25 April 2024 - Pembahasan Try Out UKOM Nasional Keperawatan Optimal
25 April 2024 - Pembahasan Try Out UKOM Nasional Keperawatan Optimal
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di SD, didapatkan kebiasaan mencuci tangan
siswa, 75% (30 dari 40 anak) tidak bisa cara cuci tangan yang benar, tidak tersedia tempat
cuci tangan kusus, ada fasilitas kran dan bak air di kamar mandi, tidak mempunyai UKS,
pendidikan kesehatan diajarkan oleh guru Penjakes. Data anak sakit dalam 3 bulan terakhir;
55% diare, 25% batuk pilek dan 20% penyakit kulit.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Merencanakan pembentukan UKS
b. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar
c. Menjelaskan cara pencegahan penyakit diare
d. Membentuk kader anak sehat dan menerapkan program UKS
e. Mengedukasi cara pencegahan penyakit batuk pilek dan diare
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah, 75% (30 dari 40 anak) tidak bisa cara cuci
tangan yang benar, tidak tersedia tempat cuci tangan kusus, ada
fasilitas kran dan bak air di kamar mandi, tidak mempunyai UKS,
pendidikan kesehatan diajarkan oleh guru Penjakes. Jawaban D,
karena membentuk kader anak sehat dan menerapkan program UKS
dapat memaksimalkan peran serta anak SD untuk mengatasi masalah
cuci tangan. Setelah ada kader sebagai penggerak usaha kesehatan
sekolah (UKS) baru direalisasi rencana pembentukan UKS dengan
memaksimalkan potensi sekolah sebagai pembina UKS seperti guru
penjakes dan atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Bila UKS
sudah terbentuk selanjutnya mengembangkan program UKS untuk
memaksimalkan pelaksanaan Trias Program UKS berupa; 1)
Pelayanan kesehatan dasar, 2) Pendidikan kesehatan dan 3)
Pelaksanaan kebersihan lingkungan. Sehingga mengajarkan cara
pencegahan penyakit batuk, pilek dan diare akan lebih berkelanjutan
pemahaman dan pelaksanaannya bila sudah ada kader sekolah yang
akan diajari lebih dulu untuk menjadi motor penggerak penyampaian
materi yang telah diajarkan dan akan menjadi role model sekaligus
sebagai satgas penegakan perilaku hidup bersih dan sehat untuk
mencegah masalah kesehatan penyakit di sekolah.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu desa, 30 orang (5%) dinyatakan positif
covid 19 (100% tanpa gejala). Seluruh warga yang terkomfirmasi positif tanpa gejala dan
mereka tidak tahu dimana terinfeksi virus Covid 19. Sebagian besar (79%) yakni 474 warga
desa belum terbiasa menggunakan masker dan mencuci tangan dengan benar.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Menjelaskan cara menggunakan masker
b. Mengedukasi cara pencegahan penularan Covid 19
c. Melatih masyarakat melakukan cuci tangan dengan benar
d. Mengatur masyarakat agar membantu warga positif Covid 19
e. Mengorganisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat agar Penderita diisolasi mandiri
Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Buku Saku Tanya Jawab
Mengenal Kesatria Isoman & Isoman-Tau Covid 19, Edisi Ke 1 Juli
2021
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, SKp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Data di dinas kesehatan menunjukkan: kasus DBD tahun 2020 meningkat dibandingkan
tahun 2019, yakni 95 kasus menjadi 215 kasus dan menyebabkan 9 orang meninggal. Hasil
pengkajian didapatkan banyak jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti di saluran air tepi jalan,
90% penderita DBD usia anak. 25% balita yang menderita DBB mengalami malnutrisi.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Pengobatan anak pendertia DBD
b. Perbaikan gizi balita penderita DBD
c. Jaga kebersihan lingkungan dan air selokan
d. Perawatan dan pemberantasan penyakit DBD
e. Promosi kesehatan untuk pertolongan penyakit DBD
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu dusun, mendapatkan 5 orang (40% laki-
laki, 60% perempuan) HIV AIDS (+), 2 orang bekerja di suatu klub malam, 1 orang ibu
rumah tangga. Ketika indeepinterview, ibu rumah tangga mengatakan hanya melakukan
hubungan intim dengan suaminya saja. Perawat dengan sopan menganjurkan agar suami
melakukan pemeriksaan HIV AIDS, tetapi suami marah-marah.
Pertanyaan soal
Apakah prinsip tindakan perawat pada kasus tersebut?
a. justice
b. veracity
c. autonomy
d. beneficence
e. non-maleficence
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan edukasi dengan memutarkan video dan mendemonstrasikan
tentang cara cuci tangan dengan benar, sebagai bentuk pencegahan penyakit diare pada
kelompok anak jalanan. Perawat kemudian ingin mengevaluasi hasil intervensi yang
diberikan.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Kognitif anak tentang cara cuci tangan
b. Terjadinya interaksi anak selama edukasi
c. Bisa berkomunikasi anak dalam menanggapi proses edukasi
d. Kemampuan anak jalanan dalam berperilaku mempraktikan cuci tangan
e. Kemandirian belajar anak dengan temannya dalam memahami cuci tangan
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Nomor 06
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 30 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu datang ke poli kandungan
untuk memeriksakan kehamilan dan keadaan janinnya. Pemeriksaan fisik TD 110/80
mmHg, frekuensi nadi 65x/menit, TFU 36 cm, punggung kanan, DJJ positif, kepala berada
diatas spina iskiadika.
Pertanyaan Soal :
Berapakah tafsiran berat janin?
Pilihan jawaban:
a. 3875 gram
b. 3565 gram
c. 3720 gram
d. 3920 gram
e. 3820 gram
Kunci Jawaban C
Nomor 07
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan perut terasa mual
disertai muntah terutama di pagi hari dan frekwensi muntah lebih dari 5 kali. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
suhu tubuh 37 ˚C, amenorhoe 6 minggu
Pertanyaan Soal :
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban:
a. Gangguan rasa aman dan nyaman
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit
c. Potensial deficit perawatan diri
d. Gangguan keseimbangan tubuh
e. Intolerasi Aktifitas
Kunci Jawaban B
Pembahasan Mual dan muntah yang lebih dari 5 kali pada ibu hamil akan
menyebabkan ibu mengalami resiko kukurangan volume cairan dan
elektrolit
Referensi Kumalasari, I. (2017). Perawatan Antenatal, Intranatal, Postnatal
Bayi Baru Lahir & Kontrasepsi. Jakarta: EGC
Nomor 08
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 38 tahun, G4P3A0 usia kehamilan 36 minggu diantar suaminya
ke klinik bersalin dengan keluhan pusing, pandangan kabur, kaki bengkak. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data tekanan darah 160/90 mmHg, edema pada kaki dan
palpebra. Saat pemeriksaan laboratorium di dapatkan hasil protein urin +,
Pertanyaan Soal :
Apakah masalah kesehatan pada kasus di atas?
Pilihan Jawaban :
a. Anemia
b. Pre Eklamsia
c. Eklamsia
d. Hipertensi dalam kehamilan
e. Edema anasarka
Kunci Jawaban B
Pembahasan Cirri-ciri ibu hamil dengan pre eklamsia adalah munculnya gangguan
sintim syaraf pusat seperti sakit kepala, pandangan kabur , pusing, tensi
dengan sistol melibih 140 mmhg dan dsiastol 90 mmhg pada
pemeriksaan fisik akan di temukan edoma pada tungkai dan palpepra
dan hasil pemeriksaan labor terutama pada porotein urin untuk pre
eklmasia tersebut akan ditemukan positif satu ( +)
Nomor 09
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 34 tahun, P1 A04 jam post partum dirawat di Rumah Sakit
mengeluh badannya lemas disertai kepala terasa pusing. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
data tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 75 x/menit, suhu tubuh 36.50 C. volume
darah lebih dari 500 cc. Pasien ganti duk 3 – 4 kali dalam waktu 1 jam, darah yang keluar
berwarna merah segar, akral teraba dingin, dan konjuntiva anemis
Pertanyaan Soal :
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada kasus diatas ?
Pilihan Jawaban :
a. Intoleransi aktifitas
b. Resiko terjadinya pendarahan
c. Gangguan keseimbangan cairan
d. Gangguan perfusi jaringan
e. Resiko kukurangan volume cairan
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Volume darah lebih dari 500 cc , Akral dingin dan konjungtiva anemis
Pembahasan Pendarahan setelah persalinan di tandai jika darah lebih dari 500cc dan
dr pemeriksaan fisik ibu akan ditemuai akral dingin dan konjungtifa
anemis. Pendarahan yang tidak normal bisa menyebabkan terjadinya
gangguan keseimbangan cairan pada ibu post partum.
Nomor 10
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi baru saja lahir secara seksio sesaria 5 menit yang lalu. Setelah dibersihkan
bayi menangis kencang, seluruh tubuh kemerahan, gerakan aktif.
Pertanyaan soal
Berapakah nilai APGAR bayi dengan kondisi diatas ?
Pilihan jawaban
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
Kunci Jawaban E
Bayi menangis kencang tubuh merah, dan gerakan Aktif
Kata Kunci
Tanda dari APGAR Score bayi baru lahir yang normal adalah saat bayi
lahir ada nya tangisan yang kencang, warna kulit merah dan gerakan
Pembahasan dari pada bayi aktif yang menunjukan respon reflex hal tersebut di
nilai APGAR nya 10.
