Laporan Prakter Kerja Perpajakan - Ferri Raka Septian - 041638912
Laporan Prakter Kerja Perpajakan - Ferri Raka Septian - 041638912
Oleh :
041638912
UPBJJ Jakarta
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………... ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………. iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………….. iv
Daftar Gambar ………………………………………………………….........…. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKPaja …………………………………………………….. 1
B. Maksud dan Tujuan PKPaja ………………………………………………... 3
C. Tempat PKPaja ……………………………………………………………... 3
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan..…………………………………………………………………. 35
B. Saran-saran.…………………………………………………………………...36
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Tampak depan KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru…...……… 4
Gambar I.2 Peta Lokasi KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru……………… 4
Gambar II. 1 Struktur Organisasi KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru …... 8
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak merupakan iuran yang berasal dari rakyat untuk kas negara yang
sifatnya memaksa tanpa ada imbalan secara langsung dengan tujuan untuk
kesejahteraan rakyat itu sendiri (Sarunan, 2015:519). Dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
1
2
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam paktiknya di pemerintahan, pajak memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
budgetair dan fungsi regulerend (Mardiasmo, 2013:1-2). Sebagai fungsi budgetair,
pajak merupakan sumber dana atau sumber penerimaan bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran. Hal ini tercermin dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mana pajak merupakan salah satu
komponen pendapatan negara. Sedangkan sebagai fungsi regulerend, pajak
bermanfaat sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi. Hal ini tercermin dalam setiap penyusunan
kebijakan pajak dalam mengatur peredaran barang tertentu, misalnya untuk
menekan penyebaran rokok, maka kebijakan pajak memberikan tarif cukai yang
tinggi guna mengendalikan peredaran rokok.
3
C. Tempat PKPaja
Nama Instansi : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean C Kantor Pos Pasar Baru (KPPBC TMP C Kantor Pos
Pasar Baru)
Website : bcpasarbaru.beacukai.go.id
4
Sumber : https://goo.gl/maps/cp7wUsF7a2nTbri76
Gambar I.2 Peta Lokasi KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean
C Kantor Pos Pasar Baru adalah satu dari 104 KPPBC dibawah Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kantor Pos Pasar Baru memiliki Visi
yaitu “Mendukung visi DJBC menjadi institusi kepabeanan dan cukai yang
terkemuka di dunia melalui pengawasan dan pelayanan kiriman pos” dan misi yaitu
“Memberikan pelayanan terbaik melalui jasa kiriman pos internasional sesuai
ketentuan yang berlaku, Melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan
perdagangan ilegal yang melalui kiriman pos internasional dan mengoptimalkan
penerimaan negara dari kiriman pos internasional”. Adapun Tugas KPPBC Tipe
Madya Pabean C Kantor Pos Pasar Baru adalah melaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara di
bidang kepabeanan dan cukai khususnya pada kiriman pos sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan fungsinya antara lain :
5
6
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)
Tipe Madya Pabean C Kantor Pos Pasar Baru sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.01/2020 tanggal 18 November 2020
adalah sebagai berikut:
Gambar II. 1 Struktur Organisasi KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PRAKTIK KERJA
PERPAJAKAN
A. Pelaksanaan Magang
Praktik Kerja Perpajakan dilaksanakan selama kurang lebih satu setengah
bulan, dan dimulai sejak tanggal 12 April hingga 30 Mei 2021. Kegiatan PKL ini
mengikuti hari kerja yaitu 5 hari dalam seminggu mulai dari hari Senin – Jumat
pukul 07.30 – 17.00, namun selama kondisi pandemi Covid-19 sebagian besar
pegawai melaksanakan pekerjaan secara WFH dimana jumlah pegawai yang berada
dikantor dibatasi jumlahnya, sehingga pelaksanaan PKL pun sebagian dilakukan
melalui daring dan wawancara oleh pegawai secara langsung.
Selama melaksanakan praktik kerja Perpajakan (PKP) di KPPBC TMP C
Kantor Pos Pasar Baru, penulis ditempatkan beberapa bagian yang memiliki tugas
antara lain pengolahan data dan administrasian dokumen, penyuluhan dan layanan
informasi, penagihan dan pengembalian, serta pelayanan lainnya di bidang
kepabeanan dan cukai khususnya pada barang kiriman. Adapun dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Perpajakan di KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru, sebagian besar
kegiatan maupun pengamatan dilakukan pada Seksi Pelayanan Kepabeanan dan
Cukai dan Dukungan Teknis khususnya Subseksi Pengelolaan Data dan
Administrasi Dokumen. Di dalam Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan
Dukungan Teknis sendiri terbagi dalam beberapa subseksi, yaitu :
1. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai I
2. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai II
3. Subseksi Pengelolaan Data dan Administrasi Dokumen
8
9
B. Pembahasan
Pada KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru kegiatan perpajakan pada
aspek Pengolahan Data dan Informasi terdapat pada Seksi Pengolahan Data dan
Administrasi Dokumen. Adapun rincian tugas dalam bidang tersebut adalah
sebagai berikut.
