MAKALAH Seni Rupa Pramodern
MAKALAH Seni Rupa Pramodern
Di susun Oleh:
Kelompok
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, makalah yang berjudul “Seni Rupa
Pramodern” dapat terselesaikan sesuai waktu yang disediakan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Guru Pengajar(pak hasman)
2. Orang tua yang mendukung kami secara moral maupun materiil.
3. Teman-teman kelompok yang telah mendukung terselesaikannya penulisan
makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kami mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat
membangun, serta bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari teman-
teman semua demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah kami
lakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
LATAR BELAKANG.............................................................................1
RUMUSAN MASALAH........................................................................1
TUJUAN.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................2
KESIMPULAN.......................................................................................12
SARAN...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seni rupa pramodern mencakup periode waktu yang luas, dimulai setelah
periode Renaissance pada abad ke-14 hingga abad ke-17 dan berkembang
sampai abad ke -20. Selama periode ini, seni rupa mengalami evolusi yang
signifikan, baik dalam hal teknik maupun tema yang diangkat. Beberapa gaya
seni yang menjadi bagian dari seni rupa pramodern antara lain Gothic, Baroque,
Rococo, dan Romanticisme.
Rumusan Masalah
Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. primitivisme
5
5. Pembebasan dari Konvensi Tradisional:
o Gerakan ini mencerminkan keinginan untuk membebaskan diri dari
konvensi-konvensi seni tradisional Barat.
o Seniman-seniman primitivisme mengeksplorasi bentuk-bentuk baru dan
lebih bebas dalam seni mereka.
b. Naturalisme
6
1. Realisme yang Akurat:
o Naturalisme mengejar realisme yang akurat dalam representasi
subjeknya.
o Seniman-seniman naturalis berusaha untuk mereproduksi dunia fisik
dengan setia, menangkap detail-detail kecil dan nuansa alami dari
objek dan pemandangan.
2. Penekanan pada Observasi Langsung:
o Seniman-seniman naturalis sering melakukan observasi langsung
terhadap objek atau subjek yang mereka gambar.
o Mereka mungkin bekerja di luar ruangan untuk menangkap cahaya,
warna, dan tekstur alam dengan lebih baik.
3. Subjek dari Kehidupan Sehari-hari:
o Naturalisme cenderung memilih subjek-subjek dari kehidupan sehari-
hari, seperti lanskap alam, pemandangan perkotaan, potret manusia,
dan adegan sehari-hari lainnya.
o Mereka tertarik pada kehidupan nyata dan pengalaman manusia biasa.
4. Penggambaran Emosi yang Autentik:
o Meskipun naturalisme menekankan representasi visual yang realistis,
seniman-seniman juga berusaha untuk menangkap emosi dan
pengalaman manusia dengan autentisitas.
o Mereka mencoba untuk menggambarkan karakter, perasaan, dan
kondisi manusia dengan sebaik-baiknya.
5. Pengaruh Ilmiah dan Filosofis:
o Naturalisme sering terkait erat dengan pengaruh ilmiah dan filosofis.
o Seniman-seniman naturalis mungkin tertarik pada studi ilmiah tentang
cahaya, warna, dan perspektif, serta pada pemikiran filosofis tentang
hubungan antara manusia dan alam.
7
c. Realisme
8
o Seniman-seniman realis mencoba untuk merefleksikan realitas dengan
cara yang paling jujur dan otentik, tanpa terikat oleh idealisme atau
romantisme yang berlebihan.
d. Dekorativisme
9
o Seniman-seniman dekoratif cenderung menggunakan pola, garis-garis,
bentuk-bentuk geometris, dan warna dengan cara yang dekoratif dan
estetis.
2. Penggunaan Motif dan Ornamen:
o Seniman-seniman dekoratif sering menggunakan motif dan ornamen
yang rumit dan berulang-ulang dalam karya-karya mereka.
o Ini bisa berupa motif alam, geometris, floral, atau abstrak yang
digunakan untuk menciptakan efek visual yang menarik.
