Prusdianto
Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar
prusdianto@yahoo.com
ABSTRAK
Sekolah yang menawarkan mata pelajaran seni teater untuk dijadikan mata pelajaran
kesenian, akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk bisa berhubungan dengan masyarakat.
Siswa tidak saja merasa memiliki kaitan dengan sekolah, masyarakat dan bangsa, akan tetapi ikut
merasakan diri sebagai bagian dari peradaban. Perkembangan siswa berada dalam sebuah keterlibatan
sosial (rasa kebersamaan, rasa keikutsertaan, rasa ikut memiliki, rasa kemanusiaan). Sekolah sebagai
sebuah sistem adalah mencakup beberapa komponen, dimana masing-masing komponen terdiri atas
beberapa faktor. Antara satu dengan lainnya saling terkait sehingga membentuk sebuah sistem.
Komponen – komponen dari sistem sekolah terdiri dari masukan (input), proses (process), keluaran
langsung (output) dan keluaran tidak langsung (outcome). Seni teater dalam pelajaran seni budaya
merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap penyajian pertunjukan dan alat pendidikan. Selain itu
teater juga merupakan sarana untuk membentuk; (a) pengertian siswa terhadap diri sendiri maupun
orang lain, (b) kekuatan penafsiran diri, (c) kepercayaan terhadap dirinya sendiri, dan (d) kesadaran
bekerja sama dengan kelompok besar yang terdiri dari pribadi-pribadi dalam melaksanakan produksi
sebuah pertunjukan. Seorang pendidik yang telah memahami maksud dan tujuan pengajaran,
diharapkan dapat melaksanakannya dengan mudah. Menjadi sebuah tantangan, bahwa di sini juga
dituntut kraetifitas guru untuk membuat umpan-umpan baru, segar, dan tidak membosankan bagi
anak, sehingga dengan demikian, akan diperoleh umpan balik yang segar dan orisional pula.
ABSTRACT
Schools that offer theater arts subjects to serve as subjects of art, will provide an opportunity for
students to get in touch with the community. Students do not just feel has nothing to do with schools,
communities and nations, but to feel themselves as a part of civilization. The development of the students
are in a social engagement (sense of community, a sense of participation, sense of belonging, a sense of
humanity). School as a system is includes several components, where each component consists of several
factors. With one another interconnected to form a system. Component - a component of the school system
consists of inputs (input), process (process), direct output (output) and indirect output (outcome). Theater
arts in art class culture is a form of appreciation for the presentation of performances and educational tools.
Besides the theater is also a means to shape; (A) student understanding of self and others, (b) the power of
interpretation of self, (c) confidence in himself, and
(d) awareness in collaboration with a large group consisting of persons in carrying out the production
of a show. An educator who has understood the intent and purpose of teaching, is expected to carry it
out easily. Be a challenge, that here also demanded kraetifitas teachers to make the bait-new, fresh,
and not boring for the child, and thus, will be obtained fresh feedback and orisional anyway.
27
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
tepat guna kepada siswa, seperti; mendapatkan hakikatnya, seni teater sudah menjadi bagian
keterampilan menggunakan bahasa lisan, dari kurikulum pengajaran seni budaya di
mengembangkan kepribadian yang baik dan sekolah. Melalui tulisan sederhana ini akan
mantap, belajar bekerja sama dengan orang mencoba menjelaskan beberapa permasalahan
lain, menemukan kebenaran, mengembangkan secara teoritis yang dihadapkan dalam
kemampuan mengutarakan pikiran, dan mengajarkan seni teater serta alternatif pola
mengembangkan apresiasi estetik serta konsep pengajaran seni teater di sekolah.
budaya.
