MAKALAH
“RESIKO KERUSAKAN PROPERTI DAN KEWAJIBAN (LIABILITAS)”
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko Program
Studi Manajemen Keuangan Syariah semester V)
DISUSUN OLEH:
SEMESTER V
DOSEN PENGAMPU:
Puji Afriyeni, SE., ME
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kam dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “RESIKO KERUSAKAN
PROPERTI DAN KEWAJIBAN (LIABILITAS)”.
Kami engucapkan terimakasih kepada Ibuk Puji Efriyeni, SE., ME yang telah
memberikan tugas ini sehingga dpat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
iebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB 11 ...................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Resiko Properti ............................................................................................................ 2
1. Cakupan Properti ......................................................................................................... 2
2. Kerugian Yang Dialami Harta Benda ......................................................................... 2
3. Metode Penilaian Kerugian Aset Fisik........................................................................ 2
2.2 Resiko Gugatan (Liability) .......................................................................................... 3
1. Hukum Kriminal Dan Perdata ..................................................................................... 3
2. Common in low dan civil low ..................................................................................... 4
3. Dasar Legal ................................................................................................................. 4
4. Keputusan Pengadilan ................................................................................................. 5
5. Eksposur Terhadap Gugatan Hukum .......................................................................... 5
6. Pertahanan Terhadap Tuntutan Kelalaian ................................................................... 6
BAB 111 .................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Risiko yang terjadi atas properti (harta benda) karena kebakaran, banjir, perusakan, dan
lainnya. Harta benda mencakup banyak kategori seperti, bangunan, perabot rumah tangga,
perlengkapan rumah, mesin, barang dagangan, persediaan bahan baku atau barang jadi.
Dalam asuransi, resiko atas harta benda biasanya masuk dalam kategori asuransi umum.
Pada dasarnya setiap perusahaan itu perlu memikirkan risiko, baik risiko dalam bentuk
bencana alam maupun yang lainnya yang akan terjadi kepada perusahaannya. Karena jika
tidak peduli akan risiko-risiko tersebut, maka kita tidak akan tahu perusahaan kita ke
depannya seperti apa.
Pada prinsipnya manajemen risiko merupakan upaya mengurangi dampak negatif risiko
yang mengakibatkan kerugian pada asset organisasi baik berupa manusia, material, mesin,
metoda, hasil produksi maupun finansial. Secara sistematik dilakukan pengendalian potensi
bahaya serta risiko dalam proses produksi melalui aktivitas, identifikasi potensi bahaya,
penilaian risiko sebagai akibat manifestasi potensi bahaya, penentuan cara pengendalian
untuk mencegah atau mengurangi kerugian, penerapan teknologi pengendalian, pemantauan
dan pengkajian selanjutnya.
Dengan penerapan manajemen risiko yang baik dan benar pada suatu perusahaan
diharapkan dapat mengurangi risiko yang terjadi atas properti dan kewajiban (Liabilities) dan
Risiko kematian.
1. Apa yang dimaksud dengan Resiko Properti? Unsur apa saja yang ada dalam resko
property?
2. Apa yang dimaksud dengan Resiko Gugatan (liabilitas)?
1
BAB 11
PEMBAHASAN
1. Cakupan Properti
Mencakup banyak hal seperti bangunan, perabot rumah tangga, perlengkapan
rumah, barang dagangan, persediaan bahan baku atau barang jadi dan sebagainya.
Harta benda tersebut dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu:
a. Properti riil (real property): dapat didefinisikan sebgai tanah dan apa saja yang
tumbuh, berdiri diatasnya. Contohnya adalah tanah, bangunan yang berdiri di
atasnya, atau tanaman yang tumbuh diatas tanah tersebut.
b. Properti personal (personal property): dapat di definisikan sebagai apa saja yang
dimiliki selain properti riil. Contohnya adalah mobil, pakaian, komputer, uang dan
sebagainya.