3. Penekanan pada Keseimbangan dan Harmoni:
o Dekorativisme menekankan keseimbangan visual dan harmoni dalam
susunan elemen-elemen seni rupa.
o Seniman-seniman dekoratif berusaha untuk menciptakan karya-karya
yang harmonis dan simetris, dengan memperhatikan tata letak dan
proporsi yang tepat.
4. Inspirasi dari Seni Rupa Tradisional:
o Gerakan dekorativisme sering terinspirasi oleh seni rupa tradisional
dari berbagai budaya di seluruh dunia, termasuk seni rupa Asia,
Afrika, dan Timur Tengah.
o Seniman-seniman dekoratif tertarik pada keindahan dan kompleksitas
seni rupa tradisional, serta motif-motif yang dapat ditemukan dalam
seni-seni tersebut.
5. Penggunaan Medium yang Beragam:
o Seniman-seniman dekoratif menggunakan berbagai medium, termasuk
lukisan, ukiran, kaca patri, keramik, tekstil, dan lain-lain.
o Mereka menggunakan medium tersebut untuk menciptakan karya-
karya seni yang memiliki efek visual yang kuat dan menarik.
10
2.2 Gaya Seni Rupa Pramodern
a. Gothic
Gaya Gothic dalam seni rupa pramodern mengacu pada periode seni rupa
yang berkembang di Eropa pada Abad Pertengahan, khususnya antara abad
ke-12 hingga ke-16. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh arsitektur Gothic yang
mencapai puncaknya pada abad ke-12 hingga ke-15, terutama dalam
pembangunan katedral-katedral yang megah di seluruh Eropa.
Berikut adalah beberapa ciri utama dari gaya Gothic dalam seni rupa
pramodern:
1. Arsitektur Megah: Gaya Gothic dalam arsitektur dikenal karena
bangunan-bangunan yang tinggi, menggunakan busur lancip, dan
memiliki detail ornamen yang rumit. Katedral-katedral megah
seperti Notre-Dame di Paris atau Salisbury Cathedral di Inggris adalah
contoh ikonik dari arsitektur Gothic. Kaca berwarna yang indah juga
menjadi ciri khas, terutama pada jendela-jendela besar yang
menggambarkan cerita-cerita religius.
2. Ornamen Religius: Gaya Gothic memperkaya seni rupa
dengan dekorasi melimpah yang sering memiliki makna
religius. Gargoyles (patung makhluk mitos) yang menjaga
bangunan, pahatan yang menggambarkan tokoh-tokoh agama,
dan hiasan floral yang menghiasi altar dan dinding katedral adalah
contoh dari ornamen ini.
3. Atmosfer Spiritual: Seni rupa Gothic menciptakan suasana
yang spiritual dan sakral. Pencahayaan dramatis melalui jendela-
jendela kaca berwarna menciptakan efek magis di dalam ruangan.
Desain vertikal, seperti ketinggian menara dan pilar-pilar, juga
mengundang perenungan dan penghormatan.
b. Baroque
11
Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya Baroque:
1. Dinamika dan Gerakan: Gaya Baroque menonjolkan gerakan
dramatis dan dinamika yang kuat dalam karya seni. Seniman Baroque
menggunakan garis lengkung yang melingkar, gerakan spiral, dan pose
yang dramatis pada karya-karya patung dan lukisan. Contoh karya seni
Baroque yang menampilkan dinamika ini adalah “Apollo dan
Daphne” oleh Gian Lorenzo Bernini.
2. Emosi dan Ekspresi: Gaya Baroque sangat menekankan pada ekspresi
emosional. Karya seni Baroque seringkali menggambarkan adegan-
adegan dengan intensitas emosi yang tinggi, seperti penderitaan,
kegembiraan, atau ekstasi spiritual. “Ekstasi Santo Teresa” oleh Gian
Lorenzo Bernini adalah salah satu contoh yang memperlihatkan
ekspresi spiritual yang mendalam.
