Anda di halaman 1dari 7

a) Babak Penyisihan:

 Program makan siang gratis untuk siswa bukanlah program yang efektif. (Pro =
kontra logika)
Materi yang harus disiapkan:
- Pengertian
- Sumber dana
- Efektifitas pelaksanaan
- Kemungkinan korupsi
 UU Penistaan Agama merupakan salah satu bentuk penistaan agama
 Kurikulum merdeka belajar merupakan kebijakan penguasa (pemerintah) (Pro =
kontra logika)
 Pernikahan dini terjadi karena pengaruh negatif media sosial
b) Babak Perempat final:
 Budaya belis di Manggarai sudah ketinggalan zaman
 Penggunaan bahasa asing menurunkan rasa nasionalisme?
c) Babak Semifinal:
 Tawuran antarpelajar disebabkan oleh lemahnya karakter siswa.
 Mantan atau Pensiunan anggota DPR RI (DPR pusat) seharusnya tidak lagi digaji
atau diberi insentif oleh negara.
d) Babak Final:
 Kebijakan merdeka belajar menjadi jawaban atas usaha peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia
Program makan siang gratis untuk siswa bukanlah program yang efektif.

Pro
Sumber 1 Kompas.id
Mengalkulasi Nilai Program Makan Siang Gratis

Program makan siang gratis menjadi bahasan menarik seiring dengan besarnya
kemungkinan pasangan Prabowo-Gibran akan terpilih sebagai Presiden Indonesia periode
2024-2029. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan real count sementara KPU
menunjukkan dominasi suara pasangan urut 2 ini, yakni kisaran 58 persen. Realisasi program
populis itu sangat ditunggu implementasinya.
Dalam Pemilu Presiden 2024, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
menyodorkan visi ”Bersama Indonesia Maju” menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai
tujuan itu, pasangan ini berupaya merealisasikannya dengan mengacu tiga pilar besar visi
masa depannya. Pertama adalah Asta Cita yang terdiri dari 8 misi utama; lalu Program
Prioritas yang terdiri dari 17 rencana kegiatan besar; dan Program Terbaik Cepat yang
meliputi 8 agenda penting.
Khusus Program Terbaik Cepat itu, presiden dan wakil presiden terpilih akan mengawal
langsung 8 program unggulannya selama 5 tahun ke depan. Hal demikian dirasa sangat
penting dilakukan oleh pemimpin negara karena Program Terbaik Cepat ini menjadi fondasi
penting bangsa untuk meraih Indonesia Emas 2045.
Dari delapan Program Terbaik Cepat tersebut, ada salah satu program yang kini menjadi
perhatian khalayak luas. Program tersebut adalah pemberian makan siang dan susu gratis di
sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Dari segi target atau sasarannya, program itu relatif sangat mulia. Pasalnya, program itu
bertujuan untuk memberantas atau mengurangi stunting (tengkes) demi menghasilkan sumber
daya manusia (SDM) berkualitas dan meningkatkan mutu kehidupan generasi bangsa di masa
depan.
Program makan siang dan susu gratis tersebut bersifat harian dan diberikan kepada siswa
prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas
(SMA), dan pesantren. Selain itu, program ini juga menyalurkan bantuan gizi kepada ibu
hamil dan anak balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu
ekonomi keluarga. Ditargetkan, pada 2029 nanti penerima manfaat program itu mencapai 100
persen yang mencakup sekitar 80 juta penerima manfaat.
Dengan adanya rencana program makan siang gratis tersebut, tentu saja kebutuhan alokasi
anggaran belanja yang disediakan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) akan semakin besar. Sejumlah pertanyaan terlontar, salah satunya mempertanyakan
bagaimana menyediakan alokasi dananya.
Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menjelaskan
bahwa program makan siang gratis akan diupayakan menggunakan sumber pendapatan baru.
Dengan demikian, kata Drajat, pendanaannya bukan menggunakan dana dari program-program yang
sebelumnya sudah ada dalam APBN, termasuk tidak akan mengotak-atik dana bantuan operasional
satuan pendidikan (BOSP).
Drajat juga mengatakan, selama ini tidak pernah muncul opsi membiayai makan siang melalui
realokasi dana dari program yang sudah dianggarkan sebelumnya. Tidak dari subsidi BBM, tidak dari
BOS, atau program lain. Dia menegaskan bahwa untuk membiayai program makan gratis itu
mengandalkan dari penerimaan baru (Kompas.id, 4/3/2024).
Dengan adanya rencana program makan siang gratis tersebut, tentu saja kebutuhan alokasi
anggaran belanja yang disediakan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) akan semakin besar. Sejumlah pertanyaan terlontar, salah satunya mempertanyakan
bagaimana menyediakan alokasi dananya.
Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menjelaskan
bahwa program makan siang gratis akan diupayakan menggunakan sumber pendapatan baru.
Dengan demikian, kata Drajat, pendanaannya bukan menggunakan dana dari program-program yang
sebelumnya sudah ada dalam APBN, termasuk tidak akan mengotak-atik dana bantuan operasional
satuan pendidikan (BOSP).
Drajat juga mengatakan, selama ini tidak pernah muncul opsi membiayai makan siang melalui
realokasi dana dari program yang sudah dianggarkan sebelumnya. Tidak dari subsidi BBM, tidak dari
BOS, atau program lain. Dia menegaskan bahwa untuk membiayai program makan gratis itu
mengandalkan dari penerimaan baru (Kompas.id, 4/3/2024).

