LAMPIRAN Baru Fix
LAMPIRAN Baru Fix
id
LAMPIRAN
96
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Sistem Pengkodean Sumber Data (Informan)
PS : Prinsipal
KS : Kepala Sekolah
WK : Wali Kelas
98
2. Peserta didik memiliki 2.1. Peserta didik saling 2.1.1. Bagaimanakah sikap
jiwa sosial yang tinggi tolong menolong peserta didik saat
2.2 Peserta didik mampu temannya mengalami
beradaptasi dengan baik kesulitan?
2.3 Peserta didik 2.2.1 Apakah peserta didik
menghargai keberadaan mampu beradaptasi
guru dengan teman barunya?
2.3.1 Bagaimanakah sikap
peserta didik kepada guru?
3. Peserta didik merdeka 3.1 Sekolah memfasilitasi 3.1.1. Apakah sekolah
atau bebas dalam bakat dan minat peserta memfasilitasi bakat dan
menentukan bakat dan didik minat dari peserta didik?
minat yang mereka 3.2 Guru membantu peserta 3.2.1. Bagaimanakah cara
sukai didik dalam menemukan guru menemukan bakat
bakat dan minat mereka dan minat dari peserta
3.3 Guru membantu peserta didik ?
didik menemukan bakat dan 3.3.1 Apakah guru
minat mereka tanpa paksaan memberikan paksaan atau
sesuai dengan keinginan tekanan kepada peserta
mereka didik dalam
mengembangkan bakat
dan minatnya?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
LAMPIRAN 2
100
Saran / Perbaikan
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
Surakarta, ..........2021
Observer,
----------------------------
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
LAMPIRAN 3
LEMBAR STUDI DOKUMENTASI
Nama Lembaga :
Alamat :
Petunjuk :
Berilah tanda ( √ ) pada kolom. (YA) bila dilakukan, (TIDAK) bila tidak
dikerjakan ,pada masing – masing pernyataan dibawah ini !
……………………….
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
LAMPIRAN 4
Lembar Validasi Triangulasi Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian : Wawancara / Observasi / Study dokumentasi
Tanggal pelaksanaan :
Petunjuk :
1. Berdasarkan pendapat bapak/ibu berikan tanda (✓) pada kolom yang
disediakan.
2. Jika ada yang perlu dikomentari, tuliskan pada kolom komentar atau
saran yang telah disediakan.
No Elemen yang divalidasi Instrumen
Observasi Wawancara Dokumentasi
1 Isi
1. Adanya hubungan antar
instrumen penelitian
2. Dapat menjawab rumusan
masalah
2 Bahasa
1. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
2. Pertanyaan dan pernyataan
sudah jelas
3. Pertanyaan dan pernyataan
mudah dipahami
3 Format
1. Jenis dan ukuran huruf
2. Ketepatan simbol dan nomer
3. Kejelasan huruf dan angka
Saran:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
..................................
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
LAMPIRAN 5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
Lampiran 6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
Lampiran 7
No Aspek Kode
1) Tempat Penelitian di MI Pelangi Alam Ponorogo T
Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara W
2)
b. Observasi O
c. Studi Dokumentasi SD
Sumber Data
a. Principal MI Pelangi Alam Ponorogo PC
b. Kepala Sekolah KS
c. Wali Kelas V WK
Fokus Penelitian
a Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPA di
IMBI
1) MI Pelangi Alam Ponorogo?
b Kendala dalam melaksanakan merdeka belajar pada
KMBI
pembelajaran IPA di MI Pelangi Alam Ponorogo?
Oktober -
5. Waktu Penelitian
Februari
6. Peneliti P
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
LAMPIRAN 8
KOLEKSI DATA
107
KS : Ow itu ya mbak. Jadi begini, awal mula itu saya kan sebenarnya
bukan lulusan pendidikan yah. Saya ini dulunya kuliah di ITS.
Tetapi karena suatu hal saya harus pulang dan bekerja disini yah.
Nah kan di sini lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah saya
itu sulit yah, lalu saya ikut kajian dengan teman-teman saya kan
mbak. Lalu saya cerita dan dikenalkan dengan istrinya pak Hakim.
Pak Hakim itu adalah Prinsipal disini lalu saya ditawari untuk
bergabung dengan sekolah Pelangi Alam. Saya pikir-pikir dulu kan
yah? Seperti apa sih konsep sekolahnya dan lain sebagainya gitu.
Istrinya pak Hakim kemudian menjelaskan kepada saya konsep
sekolah alam, dan saya tertarik untuk ikut menjadi bagian dari
sekolah ini.
P : Itu sekitar tahun berapa bu?
KS : Ehm, tahun 2016 mbak jadi saya sudah 4 tahun disini. Nah selain
tertarik dengan konsep yang ditawarkan sekolah ini, saya itu juga
suka dengan anak-anak mbak. Pas banget kan. Lagi butuh lowongan
pekerjaan, berhubungan dengan ngajar, ada anak-anak, dan ajaran
agama islam sangat dijunjung tinggi disini mbak. Gak Cuma belajar
materi atau tentang alam tapi sebisa mungkin dikaitkan dengan Sang
Pencipta yaitu Allah SWT.
P : Ow jadi ibu masuk kesini awalnya jadi guru ya bu. Lalu bagaimana
kemudian menjadi kepala sekolah bu?
KS : Saat itu kepala sekolah yang lama adalah pak Hakim sendiri mbak.
Nah karena beliau merasa tugasnya menjadi prinsipal itu tidak bisa
maksimal jika harus digabungkan dengan kepala sekolah, maka
diadakanlah musyawarah memilih kepala sekolah. Dari beberapa
kandidat, qodarullah saya yang terpilih mbak.