3. Penggunaan Cahaya dan Bayangan: Seniman Baroque menggunakan
efek cahaya dan bayangan untuk menciptakan drama visual yang
mendalam. Teknik chiaroscuro, yang menggabungkan kontras antara
area yang sangat terang dan sangat gelap, digunakan untuk menyoroti
subjek dan menciptakan suasana yang dramatis. “Pemerkosaan
Proserpina” oleh Gian Lorenzo Bernini adalah contoh karya yang
memanfaatkan teknik ini.
c. Rococo
Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya Rococo dalam seni
rupa pramodern:
1. Kecerahan dan Keanggunan: Gaya Rococo menggunakan warna-
warna cerah seperti pastel dan emas untuk menciptakan suasana
yang ringan dan menyenangkan. Kecemerlangan ini tercermin dalam
furnitur, lukisan, dan dekorasi.
2. Ornamen dan Dekorasi Berlebihan: Rococo dikenal
dengan ornamentasi yang rumit. Hiasan-hiasan
seperti daun, bunga, pita, dan motif-motif alami lainnya digunakan
secara luas dalam seni dekoratif, furnitur, dan arsitektur. Kursi bergaya
Rococo dengan ornamen yang melingkar dan berlebihan adalah contoh
yang menggambarkan kekayaan dekoratif ini.
3. Kurva dan Lengkungan yang Lembut: Desain Rococo
menampilkan kurva dan lengkungan yang lembut, menghasilkan
estetika yang feminin dan anggun. Ini tercermin dalam furnitur,
arsitektur interior, dan detail-dekoratif lainnya. Kursi berlengan dengan
12
punggung melengkung adalah contoh yang menggambarkan
kelembutan ini.
4. Motif-Motif Alami: Rococo sering mengambil inspirasi dari alam.
Motif-motif seperti bunga, daun, burung, dan putti (bayi
bergelantungan) digunakan untuk menghias karya seni dan
dekorasi. Lukisan dengan latar belakang alam dan motif bunga adalah
contoh yang memperlihatkan pengaruh alam ini.
5. Keadilan dan Gaya Hidup: Gaya Rococo dikaitkan dengan kehidupan
istana, kesenangan, dan kehidupan sosial yang mewah. Furnitur,
lukisan, dan dekorasi Rococo sering ditemukan di istana-istana dan
ruang-ruang mewah lainnya. Meja makan dengan ornamen
berlebihan adalah contoh yang mencerminkan kemewahan ini.
6. Kecemerlangan Seni Kerajinan: Selain seni lukis dan arsitektur,
Rococo memiliki pengaruh kuat dalam seni kerajinan. Karya-karya
seperti keramik, kaca, tekstil, dan perhiasan menampilkan kehalusan
dan keanggunan khas gaya Rococo.
7. Sentimen Romantis: Gaya Rococo mencerminkan sentimen
romantis dan kecenderungan untuk
memuja keindahan dan keanggunan dalam kehidupan sehari-hari. Ini
tercermin dalam karya seni dan dekorasi yang memikat hati.
d. Romanticisme
13
Fuseli adalah contoh yang memperlihatkan elemen fantasi dan
ketakutan.
4. Individualitas dan Subjektivitas: Romanticisme menekankan
pada keunikan individual dan subjektivitas. Seniman mengutamakan
pengalaman pribadi dan ekspresi diri dalam karya-karya mereka,
menciptakan karya yang penuh dengan keberagaman dan kekhasan.
Puisi “Ozymandias” oleh Percy Bysshe Shelley menggambarkan
keruntuhan kebesaran manusia.
5. Perasaan Nostalgia: Romanticisme sering kali mengekspresikan
perasaan nostalgia terhadap masa lalu yang ideal atau masa yang telah
berlalu. Tema-tema seperti kehancuran, kebinasaan,
dan kerinduan sering muncul dalam karya seni Romantic. “The Raft of
the Medusa” oleh Théodore Géricault adalah contoh yang
menggambarkan tragedi sejarah.
