Anda di halaman 1dari 17

i

Tugas Kelompok Seni Budaya


“Seni Rupa Pramodern”

Di susun Oleh:
Kelompok
-
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, makalah yang berjudul “Seni Rupa
Pramodern” dapat terselesaikan sesuai waktu yang disediakan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Guru Pengajar(pak hasman)
2. Orang tua yang mendukung kami secara moral maupun materiil.
3. Teman-teman kelompok yang telah mendukung terselesaikannya penulisan
makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kami mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat
membangun, serta bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari teman-
teman semua demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah kami
lakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

LATAR BELAKANG.............................................................................1

RUMUSAN MASALAH........................................................................1

TUJUAN.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................2

2.1 Aliran seni rupa pramodern...............................................................2

2.2 Gaya seni rupa pramodern.................................................................8

2.3 Pengaruh pengelompokan seni rupa pramodern...............................11

Terhadap gaya dan tema

BAB III PENUTUP.................................................................................12

KESIMPULAN.......................................................................................12

SARAN...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seni rupa pramodern mencakup periode waktu yang luas, dimulai setelah
periode Renaissance pada abad ke-14 hingga abad ke-17 dan berkembang
sampai abad ke -20. Selama periode ini, seni rupa mengalami evolusi yang
signifikan, baik dalam hal teknik maupun tema yang diangkat. Beberapa gaya
seni yang menjadi bagian dari seni rupa pramodern antara lain Gothic, Baroque,
Rococo, dan Romanticisme.

Seni rupa pramodern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa


sebelum zaman industri. Dilihat dari arti kata pramodern yang berarti sebelum
maju atau modern maka seni rupa pramodern berarti seni rupa sebelum jaman
modern. Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan , aspek
konseptual, maupun aspek kebentukan.Aliran seni rupa pramodern dapat
dikelompokkan menjadi primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekorativisme.

Rumusan Masalah

1. Apa saja aliran yang termasuk dalam seni rupa premodern?


2. Gaya apa saja yang menjadi bagian dari seni rupa premodern?
3. Bagaimana pengelompokan seni rupa pramodern memengaruhi
perkembangan gaya dan tema dalam seni rupa modern?

Tujuan

1. Menganalisis Aliran-Aliran Seni Rupa Pramodern


2. Memahami Pengaruh Terhadap Seni Rupa Pramodern
3. Menggali Aspek Kesejarahan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Aliran Seni Rupa Pramodern

a. primitivisme

Primitivisme dalam seni rupa pramodern adalah gerakan artistik


yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gerakan ini
ditandai dengan minat yang mendalam terhadap seni, budaya, dan
estetika dari masyarakat primitif atau non-Barat. Namun, perlu dicatat
bahwa istilah “primitif” di sini tidak merujuk pada inferioritas atau
ketidakcanggihan, melainkan pada keaslian, ketulusan, dan
ketidakdipengaruhian oleh budaya modern.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari primitivisme dalam seni rupa
pramodern:
Berikut adalah beberapa aspek utama dari primitivisme dalam seni rupa
pramodern:
1. Inspirasi dari Budaya Non-Barat:
o Seniman-seniman primitivisme terinspirasi oleh seni dan budaya non-
Barat, terutama dari Afrika, Oseania, Amerika Latin, dan Asia.
o Mereka tertarik pada bentuk-bentuk seni yang dihasilkan oleh
masyarakat primitif, seperti patung, seni ukir, tekstil, dan seni rupa
lainnya.
2. Penekanan pada Keaslian dan Sederhana:
o Primitivisme menekankan keaslian dan sederhana.
o Seniman-seniman ingin mencapai ekspresi yang murni dan langsung,
tanpa pengaruh budaya modern yang kompleks.
o Mereka tertarik pada kesederhanaan bentuk, warna, dan motif.
3. Penggunaan Simbolisme dan Mitologi:
o Seniman-seniman primitivisme sering menggunakan simbolisme dan
mitologi dari budaya-budaya non-Barat sebagai inspirasi dalam karya-
karya mereka.
o Simbol-simbol ini dipandang sebagai cara untuk mengungkapkan
konsep-konsep universal dan arketipal.
4. Penggunaan Teknik Ekspresif:
o Primitivisme memanfaatkan teknik ekspresif, seperti penggunaan
warna-warna cerah, garis-garis yang tegas, dan pengekangan formal
yang terbatas.

o Seniman-seniman ini mencoba untuk mengekspresikan emosi dan


keadaan batin melalui karya-karya mereka.

