Anda di halaman 1dari 10

NASKAH TUGAS II

UNIVERSITAS TERBUKA
Fakultas : Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : D-III Perpajakan
Kode/Nama MK : PAJA3353/Lab Pajak Penghasilan II
Tugas : 1/2/3*

No Soal Skor
1. Dalam Laporan keuangan PT. Sehat dan Kuat tahun 2019 yang bergerak dalam penjualan
alat-alat Kesehatan ditemukan beberapa transaksi :

1. Di dalam pembelian terdapat pembelian yang tidak dapat dibuktikan (tanpa bon
dan faktur) Rp100.000.000
2. Sewa Gedung Kantor untuk 2 Tahun 2019 dan 2020 Rp.200.000.000
3. Sewa Kendaraan Rp.10.000.000
4. Perjalanan dinas luar negeri dalam rangka Penelitian & Pengembangan
Rp.50.000.000
5. Perjalanan dinas dalam negeri direksi Rp.25.000.000
6. Pameran Produk dan Inovasi Baru Rp.120.000.000
7. Presentasi Pameran (tidak terdapat bukti) Rp.10.000.000
8. Iklan Media Masa Rp.30.000.000
9. Biaya Telepon/Fax kantor Rp.4.300.000
10. Pulsa Handphone Direksi sebesar Rp2.000.000
11. Denda telat lapor SPT PPh 21 Maret 2019 Rp.100.000 100
12. Biaya PBB Gedung Kantor Rp. 2.500.000
13. Biaya PKB Mobil direksi Rp.1.250.000
14. Biaya Entertainment (ada daftar nominatif) Rp 30.000.000
15. Biaya Rekreasi Karyawan Rp 20.000.000
16. Biaya Pentry-Dapur Kantor (ada bukti) Rp 10.000.000
17. Biaya lain-lain (tanpa bukti) Rp 10.000.000
18. Sumbangan wabah Covid -19 kepada saudara karyawan Rp 5.000.000
19. Zakat kepada Lembaga Dompet Dhuafa Rp 10.000.000
20. Cadangan Penghapusan piutang tidak tertagih Rp.15.000.000 tidak sesuai
dengan ketentuan perpajakan

