BAB VI - Proses Gergaji Dan Parut
BAB VI - Proses Gergaji Dan Parut
Mesin hacksaw dan bandsaw adalah dua jenis mesin gergaji yang digunakan
untuk memotong logam. Hacksaw memotong benda kerja dengan mekanisme
bolak-balik (maju-mundur) seperti gergaji tangan. Hacksaw digunakan untuk
memotong bentuk persegi atau yang memiliki sudut. Bandsaw menggunakan pita
gergaji yang kontinyu. Pita gergaji yang kontinyu ini terpasang pada roda
penggerak dan roda idler. Kedua roda ini akan membawa pita gergaji berputar
secara kontinyu.
MESIN HACKSAW
Semua mesin gergaji hacksaw secara memiliki dasar rancangan yang sama,
seperti yang terlihat dalam gambar 6.1. Mesin hacksaw yang tipikal mencirikan
komponen utamanya.
Dasar (base)
Dasar mesin hacksaw biasanya
berfungsi juga sebagai wadah cairan
pendingin (coolant). Wadah cairan
pendingin memiliki baffle yang
berfungsi untuk memisahkan geram
sisa pemotongan dengan cairan
pendingin. Meja yang menumpu
ragum dan benda kerja terletak di
bagian atas dari dasar mesin.
Ragum (Vise)
Ragum terlatak di bagian atas dasar
mesin. Ragum dapat diatur untuk
variasi dimensi dan bentuk benda
kerja. Pada sebagian mesin gergaji,
ragum dapat diputar pada sudut
tertentu. Besar daya mesin
6.1. Mesin Hacksaw disesuaikan dengan ukuran benda
kerja yang dapat dipegang pada
ragum.
6-1
Bingkai gergaji berfungsi untuk memegang dan membawa bilah gergaji. Mesin
hacksaw dirancang sedemikain hingga bilah gergaji hanya berinteraksi dengan
benda kerja pada langkah pemotongan. Mekanisme ini bertujuan untuk
menghindari keausan yang berlebihan pada bilah gergaji. Langkah potong terjadi
pada saat bilah gergaji bergerak ke belakang atau pada langkah mundur.
Pada beberapa mesin, gerak pemakanan terjadi karena gravitasi. Bingkai gergaji
yang memiliki berat dapat bergeser untuk menghasilkan tekanan kepada benda
kerja. Pada mesin yang lain, gerak pemakanan dilakukan dengan mekanisme
pemakanan yang diambil dari putaran motor. Pada mesin jenis ini, gerak
pemakanan akan secara otomatis berhenti atau menjadi lambat ketika mata
potong bertemu dengan titik keras (hardspot) yang ada di dalam material,
sehingga gergaji dapat terus memotong bagian yang keras tanpa menjadi patah .
MESIN BANDSAW
Mesin bandsaw untuk logam dibedakan menjadi dua katagori dasar, yaitu mesin
bandsaw vertical dan mesis bandsaw horizontal, seperti yang terlihat pada
gambar 6.2. dan 6.3. Mesin bandsaw menggunakan bilah gergaji fleksibel yang
berbentuk pita yang melingkar kontinyu. Pembuangan geram dapat dilakukan
dengan cepat karena setiap mata potong sangat presisi dan akurat, sehingga
produk yang dihasilkan dapat sangat dekat dengan rancangan atau dengan kata
lain tidak memerlukan proses pemesinan lanjutan.
Kepala (head) berada di bagian atas mesin, berisi roda idler, saklar motor
penggerak, pengatur ketegangan bilah gergaji, selang udara fleksibel yang
6-2
berfungsi untuk meniupkan udara pembersih benda kerja dari geram, dan
dudukan (post) untuk pemandu bilah gergaji bagian atas (upper saw guide).
Dial pilihan kerja (selector job) juga terletak di bagian kepala.
Tiang (column) berisi dial indikator kecepatan yang digerakkan dengan kabel
dari transmisi dan menjadi indikator kecepatan dalam feet per minute (FPM).
Mesin lasa penyambung Butt welder yang berfungsi untuk menyambung
bilah gergaji juga terpasang pada tiang.
Dasar (base) mesin gergaji bandsaw berisi roda penggerak (drive wheel),
motor penggerak dan transmisi. Transmisi memiliki dua rentang kecepatan
potong, yaitu kecepatan rendah (50 - 375 FPM) dan kecepatan tinggi (260 –
1.500 FPM). Tuas pengatur kecepatan di bagian belakang dasar mesin dapat
diatur pada posisi kecepatan rendah, tinggi dan netral. Dasar mesin juga
berfungsi mendukung meja kerja dan memiliki pemandu pita gergaji bagian
bawah (lower saw guide). Mekanisme pemakanan dan handel pengaturnya
terletak di dalam dasar mesin. Pedal ditempatkan di bagian depan dasar mesin.
6.2. vertical band sawing machine 6.3. horizotal band sawing machine
6-3
menghasilkan peningkatan atau penurunan kecepatan mesin secara gradual (lihat
kembali PIV-drive pada Bab II Proses pembubutan).