P : Untuk struktur kepemimpinan sekolah mungkin bisa dijelaskan di
sekolah Pelangi Alam seperti apa bu?
KS : Ehm sekolah ini memiliki pendiri sekaligus penanggung jawab
sekolah alam yah. Jadi gak Cuma MI tapi juga Paud dan TK yaitu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108
Pak Hakim selaku Prinsipal disini. Lalu Kepala sekolah disini saya
sendiri, dan ada 6 guru yang masing-masing memegang kelas 1
sampai dengan 6. Ow ya ada guru BK juga yaitu istri pak Hakim
yang bisa memberikan arahan dan motivasi kepada siswa maupun
orangtua siswa.
P : Kalau untuk sarana dan prasarana di sekolah ini bagaimana bu?
KS : Karena konsep sekolah ini kan sekolah alam ya mbak. Jadi ya
begini ini keadaanya. Satu lingkup sekolah pelangi alam ini terdiri
dari Paud, Tk dan MI. Nah jadi ada satu aula miliki Paud dan ada
satu aula untuk MI. Satu lapangan utama untuk semua warga sekolah
Pelangi alam. Kalau untuk ruang kelas tidak ada mbak. Jadi sini ada
satu saung, sau ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang
BK, satu perpustakaan. Sudah itu mbak, karena memang kami ingin
menggunakan konsep menyatu dengan alam jadi ya kebanyakan
kegiatan memang dilakukan diluar dengan observasi dan praktek
langsung. Mungkin setelah ini nanti sampean bisa keliling lihat
keadaan sekolah pelangi Alam mbak.
P : Lalu apakah lapangan ini cukup sebagai tempat peserta didik
menyalurkan bakat mereka misalkan saja peserta didik laki-laki yang
kebanyakan menyukai sepak bola atau futsal?
KS : Berkaitan dengan bakat dan minat dari peserta didik ya mbak.
Meskipun lapangan disini memang tidak cukup luas untuk mereka
mengembangkan bakat sepak bola ataupun futsal kami dari sekolah
telah memanggil pelatih untuk mereka lebih mahir dalam menekuni
bakat dan minatnya dan juga mencarikan lapangan futsal yang lebih
lluas agar peserta didik lebih bersemangat mengembangkan bakat
dan minatnya. Tentu tidak hanya futsal maupun sepak bola ya mbak.
Kemarin peserta didik kami juga alhamdulillah masuk lima besar
tingkat sekolah dasar di kota dalam kejuaraan catur. Memang belum
bisa menjadi juara satu, namun kami sudah cukup bangga dengan
paserta didik kami yang telah berjuang dalam perlombaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109
110
untuk menjadi a,b,c. tetapi biarlah anak memilih sendiri apa yang dia
mau, bakat seperti apa yang dia punya, dan kita sebagai orangtua
baik dirumah maupun di sekolah tugasnya mendukung dan
mengarahkan agar apa yang diingankan anak dan bakat yang dia
punya bisa berkembang. Jadi bukan dipaksa untuk memahami semua
materi sampai anak tersebut merasa terbebani, begitu mbak.
P : Mohon maaf bu, tadi ibu berkata jika peserta didik dibebaskan
dalam pembelajaran dengan alam agar merasa nyaman ketika
belajar. Nah dalam setiap evaluasi bersama dengan guru apakah
peserta didik merasa nyaman dalam pembelajaran menurut para guru
bu?
KS : Jadi mbak, setiap rapat evaluasi dengan para guru saya selalu
menekankan kepada guru untuk mampu menciptakan suasana yang
nyaman ketika belajar. Nah beberapa kali ketika saya melihat secara
langsung para guru mengajar saya melihat peserta didik merasa
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena mereka
sangat antusias ketika guru mengajar dengan memperhatikan dan
juga bertanya saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Yang
uniknya lagi mbak saya pernah tau ada peserta didik yang berebut
untuk menceritakan pengalaman mereka terkait dengan materi
pembelajaran yang telah dijelaskan oleh gurunya.
P : Wah sampai berebut ya bu, itu kok bisa antusias itu bagaimana bu
guru disini cara mengajarnya?
KS : Setiap rapat evaluasi saya selalu menginformasikan perkembangan
tekonolgi saat ini yang dapat digunakan oleh para guru sebagai salah
satu contoh media pembelajaran yang dapat dimodifikasi oleh para
guru dan dikaitkan dengan alam.
P : Wah kreatif sekali ya bu guru disini. Lalu sikap peserta didik disini
bagaimana bu dengan guru dan juga dengan temannya yang lain?
KS : alhamdulillah mbak, anak-anak itu sopan santun terhadap guru dan
juga orang yang lebih tua misalkan saja kakak kelas mereka atau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
112
itu lebih kepada belajar dapat dimana saja, dengan siapa saja, dan
kapan saja. Tidak harus digedung sekolah yang megah, didalam
kelas, pakai seragam, pakai buku pelajaran yang tebal. Tapi
pembelajaran yang asik, menyenangkan, dan membuat anak nyaman.
Tidak harus sama persis dengan yang ada dibuku atau apa yang
gurunya jelaskan namun sesuai dengan apa yang mereka lihat dan
apa yang mereka praktekkan. Itu jadinya malah meraka paham
dengan konsepnya lebih mendalam daripada harus belajar buku
didalm kelas yang terkesan mengekang begitu ya mbak.
P : Wah begitu ya bu, masyaAllah bagus sekali konsep sekolah alam
ini. Nah begini bu, penelitian saya berhubungan dengan IPA ya bu,
lalu kalau penerapan merdeka belajar sendiri dalam konteks Sains
atau Ipa bagaimana bu?
