Anda di halaman 1dari 19

PERAN KH RADEN MA’MUN NAWAWI

DALAM MENGEMBANGKAN ORGANISASI LASKAR


HIZBULLAH DICIBARUSAH BEKASI
PADA TAHUN 1945-1949

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Sidang Proposal Skripsi
Pada Fakultas Ushuluddin dan Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh:

MUHAMAD FADILLAH AKBAR


NIM: 191350019

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2023 M/1445 H
OUTLINE

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Tinjauan pustaka
E. Kerangka pemikiran
F. Metode penelitian
G. Sistematika Penulisan

BAB II BIOGRAFI KH RADEN MA’MUN NAWAWI

A. Silsilah Keluarga KH Raden Ma’mun Nawawi


B. Latar belakang Pendidikan KH Raden Ma’mun Nawawi
C. Aktivitas Keagamaan KH Raden Ma’mun Nawawi sebelum
mendirikan organisasi

BAB III KONDISI BEKASI PADA TAHUN 1945

A. Kondisi Sosial dan Politik di Bekasi pada tahun 1945


B. Kondisi Ekonomi dan Geografi di Bekasi pada tahun 1945
C. Kondisi Budaya dan Agama di Bekasi pada tahun 1945

BAB IV SEPAK TERJANG KH RADEN MA’MUN NAWAWI DALAM


MENGEMBANGKAN ORGANISASI LASKAR HIZBULLAH DIBEKASI
PADA TAHUN 1945-1949

A. Masa kolonial Belanda pada tahun 1945-1949


B. Masa kependudukan Jepang pada tahun 1945-1949
C. Pasca kemerdekaan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam banyak pulau,


bahasa, budaya, dan keberagaman lainnya. Indonesia merupakan negara Pancasila
sebagai ideologinya dan bhineka Tunggal ika yang menjadi semboyannya. Pada
tataran konsep ini dapat di pahami bahwa Indonesia merupakan negara yang
menjunjung makna kepelnagian atau perbedaan yang mana dalam proses
pendirian negara Indonesia sebuah konsep keberagamaan diterapkan.
Keberagamaan ini dimaksud agar mampu memenuhi kebutuhan utama setiap
manusia contohnya setiap individu menjadi sederajat (equally) dan manusiawi
(humanly) .1keberagamaan di Indonesia terlihat dari kemajemukan masyarakat,
baik dari sisi entitas maupun budaya serta agama dan kepercayaanya.

Salah satu kenyataan yang kurang diperhatikan banyak orang di Indonesia


adalah bahwa realitas yang utuh dari keindonesiaan adalah realitas primodial dan
realitas nasional. Dalam kenyataan Indonesia memiliki dua identitas, yaitu
identitas nasional (kebangsaan) dan identitas etnik (jawa, minang, batak dan
lainnya). Dua identitas itu menjadi jati diri bangsa Indonesia, keduanya tak boleh
dihilangkan. Keduanya harus saling mendukung dan menguatkan. Itu terjadi
karena bangsa Indonesia terbentuk dari kepelbagian identitas etnik itu yang
menyatu menjadi Indonesia. Kesatuan itu tidak bisa menghilangkan identitas
etnik, karena kita pada kenyataanya hidup dengan dua identitas itu. Hubungan
timbal balik dari dua identitas itulah yang membuat Indonesia menjadi Indonesia.
Identitas ini terbawa sejak mereka mulai ada yang termasuk dalam identitas ini
adalah keberagamaan, budaya dan agama-agama. Bervariasinya identitas
primodial ini menciptakan prularisme Indonesia.2
1
John A Titaly, religiositas di alenia tiga ( salatiga : satya wacana university press, 2013
) p, 153.
2
Ibid., hlm157.
Akan tetapi pada faktanya, keretakan hidup Bersama, terjadi konflik
horizontal serta jejak-jejak kekerasan dengan mudah ditemukan dinegara
Indonesia yang beridentitas plural ini. Hal ini merupakan indikasi dari
melemahnya inegrasi nasional dan harmoni sosial yang ditandai dengan, pertama,
minimnya pemahaman Masyarakat Indonesia tentang mkana kebhinekaan atau
kemajemukan. Kedua, rendahnya toeransi antar kelompok atau golongan dalam
Masyarakat Indonesia. Ketiga, menguatnya sentiment primodial antar agama,
suku , ras dan golongan yang menancam integrasi dan bangsa harmoni sosial.
Keempat, hilangnya suatu nilai mutual trust (kepercayaan antar anggota
Masyarakat). Untuk itu diperlukan Langkah-langkah strategis sekaligus sebagai
tantangan yang selayaknya mendapat perhatian yang sungguh-sungguh,
konsepsional, sistematis, terarah, dan terpadu agar bangsa yang eksistensinya
plural ini tidak jatuh dalam konfli-konflik yang memecah belah persatuan bangsa.3