5
5. Pembebasan dari Konvensi Tradisional:
o Gerakan ini mencerminkan keinginan untuk membebaskan diri dari
konvensi-konvensi seni tradisional Barat.
o Seniman-seniman primitivisme mengeksplorasi bentuk-bentuk baru dan
lebih bebas dalam seni mereka.

Beberapa seniman terkenal yang terlibat dalam gerakan primitivisme


antara lain Paul Gauguin, Henri Matisse, Pablo Picasso, dan banyak
lagi.
Contoh karya seni aliran primitivisme:patung dewi Yunani aphrodite

b. Naturalisme

Naturalisme dalam seni rupa pramodern merujuk pada pendekatan


artistik yang menekankan representasi yang realistis atau natural dari alam
dan kehidupan sehari-hari. Gerakan ini berkembang pada abad ke-19,
terutama di Eropa, sebagai reaksi terhadap romantisme yang lebih idealis
dan simbolis. Naturalisme menggambarkan subjek-subjeknya dengan
keakuratan yang tinggi, baik dalam hal detail visual maupun emosional.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari naturalisme dalam seni rupa
pramodern:

6
1. Realisme yang Akurat:
o Naturalisme mengejar realisme yang akurat dalam representasi
subjeknya.
o Seniman-seniman naturalis berusaha untuk mereproduksi dunia fisik
dengan setia, menangkap detail-detail kecil dan nuansa alami dari
objek dan pemandangan.
2. Penekanan pada Observasi Langsung:
o Seniman-seniman naturalis sering melakukan observasi langsung
terhadap objek atau subjek yang mereka gambar.
o Mereka mungkin bekerja di luar ruangan untuk menangkap cahaya,
warna, dan tekstur alam dengan lebih baik.
3. Subjek dari Kehidupan Sehari-hari:
o Naturalisme cenderung memilih subjek-subjek dari kehidupan sehari-
hari, seperti lanskap alam, pemandangan perkotaan, potret manusia,
dan adegan sehari-hari lainnya.
o Mereka tertarik pada kehidupan nyata dan pengalaman manusia biasa.
4. Penggambaran Emosi yang Autentik:
o Meskipun naturalisme menekankan representasi visual yang realistis,
seniman-seniman juga berusaha untuk menangkap emosi dan
pengalaman manusia dengan autentisitas.
o Mereka mencoba untuk menggambarkan karakter, perasaan, dan
kondisi manusia dengan sebaik-baiknya.
5. Pengaruh Ilmiah dan Filosofis:
o Naturalisme sering terkait erat dengan pengaruh ilmiah dan filosofis.
o Seniman-seniman naturalis mungkin tertarik pada studi ilmiah tentang
cahaya, warna, dan perspektif, serta pada pemikiran filosofis tentang
hubungan antara manusia dan alam.

Beberapa seniman terkenal yang terkait dengan naturalisme dalam


seni rupa pramodern termasuk Gustave Courbet, Jean-François Millet,
Édouard Manet, dan banyak lagi.
Contoh karya seni aliran naturalisme: Raden Saleh - hunt

