Anda di halaman 1dari 82

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

LAMPIRAN

96
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

97

LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Sistem Pengkodean Sumber Data (Informan)

PS : Prinsipal
KS : Kepala Sekolah
WK : Wali Kelas

Daftar pertanyaan wawancara telah disesuaikan dengan tiga


indikator Merdeka Belajar dari Ki Hajar Dewantara yaitu :

No Indikator Deskriptor Pertanyaan


1. Peserta didik nyaman 1.1. Peserta didik bertanya 1.1.1. Apakah peserta
dalam proses mengenai materi yang didik bertanya
pembelajaran telah dijelaskan mengenai materi
1.2. Peserta didik pembelajaran yang
memperhatikan telah dijelaskan
penjelasan dari guru oleh guru?
1.3. Peserta didik 1.2.1. Bagaimanakah
menceritakan sikap peserta didik
pengalaman mereka ketika guru
yang berkaitan dengan menjelaskan materi
materi pembelajaran ?
1.3.1. Bagaimanakah sikap
peserta didik ketika
guru meminta
meraka berbagi
pengalaman yang
berkaitan dengan
materi
pembelajaran?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

98

2. Peserta didik memiliki 2.1. Peserta didik saling 2.1.1. Bagaimanakah sikap
jiwa sosial yang tinggi tolong menolong peserta didik saat
2.2 Peserta didik mampu temannya mengalami
beradaptasi dengan baik kesulitan?
2.3 Peserta didik 2.2.1 Apakah peserta didik
menghargai keberadaan mampu beradaptasi
guru dengan teman barunya?
2.3.1 Bagaimanakah sikap
peserta didik kepada guru?
3. Peserta didik merdeka 3.1 Sekolah memfasilitasi 3.1.1. Apakah sekolah
atau bebas dalam bakat dan minat peserta memfasilitasi bakat dan
menentukan bakat dan didik minat dari peserta didik?
minat yang mereka 3.2 Guru membantu peserta 3.2.1. Bagaimanakah cara
sukai didik dalam menemukan guru menemukan bakat
bakat dan minat mereka dan minat dari peserta
3.3 Guru membantu peserta didik ?
didik menemukan bakat dan 3.3.1 Apakah guru
minat mereka tanpa paksaan memberikan paksaan atau
sesuai dengan keinginan tekanan kepada peserta
mereka didik dalam
mengembangkan bakat
dan minatnya?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

99

LAMPIRAN 2

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN


Nama guru yang diobservasi :
Kelas / Semester :
Petunjuk :
Berilah tanda ( √ ) pada kolom. (YA) bila dilakukan, (TIDAK) bila tidak
dikerjakan ,pada masing – masing pernyataan dibawah ini !

No Aspek yang diamati YA TIDAK


A Kegiatan Pendahuluan
1 Persiapan sarana pembelajaran √
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
3 Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu √
4 Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari – hari √
5 Memotivasi peserta didik √
B Kegiatan Inti
1 Menguasai materi pelajaran dengan baik √
2 Mengajukan pertanyaan pada siswa √
3 Berperan sebagai fasilitator √
4 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya √
5 Menggunakan media pembelajaran √
6 Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok √
7. Memberikan tugas kepada masing-masing kelompok √
dalam bentuk modul dan praktikum
C Kegiatan Penutup
1 Guru bersama dengan peserta didik merangkum materi √
yang telah dipelajari Bersama
2 Guru melakukan refleksi √
3 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa √
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

100

Saran / Perbaikan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
Surakarta, ..........2021
Observer,

----------------------------
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

101

LAMPIRAN 3
LEMBAR STUDI DOKUMENTASI
Nama Lembaga :
Alamat :
Petunjuk :
Berilah tanda ( √ ) pada kolom. (YA) bila dilakukan, (TIDAK) bila tidak
dikerjakan ,pada masing – masing pernyataan dibawah ini !

No Aspek yang diamati YA TIDAK keterangan


A PROFIL SEKOLAH
1 Data siswa √
2 Data prestasi sekolah √
3 Foto Sekolah √
B SARANA DAN PRASARANA
1 Ruang guru √
2 Ruang kelas √
3 Perpustakaan √
4 Lapangan √
5 Saung √
C PERANGKAT
PEMBELAJARAN
1 Silabus dan RPP √
2 Media pembelajaran √
3 Modul siswa √
Saran / Perbaikan
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Surakarta, ..........2021
Observer

……………………….
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

102

LAMPIRAN 4
Lembar Validasi Triangulasi Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian : Wawancara / Observasi / Study dokumentasi
Tanggal pelaksanaan :
Petunjuk :
1. Berdasarkan pendapat bapak/ibu berikan tanda (✓) pada kolom yang
disediakan.
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada kolom komentar atau
saran yang telah disediakan.
No Elemen yang divalidasi Instrumen
Observasi Wawancara Dokumentasi
1 Isi
1. Adanya hubungan antar
instrumen penelitian
2. Dapat menjawab rumusan
masalah
2 Bahasa
1. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
2. Pertanyaan dan pernyataan
sudah jelas
3. Pertanyaan dan pernyataan
mudah dipahami
3 Format
1. Jenis dan ukuran huruf
2. Ketepatan simbol dan nomer
3. Kejelasan huruf dan angka

Saran:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Surakarta, ………. 2021


Validator

..................................
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

103

LAMPIRAN 5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

104

Lampiran 6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

105

Lampiran 7

Sistem Pengkodean Analisis Data

No Aspek Kode
1) Tempat Penelitian di MI Pelangi Alam Ponorogo T
Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara W
2)
b. Observasi O
c. Studi Dokumentasi SD
Sumber Data
a. Principal MI Pelangi Alam Ponorogo PC
b. Kepala Sekolah KS
c. Wali Kelas V WK
Fokus Penelitian
a Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di
IMBI
1) MI Pelangi Alam Ponorogo?
b Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada
KMBI
pembelajaran IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo?
Oktober -
5. Waktu Penelitian
Februari
6. Peneliti P
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

106

LAMPIRAN 8

KOLEKSI DATA

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MI Pelangi Alam Ponorogo

Kode : T.W.KS. 19-10-2020


Tempat : T (Pelangi Alam Ponorogo)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : KS (Kepala Sekolah)
Nama : Afifah Wafa Rusydina, S.T
Hari : Senin
Tanggal : 19 Oktober 2020
Jam : 09.30 – 10.30
Tempat : Ruang Kepala Sekolah MI Pelangi Alam Ponorogo

Gambaran situasi dan peristiwa


Pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2020 pukul 09.30 peneliti datang
ke sekolah dengan membuat janji terlebih dahulu dengan Ibu Afifah selaku
Kepala sekolah di MI Pelangi Alam Ponorogo. Sesampainya disana salah
satu guru mengarahkan saya untuk bertemu Bu Afifah di ruang kepala
sekolah. Bu Afifah menyambut kedatangan saya dengan sangat baik lalu
saya melanjutkan wawancara yang sebelumnya sudah saya lakukan di
rumah beliau untuk meminta persetujuan melakukan penelitian di MI
Pelangi Alam. Berikut ini adalah hasil wawancara peneliti dengan Bu
Afifah.
P : Assalamualaikum bu, selamat pagi. Maaf mengganggu waktunya.
Disini saya akan melakukan penelitian mengenai merdeka belajar
yang ada di sekolah ini bu.
KS : Walaikum salam. Iya mbak silahkan.
P : Bagaimana awal mula ibu dapat bergabung dengan sekolah Pelangi
Alam ini bu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

107

KS : Ow itu ya mbak. Jadi begini, awal mula itu saya kan sebenarnya
bukan lulusan pendidikan yah. Saya ini dulunya kuliah di ITS.
Tetapi karena suatu hal saya harus pulang dan bekerja disini yah.
Nah kan di sini lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah saya
itu sulit yah, lalu saya ikut kajian dengan teman-teman saya kan
mbak. Lalu saya cerita dan dikenalkan dengan istrinya pak Hakim.
Pak Hakim itu adalah Prinsipal disini lalu saya ditawari untuk
bergabung dengan sekolah Pelangi Alam. Saya pikir-pikir dulu kan
yah? Seperti apa sih konsep sekolahnya dan lain sebagainya gitu.
Istrinya pak Hakim kemudian menjelaskan kepada saya konsep
sekolah alam, dan saya tertarik untuk ikut menjadi bagian dari
sekolah ini.
P : Itu sekitar tahun berapa bu?
KS : Ehm, tahun 2016 mbak jadi saya sudah 4 tahun disini. Nah selain
tertarik dengan konsep yang ditawarkan sekolah ini, saya itu juga
suka dengan anak-anak mbak. Pas banget kan. Lagi butuh lowongan
pekerjaan, berhubungan dengan ngajar, ada anak-anak, dan ajaran
agama islam sangat dijunjung tinggi disini mbak. Gak Cuma belajar
materi atau tentang alam tapi sebisa mungkin dikaitkan dengan Sang
Pencipta yaitu Allah SWT.
P : Ow jadi ibu masuk kesini awalnya jadi guru ya bu. Lalu bagaimana
kemudian menjadi kepala sekolah bu?
KS : Saat itu kepala sekolah yang lama adalah pak Hakim sendiri mbak.
Nah karena beliau merasa tugasnya menjadi prinsipal itu tidak bisa
maksimal jika harus digabungkan dengan kepala sekolah, maka
diadakanlah musyawarah memilih kepala sekolah. Dari beberapa
kandidat, qodarullah saya yang terpilih mbak.
P : Untuk struktur kepemimpinan sekolah mungkin bisa dijelaskan di
sekolah Pelangi Alam seperti apa bu?
KS : Ehm sekolah ini memiliki pendiri sekaligus penanggung jawab
sekolah alam yah. Jadi gak Cuma MI tapi juga Paud dan TK yaitu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

108

Pak Hakim selaku Prinsipal disini. Lalu Kepala sekolah disini saya
sendiri, dan ada 6 guru yang masing-masing memegang kelas 1
sampai dengan 6. Ow ya ada guru BK juga yaitu istri pak Hakim
yang bisa memberikan arahan dan motivasi kepada siswa maupun
orangtua siswa.
P : Kalau untuk sarana dan prasarana di sekolah ini bagaimana bu?
KS : Karena konsep sekolah ini kan sekolah alam ya mbak. Jadi ya
begini ini keadaanya. Satu lingkup sekolah pelangi alam ini terdiri
dari Paud, Tk dan MI. Nah jadi ada satu aula miliki Paud dan ada
satu aula untuk MI. Satu lapangan utama untuk semua warga sekolah
Pelangi alam. Kalau untuk ruang kelas tidak ada mbak. Jadi sini ada
satu saung, sau ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang
BK, satu perpustakaan. Sudah itu mbak, karena memang kami ingin
menggunakan konsep menyatu dengan alam jadi ya kebanyakan
kegiatan memang dilakukan diluar dengan observasi dan praktek
langsung. Mungkin setelah ini nanti sampean bisa keliling lihat
keadaan sekolah pelangi Alam mbak.
P : Lalu apakah lapangan ini cukup sebagai tempat peserta didik
menyalurkan bakat mereka misalkan saja peserta didik laki-laki yang
kebanyakan menyukai sepak bola atau futsal?
KS : Berkaitan dengan bakat dan minat dari peserta didik ya mbak.
Meskipun lapangan disini memang tidak cukup luas untuk mereka
mengembangkan bakat sepak bola ataupun futsal kami dari sekolah
telah memanggil pelatih untuk mereka lebih mahir dalam menekuni
bakat dan minatnya dan juga mencarikan lapangan futsal yang lebih
lluas agar peserta didik lebih bersemangat mengembangkan bakat
dan minatnya. Tentu tidak hanya futsal maupun sepak bola ya mbak.
Kemarin peserta didik kami juga alhamdulillah masuk lima besar
tingkat sekolah dasar di kota dalam kejuaraan catur. Memang belum
bisa menjadi juara satu, namun kami sudah cukup bangga dengan
paserta didik kami yang telah berjuang dalam perlombaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

109

P : Ow begitu ya bu, lalu bagaimana cara menemukan bakat dan minat


dari peserta didik itu sendiri bu?
KS : Begini mbak, sebagai sekolah alam yang memang tidak hanya
mendewakan kemampuan kognitif dari peserta didik saja, penting
bagi kami untuk mengetahui bakat dan minat dari masing-masing
peserta didik. Mungkin nanti jika mbaknya wawancara langsung
dengan para guru kelas masing-masing akan memiliki jawaban
tersendiri mengenai cara tersebut. Tetapi pada intinya minat dari
peserta didik tidak akan bisa menjadi bakat jika para guru tidak
mampu memotivasi mereka untuk menekuni apa saja yang mreka
mau. Dengan berlatih tekun dan terus-menerus nantinya akan terlihat
bahwa peserta didik tersebut memnag memiliki bakat dibidang itum
atau hanya berminat saja dan memiliki bakat lainnya.
P : Lalu konsep sekolah Pelangi Alam itu sendiri seperti apa bu?
KS : Ehm, sekolah Pelangi Alam itu adalah suatu sekolah alam yang
mana memiliki prinsip ramah anak, ramah otak, dan ramah
lingkungan. Disini anak sangat diperhatikan tumbuh kembangnya
terutama dalam hal pemberian materi yang disesuaikan dengan
tahapan perkembangan otak anak. Sehingga anak itu merasa nyaman
dan senang ketika belajar mbak. Tidak ada tekanan dimana anak
harus dituntut menguasai seluruh materi pembelajaran karena pada
dasarnya setiap anak itu unik dan memiliki keistimewaan masing-
masing. Selain itu disini konsepnya bebas yang beraturan.
Maksudnya bagaimana? Bebas tapi tetapi tetap ada aturannya.
Dalam hal berpakaian dan mengeksplorasi setiap bakat dan minat
anak. Setiap ke sekolah anak-anak itu sudah menentukan pilihannya
sendiri untuk memakai seragam seperti apa, yang terpenting adalah
sopan dan rapi. Selanjutnya yaitu mengeksplorasi bakat dan minat
mereka. Jadi disini itu ada BK juga dan guru-guru selalu
mengadakan pertemuan rutin dengan walimurid yang mana dalam
setiap pertemuan ditekankan bahwa anak tidak perlu diperintah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

110

untuk menjadi a,b,c. tetapi biarlah anak memilih sendiri apa yang dia
mau, bakat seperti apa yang dia punya, dan kita sebagai orangtua
baik dirumah maupun di sekolah tugasnya mendukung dan
mengarahkan agar apa yang diingankan anak dan bakat yang dia
punya bisa berkembang. Jadi bukan dipaksa untuk memahami semua
materi sampai anak tersebut merasa terbebani, begitu mbak.
P : Mohon maaf bu, tadi ibu berkata jika peserta didik dibebaskan
dalam pembelajaran dengan alam agar merasa nyaman ketika
belajar. Nah dalam setiap evaluasi bersama dengan guru apakah
peserta didik merasa nyaman dalam pembelajaran menurut para guru
bu?
KS : Jadi mbak, setiap rapat evaluasi dengan para guru saya selalu
menekankan kepada guru untuk mampu menciptakan suasana yang
nyaman ketika belajar. Nah beberapa kali ketika saya melihat secara
langsung para guru mengajar saya melihat peserta didik merasa
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena mereka
sangat antusias ketika guru mengajar dengan memperhatikan dan
juga bertanya saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Yang
uniknya lagi mbak saya pernah tau ada peserta didik yang berebut
untuk menceritakan pengalaman mereka terkait dengan materi
pembelajaran yang telah dijelaskan oleh gurunya.
P : Wah sampai berebut ya bu, itu kok bisa antusias itu bagaimana bu
guru disini cara mengajarnya?
KS : Setiap rapat evaluasi saya selalu menginformasikan perkembangan
tekonolgi saat ini yang dapat digunakan oleh para guru sebagai salah
satu contoh media pembelajaran yang dapat dimodifikasi oleh para
guru dan dikaitkan dengan alam.
P : Wah kreatif sekali ya bu guru disini. Lalu sikap peserta didik disini
bagaimana bu dengan guru dan juga dengan temannya yang lain?
KS : alhamdulillah mbak, anak-anak itu sopan santun terhadap guru dan
juga orang yang lebih tua misalkan saja kakak kelas mereka atau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