Sumber ANGGARAN

Dari pernyataan dewan pakar dari TKN tersebut mengindikasikan bahwa pemerintahan
mendatang akan berupaya mencari sumber pendanaan baru tanpa harus mengorbankan alokasi
belanja untuk sektor-sektor lainnya. Idealnya, pemerintah akan berupaya meningkatkan sumber
pendapatan negara sehingga dapat meningkatkan belanja sekaligus mendorong pertumbuhan semua
sektor ekonomi secara optimal.
Dalam hitungan sederhana, program makan siang gratis itu mendorong goverment expenditure
hingga kisaran di atas Rp 150 triliun. Angka ini diperoleh dari estimasi hitungan nilai konsumsi
makanan bergizi setiap anak atau penerima manfaat dikalikan dengan jumlah hari efektif bersekolah.
Makanan bergizi menjadi isu yang penting karena dalam konteks program makan siang gratis itu
tujuan besarnya adalah memberantas atau mengurangi tengkes. Dengan asupan bergizi ini
harapannya dapat menghasilkan SDM berkualitas dan meningkatkan kualitas kehidupan generasi
muda. Oleh karena itu, makanan yang akan disajikan pada program tersebut idealnya harus
memenuhi kriteria sehat dan bergizi. Pertanyaan, berapakah estimasi biaya makanan bergizi
tersebut?
Ada sejumlah pendekatan yang dapat digunakan sebagai bahan proyeksi anggaran makan siang
gratis itu. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan biaya belanja makanan yang mengandung
gizi seimbang atau sehat. Hasil investigasi tim jurnalisme data Harian Kompas menghitung biaya yang
perlu dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk membeli makan bergizi seimbang atau sehat sebesar
Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan. Anggaran biaya ini sudah termasuk asupan susu
bubuk setiap hari. Estimasi biaya pangan ini berdasar standar komposisi gizi Healthy Diet Basket
(HDB), yang juga digunakan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, FAO (Kompas, 9/12/2022).
Info grafik

Infografik Masyarakat yang Tidak Bisa Menjangkau Pangan Gizi Berimbang Jurnalisme Data Rata-
rata Harga Bahan Pangan Gizi Seimbang