7
c. Realisme

Realisme dalam seni rupa pramodern adalah sebuah gerakan


artistik yang berkembang pada abad ke-19 di Eropa, terutama di
Prancis, sebagai reaksi terhadap gaya-gaya seni sebelumnya yang
lebih romantis dan idealis. Gerakan ini menekankan representasi yang
akurat dan jujur dari dunia nyata, tanpa sentimen atau idealisasi
berlebihan. Realisme dalam seni rupa pramodern sering dikaitkan
dengan upaya untuk menangkap kehidupan sehari-hari, kondisi sosial,
dan realitas manusia dengan sebaik-baiknya.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari realisme dalam seni rupa
pramodern:
1. Realisme yang Akurat:
o Realisme mengejar representasi yang akurat dari objek dan subjek
yang digambarnya.
o Seniman realis berusaha untuk mereproduksi dunia fisik dengan setia,
menangkap detail-detail kecil dan nuansa alami dengan cermat.
2. Subjek Kehidupan Sehari-hari:
o Realisme sering memilih subjek-subjek dari kehidupan sehari-hari,
seperti potret manusia biasa, pemandangan perkotaan, adegan
domestik, dan pekerjaan pertanian atau industri.
o Seniman-seniman realis tertarik pada kehidupan nyata dan
pengalaman manusia biasa.
3. Penekanan pada Observasi Langsung:
o Sebagian besar seniman realis melakukan observasi langsung terhadap
objek atau subjek yang mereka gambarkan.
o Mereka mungkin melakukan sketsa di lapangan atau bekerja dari
model langsung untuk menangkap ekspresi dan gerakan dengan lebih
baik.
4. Kritik Sosial dan Politik:
o Banyak seniman realis menggunakan seni mereka sebagai sarana
untuk menyampaikan kritik sosial dan politik terhadap kondisi
masyarakat pada masanya.
o Mereka sering menggambarkan ketidaksetaraan sosial, penderitaan
manusia, dan ketidakadilan yang mereka saksikan di sekitar mereka.
5. Pembebasan dari Konvensi Tradisional:
o Realisme juga mencerminkan keinginan untuk membebaskan diri dari
konvensi-konvensi seni tradisional.

8
o Seniman-seniman realis mencoba untuk merefleksikan realitas dengan
cara yang paling jujur dan otentik, tanpa terikat oleh idealisme atau
romantisme yang berlebihan.

Beberapa seniman terkenal yang terkait dengan gerakan realisme


dalam seni rupa pramodern termasuk Gustave Courbet, Jean-François
Millet, Honoré Daumier, dan Édouard Manet.

Contoh kayra seni aliran realisme: The Anatomy Lesson of Dr.


Nicolaes Tulp

d. Dekorativisme

Dekorativisme dalam seni rupa pramodern adalah sebuah gerakan


artistik yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Gerakan ini menekankan estetika dekoratif dan keindahan formal
dalam seni, dengan penekanan pada penggunaan pola, warna, dan
dekorasi untuk menciptakan karya seni yang menarik secara visual.
Dekorativisme sering kali dianggap sebagai reaksi terhadap realisme
dan naturalisme yang dominan pada saat itu, dengan menekankan
kecantikan formal daripada representasi realitas yang akurat.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari dekorativisme dalam seni rupa
pramodern:
1. Penekanan pada Estetika Visual:
o Dekorativisme menekankan keindahan visual dan estetika dalam seni
rupa.

9
o Seniman-seniman dekoratif cenderung menggunakan pola, garis-garis,
bentuk-bentuk geometris, dan warna dengan cara yang dekoratif dan
estetis.
2. Penggunaan Motif dan Ornamen:
o Seniman-seniman dekoratif sering menggunakan motif dan ornamen
yang rumit dan berulang-ulang dalam karya-karya mereka.
o Ini bisa berupa motif alam, geometris, floral, atau abstrak yang
digunakan untuk menciptakan efek visual yang menarik.
3. Penekanan pada Keseimbangan dan Harmoni:
o Dekorativisme menekankan keseimbangan visual dan harmoni dalam
susunan elemen-elemen seni rupa.
o Seniman-seniman dekoratif berusaha untuk menciptakan karya-karya
yang harmonis dan simetris, dengan memperhatikan tata letak dan
proporsi yang tepat.
4. Inspirasi dari Seni Rupa Tradisional:
o Gerakan dekorativisme sering terinspirasi oleh seni rupa tradisional
dari berbagai budaya di seluruh dunia, termasuk seni rupa Asia,
Afrika, dan Timur Tengah.
o Seniman-seniman dekoratif tertarik pada keindahan dan kompleksitas
seni rupa tradisional, serta motif-motif yang dapat ditemukan dalam
seni-seni tersebut.
5. Penggunaan Medium yang Beragam:
o Seniman-seniman dekoratif menggunakan berbagai medium, termasuk
lukisan, ukiran, kaca patri, keramik, tekstil, dan lain-lain.
o Mereka menggunakan medium tersebut untuk menciptakan karya-
karya seni yang memiliki efek visual yang kuat dan menarik.

