Hubungan Oikumenika Dengan Cabang Teologi
Hubungan Oikumenika Dengan Cabang Teologi
TEOLOGI
Disusun Oleh ;
Kelompok 2
Yandri Angelica Silaban
Edom Sibagariang
Andreas Simanullang
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalinan hubungan antara oikumenika dan teologi sangat erat dan saling terkait. Hal ini
dibuktikan dengan Oikumenika mendorong gereja-gereja untuk terlibat dalam dialog
dan pembelajaran bersama antara teolog-teolog dari berbagai tradisi gereja. Melalui
dialog ini, teolog-teolog dapat membagikan pemikiran, memperdalam pemahaman
mereka tentang teologi Kristen, dan mencari persamaan dalam iman mereka. Dialog ini
memainkan peran penting dalam pengembangan teologi yang inklusif dan menyeluruh.
Oikumenika mendorong teolog-teolog untuk mempelajari dan memahami tradisi dan
teologi gereja-gereja lain. Ini melibatkan studi teologi komparatif, di mana teolog-teolog
membandingkan dan menganalisis persamaan dan perbedaan antara doktrin dan praktik
gereja-gereja yang berbeda. Melalui studi ini, teolog-teolog dapat memperluas
pemahaman mereka tentang teologi Kristen secara keseluruhan.
Oikumenika mencapai persatuan gereja-gereja Kristen dalam iman dan praktik.
Dalam upaya ini, teologi memainkan peran penting dalam mencari pemahaman bersama
tentang doktrin-doktrin fundamental dan sakramen-sakramen gereja. Melalui dialog dan
diskusi yang intens, gereja-gereja dapat mencapai kesepakatan dan pengakuan bersama
tentang aspek-aspek teologis tertentu, yang mencerminkan persatuan dalam keyakinan
Kristen. Gereja-gereja pun diajak bekerja sama dalam pelayanan dan misi. Dalam
proses ini, teologi memainkan peran penting dalam memahami dan menghargai
perbedaan dalam teologi dan praktik gereja lain. Kerjasama dalam pelayanan dan misi
memperkaya pemahaman teologi dan memungkinkan gereja-gereja untuk saling
mendukung dalam upaya mereka untuk menyebarkan Injil dan melayani dunia. Melalui
jalinan hubungan yang erat antara oikumenika dan teologi, gereja-gereja berusaha untuk
mencapai persatuan, memperdalam pemahaman teologi Kristen, dan bekerja bersama
dalam pelayanan dan misi. Hubungan ini memainkan peran penting dalam memperkuat
gereja-gereja Kristen dan mempromosikan persatuan dalam iman Kristiani.
Rumusan Masalah
1. Apa saja hal yang membuktikan bahwa oikumenika itu berhubungan dengan cabang
Teologi?
2. Dari sisi mana Oikumenika berhubungan dengan Cabang Teologi?
3. Oikumenika berhubungan dengan Cabang Teologi apa saja?
4. Adakah tokoh atau pihak yang bekerja dalam jalinan hungan antara Oikumenika dengan
cabang Teologi?
5. Apa pengaruh hubungan antara Oikumenika dengan cabang Teologi pada Pendidikan
Agama Kristen?
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui seperti
apa hubungan oikumenika dengan cabang teologi.serta memahami apa itu yang
dimaksud dengan Teologi dan Oikumenika.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Oikumenika dan Teologi
Oikumene adalah gerakan Kristen yang berfokus pada persatuan gereja. Dalam
konteks teologi, Oikumene seringkali menjadi topik diskusi mengenai bagaimana
gereja-gereja dari berbagai denominasi dapat bersatu dan bekerja sama dalam melayani
komunitas dan mengenal Tuhan secara lebih mendalam. Teologi Oikumene adalah studi
tentang bagaimana gereja-gereja dari berbagai denominasi dapat bersatu dan bekerja
sama dalam melayani komunitas dan mengenal Tuhan secara lebih mendalam.
Dalam beberapa kasus, Oikumene juga dipahami dalam konteks Alkitab, khususnya
dalam Yohanes 17:21, yang berdoa agar semua orang menjadi satu, sama seperti Bapa
dan Yesus menjadi satu. Ini menunjukkan bahwa konsep Oikumene memiliki dasar
teologis dalam ajaran Kristen tentang persatuan dan kasih antara Bapa dan Anak. Secara
umum, hubungan antara Oikumene dan teologi adalah bahwa Oikumene adalah gerakan
yang didasarkan pada prinsip-prinsip teologis tentang persatuan dan kasih, dan teologi
Oikumene adalah studi tentang bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam
konteks gereja dan komunitas Kristen.