Dengan demikian, perlu adanya suatu konsep yang dikembangkan dalam


diskursus demokrasi dan keragaman tuntutan hak asas imanusia ini. Di
kemukakan oleh titaley yang mengutip pemikiran charies tayor, dalam urayanya
taylor mendapatkan perlunya penghargaan ( recognition ) terhadap keragaman
budaya yang ada dalam suatu Masyarakat kalua kelangsungan Masyarakat ingin
di pertahankan.4

Dinamika Islam utamanya sangat dipengaruhi oleh peran tokohnya. Pada


masa proses transisi masa pra kemerdekaan di Indonesia hingga saat ini, posisi
dan peranan ulama cukup penting terhadap proses perubahan sosial
kemasyarakatan karena ulama merupakan tokoh panutan bagi umat islam yang
merupakan agama terbesar di Indonesia.

Semenjak datangnya islam ke indonesia yang disiarkan oleh para


mubaligh khususnya di jawa oleh para wali songo atau Sembilan wali allah hingga
berabad-abad kemudian, Masyarakat sangat di jiwai oleeh keyakinan agama,
khususnya islam. Sejarah telah mencatat pula, bahwa islam yang datang di
3
Tri wirdiato, psikologi lintas budaya Indonesia, ( salatiga, widya sari presw salatiga,
2004 ) h.10
4
John A Titaley, Religiositas di alenia tiga, 17.
indonesia ini sebagiannya dibawa dari india, dimana islam tidak lepas dari
pengaruh hindu. Bercampurnya islam dengan elemen-elemen hindu menambah
mudah tersiarnya agama itu dikalangan Masyarakat Indonesia, terutama
Masyarakat jawa, karena sudah lama kenal akan ajaran-ajaran hindu itu.5

Jauh sebelum belanda masuk ke Indonesia, Sebagian besar Masyarakat


Nusantara telah memeluk agama Islam yang ajarannya penuh denan kedamaian,
saling menghormati, dan tidak bersikap buruk terhadap bangsa asing. Semula
bangsa asing seperti portugis dan belanda datang ke Indonesia hanya untuk
berdagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi
keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni dibawah kekuasaan dan
jajahannya. Portugis berhasil meluaskan wilayah dagangnya dengan menguasai
bandar Malaka ditahun 1511 M, sehingga akhirnya mereka dapat masuk ke
Maluku, Ternate dan Tidore.

Dilandasi semangat tauhid dan hasil Pendidikan yang di peroleh di


pesantren menyebabkan semakn bertambahnya kader pemimpin dan ulama
menjadi pengayom masyarkat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula
tidak memahami niat para ulama yang mempertahankan Indonesia cengkeraman
penjajahan secara perlahan bersatu padu untuk mempertahankan Nusantara dari
ekspansi Belanda.6

Jaman terakhir pemerintah belanda ditandai dengan pertumbuhan cepat


kesadran diri secara politik yang merupakan hasil dari perubahan sosial dan
ekonomi, Pendidikan barat dan gagasan pembaruan islam. Pada masa ini mulai
masuk dan diterimanya gagasan baru, jaman ini kemudian diseut sebagai jaman
kebangkitan Nasional.7

Upaya penguasaan seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan belanda,


dimanfaatkan oleh ulama untuk menumbuhkan kesadran pada diri tentang adanya

5
Taufik abdyllah, Sejarah umat islam Indonesia, ( Jakarta, majlis ulama Indonesia,
1991 ),h.12
6
Adi Sudirman, Sejarah lengkap Indonesia :dari era klasik hingga terkini ( banguntapan
Yogyakarta : DIVApres , 2014 ),h.149-150
7
Jaini muchtarom, santri dan abangan di jawa, ( Cet. I Jakarta,INIS,1988 ),h.37
musuh Bersama. Gerakan ulama membangkit kesadaran dan cinta tanah air,
bangsa dan agama. Ondisi penjajah dan penindasan yang di alami rakyat
Indonesia telah melahirkan pemahaman pada diri bahwa islam identic dengan
kebangsaan atau nasionalisme.8

Pada masa pemerintah Kolonial belanda, islam telah membantu menjaga


mempertahankan dan bahkan menjadi symbol identitas dan ciri khas rakya
Indonesia serta oposisinya terhadap kekuasaan asing colonial belanda.9

Pada tanggal 10 januari 1942 mulainya jepang memasuki wilayah


Indonesia. Jepang denan mudah mengancurkan armada gabungan Belanda,
Amerika, Inggris dan Australia pada akhir bulan febuari 1942 yang berpangkal di
Singapura. Gubernur Jendral Van Starkenborgh ditawan tantara jepang dan
akhirnya pihak Belanda menyerah pada tanggal 8 maret 1942.10