Nomor 11
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun G1P1A0 baru saja melahirkan
bayinya secara spontan, keadaan bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus
ototnya baik. Sedangkan plasenta belum lahir,
tinggi fundus uteri masih setinggi pusat, sudah terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta.
a.Post partum
b.Inpartu kala1
c.Inpartu kala 2
d.Inpartu kala 3
e.Inpartu kala 4
Jakarta: EGC
No 12
Level Profesi
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan/Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier/Sistem saraf dan perilaku/Sistem Endokrin /Muskuloskeletal/
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi/Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan ,24 tahun datang ke poli kebidanan, dengan G1P0A0 8 minggu, keluhan:
perut mulas dan keluar darah dari kemaluan. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien tampak
cemas, perut kadang mulas, ibu menginginkan kehamilannya bisa dipertahankan.periksa
dalam ada pembukaan serviks dan USG didapatkan janin tidak berkembang. Perawat
menjelaskan kembali hasil pemeriksaan, pasien masih tidak percaya janin harus dilahirkan dan
tampak sedih.
Pertanyaan soal (lead in)
A.veracity
B.autonomy
C.beneficience
D.accountability
E.non- maleficience
Kunci Jawaban A. Veracity
Referensi Suhaemi, H. E. (2004) Etika Keperawatan : Aplikasi Pada Praktik.
Edited by M. Ester. Jakarta: penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nomor 13
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang ibu, 25 tahun dilakukan periksa dalam pembukaan servik 10 cm(portio tidak teraba),
ketuban sudah pecah,,teraba kepala bayi,Ibu Ani mengeluh ingin buang air besar.
Apakah yang dianjurkan penolong persalinan kepada ibu yang akan melahirkan?
Pembahasan Tanda tanda kala 2 : keluar lendir dan darah bertambah banyak; tibatiba
ketuban pecah; ibu ingin buang air besar; tampak vulva membuka ,
anus mekar. VT didapatkan portio tipis dan tidak teraba lagi.
Penolong persalinan persiapan alat dan persiapan diri untuk memimpin
persalinan
Jakarta: EGC
Nomor 14
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 32tahun G1P0A0 32 minggu, datang ke poli KIA Puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya, mengeluh cemas karena dari kemaren tidak merasakan
gerakan janin
Apa tindakan keperawatan yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut ?
a. mengukur TTV
b. mendengarkan DJJ
c. mengukur TFU
d. pemeriksaan Leopold
e. mengajarkan relaksasi
Pembahasan lakukan dengarkan detak jantung janin, usahakan ibu rileks, kalau DJJ
tidak terdengar tentu saja ibu tidak merasakan gerakan janin.setelah ibu
tenang ukur TTV, pemeriksaan fisik,Leopold .dengarkan DJJ lagi
Dilakukan pemeriksaan Leopold, didengarkan DJJ ,dari hasil Leopold
2 bagian yang lebar panjang lunak didapatkan Puki makadengarkan
DJJ dikwadran kiri perut ibu.
Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa: Wijarini.A.M
Jakarta: EGC
Nomor 15
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 25tahun G1P1A0 36 minggu, datang ke Poli KIA untuk pemeriksaan rutin
kehamilan. Hasil pemeriksaan leopold 3 ditemukan masa lunak kurang bundar, dan kurang
melentingdiarea suprapubik , janin tunggal /satu.
a. Presentasi normal
b. Letak janin melintang
c. Punggung janin sebelah kanan
d. Posisi terendah adalah bokong
e. Kepala belum masuk PAP
Kata Kunci Hasil pemeriksaan leopold 3 ditemukan masa lunak kurang bundar, dan
kurang melentingdiarea suprapubik , janin tunggal /satu.
Jakarta: EGC
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas
dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Vignette:
Seorang Laki-laki, berusia 55 tahun, dengan BB = 60kg, mengalami kehilangan cairan dan elektrolit akibat
diare, sudah diakukan resusitasi cairan, berdasarkan evaluasi terakhir setelah dilakukan resusitasi, tekanan
darah = 120/80 mmHg, Nadi 90 kali permenit, suhu = 37”c.
Pertanyaan soal:
Berdasarkan perbaikan yang dialami klien, maka diharapkan pengeluaran urine perjam adalah?
Pilihan Jawaban:
a. 30 - 60 cc perjam
b. 70-80 cc perjam
c. 80-90 cc perjam
d. 100-110 cc perjam
e. 120-130 cc perjam
Kunci Jawaban A
= 30 cc – 60 cc per Jam
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan
istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Vignette:
Seorang Perempuan, berusia 40 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam, post operasi laparatomie hari ke-3,
akibat ileus paralitik, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu=37”C, klien mengatakan sudah flatus, palpasi
abdomen supel, perawat ingin melakukan pemeriksaan bising usus.
Pertanyaan soal:
Berapa kali kemungkinan jumlah bising usus klien tersebut pada pemeriksaan yang akan diakukan perawat?
Pilihan Jawaban:
f. 5-35 kali
g. 60-80 kali
h. 70-90 kali
i. 90-100 kali
j. 100-110 kali
Kunci Jawaban A
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan
istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Vignette:
Seorang Perempuan berusia 65 tahun, berada disuatu tempat yang bersuhu sangat tinggi dan dalam waktu
yang lama, klien mengeluh kepanasan, suhu 42”C, pasien mengeluh rasa ingin pingsan, tindakan perawat yang
dilakukan pada soal diatas yaitu segera memberikan kompres air dingin kepada klien
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
e. Evaporasi
f. Difusi
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Saat dilakukan kompres berarti ada kontak sumber dingin dengan tubuh.
Pembahasan Jika kehilangan panas karena ada kontak dengan sumber dingi berarti konduksi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan
istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Vignette:
1. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, suhu tubuh 43’C, akibat berada di panas terik yang lama dan
langsung klien mengeluh sangat kepanasan dan telah dilakukan beberapa tindakan untuk
menurunkankan suhu tubuh, pada saat akan mengevaluasi suhu tubuh klien, maka perawat akan
memasang thermometer axila perawat mendapati axilla klien basah,
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Saat akan mengukur suhu per axilla, axiila pasien dalam kondisi basah
Pembahasan Pada saat akan mengukur suhu, pastikan axilla pasien tidak basah sebab axilla yang basah
dapat mempengaruhi hasil pengukuran
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi / Aktifitas dan
istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan
Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette:
3. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, suhu tubuh 43”C, akibat berada di panas terik yang lama dan
langsung klien mengeluh sangat kepanasan telah dilakukan beberapa tindakan untuk menurunkankan
suhu tubuh agar klien tidak kepanasan,
Pertanyaan soal:
4. Berapa suhu tubuh yang normal pada pasien ini sehingga tindakan dapat perawat hentikan?
Pilihan Jawaban:
l. 34,5’C – 35,5’C
m. 35,5’C – 36,5’C
n. 36,5’C-37,4 ‘C
o. 37,5’C – 38,2’C
p. 38,5’C -39,2’C
Kunci Jawaban C
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete) : Seorang wanita berusia 60 tahun, tinggal bersama anak dan mantu. Klien
mengalami nyeri yang hilang timbul, kulit memerah dan terasa hangat, lutut terasa kaku,
keterbatasan gerak, Perawat menganjurkan untuk membatasi gerak dan mengompres area
yang nyeri.
Pertanyaan : Manakah prinsip etik yang dipatuhi perawat pada kasus di atas?
a) Non maleficiency
b) Veracity
c) Fidelity
d) Confidentiality
e) Beneficience
Kunci Jawaban e. Beneficience
Kata Kunci Perawat menganjurkan untuk membatasi gerak dan mengompres area
yang nyeri
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
• Seorang pria berusia 50 tahun, penderita diabetes mellitus tinggal bersama anak dan istri.
Sejak satu bulan yang lalu mengalami luka pada ibu jari kaki kanan. Luka terasa nyeri dan
bengkak berisi nanah dan berbau busuk. Sebelum melakukan perawatan luka, perawat
memberikan informed consent.
Pertanyaan : Apakah prinsip etik yang dipatuhi perawat pada kasus di atas?
Pilihan jawaban:
a) Non maleficiency
b) Veracity
c) Justice
d) Accountabillity
e) Beneficience
Kunci Jawaban • Sebelum melakukan perawatan luka, perawat memberikan informed
consent.
Kata Kunci d) Accountabillity
Pembahasan Non maleficiency- tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien
Veracity - kebenaran. Berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
Justice – keadilan
Accountabilillity – bertanggungjawab dan bertanggunggugat atas
tindakan yang dilakukan
Beneficence -berbuat baik. Berhubungan dengan etika perawat dalam
berbuat baik kepada klien dan keluarga.
Referensi Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kode Etik Keperawatan
Nama pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
Nomor 23
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang wanita berusia 16 tahun. Tinggi badan 159 cm, berat badan 43 kg, Tampak pucat,
mudah lelah, pusing dan sakit kepala. Kadar hemoglobin 10gr%. Ibu mengatakan putrinya
melakukan diit sejak dua bulan yang lalu.
Pertanyaannya :
Edukasi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
a) Nutrisi tinggi kalori tinggi protein
b) Cara minum analgesik
c) Olah raga teratur seminggu 3x
d) Menu makan tinggi protein kaya zat besi
e) Berhenti merokok
Kunci Jawaban d) Menu makan tinggi protein kaya zat besi
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang remaja putri berusia 15 tahun, sudah dua hari tidak sekolah. Klien tampak lesu.
Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin. Merasa energi tidak pulih walaupun sudah
tidur, kurang tenaga, lelah. Kadar hemoglobin 10,4 gr%.
Pertanyaan :
Apakah diagnose keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
a) Keletihan
b) Intoleransi aktivitas
c) Gangguan pola tidur
d) Gangguan mobilitas fisik
e) Kesiapan peningkatan tidur
Kunci Jawaban a) Keletihan
Kata Kunci Tampak lesu. Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin. Merasa
energi tidak pulih walaupun sudah tidur, kurang tenaga, lelah. Kadar
hemoglobin 10,4 gr%.