111

kepala sekolah, principal seperti itu. Cara berbicara mereka juga


bahasanya tidak kasar. Apalagi sesama teman ya mbak jarang saya
lihat ada yang bertengkar atau nangis karena temannya gitu jarang.
Mereka malah sering tolong menolong bergotong royong
membersihkan sampah bersama itu padahal guru maupun yang lain
tidak ada yang menyuruh mbak. Trus juga sama gurunya itu kadang
bantu bawakan map, bawa leptop, atau modul-modul gitu mbak.
P : wah alhamdulillah ya bu anak-anak disini hebat semua. Lalu bu,
apakah sekolah alam ini memiliki konsep yang sama seperti yang
sedang digalakkan oleh bapak mentri pendidikan yaitu merdeka
belajar bu?
KS : Nah itu mbak, jadi sekolah alam ya secara umum sebenarnya sudah
menggunakan konsep merdeka belajar. Maksudnya seperti apa, jadi
di sekolah alam itu anak dibebaskan untuk belajar sesuai dengan apa
yang mereka sukai bukan untuk dipaksa. Seperti dari awal berangkat
sekolah ya mereka sudah dibebaskan mau memakai seragam apa.
Kan kalau disekolah alam itu gak ada seragamnya mbak. Lalu masuk
ke materi yah, itu anak-anak ketika sebelum pandemi sebagian besar
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan observasi dan praktek
secara langsung. Nah guru hanya memberikan arahan berupa
instruksi yang kemudian dapat dikembangkan sendiri oleh anak.
Misalkan praktek membuat berbagai bentuk dari tanah liat. Guru
hanya bertindak sebagai fasilitator yang memberikan arahan pada
siswa mengenai fungsi dari tanah liat dan dimana tempat mereka
untuk mengambil tanah liat itu sendiri. Jadi anak-anak itu sudah
terlatih untuk mendapatkan sesuatu dengan usaha mereka masing-
masing. Jadi tidak bergantung pada orang lain. Ketika ada praktek
membuat berbagai bentuk dari tanah liat itu anak-anak diajak ke
sawah, mereka diminta untuk mengambil tanah liat dengan tangan
meraka secukupnya dan terserah anak-anak akan membuat bentuk
apa saja sesuai dengan ide mereka. Jadi mbak merdeka belajar disini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

112

itu lebih kepada belajar dapat dimana saja, dengan siapa saja, dan
kapan saja. Tidak harus digedung sekolah yang megah, didalam
kelas, pakai seragam, pakai buku pelajaran yang tebal. Tapi
pembelajaran yang asik, menyenangkan, dan membuat anak nyaman.
Tidak harus sama persis dengan yang ada dibuku atau apa yang
gurunya jelaskan namun sesuai dengan apa yang mereka lihat dan
apa yang mereka praktekkan. Itu jadinya malah meraka paham
dengan konsepnya lebih mendalam daripada harus belajar buku
didalm kelas yang terkesan mengekang begitu ya mbak.
P : Wah begitu ya bu, masyaAllah bagus sekali konsep sekolah alam
ini. Nah begini bu, penelitian saya berhubungan dengan IPA ya bu,
lalu kalau penerapan merdeka belajar sendiri dalam konteks Sains
atau Ipa bagaimana bu?
KS : Ya itu tadi sih mbak, karena memang sekolah alam yah jadi segala
kegiatan pembelajaran disekolah ini ada kaitannya dengan Ipa yah.
Seperti yang saya bilang tadi mbak, kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan observasi dan praktek secara langsung. Seperti materi
tentang tumbuhan hewan, seperti itu kan bisa dimasukkan lagi yah
dengan pembelajaran lainnya seperti matematika, agama, bahasa
indonesia. Disini itu pakai tematik mbak.
P : Wah pakai tematik ya bu, seperti sekolah umum lainnya. Lalu
dimasa pandemi seperti ini, apa kendalanya yang ibu tau mungkin
dari guru-guru mengenai kegiatan merdeka belajar sebelum dan
sesudah pandemi bu?
KS : Wah kalau saya tau secara umum yah mbak tidak mendetail
kendalanya apa nanti jenengan bisa tanya ke guru kelas masing-
masing. Jadi sebelum pandemi itu pas kita rapat gitu yah mungkin
untuk anak-anak kelas bawah kurang bisa berkonsentrasi saat guru
memberikan penjelasan yah. Mereka itu terlalu asik dengan
lingkungan mereka, misalkan nih disawah ya mbak, itu mereka
sudah sibuk dengan mainan tanah liat, pegang air, atau pad gitu. Jadi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

113

ya guru memang harus mampu membuat siswa fokus dengan


penjelasan guru sebelum melakukan observasi dan penelitain tapi
dengan cara yang baik bukan paksaan atau ancaman atau dengan
suara yang lebih keras taoi dengan cara yang baik agar tumbuh
kembang anak juag tidak terganggu. Ada lo mbak, anak yang
akhirnya trauma itu karena ya gurunya galak akhirnya dia jadi diam
saja karena takut dimarahi gurunya lagi. Kalau untuk pandemi ini sih
alhamdulillah meskipun dirumah anak-anak tetap praktek yang
dibuktikan dengan video dan foto mbak. Untuk kendala sih mungkin
pengumpulan tugas yah, kan kebanyakan orangtua siswa itu bekerja.
Nah anak-anak itu memang parakteknya dengan orangtua juga kalau
pas oangtuanya sibuk gitu ada beberapa yang telat mengumpulkan
tugas sih gitu mbak.
P : Lalu untuk kurikulumnya sendiri seperti apa bu?
KS : Ehm, kalau sekolah alam itu punya kuirkulum khusus sekolah alam
mbak. Semua sekolah alam di Indonesia itu punya kurikulum yang
sama yah jadi bukan kurikulum yang buat sendiri gitu bukan. Trus
kita juga memadukan dengan kurikulum pemerintah k13 terutama
dalam hal model pembelajaran yang dibuat spider webbed atau
tematik gitu. Jadi kita tentukan dulu nih temanya apa yah, nah dari
tema itu kira-kira apa saja yang bisa dimasukkan pelajarannya
apakah Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS, PPKN. Dan itu
harus dilihat-lihat dulu, kalau memnag tidak bisa dimasukkan yang
gak usah dipaksakan tetapi jika itu harus diajarkan pada anak sesuai
dengan benang merahnya maka akan dijarkan sendiri tidak masuk ke
dalam tematik itu. Jadai pakai dua kurikulum itu, kurikulum sekolah
alam dan kurikulum pemerintah K13 mbak.
P : Begini bu, kalau di Indonesia sendiri ada bapak Ki hajar Dewantara
yang mencetuskan Panca Dharma dalam mendirikan sekolahnya
perguruan Taman Siswa. Nah dalam panca dharma itu ada Asas
Kemerdekaan. Yang menurut beliau dalam asas itu sekolah harusnya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

114

membuat anak menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung


pada orang lain serta guru tidak boleh memaksakan kehendak pada
siswa untuk ngeikuti seluruh arahan dari guru. Tetapi guiru yang
mengikuti siswa dengan kemampuan bakat dan minatnya. Apakah
disekolah Pelangi alam juga menerapkan hal tersebut bu?
KS : Iya mbak, sekolah alam secara umum yah apalagi disekolah kami
Pelangi Alam ini ya memang menerapkan asas kemerdekaan. Anak
bukan dipaksa menjadi seperti apa yang guru mau dan belajar
dengan materi yang begitu banyak. Namun disini itu sekolah yang
menjunjung tinggi prinsip ramah anak, ramah otak, dan ramah
lingkungan dimana anak dibimbing untuk mengembangkan minat
dan bakat mereka karena setiap anak itu unik dan istimewa. Disini
anak tidak dibebani dengan materi yang banyak, tetapi materi
disesuaikan dengan tahap perkembangan otak anak. Pembelajaran
dilakukan dengan observasi dan praktek langsung dengan dilakukan
diluar kelas, bukan belajar di dalam kelas dan hanya terpaku pada
buku sumber saja yang berarti anak belajar semi abstrak bukan
dengan benda konkrit. Itu akan membuat anak terbiasa menghafal
bukan memahami secara mendalam materi yang seharusnya
disesuaikan dengan perkembangan otak mereka. Jadi asas
kemerdekaan dalam belajar sangat diterapkan disekolah Pelangi Ala
mini mbak.
P : Jadi sesuai dengan pendapat Ki Hajar Dewantara nggih bu. Lalu
bu, bolehkah saya melakukan wawancara selanjutanya untuk guiru
terkait dengan implementasi pembelajaran IPA bu?
KS : Iya silahkan boleh bu, Minta kelas berapa?
P : Jika kelas atas saja kelas 4,5, dan 6 bagaimana bu? Karena untuk
IPA mungkin bisa lebih diperdalam materinya dikelas atas?
KS : Ya silahkan mbak. Nanti dikelas empat dengan bu Yani, kelas lima
dengan bu Tisam, dan kelas enam dengan Pak Hanan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

115

P : Baik bu, terimakasih atas informasi yang sudah ibu berikan. Setelah
ini saya langsung saja menemui beliau bertiga untuk membuat janji
begitu ya bu. Assalamu alaikum bu.
KS : oiya mbak silahkan. Waalaikum salam mbak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

116

Hasil wawancara dengan Prinsipal MI Pelangi Alam Ponorogo

Kode : T.W.PS. 26-10-2020


Tempat : T (Pelangi Alam Ponorogo)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PS (Prinsipal)
Nama : Dwi Rahmat Hakim, S.Sos
Hari : Senin
Tanggal : 26 Oktober 2020
Jam : 09.30 – 10.30
Tempat : Aula TK Pelangi Alam Ponorogo

Gambaran situasi dan peristiwa


Pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2020 pukul 09.30 peneliti datang
ke sekolah dengan membuat janji terlebih dahulu dengan Ibu Afifah selaku
Kepala sekolah di MI Pelangi Alam Ponorogo. Sesampainya disana, Ibu
Afifah mengarahkan peneliti untuk mencari informasi kepada Pak Hakim
selaku Prinsipal di MI Pelangi Alam atau orang yang pertama kali
mendirikan sekolah MI Pelangi Alam Ponorogo ini. Pemilihan prinsipal ini
sangat erat hubungannya dengan kebutuhan data peneliti untuk mengetahui
sejarah dari berdirinya sekolah Pelangi Alam. Selanjutnya Bu Afifah
mengantarkan peneliti untuk menemui Pak Hakim di aula TK Pelangi Alam
dimana kantor beliau bersebelahan dengan aula TK sehingga memudahkan
peneliti maupun narasumber untuk melakukan penelitian. Berikut ini adalah
hasil wawancara peneliti dengan Pak Hakim.
P : Assalamualaikum pak, selamat pagi. Maaf mengganggu waktunya.
Disini saya akan melakukan penelitian mengenai merdeka belajar
yang ada di sekolah ini Pak.
PS : Walaikum salam. Iya mbak silahkan.
P : Sekolah ini kan terdiri dari TK dan MI pelangi Alam pak. Sejarah
awal mula adanya TK dan MI Pelangi Alam ini seperti apa ya pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

117

PS : Awalnya kami terispirasi dengan pendidikan di Ponorogo ya.


Menurut kami belum ada pendidikan yang sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Banyak ya sekolah yang bagus dan terkenal
disini, namun itu semua tidak menumbuhkan bakat dan minat
mereka. Bukan tidak yah, tapi belum sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang ingin dicapai oleh kurikulum itu sendiri.
Jadi saya dan istri saya waktu itu saya masih bekerja dosen ya di
Unmuh kemudian istri saya dirumah. Setelah itu istri saya bekerja di
salah satu SDIT besar disini tapi dia tidak mendapatkan apa yang dia
inginkan begitu yah. Apa yang dia inginkan dan apa yang dia
mimpikan nah setelah itu saya dan istri saya berusaha untuk
mewujudkan mimpi-mimpi itu. Jadi sekolah yang ramah anak,
ramah lingkungan, ramah otak. Intinya kita membangun secara
perlahan ya waktu itu dimulai dari anak kita sendiri, ketika itu kita
punya dua anak yah. Usia 2,5 dan dua tahun. Lalu dirumah itu kita
jadikan semacam tempat penitipan anak begitu yah, anak-anak
tetangga begitu. Nah sampai suatu saat ada beberapa orang yang
melirik , kok rame-rame yah ini ada apa? Begitu mbak.
P : Wah jadi begitu ya pak, lalu setelah itu bagaimana pak?
PS : Lalu mereka berfikir wah ternyata disini ada playgroup yah ada
naak-anaknya yah begitu.
P : Itu dimana pak alamatnya?
PS : Itu di Brau. Nah waktu itu tetangga ada beberapa yang menitipkan
anak dikita. Waktu itu kita belum memiliki i-job yah. Ada sekitar 5
anak waktu itu yang dua anak dari ponorogo, dua anak saya, dan satu
anak tetangga. Kemudian kita masih kontrak waktu itu disebelah
jalan raya. Waktu itu kita kontrak bengkel dan dika pasangi itu
spanduk depan sekolah kita itu yah. Habis kita launching yah,
lewatlah penilik playgrup waktu itu. Eh kok ada playgrup disini yah
lalu mereka mampir ke playgrup dan kita ngobrol-ngobrol. Iya bu ini
masih baru palygrupnya. Meja-meja itu masih beberapa yah, mainan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

118

juga masih beberapa pokoknya waktu itu masih sederhana bangetlah.