Organisasi islam di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik


untuk dipelajari, mengingat bahwa organisasi islam merupakan representasi dari
umat islam yang menjadi mayoritas di Indonesia. Hal ini menjadikan organisasi
islam menjadi sebuah kekuatan sosial maupun politik yang diperhitungkan dalam
pentas politik di Indonesia. Dari aspek kesejarahan, dapat ditangkap bahwa
kehadiran organisasi-organisasi islam baik itu yang bergerak baik didalam bidang
politik maupun bidang sosial membawa pembaruan bagi bangsa, seperti kelahiran
serikat islam cikal bakal terbentuknya organisasi politik, Muhammadiyah, NU
( Nahdathul ulama ), serikat dagam islam, dan lain-lainnya pada prakemerdekaan
membangkitkan sebuah semangat pembaruan yang begitu mendasar di tenah
Masyarakat.

Organisasi keagamaan islam merupakan kelompok organisasi yang


terbesar jumlahnya, baik yang memiliki skala nasional maupun yang bersifat lokal
saja. Tidak kurang dari 40 buah organisasi keagamaan islam yang bersekala

8
Agmad Mansyur suryanegara, api Sejarah , ( Cet.III, bandung, salamandani Pustaka
semesta,2010 ),h.276.
9
Masykuri abdillah, islam dan demokrasi respon inteletual muslim Indonesia terhadap
konsep demokrasi 1966-1993, ( Jakarta: prenada media group, 2015 )
10
MC. Ricklefs, sejarah Indonesia modern 1200-2008 ( Jakarta : serambi, 2008 ),. 418
nasional memiliki cabang-cabang organisasinya di ibukota propinsi maupun
ibukota kabupaten/kotamadya, seperti : Nahdathul ulama ( NU ), serikat islam
( SI ), persatuan tarbiyah Islamiyah ( PERTI ), Majlis Ulama Indonesia ( MUI ),
Gabnungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam ( GUPPI ), Majlis Da’wah
Indonesia ( MDI ), Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia ( ICMI ), Himpunan
Mahasiswa Indonesia ( HMI ), Persatuan Mahasiswa islam Indonesia ( PMII ),
Aisyah, Muslimat NU, dan sebagainya. Sedangkan organisasi Islam yang bersifat
lokal pada umumnya bergerak di bidang Da’wah dan Pendidikan seperti : Majlis
Ta’lim, Yayasan Pendidikan islam, Yayasan Yatim piatu, Lembaga-lembaga
Da’wah lokal, dan sebagainya.

Disamping itu terbentuknya berbagai organisasi ini memberi akses


terhadap kesadaran untuk memperjuangkan Nasib sendiri melalui instrument
organisasi yang bersifat nasional. Dari beberapan organisasi keberagamaan islam
ada salah satu organisasi islam juga yang berperan penting dalam
memperjuangkan kemerdekaan dan ikut serta dalam berperang melawan
penjajahan organisasi itu ialah laskar hizbullah, laskar Hizbullah merupakan
Laskar rakyat pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka terdiri dari
para kiyai, pemuda islam dan para santri di seluruh pelosok negri.

Laskar Hizbullah ini merupakan saksi Sejarah dimana pesantren dan para
santrinya memiliki peran penting dalam Sejarah perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Mereka tidak hanya terus mengaji dan belajar kitab-kitab kuning di
pesantren tetapi ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Sayangnya laskar Hizbullah ini pada masa penjajahan Belanda,
keberadaan mereka masih terpinggirkan bahkan cendrung banyak masih yang
belum mengakuinya, melihat posisi strategis mereka, dan mulai memberikan
janji-janji manis kemerdekaan itu.

Jepang yang saat itu Tengah terdesak, mulai melatih para santri untuk
mengikuti Latihan militer. Jepang juga memberikn pelatihan Teknik militer
griliya. Laskar Hizbullah ini, padaa saat itu disebut dengan pasukan PETA
( pembela tanah air ). Seiring berjalannya waktu desakan mulai berdatangan dari
para rokoh-tokoh muslim untuk menagih janji-janji jepang memerdekakan
Indonesia. Laskar Hizbullah pun berubah Haluan dan tidak lagi bekerja untuk
jepang melainkan untuk memerdekakan tanah air, Republik Indonesia.