KS : Ya itu tadi sih mbak, karena memang sekolah alam yah jadi segala
kegiatan pembelajaran disekolah ini ada kaitannya dengan Ipa yah.
Seperti yang saya bilang tadi mbak, kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan observasi dan praktek secara langsung. Seperti materi
tentang tumbuhan hewan, seperti itu kan bisa dimasukkan lagi yah
dengan pembelajaran lainnya seperti matematika, agama, bahasa
indonesia. Disini itu pakai tematik mbak.
P : Wah pakai tematik ya bu, seperti sekolah umum lainnya. Lalu
dimasa pandemi seperti ini, apa kendalanya yang ibu tau mungkin
dari guru-guru mengenai kegiatan merdeka belajar sebelum dan
sesudah pandemi bu?
KS : Wah kalau saya tau secara umum yah mbak tidak mendetail
kendalanya apa nanti jenengan bisa tanya ke guru kelas masing-
masing. Jadi sebelum pandemi itu pas kita rapat gitu yah mungkin
untuk anak-anak kelas bawah kurang bisa berkonsentrasi saat guru
memberikan penjelasan yah. Mereka itu terlalu asik dengan
lingkungan mereka, misalkan nih disawah ya mbak, itu mereka
sudah sibuk dengan mainan tanah liat, pegang air, atau pad gitu. Jadi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
114
115
P : Baik bu, terimakasih atas informasi yang sudah ibu berikan. Setelah
ini saya langsung saja menemui beliau bertiga untuk membuat janji
begitu ya bu. Assalamu alaikum bu.
KS : oiya mbak silahkan. Waalaikum salam mbak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
117
118
119
120
121
122
P : Jadi di sekolah ini ada dua kurikulum pak? Kurikulum 2013 dan
kurikulum Alam?
PS : Iya, Jadi yah memadukan kedua kurikulum itu mbak. Karena ya itu
tadi sekolah alam memiliki kurikulumnya sendiri.
P : Ow yah pak. Lalu bagaimana kendala dalam pembelajaran selama
ini pak mungkin ada keluhan-keluhan dari guru disini karena setelah
saya baca-baca itu kan mungkin sekolah alam lebih ditekankan di
afektif dan psikomotor sedangkan di kognitif mungkin tidak terlalu.
Atau bagaimana pak? Apakah ketika dikelas 6 tidak kesulitan?
PS : Baik saya luruskan yah mbak. Jadi bukan kok tidak terlalu
ditonjolkan atau dipelajari yah. Semua disini balance dipelajari
semua baik kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketika afektif dan
psikomotor dapat berkembang dengan baik maka kognitifnya juga
mengikuti jadi kami tidak mengatakan bahwa tidak memberikan
materi kognitif ya. Materi pembelajaran yang berhubungan dengan
kognitif itu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan otak
anak. Jadi yang memang kita rasa tidak perlu atau tidak penting ya
kita hapus itu. Misalkan yah akar pangkat x apa yah pelajaran
matematika itu apa pentingnya. Paling 20 atau 30 tahun ke depan
yang dipakai anak anak itu ditambah, dikurang, dibagi, dikali kan
kitu yah. Untuk apa kita capek-capek belajar geometri, akar pangkat
toh tidak dimanfaatkan untuk kehidupan anak-anak ke depannya.
Maka dari itu yang kami berikan adalah kurikulum yang sesuai
dengan tahapan perkembangan otak anak. Jadi ya kita sesuaikan
P : Baik pak. Lalu bagaimana ketika UN di kelas 6?
PS : Ketika ujian UN bagaimana? Ya ada caranya mbak. Kita fokuskan
mana yang memang perlu diajarkan kepada anak-anak dan mana
yang perlu diselesaikan dan mana yang tidak perlu diselesaikan. Jadi
ada pengambilan sikap ya disini, kalau memang anak-anak merasa
keberatan belajar akar-akaran atau yang mbulet itu tadi ya kita tidak
akan memaksa, kita tidak akan preasure mereka. Tetapi kita berikan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
materi yang memang menjadi basic atau dasar dan diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti ya tadi tambah, kurang, bagi dan kali.
Dengan berbagai macam bentuk soal matematika yang beragam
misalnya soal cerita atau lainnya gak usah mikirin nanti gak bisa
mengerjakan bagaimana. Karena setiap anak itu memiliki bakat dan
minatnya masing-masing. Ada yang pinter dibidang matematika, ada
yang Bahasa, ada yang Olahraga. Gak perlulah kita khawatir kok gak
bisa ini, gak bisa itu. Insyaallah Allah memberikan setiap anak itu
keunikan masing-masing kok. Tapi kenapa disini kita malah tidak
mengakui keunikan itu begitu lo. Makanya di sekolah pelangi alam
kita akui itu. Tidak apa-apa kalau anak mungkin kurang di mata
pelajaran tertentu karena ya itu tadi anak itu unik punya bakat dan
minatnya masing-masing.
P : Lalu bagaimana tanggapan orangtua wali murid siswa disini bu?