9
10
Selain sebagai sistem layanan oleh pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
para pengusaha dan pengguna jasa juga dapat mengakses melalui portal pengguna
jasa di Internet pada alamat customer.beacukai.go.id. Adapun portal ini adalah
bentuk transparansi kepada User Pengguna Jasa di Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yaitu para user dapat secara realtime melihat status dari layanan yang
diajukan. Pada layanan perijinan online, user dapat langsung mengetahui sudah
sampai mana proses dokumennya, sudah selesai atau belum.
Setiap Informasi Pelayanan pada Kantor KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar
Baru secara mudah dapat diakses pada website maupun melalui media sosial,
sehingga segala ketentuan dan peraturan terkait tarif dan maupun perizinan terus di
update sesuai dengan peraturan terbaru. Dalam hal Pengguna Jasa memerlukan
konsultasi lebih lanjut dapat datang langsung ke Kantor KPPBC TMP C Kantor Pos
Pasar Baru untuk dilayani pada bagian Penyuluhan Layanan Informasi dengan
menerapkan protokol kesehatan.
Sumber : https://www.instagram.com/p/CPPgF3fhRGF/
Gambar III.2 Jam Pelayanan
11
Aplikasi yang digunakan untuk menunjang tugas dan fungsi dari Seksi
Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis salah satunya adalah
Sistem Aplikasi Pelayanan Impor Barang Kiriman (CEISA Barang Kiriman).
Sistem ini dapat membantu proses pelayanan impor barang kiriman dari mulai
menerima data dari penyelenggara pos sampai disetujuinya pengeluaran barang,
sehingga layanan dapat dilakukan secara otomasi.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bisa diselesaikan dengan cepat dan
mudah melalui ATM, internet banking dan metode pembayaran lainnya.Penerapan
sistem ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri Keuangan NOMOR
115/PMK.05/2017.
Adapun ruang lingkup billing system DJBC, sebagai berikut:
1) Menerima data tagihan pembayaran terkait pelayanan dokumen pabean dan
cukai dari Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Pabean/Cukai maupun
perekaman secara manual.
2) Membuat data billing DJBC.
3) Mencetak struk billing.
4) Mengirim data billing DJBC ke Sistem MPN (Settlement DJPBn).
5) Menerima data NTPN dari MPN (Settlement DJPBn) yang merupakan
tanda sah penerimaan Negara.
6) Mengirimkan data NTPN ke SKP.
Aplikasi Billing Online DJBC diintegrasikan dengan semua aplikasi yang terkait
dengan proses pembayaran atas pungutan pabean dan cukai yang masuk ke kas
negara. Antara lain : Sistem Aplikasi Cukai (SAC). CEISA Impor, CEISA Ekspor,
Sistem Aplikasi Piutang dan Pengembalian (SAPP).
2. Pelayanan
c. Penyuluhan Perpajakan
Salah satu materi sosialiasi pada lingkungan KPPBC TMP C Kantor Pos
Pasar Baru salah satunya adalah tentang Peraturan Barang Kiriman Sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.010/2019 dan peraturan tentang
Registrasi IMEI yaitu Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: PER-
05/BC/2020 dan Surat Edar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE-
12/BC/2020.
Selain itu kegiatan penyuluhan pada juga dilakukan melalui media sosial
seperti website, facebook, twitter dan instagram sehingga semua kalangan dapat
lebih mudah dalam megakses dan menerima informasi terkait kegiatan perpajakan
serta kepabeanan dan cukai pada KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru.
Sumber : http://bcpasarbaru.beacukai.go.id/2020/07/24/webinar-barang-kiriman-
khusus-pegawai-pt-pos-indonesia/
Gambar III.8 Sosialisasi Barang Kiriman
Sumber : http://bcpasarbaru.beacukai.go.id/2021/02/24/handphone-komputer-
genggam-dan-tablet-tak-dapat-sinyal-bc-pasar-baru-selenggarakan-webinar-
registrasi-imei/
Gambar III.9 Sosialisasi Registrasi IMEI
17
3. Penagihan
a. Penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak
Pada KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru penatausahaan piutang pajak,
penundaan dan angsuran tunggakan pajak dilaksanakan pada seksi Perbendaharaan.
