Anda di halaman 1dari 1

NYANYIAN KEBANGKITAN Maka bangkitlah Sutomo

Ahmadun yosi herfanda Bangkitlah Wahidin Sudirohusodo


Bangkitlah Ki Hajar Dewantoro
Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan Bangkitlah semua dada yang terluka
Di antara pahit-manisnya isi dunia “Bergenggam tanganlah dengan
Akankah kau biarkan aku duduk saudaramu
berduka Eratkan genggaman itu atas namaku
Memandang saudaraku, bunda Kekuatanku akan memancar dari
pertiwiku genggaman itu.”
Dipasung orang asing itu? Suaramu sayup di udara
Mulutnya yang kelu Membangunkanku
Tak mampu lagi menyebut namamu Dari mimpi siang yang celaka
Berabad-abad aku terlelap Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Bagai laut kehilangan ombak Di antara pahit-manisnya isi dunia
Atau burung-burung yang semula Berikan degup jantungmu
Bebas di hutannya Otot-otot dan derap langkahmu
Digiring ke sangkar-sangkar Biar kuterjang pintu-pintu terkunci itu
Yang terkunci pintu-pintunya Atau mendobraknya atas namamu
Tak lagi bebas mengucapkan Terlalu pengap udara yang tak bertiup
kicaunya Dari rahimmu, kemerdekaan
Berikan suaramu, kemerdekaan Jantungku hampir tumpas
Darah dan degup jantungmu Karena racunnya
Hanya kau yang kupilih Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia Di antara pahit-manisnya isi dunia!
Orang asing itu berabad-abad (Matahari yang kita tunggu
Memujamu di negerinya Akankah bersinar juga
Sementara di negeriku Di langit kita?).
Ia berikan belenggu-belenggu

Anda mungkin juga menyukai