Kerugian akbat kejadiann buruk yang terjadi dapat diklafikasikan sebagai berikut :
b. Kerugian tidak langsung bisa jadi mempunyai elemen waktu jika waktu dilibatkan
dalam perhitungan kerugian tersebut. Sebagai contoh, jika karena kebakaran,
bangunan tidak bisa disewakan sampai rekonstruksi selesai dilakukan. Kerugian
tersebut akan berhubungan positif dengan jangka waktu perbaikan. Semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan, semakin besar kerugian yang dialami
oleh perusahaan. Dengan kata lain, besarnya kerugian merupakan fungsi dari
waktu.
2
menjadi harga pasar. Penilaian properti riil dengan menggunakan metode harga
pasar bisa dilakukan dengan membandingkan harga pasar aset yang mirip yang
pernah diperdagangkan.
Harga pasar biasanya mencerminkan biaya kesempatan (opportunity cost) dari
aset tersebut. Karena itu teknik dengan menggunakan kesempatan memperoleh
pendapatan yang hilang bisa dilakukan.
Sebagai contoh, kita membeli obligasi atas unjuk kupon bunganya dan
nilainominal Rp 1jt, kupon bunga 20%, jangka waktu 5th. Untuk mengklaim
kupon bunganya dan nilai nominalnya, kita harus bisa menunjukkan sertifikat
obligasinya. Misalkan 1th kemudian sertifikat tersebut dicuri sehingga kita tidak
bisa memiliki lagi obligasi tersebut.
Resiko gugatan adalah resiko yang muncul jika pengadilan memutuskan kita sebagai
pihak tertanggung yang harus membayar ganti rugi kepada pihak lainnya. Contoh gugatan
hukum adalah pasien menuntut ganti rugi karena dokter dianggap melakukan malpraktik.
Kewajiban muncul jika bisa dibuktikan adanya pihak yang ceroboh atau tidak hati-hati.
Dalam resiko gugatan terdapat banyak unsur hukum yang mendasari gugatan hukum
seperti:
3
2. Common in low dan civil low
Civil law didasrkan pada sistem hukum yang dikodifikasi yang menetapkan
peraturan/perundangan yang komprehensif, yang kemudian dipakai dan
diinterpretasikan oleh hakim. Sistem civil law merupakan sistem hukum yang paling
banyak dipakai di dunia. Seseorang melakukan kesalahan hukum jika ia melanggar
perundangan yang telah ditetapkan. Common law menggunakan putusan hakim atau
kasus-kasus hukum yang terjadi sebelumnya (jurisprudensi) sebagai dasar
pengambilan keputusan kasus yang akan diputuskan. Dalam sistem tersebut, pihak-
pihak yang berselisih akan mengajukan kasus kemudian pengadilan akan
mendengarkan argument dari pihak yang menuduh (plaintiff) dan pihak tertuduh
(defendant), untuk sampai pada keputusan hukum tertentu.
Perbedaan antara civil dengan common law bukan hanya pada masalah
kodifikasi hukum dimana (civil law mempunyai kodifikasi, sedangkan Common law
di dasarkan pada kasus-kasus hukum sebelumnya, tetapi juga pada pendekatan
terhadap hukum. Civil law, perundangan di pandang sebagai sumber utama hukum
pengadilan mendasarkan keputusannya pada perundangan tersebut. Pada common
law, kasus-kasus merupakan sumber utama hukum, sementara perundangan hanya
sebagai pelengkap.
Civil law lebih menekankan stabilitas sosial, sementara common law
memfokuskan pada hak individu. Negara dengan sistem common law memberikan
perlindungan terhadap investor lebih baik dibandingkan dengan negara dengan sistem
civil law.
Negara dengan common law sudah banyak yang memulai kodifikasi hukum
(menjadi seperti civil law), sedangkan Negara dengan civil law sudah mulai
menggunakan jurisprudensi (kasus atau putusan hakim sebelumnya) sebagai sumber
hukum.
