang Dikecualikan

Risiko yang tidak dijamin adalah kerugian-kerugian akibat:

1. Kesalahan/kelalaian tertanggung, yang meliputi kerugian akibat tertanggung atau orang-


orang yang bekerja pada tertanggung termasuk agen tei tanggung tidak melakukan
persyaratan asuransi, pembungkusan, penimbunan yang kurang baik dilakukan pegawai
tertanggung) dan karena disengaja oleh tertanggung/karyawannya.
2. Sifat penibawaan barang, yang meliputi kebocoran atau susut atau keausan yar.g wajar dari
barang yang diangkut, karena sifat barang yang diangkut (pembusukan pada sayur, buah-
buahan).
3. Keterlambatan pengiriman dan penyerahan bar ang yang diangkut, tidak termasuk
keterlambatan karena deviasi (perubahan arah karena terpaksa).
4. Keadaan keuangan yang buruk dari pemilik/pengusaha/pencarter alat penangkutan yang
menggakibatkan terganggunya jadwal operasi pengangkutan.
5. Kena senjata perang dan perang, seperti revolusi, pemberontakan, Denvitaan,
penangkapan, kena tornado, ranjau.
6. Pemogokan, pemecatan buruh, kerusuhan, huru-lara
7. Ketidaklaikan alat pengangkut

Pelimpahan Hak (Abandonmen)


Ada beberapa ketentuan untuk bisa mendapatkan constructive tutal loss di mana si tertanggung
harus melimpahkan (ebandonmen) barang-barang yang dipertanggungkan kepada penanggung,
yaitu:

1. Kerusakan barang sedemikian rupa, sehingga perkiraan biaya untuk memperbaiki


kerusakan dan meneruskan ke tempat tujuan semula telah melebihi harga barang di tempat
tujuan, atau;
Ala pengangkut dinyatakan hilang (bersama barang) oleh yang berwenang
2. Maksud elimpahan harus dilakukan dengan penanggung dalam waktu 5 (lima) hari sejak
biaya biava diketahui atau sejak alat pengangkut dinyatakan hilang (constructive total loss)
tersebut diketahui atau sejak alat pengangkut dinyatakan hilang oleh yang berwenang.
3. Tindakan tertariggung maupuri penanggung untuk mencegah atau mengurar.zi kerugian
atau nienemukan kembali barang yang ditanggung tidak dapat dianggap sebagai penolakan
atau penerimaan abandon.

2.3.5 Endorseme
Seperti halnya pada asuransi kebakaran, kerusuhan dan huru-hara di tanah air, terutama sejak tahun
199%, dan mengakibatkan musnahnya banyak kendaraan bermotor karena dibakar, dirusak
maupun dirampok massa, telah menimbulkan keinginan masyarakat pemilik kendaraan bermotor
yang sudan menyadari manfaat asuransi, agar kerugian- kerugian akibat peristiwa-peristiwa
tersebut, yang selama ini di kategorikan sebagai risiko yang dikecualikan, menjadi risiko yang
tidak dikecualikan (dapat dipertanggungkan).

Endorsemen Kerusuhan (Klausula 4. IA)

1) Perluasan jaminan

Dengan disetujuinya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas terhadap kerusakan harta
benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung disebabkan oleh salah
satu atau lebih dari risiko-riziko berikut:

1. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang (minimal sebanyak 12 orang). yang
dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban
umum dengan kegadunan dan penggunaan kekerasan serta pengi usakan harta benda orang
lain, yang belum dianggap sebagai huru-hara.
2. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang disengaja oleh sekelompok pekerja
(minimal sebanyak 12 orang) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah
seluruh pekerianya kurang dari 24 orang), yang menolak bekerja sebagaimana biasanya,
dalam usaha untuk memaksa majikan memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam
melakukan protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang diberlakukan oleh
inajikan.
3. Penghalangan bekerja adalah tindakan pengrusakan yang sengaja dilakukan oleh
sekelompok pekerja (minimal 12 crang) atau separuh dari jumlah pekerja (dalam hal
jumlah pekerja kurang dari 24 orang), akibat dari adanya pekerja yang diberhentikan ata
dihalangi bekerja oleh majikan.
4. Perbuatan jahat adalah tindakan seseorang yang dengan sengaja merusak hartz benda orang
lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakan yang dilakukan olen
seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah orang yang menguasai
harta benda tersebut atau oleh pencuri/perampok/penjarah.
5. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalangi.
menghentikan atau mengurangi dampak/akibat dari risiko yang terjadi karena kerusuhan,
pemogokan, penghalangan bekerja dan pencegahan.
6. Penjarahan yang terjadi selama kerusuhan.

Dengan syarat bahwa risiko-risiko tersebut tidak berkembang dalam rangkaian kejadian yang tidak
terputus menjadi satu atau lebih dari risiko-risiko yang dikecualikan.

2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan, termasuk kerugian
atau kerusakan karena kebakaran pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang secara
langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau sebagai akibat dari:

1. Salah satu atau lebih dari risiko karena huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambilalihan
kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan
permusuhan, makar, terorisme, sabotase atau penjarahan (kecuali penjarahan yang terjadi
selama kerusuhan). Dalam suatu tuntutan, mugatan atau perkara lainnya, di mana
penanggung menyatakan bahwa suatu kerugian a au kerusakan secara langsung atau tidak
langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko vang dikecualikan tersebut atas, maka
merupakan kewajiban tertanggung ur.tuk membuktikan sebaliknya bila ia tidak
sependapat.
2. Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan atau perlambatan atau gangguan atau
penghentian suatu proses atau kegiatan.
3. Kehilangan hak secara tetap atau sementara karena penyitaan, pinjam pairsa atau
pengambilalihan oleh pejabat yang berivenang atau dipakai secara tidak sah atau melawan
hukum oleh seseorang.
4. Gangguan usaha atau segala macam kerugian dalam wujud atau bentuk apa pun yang
sifarnya konsekuensial.
3) Potongan Klaim atau Risiko Sendiri

Dalam hal terjadi klaim atas risiko yang dijamin menurut ketentuan endorsemen ini, udak semua
jumlah nilai ganti rugi yang disetujui dibayar oleh penanggung. Dalam endorsen.er ini tertanggung
harus ikut menanggurig sendiri (cc-insurance) sebagian dari kerugian yang terjadi, ia akan ikut
memikul kerugian sebesar 15 % dari jumlah nilai ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan hasil
kesepakatan antara tertanggung dan penanggung.

4) Pembatalan Endorsemen

Endorsemen dapat dibatalkan setiap sazt oleh penanggung dengar. pemberitahuan secara tertulis
melalui surat tercatat, faksimili, teleks atau telegram kepada tertanggung di alamat terakhir yang
ia ketahui.

Penariggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini sejak 3 x 24 jam terhitung
mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan tersebut pukul 12.00 siang waktu setempat, yaitu
tempat di mana objek pertanggungan berada.

Akibat dari pembatalan endorsemen oleh penanggung, maka penanggung wajib mengembalikan
prerni tambahannya untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata

Endorsemen Huru-Hara (Klausula 4. IB)

Huru-hara yang dimaksud di sini adalah peristiwa-peristiwa yang dalam bahasa Inggris disebur
riot, strike and civil cominotions (RSCC).

Endorsemen huru-hara (Kode: 4.113-01/12/1998) adalah perluasan jaminar: yang mencakup risiko
yang timbul karena terjadinya huru-hara, yang dalam pertanggungan yang standar termasuk dalam
risiko yang dikecualikan (tidak dijamin).