Tapi kita punya konsep lebih ke tahap perkembangan anak dan ke
alam. Anak-anak inginnya main langsung bersama alam. Kita
ngobrol dengan penilik itu dan mereka bicara bahwa iyah bagus ini.
Gak lama setelah itu gantilah penilik lain yang datang. Kita waktu
itu kontraknya dibengkel sudah habis. Tidak memperpanjang
kontrak lagi karena alasan mahal yah hehehe. Lalu setelah itu kami
mencari tempat yang sesuai dengan anak-anak yah, jadi anak bebas
bermain, bebas bereksplorasi, bebas bereksperimen dengan alam.
Kerena kita meyakini dengan alam itu kebutuhan anak sudah
terpenuhi semuanya. Kalau ditempat yang lama kan sempit yah
cuma 10 x 5 kalau gak salah, itu kita gak akan dapat apa-apa.
P : Jadi setelah kontrak ya habis langsung pindah kesini pak?
PS : belum mbak, jadi saat itu kita nyewa tempat yang deket dari rumah
tapi bukan gedung begitu ya lahan terbuka lalu kita bangun saung
disitu. Kita ini memang istilahnya gak jualan fasilitas yah mbak
hehe, tapi jualan konsep. Jadi ruangan yang membuat nyaman,
terbuka dan menyatu dengan alam, ramah lingkungan apa
bentuknya? Ya kita buat saung kayak gini itu pakai jerami apa itu
atapnya dari daun tebu kering yang sudah tidak dipakai kemudian
dari bambu-bambu sebagai dindingnya itu ditengah sawah. Banyak
itu yang kaget, sampek orang-orang tanya pak hakim ini buat
kandang yah begitu. Lalu saya bilang ke istri kan udah biarin saja
bunda mau dibilang kandang kek apa kek begitu. Ternyata setelah
kita pasang spanduk, SEKOLAH PELANGI ALAM. Owalah
sekolah toh, sekolah kok kayak kandang begitu mbak hehe. Kok gak
familiar yah sekolah begitu antimainstream waktu itu kan yah sekitar
8 mei 2011 udah berapa tahun itu?
P : 2011? Ehm yah sekitar 9 tahun pak
PS : Ya sekitar itu yah udah 9 tahun berdiri dari awal banget dimulai
dari PAUD itu masih playgroup itu. Seiring berjalannya waktu dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

119

anak-anak beranjak besar akhirnya kita dirikan TK waktu itu. Kita


terus bersosialisasi mengenai sekolah anak yang ramah anak, ramah
lingkungan, dan ramah otak. Kemudian yah ini sekolah yang model
begini sekolah alam yang sesuai dengan konsep itu. Lalu yah banyak
sindiran, banyak cibiran begitu. Dan beberapa tetangga menitipkan
anaknya ditempat kami, suatu ketika lewatlah wartawan dari NET
TV waktu itu kira-kira baru baru sekali itu Net Tv berdiri dan diliput
sekolah alam ponorogo. Nah kemudian ditahun 2014 kita baru
pindah kesini Jl. Kenongo ini sampai sekarang. Kita sebelumnya
tidak pernah membayangkan bahwa sekolah kita akan berkembang
seperti ini, setelah anak-anak kita lulus. Kita nekat ini, modal kita
nekat. Di rezim yang seperti ini sekolah yang antimainstream dan
bondhone nekat. Tetap ada tetangga yang mencibir menyindir tapi
kita tetap nekat untuk melanjutkan sekolah ini. Sampai kita berjuang
untuk mengurus i-job untuk TK jadi TK kita ada i-job nanti bisa
dilihat dikantor.
P : lalu setelah TK kok bisa jadi MI itu bagaimana pak?
PS : Nah setelah anak-anak kita lulus yang berlima jadi awalnya kita
berlima nih lalu kita sepakat yuk kita bikin sekolah yuk bikin SD
yuk begitu, awalnya dulu SD bukan MI karena MI itu ribet
pengurusan izinnya. Nah ternyata kita terhambat oleh birokrasi,
sekolah alam yang model begini itu belum bisa diterima di dinas
pendidikan. Tidak ada ruangan, anak-anak sekolah tidak pakai
seragam, kurikulumnya menurut mereka tidak sama Itu yang
menghambat perijinannya. Sebenernya dikecamatan kita ini denger-
dengernya tidak mengijinkan. Lalu kita coba jalan lainnya yaitu MI
tapi masih belum bisa lolos karena terhambat tanah yah kan ini
tanahnya masih kontrak lalu ada persyaratan harus lebarnya sekian
sekian begitu. Lalu anak-anak kita titipkan disekolah yang mau
dititipi begitu, jadi anak anak kita insyaAllah sudah memiliki nomer
induk nasional begitu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

120

P : Itu dititipkan dimana pak?


PS : Dititipkan di MIT Al-Madinah Balong sebelum perempatan Balong
mbak.
P : Mohon maaf pak, maksudnya dititipkan itu tadi bagaimana ya pak?
Anak-anak belajarnya?
PS : Anak-anak belajarnya masih tetap disini, tapi namanya anak-anak
itu supaya sah dititipkan di sekolah tersebut. Sehingga sekolah
tersebut mau memberikan nomer induk kan disetiap sekolah ada
dapodik yah. Dapodik nanti anak-anak namanya dimasukkan disitu
dari sekolah yang kita induki gitu.
P : Jadi secara Dapodik anak-anak itu sekolahnya tidak disini ya pak?
PS : Tidak, disekolah MI tadi. Ya karena kita terhalang oleh perizinan
tadi. Nah kita sejak awal sudah punya MOU dengan walimurid. Kita
ceritakan semuanya, pak buk ini sekolah kita belum mendapatkan
ijin bagaimana? Nah supaya anak-anak mendapatkan nomer induk
nasional ya maka harus nginduk ke sekolah lain yang sudah terdaftar
atau mendapatkan izin untuk formalnya. Karena mereka sudah tau
konsepnya sekolah alam seperti apa, ya meskipun sekolahnya tidak
seformal sekolah lain, buktinya anak-anak juga bisa kok
mengembangkan bakat dan minatnya dan para wali murid setuju
begitu. Dan ini masalah perizinan ini masih dalam proses yang akan
terus kami usahakan agar sekolah ini nantinya mendapatkan izin.
P : Ow begitu ya pak. Lalu untuk masalah dana bagaimana ini pak?
PS : Dana dari wali murid, dari donator, dan kami juga bekerja sama
dengan lembaga sosial yang bisa menjadi rekan kita dalam dunia
Pendidikan begitu mbak.
P : Lalu pak setelah sekian lama ini bagaimana dengan pekerjaan
bapak sebagai dosen?
PS : Kalau itu saya sudah reseign mbak, sekarang fokus ngurusin anak
SD dan agribisnis. Nah guru-guru kita ini di Sekolah Alam
entrepreneur semua. Sekecil apapun harus jadi enterprene, jadi guru-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

121

guru wajib punya usaha lain sehingga tidak mengandalkan sekolah.


Sekecil apapun entah itu jualan jilbab online, masakan-masakan atau
apapun yang penting mereka punya usaha.
P : Jadi awal mula berdirinya sekolah ala mini dari ide pak Hakim dan
istri ya pak berdua saja?
PS : Sebenernya awal mula itu kami berdua terispurasi dari saudara
kami yang dari Palangkaraya. Beliau ini kakak kandung yah sama
kakak ipar, nah beliau berdua ini penggiat Pendidikan juga dan
founder juga di sekolah Sahabat Alam palangkaraya dan satunya itu
dokter. Lalu kita sharing kan masalah sekolah alam itu, trus mereka
membrikan saran kenapa gak mendirikan saja disini sekolah alam?
Nah waktu itu memang belum trend sih sekolah alam itu. Kita
misinya itu sih ya, ada warna baru dalam dunia Pendidikan yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak yang ramah anak ramah
lingkungan dan ramah otak. Kemudian tercetuslah nama Sekolah
Pelangi Alam Ponorogo ini dan menjadi sekolah alam pertama yang
ada di Ponorogo.
P : sampai sekarang bagaimana perkembangannya pak? Apakah tetap
menjadi satu-satunya?
PS : Tidak mbak, ada beberapa sekolah alam lain kok di Ponorogo. Jadi
mereka biasanya ikut pelatihan dengan kita masalah sekolah alam
ini. Nah sekolah alam di Indonesia ini punya jaringan namanya
Sekolah Alam Nusantara, dan satu-satunya sekolah alam di
Ponorogo yang ikut jaringan sekolah alam nusantara ya hanya
sekolah pelangi alam ini. Sekolah alam lainnya masih belum bisa
masuk ke dalam jaringan sekolah alam nusantara. Satu lagi mbak,
namanya sekolah alam yang ikut jaringan itu memiliki kurikulum
sekolah alam sendiri bukan kurikulum alam abal-abal yah.
P : Nah itu yang mau saya tanyakan pak. Nama dari kurikulumnya apa
ya pak?
PS : Ya itu tadi mbak, namanya kurikulum sekolah alam.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

122

P : Jadi di sekolah ini ada dua kurikulum pak? Kurikulum 2013 dan
kurikulum Alam?
PS : Iya, Jadi yah memadukan kedua kurikulum itu mbak. Karena ya itu
tadi sekolah alam memiliki kurikulumnya sendiri.
P : Ow yah pak. Lalu bagaimana kendala dalam pembelajaran selama
ini pak mungkin ada keluhan-keluhan dari guru disini karena setelah
saya baca-baca itu kan mungkin sekolah alam lebih ditekankan di
afektif dan psikomotor sedangkan di kognitif mungkin tidak terlalu.
Atau bagaimana pak? Apakah ketika dikelas 6 tidak kesulitan?
PS : Baik saya luruskan yah mbak. Jadi bukan kok tidak terlalu
ditonjolkan atau dipelajari yah. Semua disini balance dipelajari
semua baik kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketika afektif dan
psikomotor dapat berkembang dengan baik maka kognitifnya juga
mengikuti jadi kami tidak mengatakan bahwa tidak memberikan
materi kognitif ya. Materi pembelajaran yang berhubungan dengan
kognitif itu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan otak
anak. Jadi yang memang kita rasa tidak perlu atau tidak penting ya
kita hapus itu. Misalkan yah akar pangkat x apa yah pelajaran
matematika itu apa pentingnya. Paling 20 atau 30 tahun ke depan
yang dipakai anak anak itu ditambah, dikurang, dibagi, dikali kan
kitu yah. Untuk apa kita capek-capek belajar geometri, akar pangkat
toh tidak dimanfaatkan untuk kehidupan anak-anak ke depannya.
Maka dari itu yang kami berikan adalah kurikulum yang sesuai
dengan tahapan perkembangan otak anak. Jadi ya kita sesuaikan
P : Baik pak. Lalu bagaimana ketika UN di kelas 6?
PS : Ketika ujian UN bagaimana? Ya ada caranya mbak. Kita fokuskan
mana yang memang perlu diajarkan kepada anak-anak dan mana
yang perlu diselesaikan dan mana yang tidak perlu diselesaikan. Jadi
ada pengambilan sikap ya disini, kalau memang anak-anak merasa
keberatan belajar akar-akaran atau yang mbulet itu tadi ya kita tidak
akan memaksa, kita tidak akan preasure mereka. Tetapi kita berikan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

123

materi yang memang menjadi basic atau dasar dan diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti ya tadi tambah, kurang, bagi dan kali.
Dengan berbagai macam bentuk soal matematika yang beragam
misalnya soal cerita atau lainnya gak usah mikirin nanti gak bisa
mengerjakan bagaimana. Karena setiap anak itu memiliki bakat dan
minatnya masing-masing. Ada yang pinter dibidang matematika, ada
yang Bahasa, ada yang Olahraga. Gak perlulah kita khawatir kok gak
bisa ini, gak bisa itu. Insyaallah Allah memberikan setiap anak itu
keunikan masing-masing kok. Tapi kenapa disini kita malah tidak
mengakui keunikan itu begitu lo. Makanya di sekolah pelangi alam
kita akui itu. Tidak apa-apa kalau anak mungkin kurang di mata
pelajaran tertentu karena ya itu tadi anak itu unik punya bakat dan
minatnya masing-masing.
P : Lalu bagaimana tanggapan orangtua wali murid siswa disini bu?
PS : Ya disini ada sekolah orangtua. Dimana maksudnya adalah
memahamkan kepada orangtua bahwasannya gak perlu lah dipaksa
anak ibuk atau bapak harus jadi apa apa. Gak usah , kalau kita disini
prinsipnya kurikulum yang harusnya adaptif terhadap manusia,
nukan manusia yang adaptif terhadap kurikulum. Karena manusia itu
berkembang, kurikulumkan tidak tapi Rigid. Nah itu, toh belum
tentu kurikulumnya akn dipakai lagi. Sebelumnya ini berubah ya
sesuai dengan perkembangan teknolgi dan informasi. Anak-anak kan
tidak bisa tetap dimasa lalu, harus berkembang kan. Jadi sekarang
terbukti yah bisa belajar jarak jauh, belajar dimana saja, belajar
kapan saja. Itu sekolah alam banget loh, yang dulu gak diakui
ternyata nular tuh konsep sekolah alam di dunia pendidikan. Jadi kita
belajar itu gak melulu diskeolah, gak harus pakai seragam, toh
sekarang sekolah juga gak pakai seragam kan? apa hubungannya
seragam dengan kepandaian atau kecerdasan seseorang? Coba deh
diteliti...gak ada itu. Jadi begitu prinsip kita di sekolah alam. Karena
anak-anak itu sangat unik dan istimewa mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

124

P : Nah dengan prinsip sekolah alam yang seperti itu pak, lalu
bagaimana sikap peserta didik kepada guru dan orang-orang yang
lebih tua selama di sekolah pak?
PS : Alhamdulillah peserta didik sangat menghargai gurunya mbak,
sopan santun saat berbicara maupun bersikap. Mungkin kalau mbak
pernah dengar ada yang bilang kok ora sopan karo gurune koyo karo
kancane dewe wae. Nah itu tidak berlaku bagi peserta didik disini
mbak. Mereka benar-benar tau adab kepada gurunya dan sebagai
orangtua mereka di sekolah. Mereka itu kalau ada gurunya baru
datang itu lari mendekat trus cium tangan. Kadang barang-barang
gurunya dibawakan ke kantor gitu mbak.
P : alhamdulilah ya pak anak-anak menerapkan sikap sopan dan santun
kepada gurunya. Lalu bagaimana dengan sesama temannya pak?
PS : Itu lebih baik lagi mbak. Jadi kami disini itu sudah seperti keluarga
sendiri mbak. Begitu juga dengan anak-anak yang selalu tolong
menolong. Kalau ada kegiatan praktik apa gitu ya mbak diluar kan
kadang saya juga lihat meskipun bukan kelompoknya gitu anak-anak
masih mau bantu temennya kelompok lain yang kesulitan. Trus kerja
bakti bareng-bareng setelah praktik di luar kelas padahal ya tidak ada
yang meminta mereka. Gak pernah saya dengar ada laporan kalau
peserta didik disini bertengkar sama temannya. Semua dianggap
sama tanpa membeda-bedakan.
P : Termasuk anak-anak yang mudah beradaptasi juga ya pak karena
semua temannya dianggap sama tanpa membeda-bedakan. Lalu
menurut bapak apakah peserta didik merasa nyaman saat mengikuti
proses pembelajaran seperti mau bertanya kepada gurunya,
memperhatikan penjelasan guru seperti itu pak?
PS : Saat saya memantau pembelajaran di luar kelas itu ya mbak,
menurut saya mereka itu memperhatikan penjelasan dari gurunya.
Saat gurunya menjelaskan sudah ada beberapa siswa yang bertanya.
Trus ya mbak anak-anak itu pandai sekali membuat cerita kalau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

125

gurunya sudah bertanya mengenai pengalaman mereka yang sesuai


dengan materi pembelajarannya. Mungkin nanti mbaknya bisa
observasi langsung ketika kegiatan belajar tatap muka sudah
berlangsung ya mbak.
P : wah seru sekali ya pak suasana belajar disini. Semoga corona
segera mereda agar saya bisa observasi saat pembelajaran tatap muka
ya pak. nah tad ikan bapak berkata bahwa anak tidak boleh dipaksa
untuk belajar dimana, kapan dan kelak mau jadi apa. Untuk bakat
dan minat anak anak itu bagaimana pak kalau di sekolah ini?
PS : Bakat dan minat ya mbak. Kami dari pihak sekolah sangat
mendukung penuh dalam pengembangan bakat dan minat anak karen
apada dasarnya kesuksesan seseornag itu banyak yang bersal dari
bakat dan minat mereka yang terus diasah dan ditekuni untuk terus
dikembangkan bukan hanya soal prestasi akademik. Tapi karena
sekolah kami memang masih belum besar mbak, fsilitas yang
disekolah belum terlalu memadai untuk anak anak mengembangkan
bakatnya. Kita masih harus mencarikan pelatih dan tempat Latihan
yang lebih baik untuk anak-anak misalkan saja jika ada peserta diidk
yang mahir dalam olahraga futsal. voli, renang. Ada juga kemarin
anak kami yang juara 5 dikejuaraan catur tingkat sekolah dasar
seluruh SD di kota mbak. Itupun kami mencarikan pelatih yang lebih
mumpuni dalam hal melatih catur.
P : lalu bagaimana sih pak bakat dan minat peserta diidk dapat terlihat
pak?
PS ; Gurunya yang akan lebih paham mbak karena bersama dengan
anak-anak setiap hari selama di sekolah. Jadi temuan bakat dan
minat ini dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari siswa apa yang
mereka sukai. Misalkan ada anak yang gambarannya bagus nah nanti
guru yang akan memotivasi dan mendororng peserta didik itu untuk
lebih giat dan tekun dslam mengasah kemampaunnya menggambar.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