Ragum pada mesin ini serupa dengan ragum yang digunakan pada mesin gergaji
hacksaw. Mesin bandsaw horizontal memiliki kapasitas yang jauh lebih besar
untuk benda kerja yang besar daripada yang dimiliki mesin gergaji hacksaw.
Pencekaman rahang ragum dapat diatur dalam beberapa variasi sudut.
Pompa cairan pendingin berada di salah satu kaki mesin yang menyuplai cairan
pendingin (coolant) dari wadah. Cairan pendingin mendinginkan pita gergaji dan
sekaligus membuang geram dari pemotongan sebelum pita gergaji terjepit atau
macet (clog).
PERSYARATAN KEAMANAN
Mesin gergaji memiliki persyaratan keamanan yang khusus dan harus
diperhatikan. Berikut ini adalah persyaratan keamanan yang harus diikuti:
Jauhkan tangan dari bilah gergaji pada saat bekerja.
Pastikan bahwa power supply tidak terhubung pada saat melakukan
penggantian maupun pemasangan bilah gergaji.
Gunakan miter guide, perangkat pemegang benda kerja, atau balok kayu
untuk mendorong benda kerja logam kepada bilah gergaji. Jauhkan jari
tangan dari bilah gergaji selama bekerja.
Ketika melepas dan memasang bilah gergaji bandsaw, peganglah bilah
gergaji tersebut dengan hati-hati. Bilah yang memegas dapat
membahayakan jika operator tidak terlatih.
6-4
Setelan (set) adalah besar tekukan yang diberikan pada gigi gergaji. Setelan
dibuat agar celah hasil pemotongan lebih lebar dari tebal bilah gergaji.
Kelonggaran (clearance) ini diperlukan agar bilah gergaji tidak terjepit di antara
permukaan benda kerja yang telah terpotong. Pola setelan terdiri dari tiga
macam pola, yaitu pola penggaruk (raker), pola gelombang (wave) dan pola lurus
(straight) (gambar 6.4.)
[1]
Gambar 6.4. pola set
Pitch pada bilah gergaji yang terlihat dalam gambar 6.5 ditunjukkan sebagai
jumlah mata potong (gigi) dalam setiap inci pada bilah gergaji.
[1]
Tabel 6.1. Pemilihan bilah gergaji hacksaw blade
Bilah gergaji pada gergaji mesin memiliki pitch yang lebih kasar (jumlah mata
potong per inch lebih sedikit) daripada gergaji tangan. Pitch gergaji pada mesin
gergaji umumnya berkisar antara 4 sampai 14 mata potong (teeth) per inch.
6-5
BILAH BERGAJI BANDSAW
Bilah gergaji bandsaw dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk roll 50
sampai dengan 500 feet untuk digunakan pada mesin yang memiliki butt welder
untuk menyambung pita gergaji sendiri. Bilah bandsaw juga dapat berbentuk pita
kontinyu yang sudah tersambung dengan lasan untuk mesin yang tidak memiliki
kelengkapan untuk mengelas.
Bilah gergaji bandsaw dibuat dari baja paduan khusus yang dibentuk agar
memiliki sifat lentur dengan proses annealing pada badan bilahnya dan proses
hardening hanya pada mata potongnya. Bilah gergaji bandsaw juga ditekuk
dengan tiga macam pola seperti yang terlihat pada gambar 6.4 untuk
menghasilkan celah (kerf) seperti halnya bilah gergaji hacksaw. Pitch gergaji
berkisar antara 6 sampai dengan 32 gigi per inch. Gigi yang lebih kasar
digunakan untuk memotong logam yang besar dan lunak
6-6
Tabel 6.2. Pemilihan bilah bandsaw
BANDSAW BANDSAW
MATERIAL BLADE MATERIAL BLADE
(TPI) (TPI)
Kecepatan penggergajian yang lebih tinggi yang dilakukan dengan picth gergaji
yang lebih halus dan pemakanan yang lebih ringan akan menghasilkan hasil akhir
yang lebih baik. Pelumasan akan membantu meningkatkan penghalusan.
Bilah bandsaw yang sudah tumpul akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
Sulit mengikuti garis pemotongan, bilah gergaji terdorong ke kiri dan ke kanan.
Geram berbentuk granular (kecuali untuk besi cor yang selalu menghasilkan
geram yang granular baik ketika gergaji masih tajam maupun telah tumpul).
Pemotongan berlangsung lambat atau terpotong sebagian ketika benda
kerja diumpankan.
Sentuhkan jari dengan perlahan kepada mata potong pada arah
pemotongan. Jika sudut tajam mata potong gergaji tidak terasa maka bilah
gergaji telah menjadi tumpul.
Jika cirri-ciri tersebut telah terlihat, maka bilah gergaji harus diganti
6-7
band yang lain, sedangkan dowel rivet akan mengatur posisi kedua ujung
segmen pita gergaji dan mencegah agar tidak tergelincir keluar dari posisi kunci
saat dilakukan pemasangan file-band.