Beberapa seniman terkenal yang terkait dengan gerakan dekorativisme


dalam seni rupa pramodern termasuk Gustav Klimt, Henri Matisse,
Alphonse Mucha, dan Émile Gallé.
Contoh karya seni aliran dekorativisme:

10
2.2 Gaya Seni Rupa Pramodern

a. Gothic
Gaya Gothic dalam seni rupa pramodern mengacu pada periode seni rupa
yang berkembang di Eropa pada Abad Pertengahan, khususnya antara abad
ke-12 hingga ke-16. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh arsitektur Gothic yang
mencapai puncaknya pada abad ke-12 hingga ke-15, terutama dalam
pembangunan katedral-katedral yang megah di seluruh Eropa.
Berikut adalah beberapa ciri utama dari gaya Gothic dalam seni rupa
pramodern:
1. Arsitektur Megah: Gaya Gothic dalam arsitektur dikenal karena
bangunan-bangunan yang tinggi, menggunakan busur lancip, dan
memiliki detail ornamen yang rumit. Katedral-katedral megah
seperti Notre-Dame di Paris atau Salisbury Cathedral di Inggris adalah
contoh ikonik dari arsitektur Gothic. Kaca berwarna yang indah juga
menjadi ciri khas, terutama pada jendela-jendela besar yang
menggambarkan cerita-cerita religius.
2. Ornamen Religius: Gaya Gothic memperkaya seni rupa
dengan dekorasi melimpah yang sering memiliki makna
religius. Gargoyles (patung makhluk mitos) yang menjaga
bangunan, pahatan yang menggambarkan tokoh-tokoh agama,
dan hiasan floral yang menghiasi altar dan dinding katedral adalah
contoh dari ornamen ini.
3. Atmosfer Spiritual: Seni rupa Gothic menciptakan suasana
yang spiritual dan sakral. Pencahayaan dramatis melalui jendela-
jendela kaca berwarna menciptakan efek magis di dalam ruangan.
Desain vertikal, seperti ketinggian menara dan pilar-pilar, juga
mengundang perenungan dan penghormatan.

b. Baroque

Gaya Baroque dalam seni rupa pramodern merupakan periode seni


yang berkembang di Eropa sekitar abad ke-17 hingga awal abad ke-
18. Gaya ini muncul sebagai reaksi terhadap kesederhanaan gaya
Renaissance sebelumnya, menekankan pada emosi, gerakan dramatis,
dan detail yang rumit.

11
Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya Baroque:
1. Dinamika dan Gerakan: Gaya Baroque menonjolkan gerakan
dramatis dan dinamika yang kuat dalam karya seni. Seniman Baroque
menggunakan garis lengkung yang melingkar, gerakan spiral, dan pose
yang dramatis pada karya-karya patung dan lukisan. Contoh karya seni
Baroque yang menampilkan dinamika ini adalah “Apollo dan
Daphne” oleh Gian Lorenzo Bernini.
2. Emosi dan Ekspresi: Gaya Baroque sangat menekankan pada ekspresi
emosional. Karya seni Baroque seringkali menggambarkan adegan-
adegan dengan intensitas emosi yang tinggi, seperti penderitaan,
kegembiraan, atau ekstasi spiritual. “Ekstasi Santo Teresa” oleh Gian
Lorenzo Bernini adalah salah satu contoh yang memperlihatkan
ekspresi spiritual yang mendalam.
3. Penggunaan Cahaya dan Bayangan: Seniman Baroque menggunakan
efek cahaya dan bayangan untuk menciptakan drama visual yang
mendalam. Teknik chiaroscuro, yang menggabungkan kontras antara
area yang sangat terang dan sangat gelap, digunakan untuk menyoroti
subjek dan menciptakan suasana yang dramatis. “Pemerkosaan
Proserpina” oleh Gian Lorenzo Bernini adalah contoh karya yang
memanfaatkan teknik ini.