Sungguhpun kebutuhan akan kepuasan Tujuan
terhadap hal-hal tersebut di atas mungkin juga
dapat ditemukan dalam disiplin ilmu yang lain a. Untuk mengetahui permasalahan yang
ataukah disiplin kesenian yang lain, akan dihadapi dalam pengajaran seni teater di
tetapi harus diingat bahwa dalam hal-hal sekolah.
tertentu secara spesifik hanya dapat diperoleh b. Untuk mengetahui alternatif pola
dalam program teater saja. Peserta didik dapat pengajaran teater di sekolah.
menikmati, mengagumi, dan mempunyai
apresiasi serta orientasi terhadap seni teater, Manfaat
dengan tujuan agar mereka juga memiliki
pengetahuan dan pengertian dasar lanjutan a. Bagi sekolah, dalam meningkatkan
tentang kesenian serta dapat mengembangkan wawasan seni teater siswa dalam
pengetahuan dan pengertiannya sendiri di pembelajaran seni teater yang disesuaikan
kemudian hari. dengan tujuan dalam proses kegiatan
Sekolah yang menawarkan mata belajar mengajar khususnya dalam
pelajaran seni teater untuk dijadikan mata pembelajaran seni teater.
pelajaran kesenian, akan memberikan b. Bagi pendidik, untuk meningkatkan
kesempatan bagi para siswa untuk bisa wawasan seni teater dengan alternatif pola
berhubungan dengan masyarakat. Siswa tidak pengajaran teater sehingga memberikan
saja merasa memiliki kaitan dengan sekolah, inovasi pembelajaran dalam kelas.
masyarakat dan bangsa, akan tetapi ikut c. Bagi peserta didik, dalam proses
merasakan diri sebagai bagian dari peradaban. pembelajaran seni teater di kelas dapat
Perkembangan siswa berada dalam sebuah meningkatkan wawasan seni teater siswa
keterlibatan sosial (rasa kebersamaan, rasa dalam mata pelajaran seni budaya
keikutsertaan, rasa ikut memiliki, rasa khususnya mata pelajaran seni teater
kemanusiaan). dalam aspek pengetahuan, pemahaman
Beberapa sekolah tidak dipungkiri dan responsif anak dalam belajar.
bahwa seni teater merupakan kesenian yang
paling kurang diminati untuk diajarkan kepada Sekolah sebagai Sistem Pendidikan
siswa. Hal ini disebabkan dengan durasi waktu
pengajaran seni teater relatif lebih lama Pendidikan di Indonesia adalah seluruh
dibandingkan dengan seni yang lainnya. Belum pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia,
lagi dengan masalah anggaran dana, baik itu secara terstruktur maupun tidak
kompleksitas seni dan totalitas dari teater itu terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan
sendiri menyebab guru seni budaya lebih di Indonesia menjadi tanggung
memilih untuk mengajarkan seni yang lainnya jawab Kementerian Pendidikan dan
dibanding seni teater. Meskipun pada akhirnya Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud),
beberapa sekolah mengajarkan seni teater tetapi dahulu bernama Departemen Pendidikan
masih bisa dikatakan jauh dari kesempurnaan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas). Di
akan sebuah pertunjukan teater karena sarana Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti
dan fasilitas sekolah yang kurang memadai. program wajib belajar pendidikan dasar
Selanjutnya apakah seni teater akan selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah
tetap menjadi seni yang begitu eksklusif dan dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun
berat untuk diajarakan? Ataukah seni teater di sekolah menengah pertama/madrasah
adalah seni yang hanya mapan dilaksanakan di tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia
tingkat perguruan tinggi saja? Padahal diatur melalui Undang-Undang Nomor 20
28
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
29
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
sastra, dan (2) pementasan yang termasuk dapat melaksanakannya dengan mudah.
bidang seni teater. Mata pelajaran seni budaya Menjadi sebuah tantangan, bahwa di sini juga
di sekolah, sastra sebagai bagian dari teater dituntut kraetifitas guru untuk membuat
tidak terlalu dibahas. Pembahasan lebih lanjut umpan-umpan baru, segar, dan tidak
bisa dilakukan di mata pelajaran Bahasa membosankan bagi anak, sehingga dengan
Indonesia. demikian, akan diperoleh umpan balik yang
Seni teater dalam pelajaran seni segar dan orisional pula.