6-8
Tambahan kelengkapan alat Band-File
Tambahan kelengkapan band-file seperti
yang telihat pada gambar 6.7 tersedia pada
setiap mesin bandsaw agar dapat
menggunakan band-file. Kelengkapan
tambahan untuk band-file terdiri dari
pemandu band file (band-file guide) di bagian
atas dan bawah yang terpasang pada bingkai
dan merupakan bagian dari band saw. Pita
plat pengisi khusus disediakan untuk
mengadaptasi alur pada meja kepada lebihan
lebar dan kedalaman yang diperlukan untuk
band-file dan pemandu file-band.
PITA POLISHING
Proses poles juga dapat dilakukan pada
mesin bandsaw dengan menggunakan
kelengkapan polishing dan pita polishing. Pita
poles biasanya memiliki lebar 1 inch dan
memiliki lapisan keras. Pita poles tersedia
Gambar 6.7. Kelengkapan dengan beberapa macam ukuran butir abrasif
tambahan band file aluminium-oksida atau silicon karbida. Butir
no.50 (kasar) dapat dipakai untuk poles-
kasar material yang lunak, no.80 (medium) untuk surface finishing umum,
sedangkan no.120 atau no.150 (halus) untuk poles halus dan pembuangan
ringan.
6-9
Tambahan Kelengkapan untuk
pemotongan bentuk cakram
Tambahan kelengkapan untuk pemotongan
bentuk lingkaran (disc-cutting) seperti yang
terlihat pada gambar 6.9 digunakan untuk
membantu pemotongan lingkaran dalam
atau lingkaran luar.
6 - 10
Tambahan Kelengkapan untuk pengukuran
Tambahan Kelengkapan untuk pengukuran (Miter Guide Attachment) yang tipikal
digambarkan dalam gambar 6.11. Benda kerja dipegang berhadadapan dengan
kepala alat ukur yang dipasangkan pada lengan geser (slide arm). Tambahan alat ini
dapat diatur dalam sudut dengan protractor dengan menggunakan slot meja sebagai
garis referensi. Batang ukur (gage rod) dapat dipanjangkan dan digunakan sebagai
stoper saat panjang yang diingikan telah tercapai. Saat tidak digunakan, ayunkan
alat ini pada batang geser (slide rod) hingga tergantung di bawah meja.
PENGGERGAJIAM UMUM
Penggergajian yang efisien dengan mesin gergaji memerlukan bilah gergaji yang
tajam dan kondisi yang baik. Untuk menghindari penumpulan mata potong dan
patah pada bilah gergaji, kecepatan potong dan pemakanan harus dijaga pada
kecepatan yang tetap. Kecepatan bilah gergaji untuk operasi yang spesifik ikut
ditentukan oleh sifat dari material yang akan dipotong.
Mesin hacksaw melakukan proses penggergajian pada arah tarikan. Pada akhir
gerakan ini, bilah hacksaw terangkat sedikit untuk membersihkan geram dari
sela-sela mata potong gergaji dan digerakkan dengan jarak yang sama pada arah
yang berlawanan.
Umumnya mesin gergaji hacksaw memiliki panjang langkah yang dapat diatur
dalam rentang 2 atau 3 inchi, dan pada beberapa mesin kecepatan dapat diatur
pada lebih dari satu pilihan kecepatan. Pada mesin dengan satu pilihan
kecepatan, kecepatan potong harus diatur dengan mengubah panjang langkah.
Pilihan kecepatan yang terlihat pada tabel 6.4 hanya perkiraan pendekatan.
Angka yang eksak untuk variasi logam yang dipotong bergantung pada tipe
mesin yang digunakan. Secara umum, kecepatan yang lebih tinggi digunakan
untuk memotong material yang lebih lunak dan kecepatan yang lebih rendah
digunakan untuk memotong material yang lebih keras. Jika rekomendasi
kecepatan tidak dapat dipenuhi, maka pemakanan sebaiknya dikurangi untuk
mengurangi keausan bilah gergaji.
Mesin hacksaw memiliki mekanisme pemakanan yang biasanya diatur dari 0.001
to 0.025 inch/langkah ke arah bawah, bergantung kepada tipe dan ukuran
material yang dipotong. Mesin ini juga dilengkapi dengan perangkat untuk
menghentikan pemakanan saat bertemu dengan hard spots.
6 - 11
Tabel 6.4 kecepatan mesin gergaji hacksaw
SPEED IN STROKE PER MINUTE
MATERIAL
4 TO 8 INCH 8 TO 10 INCH
ALUMINIUM 135 65
BRASS 135 65
BRONZE 90 45
CAST IRON 90 45
COPPER 135 65
STEEL, ALLOY 90 45
STEEL, HAIGH SPEED 80 30
STEEL, MACHINE 135 65
STEEL, STAINLESS 80 30
STEEL, TOOL (ANNEALED) 90 45
STEEL, TOOL (UNANNEALED) 80 30
Aturan umum di bawah ini dapat dipakai untuk memilih pemakanan yang sesuai
untuk mesin hacksaw:
Pemakanan harus sangat ringan pada saat memulai pemotongan dan
dapat ditingkatkan setelah proses berjalan dengan baik.