Nominal Rp 22.126 itu merupakan perkiraan biaya makan bergizi sehari per kapita dengan
standar nilai harga pada akhir tahun 2022. Artinya, apabila rata-rata penduduk Indonesia konsumsi
makanan per hari sebanyak tiga kali, biaya sekali makan tiap orang sebesar Rp 7.375. Nominal ini
kemungkinan sedikit mengalami peningkatan saat ini seiring dengan perubahan tren harga bahan
pangan secara umum.
Mengacu pada kalkulasi tersebut dan dikalikan dengan perkiraan individu yang akan mendapat
manfaat dari program makan siang itu yang berkisar 80 juta orang, maka setidaknya negara harus
mengalokasikan dana sekitar Rp 153,40 triliun. Nominal ini diperoleh dari biaya estimasi satu porsi
makanan bergizi dikalikan jumlah penerima manfaat dan dikalikan lagi dengan jumlah hari kerja aktif
berkegiatan yang mencapai 260 hari.
Estimasi itu dapat digunakan sebagai acuan sederhana sehingga dapat dihitung perkiraan dana
yang dibutuhkan negara hanya untuk mengimplementasikan program makan siang dan susu gratis
tersebut. Selain itu, bisa digunakan sebagai komparasi dengan teknis penghitungan lainnya sehingga
dapat dilihat perbedaan-perbedaan kalkulasinya.
Menurut hitungan Indonesia Food Security Review (IFSR), program makan siang gratis
memerlukan uang sekitar Rp 450 triliun per tahun dengan acuan Rp 15.000 per porsi. Perbedaan
kalkulasi demikian bisa saja terjadi karena acuan yang digunakan dalam menghitung makanan bergizi
sehat tersebut kemungkinan juga berbeda-beda. Selain itu, perubahan harga bahan pangan juga
turut memengaruhi estimasi biaya makanan bergizi yang akan diimplementasikan dalam program itu.
Relatif besarnya estimasi anggaran makan siang tersebut tentu saja menuntut kesungguhan dan
kehati-hatian pemerintah untuk merealisasikannya. Pasalnya, uang yang dibutuhkan nilainya jauh
lebih besar dari anggaran belanja sejumlah kementerian/lembaga yang membutuhkan dana besar
setiap tahunnya. Misalnya saja, Kementerian Pertahanan yang nilai belanjanya pada RAPBN 2024
sekitar Rp 135 triliun dan Kementerian PUPR yang menganggarkan belanja pada tahun ini sekitar Rp
147 triliun.
Oleh sebab itu, para pemangku kebijakan mulai dari level pusat hingga daerah harus berhati-hati
dalam pelaksanaannya nanti. Pasalnya, akan sangat masif melibatkan banyak pihak untuk
operasional program makan gratis itu setiap hari. Selain rentan menimbulkan berbagai persoalan
teknis dan juga rawan korupsi, kebijakan ini rentan akan memengaruhi kebijakan fiskal pemerintah
untuk menyediakan dananya.
Menurut Drajad Wibowo, pasangan Prabowo-Gibran akan selalu mengutamakan prinsip disiplin
fiskal dengan maksimum defisit 3 persen. Selain itu, tidak akan ada pula kenaikan tarif Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) akibat program makan siang gratis ini.
Hal tersebut mengindikaskan bahwa pemerintah akan berusaha serasional mungkin dengan
anggaran yang tersedia untuk menerapkan program makan siang gratis itu. Defisit anggaran APBN
akan tetap dijaga di bawah 3 persen. Dengan demikian, apabila program itu akan dilaksanakan
sesegera mungkin ketika Prabowo-Gibran menjabat, langkah termudahnya adalah realokasi anggaran
kementerian lembaga. Selain itu, dapat pula menerapkan realisasi program secara bertahap ataupun
hanya menyasar kelompok masyarakat tertentu sebagai tahap awal. Selajutnya, akan terus diperluas
seiring dengan kian meningkatnya pendapatan yang diperoleh negara.
Namun, untuk kepastiannya, langkah-langkah kebijakan tersebut akan diumumkan secara
langsung oleh Prabowo-Gibran saat keduanya sudah diresmikan oleh KPU sebagai presiden dan wakil
presiden 2024-2029. (LITBANG KOMPAS)

Kontra

Anda mungkin juga menyukai