Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk
diajarkan kepada warga negara, hal ini di- karenakan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
program pendidikan yang membekali siswa dengan seperangkat pengetahuan guna mendukung
peran aktif mereka dalam masyarakat dan negara di masa yang akan da tang. Sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam Pasal 39 Ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peser ta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara

Secara etimologis, Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata, ialah kata “pendidikan” dan
kata “kewarganegaraan” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potens dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian din, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara
konseptual, istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga negara.Menurut
Zamroni dalam (Taniredja et al., 2013) Pendidikan Kewarga negaraan merupakan pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk memper siapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah
bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Demokrasi adalah
suatu learning process yang tidak dapat me niru dan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi.
Pendidikan kewarga- negaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di.
Mana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan
memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan political participation, serta
kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi
masyar- akat dan bangsa.

B.Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Sebagaimana yang diketahui bahwa pendidikan kewarganegaraan itu Penting, hal ini dikarenakan
pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu hal Mendasar yang akan membawa individu untuk
mengetahui nilai nilai, peranan,sistem, aturan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kemasyarakatan dan Kenegaraan. Dengan pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar para
Generasi muda dapat menjadi pribadi yang berbudi luhur, bertanggung jawab, Bermoral dan menjadi
warga negara yang baik.Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
Wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan kebudayaan
bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional Dalam diri para calon-calon penerus bangsa
yang sedang mengkaji dan menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa serta seni.
Mewujudkan warga negara Sadar belanegara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan
kepekaan Mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Selain Itu juga
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi Luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, professional, bertanggung jawab Dan produktif serta sehat jasamani dan
rohani. Fungsi pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara
yang Cerdas, terampil dan berkepribadian yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak Sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD 1945 (Depdiknas, 2001: 1).Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan
terencana Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan Jati diri
dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam Belanegara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.Standarisi pendidikan kewarganegaraan
adalah pengembangan :

1. Nilai-nilai cinta tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
4. Nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup
5. Kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta
6. Kemampuan awal belanegara

Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan kewarganegaraan mencakup:

a. Tujuan Umum

Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa Mengenai hubungan
antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi Warga negara yang diandalkan oleh
bangsa dan negara. Untuk mengembangkan Wawasan mahasiswa tentang makna pendidikan bela
negara sebagai salah satu Kewajiban warganegara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945. Kedua mata
kuliah ini Merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, yang mulai Tahun 2000
disebut sebagai Mata Kuliah Pembinaan Kepribadian atau MKPK.

b. Tujuan Khusus
1) Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara Santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik
dan Bertanggung jawab.
2) Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat
mengatasinya Dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
3) Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

B. Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan akhir pembelajaran PKn di SD adalah tumbuh kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi,
dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib dan damai. Oleh karena
itu perlu mengenal sejumlah dimensi PKN untuk mempermudah mangkaji dan menganalisis tujuan.
Berikut dimensi PKn:

(1) PKn sebagai program kurikuler,


(2) PKn sebagai program akademik;
(3) PKn sebagai program sosial kultural.
Tujuan PKn dapat dilihat dalam Undang-Undang Republik Indo- nesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada bagian penjelasan Pasal 37 Ayat (1) bahwa “Pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanahair.

Domain PKn sebagai kurikuler merupakan program PKn yang dirancang dan dibelajarkan kepada
peserta didik pada jenjang satuan pendidikan tertentu, demi untuk mengetahui tingkat penguasaan
peserta didik terhadap program pembelajaran dan pembangunan karakter. Namunbelumlah diakui
karena masih adanya kelemahan dalam dimensi kurikuler, seperti masalah landasan,
pengorganisasian.Tujuan pembelajaran PKn, antara lain sebagai berikut. 1) untul membentuk
kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggungjawab dalam kehidupan politik dan
masyarakat, baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan global, 2) Menjadikan warga masyarakat
yang baik dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna mewujudkan Indonesia yang
kuat, sejahtera, dan demokratis; 3) Menghasilkan mahasiswa yang berpikiran komprehensif, analitis,
kritis, dan bertindak demokratis; 4) Mengembangkan kultur demokrasi, yaitu kebebasan, persamaan,
kemerdekaan, toleransi, kemampuan menahan diri, kemampuan mengambil keputusan, serta
kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan politik kemasyarakatan, dan, 5) Mampu membentuk
mahasiswa menjadi good and responsible citizen (warga negara yang baik dan bertanggungjawab
melalui penanaman moral dan keterampilan (social skills) sehingga kelak mereka mampu memahami
dan memecahkan persoalan-persoalan kewarganegaraan seperti toleransi, perbedaan pendapat,
bersikap empati, menghargai pluralitas, kesadaran hukum dan tertib sosial, menjunjung tinggi HAM
(Branson, 1998; Depdiknas, 2006; Djahiri, 2006.

Domain PKn sebagai program akademik merupakan program kajian ilmiah yang dilakukan oleh
komunitas akademik PKn untuk memecahkan masalah konseptual dan operasional guna
menghasilkan generalisasi dan teori untuk membangun batang tubuh keilmuan PKn.

Domain PKn sebagai sosial kultur dilihat dari aspek tujuan, pengorganisasian kurikulum dan materi
pembelajaran. Tujuan lebih pada upaya pembinaan warga masyarakat agar menjadi negara yang baik
dalam berbagai situasi dan perkembangan zaman yang senantiasa berubah.

Dapus

Muchson, A. R. (2004). Pendidikan kewarganegaraan paradigma baru dan implementasinya dalam


kurikulum berbasis kompetensi. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 1(1).

Nanggala, A., & Suryadi, K. (2020). Analisis konsep kampus merdeka dalam perspektif pendidikan
kewarganegaraan. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10-23.

Winataputra, U. S. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan. Available on line at: www. Kompas.


Com/kompas. Cetak/0101/24/dikbud/pkn do9. Htm.[accessed at Purwokerto: 15 September 2009].

Anda mungkin juga menyukai