PS : Ya disini ada sekolah orangtua. Dimana maksudnya adalah
memahamkan kepada orangtua bahwasannya gak perlu lah dipaksa
anak ibuk atau bapak harus jadi apa apa. Gak usah , kalau kita disini
prinsipnya kurikulum yang harusnya adaptif terhadap manusia,
nukan manusia yang adaptif terhadap kurikulum. Karena manusia itu
berkembang, kurikulumkan tidak tapi Rigid. Nah itu, toh belum
tentu kurikulumnya akn dipakai lagi. Sebelumnya ini berubah ya
sesuai dengan perkembangan teknolgi dan informasi. Anak-anak kan
tidak bisa tetap dimasa lalu, harus berkembang kan. Jadi sekarang
terbukti yah bisa belajar jarak jauh, belajar dimana saja, belajar
kapan saja. Itu sekolah alam banget loh, yang dulu gak diakui
ternyata nular tuh konsep sekolah alam di dunia pendidikan. Jadi kita
belajar itu gak melulu diskeolah, gak harus pakai seragam, toh
sekarang sekolah juga gak pakai seragam kan? apa hubungannya
seragam dengan kepandaian atau kecerdasan seseorang? Coba deh
diteliti...gak ada itu. Jadi begitu prinsip kita di sekolah alam. Karena
anak-anak itu sangat unik dan istimewa mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124
P : Nah dengan prinsip sekolah alam yang seperti itu pak, lalu
bagaimana sikap peserta didik kepada guru dan orang-orang yang
lebih tua selama di sekolah pak?
PS : Alhamdulillah peserta didik sangat menghargai gurunya mbak,
sopan santun saat berbicara maupun bersikap. Mungkin kalau mbak
pernah dengar ada yang bilang kok ora sopan karo gurune koyo karo
kancane dewe wae. Nah itu tidak berlaku bagi peserta didik disini
mbak. Mereka benar-benar tau adab kepada gurunya dan sebagai
orangtua mereka di sekolah. Mereka itu kalau ada gurunya baru
datang itu lari mendekat trus cium tangan. Kadang barang-barang
gurunya dibawakan ke kantor gitu mbak.
P : alhamdulilah ya pak anak-anak menerapkan sikap sopan dan santun
kepada gurunya. Lalu bagaimana dengan sesama temannya pak?
PS : Itu lebih baik lagi mbak. Jadi kami disini itu sudah seperti keluarga
sendiri mbak. Begitu juga dengan anak-anak yang selalu tolong
menolong. Kalau ada kegiatan praktik apa gitu ya mbak diluar kan
kadang saya juga lihat meskipun bukan kelompoknya gitu anak-anak
masih mau bantu temennya kelompok lain yang kesulitan. Trus kerja
bakti bareng-bareng setelah praktik di luar kelas padahal ya tidak ada
yang meminta mereka. Gak pernah saya dengar ada laporan kalau
peserta didik disini bertengkar sama temannya. Semua dianggap
sama tanpa membeda-bedakan.
P : Termasuk anak-anak yang mudah beradaptasi juga ya pak karena
semua temannya dianggap sama tanpa membeda-bedakan. Lalu
menurut bapak apakah peserta didik merasa nyaman saat mengikuti
proses pembelajaran seperti mau bertanya kepada gurunya,
memperhatikan penjelasan guru seperti itu pak?
PS : Saat saya memantau pembelajaran di luar kelas itu ya mbak,
menurut saya mereka itu memperhatikan penjelasan dari gurunya.
Saat gurunya menjelaskan sudah ada beberapa siswa yang bertanya.
Trus ya mbak anak-anak itu pandai sekali membuat cerita kalau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125
126
127
128
P : Tentang Merdeka Belajar bu, yang saat ini sedang dicetuskan oleh
Bapak Mentri.
WK : Oke baiklah mbak, silahkan.
P : Mohon maaf bu, ibu wali kelas IV nggih. Namanya siapa bu?
WK : Iya saya wali kelas IV disini. Nama saya Bu Nuryani, panggil saja
bu Yani.
P : Baiklah Bu Yani. Bu Yani mulai kerja disini sejak tahun berapa bu?
WE : Sejak 28 Agustus 2019. Itu setelah saya lulus kuliah s-1 lalu
langsung melamar disini mbak. Awalnya saya ngajar kelas 1 mbak.
Lalu mulai tahun ajaran baru ini saya mendapat amanat untuk
mengajar kelas IV.
P : Wah, berarti adik tingkat saya ya bu, hehe. Saya ini 2018 loh
lulusnya.
WE : Loalah, iya mbak sampean kakak tingkatku berarti ya hehe.
P : Iya, hehe. Jadi begini mbak, saya manggilnya mbak saja ya hehe.
penelitian saya tentang IPA karena mengambil konsentrasi IPA.
Setahu saya ya mbak, di sekolah umum itu IPA lebih diperdalam di
kelas atas. Kalau disini yang memang sekolah alam pastinya banyak
berhubungan IPA ya, bagaimana untuk mata pelajaran IPA mbak?
WE : Kalau disini IPA sama semua setiap jenjang pendidikan mbak, baik
kelas atas maupun kelas bawah. Jadi sejak kelas 1 sudah ada IPA nya
karena model pembelajaran kami itu Spider Webbed. Seperti tematik
itu dengan memadukan seluruh mapel. Misal kita mempelajari
tumbuhan, itu IPA harus masuk, bahasa Indonesia harus masuk,
matematika harus masuk juga, IPS harus masuk semuanya masuk.
Jadi satu tema memuat banyak mapel.
P : Lalu apakah proporsi pemberian mapel IPA disetiap jenjang kelas
itu sama, atau lebih diperdalam dikelas atas?
WE : Disini sama mbak semuanya. Jadi kalau misalkan dirasa bisa
dimasukkan kedalam pembelajaran melalui spider webbed tadi ya
digabungkan dengan mata pelajaran yang lain. Tapi kalau tidak yah,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
130
P : seperti itu ya bu. Lalu peka terhadap gurunya itu seperti apa bu?
WE : Peserta didik disini sopan santun sekali kepada bapak ibu guru
mbak. Gak pernah ngomong kasar atau pakai nada tinggi dan benar-
benar hormat kepada gurunya tidak menyepelekan begitu. Dulu
sebelum corona datang, biasanya anak-anak itu selau cium tangan
bapak ibu guru trus bantu-bantu mbak seperti membawakan modul
ke saung, membagikan modul, menghapuskan papan tulis yang
semua dilakukan atas kesadaran mereka masing-masing dan tanpa
pamrih apalagi mengharapkan imbalan seperti nilai yang tinggi.