Pembahasan Keletihan adalah penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak
pulih dengan istirahat. Tanda dan gejala, merasa energi tidak pulih
walaupun sudah tidur, kurang tenaga, lelah. Tidak mampu
mempertahankan aktivitas rutin, tampak lesu.
Kondisi klinis terkait yakni anemia, kanker,
hipotiroidisme/hipertiroidisme, AIDS, depresi, menopause.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pria berusia 45 tahun, menderita tuberculosis. Batuk berdahak lebih dari satu
bulan. Terkadang nafas terasa sesak Mudah lelah,. Berat badan menurun. Saat batuk klien
tidak menutup mulutnya dan membuang dahak di pojok-pojok rumah. Hasil pemeriksaan
sputum tes sewaktu adalah positif.
Pertanyaan :
Edukasi apakah yang harus diberikan untuk pencegahan penularan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
a) Cara batuk efektif
b) Proses penyakit
c) Cara membuang dahak
d) Proses pengobatan
e) Pola perilaku kebersihan
Kunci Jawaban c. Cara membuang dahak
Kata Kunci Saat batuk klien tidak menutup mulutnya dan membuang dahak di
pojok-pojok rumah. Hasil pemeriksaan sputum tes sewaktu adalah
positif.
Pembahasan Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat dicegah. Penyakit
menular ini termasuk airborne disease atau bisa menular lewat udara.
Orang lain yang tidak sengaja menghirup bakteri aerosol ini bisa
terinfeksi.
Tanda dan gejalanya, batuk berdahak lebih dari satu bulan. terkadang
nafas terasa sesak, mudah lelah. Nafsu makan menghilang, demam dan
keringat di malam hari. Berat badan menurun.. Hasil pemeriksaan
sputum tes sewaktu adalah positif.
Referensi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021.Tata Laksana
Tuberkulosis. https://tbindonesia.or.id/
Nama pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
Nomor 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental
/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 22 tahun dengan status obstetri G0P1A0, post partum 12 jam, terdapat
luka episiotomi grade 2. Skala nyeri 7, merasa tidak nyaman dengan luka yang ada di vaginanya,
lochea rubra, kontraksi baik, konsistensi uterus teraba keras.
Apakah pengkajian pertama yang harus di Lakukan terkait pada kasus di atas?
a. Kaji skala nyeri
b. Kaji tanda-tanda REEDA
c. Kaji tanda perdarahan post partum
d. Kaji pengalaman pasien terhadap rasa nyerinya
e. Kaji Kemampuan pasien untuk mengurangi rasa nyeri
Kunci Jawaban C
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan status obstetric G1P0A0, ada di ruang bersalin
kala I fase aktif, dilatasi servik 8 cm, dengan kotraksi 3x10”. TTV : TD 120/90 mmHg,
RR:20x/menit. Nadi: 100x/menit, suhu 37°C. Ibu mengatakan nyeri pada punggung, tidak
nyaman dan cemas saat saat nyeri timbul.
Apakah tindakan Keperawatan prioritas yang dilakukan pada pasien tersebut?
a. Kaji nyeri
b. Berikan Posisi nyaman
c. Lakukan periksa dalam
d. Ajarkan tehnik mengejan
e. Ajarkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat nyeri timbul
Kunci Jawaban E
Nomor 28
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 30 tahun, berada di ruang bersalin saat di Lakukan periksa
dalam teraba dilatasi servik 10 cm, ketuban sudah merembes, ubun-ubun bayi sudah
teraba, keluar lender dan cairan dari vagina, anus membuka, terlihat ibu mengejan seperti
ingin BAB, ibu mengatakan nyeri semakin hebat.
Apakah tindakan Keperawatan prioritas yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Pakai sarung tangan
b. Buka tutup partus set
c. Mengajarkan tehnik meneran
d. Letakan handuk bersih untuk mengeringkan bayi
e. Letakan kain bersih yang di lipat 1/3 di bawah bokong ibu
Kunci Jawaban D
Nomor 29
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 20 tahun dengan status obstetric G1P0A0, usia kehamilan 30
minggu, saat ini berada di ruang bersalin, klien mengeluh mules sejak 4 jam yang lalu,
TD:130/90 mmHg, RR:24x/menit, N:94x/menit, S:37°C., DJJ 120x/menit, kontraksi
2x/10”, pembukaan 2 cm, ketubahn utuh.
Apakah tindakan kolaborasi yang bisa di Lakukan pada kasus di atas?
a. Pasang CTG
b. Berikan analgesik
c. Pemeriksaan USG
d. Pemberian tokolitik
e. Pemberian kortikosteroid
Kunci Jawaban D
Nomor 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan 25 tahun, primigravida, hamil 38 minggu berada di ruang bersalin
dengan keluhan sudah keluar lender dan darah. TTV : TD : 110/80 mmHg, RR :
22x/menit, nadi : 84/menit, Suhu 36,5°C. DJJ 115x/menit, kontraksi kuat, pembukaan 3
cm, portio lunak, bagian terendah janin bokong.
Apakah tindakan prioritas yang harus di Lakukan oleh perawat berdasarkan kasus di atas?
a. Vulva Hyegne
b. Perika dalam 4 jam kemudian
c. Observasi kemajuan persalinan
d. Berikan Posisi senyaman mungkin
e. Ajarkan tehnik meneran yang benar
Kunci Jawaban C
Nomor 31
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pemuda usia 25 tahun masuk di ruang rawat penyakit bedah, dengan keluhan
perut nyeri seperti diremas - remas, mual - mual, muntah 2 kali sehari warna hijau
kehitaman, sudah 2 hari kesulitan BAB, setiap BAB harus mengejan kuat dan kesakitan.
Hasil pemeriksaan: Perut distensi, peristaltik 3 x per menit. Hasil pemeriksaan USG
illius obtruktif.
Kunci Jawaban C
Pembahasan Obstruksi ileus adalah Ileus obstruktif adalah gangguan patensi lumen
intestinal akibat hambatan mekanik pada bagian distal, sehingga terjadi
akumulasi isi usus pada bagian proksimal obstruksi. Penyerapan nutrisi juga
terhambat, semakin lama makanan yg di dalam usus akan membusuk,
menimbulkan rasa sakit, kembung, mual muntah. Untuk mengatasinya
makanan yang dilsmbung harus dikeluarkan, dengan salah satu cara
tindakanya dg dekompresi usus dan pemasangan NGT. Sehingga, dengan
pemasangan NGT untuk kumbah lambung, maka makanan yang tertinggal
dilambung akan keluar lewat NGT. Dekompresi usus akan mengurangi rasa
sakit, perut distendi perut berkurang, sehingga rasa perut membaik
Referensi Smith D, Nehring S. Bowel Obstruction. StatPearls; 2018. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28846346
Ramnarine M. Small Bowel Obstruction. Medscape. 2017. p.
Patophysiology. https://emedicine.medscape.com/article/774140-overview
Nomor 32
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki umur 42 tahun masuk ke rumah sakit dengan diagnosa gagal ginjal akut.
Hasil dari pengkajian: pasien tampak sadar, orientasi baik dan mengeluh nyeri punggung,
mual, muntah dan kram perut. pengeluaran urine selama 8 jam pertama 50 ml. Tanda-
tanda vital; tekanan darah 100/70 mm Hg, nadi 110 kali per menit, pernafasan 30 kali per
menit, dan suhu tubuh 38°C. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan; sodium 120
mEq/L, potassium 5.7 mEq/L;
Pertanyaan (Lead In)
Dari hasil laboratorium menunjukkan adanya gangguan elektrolit, yaitu?
Nomor 33
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 69 tahun tinggal di Panti Werda. Klien mengeluh tidak nafsu
makan, mual, dan muntah, makan hanya habis ¼ porsi. Saat ini klien hanya berbaring di
tempat tidur dan aktifitas dibantu Care giver.
Apakah data yang harus dikaji lebih lanjut pada kasus di atas?
Kunci Jawaban A. Aktifitas sehari-hari
B. Kemampuan mobilisasi
C. Jenis dan Pola makan
D. Stres dan Koping Individu
E. Kepuasan hubungan dengan keluarga
Pembahasan Perubahan fisik lansia akibat faktor penuaan dapat ditandai dengan
menurunnya indera pengecap. Akibat penurunan indera pengecap
dapat menyebabkan lansia menjadi tidak sensitif terhadap rasa,
sehingga lansia cenderung menurun nafsu makannya. Pada kasus di
atas, sangat diperlukan adanya penyebab lansia menjadi tidak nafsu
makan. Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian lanjutan terkait jenis
makanan, pola makan lansia selama di panti.
Nomor 34
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pedagang ayam goreng sedang menggoreng ayam pesanan pelanggan, tiba-tiba
wajan yang berisi minyak sedang menggoreng ayam tumpah karena tak sengaaja kena
tangan temennya yang sedang lewat. Minyak tumpah di perut, alat kelamin, kedua pahanya
sampai lutut.
Pertanyaan (Lead In)
Berdasarkan daerah yang terkena minyak, maka dapat dihitung dengan rumus rules of nine,
luas luka bakar sebesar……
Referensi Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M.
(2018). Nursing interventions classification (NIC). Philadelphia:
Elsevier
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). Standar
diagnosis keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Nama pembuat Suryanti, S.Kep.,Ners.,M.Sc
Institusi Poltekkes Surakarta
Nomor 35
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pria 40 tahun mengeluh badan terasa sakit, tangannya membesar dan berat
digerakkan. Pemeriksaan fisik nyeri pinggang saat diketok (perkusi), pitting oedem +2.
Diagnosa medis gagal ginjal kronik
Pertanyaan (Lead In)
Data apakah yang perlu dikaji perawat untuk melengkapi data di atas untuk penegakan
diagnosa keperawatan ?