Latihan pertama mereka dilakukan di Cibarusah, Bekasi dengan 500


pemuda muslim. Latihan selesai pada mei 1945 dan seluruh anggota diminta
pulang kedaerah asal dan mendapatkan tugas lebih banyak lagi anggota Laskar
Hizbullah. Dahulu, cibararusah merupakan wilayah bogor, tetapi kemudian
menjadi bagiam daro kabupaten Bekasi. Kecamatan cibarusah merupakan salah
satu daerah di tanah air yang syarat akan Sejarah perjuangan. Terutama menjelang
kemerdekaan 17 agustus 1945, reputasinya terus berkibar. Mulai febuari 1945,
disanalah para santri di gembleng oleh tokoh-tokoh agama dan perwira. Mereka
mengikuti pelatihan insetif agar jiwa patriotic dan piawai menggunakan senjata
api. Pada akhirnya pemuda-pemuda muslim itu menjadi kekuatan laskar Hizbullah
yang disegani.

Membicarakan cibarusah tidak lengkap tanpa mengulas ketokohan seorang


ulama pejuang, KH Raden Ma’mun Nawawi atau yang akrab yang disapa dengan
mama cibogo. Ia dikenang sebagai salah satu dai yang ahli dalam ilmu falak.
Dalam dunia Pendidikan, alumnus tebuireng itu juga mendirikan pondok
pesantren Baqiyatus Sholihat. Lembaga itulah yang menjadi arena untuk pelatihan
laskar Hizbullah di cibarusah. Di Cibarusah, mental merek ditempa agar teguh
berjuang, begitu pula dengan kemampuan membela diri dan menggunakan
berbagai persenjataan. Khususnya pada priode 1945-1949, sang mubaligh
berperan signifikan sebagai penasihat Rohani dan kebatinan para pemuda pejuang
kemerdekaann yakni “ lulusan” pelatian cibarusah.

Tercatat, pelatian itu diikuti sekitar 500 pemuda dan santri. Setiap
pesantren se-jawa dan madura mengirim lima orang utusan untuk mengikuti sesi
tersebut. Merekapun mendapat pelatihan militer sebagai bekal mengahadpi tantara
musuh. Terutama, kelak setelah proklamasi 1945, musuh mereka adalah pasukan
belanda yang hendak menjajah lagi tanah air. Pelatihan perdana laskar Hizbullah
tersebut dilaksanakan pada 28 februari 1945. Momen ini dipimpin langsung oleh
kiyai Abdul Wahid Hasyim. Adapula beberapa tokoh lainnya seperti KH Zaenul
Arifin dan KH Noer Alie. Pembukaan pelatihan ini di saksikan Gunseikan, para
perwira jepang, pimpinan pusat partai Masyumi, dan para pangreh praja.11

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan kajian


lebih lanjut mengenai “Peran KH Raden Ma’mun Nawawi dalam
mengembangkan organisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi pada tahun
1945-1949”. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat kedalam judul
penelitian skripsi karena bentuk perjalanannya dan perjuangannya andil besar
dalam bangsa ini terutama khusus di wilayah cibarusah Bekasi. Begitupun
keberaniaannya dalam memperjuangkan melawan penjajah jepang dan kolonial
belanda.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masalah tersebut dapat dirumuskan


bahwa masalah pokok yang akan di teliti dalam studi penelitian ini adalah KH.
Raden Ma’mun Nawawi atau mama cibogo Adapun rumusan masalahnya sebagai
berikut:

1. Bagaimana Riwayat hidup KH. Raden Ma’mun Nawawi?


2. Bagaimana berkembangnya organisasi Laskar Hizbullah?
3. Bagaimana upaya KH. Raden Ma’mun Nawawi dalam mengembangkan
organisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi pada tahun 1945-1949?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Riwayat hidup KH. Raden Ma’mun Nawawi.
2. Untuk mengetahui perkembangan Organisasi Laskar Hizbullah
3. Untuk mengetahui upaya KH. Raden Ma’mun Nawawi dalam
mengembangkan organisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi pada
tahun 1945-1949
D. Tinjauan Pustaka

11
Diakses pada tanggal 8 oktober 2023, https://www.republika.id/posts/17696/kh-raden-
ma%E2%80%99mun-nawawi-pejuang-dari-cibarusah
Sepanjang pengamatan dan pengetahuan penulis, sudah banyak penulis
yang telah membahas permasalahan tentang organisai Laskar Hizbulllah. Dalam
pembahasan tinjauan Pustaka ini penulis mencari informasi dari penelitian yang
sudah adasebelumnya untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan,
baik dalam sisi kekurangan maupun kelebihannya. Berikut adalah beberapa
tulisan yang berhasil penulis kumpulkan yang berkaitan dengan judul penelitian,
diantaranya adalah:

Pertama karya tulis Ahmad Mansyur Suryanegara, Api Sejarah ( bandung,


salamandani Pustaka semesta, 2010 ). Didalam buku ini, Ahmad Mansyur
suryanegara menjelaskan didalam bukunya tentang menuturkan Kembali juang
jihad melancarkan perlawanan bersenjata terhadap penjajahan barat katholik
portugis dan Kerajaan protestan belanda. Dan kerja keras para ulama Warosatul
Ambiya Bersama santri membangun kesatuan dan persatuan membela negara RI
proklamasi 17 agustus 1945.