P : Lalu untuk bakat dan minat bu. Tentunya dengan prinsip sekolah
alam yang seperti ini, apakah sekolah menfasilitasi bakat dan minat
dari peserta didik.
WE : ow tentu iya mbak. Sekolah berupaya untuk membuat siswa
minimal nantinya keluar dari sekolah ini sudah yakin dengan bakat
dan minat mereka yang harus diasah lebih giat lagi. Ya meskipun
tidak maksimal mbak contohnya futsal atau sepak bola ya harusnya
membutuhkan lapangan yang luas dan juga pelatih yang mempuni
sehingga pihak sekolah memilih mencarikan pelatih dan sewa tempat
latihan. Namun berbeda dengan bakat lainnya seperti menari renang,
itu sekolah belum mampu memfasilitasi apalagi membutuhkan biaya
yang tidak sedikit mbak.
P : Jadi gak semua bakat dan minat yang difasilitasi ya bu. Lalu
bagaimana cara guru menemukan bakat dan kinat dari para
siswanya?
WE : Sebagai guru yang selama di sekolah bersama peserta didik, bakat
dan minat itu dapat saya ketahui dari kebiasaan dan hal yang disukai
oleh peseta didik. Misalkan saja ada anak yang sukanya menyanyi.
Saya akan melihat dan menilai bagaimana dengan suaranya anak
tersebut. Wah ternyata bagus ya mbak suaranya itu akan saya
motivasi untuk terus berlatih dan m encoba lagu lagu dengan genre
yang berbeda. Saya juga memberikan saran kepada orangtua
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131
mengenai bakat dan minat dari peseta didik ini yang mana bisa
dikembangkan dengan les vokal dan sebagainya.
P : Begitu ya mbak, lalu pembelajaran sebelum pandemi dan sesudah
pandemi seperti apa mbak perbedaannya?
WE : Perbedaannya kalau sebelum pandemi ya kita belajar secara
langsung mbak. Observasi langsung. Kalau selama pandemi gimana
ya, kita kasih panduan, kita kasih arahan menggunakan modul
karena kan posisinya belajar dari rumah kan. Jadi selain modul
penyampaiannya juga pakai video. Ya mereka belajarnya pakai
modul dan video lalu juga praktek dirumah. Karena kita ini basicnya,
kalau sekolah umumkan semua pakai buku ya. Kalau disini segala
sesuatu dalma pembelajaran itu dilakukan secara langsung. Misalnya
benda cair, air itu seperti apa sih. Kalau sekolah umum kebanyakan
mereka kan panduannya hanya buku jadi anak itu belajar semi
abstrak gitu. Kalau disini anak ya lihat seperti apa sih air, memegang
juga lebih ke konkrit sih.
P : Ow ya mbak. Lalu sebelum pandemi kan praktek langsung
disekolah. Sedangkan pandemi ini anak praktek dirumah dengan
orangtua. Kendalanya saat pembelajaran dimasa pandemi ini apa
mbak?
WE : Saat pandemi seperti ini kalau dari segi orangtuanya itu mungkin
pas jam jam kerjanya ya mbak kan pagi gitu. Jadi orangtua bisanya
mendampingi anak saat sore atau malam hari. kalau dari segi anak
mungkin anak-anak banyak yang mood-moodan gitu mbak. Jadi gak
selalu pagi itu dipakai buat belajar jadi ya kadang siang atau sore
atau malam ngikuti jadwal orangtuanya.
P : Menurut anda ya mbak, saat pandemi seperti ini apakah sekolah ini
tetap memiliki pembeda yang khas dalam pembelajaranya?
Mengingat sekolah umum juga melakukan pembelajaran dirumah
masing-masing sesuai dengan cara mereka belajar?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132
133
134
WE : Gak tentu. Jadi kita misalkan saya longgarnya hari rabu, tapi
mereka gak bisa longgarnya hari kamis. Jadi ya ngikut dengan
jadwal mereka saja sih mbak fleksibel. Pokoknya yang smaa- sama
longgar begitu. Karena kita an gak tau kesibukannya masing-masing
seperti apa.
P : Jadi ya mbak untuk tugas itu diberikan dengan menggunkan modul
itu tadi. Nah untuk pengecekan tugas atau buktinya dengan foto,
video dan video call. Lalu setiap hari senin melakukan wawancara
dengan orangtua siswa, begitu ya bu??
WE : Iya mbak, tapi setiap senin itu terkadang siswa juga ikut orangtua
kesini. Jadi ya sekalian kita wawancara juga dengan siswanya gak
hanya orangtuanya. Tapi gak semua kok mbak, hanya sebagian saja
yang sering ikut kesini. Biasanya anak-anak yang lagi kangen banget
gitu sekolahan.
P : Lalu kalau untuk pembuatan modul itu acuannya dari mana?
Bukukah atau seperti apa itu mbak?
WE : Acuannya benang merah. Jadi indikator apa yah, misalkan kelas 4
jadi tetap hampir sama kayak sekolah apada umumnya sih mbak.
P : Jadi benang merah itu maksudnya seperti apa bu? kurikulum 2013
begitu?
WE : Iya sama. Kurikulum 2013 tetapi lebih dimampatkan begitu, lebih
disederhanakan. Kan kalau kurikulum 2013 kan melebar gitu yah.
Nah disini lebih disederhanakan. Jadi lebih mudah memahamainya
P : Berarti pengambilan benang merah itu sesuai dengan gurunya?