Pilihan jawaban (Option)
a. Clearens creatinin test
b. Pemeriksaan BNO dan IVP
c. Intake dan haluaran cairan
d. Ukur IMT (index massa tubuh)
e. Riwayat pemakaian obat atau suplemen
Kunci Jawaban C
Nomor 36
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki- laki berusia 50 tahun dirawat di RS dengan Diagnosa medis Stroke Non
hemoragik. Pasien mengalami penurunan kesadaran. Perawat melakukan pengkajian GCS
ditemukan data ; respon membuka mata dengan rangsangan nyeri, respon verbal pasien
bingung disorientasi waktu, tempat dan orang, serta refleks motorik dengan rangsangan
nyeri fleksi abnormal
Kunci Jawaban C
Kata Kunci
Stroke, GCS
Pembahasan Penilain GCS
1. respon membuka mata
dengan rangsangan nyeri
(2)
2. respon verbal pasien
bingung disorientasi waktu,
tempat dan orang (4)
3. refleks motorik dengan
rangsangan nyeri fleksi
abnormal (3)
nilai total = E+V+M
GCS= 2+4+3 = 9
Referensi Jackson, Marilynn dan Lee Jackson. 2011. Seri Panduan Praktis
Keperawatan Klinis. Jakarta : Erlangga
Weinstock, Doris. 2011. Rujukan Cepat di Ruang ICU /
CCU. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama pembuat Suryanti, S.Kep.,Ners.,M.Sc
Institusi Poltekkes Surakarta
Nomor 37
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Ketua tim pagi sedang menerima laporan dari perawat pelaksana malam. Kegiatan laporan
tersebut dimulai dari Nurse Station yang dipimpin oleh kepala ruangan, kemudian
dilanjutkan ke kamar pasien dan setelah itu kembali ke ruang perawat untuk mendiskusikan
kasus pasien.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis kegiatan yang dilaksanakan pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Coffee Morning
B. Conference
C. Timbang Terima
D. Diskusi Refleksi Kasus
E. Ronde Keperawatan
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Menerima laporan dari perawat pelaksana, kegiatan dimulai di nurse
station, ke kamar pasien dan kembali ke ruang rawat
Pembahasan Kegiatan dilakukan oleh perawat yang akan berdinas dan yang akan
selesai berdinas, dimana terlihat jelas kegiatannya dilaksanakan mulai
dari melaporkan kondisi pasien di nurse station, kemudian dilakukan
validasi ke pasien dan kembali berdiskusi di ruang perawat (nurse
station). Hal ini sangat menggambarkan langkah-langkah pelaksanaan
timbang terima (Hand Over)
Nomor 38
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 35 tahun, dirawat di ruang bedah dengan post appendiktomi hari
ke-1. Hasil pemeriksaan terdapat jahitan dibagian abdomen sepanjang 15 cm. Kebersihan
diri, makan dan minum masih perlu dibantu, pasien sudah mampu mobilisasi sendiri
walaupun terdapat nyeri sedang pada abdomen. Pasien masih menggunakan kateter dan
terpasang infus. Observasi TTV setiap 4 jam.
Pertanyaan soal:
Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Self Care
B. Minimal Care
C. Parsial Care
D. Total Care
E. Intensive care
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Post Operasi, terdapat jahitan, masih perlu dibantu, mampu mobilisasi,
menggunakan kateter dan terpasang infus, TTV setiap 4 jam
Pembahasan Kriteria pasien pada klasifikasi ini masih memerlukan bantuan dalam
memenuhi kebersihan diri, makan dan minum walaupun pasien sudah
mampu mobilisasi sendiri, menggunakan kateter dan terpasang infus
menunjukkan pasien masih perlu diobervasi. Perawatan parsial
memerlukan waktu 3-4 jam dengan kriteria diantaranya kebersihan diri
dibantu, makan dan minum dibantu dan observasi TTV setiap 4 jam
Referensi Hutapea, A. D., dkk. 2022. Pengantar Manajemen Keperawatan.
Medan: Yayasan Kita Menulis
Nama pembuat Noor Amaliah, Ns., M. Kep
Nomor 39
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang ketua tim sedang berdinas pagi diruang bedah. Ketua tim sedang melakukan
kegiatan pre conference dan membagikan tugas kepada perawat pelaksana.
Pertanyaan soal:
Apakah fungsi manajemen pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Perencanaan
B. Pengorganisasian
C. Ketenagaan
D. Pengarahan
E. Pengawasan
Kunci Jawaban D
Nomor 40
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anda sedang melakukan tindakan kebersihan mulut pada seorang laki-laki berumur 50
tahun yang didiagnosis stroke. Pasien mengalami kelumpuhan tubuh sisi kanan. Manakah
dari tindakan keperawatan berikut yang harus dihindari saat Anda memberikan kebersihan
mulut?
A. Menempatkan klien terlentang dengan bantal kecil di bawah kepala.
B. Menjaga peralatan penghisap portabel di samping tempat tidur.
C. Membuka mulut klien dengan bilah lidah yang empuk.
D. Membersihkan mulut dan gigi klien dengan sikat dan pasta gigi.
E. Memiringkan klien kearah mulut yang tidak parese/lemah.
Kunci Jawaban A: Menempatkan klien terlentang dengan bantal kecil di bawah kepala.
Nomor 41
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat sedang melakukan pemeriksaan status mental pada klien laki-laki berumur 45
tahun yang didiagnosis dengan hematoma subdural akibat trauma kepala. Apakah yang
dinilai dari pemeriksaan tersebut?
A. Fungsi otak kecil
B. Fungsi intelektual
C. Fungsi otak besar
D. Fungsi sensorik
E. Fungsi motorik
Kunci Jawaban C. Fungsi otak besar
Kata Kunci Pemeriksaan status mental, yang dinilai
Pembahasan Pemeriksaan status mental menilai fungsi-fungsi yang diatur oleh otak
besar. Beberapa di antaranya adalah orientasi, rentang perhatian,
penilaian, dan penalaran abstrak. Cerebrum adalah bagian terbesar dari
otak dan terdiri dari belahan kanan dan kiri. Ini melakukan fungsi yang
lebih tinggi seperti menafsirkan sentuhan, penglihatan, dan
pendengaran, serta ucapan, penalaran, emosi, pembelajaran, dan
kontrol gerakan yang baik.
Referensi Ignatavicius, D.D., Workman, M.L., Rebar, C.R., & Heimgartn (2014).
Medical-Surgical Nursing - E-Book: Concepts for Interprofessional
Collaborative Care 10th Edition, Kindle Edition, Singapore: Elsevier
Nama pembuat Mugi Hartoyo, MN
Institusi Poltekkes Semarang
Nomor 42
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anda telah memberikan terapi trombolitik pada seorang klien laki-laki berumur 46 tahun
yang didiagnosis stroke iskemik. Apakah tujuan utama pemberian obat trombolitik selama
24 jam pertama pada pasien tersebut?
A. mengontrol nadi
B. meningkatkan respirasi
C. mengendalikan tekanan darah
D. menurunkan suhu
E. mempertahankan saturasi oksigen
Kunci Jawaban C. mengendalikan tekanan darah
Nomor 43
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien perempuan berumur 50 tahun diantar keluarga ke IGD sebuah RS dan
diagnosis stroke iskemik. Apa pengkajian keperawatan prioritas dalam 24 jam pertama
setelah masuknya klien dengan stroke iskemik?
A. Tingkat kolesterol
B. Ukuran pupil dan respon pupil
C. Bunyi usus
D. Ekokardiogram
E. Refleks Babinski
Kunci Jawaban B. Ukuran pupil dan respon pupil.
Pembahasan Sangatlah penting untuk memantau ukuran pupil dan respon pupil
untuk menunjukkan perubahan di sekitar saraf kranial. Reaksi pupil
diatur oleh saraf kranial okulomotor (III) dan berguna dalam
menentukan apakah batang otak masih utuh. Ukuran dan kesetaraan
pupil ditentukan oleh keseimbangan antara persarafan parasimpatis
dan simpatis. Respons terhadap cahaya mencerminkan fungsi
gabungan saraf kranial optik (II) dan okulomotor (III).
Referensi Ignatavicius, D.D., Workman, M.L., Rebar, C.R., & Heimgartn (2014).
Medical-Surgical Nursing - E-Book: Concepts for Interprofessional
Collaborative Care 10th Edition, Kindle Edition, Singapore: Elsevier
Nama pembuat Mugi Hartoyo, MN
Institusi Poltekkes Semarang
Nomor 44
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang klien wanita berumur 33 tahun yang dirawat di fasilitas perawatan akut setelah
kecelakaan mobil mengalami tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial (TIK).
Klien diintubasi dan ditempatkan pada ventilasi mekanis untuk membantu mengurangi TIK.
Untuk mencegah peningkatan TIK lebih lanjut yang disebabkan oleh suction, perawat
mengantisipasi pemberian obat yang mana secara endotrakeal sebelum suction?
A. fenitoin (Dilantin)
B. manitol (Osmitrol)
C. lidokain (Xylocaine)
D. furosemid (Lasix)
E. ampicillin
Kunci Jawaban C. lidokain (Xylocaine)
Nomor 45
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang remaja berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri pada perut
kanan bawah, muntah, dan demam. Nyeri dirasakan terus menerus dengan skala nyeri 8,
klien juga tidak nafsu makan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan nyeri tekan pada titik
Mc.Burney, dan tanda Rovsing (+). Dokter mendiagnosa apendicitis akut dan harus segera
dilakukan pembedahan.
