MAKALAH PERKEMBANGAN Kel 2
MAKALAH PERKEMBANGAN Kel 2
MAKALAH PERKEMBANGAN Kel 2
PESERTA DIDIK
“ TEORI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI PERSPEKTIF
SOSIAL BUDAYA”
DOSEN PENGEMPU:
Istandi Rahmad, M.Pd
DI SUSUN OLEH :
1. Nabilla Fadiya haya 7. Zelpa Ayu Asmara
2. Feni Putri Ayu 8. Tiya nopita sari
9. Heldi Evanto
3. Reny Ermayanti Hasibuan 10.Adeka juliansa
4. Yeni Lea Putri 11.Andhika Rachmad Hidayat
5. Sherly Edintia anugrah
6. Reza Emilia
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayanya serta kemudahannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Tujuan lain dari penyusunan makalah
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan akademis serta meningkatkan
rasa tanggung jawab kami sebagai seorang mahasiswa.
Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu
demi terciptanya karya yang lebih baik di masa yg akan datang. Semoga dengan
segala keterbatasan yang ada apada kami, Makalah ini dapat memberi manfaat kepada
semua pihak
A. Pendahuluan
Ketika Anda mempelajari IPA atau biologi di bangku SD, SMP, SMA, Anda tentu masih
ingat salah satu topic yang di bahas dalam pelajaran tersebut adalah kemampuan hewan
dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu contoh dari hewan yang beradaptasi
adalah cicak yang akan memutuskan ekornya dalam keadan bahaya. Ekor cicak yang putus
akan bergerak sehingga pemangsa cicak akan teralihkan perhatiannya,semantara cicak
melarikan diri. Contoh lain dari hewan yang beradaptasi adalah beruang yang melakukan
hibernasi atau tidur panjang selama musim dingin untuk menghemat energi. Sebelum
melakukan hibernasi, beruang akan makan lebih banyak untuk cadangan energinya Karena
selama musim dingin akan terjadi kelangkaan makanan.
Anak yang berumur satu tahun memiliki respons yang berbeda dengan anak yang berumur
5 tahun ketikan diberikan mainan yang dapat mengeluarkan suara, misalnya. Anak akan
mengalami tahap ketika mereka hanya bisa melakukan hal-hal tertentu dan baru akan mampu
melakukan hal yang lebih kompleks seiring bertambahnya usia.
Dengan mempelajari kedua teori ,sebagai calon pendidik ,kita sadar bahwa
skemata dapat dijadikan sebagai acuan titik awal pembelajaraan ,masing-masing anak
bisa jadi memiliki skemata yang berbeda-beda sehingga penting bagi kita untuk
paham apa yang terjadi pada setiap level perkembangan kognitif yang tidak bisa
digeneralisasi untuk setiap anak.
Mengasimilasi dan mengakomodasi sebuah pengentahuan akan menjadi tantangan ketika
kita menerapkan kepada murid ,akan tetapi ini adalah proses perkembangan kognitif yang
harus dilewativsetiap anak untuk mencapai keseimbangnan ekuilibrium,berikan kesempatan
kepada mereka untuk belajar sesuai dengan kapasitas dan kebutuhannya ,anda juga perlu
memberikan kesempatan kepada murid utnuk belajar secara mandiri ketika mereka bisa
mengekspresikan opini dan merefleksikan pembelajaraan yang didapat.