126

P : Begitu ya pak, jadi peran guru sangat penting ya pak dalam


menentukan bakat dan minat peserta didiknya. Begini pak, sekolah
alam ini kan menerapkan merdeka belajar karena belajar dimana saja
dan kapan saja. Lalu apa kendala dalam pelaksanaan merdeka
belajar?
PS : iya mbak sekolah ini memang merdeka belajar ya karena belajar
tidak hanya dikelas dan bisa sambil bermain. Apa yah mbak, ketika
evaluasi dengan guru dan kepsek selama ini tidak ada kendala mbak.
Ya kendala mungkin siswa terlalu asik dengan permainan yang
dibuat oleh guru jadi kurang konsentrasi untuk ke materinya begitu.
Ow yah kalau saat pandemi ini guru-guru mengeluh anak-anak
sering terlambat dalam pengumpulan tugas karena mungkin
dikerjakan dari rumah jadi anak-anak sedikit teledor dalam
pengumpulan tugas begitu sih mbak
P : ow begitu ya pak. Baik kalau begitu pak, sekian wawancara dari
saya terimaksih informasi yang sudah bapak berikan kepada saya.
Wassalamu alaikum.
PS : iya ,mbak semoga bermanfaat yah buat penelitiannya. Waalaikum
salam.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

127

Hasil wawancara dengan Wali Kelas V MI Pelangi Alam Ponorogo

Kode : T.W.WK. 28-10-2020


Tempat : T (Pelangi Alam Ponorogo)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Wali Kelas V)
Nama : Siti Nuryani, S.Pd
Hari : Kamis
Tanggal : 28 Oktober 2020
Jam : 09.30 – 10.30
Tempat : Aula MI Pelangi Alam Ponorogo

Gambaran situasi dan peristiwa


Pada hari Kamis tanggal 28 Oktober 2020 pukul 09.30 peneliti
datang ke sekolah dengan membuat janji terlebih dahulu dengan Ibu Afifah
selaku Kepala sekolah di MI Pelangi Alam Ponorogo. Sesampainya disana,
Ibu Afifah mengarahkan peneliti untuk mencari informasi kepada Ibu
Nuryani selaku guru kelas V. Pemilihan wali kelas V ini sesuai dengan
keingan peneliti untuk meneliti Pembelajaran IPA yang lebih mendalam lagi
dikelas atas dibandingkan dengan kelas bawah. Selanjutnya Ibu Nuryani
mengajak peneliti ke aula sebagai tempat penelitian yang dianggap beliau
lebih luas dan leluasa untuk melakukan wawanacara. Berikut ini adalah
hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nuryani.

P : Assalamualaikum bu, selamat pagi. Mohon maaf mengganggu


waktunya.
WK : Walaikumsalam, iya mbak silahkan. Bagaimana mbak?
P : Begini bu, saya azizah mahasiswa S-2 yang saat ini melakukan
penelitian di sekolah ini bu. Tadi Bu Afifah mengaraHkan saya
untuk wawancara ibu terlebih dahulu.
WK : Iya mbak monggo. Penelitiannya membahas apa ini mbak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

128

P : Tentang Merdeka Belajar bu, yang saat ini sedang dicetuskan oleh
Bapak Mentri.
WK : Oke baiklah mbak, silahkan.
P : Mohon maaf bu, ibu wali kelas IV nggih. Namanya siapa bu?
WK : Iya saya wali kelas IV disini. Nama saya Bu Nuryani, panggil saja
bu Yani.
P : Baiklah Bu Yani. Bu Yani mulai kerja disini sejak tahun berapa bu?
WE : Sejak 28 Agustus 2019. Itu setelah saya lulus kuliah s-1 lalu
langsung melamar disini mbak. Awalnya saya ngajar kelas 1 mbak.
Lalu mulai tahun ajaran baru ini saya mendapat amanat untuk
mengajar kelas IV.
P : Wah, berarti adik tingkat saya ya bu, hehe. Saya ini 2018 loh
lulusnya.
WE : Loalah, iya mbak sampean kakak tingkatku berarti ya hehe.
P : Iya, hehe. Jadi begini mbak, saya manggilnya mbak saja ya hehe.
penelitian saya tentang IPA karena mengambil konsentrasi IPA.
Setahu saya ya mbak, di sekolah umum itu IPA lebih diperdalam di
kelas atas. Kalau disini yang memang sekolah alam pastinya banyak
berhubungan IPA ya, bagaimana untuk mata pelajaran IPA mbak?
WE : Kalau disini IPA sama semua setiap jenjang pendidikan mbak, baik
kelas atas maupun kelas bawah. Jadi sejak kelas 1 sudah ada IPA nya
karena model pembelajaran kami itu Spider Webbed. Seperti tematik
itu dengan memadukan seluruh mapel. Misal kita mempelajari
tumbuhan, itu IPA harus masuk, bahasa Indonesia harus masuk,
matematika harus masuk juga, IPS harus masuk semuanya masuk.
Jadi satu tema memuat banyak mapel.
P : Lalu apakah proporsi pemberian mapel IPA disetiap jenjang kelas
itu sama, atau lebih diperdalam dikelas atas?
WE : Disini sama mbak semuanya. Jadi kalau misalkan dirasa bisa
dimasukkan kedalam pembelajaran melalui spider webbed tadi ya
digabungkan dengan mata pelajaran yang lain. Tapi kalau tidak yah,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

129

harus tetap disampaikan sendiri ada pembelajarannya sendiri sesuai


dengan benang merahnya.
P : Ketika pembelajaran berlangsung apakah ada peserta didik yang
bertanya mbak? Trus berhubungan dengan materi atau tanya yang
lainnya mbak?
WE : Kalau bertanya hampir semuanya sih mbak ya. Dan mereka
bertanya sesuai dengan materi yang saya ajarkan. Malah kadang
sambil bertanya mereka antusias sekali menceritakan pengalamanya
sesuai dengan materi yang saya ajarkan. Hanya saja ada satu peserta
didik yang sering melamun dan terkadang asik sendiri dengan
dunianya . ada saja mbak yang dia kerjakan entah mainan pensil atau
mainan kertas jadi ya sedikit tertinggal dibandingkan teman-
temannya. Sebenarnya sudah kami berikan motivasi dan juga sedikit
perhatian lebih agar dia bisa fokus belajar. Meskipun tidak separah
dulu, namun terkadang dia masih sibuk dengan dunianya sendiri.
P : Ada yang terlalu asik dengan dunianya sendiri ya mbak hehe. Lalu
bagaimana sikap peserta didik disini dengan teman nya yang
mungkin mengalami kesulitan mbak? Misalkan saja gak bawa pensil
atau kebingungan dalam mengerjakan tugas praktikum seperti itu.
WE : Nah kalau itu anak-anak sangat peka terhadap orang-orang
disekitarnya mbak. Gak hanya sesama teman tetapi kepada gurunya
juga. Kalau temannya gak bawa pensil atau penghapus, anak-anak
lainnya pasti peka meminjamkannya. Yang sering itu berbagi
makanan mbak pas jam istirahat anak-anak itu sering berbagi
makanan, tukar makanan begitu mbak jadi kekeluargaan disini
sangat terasa mbak. Gak pernah ada itu anak-anak kelas saya yang
bertengkar sama temennya. Pasti selalu akur dan tidak membeda-
bedakan mbak. Kan kalau kelompok itu selalu saya acak agar peserta
didik mampu beradaptasi dengan baik walaupun dengan teman
barunya. Dan mereka terlihat sangat antusias meskipun tidak
berkelompok dengan bestfriendnya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

130

P : seperti itu ya bu. Lalu peka terhadap gurunya itu seperti apa bu?
WE : Peserta didik disini sopan santun sekali kepada bapak ibu guru
mbak. Gak pernah ngomong kasar atau pakai nada tinggi dan benar-
benar hormat kepada gurunya tidak menyepelekan begitu. Dulu
sebelum corona datang, biasanya anak-anak itu selau cium tangan
bapak ibu guru trus bantu-bantu mbak seperti membawakan modul
ke saung, membagikan modul, menghapuskan papan tulis yang
semua dilakukan atas kesadaran mereka masing-masing dan tanpa
pamrih apalagi mengharapkan imbalan seperti nilai yang tinggi.
P : Lalu untuk bakat dan minat bu. Tentunya dengan prinsip sekolah
alam yang seperti ini, apakah sekolah menfasilitasi bakat dan minat
dari peserta didik.
WE : ow tentu iya mbak. Sekolah berupaya untuk membuat siswa
minimal nantinya keluar dari sekolah ini sudah yakin dengan bakat
dan minat mereka yang harus diasah lebih giat lagi. Ya meskipun
tidak maksimal mbak contohnya futsal atau sepak bola ya harusnya
membutuhkan lapangan yang luas dan juga pelatih yang mempuni
sehingga pihak sekolah memilih mencarikan pelatih dan sewa tempat
latihan. Namun berbeda dengan bakat lainnya seperti menari renang,
itu sekolah belum mampu memfasilitasi apalagi membutuhkan biaya
yang tidak sedikit mbak.
P : Jadi gak semua bakat dan minat yang difasilitasi ya bu. Lalu
bagaimana cara guru menemukan bakat dan kinat dari para
siswanya?
WE : Sebagai guru yang selama di sekolah bersama peserta didik, bakat
dan minat itu dapat saya ketahui dari kebiasaan dan hal yang disukai
oleh peseta didik. Misalkan saja ada anak yang sukanya menyanyi.
Saya akan melihat dan menilai bagaimana dengan suaranya anak
tersebut. Wah ternyata bagus ya mbak suaranya itu akan saya
motivasi untuk terus berlatih dan m encoba lagu lagu dengan genre
yang berbeda. Saya juga memberikan saran kepada orangtua
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

131

mengenai bakat dan minat dari peseta didik ini yang mana bisa
dikembangkan dengan les vokal dan sebagainya.
P : Begitu ya mbak, lalu pembelajaran sebelum pandemi dan sesudah
pandemi seperti apa mbak perbedaannya?
WE : Perbedaannya kalau sebelum pandemi ya kita belajar secara
langsung mbak. Observasi langsung. Kalau selama pandemi gimana
ya, kita kasih panduan, kita kasih arahan menggunakan modul
karena kan posisinya belajar dari rumah kan. Jadi selain modul
penyampaiannya juga pakai video. Ya mereka belajarnya pakai
modul dan video lalu juga praktek dirumah. Karena kita ini basicnya,
kalau sekolah umumkan semua pakai buku ya. Kalau disini segala
sesuatu dalma pembelajaran itu dilakukan secara langsung. Misalnya
benda cair, air itu seperti apa sih. Kalau sekolah umum kebanyakan
mereka kan panduannya hanya buku jadi anak itu belajar semi
abstrak gitu. Kalau disini anak ya lihat seperti apa sih air, memegang
juga lebih ke konkrit sih.
P : Ow ya mbak. Lalu sebelum pandemi kan praktek langsung
disekolah. Sedangkan pandemi ini anak praktek dirumah dengan
orangtua. Kendalanya saat pembelajaran dimasa pandemi ini apa
mbak?
WE : Saat pandemi seperti ini kalau dari segi orangtuanya itu mungkin
pas jam jam kerjanya ya mbak kan pagi gitu. Jadi orangtua bisanya
mendampingi anak saat sore atau malam hari. kalau dari segi anak
mungkin anak-anak banyak yang mood-moodan gitu mbak. Jadi gak
selalu pagi itu dipakai buat belajar jadi ya kadang siang atau sore
atau malam ngikuti jadwal orangtuanya.
P : Menurut anda ya mbak, saat pandemi seperti ini apakah sekolah ini
tetap memiliki pembeda yang khas dalam pembelajaranya?
Mengingat sekolah umum juga melakukan pembelajaran dirumah
masing-masing sesuai dengan cara mereka belajar?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

132

WE : Begini mbak, kebetulan saya punya ponakan yang sekolah di


sekolah umum yah. Mereka tuh dibebani tugasnya banyaaak mbak.
Trus jadinya anak-anak tuh pusing gitu loh. Dan materi-materi saja
gitu loh. Padahal ya mbak mereka belum begitu paham dengan
materinya. Akhirnya ya gitu mbak, lihat di internet atau dibantu
orangtuanya. Lalu mereka juga melakukan pembelajarann dengan
google meet atau zoom meting mbak.
P :Begitu ya mbak.
WE : Iya mbak, kalau kita biasanya ada video call dengan anak- anak
mbak. Seminggu sekali pasti ada itu. Nah waktunya kita samakan itu
mbak antara jadwal anak satu dengan lainnya jadi bisa sama-sama
melakukan video call pakai whatshaap mbak. Nah dalam video itu
kita gak langsung ngasih materi gitu mbak. Tapi kita juga bertanya
mengenai kegiatan mereka sehari-hari itu seperti apa dirumah. Lalu
kita juga memberikan motivasi dan apresiasi dari tugas-tugas yang
sudah mereka kerjakan selama satu minggu itu mbak. Baru setelah
itu kita menyampaikan materi. Dan materi yang kami sampaikan itu
sesuai dengan perkembangan anak mbak. Mungkin kalau sekolah
lain sesuai dengan kurikulum dari pusat yah?
P : Owalah iya mbak.
WE : Nah kalau disini, perkembangan anak itu sangat diperhatikan mbak.
Jadi anak umur segini itu seperti apa, segini itu seperti apa. Mulai Tk
sih mbak, jadi disini kan ada TK nya, nah mulai TK sampai MI ini
semua pembelajaran dilakukan sesuai dengan perkembangan
anaknya. Jadi kalau misalkan anak ada masalah dengan orangtua
gitu, disini siap mbak. Karena ada guru BK nya yang khusus
menangani masalah-masalah anak. trus bedanya lagi disini itu pakai
modul yang khusus dibuat oleh guru-guru. Tidak seperti sekolah lain
yang menggunakan materi yang banyak banget sampai siswanya
pusing begitu mbak. Selain itu disini menggunakan pembelajaran life
skill. Jadi apapun yang dikerjakan orangtua itu, anak ikut dilibatkan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

133

Seperti kegiatan sehari-hari anak itu harus bisa mandiri mengerjakan


semuanya sendiri contohnya kayak bangun tidur harus merapikan
tempat tidur sendiri, nyapu, mencuci piring makannya sendiri kayak
begitu mbak. Jadi mereka dirumah itu apa yang dikerjakan orangtua
anak harus ikut serta dalam melakukan hal tersebut. jadi mereka
pembelajarannya seperti benda-benda apa saja yang ada di sekitar
rumah begitu. Misalkan seperti benda padat, atau cair begitu ya.
Temanya misal tentang benda-benda yang ada di sekitar rumah. Ya
mereka akan observasi mengenai benda- benda apa saja yang ada di
sekitar rumah.
P : Ow begitu ya mbak. Contohnya benda apa mbak?
WE : Iya mbak, misalkan di dapur yah, benda-benda di dapur tuh yang
gas seperti apa, yang cair seperti apa, yang padat seperti apa
contohnya begitu. Jadi mereka tau seperti apa bentuk bendanya
bukan hanya sekedar teori saja dan membentuk anak menjadi peka
akan lingkungan sekitarnya.
P : ow begitu ya mbak, lalu bagaimana caranya tau bahwa semua yang
pekerjaan anak itu mereka sendiri yang mengerjakan selama
pandemi ini? Buktinya seperti apa?
WE : Jadi setiap pekerjaan anak itu setiap harinya ada pengumpulan foto
dan video yang berisi kegiatan anak-anak sehari-hari itu seperti apa
begitu mbak. Lalu ada wawancara dengan orangtua setiap mereka
mengambil dan mengumpulkan tugas anak kan kami selalu
melakukan wawancara tentang kegiatan anak- anak mereka dirumah
seperti apa dan melalui modul itu juga . dan tanya anak ketika video
call.
P : Video call dengan anak berapa kali dalam seminggu mbak?
WE : Satu mbak. Jadi video callnya itu seminggu sekali.
P : Untuk pemilihan harinya itu sama setiap minggunya atau
bagaimana mbak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

