Mutualisme: Parasitisme:
Hewan laboratorium/pengujian Hama pertanian/perkebunan
Hewan ternak (pakan ular, dll.) Hama peternakan/perikanan
Hewan peliharaan/kesayangan Hama kehutanan/lingkungan
Hewan dilindungi/konservasi Hama permukiman/kesehatan
Relief Candi Borobudur Abad 9 yang menunjukkan hubungan manusia,
tikus, anjing, dan tanaman padi
Kelas Mamalia (5000 spesies)
Ordo Rodentia 40% (2000 spesies)
Tikus di Indonesia (150-200 spesies)
Ordo Rodentia Sembilan spesies menjadi hama
(Ordo INSECTIVORA
Pemakan Insekta)
Rentokil
Kompetitor Ektoparasit
(tikus lain) (pinjal/insekta,
tungau, caplak)
iucngisd.org
Electric Trap
Glue Trap = Sticky Trap
Multiple Live Trap
Swastiko Priyambodo IPB
PREDATOR
TIKUS
PREDATOR
Letak pintu rubuha di Kecamatan Compreng, Subang Skripsi Faska Sitorus S1 IPB (2023)
Bentuk dan letak pintu rubuha di Kecamatan Guntur, Demak (a) rubuha pintu samping
(b) rubuha pintu tunggal (c) rubuha dengan empat pintu Skripsi Rafika Putri S1 IPB (2023)
PAGUPON (RUBUHA)
Pagupon (a) kaki 3 besi; (b) pagupon kaki 2 bambu; (c) pagupon kaki 1 besi; (d) pagupon kaki 1 bambu;
dan (e) pagupon menggunakan pohon di Jember (Tesis Ferril Muhammad Nur S2 PHT IPB, 2023)
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN Tyto alba
A. FAKTOR EKOLOGI/Keefektivan Pengendalian
1. Saat pemasangan rubuha di lapangan (timing)
2. Lokasi pemasangan dan jumlah rubuha di lapangan (placing)
3. Pemeliharaan T. alba dan rubuha di lapangan (technical maintenance)
4. Jumlah tikus yang dimangsa oleh T. alba (predation)
B. FAKTOR EKONOMI/Biaya dan Produksi Padi
1. Jenis, ukuran, dan jumlah rubuha, tiang, dan pondasi (house, pole, foundation)
2. Jumlah rubuha per luasan area (number/Ha)
3. Jarak antar rubuha (interval)
4. Nilai keekonomian (B/C Ratio)
C. FAKTOR SOSIAL/Kemasyarakatan
1. Peran serta dan tanggungjawab petani, masyarakat, dan staf pertanian
(participation and responsibility)
2. Keberlangsungan/kontinyuitas (continuity)
3. Pemeliharaan TBS di lapangan (social maintenance)
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN Tyto alba
B. FAKTOR EKONOMI/Biaya dan Produksi Padi
1. Jenis, ukuran, dan jumlah rubuha, tiang, dan pondasi (house, pole, foundation)
Ukuran ideal: 60 cm x 40 cm x 60 cm
Bahan rubuha: Asbes, papan, tripleks, cor
Posisi pintu: Arah Utara atau Selatan
Jumlah pintu per rubuha: 1
Bahan tiang: Bambu, kayu, paralon, besi, baja ringan, beton
Tinggi tiang: 4 m s/d 5 m (< 4 m = gangguan atau > 5 m = angin)
Pondasi rubuha: Langsung ditancapkan, pondasi cakar ayam
2. Jumlah rubuha per luasan area (number/Ha)
Sawah: 1 rubuha/5 Ha (ukuran 250 m x 200 m)
Sawit: 1 rubuha/25 Ha (ukuran 500 m x 500 m)
3. Jarak antar rubuha (interval)
200 m s/d 250 m
4. Nilai keekonomian (B/C Ratio)
Awal penerapan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun
ANALISIS PENGENDALIAN HAYATI
(Predator pada Habitat Persawahan)
Perilaku tikus makan tanaman padi secara tersembunyi di pangkal batang, sehingga kurang
terpantau oleh Tyto alba dari udara, beda dengan tikus di sawit yang makan buah sawit dalam
kondisi terbuka
Populasi predator di sawah cenderung diganggu oleh manusia yang tidak bertanggungjawab
untuk diburu/dibunuh atau ditangkap dan dijual karena bernilai jual tinggi, seekor Tyto alba bisa
berharga 1 juta rupiah di pasar burung gelap di Jakarta
Populasi tikus sawah cenderung naik dan turun secara drastis dan tidak seperti di habitat sawit
yang cenderung konstan, sehingga saat naik tinggi maka predator tidak mampu menekannya,
tetapi saat turun maka predator akan kekurangan mangsa
Musuh alami (predator tikus) cenderung bersifat pemangsa umum atau tidak spesifik sehingga
jika populasi tikus sawah menurun drastis maka predator ini akan memangsa hewan lain (ikan,
katak, ular, kadal, burung pipit/bondol, mamalia lain di sawah) termasuk hewan ternak (ayam,
bebek, itik, unggas lainnya). Tyto alba jadi hama burung walet
PATOGEN
Protozoa
Sarcocystis singaporensis
Sudah diterapkan untuk mengendalikan tikus pohon
pada perkebunan sawit