Apakah masalah keperawatan utama yang paling tepat dialami oleh pasien?
a. Resiko kurang volume cairan
b. Ketidakseimbangan nutrisi
c. Resiko infeksi
d. Hipertermi
e. Nyeri akut
KunciJawaban E
Kata Kunci Keluhan nyeri pada perut, nyeri dirasakan terus menerus dengan skala
nyeri 8, nyeri tekan pada titik Mc.Burney, dan tanda Rovsing (+).
Institusi UNJANI
Nomor 46
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 52 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena mengeluh nyeri
dada. Nyeri dirasakan seperti tertekan benda berat, nyeri dirasakan pada area dada kiri, nyeri
berkurang dengan istirahat dan bertambah dengan aktifitas, skala nyeri 5. Perawat akan
melakukan tindakan perekaman EKG pada pasien. Perawat telah memasang sandapan di
V1.
Dimanakah lokasi pemasangan elektroda tersebut?
a. Sela iga ke 5 garis mid klafikula
b. Sela iga ke 5 garis sentral kiri
c. Sela iga ke 4 garis sentral kiri
d. Sela iga ke 4 garis sentral kanan
e. Sela iga ke 2 garis sentral kanan
KunciJawaban D
Nomor 47
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa PPOK.
Hasil pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit,
frekuensi nadi 100 x/menit, tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot
pernapasan. Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30 ; PaCO2 58 mmHg ; PO2 80
mmHg ; HCO3 24 mEq/L.
Apakah interpretasi AGD pada pasien tersebut ?
a. Alkalosis terkompensasi
b. Alkalosis Respiratori
c. Asidosis Respiratori
d. Alkalosis Metabolik
e. Asidosis Metabolik
KunciJawaban C
Kata Kunci Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30 ; PaCO2 58 mmHg
; PO2 80 mmHg ; HCO3 24 mEq/L.
Institusi UNJANI
Nomor 48
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 38 tahun di rawat di ruang bedah karena luka bakar. Hasil
pengkajian luas luka bakar 27%, luka bakar derajat II, berat badan pasien 55 kg.
Berapakah kebutuhan cairan 8 jam pertama pada kasus tersebut?
a. 5940
b. 4500
c. 3600
d. 2970
e. 1485
KunciJawaban D
4 ml RL x BB (kg) x % LLB
Pemberian :
8 jam I diberikan ½ dari kebutuhan cairan
8 jam II diberikan ¼ dari kebutuhan cairan
8 jam III diberikan sisanya
Berdasarakan waktu mulai saat terjadi trauma
4 ml RL x BB (kg) x % LLB
= 4 ml RL x 55 x 27
= 5940 ml
Referensi
Black & Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Management
Klinis Untuk hasil Yang Diharapkan. Edisi 8. Buku 2.Jakarta :
Elsevier.
Lemone P. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
integumen. Jakarta : EGC.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 32 tahun di rawat di ruang bedah dengan luka bakar akibat
tersiram air panas. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 8, area luka bakar
di seluruh dada dan lengan tangan kanan, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 110
kali/menit, dan frekuensi napas 24 kali/menit
a. 9%
b. 18%
c. 27 %
d. 30 %
e. 32 %
KunciJawaban B
Kata Kunci Area luka bakar di seluruh dada dan lengan tangan kanan
Pembahasan Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa yang dibuat
oleh Polaski dan Tennison :
– Kepala dan leher :9%
– Dada :9%
– Perut :9%
– Punggung :9%
– Bokong :9%
– Lengan dan tangan kanan :9%
– Lengan dan tangan kiri :9%
– Paha kanan :9%
– Paha kiri :9%
– Betis kaki kanan :9%
– Betis kaki kiri :9%
– Perineum dan genital : 1 %.
Sehingga pada kasus tersebut pasien mengalami luas luka bakar 18%
karena luka bakar pada dada dan lengan tangan kanan
Institusi UNJANI
Nomor 50
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Dua orang perawat sedang berdinas siang di ruang bedah. Kedua perawat mendapatkan
penugasan dari perawat senior untuk melakukan asuhan keperawatan pada 3-4 orang pasien
masing-masing dan uraian tugas yang harus dilakukan saat ini.
Pertanyaan soal:
Apakah metode asuhan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Fungsional
B. Tim
C. Primer
D. Kasus
E. Modular
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Dua orang perawat mendapatkan penugasan dari perawat senior,
mengelola masing-masing pasien, perawat diberikan uraian tugas
Nomor 51
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang ketua tim melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan perawat
pelaksana. Ketua tim memeriksa dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh
perawat tersebut.
Pertanyaan soal:
Apakah metode supervisi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Langsung
B. Tidak Langsung
C. Ilmiah
D. Klinis
E. Konvensional
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Yang telah dilaksanakan, Memeriksa dokumentasi askep yang telah
dibuat
Nomor 52
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 19 tahun, datang ke Klinik untuk menjadi akseptor KB. Hasil
pengkajian, pasien mengatakan belum berkeinginan untuk mempunyai anak dan dalam
keluarga tidak punya riwayat kanker, TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit.
Lead In
Apakah ciri-ciri kontrasepsi pada kasus tersebut?
Option
A. Tidak menambah kelainan yang sudah ada
B. Dapat dipakai jangka panjang
C. Tidak Menghambat ASI
D. Efektifitas cukup tinggi
E. Reversibilitas Tinggi
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, datang ke Klinik untuk menjadi akseptor KB.
Hasil pengkajian, pasien mengatakan anaknya berumur 40 hari, menyusui, menstruasi 1
minggu yang lalu dan berkeinginan untuk KB, tidak punya riwayat hipertensi, TD 120/80
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Lead In
Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut?
Option
A. Kontrasepsi oral kombinasi
B. Kontrasepsi suntik kombinasi
C. Metode amenore laktasi
D. Kontrasepsi mini pil
E. MOW
Kata Kunci Umur 30 tahun, P2A0, pasien mengatakan anaknya berumur 40 hari,
menyusui, menstruasi 1 minggu yang lalu dan berkeinginan untuk KB,
tidak punya riwayat hipertensi, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, datang Klinik untuk menjadi akseptor KB. Hasil
pengkajian, pasien mengatakan anaknya berumur 2 bulan, menyusui, haid 5 hari yang lalu
dan sebelumnya pernah memakai kontrasepsi pil tapi sering lupa untuk minum, tidak punya
riwayat hipertensi, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Lead In
Apakah metode Kontrasepsi yang sesuai dengan perempuan tersebut?
Option
A. Kontrasepsi suntik kombinasi
B. Kontrasepsi suntik progestin
C. Metode amenore laktasi
D. Kontrasepsi mini pil
E. MOW
Kata Kunci Umur 28 tahun, P2A0, pasien mengatakan anaknya berumur 2 bulan,
menyusui, dan sebelumnya pernah memakai kontrasepsi pil tapi sering
lupa untuk minum, tidak punya riwayat hipertensi, TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi perempuan dilahirkan 1 menit yang lalu. Hasil pengkajian: tubuh berwarna
kemerahan, tangan dan kaki warna biru, bayi batuk bersin, gerakan aktif, jantung berdenyut
< 100x/menit.
Lead In
Apakah data pemeriksaan APGAR yang harus dilengkapi pada kasus tersebut?
Option
A. warna kulit
B. aktivitas otot
C. respon reflek
D. frekuensi nadi
E. frekuensi napas
Kata Kunci Tubuh berwarna kemerahan, tangan dan kaki warna biru, bayi batuk
bersin, gerakan aktif, jantung berdenyut < 100x/menit.
Pembahasan APGAR SCORE adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa
keadaan bayi yang baru lahir dihitung pada menit ke-1 dan ke-5 untuk
semua bayi, dan dilanjutkan setiap 5 menit sampai menit ke-20 untuk
bayi dengan skor APGAR kurang dari 7. APGAR SCORE terdiri dari
Appearance (warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (respon
refleks), Activity (aktivitas otot), dan Respiration (pernapasan).
A. Warna kulit/Appearance
Didapatkan data tubuh berwarna kemerahan, tangan dan kaki
warna biru
B. Aktivitas otot/Activity.
Pada kasus didapatkan data gerakan aktif
C. Respon refleks/Grimace.
Bayi batuk bersin ketika diberikan ransangan
D. Frekuensi nadi/Pulse (jantung berdenyut < 100x/menit).
E. Frekuensi napas/Respiration (data belum ada pada kasus). Jawaban
yang tepat.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi perempuan dilahirkan 1 menit yang lalu. Hasil pengkajian: tubuh berwarna
kemerahan, tangan dan kaki warna biru, bayi batuk bersin, menangis kuat, fleksi
ekstremitas, jantung berdenyut lebih dari 100x/menit.
Lead In
Berapa nilai APGAR pada kasus tersebut?
Option
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10
Kunci Jawaban C. 8
Kata Kunci Tubuh berwarna kemerahan, tangan dan kaki warna biru, bayi batuk
bersin, menangis kuat, fleksi ekstremitas, jantung berdenyut lebih dari
100x/menit.
Pembahasan Pada pengkajian warna kulit/Appearance. Tubuh berwarna kemerahan,
tangan dan kaki warna biru (Score 1)
Aktivitas otot/Activity: Fleksi ekstremitas (Score 1)
Respon refleks/Grimace: Bayi batuk bersin (Score 2)
Frekuensi nadi/Pulse: Jantung berdenyut lebih dari 100x/menit (Score
2).
Frekuensi napas/Respiration: Menangis kuat (Score 2)
A. 6 (kurang tepat)
B. 7 (kurang tepat)
C. 8 (jawaban tepat)
D. 9 (kurang tepat)
E. 10 (kurang tepat)
Nomor 57
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat keluarga melakukan pengkajian pada keluarga binaan. Hasil pengkajian melalui
wawancara, keluarga mengatakan bahwa suaminya telah sakit stroke selama 3 tahun.