134

WE : Gak tentu. Jadi kita misalkan saya longgarnya hari rabu, tapi
mereka gak bisa longgarnya hari kamis. Jadi ya ngikut dengan
jadwal mereka saja sih mbak fleksibel. Pokoknya yang smaa- sama
longgar begitu. Karena kita an gak tau kesibukannya masing-masing
seperti apa.
P : Jadi ya mbak untuk tugas itu diberikan dengan menggunkan modul
itu tadi. Nah untuk pengecekan tugas atau buktinya dengan foto,
video dan video call. Lalu setiap hari senin melakukan wawancara
dengan orangtua siswa, begitu ya bu??
WE : Iya mbak, tapi setiap senin itu terkadang siswa juga ikut orangtua
kesini. Jadi ya sekalian kita wawancara juga dengan siswanya gak
hanya orangtuanya. Tapi gak semua kok mbak, hanya sebagian saja
yang sering ikut kesini. Biasanya anak-anak yang lagi kangen banget
gitu sekolahan.
P : Lalu kalau untuk pembuatan modul itu acuannya dari mana?
Bukukah atau seperti apa itu mbak?
WE : Acuannya benang merah. Jadi indikator apa yah, misalkan kelas 4
jadi tetap hampir sama kayak sekolah apada umumnya sih mbak.
P : Jadi benang merah itu maksudnya seperti apa bu? kurikulum 2013
begitu?
WE : Iya sama. Kurikulum 2013 tetapi lebih dimampatkan begitu, lebih
disederhanakan. Kan kalau kurikulum 2013 kan melebar gitu yah.
Nah disini lebih disederhanakan. Jadi lebih mudah memahamainya
P : Berarti pengambilan benang merah itu sesuai dengan gurunya?
WE : Membaginya semester satu atau dua begitu?
P : Bukan mbak, jadikan masing-masing guru punya pemikiran nih
dijabarkan seperti ini. Atau seperti itu. Nah itu bagaimana benang
merahnya semua jenjang sama atau tergantung gur masing-masing?
WE : Owh itu. Itu sudah disamakan. Disamakan dari sekolah kalau
benang merahnya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

135

P : Owh jadi benang merahnya itu sudah dibuatkan sekolah, guru-guru


tinggal menjabarkan sesuai dengan materi yang ada dikelas masing-
masing begitu ya bu. nah sekolah dapatnya benang merah dari mana?
WE : Jadi kalau benang merahnya itu dari pusat mbak. Jadikan sekolah
alam itu selain punya kurikulum yang sama dari pemerintah juga ada
kurikulum dari sekolah alam yang ada di pusat. Jadi seluruh sekolah
alamkurikulumnya sama begitu.
P : Wah begitu ya mbak. nah kalau ada pandemi seperti ini bagaimana
dengan benang merahnya? Berarti merombak yah mbak?
WE : Selama pandemi kita tetap pakai kuirkulum yang kemarin. Tetapi
untuk tema kita yang merubah sendiri disesuaikan dengan keadaan
siswa saat ini. Tapi acuan utama tetap kurikulum itu. Misalkan kalau
tema-tema disekolah lain menggunakan modul yang sudah ada dari
pemerintah yah
P : Contohnya LKS begitu?
WE : Nah iya. Kalau kita selama pandemi ini tema menentukan sendiri.
Nah saat ini tema besarnya tentang Life Skill. Eh bukan mbak, awal
semester dulu life skill lalu diubah pada semester ini menjadi
survival life.
P : Trus modulnya itu cari membaginya seperti apa? Misalkan yah
Mbak itu modul segitu harus selesai berapa minggu itu bagaimana?
WE : Jadi ya mbak misalkan tentang Survival Life benang merahnya. Nah
hari ni kita membahasa tentang tanaman. Kita buatnya kan pakai
spider webbed kan. Karena tanaman jadi anak-anak diminta untuk
lihat secara langsung mana akar, mana batang, mana daun gitu.
Untuk bahasa indonesia mendeskripsikan tentang tumbuhan itu,
nanti matematikanya menghitung jumlah daun, atau jumlah bunga,
atau jumlah akar. Nanti PAI nya hadist tentang tanamanan begitu.
Pokoknya kalau matapelajaran ;ain bisa dimasukkan ya dimasukkan
kalau tidak ya tidak usah dipaksakan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

136

P : Lalu penentuan jumlah soal yang diberikan setiap modul itu berapa
begitu darimana bu?
WE : Owalah itu, jadi setiap minggu anak mendapatkan 1 modul dengan
jumlah 5 sampai 6 lembar. Tetapi ada yang Matematikanya 2
lembar, atau IPA nya yang dua lembar. Jadi tergantung kebutuhan
saja sih dan tentunya disesuaikan dengan subtema itu per pekannya
P : Disini pakai kurikulum 2013 saja atau ada lagi mbak...kan MI yah?
WE : Ehm ya itu saja apa ada lagi yah. Hem, ya k13 dan 4 pilar itu,
bisnis, berfikir logis, kepemimpinan, dan akhlak. Itu kurikulum
sekolah alam secara umum. Jadi seluruh indoensia untuk sekolah
alamnya pakai kurikulum yang sama.
P : Bu, kemarin kepala sekolah bilang masalah expo itu diakan setiap
akhir semester. Lalu dimasa pandemi ini bagaimana dengan expo
nya?
WE : Untuk expo diakhir 2019 itu masih dilaksanakan mbak. Tetapi
selama pandemi ini belum ada agenda untuk itu mbak. Kalau hari-
hari biasa begini yah anak-anak ada outing class kemana gitu.
Mengunjungi usaha batik, tempe, atau dokter mata dulu juga pernah.
Tetapi selama pandemi ini masih belum ada agenda lagi untuk
semua kegiatan itu.
P : Tempat yang paling sering untuk outing class mana saja mbak?
WE : Ya itu tadi, tempa batik, PMI, pengusaha tempe, dokter mata,
tambak ikan begitu.
P : Iya bu, lalu untuk kelas 4 sendiri materi IPA nya apa saja mbak?
WE : Sekarang ini mau menginjak ke tumbuhan-tumbuhan. Klasifikasi
tentang penggolongan tumbuhan-tumbuhan itu. Kemarin udah
kebutuhan asupan makanan manusia kayak karbohidrat, vitamin.
Kalau sekarang ini tumbuhan ini.
P : Jadi setiap modul pasti benar-benar balance ya mbak antara satu
mapel dengan mapel lain. Tidak ada salah satu mapel yang menonjol
begitu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

137

WE : Tidak ada mbak. Karena kita pakai spider webbed tadi jadi
semuanya mapel dijadikan satu ke dalam modul tidak ada salah satu
mapel yang menonjol.
P : Trus kalau praktek secara langsung ketika sebelum pandemi,
kendalanya apa?
WE : Jadi kalau saya kadang mengkondisikan anak sih. Karena kan
karekter anak memang berbeda-beda. Jadi kalau kita sedang fokus
disatu ini karena giliran kan. Dan yang lainnya biasanya main atau
bisa juga lihat kelas lainnya yang sedang pembelajaran juga.
P : Trus apa yang dilakukan oleh gurunya?
WE : Jadi biasanya saya memberinya tugas tambahan begitu, agar dia
bisa fokus lagi. Tidak kemana-mana lagi fokusnya. Soalnya
kadangnya pamit kemana gitu eh jadinya malah belok kemana gak
sesuai sama pamitnya gitu.
P : Kalau kegiatan sehari-hari bu, sebelum pandemi itu seprti apa
mbak?
WE : Sebelum pandemi itu, pagi ada kegiatan pagi pertama bersih
lingkungan. Nanti dijadwal ada yang membersihkan dalam ada yang
membersihkan luar. setelah bersih lingkungan ada jurnal, tahfid, trus
fonik baghdadi.
P : Jurnal maksudnya gimana mbak?
WE : Jurnal itu kegiatan seperti keterampilan bagi anak-anak. Bisa
menggambar atau bercerita.
P : Kalau fonik bahgdadi itu apa mbak?
WE : Fonik baghdadi itu salah satu metode mengaji mbak. Kan ada
banyak yah metode mengaji, nah kalau disini pakainya itu
metodenya Fonik baghdadi itu. Jadi anak itu tidak hanya melafalkan
huruf tetapi juga belajar bentuk hurufnya. Misalkan ta yah itu berasal
dari huruf ta’ dengan fathah gitu. Anak itu diajarkan untuk mengeja,
mengucapkan, dan menulis. Jadi di Fonik Baghdadi itu lengkap ya
mengeja, menulis, membaca. Kalau ditempat lain itukan kebanyak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

138

kalau ta ya ta gitu saja kan. kalau di fonik baghdadi itu semua


dijelaskan jadi kita tau ta itu asalnya darimana, nulisnya bagaimana,
bacanya bagaimana.
P : Lalu kalau untuk tahfidz nya mbak?
WE : Kalau untuk tahfidznya dimulai dari jus 30 dulu. Trus 29 lalu ke
depan-depan begitu.
P : Kegiatan pembelajaran ini setiap harinya mulai jam berapa mbak?
WE : Setiap hari mulainya jam 07.30 mbak.
P : Jadi setiap hari masuknya setengah 8 itu ya mbak?
WE : Iya setengah 8 baru mulai kegiatannya sampai jam 9.
P : Kalau pulangnya mbak?
WE : Pulangnya jam 13.00
P : Nah pagikan bersih lingkungan, tahfidz, fonik baghdadi. Setelah itu
mbak?
WE : Terus yang kedua breaktime. Jam 9an itu mulai makan jajan gitu.
Nah makanannya itu jajanan pasar buatan sendiri yang buat salah
satu walimurid disini dan dikoordinasi oleh sekolah.
P : Kenapa kok makanannya buatan sendiri seperti jajan pasar mbak?
WE : Ya kita mengajarkan tentang makanan yang buat sendiri. Bukan
buatan pabrik yang junkfood begitu. Kan lebih sehat saja kalau
buatan sendiri dan anak-anak juga lebih sadar kalau makanan yang
mereka makan itu butuh perjuangan loh untuk membuatnya. Jadi
mereka tau dan lebih menghargai makanan sih mbak.
P : Ow begitu ya bu, jadi tidak ada makanan siap saji ya bu, sekolah
menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak semua. Lalu
kegiatan selanjutnya apa mbak setelah break time?
WE : Ya setelah breaktime lalu ada pelajaran mbak sampai dhuhur.
P : Nah pas pandemi ini kan belajar dirumah pakai modul. Pas sebelum
pandemi belajarnya bagaimana dan dimana mbak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

139

WE : Pembelajarannya secara langsung dan dikelas ya di aula ini mbak,


atau terkadang di sawah. Jadi tidak menentu mbak, tergantung
kebutuhan materi di hari itu juga sih bisa juga di halaman.
P : Itu ketika pembelajaran diluar ruangan apa saja peralatan yang
siswa bawa?
WE : Ya buku tulis, ATK ya mbak trus kalau diluar rungan pasti bawa
minum. Stiap anak wajib membawa botol minumnya sendiri-sendiri.
P : Kalau untuk gurunya sebagai pegangan mengajar pakai apa mbak?
WE : Ya pakai buku, bisa buku paket begitu yang sesuai dengan kelas
dan materinya.
P : Baiklah bu, terimakasih untuk waktunya sekian dulu wawancara
saya. Assalamu alaikum mbak.
WE : Waalaikum salam. Iya mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

140

Hasil wawancara dengan Wali Kelas V MI Pelangi Alam Ponorogo

Kode : T.W.WL. 2-11-2020


Tempat : T (Pelangi Alam Ponorogo)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Wali Kelas V)
Nama : Siti Nuryani, S.Pd
Hari : Senin
Tanggal : 2 November 2020
Jam : 09.30 – 10.30
Tempat : Aula MI Pelangi Alam Ponorogo

Gambaran situasi dan peristiwa


Pada hari Senin tanggal 2 November 2020 pukul 09.30 peneliti
datang kembali sekolah dengan membuat janji terlebih dahulu dengan Ibu
Afifah selaku Kepala sekolah di MI Pelangi Alam Ponorogo. Sesampainya
disana, Ibu Afifah mengarahkan peneliti untuk mencari informasi kembali
kepada Bu Nuryani selaku wali kelas V. Pemilihan wali kelas V ini sesuai
dengan keingan peneliti untuk meneliti Pembelajaran IPA yang lebih
mendalam lagi dikelas atas dibandingkan dengan kelas bawah. Selanjutnya
Nuryanimengajak peneliti ke aula sebagai tempat penelitian yang dianggap
beliau lebih luas dan leluasa untuk melakukan wawanacara. Berikut ini
adalah hasil wawancara peneliti dengan Ibu Tisam.

P : Assalamualaikum Bu, selamat pagi. Maaf mengganggu waktunya.