Sedangkan, Teologi disebut sebagai studi atau ilmu yang berkaitan dengan Tuhan dan
agama. Istilah ini berasal dari kata Yunani 'theos' yang berarti Tuhan dan 'logos' yang
berarti kata atau pembicaraan. Jadi, dalam arti yang paling dasar, teologi adalah
'pembicaraan tentang Tuhan'. Teologi melibatkan penjelasan dan interpretasi dari ajaran
dan keyakinan agama, serta studi tentang sifat Tuhan dan hubungan antara Tuhan dan
alam semesta. Teologi juga mencakup studi tentang bagaimana agama mempengaruhi
sejarah dan masyarakat, dan bagaimana sejarah dan masyarakat mempengaruhi
perkembangan agama. Teologi juga bisa berarti pemikiran atau filosofi tentang konsep
Tuhan atau yang Ilahi. Ini bisa mencakup pertanyaan tentang keberadaan, sifat, dan
tujuan Tuhan, serta bagaimana manusia berinteraksi dengan Tuhan. Sedangkan,
Teologi adalah studi atau ilmu yang berkaitan dengan Tuhan dan agama. Istilah ini
berasal dari kata Yunani 'theos' yang berarti Tuhan dan 'logos' yang berarti kata atau
pembicaraan. Jadi, dalam arti yang paling dasar, teologi adalah 'pembicaraan tentang
Tuhan'.
Teologi melibatkan penjelasan dan interpretasi dari ajaran dan keyakinan agama, serta
studi tentang sifat Tuhan dan hubungan antara Tuhan dan alam semesta. Teologi juga
mencakup studi tentang bagaimana agama mempengaruhi sejarah dan masyarakat, dan
bagaimana sejarah dan masyarakat mempengaruhi perkembangan agama. Teologi juga
bisa berarti pemikiran atau filosofi tentang konsep Tuhan atau yang Ilahi. Ini bisa
mencakup pertanyaan tentang keberadaan, sifat, dan tujuan Tuhan, serta bagaimana
manusia berinteraksi dengan Tuhan.
Kemudian, untuk tujuan dari teologia adalah Tujuan Oikumenia atau lebih sering
disebut ‘Oikumene’ adalah Gerakan Oikumene bertujuan dalam keesaan gereja,
keesaan gereja yang hendak dicapai disini adalah kesatuan pengakuan bahwa Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat dalam kemandirian masing-masing gereja.
D. Hubungan Oikumenika dengan Cabang Teologi
Oikumene dan teologi saling terkait erat. Oikumene, sebagai gerakan yang berfokus
pada persatuan gereja, sangat bergantung pada teologi untuk memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan tersebut. Sebaliknya, teologi juga
memanfaatkan oikumene sebagai cara untuk menjelaskan dan menerapkan konsep-
konsep teologis dalam konteks yang lebih luas dan universal.
Misalnya, dalam Alkitab, konsep oikumene seringkali terkait dengan ide persatuan
dan kesatuan di antara umat Kristen, yang merupakan tema utama dalam teologi
Kristen. Oleh karena itu, pemahaman teologis tentang oikumene dapat membantu gereja
dan umat Kristen untuk lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip persatuan dan
kesatuan dalam praktik mereka sehari-hari. Tentu tidak asing lagi bagi umat Kristen,
pasti menyadari hubungan dari keduanya, dimana setiap firman Tuhan yang dibaca, di
dengar dan ditulis atau diajarkan untuk seluruh umat Kristen baik itu dari kalangan
Gereja manapun tentu mengajarkan dari Alkitab yang sama.
Oikumenika dengan cabang teologi tidak bisa lepas karena keduanya berdampingan
untuk mewujudkan keesaan gereja, dimana oikumene itu mengajarkan firman Tuhan
melalui teologi. Teologi mengikat semua ajaran pada Kristen diseluruh dunia dan dari
gereja Kristen manapun. Oikumenika dengan teologi menyatu untik mewujudkan
keesaan Gereja. Beberapa hal yang mengikat seluruh umat Kristen di seluruh dunia
antara lain,
1. Iman kepada Yesus Kristus: Umat Kristen di seluruh dunia berbagi keyakinan dasar
bahwa Yesus Kristus adalah Putra Tuhan dan Penyelamat dunia. Ini adalah dasar dari
ajaran Kristen dan menjadi pusat dari iman mereka.