Istrinya merasa capek karena seharusnya suaminya yang bekerja sekarang dia yang harus
bekerja keras. Dua anaknya masih sekolah di SMP dan SD. Anak pertamanya yang
menggantikan ibunya untuk menyiapkan makanan dan merawat ayahnya, karena ibunya
harus bekerja sampai dengan sore hari. Apakah diagnose keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Resiko ketegangan care giver
b. Kurang efektifnya koping keluarga
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarg
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga
KunciJawaban B
Nomor 58
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Salah satu dari anggota keluarga dalam masyarakat menderita HIV sehingga masyarakat
merasa takut dan menjauhi keluarga tersebut. Keluarga dengan klien HIV juga merasa
terasingkan dengan sikap para tetangga. Perawat puskesmas memiliki rencana untuk
memberikan penyuluhan kesehatan kepada beberapa keluarga terkait dengan penularan
HIV dan menghadirkan keluarga klien. Apakah etika yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan penyuluhan dengan menghadirkan klien HIV?
a. Anonyme
b. Beneficience
c. Inform consen
d. Justice
e. Confidentality
KunciJawaban C
Nomor 59
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Keluarga klien dengan anak yang menderita hidosefalus memiliki keterbatasan ekonomi.
Hasil pengkajian secara wawancara didapatkan bahwa keluarga hanya memberikan
kompres hangat pada kepala ketika anak mengeluh nyeri. Keluarga juga mengatakan tidak
memiliki biaya dan asuransi dari pemerintah untuk membawa ke pelayanan kesehatan.
Apakah intervensi dari keperawatan yang utama?
a. Berikan obat untuk penghilang nyeri sementara
b. Anjurkan keluarga untuk membawa ke tabib
c. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan pengobatan herbal saja
d. Anjurkan kepada keluarga untuk segera membawa kepelayanan kesehatan
e. Berikan penjelasan alur mengurus asuransi kesehatan gratis dari pemerintah
KunciJawaban E
Kata Kunci Tidak memiliki biaya dan asuransi dari pemerintah
Pembahasan Kasus tersebut telah menjelaskan bahwa keluarga dengan masalah
kesehatan yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk membawa
anaknya yang membutuhkan pelayanan kesehatan segera dan tidak
memiliki asuransi kesehatan gratis dari pemerintah. Sehingga
intervensi yang paling tepat adalah dengan berikan penjelasan alur
mengurus asuransi kesehatan kesehatan gratis dari pemerintah
Referensi Panduan asuhan keperawatan IPKKI, 2017
Nama pembuat Agustina maunaturrohmah
Nomor 60
Tinjauan Jabaran
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Kasus (vignete)
Hasil pengkajian perawat keluarga didapatkan bahwa salah satu anggota keluarga
menderita stroke, klien terlihat menggunakan tongkat untuk membantu berjalan, keluarga
mengatakan bahwa klien sudah mengalami stroke 1 bulan yang lalu. Keluarga juga
mengatakan makanan klien sama seperti anggota keluarga lain tanpa harus dibedakan. Lanti
terasa licin ketika perawat berjalan, dan berdebu. Apakah pengkajian yang perlu dilengkapi
untuk menegakkan munculny masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Pemeriksaan RR
b. Pemeriksaan Tekanan darah
c. Tingkat kemandirian keluarga
d. Tugas perkembangan keluarga
e. Pengetahuan tentang pengaturan nutrisi
KunciJawaban E
Kata Kunci makanan klien sama seperti anggota keluarga lain
Pembahasan Untuk mendukung munculnya diagnose keperawatan dari kasus diatas
kita perlu melakukan pengkajian terkait dengan pengetahuan dan
informasi mengenai kebutuhan nutrisi pada klien dengan menderita
stroke
Referensi Panduan asuhan keperawatan IPKKI, 2017
Nama pembuat Agustina maunaturrohmah
Institusi ITSKes ICME Jombang
Nomor 61
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan 32 tahun dengan close fraktur radius ulna sinistra, post ORIF hari
ketiga. Dari pengkajian didapatkan data : nyeri pada daerah operasi saat digerakkan, skala
nyeri 6, tekanan darah 110/70 mmhg, Nadi 80 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 36,50 C,
pasien meringis kesakitan saat kakinya digerakkan, gerakan terbatas.
Pertanyaan :
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
a. Nyeri akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Deficit perawatan diri
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Kerusakan integritas kulit
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Fraktur
Pembahasan Data yang menonjol baik data minor maupun mayor menunjukkan
adanya nyeri secara akut.
Referensi NANDA. 2018. Nursing Diagnosis : Definition and Clasifications
2018 – 2020 : Philladhelphia. NANDA International
Nama pembuat Anida
Institusi Stikes Wira Husada
Nomor 62
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki – laki 54 tahun dengan diagnose medis DM tipe II. Dari pengkajian didapatkan
data : pasien lemah, haus, mual, muntah 3 kali ± 200 cc, mukosa mulut kering, pusing,
turgor kulit menurun, kulit terasa hangat dan mata cekung. Nadi 90x/menit, TD 110/80
mmhg. Suhu 370 C.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
a. Nausea
b. Hipertemia
c. Kekurangan volume cairan
d. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
e. Pefusi jaringan cerebral tidak efektif
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Lemah, haus, mukosa mulut kering
Pembahasan Data yang menonjol baik data minor maupun mayor menunjukkan
adanya kekurangan cairan tubuh.
Referensi NANDA. 2018. Nursing Diagnosis : Definition and Clasifications
2018 – 2020 : Philladhelphia. NANDA International
Nama pembuat Anida
Institusi Stikes Wira Husada
Nomor 63
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki – laki umur 45 tahun dengan asma bronchitis, keluhan pasien : batuk berdahak,
skret kental dan sulit dikeluarkan, sesak nafas, frekuensi nafas : 28 x/menit, suara nafas
wheezing, Nadi, 90 x/menit, TD : 140/90 mmhg. SPO2 : 92 %.
Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut ?
a. Mengukur saturasi
b. Mengkaji suara nafas
c. Memberikan terapi oksigen
d. Memberikan posisi semi fowler
e. Berkolaborasi untuk pemberian nebulasi
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Batuk berdahak, secret kental dan sulit dikeluarkan, whezing
Pembahasan Pasien tersebut membutuhkan tindakan kolaborasi untuk
mengeluarkan dahak. Tindakan kolaborasi pada pilihan jawaban
adalah pemberian nebulasi
Referensi Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika
Nomor 65
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 54 tahun dengan diagnose stoke non hemoragik, dari pengkajian
didapatkan data : terdapat hemiplegi sinistra, kekuatan otot eketremitas kanan atas dan
bawah 0, tidak mampu menggerakkan kakinya.
Nomor 66
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian
Tinjauan 5 Promotif
Tinjauan 6 Belajar
Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Setiap Bulan Kepala Ruang Rawat Penyakit Dalam Perempuan menghitung BOR (Bed
Occupation Rate) untuk dilaporkan ke Kepala Bidang Keperawatan. Ruangan tersebut
memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 20 tempat tidur. Pada bulan April 2022 (30 hari)
terdapat total jumlah hari perawatan sebanyak 450 hari dengan rata-rata pasien dirawat
selama 3 hari.
Pertanyaan Soal
Berapakah BOR (Bed Occupation Rate) pada bulan April di ruangan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. 65 %
B. 70 %
C. 75 %
D. 80 %
E. 85 %
Kunci Jawaban C. 75 %
Kata Kunci Rata-rata pasien dirawat tidak berpengaruh pada BOR
Pembahasan BOR (Bed Occupation Rate) adalah presentase pemakaian tempat tidur
yang didapatkan dari rata2 pasien dalam sehari/kapasitas tempat tidur.
Hasil didapatkan dari total jumlah hari rawat pd periode tertentu (satu
bulan). 450/30 = 15 pasien.
BOR = 15 pasien / 20 tempat tidur x 100% = 75 %.
Referensi Nursalam . (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Agung Setiyadi, S.Kep, M.S.N, M.M
Institusi Universitas Binawan
Nomor 67
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 4 Evaluasi
Tinjauan 5 Preventif
Tinjauan 6 Aman & Nyaman
Tinjauan 7 Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Rumah Sakit “ABC” adalah rumah sakit tipe B. Dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, rumah sakit tersebut mengutamakan keselamatan pasien. Keselamatan pasien
merupakan suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan
keperawatan yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan.
Pertanyaan Soal
Dibawah ini yang bukan termasuk Indikator Keselamatan Pasien ?
Pilihan Jawaban :
A. Angka Kejadian Dekubitus
B. Kesalahan Pemberian Obat
C. Pasien Jatuh
D. Infeksi Nasokomial
E. Angka Mortalitas
Nomor 68
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 4 Perencanaan
Tinjauan 5 Kuratif
Tinjauan 6 Belajar
Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Kepala Ruang Perawatan Bedah Laki-laki ingin mengetahui rata-rata jumlah perawatan langsung
per hari diruangan tersebut. Di dapatkan data sebagai berikut
Rata-rata tingkat ketergantungan pasien bervariasi yaitu 6 orang total care, 6 orang partial care dan
8 orang self care. Waktu keperawatan langsung per pasien per hari untuk total care: 6 jam, Partial
care: 4 jam dan self care: 2 jam.
Ruangan tersebut memiliki 30 Kapasitas Tempat Tidur dengan BOR 67% dan LOS 3 hari.