Instruksi:
Tentukan transaksi mana dan berapa yang menjadi Deductible Expenses dan non
Deductible Expenses seperti kolom dibawah ini!
No Transaksi Deductible Non Alasan
Expenses Deductible
Expences
1. Di dalam pembelian terdapat X Non Deductible
pembelian yang tidak dapat expense, karena
dibuktikan (tanpa bon dan atas biaya
faktur) Rp100.000.000 tersebut tidak
dapat dibuktikan
sebagai biaya
yang dikeluarkan
berkaitan dengan
biaya 3M, yaitu
biaya untuk
Mendapatkan,
Menagih dan
Memelihara
Penghasilan.
2. Sewa Gedung Kantor untuk X Deductible
2 Tahun 2019 dan 2020 expense sesuai
Rp.200.000.000 ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a.3
UU PPh, diakui
sebagai biaya 3M
, yaitu biaya
untuk
Mendapatkan,
Menagih dan
Memelihara
Penghasilan.
Yang boleh
diakui sebagai
biaya hanya
untuk 1 tahun
pajak, sesuai
dengan konsep
accrual –
deferral dalam
akuntansi.
3. Sewa Kendaraan X Deductible
Rp.10.000.000 expense sesuai
ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a.3
UU PPh, diakui
sebagai biaya 3M
, yaitu biaya
untuk
Mendapatkan,
Menagih dan
Memelihara
Penghasilan..
4. Perjalanan dinas luar negeri X Non Deductible
dalam rangka Penelitian & expense, sesuai
Pengembangan ketentuan Pasal 6
Rp.50.000.000 ayat (1) huruf f
UU PPh, bahwa
biaya penelitian
dan
pengembangan
yang dapat
menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto adalah
penelitian dan
pengembangan
perusahaan yang
dilakukan di
Indonesia.
5. Perjalanan dinas dalam X Deductible
negeri direksi Rp.25.000.000 expense, sesuai
ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a
no.
4 UU PPh, biaya
perjalanan dinas
dapat menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto.
6. Pameran Produk dan X Deductible
Inovasi Baru Rp.120.000.000 expense sesuai
ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a.4
UU PPh, diakui
sebagai biaya 3M
, yaitu biaya
untuk
Mendapatkan,
Menagih dan
Memelihara
Penghasilan,
sepanjang sesuai
dengan ketentuan
PMK
02/PMK.03/2010
Tentang Biaya
Promosi yang
Dapat
Dikurangkan dari
Penghasilan
Bruto.
7. Presentasi Pameran (tidak X Non Deductible
terdapat bukti) expense karena
Rp.10.000.000 tidak sesuai
ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a.4
UU PPh, dan
ketentuan PMK
02/PMK.03/2010
Tentang Biaya
Promosi yang
Dapat
Dikurangkan dari
Penghasilan
Bruto.
8. Iklan Media Masa X Deductible
Rp.30.000.000 expense sesuai
ketentuan Pasal 6
ayat (1) huruf a.4
UU PPh, diakui
sebagai biaya 3M
, yaitu biaya
untuk
Mendapatkan,
Menagih dan
Memelihara
Penghasilan.
Iklan di media
massa termasuk
kategori biaya
yang dikeluarkan
perusahaan
berkaitan dengan
kegiatan
promosi.
9. Biaya Telepon/Fax kantor X Deductible
Rp.4.300.000 expense,
termasuk
kategori biaya
administrasi yang
menurut
ketentuan Pasal 6
ayat (1_ huruf a
no. 8, merupakan
kategori biaya
3M, yaitu biaya
untuk
mendapatkan,
menagih dan
memelihara
penghasilan,
yang bisa
menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto.
10. Pulsa Handphone Direksi X Deductible
sebesar Rp2.000.000 expense,
termasuk biaya
administrasi yang
menurut
ketentuan Pasal 6
ayat (1_ huruf a
no. 8, merupakan
kategori biaya
3M, yaitu biaya
untuk
mendapatkan,
menagih dan
memelihara
penghasilan,
yang bisa
menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto. Namun,
berdasarkan
ketentuan dalam
Kep DJP No.
220/PJ/2002,
biaya yang
diperkenankan
sebagai
pengurang hanya
50% saja.
11. Denda telat lapor SPT PPh 21 X Non Deductible
Maret 2019 Rp.100.000 expense, yang
tidak boleh
menjadi
pengurang
Penghasilan
Kena Pajak
menurut
ketentuan Pasal 9
ayat (1) huruf k
UU PPh adalah
sanksi
administrasi
berupa bunga,
denda, dan
kenaikan serta
sanksi pidana
berupa denda
yang berkenaan
dengan
pelaksanaan
peraturan
perundang-
undangan di
bidang
perpajakan.
12. Biaya PBB Gedung Kantor X Deductible
Rp. 2.500.000 expense, yang
tidak boleh
menjadi
pengurang
Penghasilan
Kena Pajak
menurut
ketentuan Pasal 9
ayat (1) huruf h
UU PPh adalah
Pajak
Penghasilan,
yaitu pajak
penghasilan yang
terutang oleh WP
yang
bersangkutan.
13. Biaya PKB Mobil direksi X Deductible
Rp.1.250.000 expense,
termasuk biaya
administrasi yang
menurut
ketentuan Pasal 6
ayat (1_ huruf a
no. 8, merupakan
kategori biaya
3M, yaitu biaya
untuk
mendapatkan,
menagih dan
memelihara
penghasilan,
yang bisa
menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto. Namun,
berdasarkan
ketentuan dalam
Kep DJP No.
220/PJ/2002,
biaya yang
diperkenankan
sebagai
pengurang hanya
50% saja.
14. Biaya Entertainment (ada X Deductible
daftar nominatif) Rp expense, karena
30.000.000 termasuk dalam
kategori biaya
promosi. Serta
telah memenuhi
ketentuan PMK
02/PMK.03/2010
Tentang Biaya
Promosi yang
Dapat
Dikurangkan dari
Penghasilan
Bruto.
15. Biaya Rekreasi Karyawan Rp X Non Deductible
20.000.000 expense, karena
termasuk dalam
kategori
penggantian atau
imbalan
sehubungan
dengan pekerjaan
atau jasa yang
diberikan dalam
bentuk natura dan
kenikmatan,
sebagaimana
diatur dalam
ketentuan Pasal 9
ayat (1) huruf e
UU PPh.
16. Biaya Pentry-Dapur Kantor X Deductible
(ada bukti) Rp 10.000.000 expense, dapat
menjadi
pengurang
Penghasilan
Bruto karena
termasuk
kategori biaya
3M, yaitu biaya
administrasi.
17. Biaya lain-lain (tanpa bukti) X Non Deductible
Rp 10.000.000 expense, karena
tidak dapat
dibuktikan
bahwa biaya
yang dikeluarkan
tersebut memang
benar – benar
kategori Biaya
Fiskal, yang bisa
menjadi
pengurang
penghasilan kena
pajak secara
fiskal.
18. Sumbangan wabah Covid -19 X Non Deductible
kepada saudara karyawan Rp expense, wabah
5.000.000 COVID19 sudah
ditetapkan
sebagai Bencana
Nasional,
sehingga
mengacu pada PP
No. 93 Tahun
2010 boleh
dijadikan sebagai
pengurang
Penghasilan
Kena Pajak.
Namun,
sumbangan yang
diberikan kepada
saudara
karyawan tidak
diakui sebagai
pengurang yang
diperkenankan
menurut
ketentuan PP 93
Tahun 2010.
19. Zakat kepada Lembaga X Deductible
Dompet Dhuafa Rp expense, sesuai
10.000.000 ketentuan Pasal 9
ayat (1) huruf g
UU PPh, karena
Lembaga
Dompet Dhuafa
merupakan badan
amil zakat.
20. Cadangan Penghapusan X Non - Deductible
piutang tidak tertagih expense,
Rp.15.000.000 tidak sesuai sebagaimana
dengan ketentuan perpajakan ketentuan Pasal 6
ayat 1 huruf h
dan Pasal 9 ayat
(1) huruf c UU
PPh. Bahwa
penghapusan
piutang yang
dapat menjadi
pengurang
penghasilan kena
pajak adalah
piutang yang
secara nyata tidak
tertagih.

Anda mungkin juga menyukai