Kedua karya tulis Adi Sudirman, Sejarah Lenkap Indonesia dari era klasik
hgga terkini ( banguntapan Yogyakarta DIVApres, 2014 ). Didalam buku ini di
hadirkan secara lengkap dan komprenshif Sejarah Indonesia sejak era prasejarah,
era prakolonial, era kolonial, era kemerdekaan awal, era orde baru, hingga era
reformasi.

Ketiga karya tulis Zainul Milal Bizawie, Laskar Ulama Santri dan
Resolusi Jihad : garda depan penegakan Indonesia. Buku yang di tulis Zainul
Milal Bizawie ini berharap dapat menunjukan bahwa Sejarah harus mengkaji
secara jelas keberadaanya kepentingan politik. Buku ini lebih jauh menjelaskan
politik moral Gerakan ulama-santri melawan kolonialisme belanda yang begitu
meminggirkan kalangan pesantren. Kedatangan jepang yang berposisi sebagai bos
membawa serta neo-kolonialisme yang kalah brutalnya, hingga akhirnya santr-
santri pesantren membentuk tantara Hizbullah. Hizbullah didirikan Ketika jepang
ingin menerima umat islam dari seluruh Indonesia untuk mengikuti pelatihan
militer dan dikirim ke jepang untuk berperang melawan sekutu Heipei, namun
dengan ide cemerlang dari KH Hasyim asyari tantara santri memisahkan diri dari
heiho untuk membentuk organiainya sendiri, Laskar Hizbullah. Laskar ini
dibentuk mbah Hasyim untuk mempersiapkan kemerdekaan RI sekaligus
mempertahankannya. Buku ini terlihat sangat jelas ingin mengungkap Sejarah
bahwa santri dan ulama memilki peran yang penting dalam proses kemerdekaan
Indonesia hingga perang melawan sekutu dalam mempertaahankan Indonesia.

Keempat karya tulis Ayuhanafiq, Garis Depan Pertempuran Laskar


Hizbullah diterbitkan oleh Azzagrafika. Menceritakan tentang Sejarah berdirinya
Laskar Hizbullah, kemudian diceritakan bagaimana untuk menjarah senjata-
senjata jepang untuk bekal Hizbullah. Diceritakan secara detail sepak terjang
Hizbullah Mojokerto. Karya ini juga menyadarkan bahwa kelompok jam’iyah
Nahdathul ulama adalah salah satu komunitas yang berjuang dan ikut
mempertahankan kemerdekaaan RI, memang porsi yang tidak banyak dalam
penulisan Sejarah bahwa para ulama telah menjadi garda terdepan melawan
penjajahan.

E. Kerangka pemikiran

Dengan judul penelitian yaitu peran KH Raden Ma’mun Nawawi dalam


mengembangkan organsasi laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi pada tahun
1945-1949, maka penulis akan menekankan pendekatan teroi dari kata “ peran “
tersebut. Menurut soerjono soekanto ( 2009 ), peran adalah proses dinamis
kedudukan ( status ). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan suatu peranan.
Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan
pengetahuan. Keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata perananan berarti Tindakan


yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. 12 Kemudian menurut Riyadi
( 2002-138 ) peran dapat diartikam sebagai orientasi dan konsep dari bagian yang
dimainkan oleh suatu pihak dalam oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang
12
Peranan, dikutip dari https://kbbi.web.id/peranan, di akses pada tanggal 9 oktober 2023,
pukul 16.30
pelaku baik itu individu maupun organisasi akan berprilaku sesuai harapan orang
atau lingkungannya. Peran juga diartikan sebagai tuntutan yang diberikan secara
structural ( norma-norma, harapan ,tabu, tanggung jawab dan lainnya ). Dimana di
dalamnya terdapat serangkaian tekanan dan kemudahan yang menghubungkan
pembingbing dan mendukung fungsinya dalam mengorganisasi. Peran merupakan
seperangkat alat prilaku dengan kelompok, baik kecil maupun besar.

Peranan KH Raden Ma’mun Nawawi atau biasa di sebut dengan mama


cibogo dalam politik dan senjata ampuhnya adalah siasat, bukan mengadakan
perlawanan fisik, baginya otak dan taktik adalah senjata utama. Beberapa
komandan PETA datang kepada beliau, seperti kapten oking dan sihbuddin untuk
meminta nasehat dan keputusan masalah perang kepadanya. Waktu itu pesantren
al-Baqiyatusholihat hanya dijadikan basis Latihan bagi para laskar-laskar islam
dan laskar-laskar rakyat. Atas saran dan nasehat dari mama cibogo dan battalion
pusayt adalah cileungsi, poa 1 di loji dan pos II di warung bambu cibarusah , ini
dilakukan agar tidak terjadi perlawanan fisik di halaman kampung pesantren.