WE : Membaginya semester satu atau dua begitu?
P : Bukan mbak, jadikan masing-masing guru punya pemikiran nih
dijabarkan seperti ini. Atau seperti itu. Nah itu bagaimana benang
merahnya semua jenjang sama atau tergantung gur masing-masing?
WE : Owh itu. Itu sudah disamakan. Disamakan dari sekolah kalau
benang merahnya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135
136
P : Lalu penentuan jumlah soal yang diberikan setiap modul itu berapa
begitu darimana bu?
WE : Owalah itu, jadi setiap minggu anak mendapatkan 1 modul dengan
jumlah 5 sampai 6 lembar. Tetapi ada yang Matematikanya 2
lembar, atau IPA nya yang dua lembar. Jadi tergantung kebutuhan
saja sih dan tentunya disesuaikan dengan subtema itu per pekannya
P : Disini pakai kurikulum 2013 saja atau ada lagi mbak...kan MI yah?
WE : Ehm ya itu saja apa ada lagi yah. Hem, ya k13 dan 4 pilar itu,
bisnis, berfikir logis, kepemimpinan, dan akhlak. Itu kurikulum
sekolah alam secara umum. Jadi seluruh indoensia untuk sekolah
alamnya pakai kurikulum yang sama.
P : Bu, kemarin kepala sekolah bilang masalah expo itu diakan setiap
akhir semester. Lalu dimasa pandemi ini bagaimana dengan expo
nya?
WE : Untuk expo diakhir 2019 itu masih dilaksanakan mbak. Tetapi
selama pandemi ini belum ada agenda untuk itu mbak. Kalau hari-
hari biasa begini yah anak-anak ada outing class kemana gitu.
Mengunjungi usaha batik, tempe, atau dokter mata dulu juga pernah.
Tetapi selama pandemi ini masih belum ada agenda lagi untuk
semua kegiatan itu.
P : Tempat yang paling sering untuk outing class mana saja mbak?
WE : Ya itu tadi, tempa batik, PMI, pengusaha tempe, dokter mata,
tambak ikan begitu.
P : Iya bu, lalu untuk kelas 4 sendiri materi IPA nya apa saja mbak?
WE : Sekarang ini mau menginjak ke tumbuhan-tumbuhan. Klasifikasi
tentang penggolongan tumbuhan-tumbuhan itu. Kemarin udah
kebutuhan asupan makanan manusia kayak karbohidrat, vitamin.
Kalau sekarang ini tumbuhan ini.
P : Jadi setiap modul pasti benar-benar balance ya mbak antara satu
mapel dengan mapel lain. Tidak ada salah satu mapel yang menonjol
begitu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137
WE : Tidak ada mbak. Karena kita pakai spider webbed tadi jadi
semuanya mapel dijadikan satu ke dalam modul tidak ada salah satu
mapel yang menonjol.
P : Trus kalau praktek secara langsung ketika sebelum pandemi,
kendalanya apa?
WE : Jadi kalau saya kadang mengkondisikan anak sih. Karena kan
karekter anak memang berbeda-beda. Jadi kalau kita sedang fokus
disatu ini karena giliran kan. Dan yang lainnya biasanya main atau
bisa juga lihat kelas lainnya yang sedang pembelajaran juga.
P : Trus apa yang dilakukan oleh gurunya?
WE : Jadi biasanya saya memberinya tugas tambahan begitu, agar dia
bisa fokus lagi. Tidak kemana-mana lagi fokusnya. Soalnya
kadangnya pamit kemana gitu eh jadinya malah belok kemana gak
sesuai sama pamitnya gitu.
P : Kalau kegiatan sehari-hari bu, sebelum pandemi itu seprti apa
mbak?
WE : Sebelum pandemi itu, pagi ada kegiatan pagi pertama bersih
lingkungan. Nanti dijadwal ada yang membersihkan dalam ada yang
membersihkan luar. setelah bersih lingkungan ada jurnal, tahfid, trus
fonik baghdadi.
P : Jurnal maksudnya gimana mbak?
WE : Jurnal itu kegiatan seperti keterampilan bagi anak-anak. Bisa
menggambar atau bercerita.
P : Kalau fonik bahgdadi itu apa mbak?
WE : Fonik baghdadi itu salah satu metode mengaji mbak. Kan ada
banyak yah metode mengaji, nah kalau disini pakainya itu
metodenya Fonik baghdadi itu. Jadi anak itu tidak hanya melafalkan
huruf tetapi juga belajar bentuk hurufnya. Misalkan ta yah itu berasal
dari huruf ta’ dengan fathah gitu. Anak itu diajarkan untuk mengeja,
mengucapkan, dan menulis. Jadi di Fonik Baghdadi itu lengkap ya
mengeja, menulis, membaca. Kalau ditempat lain itukan kebanyak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
138
139
140
141
142
yah sesuai dengan KD nya itu baru kita berikan materi sendiri tidak
digabung dengan materi pelajaran lainnya.
P : Ketika pembelajaran berlangsung apakah ada peserta didik yang
bertanya bu? Lalu berhubungan dengan materi atau tanya yang
lainnya bu?
WL : Ya pasti ada yang tanya mbak dan mereka bertanya sesuai dengan
materi. Malah kadang karena mereka itu kreatif yah mungkin mereka
memiliki pertsnyaan lainnya yang serupa dengan materi yang saya
jelaskan. Misalkan saja saya menjelaskan materi tentang banjir, nanti
mereka tanya tehtang tanah longsor, tsunami dan lainnya yang masih
ada hubungannya dengan bencana alam mbak.
P : Nah bagaimana sikap mereka bu saat bu guru meminta mereka
menceritakan pengalamannya terkait dengan materi pelajaran ?