budaya merupakan suatu bentuk apresiasi Apabila kegiatan kelas sudah sampai pada
terhadap penyajian pertunjukan dan alat tingkat drama rekreasi (drama oleh anak-
pendidikan. Selain itu teater juga merupakan anak), maka di sini mungkin sudah diperlukan
sarana untuk membentuk: yang sedikit banyak menyangkut masalah
a. Pengertian siswa terhadap diri sendiri teknis, pemilihan bahan, pengumpulan hasil
maupun orang lain. data pengamatan anak, dan lain sebagainya. Di
b. Kekuatan penafsiran diri. sini guru harus siap dengan perlengkapan
c. Kepercayaan terhadap dirinya sendiri. tersebut. Dia mempelajari seni teater secara
d. Kesadaran bekerja sama dengan kelompok mendalam dan mengkhususkan diri sebagai
besar yang terdiri dari pribadi-pribadi guru kesenian di bidang teater. Pengalaman
dalam melaksanakan produksi sebuah menunjukkan bahwa tipe guru pembimbing
pertunjukan. seni teater anak-anak ini adalah orang yang
memiliki dedikasi. Tidak ada kesangsian
Seni teater dalam perkembangannya bahwa banyak orang yang menganggap untuk
dalam pendidikan memiliki beberapa kendala, bekerja di bidang ini tampaknya enak dan
salah satunya adalah dalam hal memperoleh mudah, tetapi kenyataannya hanya pendidik
naskah-naskah pendek dengan lama pentas yang memiliki dedikasi terhadap pendidikan
(durasi) 30 menit. Kebanyakan teks drama dari kesenian anak-anak dan memiliki ideliasme
karya para dramawan berdurasi 90 menit. Ada sajalah yang bisa berhasil. Dari sini kemudian
yang durasinya 360 menit. Drama-drama yang muncullah guru atau pembimbing kesenian.
ditulis para dramawan pun cocoknya Kebutuhan akan adanya guru atau
dibawakan dalam sebuah pagelaran. Kesulitan- pembimbing seni teater ini akan makin terasa
kesulitan lain menurut Herman J. Waluyo apabila kegiatan teater sudah melibatkan baik
dalam pengajaran drama, antara lain adalah: kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan
a. Kekurangan pelatih atau sutradara yang ekstrakulikuler.
dedikatif. Sebagai salah satu contoh kesalahan
b. Kekurangan naskah drama yang cukup bimbingan menurut Pramana Padmodarmaya
pendek dan temanya relevan dengan dalam bukunya Seni Teater buku Guru
tuntutan sekolah Sekolah Dasar yang tidak berorientasi kepada
c. Kekurangan peserta yang dedikatif dalam pendidikan, di sini dikemukakan sebuah ulasan
berlatih sebagai berikut:
d. Kekurangan fasilitas pentas “rupanya peminat teater ini tidak
e. Kekurangan biaya latihan dan biaya terbatas pada kalangan remaja saja. Anak
pementasan umur 8 – 9 tahun pun sudah ada yang mulai
f. Kekurangan perhatian dan bantuan tertarik. Saya kenal seorang gadis cilik
pimpinan sekolah demi koninyuitas memainkan peran yang sedih-sedih. Tanpa
pementasan dan perkembangan drama di pikir panjang gadis umur 8 tahun itu selalu
sekolah diajari akan rasa. Hasilnya sungguh
g. Kurangnya petugas teknis dan artistik menakjubkan. Anak itu bisa menghayati
h. Naskah-naskah teaterawan besar yang peranan sedih-sedih yang dibawakannya
disusun biasanya disulit dihayati oleh dengan penuh perasaan. Begitu muda ia
lingkungan sekolah. mengeluarkan air mata sehingga penonton
menjadi kagum, tetapi sang Ayah beberapa
Guru Pendidik Seni Teater minggu kemudian muali melihat tanda-tanda
yang tidak wajar, si Anak senang menyendiri.
Seorang guru yang telah memahami Sering ia dapati duduk sendirian di kamar,
maksud dan tujuan pengajaran, diharapkan
30
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
menatap dengan padangan kosong. Bahkan keliru, dan bisa mengakibatkan siswa menjadi
pernah kepergok sedang melelhkan air mata. korban pendidikan yang salah.