KH Raden Ma’mun Nawawi seorang pengasuh pondok pesantren yng


meninggal pada tahun 1975 mempunyai andil besar dalam proses islamisasi dan
pengembangan agama islam di daerah cibarusah Bekasi, jelas beliau sebagai
seorang pengajar pendidik yang banyak berkecimpung di pesantren, yang usaha-
usaha perjuangannnya melalui dakwah dan sosial eduktif.beliau bukan seorang
yang eklusif hanya berdiam diri di pesantren mengajarkan ilmu- ilmunya, beliau
memiki charisma merupakan tokoh Masyarakat yang berprestasi, ia dikenal
sebagai tokoh yang strategis, kepala dingin cermat dan teliti dalam politik . KH
Ma’mun sendiri mempunyai andil yang besar dalam perjuangan mencapai
Indonesia Merdeka Bersama-sama dengan pasukan PETA dan Hizbullah dapat
mejaga keamanan dan ketertiban daerah Cibarusah Bekasi.

Salah satu yang melatar belakangi terbentuknya Laskar Hizbullah adalah


Ketika jepang secara khusus, melalui orang jepang yang beragama islam yaitu
Abdul Hamid Ono meminta kepada K.H Wahid Hasyim agar mengerahkan para
santri untuk membantu jepang bergabung dengan heiho. Namun permintaan itu
ditolak, kh. Wahid Hasyim mengusulkan agar para santri diberi Latihan militer
saja untuk pertahanan dalam negri. Akhirnya jepang menyetujui Hal tersebut dan
secara resmi pada tanggal 14 oktober 1944 pemerintahan penduduk jepang
menyetujui dibentuknya Laskar Hizbullah di Jakarta.13

Faktor lain yang membelakangi timbulnya keinginan tokoh-tokoh islam


untuk mendirikan Hizbullah ialah bahwa berperang untuk mempertahankan
Agama Allah hukumnya Wajib14

Pada tanggal 15 desember 1944 diresmikan barisan pembentukan barisan


semi militer lainnya, yakni Hizbullah ( Tentara Allah ) yang dalam Bahasa jepang
disebut kaikyo Seinen Taishintai. Melalui Hizbullah, jepang masih berharap agar
propaganda tentang “ perang suci “ akan mendapatkan dukungan dari pemuda
pemuda islam. Pemuda-pemuda yang diterima sebagai anggota Hizbullah adalah
mereka yang berumur antara 17 dan 25 tahun dan belum berkeluarga . mereka
dilatih oleh beberapa perwira peta dari golongan Islam karena Hizbullah
dimaksudkan sebagai korps Cadangan PETA. Pelatihan yang dipercayakan
kepada kapten Yanagawa, yang berhasil melatih pemuda di Seinen Dojo dan
kemudian dipelatihan Peta, dimulai pada bulan febuari 1945 di Cibarusah, Jawa
Barat dan diikuti oleh 500 orang. Setelah mengikuti pelatihan selama dua bulan,
mereka dikembalikam ke Daerah untuk melatih Calon-calon anggota Hizbullah di
15
Daerah masing-masing.

Perjuangan para santri tergabung dalam laskar Hizbullah. Saat


kemerdekaan RI diproklamirkan, laskar Hizbullah baik secara moral maupun
secara organisasional dalam keadaan utuh dan penuh semangat juang tinggi.
Secara organisasional, Hizbullah dalam keadaan solid hingga masa-masa setelah
proklamasi Kemerdekaan. Nahkan laskar Hizbullah menjadi salah satu kesatuan

13
Isno El-Kayyis, perjuangan Laskar Hizbullah di jawa timur, ( Pustaka tebuireng : jombang )
2015., h.33-34
14
Hasyim Latief, Laskar Hizbullah, ( LTN PBNU : Jakarta ) 1995., h 17.
15
Marwati djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah nasional imdonesia VI, h.
49-50
bersenjata yang paling siap dalam menyongsong satu era baru yakni era Revolusi
Kemerdekaan.16

F. Metode penelitian

Tahapan dalam penilitian sejarah menurut kuntowijowo,mempunyai lima


tahapan yaitu; pemilihan topik, pengumpulan sumber,veritivikasi ( kritik Sejarah,
keabsahan sumber ), intepretasi; analisis dan sintetis, dan penulisan. Oleh karena
itu tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekontruksi masa lalu dengan
sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverivikasi sehingga mendapatkan fakta -fakta yang benar (shahih ).17