Pertanyaan Soal
Berapakah rata-rata jumlah jam perawatan langsung per hari di ruangan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. 73 Jam/perhari
B. 76 Jam/perhari
C. 79 Jam/perhari
D. 82 Jam/perhari
E. 85 Jam/perhari
Nomor 69
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian
Tinjauan 5 Kuratif
Tinjauan 6 Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Pasien A dirawat di ruang rawat bedah dengan diagnosa medis Paraumbilical Hernia yang
akan dilakukan tindakan operasi 2 hari kedepan. Untuk saat ini pasien masih mampu
melakukan kebutuhan sehari-hari dan membutuhkan sedikit bantuan dari perawat.
Pertanyaan Soal
Pilihan Jawaban
A. Minimal care
B. Intermediate care
C. Parsial care
D. Total care
E. Intensive care
Nomor 70
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Pengembangan professional
Tinjauan 2 Pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 3 Manajemen Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian
Tinjauan 5 Promotif
Tinjauan 6 Nilai dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Kepala Ruang ICU Rumah Sakit “XYZ” melakukan analisa terkait rencana peningkatan
mutu pelayanan keperawatan diruangan tersebut. Didapatkan data sebagai berikut :
• Adanya undang-undang konsumen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
• Adanya ISO atau JCI penilaian mutu pelayanan di Rumah Sakit “XYZ”.
• Adanya kerja sama antar Rumah Sakit di dalam ataupun luar negeri.
• Banyaknya tenaga kesehatan yang bersertifikat ICU yang ingin bekerja sebagai tenaga
kesehatan di Rumah Sakit “XYZ”.
Pertanyaan Soal
Sebutkan jenis aspek analisa SWOT yang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Strength
B. Weakness
C. Opportunities
D. Treath
E. Metode
Nomor 72
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 60 tahun mengalami stroke iskemik sedang menjalani rawat inap di Ruang
Penyakit Stroke dengan mengeluh sering nyeri kepala. Hasil pemeriksaan didapatkan hemiparesis
sinistra, TD 180/95 mmhg, frekuensi nadi 92 kali permenit, frekuensi respirasi 22 kali permenit dan
suhu 37,1 °C. Pasien masih sadar. Saat ini perawat akan membantu posisi pasien untuk menurunkan
nyeri kepala.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. semi fowler
B. trendelenberg
C. head up kepala elevasi 15-30 °
D. terlentang datar tanpa bantal
E. miring ke kanan
Kunci Jawaban C
Pembahasan Peningkatan tekanan intra kranial sering terjadi pada pasien stroke bisa
diakibatkan adanya edema cerebri. Edema cerebri menyebabkan
meningkatnya tekanan intra kranial sehingga upaya menurunkan
edema cerebri dapat dilakukan dengan memberikan posisi yang dapat
meningkatkan drainase edema otak kembali menuju jantung salah
satunya dengan memberikan posisi head up elevasi kepala 15-30 °
Nomor 73
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 60 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan kaki dan lengan sebelah
kiri tidak bisa digerakkan setelah bangun tidur pagi hari. Keluarga mengatakan pasien mempunyai
riwayat HT sudah 2 tahun ini. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 180/95 mmhg, frekuensi nadi 92
kali permenit, frekuensi respirasi 20 kali permenit dan suhu 37,1 °C. Pasien masih sadar. Dokter
menduga pasien mengalami serangan stroke dan berencana akan segera melakukan pemeriksaan
lanjutan untuk menegakkan penyakitnya.
Pertanyaan soal
Apakah jenis pemeriksaan penunjang yang paling sesuai pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. foto Ro kepala
B. lumbal punksi
C. CT-scan kepala
D. pemeriksaan kolesterol
E. pemeriksaan gula darah acak
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Pemeriksaan untuk mmperlihatkan adanya gangguan berupa lesi pada
jaringan otak
Nomor 74
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anda saat di jalan raya menjumpai seorang laki-laki 15 tahun jatuh dari sepeda motor dan
mengalami tanda terjadinya fraktur femur tertutup sinistra dan meraung kesakitan. Saat itu anda
membantu dengan memberikan spalk pada kaki kiri.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang paling tepat muncul saat itu sehingga anda melakukan
tindakan tersebut?
Pilihan jawaban
A. nyeri
B. resiko infeksi
C. resiko cidera sekunder
D. gangguan mobilitas fisik
E. gangguan perfusi jaringan perifir
Kunci Jawaban C
Nomor 75
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki 30 tahun dirawat di RS dengan pasca trauma medulla spinalis saat ini didapatkan
tangan kanan dan kaki kanan tidak mampu digerakkan kekuatan otot dengan nilai 2 tidak mampu
bergerak. lakukan miring kiri dan kanan
Pertanyaan soal
Apakah implementasi perawatan pada pasien tersebut untuk mencegah tterjadinya atropi otot dan
meningkatkan luas gerak sendi??
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban B
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anda saat di jalan raya menjumpai seorang perempuan berusia 25 tahun jatuh dari sepeda motor
dan curiga mengalami fraktur femur.
Pertanyaan soal
Apakah tanda pasti terjadinya fraktur?
Pilihan jawaban
A. hipotensi
B. muncul nyeri
C. terjadi deformitas
D. terjadinya perdarahan
E. terjadinya emboli lemak
Kunci Jawaban C
Nomor 77
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 20 tahun tahun dibawa ke UGD mengeluh sesak napas. Hasil
pengkajian keadaan umum tampak lemah, TD 100/60 mmHg, Nadi 85 x/menit , frekuensi
pernafasan 35 x/menit, suhu 36 °C. JVP meninggi, terdapat deviasi trakea, suara paru
hipersonor.
Apakah yang terjadi pada pada kasus di atas?
A. Pneumotorak
B. Tension pneumotorak
C. Hematotorak
D. Effusi pleura
E. Trauma thorak
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Terdapat deviasi trakea, suara paru hipersonor saat diperkusi. (ciri khas
tension pneumotorak)
Pembahasan Tension pneumothorax adalah kondisi medis darurat ketika udara
terperangkap di rongga pleura antara paru-paru kiri dan kanan. Kondisi
ini sangat berbahaya karena ketika udara terus menerus masuk ke
rongga ini, dapat menekan paru-paru bahkan jantung
Nomor 78
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 29 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar karena setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian didapatkan data : keadaan umum
tampak lemah, GCS 8, tampak perdarahan di mulut, kedua telinga, seluruh extremitas baik.
Pemeriksaan TD 90/70 mmHg, N 124 x/menit, pernafasan 34 x/menit. CRT > 2 detik.
Observasi dada terlihat fraktur tibia dextra.
Apakah tindakan pembebasan jalan napas yang tepat pada kasus tersebut?
A. Pemasangan OPA
B. Sucion
C. Pemberian BVM
D. Pemberian NRM
E. Pemasangan OPA dan Suction
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Pasien tidak sadar, mengalami penuruan kesadaran ada tanda sumbatan
nafas parsial.
Pembahasan Pasien tersebut mengalami penurunan kesadaran mengakibatkan
defisiensi neurologis (tidak dapat mengkoordinasikan otot2 motorik
seperti lidah jatuh ke belakang menimbulkan suara napas snoring
menghalangi jalan nafas teknik pembebasan jalan napas atau tindakan
yang tepat adalah pasang OPA, adanya perdarahan di mulut harus
dibersihkan dengan cara mensuction tujuan membersihan jalan napas
dari benda cair seperti darah.
Referensi Lumbatoruan. 2014. BTCLS & Disaster Management : Jakarta :
Medhatama Restyan.
Nomor 79
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 29 tahun dirawat di NCCU dengan Cedera Kepala Berat. Hasil
pengkajian keadaan umum tampak lemah, GCS 8, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit,
pernafasaan 23 x/menit, Suhu 36.2 °C. Tampak perdarahan di mulut, kedua telinga, dan
kebiruan di belakang telinga. Terpasang Oksigen 12 Liter/menit.
Apakah nama sumbatan jalan nafas pada kasus di atas ?
A. Snoring
B. Gurgling
C. Crowing
D. Choking
E. Stidor
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Tampak perdarahan dimulut merupakan sumbatan jalan nafas parsuial
disebut gurgling
Pembahasan Bunyi gurgling (bunyi kumur-kumur karena adanya cairan), bunyi
mengorok (snoring, karena pangkal lidah jatuh ke dorsal) ataupun
stidor karena adanya penyempitan yang mengakibatkan bersihan
jalan nafas klien tidak efektif.
A. Snoring→lidah jatuh ke belakang
B. Gurgling→cairan
C. Crowing→sumbatan anatomis
D. Choking→sumbatan benda padat total
E. Stridor→obstruksi antomis
Nomor 80
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 29 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar karena pasca kecelakaan
lalu lintas. Hasil pengkajian keadaan umum tampak lemah, GCS 8, tampak perdarahan di mulut,
kedua telinga, seluruh extremitas baik. Pemeriksaan TD 90/70 mmHg, N 125 x/menit, pernafasan
34 x/menit. CRT > 2 detik. Observasi dada terlihat fraktur tibia dextra.
Apakah jenis syok yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Kardiogenek
B. Hipovolemik
C. Distributif
D. anafilaktik
E. Sespsis
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Perdarahan dari fraktur menyebabkan kehilangan darah sebagai
kekurangan volume caiaran
Pembahasan Syok kardiogenik adalah salah satu masalah kesehatan yang datang
secara tiba-tiba dan bisa mengancam jiwa. Kondisi ini berkaitan
dengan penyakit jantung yang muncul mendadak, seperti serangan
jantung (masalah pompa jantung).
Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok darah
yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah.
Kekurangan darah ini umumnya dipicu oleh pendarahan luar (akibat
cedera atau luka benda tajam), dan pendarahan dalam (akibat infeksi
pada saluran pencernaan).
Syok distributif terjadi pada saat pembuluh darah tidak dapat
mempertahankan kekakuannya, sehingga terjadi vasodilatasi (pelebaran
pembuluh darah), dan tekanan darah menjadi rendah.