Material yang keras memerlukan pemakanan yang lebih ringan daripada
material yang lebih lunak, turunkan pemakanan ketika bertemu dengan
sambungan las atau hardspot yang terdapat pada material.
Material yang lebih lebar memerlukan pemakanan lebih besar daripada
material yang lebih kecil (ramping) karena tekanan akan terdistribusi
kepada bidang yang lebih besar
Bilah gergaji yang tajam akan memotong lebih baik dengan pemakanan
yang lebih kecil. Pemakanan lebih besar diperlukan untuk pemotongan
dengan gergaji yang tumpul.
BANDSAWING
Kecepatan potong untuk mesin bandsaw adalah kecepatan bilah bandsaw
melewati meja kerja, yang diukur dalam feet/minute. Kecepatan pemakanan
mesin bandsaw horizontal terjadi karena tekanan bilah gergaji kearah bawah
menekan material. Kecepatan potong mesin bandsaw vertikal terjadi karena
tekanan benda kerja kepada pita gergaji bandsaw.
6 - 12
perlu dikonversi dari RPM ke FPM seperti pada umumnya mesin perkakas.
Keceptaan potong telah diidentifikasi dalam FPM dan tertera pada kontrol
pemilihan kecepatan mesin. Sebagian mesin memiliki indikator kecepatan
sehingga pemeriksaan keceptan penggergajian bisa dilakukan dengan lebih teliti
Prinsip umum di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan pemakanan pada
mesin bandsaw horizontal :
Pemakanan harus sangat kecil pada saat memulai pemotongan dan dapat
ditingkatkan setelah bilah gergaji telah masuk ke dalam material.
Material yang lebih lebar membutuhkan pemakanan lebih berat daripada
material yang lebih kecil (ramping).
Bilah gergaji yang lebih lebar akan lebih kuat menahan tekanan daripada
bilah yang lebih ramping dan dapat digunakan untuk pemakanan yang lebih
besar.
Pemakanan yang lebih ringan dibutuhkan untuk material yang keras
sedangkan pemakanan yang lebih berat dibutuhkan untuk material lunak.
Kecepatan pemakanan harus diturunkan jika bertemu dengan hardspot yang
ada di dalam material seperti chilled spots dalam besi cor dan sambungan las.
6 - 13
Pengaturan daya pemakanan pada mesin bandsaw dilakukan dengan mengatur
beban (tekanan) pada pedal pedestal mesin. Berat beban ini akan terhubung
dengan kabel ke salah satu perangkat pemegang benda kerja hingga menarik
benda kerja ker arah bilah gergaji. Untuk mengoperasikan daya pemakanan, beban
dapat ditambah dengan melepaskan tekanan pada pedal dan kabel penghubung
akan menjaga perangkat pemegang benda kerja tetap terkunci pada tempatnya.
Ketika pedal dilepaskan, benda kerja akan ditarik mendekati bilah gergaji.
Aturan umum berikut ini dapat dipakai untuk memilih kecepatan pemakanan
pada mesin bandsaw:
Pemotongan diawali dengan pemakanan ringan dan setelah pemotongan
berjalan stabil, tekanan pemakanan dapat ditingkatkan.
Material yang lebih keras meembutuhkan pemakanan lebih ringan
dibandingkan materila yang lebih lunak
Bilah gergaji yang lebih lebar lebih kuat menahan tekanan daripada bilah
yang lebih ramping dan akan lebih kuat untuk pemakanan yang lebih besar.
Ketika bertemu dengan hard spot yang ada di dalam material, pemakanan
harus diperkecil sampai hardspot tersebut terpotong.
Gunakan pemakanan ringan ketika memotong bentuk kurva dan gunakan
pemakanan yang lebih besar untuk memotong garis lurus.
BAND FILING
Filing digunakan pada mesin bandsaw vertical dengan bantuan band-file dan
kelengkapan untuk band-file. Seperti penggunaan gergaji yang lain, kualitas filing
dan keausan ekonomis band-file bergantung pada pemilihan kecepatan files dan
filing untuk berbagai material dan kondisi proses. Kecepatan band-Filing harus
lebih rendah daripada kecepatan band. Tabel 6.6 memperlihatkan daftar
kecepatan pemotongan dengan band-file yang direkomendasikan. Secara umum,
kecepatan yang lebih rendah digunakan untuk memotong logam yang lebih keras
dan kecepatan yang lebih tingi digunakan untuk material yang lebih lunak.
Pemakanan Band Filing yang dilakukan dengan tekanan pada band file tidak
boleh berlebihan. Tekanan yang sedang yang diaplikasikan kepada band file
bergerak dengan kecepatan yang sesuai akan menghasilkan geram yang
mengeriting yang tidak akan menyebabkan macet atau terjepit (clog) pada band
file. Tekanan besar akan berdampak kepada clog dan akan berakibat kepada
patahnya file atau mesin akan stall. Tekanan yang ringan digunakan untuk
penghalusan, dengan gerakan ke samping yang lambat. Gerak ke samping tidak
akan meninggalkan bekas pada arah vertikal pada permukaan benda kerja.