c. Rococo

Gaya Rococo merupakan periode seni rupa yang memikat,


berkembang di Eropa pada abad ke-18 setelah periode Baroque. Gaya
ini menonjolkan keanggunan, kehalusan, dan keceriaan dalam
desainnya.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya Rococo dalam seni
rupa pramodern:
1. Kecerahan dan Keanggunan: Gaya Rococo menggunakan warna-
warna cerah seperti pastel dan emas untuk menciptakan suasana
yang ringan dan menyenangkan. Kecemerlangan ini tercermin dalam
furnitur, lukisan, dan dekorasi.
2. Ornamen dan Dekorasi Berlebihan: Rococo dikenal
dengan ornamentasi yang rumit. Hiasan-hiasan
seperti daun, bunga, pita, dan motif-motif alami lainnya digunakan
secara luas dalam seni dekoratif, furnitur, dan arsitektur. Kursi bergaya
Rococo dengan ornamen yang melingkar dan berlebihan adalah contoh
yang menggambarkan kekayaan dekoratif ini.
3. Kurva dan Lengkungan yang Lembut: Desain Rococo
menampilkan kurva dan lengkungan yang lembut, menghasilkan
estetika yang feminin dan anggun. Ini tercermin dalam furnitur,
arsitektur interior, dan detail-dekoratif lainnya. Kursi berlengan dengan

12
punggung melengkung adalah contoh yang menggambarkan
kelembutan ini.
4. Motif-Motif Alami: Rococo sering mengambil inspirasi dari alam.
Motif-motif seperti bunga, daun, burung, dan putti (bayi
bergelantungan) digunakan untuk menghias karya seni dan
dekorasi. Lukisan dengan latar belakang alam dan motif bunga adalah
contoh yang memperlihatkan pengaruh alam ini.
5. Keadilan dan Gaya Hidup: Gaya Rococo dikaitkan dengan kehidupan
istana, kesenangan, dan kehidupan sosial yang mewah. Furnitur,
lukisan, dan dekorasi Rococo sering ditemukan di istana-istana dan
ruang-ruang mewah lainnya. Meja makan dengan ornamen
berlebihan adalah contoh yang mencerminkan kemewahan ini.
6. Kecemerlangan Seni Kerajinan: Selain seni lukis dan arsitektur,
Rococo memiliki pengaruh kuat dalam seni kerajinan. Karya-karya
seperti keramik, kaca, tekstil, dan perhiasan menampilkan kehalusan
dan keanggunan khas gaya Rococo.
7. Sentimen Romantis: Gaya Rococo mencerminkan sentimen
romantis dan kecenderungan untuk
memuja keindahan dan keanggunan dalam kehidupan sehari-hari. Ini
tercermin dalam karya seni dan dekorasi yang memikat hati.

d. Romanticisme

Gaya Romanticisme dalam seni rupa pramodern memang memiliki


akar yang dalam dan mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah
Eropa pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya Romanticisme:


1. Ekspresi Emosional: Romanticisme menekankan pada ekspresi emosi
yang kuat dan mendalam. Karya seni sering menciptakan suasana
yang dramatis, sentimental, atau melankolis, mencerminkan kekayaan
batin manusia. Lukisan “The Wanderer Above the Sea of Fog” oleh
Caspar David Friedrich adalah contoh yang memperlihatkan perasaan
eksistensial dan kehancuran.
2. Penghormatan terhadap Alam: Alam dipandang sebagai sumber
inspirasi yang penting dalam Romanticisme. Seniman mengekspresikan
koneksi emosional mereka dengan alam
melalui pemandangan, pemandangan alam, dan representasi makhluk
hidup yang berlimpah. Lukisan “The Hay Wain” oleh John Constable
menggambarkan keindahan alam pedesaan.
3. Imajinasi dan Fantasi: Romanticisme memuja imajinasi dan fantasi.
Karya seni sering menggambarkan dunia impian, legenda, mitos, dan
cerita-cerita yang fantastis, mengekspresikan keinginan untuk
melarikan diri dari realitas yang keras. “The Nightmare” oleh Henry

13
Fuseli adalah contoh yang memperlihatkan elemen fantasi dan
ketakutan.
4. Individualitas dan Subjektivitas: Romanticisme menekankan
pada keunikan individual dan subjektivitas. Seniman mengutamakan
pengalaman pribadi dan ekspresi diri dalam karya-karya mereka,
menciptakan karya yang penuh dengan keberagaman dan kekhasan.
Puisi “Ozymandias” oleh Percy Bysshe Shelley menggambarkan
keruntuhan kebesaran manusia.
5. Perasaan Nostalgia: Romanticisme sering kali mengekspresikan
perasaan nostalgia terhadap masa lalu yang ideal atau masa yang telah
berlalu. Tema-tema seperti kehancuran, kebinasaan,
dan kerinduan sering muncul dalam karya seni Romantic. “The Raft of
the Medusa” oleh Théodore Géricault adalah contoh yang
menggambarkan tragedi sejarah.
6. Estetika yang Individu: Meskipun gaya Romanticisme menampilkan
beragam tema dan gaya, ada beberapa estetika yang sering muncul
dalam karya-karya tersebut, seperti penekanan pada warna dan kontras
yang dramatis, serta penggunaan teknik seperti impasto dalam lukisan.
Ini menciptakan karya-karya yang unik dan penuh dengan ekspresi
pribadi.

2.3 Pengaruh pengelompokan seni rupa pramodern terhadap gaya dan tema

Pengelompokan seni rupa pramodern memang memiliki pengaruh yang


signifikan terhadap perkembangan gaya dan tema dalam seni rupa
modern. Berikut adalah beberapa cara bagaimana hal itu memengaruhi:
1. Pemecahan Konvensi Tradisional: Seni rupa pramodern, seperti
Baroque, Rococo, dan Romanticisme, sering kali memecahkan
konvensi tradisional dalam seni rupa dengan mengeksplorasi ekspresi
emosional, fantasi, dan imajinasi. Hal ini memberikan landasan bagi
seniman-seniman modern untuk menjelajahi ide-ide baru dan
mengekspresikan diri secara lebih bebas.
2. Pengaruh Estetika: Gaya-gaya seni rupa pramodern memberikan
inspirasi estetika yang unik kepada seni rupa modern. Contohnya,
kehalusan dan keanggunan Rococo, ekspresi emosional Romanticisme,
dan eksperimen formal dalam Impresionisme memberikan landasan
bagi pengembangan gaya dan teknik baru dalam seni rupa modern.
3. Perubahan dalam Persepsi Seni: Seni rupa pramodern membawa
perubahan dalam persepsi terhadap seni. Misalnya, Romanticisme
menekankan pada pengalaman individu dan koneksi dengan alam,
sementara Impresionisme menyoroti pentingnya cahaya dan suasana