1) Perluasan jaminan

Dengan adanya endorsemen ini maka pertanggungan diperluas, sehingga mencakup kerusakan atas
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara jangsung disebabkan oleh
salah satu atau lebih dari risiko-risiko berikut:

1. Kerusuhan
2. Pemogokan
3. Penghalangan Kerja
4. Perbuacan Jahat
5. Terorisme adalah tindakan seseorang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan
ketakutan orang lain, dalam usaha mencapai suatu tujuan yang menurut pendapat umum
berlatar belakang politik.
6. Sabotase adaian tindakan pengrusakan harta benda atau penghalangan kelancaran
pekerjaan atau yang berakibat turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
seseorang dalam usaha mencapai suatu tujuan yang menurut pendapat umum berlatar
belakang politik.
7. Huru-hara adalah keadaan di suatu kota di mana sejumlah besar massa secara bersama-
sama atau daiam kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana gangguan ketertiban
dan keamanan masyarakat dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan seria renitetan
pengrusakan sejumlah besar harta benda sedemikian rupa sehingga timbul ketakutan
umum. yang ditandai dengan terhentinya lebih setengah kegiatan normal pusat
perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau sekolah atau transportasi umum di kota
tersebut selama minimal 24 jam secara terus-menerus, yang dimulai sebelum, selama atau
setelah kejadian tersebut.
8. Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata api adalah gerakan sebagian besar rakyat
di ibukota negara atau di tiga atau lebih bukota propinsi dalam kurun wakru 12 hari, yang
menuntut penggantian peinerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan.
9. Revolusi tanpa penggunaan senjata api, adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk
melakukan perubahan radikal terhadap sistenı ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan
sosial) atau menggulingkan pemerintah yang sah secara de jure atau de facto, yang belum
dianggap sebagai suatu pemberontakan

2) Risiko yang Dikecualikan

Perluasan pertanggungan ini mengecualikan segala kerugian atau kerusakan pada harta benda dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan, yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan
oleh atau sebagai akibat dari:

1. Revolusi dengan penggunaan senjata api.


2. Pemberontakan, yaitu tindakan terorganisasi dari suatu kelompok orang yang melakukan
pembangkangan dan atau perentangan terhadap pemerintah yang sah secara de lure atau de
facto dengan kekerasan yang menggunakan senjata api yang dapat menimbulkan ancaman
terhadap kelangsungan pemerintah yang sah tersebut.
3. Kekuatan militer adalah kelompok angkatan bersenjata baik dalam maupun luar negeri
minimal 30 orang, yang menggunakan kekerasan untuk menggulingkan pemerintah yang
sah secara de jure atau de focto
4. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara memasuki wilayah negara lain dengan
maksud menduduki atau menguasai secara sementara atau tetap
5. Perang saudara adalah konflik bersenjata antar-daerah, antai -faksi politik daiam batas
teritorial suatu negara dengan tujuan memperebutkan legitimazı kekuasaan
6. Perang dan permusuhar, adalah konflik bersenjata secara luas (baik dengan arau tanpa
pernyataan perang) atau suasana perang antara dua negara atau leoih, termasuk latihan
perang suatu negara atau latihan perang gabungan antarnegara Pangambilalihan kekuasaan
adalah keadaan yang memperlihatkan bahwa pemerintah yang sah secara de jure atau de
facto telah digulingkan dan diganti oleh suatu kekuatan yang memberlakukan dan/atau
menal:sakan pemberlakuan peraturan-peraturan mereka sendiri
7. Pembangkitan rakyat dengan penggunaan senjata api.
8. Penjarahan, kecuali penjarahan yang terjadi selama kerusuhan atau huru- hara

3) Potongan Klaim atau Risiko Sendiri

Bila terjadi klaim acau kerugian yang dijami.. menurut ketentuan dari endorsemen tertanggung
akan memikul sebagian kerugian (menjadi co-insurer) yang terjadi, yang besarnya:

1. Untuk risikoisiko karena kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja dan penjarahan


yang terjadi selama kerusuhan, termasuk risiko pencegahan yang terkait dengannya, atas
setiap klaim. yang dijamin menurut ketentuan endorsemen ini, tertanggung akan memikul
sebesar 15% dari jumlah ganti rugi yang di setup atau sesuai dengan persetujuan antara
certanggung dan penanggung pada saat penutupan endorsemen kontrak pertanggungan.
2. Untuk risiko-risiko karena terorisme, sabotase, huru-hara, pembangkitan rakyat tar pa
penggunaan senjata api, revolusi tanpa penggunaan senjata api, makar dan penjarahan yang
terjadi selama huru-hara, termasuk risiko pencegahan yang terkait dengan risiko risike
tersebut, atas setiap klaim yang dijamin menurut ketentuan endorsemen ini tertanggung
akan ikut memikul sebesar 25% dari jumlah ganti rugi yang disetujui atau sesuai dengan
persetujuan antara tertanggung dan penanggung pada saat penutupan endorsemen kontral
pertanggungan.

Risiko sendiri adalah jumlah kerugian yang harus ditanggung sendiri oleh tertanggung, sehingga
jumlah ganti rugi yang dibayar tertanggung adalah jumlah nilai kerugian dikurangi dengan jumlah
nilai risiko sendiri.

4) Pembatalan Endorsemen

Penanggung setiap saat dapat membatalkan endorsemen ini, dengan cara mengirimkan
pemberitahuan secara tertulis meialui surat tercatat, faksimile, teleks atau telegram kepada
tertanggung ke alamat yang terakhir diketahuinya.

Selanjutnya penanggung bebas dari segala kewajiban berdasarkan endorsemen ini setelah 3 x 24
jam terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan tertulis tersebut. pukul 12.00 siang waktu
setempat, di mana objek pertanggungan berada.

Karena pembatalan tersebut maka penariggung wajib mengembalikan premi yang telah diterima
untuk jangka waktu yang belum habis secara prorata.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau usaken pad: harta benda
atau kepertingan yang secara langsung ebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan
pesawat. Dengan demikian objek pertanggungan dari asuransi kebakaran da prinsipnya adalah
harta benda dan atau kepentingan yang tertimpa rugian ata: kerusakan sebagai akibat langsung dari
suatu kebakaran, sambar petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap, yang jadi karena
kecelakaan (tidak disengaja).

Kerugian Karena Kebakaran, Kerusakan karena Petir, Kerugian Karena Ledakan, Kerugian karena
Kejatuhan Pesawat Terbang, dan Kerugian karena Asap

Asuransi kendaraan bermotor adalah pertanggungan kerugian atau erusakan terhadap


kendaraan berniotor, Jen's asuransi ini sebetulnya ima dengan asuransi kebakarar, yang objeknya
adalah kerugian atau erusakan atas harta benda, hanya di sini harta bendanya berupa endaraan
bermotor. Aturan yang berlaku pada asuransi kebakaran numnya juga berlaku untuk asuransi
kendaraan bermotor. Tetapi karena kendaraan berinotor mempunyai banyak arakteristik berbeda
dibanding jenis harta benda lainnya, maka uransi kendaraan bermotor diatur tersendiri, meskipun
di dalamnya rdapat juga aturan-aturan yang berlaku di asuransi kebakaran.

Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh:
Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material,
konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang bersangkutan.

Asuransi transportasi adalah asuransi yang kungan dengan tarang orang dalen transir atau
barang-barang ng asslang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya yang asuransikan bukan
banys barang-barang yang diangkut sca, tetapi omasuk jage alat-alat pengangkutanтуа. Jenis
asuransi ini dapat dibedakan ke dalam tiga macam klasifikasi wok yasu Ocean Marine Insurance,
yaitu asuransi yang berkenaan dengan risiko yang timbul pada transportasi melalui laut Inland
Marine Insurance, yatu sauransi yang berkenaan dengan risiku yong umbul dalam transportasi
nelalu darat Aviation Insurance, yaitu asurangi yang berkenaan dengan risiko yang timbul dalam
transportzai melalui udara. Di samping itu, ada Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaita uranu yang
munadukan antara asarana pengangkutan barang laut, rat dan melalui udara dengan menggunakan
satu polis.

Anda mungkin juga menyukai