Ketika pelajaran di sekolah mulai Latihan atau permaianan seni teater
disibuki dengan latihan, sang Ayah membawa apabila siswa sudah menyukai, dan semakin
si Anak ke dokter. Dokter umum memberi menyukai, keadaan demikian bisa
nasehat agar pergi ke psikolog. Psikolog menimbulkan kegairahan dalam diri siswa.
memberi saran supaya orang tua jangan Kegairahan yang berlebihan bisa berbahaya,
mengasari si Anak barang sedikit pun. kadang-kadang mendekati histeris, dan
Katanya sang Anak pikirannya terlalu jauh biasanya akan kehilangan kontrol. Padahal
dari dan yang dipikirkannya adalah hal-hal pertimbangan seni sebagai alat pendidikan,
yang menyentuh perasaanya. dalam hal ini seni teater, adalah terutama
Saya pernah datang menyaksikan untuk pengendalian diri dan disiplin diri,
pemibimbing teater mengajar gadis umur 12 apabila ingin menghasilkan siswa yang
tahun ber-acting. Mula-mula pelatih tumbuh dengan baik, sehat, dan wajar.
mengemukakan bahwa, beljar akting
dimaksudkan untuk menyelami kehidupan Kompetensi bagi Tenaga Pendidik
manusia sampai ke dasar hati dan
menyesuaikan diri dengan keadaan sekeliling. Pendidikan seni teater dapat
Si Gadis disuruh memusatkan pikirannya, memberikan dasar pengertian dan melatih
kemudian diputarkan musik sedih. Pada wajah daya pikir serta akal sehat siswa agar memiliki
si Gadis tampak ekspresi kesedihan, sesudah landasan yang cukup kuat untuk
itu kemudian diputar musik gembira. Si Anak mengembangkan dirinya sebagai manusia
tampak gembira. Kemudian si Anak disuruh yang cerdas, berbudi luhur, taat kepada ajaran
membayangkan keadaan yang sepi, gelap. agama, bermanfaat bagi masyarakat.
Ketika si pelatih memukul-mukuilkan Peran seorang guru sangat
sepatunya di lantai, kontan si anak menjerit. berpengaruh terhadap kemajuan di bidang
Adalagi beberapa hal apabila saya disuruh pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor
melakukan belum tentu mampu. Setelah selesai utama dalam mencetak generasi penerus
saya memperhatikan si anak, saya seakan- bangsa yang berkualitas, tidak hanya generasi
akan bukan melihat anak umur 12 tahun, yang cerdas secara intelektual saja tetapi juga
melainkan raut wajah, sorot mata, gerak harus bermoral mulia.
seorang gadis 19 tahun. Undang-Undang Republik Indonesia
Ketika pulang, timbul dalam pikiran Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
saya. Apakah cara latihan semacam ini pantas Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah
diajarkan kepada anak tanpa memengaruhi seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
kewajaran perkembangan jiwanya? Pantaskah perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
anak umur sekian dilatih supaya dapat dikuasai oleh guru atau dosen dalam
menyelelami kehidupan manusia yang melaksanakan tugas keprofesionalan.
bercorak raga mini? Barangkali pendidik atau Kompetensi meliputi tugas, keterampilan,
ahli jiwa anak berkenan menjawabnya.” sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka
Ulasan di atas menunjukkan kesalah keberhasilan hidup/penghasilan hidup. Hal
cara melatih anak. Cara anak sesuai usia itu tersebut dapat diartikan bahwa kompetensi
sama dengan mengajar anak SD yang merupakan perpaduan antara pengetahuan,
diberikan pelajaran anak SMA. kemampuan, dan penerapan dalam
Betapa pentingnya guru pembimbing melaksanakan tugas di lapangan kerja.
atau pendidik pembimbing seni teater itu bukan Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
hanya sekedar pembimbing teater, tetapi disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah
diperlukan antara lain untuk mencegah hal-hal hasil dari penggabungan dari kemampuan-
seperti contoh di atas. Keadaaan seperti ini, seni kemampuan yang banyak jenisnya, dapat
teater tidak dapat diajarkan. Apabila seni teater berupa seperangkat pengetahuan,
berada di tangan orang yang tahu keterampilan, dan perilaku yang harus
mengajarkannya, niscaya akan bermanfaat. dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
Sebaliknya, apabila seni teater berada di tangan dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.
orang yang tidak tahu mengajarkannya, ia bisa
31
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
32
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
33
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
34
jurnal desain komunikasi visual fakultas seni dan desain –unm. volume 3 nomor 3 - 2016
35