6. Estetika yang Individu: Meskipun gaya Romanticisme menampilkan
beragam tema dan gaya, ada beberapa estetika yang sering muncul
dalam karya-karya tersebut, seperti penekanan pada warna dan kontras
yang dramatis, serta penggunaan teknik seperti impasto dalam lukisan.
Ini menciptakan karya-karya yang unik dan penuh dengan ekspresi
pribadi.
2.3 Pengaruh pengelompokan seni rupa pramodern terhadap gaya dan tema
14
dalam lukisan. Pandangan baru ini membuka jalan bagi pengembangan
perspektif modern tentang seni dan kreativitas.
4. Pengaruh Tematis: Tema-tema yang diperkenalkan dalam seni rupa
pramodern, seperti perasaan emosional, hubungan dengan alam, dan
perubahan sosial, terus mempengaruhi tema-tema yang dijelajahi oleh
seniman-seniman modern. Seni rupa modern sering kali melanjutkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seni rupa pramodern memainkan peran yang penting dalam evolusi seni
rupa menuju era modern. Pengaruhnya terhadap seni rupa modern
masih terasa hingga saat ini, menjadi landasan bagi perkembangan seni
rupa kontemporer. Dengan memahami seni rupa pramodern, kita dapat
lebih memahami akar sejarah dan perkembangan seni rupa secara
keseluruhan.
3.2 saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Hadi, A. (2022). Mengenal Seni Rupa Pramodern dan Aliran-alirannya. Retrieved
from https://tirto.id/mengenal-seni-rupa-pramodern-dan-aliran-alirannya-goeg
Thabroni, G. (2022). Fenomena Seni Rupa (Pramodern - Posmodern). Retrieved from
https://serupa.id/fenomena-seni-rupa-pramodern-posmodern/
Info, R. (2023). Pengertian Seni Rupa Premodern dan Alirannya. Retrieved from
https://kumparan.com/ragam-info/pengertian-seni-rupa-premodern-dan-alirannya-
21ik4KctdfP
Info, R. (2023). Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern yang Wajib Diketahui. Retrieved
from https://kumparan.com/ragam-info/aliran-aliran-seni-rupa-pramodern-yang-
wajib-diketahui-21Tit82nRT4
Setiawan, S. (2024). Home. Retrieved from https://www.gurupendidikan.co.id/seni-
rupa/
Primitivisme Naturalisme Realisme Seni Rupa Pramodern. (n.d.). Retrieved from
https://text-id.123dok.com/document/eqodk745z-primitivisme-naturalisme-
realisme-seni-rupa-pramodern.html
Motivator, P. dan. (n.d.). SENI RUPA PRAMODERN, MODERN, DAN POST MODERN.
Retrieved from https://pixelseven.blogspot.com/2016/02/seni-rupa-pramodern-
modern-dan-post.html
Seni Rupa Pramodern. (n.d.). Retrieved from
https://www.mikirbae.com/2015/03/seni-rupa-pramodern.html
Icalmy. (2020). Sejarah perkembangan Seni Rupa Pramodern. Retrieved from
https://www.ical.my.id/2020/11/sejarah-perkembangan-seni-rupa-pramodern.html
Boslink.id. (2023). Gothic Artinya: Gaya yang Eksentrik dan Misterius - Kata Cerdas.
Retrieved from https://katacerdas.com/gothic-artinya/
Admin. (2022). Baroque, Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya. Retrieved from
https://nokenstudio.com/seni-baroque/
Mujahid, I. (2023). Rococo : Dikenal Karena Kerumitan Detailnya, Desain Yang
Berbelit-Belit, dan Asimetri. Retrieved from https://interiordesign.id/rococo-dikenal-
karena-kerumitan-detailnya-desain-yang-berbelit-belit-dan-asimetri/
17