6 - 14
Tabel 6.6. band filing speed
POLISHING
Pita poles dan kelengkapan alat poles dipersiapkan untuk mesin bandsaw vertikal
sehingga pemolesan ringan dapat dilakukan. Pita poles terutama digunakan untuk
membersihkan sisa-sisa sudut hasil pemotongan. Kecepatan gerak pemolesan
berada pada kisaran 75 dan 260 FPM, kecepatan yang lebih tinggi digunakan
untuk material yang lebih lunak dan kecepatan yang lebih rendah digunakan
untuk material yang lebih keras. Kecepatan pemakan sebaiknya diatur rendah
untuk proses poles. Gunakan kecepatan rendah ke arah samping untuk
menghindari bekas-bekas polesan pada benda kerja. Jika pita poles yang dipakai
tidak dapat menghilangkan bekas-bekas pahat secara cepat, gunakannlah pita
poles yang lebih kasar.
6 - 15
6.2. PROSES PARUT (BROACHING)
Proses parut (broaching) adalah salah satu proses pemesinan presisi yang paling
produktif dalam arti memiliki tingkat penghasilan geram yang cukup tinggi.
Proses parut kadang-kadang diperlukan untuk membuat satu jenis komponen
yang spesifik. Proses ini sangat baik untuk mengerjakan permukaan yang
sederhana atau kontur yang kompleks.
Proses parut mirip dengan proses sekerap, tetapi dalam hal kuliatas hasil kerja,
proses ini mampu bersaing dengan proses freis dan boring, serta menjadi
kompetitor yang ketat bagi proses bubut dan gerinda. Proses ini memiliki
kelebihan dalam hal peningkatan produktifitas yang tinggi, menghasilkan
toleransi yang ketat, permukaan akhir yang presisi dan tidak membutuhkan skill
operator yang tinggi.
Proses parut dapat menghasilkan bentuk akhir dengan permukaan yang lebih halus,
permukaan yang lebih rata, lubang lebih besar, spline yang kompleks, kurva takikan
gigi, helikal atau bagian-bagian yang berbentuk tidak umum. Hampir semua bentuk
penampang iregular dapat diparut, selama semua permukaan dari bagian tersebut
tetap parallel terhadap arah gerak pahat parut.
Pengecualian terhadap aturan di atas adalah bentuk bagian yang seragam pada arah
rotasi (simetris radial) seperti roda gigi heliks, yang dibuat dengan pahat parut
berputar yang dilewatkan kepada permukaan benda kerja. Lubang tembus maupun
tidak tembus dengan batasan kedalaman tertentu juga dapat diparut dengan punch
broaches yang didorong dengan panjang langkah yang dibatasi.
Pahat parut
Pahat adalah jantung pada setiap proses parut. Pahat parut dibuat berdasarkan
konsep yang unik, membentuk kombinasi mata potong untuk proses pemotongan
pengasaran (roughing), semi-penghalusan (semi finishing) sampai dengan
penghalusan (finishing) dalam sebuah pahat. Umumnya proses parut dapat
diselesaikan dalam satu langkah.
Pahat ini berbentuk silinder atau batang persegi yang tirus, dengan sudut
kemiringan yang kecil dan memiliki jajaran mata potong (gigi) di sepanjang
sumbunya. Pada bentuk penampang yang lebih rumit, dan konsep dasar
rancanga gigi tetap dipakai, walaupun dasar sumbu, banyak gigi dan bentuk mata
potong-nya berbeda.
Nomenklatur Standar
Bagaimanapun bentuk dan ukuran aktual dari gigi parut, nomenklatur standar
digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian dari pahat parut. (lihat gambar
6.12). Jika proses parut dilakukan dengan cara ditarik pada lubang awal, maka
6 - 16
pahat parut akan dilengkapi dengan bagian-bagian pahat yang diperlukan,
misalnya : ujung tarik (pull end) dan pemandu depan (front pilot). Bentuk ujung
tarik harus sesuai dengan kepala tarik (pull head) dari mesin parut agar dapat
dikunci pada kepala tarik. Pemandu depan diperlukan untuk menjaga kelurusan
sumbu pahat berada pada posisi yang benar (akurat) terhadap lubang awal dan
berfungsi juga untuk memeriksa ukuran lubang awal.
Panjang pahat
Panjang pahat parut (string of tools) ditentukan oleh besarnya bagian material
yang harus dibuang, dan dibatasi dengan panjang langkah mesin, momen lentur
(khusus untuk parut dorong (push broach)), kekakuan, akurasi, dan factor lain.
Panjang pahat parut tarik dibatasi sampai 75 kali diameter gigi finishing.