2. Kitab Suci (Alkitab): Alkitab adalah sumber ajaran dan inspirasi bagi umat Kristen di
seluruh dunia. Alkitab digunakan sebagai panduan dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk moral, etika, dan spiritualitas.
3. Sakramen: Ada beberapa sakramen atau ritus yang diadakan oleh gereja Kristen, seperti
baptisan dan perjamuan kudus, yang menjadi bagian penting dari praktik keagamaan
umat Kristen.
4. Gereja: Gereja adalah komunitas iman bagi umat Kristen. Meskipun ada banyak
denominasi dan tradisi gereja yang berbeda, gereja tetap menjadi tempat bagi umat
Kristen untuk berkumpul, beribadah, dan membangun komunitas.
5. Misi: Umat Kristen di seluruh dunia juga dihubungkan melalui misi untuk menyebarkan
ajaran Yesus Kristus. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti misi gereja,
pekerjaan kemanusiaan, atau pelayanan pribadi.
Meskipun ada banyak variasi dalam praktik dan interpretasi, ada beberapa elemen
dasar yang mengikat umat Kristen di seluruh dunia, 5 hal ini lah yang disatukan menjadi
bagian dari Teologi itu sendiri untuk mencapai oikumenika. Apabila hal-hal tersebut ada
yang berbeda pada suatu gereja maka tentu dinyatakan ajarannya akan sesat karena
tidak sesuai dengan pedoman Kristen yang Esa. Walaupun ajaran yang sesat kini
menyebar tetapi dengan kesetian seluruh umat Kristen pada pedoman Kristen yang Esa
maka hal yang menyesatkan tidak akan menggagalkan kita umat Kristen untuk menuju
keesaan gereja. Hubungan antara oikumenika dan cabang-cabang teologi dalam
Kekristenan adalah kompleks dan saling melengkapi. Berikut adalah beberapa aspek
hubungan antara oikumenika dan beberapa cabang teologi:
1. Teologi Ekumenis: Cabang teologi ini secara khusus fokus pada pemahaman dan
promosi persatuan antara gereja-gereja Kristen yang terbagi. Ini termasuk studi tentang
doktrin-doktrin yang mendasari persatuan Kristen, serta analisis terhadap tantangan dan
hambatan dalam mencapai persatuan tersebut.
Dialog Teologis: Oikumene mendorong dialog dan pertukaran pemikiran teologis antar
gereja-gereja. Melalui dialog ini, teologi dari berbagai tradisi gerejawi dapat diperkaya
dan dipertajam. Penyelesaian Perbedaan Teologis: Oikumene bertujuan untuk mengatasi
perpecahan dan perbedaan teologis yang terjadi di antara gereja-gereja Kristen. Ini
membutuhkan pemahaman teologis yang mendalam dan komitmen untuk mencari
kesepahaman.
Misi Bersama: Oikumene mengilhami gereja-gereja untuk bekerja sama dalam misi-
misi ekumenis, seperti pelayanan sosial, pelestarian lingkungan, dan penyebaran injil.
Ini menuntut refleksi teologis yang berkelanjutan tentang panggilan dan peran gereja
dalam dunia.
Ini mencerminkan visi teologis yang lebih luas tentang kesatuan tubuh Kristus,
seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 17:21: "supaya mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka
juga di dalam kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku".
BAB III
PENUTUP
Kesimpulam
Oikumene adalah gerakan Kristen yang berfokus pada persatuan gereja. Dalam
konteks teologi, Oikumene seringkali menjadi topik diskusi mengenai bagaimana
gereja-gereja dari berbagai denominasi dapat bersatu dan bekerja sama dalam melayani
komunitas dan mengenal Tuhan secara lebih mendalam. Teologi adalah studi atau ilmu
yang berkaitan dengan Tuhan dan agama. Istilah ini berasal dari kata Yunani 'theos'
yang berarti Tuhan dan 'logos' yang berarti kata atau pembicaraan. Jadi, dalam arti yang
paling dasar, beberapa aspek hubungan antara oikumenika dan beberapa cabang teologi:
Teologi Ekumenis, Teologi Sistematik, Teologi Praktikal, Teologi Gereja. Dengan
demikian, cabang-cabang teologi ini saling melengkapi dalam upaya untuk mencapai
persatuan Kristen melalui gerakan oikumenis. Melalui dialog, pengajaran, dan praktek-
praktek yang bersifat inklusif, gerejagereja berusaha untuk mengatasi perpecahan dan
meningkatkan persatuan dalam keanekaragaman iman Kristen.