WL : Mereka senang kalau diminta bercerita mbak karena memang
masih usia mereka yang ingin sekali didengar yah dan mencari
perhatian. Terkadang ceritanya itu seperti dibuat-buat bukan dari
pengalamannya langsung karena yaitu tadi pengen cerita panjang
dan didengarkan orang lain.
P : Lucu juga ya bu sudah pandai mengarang cerita. Lalu bu selama bu
guru mengajar yah bagaimana sikap peserta didik dengan temannya
saat mengalami kesulitan? Misalkan saja gak bawa pensil atau
kebingungan dalam mengerjakan tugas praktikum seperti itu.
WL : Sikapnya ya langsung dibantu mbak. Apalagi anak anak itu jiwa
pertemannanya sangat erat yah. Jadi kalau ada temannya yang
kesulitan misalkan seperti tadi buku gambarnya ketinggalan, itu
teman lainnya tanpa diminta menyobek buku gambarnya sendiri
tanpa diminta dan diberikan ke temannya yang gak bawa tadi.
Sampai begitu lo mbak.
P : Wah sampai begitu ya bu,? Misalkan saja bu guru mencoba
membuat kelompok praktikum yang baru di setiap kegiatan nya
apakah peserta didik mersa kesulitan untuk beradaptasi bu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
143
144
WE : Kalau untuk menemukan bakat dan minat peserta didik itu kita bisa
lihat keseharian mereka ya mbak. Misalkan suka gambar pasti dia
punya banyak gambar yang bagus- bagus atau kadang saat guru
menjelaskan dia fokusnya malah gambar gitu mbak. Atau
memnyanyi biasanya dia selalu menyanyi sepanjang waktu. Sebagai
guru kita harus peka dengan bakat dan minat peseta didik mbak,
selanjutnya setelah ditemukan kita motivasi mereka untuk terus
berlatih dan mengasah kemampuan mereka dengan ahlinya seperti
mengikuti les atau memanggil guru khusus ke rumah.
P : Lalu begini bu, dari hasil wawancara saya dengan bu Afif dan Pak
Hakim yang setuju bahwa sekolah ini sudah menerapkan merdeka
belajar seperti yang tengah digaungkan oleh bapak mentri
pendidikan. Bagaimana menurut Bu Tisam? Lalu seperti apa sih bu
implementasinya dalam pembelajaran sebelum dan saat pandemi
ini?
WL : Saya juga sangat setuju mbak, bahwa sekolah alam yah ini
sekolah alam secara umum itu memang sudah menerapkan
merdeka belajar. Kan belajar itu memang dapat dilakukan dimana
saja dan kapan saja. Terbukti dengan adanya pandemi ini hampir
seluruh dunia menerapkan hal yang sama karena anak-anak belajar
dirumah kapan saja waktunya dan dimana saja anak-anak
mengerjakan tugasnya. Sekolah pengali alam ini kan sekolah yang
ramah anak, ramah otak, dan ramah lingkungan ya mbak. Jadi
kalau untuk proses pembelajaran yang lebih mendalam ke materi
itu dilakukan dengan observasi dan praktek langsung. Misalkan yah
mbak tumbuhan. Anak-anak disekolah ini tau tumbuhan itu ya
secara langsung. Bukan dari buku atau dari ceramah gurunya.
Anak-anak kita ajak berkeling disekitar sekolah ada sawah, kebun,
nah disitu anak-anak belajar mbak. Seperti apa sih tumbuhan, ow
jadi ini to tumbuhan, ada daunnya, buahnya, bunganya. Ow ada
daun hijau, ada juga merah, ada kuning. Buah itu untuk apa sih?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
145
146
WL : Owh iya IPA yah sampai lupa, kan tematik nih mbak, jadi ya
kalau disini tuh sama gitu sih mbak gak ada yang menonjol. Tapi
karena menag tema besarnya survival life mungkin kalau cara-cara
bertahan hidup ini lebih ke prokes dan makanan sehat jadi mungkin
ini cocok dengan IPA yng mbak maksud. Nah kemarin tuh saya
baru ngasih modul yang survival life pertama isinya itu kalau IPA
menanam tanaman mbak. Nah disitu saya minta anak-anak untuk
mengisi sendri alat dan bahan untuk menanam yah. Kalau untuk
matematikanya saya biasanya minta anak-anak menimbang nih
berapa kg berat tanah yang dibutuhkan untuk menanam tanaman
dalam satu pot atau bisa juga volume air yang mereka siramkan ke
tanaman setiap hari. nah tanamannya ini biasanya saya minta yang
tanaman obat-obatan mbak seperti jahe, kunyit, kencur, dan lain
lain. Nah nanti dihari ke tujuh atau ahari terakhir itu saya minta
untuk membuat laporan penelitian hasil perkembangan tanaman
kan ini masuk di bahasa indoensia yah lalu saya minta juga praktek
membuat minuman atau makanan yang menggunakan tanaman
obat tadi yang berkhasiat untuk tubuh dan bisa dikonsumsi selama
pandemi untuk meningkatkan kekebalan tubuh nah iini sudah IPS
mbak masuknya untuk kegiatan produksi dan konsumsi. Seperti itu
mbak gambarannya setiap minggu untuk proses pembelajarannya
dan kami memantau anak setiap hari melalui Whatshapp bisa chat
grup, video call, dan kami juga mengirimkan video pengantar dari
kami sendiri agar siswa tidak kebingungan dalam mengerjakan
modul dan bisa lebih paham dengan materi yang kami berikan.
P : Lalu apa kendala sebelum dan saat pandemi ini bu?