Diameter pahat parut sekecil-kecilnya bisa mencapai 0.050 in atau sebesar-
besarnya 15 - 20 in.
Pemandu belakang
Pemandu belakang (rear pilot) berfungsi untuk menjaga kelurusan pahat ketika gigi
penghalus melewati lubang benda kerja. Pada pahat yang berbentuk silindrik,
diameter pemandu belakang berbeda sedikit dari diameter gigi penghalus. Pemandu
belakang seringkali berbentuk ekor bertakik (notched-tail) atau ditambah retriever
yang berfungsi untuk membawa (menarik) pahat parut kembali ke paosisi awal.
Retriever juga berfungsi untuk menumpu bagian belakang pahat parut.
Setiap mata potong (lihat gambar 6.13) memiliki tepi (land) dan muka (face)
atau bidang geram. Perpotongan keduanya membentuk mata potong (cutting
edge). Bidang geram diasah dengan bentuk kait sehingga bidang muka (face)
disebut juga dengan permukaan kait (hook). Sudut geram atau sudut muka yang
6 - 17
disesuaikan dengan material benda kerja. Baja lunak memerlukan gigi parut
dengan sudut geram yang besar sedangkan baja yang keras dan getas
memerlukan sudut geram yang lebih kecil.
Tepi gigi
Tepi gigi (land) berfungsi mendukung mata potong terhadap tekanan akibat proses
pemarutan. Sudut bebas (backoff angle) yang kecil diasah agar gesekan berda kerja
dengan tepi gigi dapat dikurangi. Pada gigi pengasaran dan semi penghalusan,
semua tepi pahat memiliki sudut bebas. Pada gigi penghalusan, sebagian tepi pahat
yang memiliki sudut bebas yang sangat kecil bahkan seringkali dibiarkan lurus agar
ukuran gigi tidak berubah ketika dilakukan pengasahan (penajaman) ulang.
Kadangkala pahat parut akan bergetar ketika memarut dengan berat, terutama
ketika beban pemarutan tidak terdistribusi dengan merata. Getaran juga dapat
terjadi jika pertemuan gigi dan benda kerja berlangsung tidak rata (iregular).
Faktor yang paling besar menimbulkan getaran adalah pertemuan gigi yang
tumpul dan benda kerja yang sangat keras.
6 - 18
Kedalaman atau tinggi gigi (tooth gullet) berhubungan dengan perbedaan
ketinggian gigi (tooth rise), pitch gigi, dan material benda kerja. Radius akar gigi
biasanya dirancang agar geram yang mengeriting dengan kuat di dalam tooth
gullet membutuhkan ruang yang cukup.
Beban geram
Ketika pahat parut masuk ke dalam benda kerja, setiap gigi akan memotong
benda kerja dengan ketebalan geram yang tetap. Panjang dan ketebalan geram
yang tetap yang dihasilkan oleh proses parut akan menimbulkan beban geram
bergantung kepada rancangan pahat parut dan ditentukan juga oleh kecepatan
pemakanan.
Beban geram karena pemakanan tidak dapat diubah oleh operator seperti pada
kebanyakan mesin perkakas. Geram dihasilkan dengan melewatkan semua gigi
parut kepada benda kerja secara sempurna dengan bebas termasuk dengan
tinggi gigi pendahuluan. Ukuran kedalaman gigi (gullet gigi) yang juga ditentukan
oleh jarak gigi adalah fungsi dari beban geram dan tipe geram yang dihasilkan.
Setiap bentuk geram bergantung pada material benda kerja dan bidang geram
yang berbentuk kait (hook). Material yang getas menghasilkan bentuk geram
serpihan (flakes). Material yang ulet atau meterial mampu bentuk akan
menghasilkan bentuk geram yang spiral.
Flat-Bottomed Gullet
Pemotongan yang panjang pada material
yang ulet atau pemotongan yang disela
akan menghasilkan dua atau lebih geram
yang berbentuk bulat dan akan memenuhi
gullet. Untuk mengatasi penumpukan
geram di dalam gullet, jarak gigi antar
dibuat lebih lebar (extra lebar) agar
tersedia ruang yang lebih besar untuk dua
atau lebih geram spiral atau jumlah yang
banyak dari geram serpihan. Bentuk gullet Gambar 6.14. Flat-Bottomed gullet
yang lebih lebar ini dikenal dengan flat-
bottomed gullet atau gullet berdasar rata
Chipbreakers
Takikan (notches) pada mata potong
pahat sengaja dibuat untuk memotong
geram. Bentuk takikan pemotong geram
ini yang disebut dengan chipbreaker juga
digunakan pada pahat parut untuk
membuang pengumpulan geram dan
menjadi jalan untuk pembuangan geram.
Pemotong geram diasah pada pahat parut
dengan arah sejajar terhadap sumbu
pahat.
6 - 19
dengan sudut potong berikutnya hingga akhirnya diselesaikan dengan gigi
penghalusan (finishing).
