Sistem Pemungutan Pajak Daerah
Sistem Pemungutan Pajak Daerah
SISTEMPEMUNGUTAN
PEMUNGUTANPAJAK
PAJAKDAERAH
DAERAH
➢ Restrukturisasi Pajak dilakukan melalui reklasifikasi 5 (lima) jenis Pajak yang berbasis
konsumsi menjadi satu jenis Pajak, yaitu Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT).
➢ Objek PBJT merupakan penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi barang dan jasa
tertentu yang meliputi:
✓ Makanan dan/atau Minuman;
✓ Tenaga Listrik;
✓ Jasa Perhotelan;
✓ Jasa Parkir; dan
✓ Jasa Kesenian dan Hiburan.
Sistem Pemungutan Pajak Daerah - TaxFlash
➢ Restrukturisasi Pajak atas PBJT ini memiliki tujuan untuk
✓ menyelaraskan Objek Pajak antara pajak pusat dan pajak daerah sehingga
menghindari adanya duplikasi pemungutan pajak;
✓ menyederhanakan administrasi perpajakan sehingga manfaat yang diperoleh lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya pemungutan;
✓ memudahkan pemantauan pemungutan Pajak terintegrasi oleh Daerah; dan
✓ mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, sekaligus
mendukung kemudahan berusaha dengan adanya simplifikasi administrasi
perpajakan.
➢ PBJT juga mengatur perluasan Objek Pajak seperti atas parkir valet, objek rekreasi, dan
persewaan sarana dan prasarana olahraga (objek olahraga permainan).
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
#Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)
Pembayaran pajak sangat penting dalam kehidupan bernegara. Masyarakat perlu memiliki pemahaman
dasar perpajakan yang baik untuk dapat menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan pajak.
Pemahaman tersebut antara lain sebagai berikut:
✓ fungsi pajak
✓ jenis pajak & jenis pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
✓ asas pemungutan pajak
✓ sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia
✓ asas pengenaan pajak di Indonesia
Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor Wilayah DJP
serta di Kantor Pusat DJP.
Pemerintah Indonesia pada dasarnya menganut asas pengenaan pajak atas seluruh penghasilan, termasuk penghasilan dari luar
negeri.
Untuk wajib pajak dalam negeri, pengenaan pajak didasarkan atas asas domisili.
Bagi warga negara asing yang tinggal dan memperoleh penghasilan di Indonesia, dilakukan pengecekan batas waktu untuk
menentukan apakah orang pribadi atau badan termasuk wajib pajak dalam negeri (tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam 12 bulan), atau termasuk wajib pajak luar negeri (tinggal di Indonesia maksimal 183 hari dalam 12 bulan).
Bagi wajib pajak luar negeri, hanya dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh di Indonesia saja.
Selanjutnya diatur perjanjian perpajakan antar negara untuk menghindari pemajakan berganda.
Pajak Daerah dikenakan pada setiap orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kabupaten / Kota.
c Pajak Alat Berat (PAB); c Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT);
f Pajak Rokok; dan f Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB);
➢ Pemerintah Daerah dilarang memungut Pajak selain jenis Pajak yang telah diatur
Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2).
➢ Jenis Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) dapat
tidak dipungut, dalam hal:
a. potensinya kurang memadai; dan/atau
b. Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan untuk tidak memungut.
➢ Jenis Pajak yang tidak dipungut ditetapkan dalam Perda mengenai Pajak dan
Retribusi.
# Pasal 6 UU HKPD
Jenis pajak Penetapan Kepala Perhitungan sendiri ➢ Sistem pemungutan pajak daerah menggunakan self
Daerah. oleh WP assesment system atau official assessment system
Pajak Kendaraan Bermontor (BKB); √ dalam pemungutannya.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB); √ ➢ Terdapat tujuh jenis pajak yang pemungutannya
Pajak Alat Berat (PAB); √ dilakukan berdasarkan penetapan kepala daerah dan
Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB); √ sembilan jenis pajak yang pemungutannya dilakukan
Pengambilan dan/atau Pemanfaatan Air Permukaan (PAP);
berdasarkan perhitungan sendiri oleh wajib pajak.
√
Pajak Rokok; dan √ ➢ Untuk jenis pajak yang dipungut berdasarkan
Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). √
penetapan kepala daerah, diperlukan dokumen
√
berupa surat ketetapan pajak daerah dan surat
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2); pemberitahuan pajak terutang sebagai Dasar
Pemungutan jenis pajak tersebut.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); √
➢ Untuk jenis pajak yang dipungut berdasarkan
Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT); √
perhitungan oleh WP, dokumen yang diperlukan
Pajak Reklame; √
sebagai dasar pemungutan jenis pajak tersebut
Pajak Air Tanah (PAT); √ adalah surat pemberitahuan pajak daerah.
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB); √
#Pasal 5
Pajak Sarang Burung Walet; √
1) Pemungutan Pajak dan Retribusi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan
Retribusi.
2) Ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan Retribusi meliputi pengaturan mengenai:
a. pendaftaran dan pendataan;
b. penetapan besaran Pajak dan Retribusi terutang;
c. pembayaran dan penyetoran;
d. pelaporan;
e. pengurangan, pembetulan, dan pembatalan ketetapan;
f. pemeriksaan Pajak;
g. penagihan Pajak dan Retribusi;
h. keberatan;
i. gugatan;
j. penghapusan piutang Pajak dan Retribusi oleh Kepala Daerah; dan
k. pengaturan lain yang berkaitan dengan tata cara pemungutan Pajak dan Retribusi.
3) Ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan Retribusi diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
Pihak ketiga adalah pihak-pihak di luar Pemerintah dan Pemerintah Daerah lain, misalnya akademisi, swasta, dan pihak
lainnya di dalam negen yang berkaitan dengan optimalisasi Pemungutan Pajak.
www.taxflash.id
Sistem Pemungutan Pajak Daerah - TaxFlash