3. Dasar Legal
1. Pelanggaran hukum yang disengaja, muncul jika ada tindakan yang sengaja
dilakukan dan mengakibatkan kerugian pada properti.
2. Kewajiban absolut, potensi kerugian terhadap individu / masyarakat sangat
besar, maka seseorang dianggap melanggar hukum meskipun aspek negligence
tidak terbukti.
3. Negligence, bisa diartikan sebagi kegagalan untuk menjalankan perhatian sesuai
dengan standar hukum yang berlaku.
4
Gagal untuk melaksanakan kewajiban tersebut, elemen kedua terpenuhi
jika seseorang tidak mematuhi standar tertentu yang disyaratkan oleh
hukum untuk melindungi lainnya dari kejadian buruk.
3) Last clear chance rule, doktrin ini merupakan perbaikan lain dari doktrin
contribution negligence, jika tergugat punya kesempatan terakhir untuk
menghindari perbuatan tertentu, tetapi gagal melakukannya, maka ia tetap
harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
4. Keputusan Pengadilan
5
(1) Perusahaan harus memberikan tempat yang aman untuk bekerja
(2) Perusahaan harus memperkerjakan karyawan yang mempunyai kompetensi
untuk menjalankan tugasnya
(3) Perusahaan harus mengingatkan bahaya yang muncul
(4) Perusahaan harus menyediakan alat-alat keamanan yang memadai
(5) Perusahaan harus menyiapkan dan menegakkan aturan yang berkaitan
dengan prosedur kerja yang aman
Pemilik Properti dengan Pihak Luar. Untuk property riil, pemilik propert
mempunyai kewajiban memberikan perhatian kepada pihak-pihak yang masuk
ke property mereka. Pihak-pihak tersebut dikelompokkan menjadi:
6
1) Contributory negligence, Dibawah common law yang Strict (ketat),
seseorangyang berkontribusi terhadap kecelakaan yang dialaminya
sendiri tidak bisamenuntut pihak lain.
2) Comparative negligence, menurut aturan ini, seseorang yang
berkontribusi terhadap kecelakaan masih dapat menggugat pihak yang
mencelakainya sesuai dengan kontribusinya terhadap kecelakaan
tersebut.
3) Last clear chance rule, doktrin ini merupakan perbaikan lain dari
doktrincontribution negligence, jika tergugat punya kesempatan terakhir
untuk menghindari perbuatan tertentu, tetapi gagal melakukannya, maka
ia tetap harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
4) Assumption of risk, bisa dipakai untuk mengalahkan klaim orang lain,
seseorangyang tidak tahu dan memahami risiko atau bahaya inheren dari
aktivitas tertentutidak bias meminta ganti rugi, jika terjadi kecelakaan.
7
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko properti adalah risiko yang mungkin terjadi atas properti (harta
benda)mencakup banyak hal seperti kebakaran, banjir, perusakan, dan lainnya. Harta
bendayang dibicarakan mencakup banyak kategori seperti bangunan, perabot rumah
tangga, perlengkapan rumah, mesin, barang dagangan, persediaan bahan baku,
dsbdikategorikan menjadi properti riil dan properti personal. Sedangkan metode
penilaiankerugian properti mencakup harga pasar, replacement cost (baru),
replacement cost dikurangi depresiasi.
Risiko gugatan(liabilitas) adalah risiko yang muncul jika pengadilan
memutuskan kita sebagai pihak tertanggung yang harus membayar ganti rugi kepada
pihak lainnya. Dalam risiko gugatan terdapat banyak unsur hukum yang mendasari
gugatan hukum seperti common law dan civil law.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/451776756/MAKALAH-RISIKO-PROPERTI-DAN-
KEWAJIBAN-KEL-9-SELESAI-EDIT-docx
http://sahrulandika43.blogspot.com/2016/04/manajemen-resiko-risiko-kerusakan.html?m=1
http://coretankurangpenting.blogspot.com/2018/03/makalah-manajemen-resiko.html
iii