Pemotong geram sangat penting pada pahat parut yang berbentuk silindrik. Tanpa
pemotong geram, pahat akan tertahan oleh geram yang berbentuk cincin yang mana
akan geram berbentuk cincin ini akan mengikis atau menekan tooth gullet hingga
pahat bisa menjadi patah. Pemotong geram dengan rancangan khusus dapat
digunakan untuk meningkatkan perbedaan ketinggian gigi (tooth rise) sampai batas
maksimum tanpa membebani mesin secara berlebihan. Dan jika alur diasah agak
dalam terhadap tepi gigi pemarut, kedalaman pemakanan dapat ditingkatkan pada
setiap gigi pemotongan tanpa terjadi pembebanan berlebih. Bagian benda kerja
yang tidak terparut oleh gigi pertama akan diparut oleh gigi berikutnya atau
berikutnya, dengan susunan bertingkat dari alur sepanjang sumbu pahat.
6 - 20
Tirus belakang (Back Taper)
Kelonggaran (relief) lain yang juga sering digunakan pada pahat parut, seperti
pada internal spline dan pembuatan batang gigi (rack) adalah tirus belakang
(back taper). Pembuatan back taper bertujuan agar gigi memiliki kelonggaran
pada permukaan tepi gigi (land). Pembuatan bentuk taper pada arah kelonggaran
tepi gigi akan membuat pahat parut memiliki tumit gigi (heel of tooth). Hal ini
baik dilakukan untuk mengurangi kontak antara tepi gigi (flank) dengan benda
kerja yang dan mereduksi gesekan, serta keausan pahat parut akibat gesekan
Rotary-Cut Broaches
Benda kerja hasil penempaan yang kasar, bes cor mampu tempa dengan kulit
yang keras dan besi cor dengan permukaan yang abrasif dapat dipotong dengan
salah satu dari tiga jenis parut rotari (rotary-cut broaches). Ide dasar rancangan
parut ini menyerupai slot pemotong geram tapi sudut potongnya diperkecil
dengan drastis sehingga slot antara gigi menjadi semakin dalam. Gigi parut rotari
dibuat lebih besar, untuk menahan beban pemotongan yang besar dan ruang
dengan bentuk bertingkat dibuat di sepanjang sumbu untuk mencapai seluruh
kebulatan lubang. Pahat parut ini dirancang untuk dapat melakukan pemotongan
yang dalam untuk kondisi kualitas permukaan benda kerja yang buruk. Sekali
pahat parut ini melakukan penetrasi, maka keseimbangan pahat parut akan
berlanjut ke gigi semi halus dan penghalusan dengan prilaku normal.
6 - 21
Gambar 6.18. Rotary-cut broach
Jika jumlah komponen, harus dibuat memiliki diameter dan dimensi alur pasak
yang sama, pemarutan alur pasak dalam dapat dirancang untuk disesuaikan
dengan lubang untuk mendukung gigi mata potong. Tetapi gigi potong harus
diperpanjang melebihi diameter lubang untuk membuat alur pasak. Bushing atau
horn tidak diperlukan.
6 - 22
di sekeliling silindernya. Profil pahat ini dapat berbentuk persegi lurus, involute,
helical spline atau kombinasi.
Burnishers
Burnishers adalah pahat parut yang dirancang lebih mirip proses poles (cold-
working) daripada memotong lubang. Perubahan total dari diameter lubang yang
dihasilkan dengan operasi burnish tidak lebih dari 0.0005 to 0.001 in. pahat
burnishing digunakan jika penghalusan permukaan dan akurasi sangat kritis dan
relatif pendek. Proses burnish secara umum dirancang untuk proses parut-dorong
(push broaches).
6 - 23
Pahat parut tipe cangkang (Shell Broaches)
Cangkang parut (shell broaches) dapat digunakan pada bagian pengasaran dan
semi finishing dari pahat parut. Keuntungan dari cangkang parut (shell broach)
adalah bahwa bagian worn dapat dihilangkan dan diasah ulang atau diganti,
dengan ongkos yang jauh lebih murah daripada pahat “single piece” yang
konvensional. Jika cangkang digunakan untuk gigi finishing dari pahat parut
yang panjang, gigi dari cangkang parut dapat diasah untuk akurasi yang lebih
tinggi daripada pahat parut konvensional yang panjang dan pahat tersebut dapat
terus digunakan dengan hanya mengganti cangkang parutnya saja.
Spline-Burring Broaches
Parut Spline-burring memiliki panjang pahat yang cukup pendek dan secara
umum dirancang sebagai parut dorong. Pahat ini berfungsi untuk membuang
burrs hasil dari pemesinan splines yang telah selesai dibentuk, misalnya pada
sebuah lubang sudah digurdi dan dibentuk spline untuk grease fitting,
kemungkinan akan menyisakan burr yang dapat menimbulkan masalah pada saat
perakitan. Pemarutan ini dibuat sedikit lebih kecil pada lebar spline dan mungkin
dilengkapi dengan gigi berbentuk bulat untuk membuang burr di dalam lubang.