A. Pemilihan Topik

Pemilihan topik sebaiknya di ambil peneliti berdasarkan kedekatan


emosianal dan kedekatan lektual. Dua kedekatan tersebut sangat penting karena
peneliti akan bekerja dengan baik jika peneliti senang dengan sumber yg di
telitinya tersebut. Pendekatan emosional adalah suatu pendekatan yang di
dasarkan pada ketertarikan terhadap topik penelitian tertentu. Melalui pendekatan
ini, penulis tertarik dengan judul peran KH Raden Ma’mun Nawawi dalam
mengembangkan Organisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi pada tahun
1945-1949 di Bekasi. Pendekatan intelektual adalah suatu pendekatan yang di
dasarkan pada keterkaitan peneliti dengan ilmu atau aktivitasnya dalam
Masyarakat. Melalui pendekatan ini, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang tokoh KH Raden Ma’mun Nawawi atau mama cibogo agar dipublikasikan
kepada Masyarakat bahwa ada tokoh lokal dalam memperjuaangkan kemerdekaan
dan Pendidikan, karena sesuai dengan latar belakang akademik penulisan yaitu
Sejarah peradaban islam.

B. Pengumpulan sumber ( heuristic )

Heuristic atau pengumpulan sumber yaitu suatu proses yang di lakukan


oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data atau jejak Sejarah.

16
Zainul Milal Bizawie, laskar ulama santri & Resolusi Jihad., h.186
17
Kuntowijowo, pengatar ilmu Sejarah,( tiara wacana; Yogyakarta ).2013,edisi baru.
Pada pengumpulan sumber di lakukan pencarian sekaligus pengumpulan data-data
Sejarah yang berkaitan dengan topik atau judul yang akan di teliti. Dala
pengumpulan sumber, penulis membutuhkan data-data yang valid guna
menghasilkan sebuah laporan penelitian yang baik dan akurat.pada pengumpulan
sumber penulis melakukan tahapan melalui studi Pustaka.

Dalam heuristic penulis telah mencoba mencari sumber baik sumber


primer maupun sumber skunder ke arsip nasional republik Indonesia di jalan
ampera raya no.7cilandak timur, pasar minggu Jakarta Selatan. Kebeberapa
perpustakaan seperti perpustakaan nasional republic Indonesia yang awalnya
berada di jalan salemba no.28A. Jakarta pusat hingga saat ini penulis masih
melakukan penelitian di Gedung perpustakaan nasional republic Indonesia
berpindah ke jalan Merdeka Selatan no.11 jakarta pusat. Mencari buku-buku
terbitan lama ataupun buku-buku terbitan baru, kemudian juga memanfaatkan
teknologi di era sekarang ini untuk mencari sumber dengan akses internet.

Adapun sumber-sumber buku yang penulis dapatkan yaitu diantaranya :


buku adi Sudirman Sejarah lengkap Indonesia;dari era klaksic hingga terkini.
( cet.II banguntapan, Yogyakarta ; divapres ), buku taufik abdillah Sejarah
umatislam Indonesia, ( Jakarta, majlis ulama Indonesia, 1991 ), buku triwirdiato
Psikologi lintas Budaya Indonesia ( Salatiga, widya sari prews salatiga, 2004 ),
buku Ahmad Mansyur Suryanegara Api Sejarah ( cet.III, bandung, salamandani
Pustaka semesta,2010 ), buku Ahmad Hasyimin masuk dan berkembangnya islam
di Indonesia (cet.I, bandung, pt. al- ma’rif,1981 ), buku Jaini Muchtarom santri
dan abangan di jawa ( cet.I Jakarta, inis, 1988 ), buku Maskuri Abdillah, Islam
dan Demokrasi Respon Inteletual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi
1966-1993 ( Jakarta:pernada media group, 2015 ), buku Kuntowijowo Metodologi
Sejarah ( tiara wacana : Yogyakarta 2003 ).

C. Kritik sumber ( vertifikasi )

Kritik sumber adalah memverivikasi atau di uji melalui serangkaian kritik,


baik kritik internal maupun kritik eksternal pada sumber-sumber yang sudah
dikumpulkan baik berupa benda, lisan dan sumber tertulis. Mengenai kritik
sumber, penulis menilai terlebih dahulu sumber-sumber yang telah di dapat
menilai sumber manakah yang memang diperlukan, apakah sumber tersebut asli
ataupun tidak asli, kritik ekstern dapat menilai keakuratan sumber. Tujuan dalam
kritik sumber ini adalah untuk menyeleksi data sehingga memperoleh fakta yang
akurat. Pada penelitian ini penulis melakukan vertifikasi pada sumber tertulis
( studi Pustaka ), penulis akan mensleksi data-data yang berkaitan dengan judul
penelitian.