Syok anafilaktik merupakan reaksi alergi yang tergolong berat.
Syok septik merupakan salah satu kondisi darurat yang ditandai
dengan terganggunya aliran darah akibat infeksi.
Referensi Morton, P.G., Fontaine, D., Hudak, C.M., Gallo, B.M. (2013).
Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Nomor 81
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 30 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar karena pasca kecelakaan
lalu lintas. Hasil pengkajian keadaan umum tampak lemah, GCS 8, tampak perdarahan di mulut,
kedua telinga, seluruh extremitas baik. Pemeriksaan TD 90/70 mmHg, N 125 x/menit, pernafasan
34 x/menit. CRT > 2 detik. Observasi dada terlihat fraktur tibia dextra. Derajat syok berapa pada
kasus tersebut?
A. Derajat I
B. Derajat II
C. Derajat III
D. Derajat IV
E. Derajat V
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Tanda-tanda syok derajat III : TD turun, Nadi meningkat 125 x/menit,
RR 34 x/menit, CRT > 2 detik.
Pembahasan
Nomor 82
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 25 tahun di rawat di RSJ alasan masuk susah tidur, mondar-mandir, dan 2
bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering memarahinya dan saat ini sudah
dicerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian: pakaian tidak rapi, bicara dan tersenyum sendiri,
malas berinteraksi dengan orang lain, dan mondar-mandir.
A. halusinasi
B. isolasi sosial
C. Perilaku kekerasan
Kunci Jawaban A
Kata Kunci
Pembahasan
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca
Referensi
Nama pembuat
Nomor 83
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 24 tahun di rawat di RSJ dengan marah-marah. Hasil pengkajian pasien
mengatakan"bu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami saya, pokoknya
saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu
Kunci Jawaban C
Pembahasan
Referensi
Nama pembuat
Nomor 84
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya, karena sering marah-marah
dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah minum
obat. Hasil pengkajian pasien mash menolak minum obat karena menurut pasien tidak membawa
perbaikan pada dirinya.
Kunci Jawaban A
Pembahasan
Perilaku kekerasan adalah marah yang ekstrim atau ketakutan sebagai respon
terhadap perasaan terancam berupa ancaman fisik atau ancaman terhadap
konsep diri yang diekspresikan dengan mengancam, mencederai orang lain.
Dan atau merusak ingkungan.Tindakan keperawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan adalah: mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejalam
perilaku kekerasa, perilaku kekerasaan yangdilakukan, menjelaskan car
mengontrol perilaku kekerasan, mempraktekkan latihan cara mengontrol
dengan cara fisik I, fisik II. cara verbal, cara spiritual dan minum obat.
Referensi
Nama pembuat
Nomor 85
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya, karena sering marah-marah
dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah minum
obat. Hasil pengkajian pasien mash menolak minum obat karena menurut pasien tidak membawa
perbaikan pada dirinya.
Kunci Jawaban A
Perilaku kekerasan adalah marah yang ekstrim atau ketakutan sebagai respon
terhadap perasaan terancam berupa ancaman fisik atau ancaman terhadap
konsep diri yang diekspresikan dengan mengancam, mencederai orang lain.
Dan atau merusak ingkungan.Tindakan keperawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan adalah: mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejalam
perilaku kekerasa, perilaku kekerasaan yangdilakukan, menjelaskan car
mengontrol perilaku kekerasan, mempraktekkan latihan cara mengontrol
dengan cara fisik I, fisik II. cara verbal, cara spiritual dan minum obat.
Referensi
Nama pembuat
Nomor 86
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 25 tahun datang ke poli dalam rawat jalan, dia mengatakan bahwa tubuhnya
terdapat virus COVID-19, setelah dilakukan pemeriksaan dan hasil laboratorium menyatakan bahwa
pasien sehat dan tidak ada tanda gejala ke penyakit COVID-19. Akan tetapi pasien yakin dengan
terus mengatakan bahwa saya sedang terserang virus dan sekarang sudah tidak bisa bernapas lagi
karena paru-parunya merasa sudah rusak.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
a. curiga
b. agama
c. somatik
d. Nihilistik
kebesaran
Kunci Jawaban c
Kata Kunci pasien yakin dengan terus mengatakan bahwa saya sedang terserang virus
Pembahasan
Referensi
Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama pembuat
Nomor 87
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, usia 17 tahun, diagnosis skizofrenia, dirawat di RSJ karena sering kabur dari
rumah, sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan mendengar ada suara yang memanggil-
manggil dirinya. Hasil pemeriksaan: pasien melamun, kadang-kadang bicara sendiri. Pasien sudah
mampu menyebutkan jenis dan isi halusinasi, mengatakan tahu keadaan dan perasaan saat muncul
halusinasi, tetapi belum mampu mengontrol halusinasi tersebut.
Kunci Jawaban c
Kata Kunci pasien yakin dengan terus mengatakan bahwa saya sedang terserang virus
Pembahasan
Referensi
Nama pembuat
ID Soal 88
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensive/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/Cairan&elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Rekreasi/Aman&Nyaman/Stress
&Adaptasi/Seksual/Rehabilitasi/Value & belief/Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler/Sistem Respirasi/Sistem Imuno-hematologi/Sistem
Neurobehaviour/Sistem Endokrin/Sistem Pencernaan/Sistem
Muskuloskeletal/Sistem Integumen/Sistem Perkemihan/Sistem Reproduksi
Kasus(vignete)
Seorang laki-laki berusia 40 th di rawat di ruang interna dengan keluhan mata kuning dan perut
membesar, kencing berwarna seperti teh, feses pucat, perut terjdai asites. Diagnosa medis :
sirosis hepatis
Pertanyaan Soal
Pemeriksaan fisik untuk membuktikan adanya asites adalah ...
Pilihan jawaban
a. inspeksi adanya pembesaran perut
b. palpasi ditemukannya pembesaran hepar
c. auskultasi adanya peningkatan peristaltik usus
d. Adanya peralihan suara redup menjadi timpani saat pasien miring.
e. perkusi abdomen adanya peralihan suara timpani menjadi redup
Pembahasan Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness).
Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomen terendah. Pasien
tidur terlentang, lakukan perkusi dan ada peralihan suara timpani ke redup pada
kedua sisi. Lalu pasien diminta tidur miring pada satu sisi, dilakukan perkusi
lagi, kita tandai tempat peralihan suara timpani ke redup maka akan tampak
adanya peralihan suara redup. pasien dimiringkan akan terjadi perpindahan
cairan ke sisi terendah.
Kunci jawaban D
Kata Kunci Sirosis hepatis, Acites
Referensi: - Herdman H. T., Kamitsuru S., (2014). NANDA International nursing
diagnoses: definition & classification, 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
- Moorhead S., Johnson M., Maas L. M., Swanson E., (2013). Nursing
outcomes classification (NOC): measurement of health outcome 5th ed.
Missouri, Elsevier Mosby.
Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto
ID SOAl 89
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi / Lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai
dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik/
Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin &
Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal & Saluran Kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang wanita umur 30 tahun datang ke Poli Umum dengan keluhan sesak, dan batuk.
Sesak dirasakan semakin bertambah ketika beraktivitas berlebihan. Saat dilakukan
pemeriksaan, didapatkan hasil: RR= 30 x/mnt, dyspnea,pembesaran jantung +, fase
ekspirasi memanjang daripada inspirasi, otot bantu nafas +. Saat ini, pasien terpasang
oksigen 3 Lpm.
Pertanyaan soal:
Diagnosa keperawatan pada pasien diatas adalah?
Pilihan jawaban:
A. Intoleransi aktivitas
B. Pola nafas tidak efektif
C. Bersihan jalan nafas tidak efektif
D. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Kekurangan Cairan
Pembahasan Data-data pada kasus diatas data mayor obyektif yang ditunjukkan pada
masalah pola nfas tidak efektif adalah: dispnea, fase ekspirasi
memanjang daripada inspirasi, otot bantu nafas + Saat ini, pasien
terpasang oksigen 3 Lpm.
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Ekspirasi memanjang
Referensi Smeltzer, dkk (2012) Brunner&Suddarths, Texbook of Medical-
Surgical Nursing, Wolters Kluwer, Lippincott Williams&Wilkins
Philadelpia
Tim Pokja SDKI PPNI (2016)Standar Diagnosa Keperawtan
Indonesia),
Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto
ID SOAL 90
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi / Lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai
dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik/
Pencernaan dan Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin &
Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal & Saluran Kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang remaja berusia 17 tahun datang ke klinis rawat jalan dengan keluhan badan lemas.
Anamnese didapatkan riwayat hemoroid sejak 5 tahun yang lalu dan sering perdarahan.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, CPR >3 detik, akral hagat, N 90x/m, RR
16x/m, TD 110/80 mmHg.
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan masalah keperawatan?
Pilihan jawaban:
A. USG Abdomen
B. Saturasi Oksigen
C. Kadar Hemoglobin
D. Rektosigmoidoskopi
E. Foto Abdomen
Pembahasan Data-data diatas pasien sering terjadi perdarahan, konjungtiva
anemis,untuk dapat menegakkan pasien mengalami anemis dan
tindakan apa selanjutnya yang harus dilakukan harus diketahui nilai
haemoglobin pasien, jadi harus dilakukan pemeriksaan laboraorium
haemoglobin sebagai pemeriksaan penunjang
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Perdarahan, Hemoglobin
Referensi Smeltzer, dkk (2012) Brunner&Suddarths, Texbook of Medical-
Surgical Nursing, Wolters Kluwer, Lippincott Williams&Wilkins
Philadelpia
Nama Pembuat Anik Supriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Institusi STIKES Dian Husada Mojokerto