Dalam pelaksanaannya mengacu pada PER-23/BC/2018 Tentang Pedoman
Penatausahaan Piutang di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Penatausahaan
Piutang terdiri dari piutang atas Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai, Denda
Administrasi, Bunga, PPN, PPnBM, dan PPh Ps 22 yang semuanya didukung oleh
dokumen sumber. Dokumen Sumber tersebut terdiri dari kegiatan impor yaitu
diantaranya :
1) Pemberitahuan pabean impor dengan penundaan pembayaran pungutan
negara;
2) Dokumen pelengkap pabean dengan penundaan pembayaran pungutan
negara;
3) Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk (SPKPBM);
4) Surat Penetapan Tarif dan Nilai Pabean (SPTNP);
5) Surat Penetapan Kembali Tarif dan Nilai Pabean (SPKTNP);
6) Surat Penetapan Pabean (SPP); dan/atau
7) Surat Penetapan Sanksi Administrasi (SPSA).
b. Penagihan aktif
Pelaksanaan penagihan aktif dilakukan oleh Penyelenggara Pos/PJT
terhadap Surat Pemberitahuan Pembayaran Bea Masuk (SPPBMCP) ke Penerima
Barang melalui aplikasi PDE Kepabeanan dan Cukai selama maksimal 60 hari sejak
tanggal SPPBMCP. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembayaran Bea Masuk
(SPPBMCP) dilakukan oleh Pejabat Bea Cukai setelah melakukan beberapa proses
pelayanan dan pengecekan sebagaimana dijelaskan pada surat Standar Operasiona
Prosedur Pelayanan Pengeluaran Barang Kiriman Untuk Diimpor Untuk Dipakai
Dengan Cara Penyampaian Consignment Note dengan PDE nomor: 33/TMPC/2017
sebagai berikut:
Sumber : SOP-33/TMPC/2017
Gambar III.11 SOP Layanan Barang Kiriman
21
4. Pemeriksaan
Pada Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C Kantor Pos
Pasar Baru proses pemeriksaan dilakukan dengan cara audit oleh beacukai. Ada 3
(tiga) jenis audit yang dilakukan oleh DJBC, yaitu audit umum, audit khusus dan
audit investigasi. Dalam pelaksanaannya, Audit beacukai berpedoman pada
Tatalaksana yang terdapat pada PER-35/BC/2017 tentang Tatalaksana Audit
Kepabeanan dan Cukai. Sedangkan PMK yang mengatur tentang audit bea dan
cukai adalah PMK Nomor 258/PMK.04/2016.
Pengertian dari audit bea dan cukai adalah kgiatan pemeriksaan laporan
keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan dan
surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha, termasuk data elektronik, serta surat
yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan dan cukai, dan/atau sediaan
23
Tidak semua kantor bea dan cukai memiliki Tim Audit. Tim audit bea dan
cukai di bentuk di tingkat pusat dan kantor wilayah DJBC. Pada tingkat kantor
pelayanan khususnya di KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru tidak terdapat tim
untuk audit sehingga pelaksanaannya dilakukan oleh tim audit dari Kantor Wilayah
maupun Kantor Pusat. Tim audit terdiri dari seorang Pengawas Mutu Audit (PMA),
seorang Pengendali Teknis Audit (PTA), seorang Ketua Tim dan satu atau lebih
Auditor. Dalam tim audit dapat juga ditambahkan pelaksana administrasi.
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan tim audit harus menyusun Rencana Kerja Audit dan
Program Audit.
b) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap Pelaksanaan dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu Pekerjaan
Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Pekerjaan Lapangan sendiri terbagi dalam
2 kegiatan yaitu penyampaian surat tugas dan observasi serta pengumpulan
data dan informasi. Pada tahap pengumpulan informasi Tim Audit meminta
Auditee untuk menyerahkan data sesuai ruang lingkup audit, kemudian hasil
dari pengujian data tersebut Tim Audit membuat Kertas Kerja Audit (KKA)
yang digunakan untuk menyusun Daftar Temuan Sementara (DTS). Setelah
24
5. Ekstensifikasi
tembakau yang masuk dalam kategori barang kena cukai. Khusus untuk jenis
HPTL, tarif cukai hasil tembakau ditetapkan sebesar 57% (lima puluh tujuh persen)
dari Harga Jual Eceran yang diajukan oleh Pengusaha Pabrik.
Sumber : http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqBanding
Gambar III.13 Proses Banding Dengan Acara Biasa
Sumber : http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqBanding
Gambar III.14 Proses Banding Dengan Acara Cepat
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dilakukan pada Bab III, maka penulis
memperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
2. Proses penagihan pajak di KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru sudah
dilaksanakan sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pihak yang terkait yang
melakukan penerbitan Surat Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan/atau
Pajak telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
35
36
B. Saran-saran
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi pihak Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis
khususnya Subseksi Pengelolaan Data dan Administrasi Dokumen pada KPPBC
TMP C Kantor Pos Pasar Baru
a) Praktikan berharap agar KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru menjadikan
PKL sebagai program rutin agar praktikan yang nantinya melaksanakan
PKL dapat diberikan tugas yang terarah dan sesuai serta dibimbing untuk
menerapkan ilmu yang didapat selama masa perkuliahan
b) Untuk menghemat waktu dan tenaga, sebaiknya pegawai pada Subseksi
Pengelolaan Data dan Administrasi Dokumen selalu mensortir berkas-
berkas secara berkala, serta melakukan pengarsipan secara rutin agar tidak
terjadi penumpukkan dokumen.
c) Melakukan pendekatan persuasif dengan melakukan pengarahan dan
himbauan khusus kepada penanggung pajak yang tidak taat agar melakukan
pelunasan tunggakan pajak sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
35
36
35