14
dalam lukisan. Pandangan baru ini membuka jalan bagi pengembangan
perspektif modern tentang seni dan kreativitas.
4. Pengaruh Tematis: Tema-tema yang diperkenalkan dalam seni rupa
pramodern, seperti perasaan emosional, hubungan dengan alam, dan
perubahan sosial, terus mempengaruhi tema-tema yang dijelajahi oleh
seniman-seniman modern. Seni rupa modern sering kali melanjutkan

penelitian atas topik-topik ini dengan sudut pandang yang lebih


kontemporer dan beragam.
5. Inovasi Teknik dan Materi: Eksperimen dengan teknik dan materi
dalam seni rupa pramodern, seperti teknik cahaya dalam Impresionisme
atau penggunaan material yang tidak konvensional dalam seni karya
abstrak, memberikan inspirasi bagi seniman-seniman modern untuk
terus menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru dalam seni rupa.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seni rupa pramodern memainkan peran yang penting dalam evolusi seni
rupa menuju era modern. Pengaruhnya terhadap seni rupa modern
masih terasa hingga saat ini, menjadi landasan bagi perkembangan seni
rupa kontemporer. Dengan memahami seni rupa pramodern, kita dapat
lebih memahami akar sejarah dan perkembangan seni rupa secara
keseluruhan.

Dengan demikian, seni rupa pramodern tidak hanya merupakan bagian


dari masa lalu, tetapi juga menjadi landasan yang memengaruhi dan
membentuk seni rupa masa kini dan masa depan

3.2 saran

saran saya adalah memperdalam diskusi tentang bagaimana seni rupa


pramodern mencerminkan konteks sosial, politik, dan budaya dari
masanya. Ini akan menggarisbawahi pentingnya seni sebagai refleksi
sejarah dan budaya.dan mengadakan diskusi kritikal tentang bagaimana
pengelompokan primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekorativisme
mungkin menyederhanakan kompleksitas dan variasi seni rupa
pramodern, dan bagaimana kategorisasi ini dapat diperbaharui atau
diperluas.

15
DAFTAR PUSTAKA

16
Hadi, A. (2022). Mengenal Seni Rupa Pramodern dan Aliran-alirannya. Retrieved
from https://tirto.id/mengenal-seni-rupa-pramodern-dan-aliran-alirannya-goeg
Thabroni, G. (2022). Fenomena Seni Rupa (Pramodern - Posmodern). Retrieved from
https://serupa.id/fenomena-seni-rupa-pramodern-posmodern/
Info, R. (2023). Pengertian Seni Rupa Premodern dan Alirannya. Retrieved from
https://kumparan.com/ragam-info/pengertian-seni-rupa-premodern-dan-alirannya-
21ik4KctdfP
Info, R. (2023). Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern yang Wajib Diketahui. Retrieved
from https://kumparan.com/ragam-info/aliran-aliran-seni-rupa-pramodern-yang-
wajib-diketahui-21Tit82nRT4
Setiawan, S. (2024). Home. Retrieved from https://www.gurupendidikan.co.id/seni-
rupa/
Primitivisme Naturalisme Realisme Seni Rupa Pramodern. (n.d.). Retrieved from
https://text-id.123dok.com/document/eqodk745z-primitivisme-naturalisme-
realisme-seni-rupa-pramodern.html
Motivator, P. dan. (n.d.). SENI RUPA PRAMODERN, MODERN, DAN POST MODERN.
Retrieved from https://pixelseven.blogspot.com/2016/02/seni-rupa-pramodern-
modern-dan-post.html
Seni Rupa Pramodern. (n.d.). Retrieved from
https://www.mikirbae.com/2015/03/seni-rupa-pramodern.html
Icalmy. (2020). Sejarah perkembangan Seni Rupa Pramodern. Retrieved from
https://www.ical.my.id/2020/11/sejarah-perkembangan-seni-rupa-pramodern.html
Boslink.id. (2023). Gothic Artinya: Gaya yang Eksentrik dan Misterius - Kata Cerdas.
Retrieved from https://katacerdas.com/gothic-artinya/
Admin. (2022). Baroque, Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya. Retrieved from
https://nokenstudio.com/seni-baroque/
Mujahid, I. (2023). Rococo : Dikenal Karena Kerumitan Detailnya, Desain Yang
Berbelit-Belit, dan Asimetri. Retrieved from https://interiordesign.id/rococo-dikenal-
karena-kerumitan-detailnya-desain-yang-berbelit-belit-dan-asimetri/

17

Anda mungkin juga menyukai