Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

▪ Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,


yang menyangkut hubungan timbal balik antar individu, antar
kelompok maupun antar orang dengan kelompok manusia.
▪ Ciri-ciri sebuah interaksi sosial:
1. Pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antar perlaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau
tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku
4. Ada dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang
sedang berlangsung.
▪ Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk:

1. Kontak antar individu, misalnya seorang mahasiswa baru


mempelajari tata tertib dan budaya sekolah
2. Kontak antar individu dengan suatu kelompok, misalnya
seorang guru mengajar di suatu kelas tentang suatu pokok
bahasan.
3. Kontak antar kelompok dengan kelompok lain, misalnya
temu Himpunan Mahasiwa.

▪ Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada


perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik
badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin
disampaikan orang tersebut.
▪ Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan atas pelbagai faktor, antara
lain faktor:
1. Imitasi → proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain,
baik sikap, perbuatan, penampilan dan gaya hidup.
2. Sugesti → rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan
individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi sugesti itu
melaksanakan apa yang disugestikan tanpa sikap kritis dan rasional.
3. Identifikasi → upaya yang dilakukan individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu yang ditirunya.
4. Simpati → proses kejiwaan seorang individu yang merasa tertarik
dengan individu atau kelompok karena sikap, penampilan dan
perbuatannya.
5. Motivasi → dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulasi yang
diberikan kepada individu kepada individu lain, sehingga orang yang
diberi motivasi melaksanakannya secara kritis, rasional, dan tanggung
jawab.
6. Empati → proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam
perasaan orang lain baik suka maupun duka.
▪ Bentuk-bentuk interaksi sosial adalah akomodasi, kerjasama,
persaingan dan pertikaian. Secara luas, dapat dikatakan:
1. Interaksi sosial yang sifatnya positif - asosiatif (kerjasama,
akomodasi, assimilasi, dan akulturasi)
2. Interaksi sosial yang sifatnya negatif – disasosiatif (persaingan,
kontroversi, pertikaian, permusuhan)

▪ Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial,


karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan
bersama.
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN
KEPENTINGAN MASYARAKAT

1. Pandangan Individualisme
▪ Individualisme berpangkal dafri konsep dasar ontologis bahwa
manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas.
▪ Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan
individu harus diutamakan. Paham individualisme menghasilkan
ideologi liberalisme.
▪ Liberalisme berasal dari kata liber artinya bebas atau merdeka.
Liberalisme memberi kebebasan manusia untuk beraktivitas dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik dalam politik, ekonomi
dan sosial budaya.
▪ Beberapa prinsif yang dikembangkan ideologi liberlisme:

a. Penjaminan hak milik perorangan.


b. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang
bersangkutan.
c. Pemberian kebebasan penuh pada individu.
d. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-
masing.

▪ Liberalisme dalam bidang politik menghasilkan demokrasi


politik, kebebasan berbicara, berpendapat, berserikat dan
perlunya jaminan hak asasi manusia.
▪ Liberalisme dalam bidang ekonomi menghasilkan
kapitalisme, pasar bebas.
▪ Liberalisme dalam bidang sosial budaya menghasilkan
kebebasan mengekspresikan sikap, perilaku, seni dan
budayanya.
2. Pandangan Sosialisme
▪ Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah
yang diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan
individu. Masyarakat merupakan entitas besar dan berdiri
sendiri, di mana individu-individu berada.
▪ Sosialisme → paham yang mengharapkan terbentuknya
masyarakat yang adil, selaras, bebas dan sejahtera bebas dari
penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
▪ Sosialisme dalam bentuk ektrem (marxisme/komunisme) tidak
menghargai manusia sebagai pribadi, sehingga merendahkan
sisi kemanusiaan. Dalam negara komunis, mungkin terjadi
kemakmuran masyarakat, tetapi kepuasan rohani manusia
belum tentu terjamin.
▪ Negara komunis mudah menjadi negara otoriter yang
memasung hak-hak dasar manusia maupun warga negara.
▪ Dalam negara Indonesia yang berfalsafah Pancasila, hakikat
manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial secara
seimbang.
▪ Menurut pandangan Pancasila, manusia adalah makhluk individu
sekaligus sosial. Hal ini tidak sekedar menggabungkan dua
pandangan (individualisme dan sosialisme) di atas, tetapi secara
hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan
sosial, tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk
sosial.
TUGAS KELOMPOK
NO. TOPIK YANG DIBERI
TUGAS NO.
DAFTAR HADIR
1. PERANAN ISBD DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEL I: 1 – 4
MAHASISWA KEL II: 5 – 8
2. ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KEL III : 9 – 12
SOSIAL BUDAYA KEL IV: 13 – 16
3. MENCIPTAKAN MANUSIA YANG MANUSIAWI KEL V: 17 – 20
KEL VI: 21 – 24
4. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA KEL VII: 25 – 28
KEL VIII: 29 – 32
5. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU SEKALIGUS KEL IX: 33 – 36
MAKHLUK SOSIAL KEL X: 37 – 42
6. PAHAM LIBERALISME VERSUS SOSIALISME KEL XI: 43 – 46
KEL XII: 47 – 50
7. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL KEL XIII: 51 – 54
KEL XIV: 55 – 58
1. PERANAN ISBD DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA
8. KEPENTINGAN INDIVIDU VERSUS KEPENTINGAN KEL XV : 59 – 62
MASYARAKAT KEL XVI: 63 - 65
TUGAS DALAM BENTUK MAKALAH DENGAN FORMAT:

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. PEMBAHASAN
IV.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DIKUMPUL SATU BULAN KE DEPAN (TGL 17 APRIL 2014)

Anda mungkin juga menyukai