Saya ingin melakukan penelitian lagi bu di kelas V ini.
WL : Walaikum salam. Iya mbak silahkan.
P : Begini bu, saya ini sedang meneliti merdeka belajar yang lebih
terfokus dengan pelajaran IPA. Nah setelah saya cari tau ada
sekolah pelangi alam ini yang berbeda dengan sekolah lainnya
terutama dalam hal merdeka belajar dan pembelajaran IPA. Lalu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

141

seperti apa bu proses pembelajaran di Sekolah Pelangi Alam ini


mungkin rangkaian kegiatannya secara umum bu dari awal masul
hingga pulang sebelum pandemi ini bu?
WL : Mbak sebenarnya di sekolah ini tidak ada materi pembelajaran
yang unggul atau tidak begitu yah. Seperti IPA sejak kelas satupun
sudah diberikan materi IPA namun memang keberadaanya tidak
dibedakan IPA begitu tetapi dicampur atau digabungkan dengan
materi pelajaran lainnya menggunakan model spider webbed begitu
mbak yah. Untuk rangkaian kegiatan selama ini sih pagi ada
kegiatan pagi pembiasaan sholat dhuha, fonik bahgdady, jurnal,
dan Qiroatil Al-Qur’an. Setelah itu baru ada istirahat mbak. Nah
istirahat itu kegiatannya makan jajan gitu. Itu jajannya bukan
junkfood yah jadi jajanan pasar yang buat anak-anak bisa belajar
untuk menghargai makanan. Tau cara pembuatannya dan
menggunakan bahan alami bukan makanan pabrik.
P : Seperti itu ya bu kegiatannya pembelajarannya, lalu kalau untuk
proses pembelajaran dalam hal pemberian materi pelajaran seperti
apa bu?
WL : Begini mbak, disekolah pelangi alam itu kan pakai dua kurikulum
yah. Satu kurikulum sekolah alam secara umum. Jadi setiap
sekolah alam yang terdaftar dalam sekolah alam nusantara itu pakai
kurikulum sekolah alam ini dan juga kurikulum dari pemerintah
k13 itu. Jadi disini juga pakai tematik begitu. Sebelum proses
pembelajaran dimulai, kita para guru dan kepala sekolah terlebih
dahulu rapat nih mbak. Untuk minggu depan temanya apa nih gitu.
Misalkan kalau sekarang pas pandemi ini survival life yah. Nah itu
kan cara-cara kita bertahan hidup. Semua pelajaran bisa itu
dimasukkan seperti IPA, Bahasa indoensia, matematika, PPKN,
IPS tetapi bagi pelajaran yang memnag tidak bisa dimasukkan ya
sudah tidak dipaksakan mbak. Kalaupun memang harus diberikan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

142

yah sesuai dengan KD nya itu baru kita berikan materi sendiri tidak
digabung dengan materi pelajaran lainnya.
P : Ketika pembelajaran berlangsung apakah ada peserta didik yang
bertanya bu? Lalu berhubungan dengan materi atau tanya yang
lainnya bu?
WL : Ya pasti ada yang tanya mbak dan mereka bertanya sesuai dengan
materi. Malah kadang karena mereka itu kreatif yah mungkin mereka
memiliki pertsnyaan lainnya yang serupa dengan materi yang saya
jelaskan. Misalkan saja saya menjelaskan materi tentang banjir, nanti
mereka tanya tehtang tanah longsor, tsunami dan lainnya yang masih
ada hubungannya dengan bencana alam mbak.
P : Nah bagaimana sikap mereka bu saat bu guru meminta mereka
menceritakan pengalamannya terkait dengan materi pelajaran ?
WL : Mereka senang kalau diminta bercerita mbak karena memang
masih usia mereka yang ingin sekali didengar yah dan mencari
perhatian. Terkadang ceritanya itu seperti dibuat-buat bukan dari
pengalamannya langsung karena yaitu tadi pengen cerita panjang
dan didengarkan orang lain.
P : Lucu juga ya bu sudah pandai mengarang cerita. Lalu bu selama bu
guru mengajar yah bagaimana sikap peserta didik dengan temannya
saat mengalami kesulitan? Misalkan saja gak bawa pensil atau
kebingungan dalam mengerjakan tugas praktikum seperti itu.
WL : Sikapnya ya langsung dibantu mbak. Apalagi anak anak itu jiwa
pertemannanya sangat erat yah. Jadi kalau ada temannya yang
kesulitan misalkan seperti tadi buku gambarnya ketinggalan, itu
teman lainnya tanpa diminta menyobek buku gambarnya sendiri
tanpa diminta dan diberikan ke temannya yang gak bawa tadi.
Sampai begitu lo mbak.
P : Wah sampai begitu ya bu,? Misalkan saja bu guru mencoba
membuat kelompok praktikum yang baru di setiap kegiatan nya
apakah peserta didik mersa kesulitan untuk beradaptasi bu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

143

WL : untuk adaptasi dengan teman baru anak-anak itu tidak mengalami


kesulitan mbak. Mereka sangat menikmati kegiatan praktikumnya
meskipun tidak bersama teman dekat mereka. Ya walnya mungkin
ada satu dua yang belum terlalu bisa beraptasi yah atau kadang
kurang cocok sama kelompoknya tapi setelah saya jelaskan bahwa
tidak boleh membeda-bedakan teman dan semua teman sama mereka
akhirnya mau mengerti dan melanjutkan kegiatan praktikum
Bersama kelompok barunya.
P : Jadi awalnya sedikit sulit beradaptasi karena bukan teman dekatnya
ya bu. Lalu bagaimana sikap peserta didik terhadap gurunya bu?
WE : Anak-anak itu baik mbak, sopan santun kalau sama gurunya.
Paham begitu lo bagaimana harus bersikap, Ow ini sama tema, ow
ini sama guru jadi dibedakan sikap mereka. Dulu sebeum corona
anak-anak itu cium tangan langsung ketika bapak ibu guru baru
datang ke sekolah trus suka bantu-bantu mbak apalagi in ikan say
akelas lima jadi mereka sudah mengertio untuk bantu gurunya
bersih-bersih, menyiapkan peralatan praktikum seperti itu mbak.
P : Lalu untuk bakat dan minat bu. Tentunya dengan prinsip sekolah
alam yang seperti ini, apakah sekolah menfasilitasi bakat dan minat
dari peserta didik bu?
WE : Disini bakat dan minat anak difasilitasi mbak ya meskipun tidak
bisa maksimal. Dikarenakan kami masih sekolah baru, dan terbatas
pada dana maupun saran dan prasarana. Yang sudah itu seperti futsal
dan catur mbak, untuk bakat anak lainnya seperti menyanyi dan
menari itu belum mendatangkan guru kusus atau pelatih hanya
dibantu gurunya sebisa kami saja dan kami motivasi untuk terus
belajar dan bisa mengikuti les menari atau menyanyi agar bakat
mereka semakin terasah.
P : Jadi gak semua bakat dan minat yang difasilitasi ya bu. Lalu
bagaimana cara guru menemukan bakat dan kinat dari para
siswanya?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

144

WE : Kalau untuk menemukan bakat dan minat peserta didik itu kita bisa
lihat keseharian mereka ya mbak. Misalkan suka gambar pasti dia
punya banyak gambar yang bagus- bagus atau kadang saat guru
menjelaskan dia fokusnya malah gambar gitu mbak. Atau
memnyanyi biasanya dia selalu menyanyi sepanjang waktu. Sebagai
guru kita harus peka dengan bakat dan minat peseta didik mbak,
selanjutnya setelah ditemukan kita motivasi mereka untuk terus
berlatih dan mengasah kemampuan mereka dengan ahlinya seperti
mengikuti les atau memanggil guru khusus ke rumah.
P : Lalu begini bu, dari hasil wawancara saya dengan bu Afif dan Pak
Hakim yang setuju bahwa sekolah ini sudah menerapkan merdeka
belajar seperti yang tengah digaungkan oleh bapak mentri
pendidikan. Bagaimana menurut Bu Tisam? Lalu seperti apa sih bu
implementasinya dalam pembelajaran sebelum dan saat pandemi
ini?
WL : Saya juga sangat setuju mbak, bahwa sekolah alam yah ini
sekolah alam secara umum itu memang sudah menerapkan
merdeka belajar. Kan belajar itu memang dapat dilakukan dimana
saja dan kapan saja. Terbukti dengan adanya pandemi ini hampir
seluruh dunia menerapkan hal yang sama karena anak-anak belajar
dirumah kapan saja waktunya dan dimana saja anak-anak
mengerjakan tugasnya. Sekolah pengali alam ini kan sekolah yang
ramah anak, ramah otak, dan ramah lingkungan ya mbak. Jadi
kalau untuk proses pembelajaran yang lebih mendalam ke materi
itu dilakukan dengan observasi dan praktek langsung. Misalkan yah
mbak tumbuhan. Anak-anak disekolah ini tau tumbuhan itu ya
secara langsung. Bukan dari buku atau dari ceramah gurunya.
Anak-anak kita ajak berkeling disekitar sekolah ada sawah, kebun,
nah disitu anak-anak belajar mbak. Seperti apa sih tumbuhan, ow
jadi ini to tumbuhan, ada daunnya, buahnya, bunganya. Ow ada
daun hijau, ada juga merah, ada kuning. Buah itu untuk apa sih?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

145

Nah jadi anak-anak itu tau dengan praktek langsung mereka


menganalisis sendiri juga. Jadi bebas gitu lo mbak. Bukan kok guru
ngomong terus siswa cuma manggut-manggut padahal gak paham.
P : Nah karena penelitian saya ini berhubungan dengan IPA yah bu,
Bagaiamana dengan pembelajaran yang lebih mendalam pada
materi IPA? Seperti apa contoh implementasinya bu?
WL : Sebenernya sih semua materi itu sama ya mbak, ow mungkin
pakai tema besar saat pandemi ini saja yah. Kan survival life, jadi
di tema ini kita pelajari gimana sih caranya kita bisa bertahan
dengan keadaan pandemi seperti ini. Didalamnya ada banyak
materi pelajaran yah mbak seperti IPA, Bahasa Indonesia,
matematika, IPS itu saja dulu yah sebagai tema pemberian modul
pertama di bulan ini. Owh yah mbak disini kalau sebelum pandemi
kan seperti yang sudah tak jelaskan tadi yah kalau saat pandemi ini
biasanya walimurid datang ke sekolah setiap hari senin itu
mengambil modul untuk bahan belajar siswa selama satu minggu
ya sekitar 7 sampai 8 lembar tapi disitu bukan hanya berisi tulisan
banyak yang bikin pusing yah tidak. Kami selalu selipkan praktek
dan gambar-gambar yang menarik minat siswa untuk belajar. Jadi
disini itu ditekankan gimana sih caranya supaya anak belajar asik,
nyaman, tidak terbebani dan bisa memahamkan anak secara
mendalam. Nah kalau untuk kegiatan selama pandemi sih yah kita
pakai modul. Trus ada videocall sama anak-anak kadang juga
ditemai walimurid pakai wa mbak. Kalau pakai yang lain kayak
zoom dan google meet itu kan agak ribet yah trus kan disini
siswanya juga banyak jadi pakai wa. Nah disitu saya selalu
memotivasi siswa dengan bertanya progres pekerjaan modul
mereka sudah sampai mana begitu. Trus juga tanya ke walimurid
seperti apa anaknya ketika dirumah begitu mbak.
P : kalau untuk IPAnya bu?hehe
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

146

WL : Owh iya IPA yah sampai lupa, kan tematik nih mbak, jadi ya
kalau disini tuh sama gitu sih mbak gak ada yang menonjol. Tapi
karena menag tema besarnya survival life mungkin kalau cara-cara
bertahan hidup ini lebih ke prokes dan makanan sehat jadi mungkin
ini cocok dengan IPA yng mbak maksud. Nah kemarin tuh saya
baru ngasih modul yang survival life pertama isinya itu kalau IPA
menanam tanaman mbak. Nah disitu saya minta anak-anak untuk
mengisi sendri alat dan bahan untuk menanam yah. Kalau untuk
matematikanya saya biasanya minta anak-anak menimbang nih
berapa kg berat tanah yang dibutuhkan untuk menanam tanaman
dalam satu pot atau bisa juga volume air yang mereka siramkan ke
tanaman setiap hari. nah tanamannya ini biasanya saya minta yang
tanaman obat-obatan mbak seperti jahe, kunyit, kencur, dan lain
lain. Nah nanti dihari ke tujuh atau ahari terakhir itu saya minta
untuk membuat laporan penelitian hasil perkembangan tanaman
kan ini masuk di bahasa indoensia yah lalu saya minta juga praktek
membuat minuman atau makanan yang menggunakan tanaman
obat tadi yang berkhasiat untuk tubuh dan bisa dikonsumsi selama
pandemi untuk meningkatkan kekebalan tubuh nah iini sudah IPS
mbak masuknya untuk kegiatan produksi dan konsumsi. Seperti itu
mbak gambarannya setiap minggu untuk proses pembelajarannya
dan kami memantau anak setiap hari melalui Whatshapp bisa chat
grup, video call, dan kami juga mengirimkan video pengantar dari
kami sendiri agar siswa tidak kebingungan dalam mengerjakan
modul dan bisa lebih paham dengan materi yang kami berikan.
P : Lalu apa kendala sebelum dan saat pandemi ini bu?
WL : Jadi ya mbak kalau saya apa yah untuk kendala sih tidak ada
kalau sebelum pandemi apa yah. Selama praktek dan observasi
anak-anak merasa senang dan bisa untuk mengerjakannya. Tapi
memang ada beberapa yang harus tetap diarahkan begitu yah
kadang masih belum percaya diri. Kalau untuk kendala dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

147

proses pembelajaran saat pandemi ini lebih ke gimana ya mbak,


namanya kita tidak bertatap muka tidak tau anak-anak sehari-hari
seperti ya meskipun ada video call dan sharing bersama orangtua
tapi menurut saya masih kurang maksimal sih. Terus semangat
anak-anak itu juga berkjrang berbeda dengan saat belajar disekolah.
Tugas juga ada beberapa yang tidak tepat waktu. Ada yang katanya
memang belum paham ada yang bilang lupa begitu mbak. Dan ini
sih mbak baik sebelum maupun saat pandemi kreatifitas masing-
masing guru itu benar-benar dibutuhkan disini. Kalau guru tidak
kreatif maka merdeka ini tidak bisa belajar dengan lancar sih mbak.
Kalau kita hanya perpedoman dari kurikulum pemerintah itu sangat
berat bagi anak-anak karena materi yang begitu banyak
P : Bagaimana mengatasi kendala dari implementasi merdeka belajar
sebelum dan saat pandemi ini bu?
WL : Sebelum pandemi ya itu mbak kita sebagai guru harus selalu
kreatif bagaimana membuat suasan belajar menjadi nyaman dan
asik untuk anak-anak. materi yang disampaikan harus bisa
membuat anak paham tanpa dipaksa mengahafal materi yang
banyak namun dengan observasi dan praktek. Dan yang tidak kalah
penting motivasi sih mbak. Sekolah itu tidak hanya mengajarkan
materi pelajaran tetapi juga mendidik anak melalui tindakan nyata
selama di sekolah ini. Nah kalau untuk saat pandemi sih kita pantau
teru yah mbak melalaui video call wa itu. Sebagai guru harus
perhatian dengan siswanya yah. Setiap hari dipantau sejauh mana
progres anak-anak. selain itu juga sharing dengan orangtua.
Sehingga kita tau ow mana sih yang belum dipahami anak.kenapa
anak tidak bersemangat mengerjakankan tugas lalu ya kita berikan
motivasi itu sih mbak.
P : Begitu yah bu, baik bu terimakasih untuk waktunya. Untuk
wawancaranya cukup sampai ini bu. Mohon maaf sudah
mengganggu. Assalamu alaikum
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

148

WL : Walaikumsalam mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

149

Hasil wawancara dengan Wali Kelas IV MI Pelangi Alam Ponorogo

Kode : T.W.WK. 9-11-2020


Tempat : T (Pelangi Alam Ponorogo)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Wali Kelas V)
Nama : Siti Nuryani, S.Pd
Hari : Senin
Tanggal : 9 November 2020
Jam : 09.30 – 10.30
Tempat : Aula MI Pelangi Alam Ponorogo

Gambaran situasi dan peristiwa


Pada hari Senin tanggal 9 November 2020 pukul 09.30 peneliti
datang lagi ke sekolah dengan membuat janji terlebih dahulu dengan Ibu
Afifah selaku Kepala sekolah di MI Pelangi Alam Ponorogo. Sesampainya
disana, Ibu Afifah mengarahkan peneliti untuk mencari informasi kepada bu
Nuryani lagi selaku wali kelas V. Pemilihan wali kelas V ini sesuai dengan
keingan peneliti untuk meneliti Pembelajaran IPA yang lebih mendalam lagi
dikelas atas dibandingkan dengan kelas bawah. Selanjutnya bu Nuryani
mengajak peneliti ke aula sebagai tempat penelitian yang dianggap beliau
lebih luas dan leluasa untuk melakukan wawanacara. Berikut ini adalah
hasil wawancara peneliti dengan Bu Nuryani

P : Assalamualaikum pak, selamat pagi. Maaf mengganggu waktunya.