D. Interprestasi

Setelah fakta didapat dan dinilai layak untuk diteliti maka dilakukan
interpretasi, yaitu penafsiran atau dituangkannya fakta yang telah diseleksi dengan
objektif selaku penulis Sejarah, agar menghasilkan Sejarah yang benar dan
dijauhkan dari kepentingan belaka. Intresprestai merupakan pengumpulan data
fakta-fakta Sejarah, fakta-fakta Sejarah yang berhasil dikumpulkan tersebut harus
di susun dan digabungkan satu sama lain agar menjadi cerita pristiwa Sejarah.18

E. Historiografi ( penulisan )

Tahap yang terakhir dalam metode penelitian Sejarah yaitu penulisan atau
historiografi. Historiografi merupakan tahapan terakhir dalam metodologi
penelitian Sejarah, yang nantinya akan menjadi sebuah tulisn yang dapat dibaca
dan dipahami oleh pembicara. Dalam hal ini penulis akan menuangkan tulisan
Sejarah secara kronologis dan sistematis. Tulisan ini bersifat karya ilmiah
sehingga harus ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Dalam tahap ini penulis memaparkan pembahasan yang menjadi persoalan dalam
rumusan masalah mengenai “Peran KH Raden Ma’mun Nawawi dalam
mengembangkan Orgnisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi Pada Tahun
1945-1949”.

G. Sistematika Penulisan

18
Kuntowijoyo, pengantar ilmu Sejarah, ( Yogyakarta: tiara wacana, 2013 ),p.79
Dalam pembahasan ini, penulis menguraikan hal-hal yang mendasari pada
penulisan ini yang berguna untuk memperoleh gambaran yang jelas dan
menyeluruh mengenai karya tulis ini. Secara garis besar pembahasan dalam
penelitian ini terbagi dalam tiga bagian yaitu, pendahuluan, isi pembahasan, dan
kesimpulan. Tiga bab tersebut dibagi menjadi lima bab masing-masing bab berisi
sub-sub bab. Bab-bab tersebut meliputi:

Bab 1, yaitu Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,


perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, kajian Pustaka,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II, yaitu Biografi KH Raden Ma’mun Nawawi yang mencakup


tentang latar belakang keluarga, Pendidikan dan aktivitas keagamaan KH Raden
Ma’mun Nawawi sebelum mengembangkan organisasi

Bab III, yaitu Kondisi Bekasi pada tahun 1945 yang mencakup kondisi
sosial dan politik, kondisi ekonomi dan geografi dan kondisi budaya dan agama di
Bekasi pada tahun 1945-1949

Bab IV, yaitu Peran KH Raden Ma’mun Nawawi dalam mengembangkan


Orgnisasi Laskar Hizbullah di Cibarusah Bekasi Pada Tahun 1945-1949 yang
mencakup Masa kolonial belanda pada tahun 1945-1949, Masa kependudukan
jepang pada tahun 1945-1949 dan Pasca kemerdekaan

Bab V, yaitu Penutup yang mencakup Kesimpulan dan Saran-Saran


DAFTAR PUSTAKA

Achmad Mansyur Suryanegara. 2010. Api Sejarah. Bandung: Salamandani


Pustaka

Adi Sudirman. 2014. Sejarah lengkap Indonesia: dari era klasik hingga terkini.
Yogyakarta: DIVApress
Jaini Muchtarom. 1988. Santri dan Abangan di Jawa. Jakarta: INIS
John A Titaly. 2013. Religiositas di alenia tiga. Salatiga : Satya Wacana
University Press
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana

Masykuri Abdillah. 2015. Islam dan demokrasi respon inteletual muslim


Indonesia terhadap konsep demokrasi 1966-1993. Jakarta: prenada media
group

Taufik Abdullah. 1991. Sejarah umat islam Indonesia. Jakarta: Majelis Ulama
Indonesia
Tri wirdiato. 2004. Psikologi lintas budaya Indonesia. Salatiga: Widya Sari Presw
Salatiga
MC. Ricklefs. 2008 . Sejarah Indonesia modern 1200-2008. Jakarta: serambi
Diakses pada tanggal 8 oktober 2023, https://www.republika.id/posts/17696/kh-
raden-ma%E2%80%99mun-nawawi-pejuang-dari-cibarusah
Peranan, dikutip dari https://kbbi.web.id/peranan, di akses pada tanggal 9 oktober
2023, pukul 16.30
Hasyim Latief. 1995. Laskar Hizbullah. Jakarta: LTN PBNU
Isno El-Kayyis. 2015 . perjuangan Laskar Hizbullah di jawa timur. Jombang :
Pustaka tebuireng
Nugroho Notosusanto dan Marwati djoened Poesponegoro, Sejarah nasional
imdonesia VI

Zainul Milal Bizawie. 2014 . laskar ulama santri & Resolusi Jihad . Jakarta :
Pustaka Kompas

Anda mungkin juga menyukai