6 - 24
dilewatkan di atas pahat pada arah horizontal, vertikal atau pada mesin rantai
untuk menghasilkan permukaan rata atau kontur.
6 - 25
Pahat parut dengan sisipan pahat carbide yang disolder (brazed) sering
digunakan untuk pemarutan komponen dari besi cor. Akhir-akhir ini, proses
pemesinan komponen otomotif, misalnya blok mesin, telah beralih ke arah
penggunaan pahat sisipan sekali pakai dan sisipan indexable. Penggunaan pahat
parut jenis ini dapat memotong ongkos pemakaian pahat cukup signifikan.
Gambar 6.26. Brazed Carbide Inserts Gambar 6.27. Indexable Carbide Broach
Heavy-Duty Broaches
Kombinasi pahat sisipan karbida dan sectional-broach diaplikasikan untuk proses
parut yang berat (heavy-duty), yaitu untuk memarut pada kedalaman permukaan
yang cukup besar. Pahat sisipan karbida disusun dalam pola bertingkat pada
muka pemegang pahat (tool holder). Setiap gigi diset melalui sekerup pengatur
dan dikunci pada pemegang pahat dengan kumpulan sekerup.
Slab Broaches
Slab broaches adalah pahat sederhana yang digunakan untuk membuat
permukaan rata. Sebuah pahat parut slab dapat digunakan untuk menghasilkan
permukaan rata yang memiliki lebar dan kedalaman yang berbeda-beda pada
benda kerja dengan pengaturan sederhana pada pahat, fixture dan atau mesin
6 - 26
secara gradual hingga mencapai lebar yang diperlukan, sesuai dengan
permukaan yang ingin dipotong. Gigi akhir berbentuk flat, seperti yang ada pada
slab broach.
Slot Broaches
Pemarutan alur (slot) adalah memotong alur. Pengaturan dapat dilakukan untuk
mendapatkan kedalaman alur yang berbeda, tapi lebar alur tidak dapat diatur
karena bergantung kepada lebar pahat parut. Jika dibutuhkan, pemarutan alur
dapat dirancang lebih cepat dan ekonomis daripada proses freis. Proses
pemarutan alur seringkali dilakukan untuk pembuatan dua atau lebih alur secara
bersamaan.
Spline Punches
Spline punches adalah proses parut yang dirancang khusus dengan hanya satu
mata potong. Spline punch digunakan untuk membuat bentuk profil di dalam
lubang benda kerja di mana parut konvensional tidak dapat dipakai. Salah satu
contohnya adalah pembuatan gigi internal pada lubang yang tidak bolong (blind
hole). Gigi dibuat secara kasar terlebih dahulu dengan proses gurdi dan sekerap,
atau freis, kemudian dilanjutkan dengan proses spline-punch satu kali atau lebih
dengan cara didorong ke dalam benda kerja untuk menghasilkan bentuk akhir
gigi yang diinginkan.
Blind-Hole Broaching
Pemarutan lubang yang tidak bolong
(blind-hole) tidak dapat dilakukan
dengan dua prinsip dasar pemarutan,
yaitu pahat tidak seluruhnya melalui
benda kerja, dan pahat harus ditarik
melalui permukaan yang diparut. Proses
pemarutan lubang yang tidak tembus
biasanya dilakukan dengan
menggunakan rangkaian pahat parut
dorong yang pendek. Gigi pada setiap
tahap memiliki perubahan diameter Gambar 6.28. Pemarutan blind hole
yang kecil daripada gigi sebelumnya.
Pahat dengan dorongan pendek ini dipasang pada meja indeksing sirkular yang
berputar di bawah atau di atas benda kerja. Mesin parut akan mendorong benda
kerja kepada pahat parut, menariknya kembali, kemudian diumpankan kembali
kepada pahat parut tahapan berikutnya dengan bantuan meja indeksing.
Strip Broaching
Pada proses strip broaching, pahat
parut harus kembali melalui benda
kerja. Hal ini melanggar prinsip
pemarutan yang tidak mengijinkan
pahat ditarik kembali melalui benda
kerja karena dapat memperpendek
umur pahat dan hasil akhir
permukaan benda kerja akan rusak.
Dalam strip broaching, pahat parut Gambar 6.29. Strip Broaching
harus ditarik kembali melalui benda
6 - 27
kerja tanpa harus menghentikan mesin. Strip broaching umumnya dipakai untuk
membuat lubang bulat (silindrik) dalam jumlah yang banyak dengan harga yang
murah ketika ongkos pemesinan harus dijaga pada tingkat minimum. Pahat Strip
broach dapat dikombinasikan dengan burnishing button yang dapat memperbesar
diameter lubang dengan mudah untuk mencapai kelonggaran (clearance) yang
kecil, sehingga pahat dapat ditarik tanpa merusak permukaan benda kerja atau
membuat pahat menjadi tumpul.
Daftar Pustaka
[1] . http://metalwebnews.org/machinist/ch6.html
[2] . http://millerbroach.com/broaching.html
[3] . http://www.dbcbroach.com/tools_m.htm
6 - 28