" PERAN KELUARGA" • Pasien dengan harga diri rendah “TANDA & GEJALA”
• Pasien dengan halusinasi 1. Keluarga mendampingi pasien dan selalu
Mata merah, pandangan tajam, 1. Keluarga membantu pasien untuk memberikan kesempatan pada untuk mengemukakan pendapat otot tegang. nada suara tinggi, menghardik suara halusinasi 2. Keluarga membantu pasien untuk 2. Keluarga memberikan motivasi pada pasien suka berdebat, sering bahwa pasien berharga dan disayangi dalam membuat kegiatan sehari-hari agar tidak memaksakan kemauan, keluarga tersebut fokus pada suara halusinasi merampas makanan dan 3. Keluarga memastikan keberlangsung memukul jika tidak diberikan. • Selain itu peran lain pada pasien dengan perilaku proses berobat dan minum obat secara kekerasan antara lain: benar Postur tubuh kaku, 1. Amankan lingkungan pasien dari benda-benda yang berpotensi membahayakan pasien dan mengepalkan tangan, Jalan • Pasien dengan waham keluarga pasien mondar mandir, melempar atau 1. Keluara menggali kemampuan dan hobi 2. Jika kondisi memburuk dan pasien tidak bisa di memukul benda (orang lain, yang dikuasi pasien kendalikan maka dapat menyerang orang lain, 2. Keluarga mengajak pasien untuk terus segera di bawa ke IGD melatih kemampuan pasien Rumah Sakit Jiwa memukul diri sendiri, merusak 3. Keluarga membina hubungan saling lingkungan) mengeluh merasa percaya untuk menghindari konflik terancam, mengeluh perasaan tidak berguna, • Pasien dengan isolasi sosial 1. Keluarga mengajak pasien untuk bisa mengungkapkan "ALASAN KELUARGA perasaan jengkel, bersosialisasi kembali ke lingkungan HARUS TERLIBAT" masyarakat 1. Keluarga merupakan tempat individu pertama mengungkapkan 2. keluara mendampingi pasien dalam memulai hubungan interpersonal dengan adanya keluhan fisik proses sosialisasi lingkungan. seperti merasa tercekik, 3. Keluarga memfasilitasi proses 2. Keluarga merupakan suatu sistem yang utuh kelancaran dan tidak terpisahkan sehingga jika ada satu sesak dan bingung. komunikasi pasien yang terganggu yang lain ikut terganggu. untuk 3. Keluarga membantu klien untuk dapat mengeluarkan isi mempertahankan derajat kesehatan mentalnya hati dan karena keluarga secara emosional perasaannya. tidak dapat dipisahkan dengan mudah Penyebab " PERAN KELUARGA DALAM Perilaku kekerasan sering PROSES KESEMBUHAN disebabkan oleh adanya rasa PENDERITA GANGGUAN kurang percaya pada orang lain JIWA DENGAN PERILAKU seperti waham curiga, sukar KEKERASAN " berinteraksi dengan orang lain seperti pasien dengan isolasi sosial, Pengertian pasien dengan halusinasi di mana Perilaku Kekerasan pasien mendengar suara-suara Perilaku kekerasan adalah suatu atau bisikan seperti perintah untuk keadaan di mana seseorang melakukan bunuh diri atau melakukan tindakan yang tindakan kekerasan lainnya dan membahayakan secara verbal dan pasien dengan gangguan konsep fisik baik terhadap diri sendiri, diri atau harga orang lain dan lingkungan. Selain itu diri rendah. perilaku kekerasan juga dapat menggunakan objek lain seperti barang-barang rumah tangga untuk menyampaikan pesan di mana pelaku menganggap perilakunya Akibat benar dan tidak menimbulkan Perilaku kekerasan dapat korban. Individu tersebut tidak mau menimbulkan dampak seperti Nama: berpikir serta mengungkapkan gangguan prikologis merasa tidak 1. Wayan Soni Erik. S (2335004) secara verbal sehingga 2. Putu Mae Lovenya (2335025) aman, tertutup, kurang percaya mengakibatkan frustasi dan diri, reriko bunuh diri, depresi, 3. Feliciyanvi Uverni (2335011) mendemonstrasikan pemecahan harga diri rendah, ketidak 4. Nyoman Rudi (2335018) masalah dengan cara melakukan berdayaan, dan Isolasi sosial. perilaku kekerasan.