WL : Jadi ya mbak kalau saya apa yah untuk kendala sih tidak ada
kalau sebelum pandemi apa yah. Selama praktek dan observasi
anak-anak merasa senang dan bisa untuk mengerjakannya. Tapi
memang ada beberapa yang harus tetap diarahkan begitu yah
kadang masih belum percaya diri. Kalau untuk kendala dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
147
148
WL : Walaikumsalam mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
149
150
151
152
153
WN : meskipun sudah kelas enam ya mbak tapi memang ada satu siswa
yang sedikit sulit jika harus mengerjakan tugas kelompok tidak
dengan teman dekatnya. Apalagi ketika waktu istirahat berlangsung
begitu dia hanya mau bermain dan berkumpul dengan temannya itu
saja tidak dengan teman alinnya. Akhirnya saya dekati, saya ajak
ngobrol sedikit demi sedikit saya jelaskan bahwa tidak boleh
membeda-bedakan teman. Semua teman sama, sama cantinya, sama
gantengnya, sama baiknya, sama pintarnya. Jika tidak bisa belajar
unutuk beradaptasi dengan teman lainnya maka akan kesulitan
dikemudian hari jika berpisah dan beda sekolah dengan teman
dekatnya. Semenjak hari itu lambat laun anak ini sudah mulai
berubah mbak, sudah nymana jika saya bentuk kelompok baru
meskipun dia tidak bersama teman dekatnya.
P : Jadi awalnya sedikit sulit beradaptasi karena bukan teman dekatnya
ya pak. Lalu bagaimana sikap peserta didik terhadap gurunya pak?
WN : Kalau anak-anak disini alhamdulillah sikapnya sopan santun
terhadap gurunya mbak. Mereka paham betul bagaimana harus
bersikap kepada guru dengan berbicara dengan bahasa yang halus
tidak kasar dan seenaknya sendiri dengan gurunya. Kami di sekolah
itu sudah seperti keluarga sendiri mbak, apalagi kelas enam yang
memnag lebih paham bagaimana harus bersikap ketika gurunya akan
melakukan kegiatan praktikum anak-anak itu menawarkan bantuan
malah untuk menyiapkan peralatan parktikum, membagikan modul,
membantu merapikan buku-buku diperpustakaan seperti itu mbak.
P : Lalu untuk bakat dan minat pak. Tentunya dengan prinsip sekolah
alam yang seperti ini, apakah sekolah menfasilitasi bakat dan minat
dari peserta didik pak?
WN : Sebenarnya kami memfasilitasi bakat dan minat dari para peserta
didik mbak hanya saja karena keterbatasan sarana dan prasarana
serta dana jadi ya hanya sebgain kecil saja mbak. Seperti futsal yah
itu kami mendatangkan pelatih dan juga tempat latihanya karena di
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
154
P : Jadi gak semua bakat dan minat yang difasilitasi ya pak. Lalu
bagaimana cara guru menemukan bakat dan minat dari peserta didik?
WN : Ya dari kegiatan mereka sehari-hari disekolah mbak. Misalkan ada
peserta didik yang sukanya dance yah kan sekarang sedang naik
daun itu dance K-Pop kita lihat cara dia menari apakah hanya minat
saja atau memang ada bakat dari gerakan gerakan yang dia lakukan
itu kan kelihatan mbak. Ada juga yang sukanya matematika setiap
ulangan dengan model soal seperti apapun selalu menadpatkan nilai
yang sempurna. Kita sebagai guru sudah bisa mengeti wah berarti
anak ini punya bakat menari, atau bakatnya dalam hal akademik
lomba MIPA misalkan. Ya kita motivasi agar peserta didik terus
menerus mengasah kemapuannya dan mengikuti les atau
mendatangkan guru kusus ke rumah agar bakat dan minat mereka
dapat dikembangkan dengan baik.
P : Lalu pak dengan sistem pembelajaran yang seperti ini, apakah sama
dengan merdeka belajar yang sedang dilaksanakan oleh bapak mentri
pendidikan?
WN : Ehm kalau sama gimana yah mbak, saya juga belum tau terlalu
mendalam apakah sama atau tidaknya secara aturannya yah tapi
kalau secara umum yang merdeka belajar itu ya. Disini anak itu
dibebaskan loh mbak, seragam bebas, mau belajar juga bebas.
Maksudnya mereka memberikan jawaban atas apa yang sudah
mereka lakukan dalam bentuk observasi dan praktek tadi. Bukan kok
kata gurunya, harus ngikut gurunya. Dan merdeka belajar itu kan
lebih ke arah belajar bisa dimana saja dan kapan saja yah. Disini juga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
155
156
157
158
Wong belum tentu kan materi itu dipakai anak-anak kelak kalau
sudah dewasa. Jadi ya fokus soal-soal tapi tetap memerdekakan
mereka tidak dibuat berat, ribet begitu pokoknya anak-anak merasa
nyaman dalam belajar. Karna terbiasa praktek dan harus fokus untuk
mngerjakan soal-soal mbak.
P : Begitu ya pak. Baik pak terimakasih untuk informasinya. Assalamu
alaikum
WN : Walaikumsalam mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
159
Lampiran 9
160
161
162
163
164
165
166
Lampiran 10
Ringkasan Data
Peserta didik memperhatikan dengan seksama penjelasan dari guru dengan
mau bertanya kepada guru saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam
proses pembelajaran, peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi
pembelajaran. Ketika guru meminta unutuk menceritakan pengalaman yang
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan guru peserta didik sangat
antusias dalam bercerita
167
168
169
Lampiran 12
DOKUMENTASI
170
171
172
Lampiran 16
173
174
Guru membantu peserta didik dalam menemukan bakat dan minatnya tanpa
paksaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
175
Lampiran 17
Modul Pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
176
Lampiran 18
Tugas Siswa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
177