Disini saya akan melakukan penelitian mengenai merdeka belajar
yang ada di sekolah ini Pak.
WN : Walaikum salam. Iya mbak silahkan.
P : Begini pak, seperti apa proses pembelajaran di MI Pelangi Alam ini
pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

150

WN : Ya kalau untuk proses pembelajaran selama ini sebelum pandemi


atau saat pandemi ini mbak?
P : Sebelum dan saat pandemi pak, mungkin bisa dijelaskan semuanya
ya pak.
WN : Begini mbak, kalau sebelum pandemi yah disini itu gak hanya
mempelajari tentang materi saja tetapi juga ada pembiasaan pagi.
Pembiasaan pagi itu ada sholat dhuha, fonik baghdady, jurnal,
mengaji, qiroatil Al-Qur’an. Nah setelah itu baru istirahat yah mbak.
Istirahat ini nanti anak-anak makan jajanan mbak. Jajan pasar gitu
bukan jajanan yang beli di toko-toko besar gitu mbak tapi ya dibuat
handmade tentu saja sehat. Supaya anak-anak itu tau cara
membuatnya dan lebih menghargai makanan bukan pilih-pilih
makanan. Selanjutnya masuk kan mbak trus materi pelajaran. Itu
anak-anak belajar gak dari buku loh ya, tapi observasi dulu lalu
praktek. Anak-anak gak ada itu buku materi yang tebal dan berat
sampek berkilo-kilo itu gak ada. Karena kalau buku sumber itu yang
punya hanya gurunya. Kan banyak yah kayak anak-anak itu sekolah
bawa buku berat-berat gitu eh ternyata merekanya malah gak paham
dan akhirnya malah menghafal. Nah disini tidak begitu mbak. Kita
pakai observasi dan praktek leangsung. Jadi anak tau secara
mendalam mengenai materi itu tanpa dia harus menghafalkan karena
menghafal itu malah mudah lupa beda dengan parktek langsung.
P : Begitu ya pak, lalu pembelajaran selama pandemi ini seperti apa
pak?
WN : Kalau selama pandemi sih mbak yah seperti sekolah lain sih mbak.
Ya pembelajaran di lakukan daring. Tapi setiap seminggu sekali wali
muid datang ke sekolah hari senin mengambil modul dan
mengumpulkan modul yang sudah dikerjakan anak selama satu
minggu. Pada pertemuan tiap minggunya ini menjadi suatu tolok
ukur kami sebagai guru mengetahui sejauh mana sih anak-anak
memahami materi dari modul yang sudah kami berikan dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

151

kesulitannya dimana. Dengan kegiatan sharing bersama orangtua ini


kami jadi tau seperti apa treatment yang bisa kita berikan pada anak
dan orangtua untuk membuat mereka agar lebih baik lagi dalam
memahami materi pembelajaran. Selain itu anak-anak juga diberikan
tugas modul yang isinya bukan hanya soal-soal mbak tapi lebih
kepada kegiatan observasi dan praktek nah nanti setelah melakukan
praktek baru ngerjakan soal-soal dibawahnya. Dan soalnya gak
banyak mbak hanya beberapa saja yang berkaitan dengan prakteknya
itu bukan soal dari buku yang anak-anak mengerjakan bisa lihat
internet. Jadi kalau mau ngerjakan yah harus praktek dulu nah ini
mbak bedanya mungkin yah dari sekolah umum lainnya. Trus kan
dikasih modul, nanti observasi, praktek langsung dan kita juga selalu
memantau anak-anak melalui video call tiap seminggu sekali dan
video pembelajaran yang langsung dari kita mbak. Guru-guru disini
memberikan video pembelajaran bukan ambil dari youtube loh tapi
video dari guru sendiri ketika mengajar dengan latar tempat disekitar
sekolah ini mbak supaya anak-anak bisa terobati dengan rasa
kamgennya dengan sekolah dan dengan gurunya. Dan anak-anak
merasa seperti pergi ke sekolah loh dengan atmosfir pembelajaran
yang dibuat disekolah itu mbak. Tapi malah banyak anak sih yang
pas video begitu bilang kalau pengen segera masuk dan kadang
mereka malah ke sekolah pas ambil modul sama orangtuanya bantu
bersihin daun daun itu yang dihalaman dan dibuang ditempat
sampah, ada yang ke perpustakaan pinjam buku gitu.
P : Lalu pak, ketika pembelajaran berlangsung apakah ada peserta
didik yang bertanya? Lalu berhubungan dengan materi atau tanya
yang lainnya?
WN : Ada yang tanya mbak dan yah pertanyaan mereka sesuai dengan
materi. Apalagi karena sudah kelas enam yah keingin tahuan mereka
lebih mendalam dibandingkan kelas-kelas sebelumnya. Bisa juga
materinya melebar ke materi selanjutnya atau sebelumnya jadi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

152

mereka sendiri yang mengaitkan. Misalkan materi hari ini membahas


hak dan kewajiban di sekolah, terkadang mereka menanyakan hak
dan kewajiban dirumah mengulang kembali pelajaran kemarin atau
malah bertanya hak dan kewajiban mereka di masyarakat yang
menjadi materi pelajaran selanjunya begitu mbak.
P : Bagaimana sikap mereka saat pak guru meminta mereka
menceritakan pengalamannya terkait dengan materi pelajaran ?
WN : Nah untuk bercerita ini ada satu yang sangat pemalu mbak. Jarang
sekali dia mau ke depan mengekspresikan jawabannya entah sekedar
membaca atau bercerita. Kalau untuk teman lainnya mereka senang
sekali kalau diminta menceritakan pengalaman yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Tapi untuk saat ini sudah sedikit berkurang
mbak malunya anak ini sudah mulai mau unutuk maju ke depan ya
meskipun masih dengan sifat malu-malunya. Saya selalu memotivasi
semua peserta didik untuk tampil berani dan tidak perlu malu apalagi
jika itu berkaitan dengan hal baik.
P : Wah sudah kelas enam tapi msih malu-malu ya pak. hehe. Lalu pak
selama mengajar yah bagaimana sikap peserta didik dengan
temannya saat mengalami kesulitan? Misalkan saja gak bawa pensil
atau kebingungan dalam mengerjakan tugas praktikum seperti itu.
WN : Karena dari masih tk dan paud disni sudah diajarkan unutk baik ke
sesama dan selalu tolong menolong itu terus berlanjut hingga di
kelas enam ini mbak. Kalau ada teman kesulitan ya langsung
ditolong. Misalkan pensil atau penghapus ketinggalan mereka akan
meminjamkan kepada temannya kalau untuk yang modulnya
ketinggalan itu biasanya berbagi satu modul dipakai berdua begitu
mbak.
P : Wah jiwa berbaginya sudah mulai tumbuh ya pak hehe kalau untuk
kelas 6 ini apakah ada peserta didik yang membeda-bedakan dan
tidak mau berteman jika bukan teman dekatnya?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

153

WN : meskipun sudah kelas enam ya mbak tapi memang ada satu siswa
yang sedikit sulit jika harus mengerjakan tugas kelompok tidak
dengan teman dekatnya. Apalagi ketika waktu istirahat berlangsung
begitu dia hanya mau bermain dan berkumpul dengan temannya itu
saja tidak dengan teman alinnya. Akhirnya saya dekati, saya ajak
ngobrol sedikit demi sedikit saya jelaskan bahwa tidak boleh
membeda-bedakan teman. Semua teman sama, sama cantinya, sama
gantengnya, sama baiknya, sama pintarnya. Jika tidak bisa belajar
unutuk beradaptasi dengan teman lainnya maka akan kesulitan
dikemudian hari jika berpisah dan beda sekolah dengan teman
dekatnya. Semenjak hari itu lambat laun anak ini sudah mulai
berubah mbak, sudah nymana jika saya bentuk kelompok baru
meskipun dia tidak bersama teman dekatnya.
P : Jadi awalnya sedikit sulit beradaptasi karena bukan teman dekatnya
ya pak. Lalu bagaimana sikap peserta didik terhadap gurunya pak?
WN : Kalau anak-anak disini alhamdulillah sikapnya sopan santun
terhadap gurunya mbak. Mereka paham betul bagaimana harus
bersikap kepada guru dengan berbicara dengan bahasa yang halus
tidak kasar dan seenaknya sendiri dengan gurunya. Kami di sekolah
itu sudah seperti keluarga sendiri mbak, apalagi kelas enam yang
memnag lebih paham bagaimana harus bersikap ketika gurunya akan
melakukan kegiatan praktikum anak-anak itu menawarkan bantuan
malah untuk menyiapkan peralatan parktikum, membagikan modul,
membantu merapikan buku-buku diperpustakaan seperti itu mbak.
P : Lalu untuk bakat dan minat pak. Tentunya dengan prinsip sekolah
alam yang seperti ini, apakah sekolah menfasilitasi bakat dan minat
dari peserta didik pak?
WN : Sebenarnya kami memfasilitasi bakat dan minat dari para peserta
didik mbak hanya saja karena keterbatasan sarana dan prasarana
serta dana jadi ya hanya sebgain kecil saja mbak. Seperti futsal yah
itu kami mendatangkan pelatih dan juga tempat latihanya karena di
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

154

sekolah belum ada guru olahraga yang paham dengan Teknik


olahraga futsal lalu juga catur karena peserta didik kami ada bakat
untuk catur ini jadi ya kami datangkan juga pelatih catur. Untuk
bakat dan minat lainnya seperti menyanyi menari menggambar kami
mencoba unutk melatih sendiri semampu kami mbak.

P : Jadi gak semua bakat dan minat yang difasilitasi ya pak. Lalu
bagaimana cara guru menemukan bakat dan minat dari peserta didik?
WN : Ya dari kegiatan mereka sehari-hari disekolah mbak. Misalkan ada
peserta didik yang sukanya dance yah kan sekarang sedang naik
daun itu dance K-Pop kita lihat cara dia menari apakah hanya minat
saja atau memang ada bakat dari gerakan gerakan yang dia lakukan
itu kan kelihatan mbak. Ada juga yang sukanya matematika setiap
ulangan dengan model soal seperti apapun selalu menadpatkan nilai
yang sempurna. Kita sebagai guru sudah bisa mengeti wah berarti
anak ini punya bakat menari, atau bakatnya dalam hal akademik
lomba MIPA misalkan. Ya kita motivasi agar peserta didik terus
menerus mengasah kemapuannya dan mengikuti les atau
mendatangkan guru kusus ke rumah agar bakat dan minat mereka
dapat dikembangkan dengan baik.
P : Lalu pak dengan sistem pembelajaran yang seperti ini, apakah sama
dengan merdeka belajar yang sedang dilaksanakan oleh bapak mentri
pendidikan?
WN : Ehm kalau sama gimana yah mbak, saya juga belum tau terlalu
mendalam apakah sama atau tidaknya secara aturannya yah tapi
kalau secara umum yang merdeka belajar itu ya. Disini anak itu
dibebaskan loh mbak, seragam bebas, mau belajar juga bebas.
Maksudnya mereka memberikan jawaban atas apa yang sudah
mereka lakukan dalam bentuk observasi dan praktek tadi. Bukan kok
kata gurunya, harus ngikut gurunya. Dan merdeka belajar itu kan
lebih ke arah belajar bisa dimana saja dan kapan saja yah. Disini juga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

155

begitu belajar di sawah, di kolam ikan, di tambak, tempat pembuatan


tempe. Anak-anak lebih merasa nyaman dan menikmati setiap
kegiatan pembelajaran tanpa adanya rasa jenuh atau tertekan gak
bisa jawab soal dari gurunya. Benar-benar perkembangan otak anak
menjadi salah satu tolok ukur dalam pemberian setiap materi
pembelajaran.
P : Begitu ya pak, lalu implementasi merdeka belajar sendiri kalau
dalam konteks IPA pak jadi khusus IPA begitu seperti apa pak? Kan
saya penelitiannya tentang IPA.
WN : Ow kalau IPA ya begini mbak. Kelas 6 tuh sudah banyak belajar
soal-soalnya mbak kalau semester dua begini. Dulu pas masih
semester 1 pembelajarannya ya seperti kelas lainnya mbak. Diluar
kelas, observasi, praktek langsung. Kalau untuk IPA yah disesuaikan
dengan materinya mbak. Materi yang belum disampaikan di kelas
bawah nanti disampaikan di kelas 6 ini mbak. Seperti tulang mbak
yah dulu kan belum ada media untuk belajar tulang jadi belajarnya
masih sebatas praktek dengan badan sendiri dan video. Kalau dikelas
6 ini kan sudah ada media kerangka manusia nah ini lebih
diperdalam lagi. Lalu kan masa pandemi ini tema besarnya survival
life. Ada pembelajaran mengenai menanam pohon, lalu anak-anak
praktek dari mulai memilih bibitnya, tanahnya, pupuknya sampai
menyiram dan nanti setiap hari diamati perkembangan tumb uhannya
dari mulai daun, panjang batang, tumbuhnya ranting. Selain itu
membuat makanan dan minuman yang bisa menguatkan imun tubuh
yang pasti dari sayuran ataupun buah. Kebanyakan sih membuat
minuman seperti jus ataupun kunyit asam begitu mbak. Mereka
praktek dari mulai memilih bahan-bahannya, sampai proses
pembuatannya dan sampai minumannya itu jadi. Nah juga pernah
kita pergi ke tambak di masa pandemi ini untuk observasi tentang
ekosistem di air tawar. Jadi disini semuanya benar-benar observasi
dan praktek mbak bukan hanya teori apalagi IPA kan. Kalau anak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

156

hanya diberikan materi maka akan kesulitan dalam memahami


sehingga nanti menghapal dan tentu saja akan cepat lupa.
P : Jadi seperti itu ya pak pembelajaran IPA untuk siswa kelas 6
selama pandemi ini. Ow yah pak kemarin saya tanya ke Prinsipal
sekolah jadi sekolah ini sebagai wadah peserta didik
mengembangkan bakat dan minatnya itu bagaimana pak maksudnya?
WN : Owh itu ya mbak. Jadi begini, sekolah Pelangi Alam ini tidak
hanya membentuk peserta didik mahir dan paham tentang ilmu
pengetahuan saja. Apalagi untuk masa depan yang pentingkan gak
cuman pinter pelajaran saja tapi bakat dan minat anak itu di gali
disini trus dikembangkan dan dimotivasi. Misalkan ada anak yang
suka futsal nah disini ada ekstrakurikuler futsal sebagai wadah anak
anak mengembangkan bakatnya mbak. Trus ada yang pinter jualan
itu disini juga ada expo setiap akhir semester mbak. Atau dia kok
matematika pinter kita coba ikutkan lomba-lomba matematika agar
dia punya pengalaman dan kita support terus gitu mbak.
P : Ow begitu ya pak. lalu apakah adalagi yang mungkin tidak semua
sekolah menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolahnya
pak?
WN : Ada mbak selain itu sekolah ini juga mengajarkan anak gak hanya
tentang pengetahuan dan keterampilannya mbak tapi juga sikap.
Sikap itu sangat berpengaruh unutk masa depan meraka terutama
dengan masyarakat sosialnya di latih mbak. Setiap pembelajaran itu
pasti ada tugas kelompok yang setiap harinya kelompoknya beda-
beda jadi meraka dilatih untuk berbaur dengan semua teman tidak
membeda-bedakan. Lalu pas pelajaran Pkn ya mbak atau agama itu
selalu diselipkan cerita-cerita tentang pentingnya kita saling tolong
menolong antar sesama. Jadi mereka itu sudah terbiasa mbak kalau
tau gurunya bersih-bersih tanpa diminta gitu bantu bersih-bersih,
atau kalau ada salah satu teman sakit begitu bilang ke gurunya buat
jenguk bareng-bareng. Gitu mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

157

P : wah bagus sekali pak pembelajaran disini. Lalu bagaimana pak


apakah ada kendala dalam proses pembelajaran?
WN : Kalau untuk kendala tentu saja ada mbak. Ya lebih ke tugas-tugas
yang sedikit terlambat untuk dikumpulkan mbak yah. Jadi kan setiap
satu minggu sekali ada video call dengan anak-anak nah ada
beberapa yang belum mengerjakan. Kalau untuk prakteknya anak-
anak alhamdulillah bisa semua mbak. Mereka menikmati setiap
kegiatan yang diberikan dengan antusias mbak. Terlihat dari setiap
video yang mereka kirimkan. Begitu juga ketika masuk sekolah
mbak. Anak-anak itu selalu bersemangat dalam mengikuti setiap
pembelajaran karena ya itu lo mbak gak belajar materi tok tapi juga
praktek akhirnya mereka paham dengan sendiri bukan paksaan
dengan materi yang begitu banyak.
P : Lalu pak bagaimana mengatasi kendala itu pak?
WN : Kalau untuk kendala terlambat pengumpulan tugas ya kita sebagai
wali kelas harus mau untuk meluangkan waktu berkomunikasi
dengan anak-anak menanyakan kabar tugas mereka. Jadi dingatkan
terus begitu mbak. Kan mereka sudah kelas VI yah jadi ketiaga pak
gurunya sudah mengingatkan begitu ya anak-anak melaksanakan. Itu
saja sih mbak, karena mereka sudah paham ya jadi gak ada yang
tidak mengerjakan begitu. Anak-anak mengerjakan semua tugasnya.
P : Lalu untuk kelas VI apakah ada tambahan materi untuk persiapan
ujian sekolah dan lainnya pak? Kan selama ini belajarnya secara
umum ya pak mungkin belum mendalam, bagaimana pak?
WN : Nah disemester dua ini untuk kelas 6 kita lihat kisi-kisinya mbak
untuk ujian apa saja. Kita mulai fokus bahas soal-soal yah tapi tidak
memaksa sih mbak. Dalam artian begini kalau pelajaran seperti IPA,
IPS, PPKN, itu kan anak-anak masih bisa untuk belajar disekolah
maupun dirumah. Tapi kalau matematika itu kan ada materi yang
sedikit rumit yah aljabar yang pangkat-pangkat atau x, y nah itu kita
ajarkan kepada anak-anak tapi jika mereka kesulitan tidak kita paksa.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

158

Wong belum tentu kan materi itu dipakai anak-anak kelak kalau
sudah dewasa. Jadi ya fokus soal-soal tapi tetap memerdekakan
mereka tidak dibuat berat, ribet begitu pokoknya anak-anak merasa
nyaman dalam belajar. Karna terbiasa praktek dan harus fokus untuk
mngerjakan soal-soal mbak.
P : Begitu ya pak. Baik pak terimakasih untuk informasinya. Assalamu
alaikum
WN : Walaikumsalam mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

159

Lampiran 9

MEMBER CHECK PENELITIAN KUALITATIF

A. Indikator : Peserta didik nyaman dalam proses pembelajaran


1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo
Ringkasan Data Perbaikan
a. Kepala Sekolah
Peserta didik merasa nyaman dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan memperhatikan
segala penjelasan dari guru dan sangat antusias
untuk bertanya maupun maju di depan kelas
untuk menceritakan pengalaman mereka yang
berkaiatan dengan materi pelajaran.
b. Prinsipal
Peserta didik memperhatikan penjelasan dari
gurunya dengan baik. Ketika guru menjelaskan
sudah ada beberapa peserta didik yang
bertanya mengenai materi pembelajaran yang
disampaikan. Beberapa peserta didik berebut
unutk maju didepan kelas menceritakan
pengalamannya yang berkaiatan dengan materi
pembelajaran
c. Wali kelas lima
Peserta didik memperhatian penjelasan materi
dari gurunya dengan baik. Sebagian besar dari
peserta didik selalu bertanya ketika guru
menjelaskan materi pembelajaran. Peserta
didik sangat antusias dan kreatif saat
menceritakan pengalaman mereka yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

160

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo
Ringkasan Data Perbaikan
a. Kepala Sekolah
Ketika pembelajaran tatap muka berlangsung
peserta didik kelas bawah kurang bisa
berkonsentrasi untuk fokus memperhatikan
penjelasan dari guru seperti peserta didik kelas
atas. Pada saat pembelajaran daring berlangsung
ada beberapa peserta didik yang terlambat dalam
pengumpulan sekolah.
b. Prinsipal
Ketika pembelajaran tatap muka berlangsung
peserta didik kelas bawah kurang bisa
berkonsentrasi untuk fokus memperhatikan
penjelasan dari guru seperti peserta didik kelas
atas. Pada saat pembelajaran daring berlangsung
ada beberapa peserta didik yang terlambat dalam
pengumpulan tugas ke sekolah. Dan juga
terlambat dalam mengikuti zoom belajar karena
terkendala sinyal.
c. Wali kelas lima
Terdapat salah satu peserta didik yang kurang
bisa berkonsentrasi. Ketika pembelajaran daring
berlangsung. Beberapa peserta didik kurang
bersemangat saat mengikuti zoom dan
terkendala sinyal.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

161

MEMBER CHECK PENELITIAN KUALITATIF

B. Indikator : Peserta didik memiliki jiwa sosial yang tinggi


1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo

Ringkasan Data Perbaikan


a. Kepala Sekolah
Peserta didik selalu tolong menolong dengan
sesama temannya dalam hal kebaikan seperti
meminjamkan pensil, penghapus, ataupun
modul pembelajaran. Peserta didik juga
mampu berdaptasi dengan teman temannya
melalui kegiatan kerjasama dan gotong royong
membersihkan sekolah. Peserta didik sangat
menghargai keberadann guru di sekolah
dengan sikap sopan santun dan mau membantu
tanpa pamrih seperti membawakan laptop,
map, atayupun modul ke kantor guru.
b. Prinsipal
Peserta didik saling tolong menolong dalam
hal kebaikan seperti membantu kelompok
lainnya saat kesulitan melakukan kegiatan
praktek langsung. Peserta didik tidak
membeda-bedakan teman dan sangat mudah
beradaptasi untuk mengenal teman baru
meskipun tidak dengan teman-teman dekatnya.
Peserta didik sangat menghargai keberadaan
guru dengan bersikap sopan dan santun serta
mau membantu guru yang kesulitan tanpa
diminta seperti membawakan barang-barang
atau peralatan mengajar dari tempat parkir
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

162

guru menuju kantor.


c. Wali kelas lima
Peserta didik saling tolong menolong kepada
temannya yang mengalami kesulitan. Peserta
didik mampu beradaptasi dengan baik
meskipun setiap pertemuan guru mencoba
membuat kelompok baru untuk kegiatan
praktikum. Peserta didik menghargai
keberadaan guru dengan selalu bersikap sopan
dan santun serta mau membantu gurunya tanpa
pamrih seperti membawakan modul ataupun
menyiapkan peralatan untuk kegiatan
praktikum.

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo
Ringkasan Data Perbaikan
a. Kepala Sekolah
Sifat pemalu dari beberapa peserta didik
membuat mereka kurang bisa beradaptasi
dengan cepat ketika bersama teman barunya.
b. Prinsipal
Sifat kurang percaya diri atau minder dari
peserta didik sehingga sedikit kesulitan jika
harus bergabung dengan teman-teman barunya
c. Wali kelas empat
Peserta didik terlihat cemas dan gugup saat
memulai percakapan. Kemudian guru
melakukan pendekatan dengan mengajaknya
berbicara sesering mungkin agar perasaan cemas
dan gugupnya dapat berangsung hilang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

163

MEMBER CHECK PENELITIAN KUALITATIF


C. Indikator : Peserta didik merdeka atau bebas dalam menentukan
bakat dan minat yang mereka sukai
1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo

Ringkasan Data Perbaikan


a. Kepala Sekolah A. Kepala Sekolah
Sekolah berupaya untuk memfasilitasi bakat Tidak semua bakat
dan minat dari peserta didik tanpa paksaan dan minat dapat
meskipun dengan dana yang terbatas serta difasilitasi seperti
sarana dan prasarana yang tidak lengkap. menyanyi, menari,
Seperti mendatangkan pelatih atau tenaga ahli menggambar dilatih
lainya yang dapat mendukung bakat dan minat oleh guru masing-
peserta didik agar terus berkembang. Guru masing. Sedangkan
membantu peserta didik dalam menemukan tenaga ahli yang sudah
bakat dan minat mereka dengan melakukan didatangkan hanya
penilaian keseharian dari masing-masing untuk futsal dan catur
peserta didik yang kemudian diarahkan dan saja.
dimotivasi untuk dilatih terus menerus agar
bakat tersebut dapat berkembang maksimal
b. Prinsipal
Sekolah berupaya untuk memfasilitasi bakat
dan minat dari peserta didik tanpa paksaan
dengan mendatangkan pelatih atau tenaga ahli
lainya yang dapat mendukung bakat dan minat
peserta didik agar terus berkembang. Namun
dengan dana yang sangat terbatas serta sarana
dan prasarana yang belum cukup memadai
unutuk peserta didik mengembangkan
bakatnya. Itupun hanya futsal dan catur saja
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

164

lainnya seperti menyanyi, menggambar, dan


menari masih dilatih sendiri oleh guru di
sekolah.. Guru membantu peserta didik dalam
menemukan bakat dan minat mereka dengan
melakukan penilaian keseharian dari masing-
masing peserta didik yang kemudian diarahkan
dan dimotivasi untuk dilatih terus menerus
agar bakat tersebut dapat berkembang
maksimal
c. Wali kelas empat
Dengan keterbatasan dana, sarana dan
prasarana sekolah tetap berupaya memfasilitasi
bakat dan minat dari peserta didik dengan
mendatangkan tenaga ahli atau pelatih seperti
olahraga futsal dan juga catur. Sedangkan
unutk lainnya seperti menari, memyanyi,
menggambar dilatih sendiri oleh gurunya.
Guru membantu peserta didik menemukan
bakat dan minatnya dari hoby serta kebiasaan
dari peserta didik sehari-hari di sekolah. Guru
juga memotivasi peseta didik unutuk terus
berlatih dan jika perlu mengikuti les atau
mendatangkan pelatih untuk mengembangkan
bakat dan minat mereka agar lebih maksimal.

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo?
Ringkasan Data Perbaikan
a. Kepala Sekolah
Sekolah berupaya untuk memfasilitasi bakat dan
minat dari peserta didik namun terkendala dana,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

165

untuk mendatangkan tenaga ahli, serta sarana,


dan prasarana.sebagai tempat peserta didik
mengembangkan bakat dan minatnya.
b. Prinsipal
Sekolah berupaya untuk memfasilitasi bakat dan
minat dari peserta didik namun terkendala dana,
untuk mendatangkan tenaga ahli, serta sarana,
dan prasarana.sebagai tempat peserta didik
mengembangkan bakat dan minatnya.
c. Wali kelas empat
Sekolah terkendala dana untuk mendatangkan
pelatih yang sesuai bidangnya untuk membantu
mengembangkan bakat dan minat dari peserta
didik. Guru yang ditunjuk untuk mendampingi
peserta didik dalam mengembangkan bakat dan
minatnya belum mampu secara maksimal karena
bukan menjadi bidang utamanya.

Tabel Persetujuan Informan


No Informan Tanda
Tangan
1 KS
2 PS
3 WK
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

166

Lampiran 10

REDUKSI DATA KUALITATIF

A. Indikator : Peserta didik nyaman dalam proses pembelajaran


1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo

Ringkasan Data
Peserta didik memperhatikan dengan seksama penjelasan dari guru dengan
mau bertanya kepada guru saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam
proses pembelajaran, peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi
pembelajaran. Ketika guru meminta unutuk menceritakan pengalaman yang
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan guru peserta didik sangat
antusias dalam bercerita

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo
Ringkasan Data
Ketika pembelajaran tatap muka berlangsung peserta didik kelas bawah
kurang bisa berkonsentrasi untuk fokus memperhatikan penjelasan dari
guru seperti peserta didik kelas atas. Pada saat pembelajaran daring
berlangsung ada beberapa peserta didik yang terlambat dalam pengumpulan
tugas dan juga terlambat dalam mengikuti zoom belajar karena terkendala
sinyal.

B. Indikator : Peserta didik memiliki jiwa sosial yang bagus


1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo
Ringkasan Data
Peserta didik selalu tolong menolong dengan sesama temannya dalam hal
kebaikan. Hampir seluruh peserta didik mampu berdaptasi dengan semua
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

167

temannya tanpa membeda-bedakan melalui kegiatan kerjasama dan gotong


royong. Peserta didik sangat menghargai keberadaan guru di sekolah
dengan sikap sopan santun dan mau membantu guru tanpa pamrih.

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo
Ringkasan Data
Ada peserta didik yang belum bisa beradaptasi dengan baik jika berada di
kelompok baru karena memiliki sifat pemalu dan terkadang merasa cemas
dan gugup dalam memulai percakapan dengan teman lainnya. Guru
berusaha mendekati peserta didik tersebut dengan rutin mengajaknya
berbicara banyak hal unutk mengurangi rasa cemas dan gugupnya serta
terus memotivasi dan memberikan arahan untuk tidak membeda-bedakan
teman dan menganggap semua teman itu sama.

C. Indikator : Peserta didik merdeka atau bebas dalam menentukan


bakat dan minat yang mereka sukai
1. Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di MI Pelangi
Alam Ponorogo
Ringkasan Data
Sekolah berupaya untuk memfasilitasi bakat dan minat dari peserta didik
tanpa paksaan meskipun dengan dana yang terbatas serta sarana dan
prasarana yang tidak lengkap. Seperti mendatangkan pelatih atau tenaga
ahli lainya yang dapat mendukung bakat dan minat peserta didik agar terus
berkembang. Guru membantu peserta didik dalam menemukan bakat dan
minat mereka dengan melakukan penilaian keseharian dari masing-masing
peserta didik yang kemudian diarahkan dan dimotivasi untuk dilatih terus
menerus agar bakat tersebut dapat berkembang maksimal. Guru juga
membantu peserta didik menemukan bakat dan minat mereka tanpa
paksaan dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

168

2. Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada pembelajaran


IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo
Ringkasan Data
Sekolah terkendala dana untuk mendatangkan pelatih yang sesuai
bidangnya serta sarana dan prasarana yang belum bisa secara maksimal
digunakan untuk peserta didik mengembangkan bakat dan minatnya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

169

Lampiran 12
DOKUMENTASI

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah

Peneliti melakukan wawancara dengan Prinsipal Sekolah

Peneliti melakukan wawancara dengan Wali Kelas V


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

170

Kegiatan diskusi bersama kelompok

Kegiatan observasi dan praktik

Kegiatan belajar di luar kelas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

171

Kegiatan belajar dari rumah (daring)

Kegiatan belajar di sekolah selama masa pandemi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

172

Lampiran 16

Foto Kegiatan Sesuai Dengan Indikator Dari Asas Kemerdekaan


Ki Hajar Dewantara

a. Indikator : Peserta didik nyaman dalam proses pembelajaran

Peserta didik memperhatikan penjelasan dari gurunya

Peserta didik bertanya kepada guru saat proses pembelajaran berlangsung


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

173

Peserta didik antusias unutuk menceritakan pengalamanya

b. Indikator : Peserta didik memiliki jiwa sosial yang bagus

Peserta didik saling tolong-menolong dalam kebaikan

Peserta didik mampu beradaptasi dengan baik


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

174

Peserta didik menghargai keberadaan guru


c. Indikator : Peserta didik merdeka atau bebas dalam menentukan
bakat dan minat mereka

Sekolah memfasilitasi bakat dan minat peserta didik

Guru membantu peserta didik dalam menemukan bakat dan minatnya tanpa
paksaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

175

Lampiran 17
Modul Pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

176

Lampiran 18
Tugas Siswa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

177

Anda mungkin juga menyukai