Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
alpini.mayasyah27@gmail.com
November 2022
Project: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Dengan Metode Alat
Permainan Edukatif

A. Pendahuluan

Pembelajaran anak usia dini merupakan jenjang saat sebelum

merambah pembelajaran bawah yang mengupayakan pembinaan buat anak

semenjak lahir hingga dengan umur 6 tahun, yang diselenggarakan pada

jalan resmi, nonformal, serta informal. Umur 0- 6 tahun ialah masa golden

age, dimana pada masa tersebut otak anak tumbuh pesat( Novitasari,

2017)

Pembelajaran anak usia dini dicoba selaku wadah ataupun sarana untuk

anak biar dia dapat berkembang ataupun tumbuh optimal, tidak hanya itu

diberikannya pembelajaran ini kepada anak buat menolong meletakkan

bawah pembelajaran serta meningkatkan seluruh aspek perkembanganya,

meliputi: pertumbuhan raga, motorik, nilai agama, moral, bahasa, seni,

sosial emosional, serta kognitif( Izzati, L.,& Yulsyofriend, Y.( 2020)

B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Perkembanagan kognitif pada kanak- kanak terjalin lewat urutan yang

berbeda. Tahapan ini menolong menerangkan metode anak berfikir,

menaruh data serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Media yang

digunakan dalam pengembangan kognitif anak TK pada dasarnya ialah

media yang tidak beresiko serta mengasyikkan. Hendak namun dibanyak

pengalaman lapangan, seseorang guru tidak sering menggunakan guna ini

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
secara maksimal. Keadaan ini diakibatkan oleh realitas kalau tugas yang

diemban guru selaku perancang pendidikan merupakan sangat rumit, sebab

berhadapan dengan 2 variabel diluar kontrolnya, ialah cakupan isi

pendidikan yang sudah diterapkan terlebih dulu bersumber pada tujuan

yang mau dicapai, serta anak yang bawa serangkaian keahlian dini, perilaku

serta ciri perseorangan yang lain kedalam suasana, pendidikan. Dalam

konteks sekolah sumber data merupakan guru serta penerimanya

merupakan anak. Guru bisa memakai media selaku perantara dalam

mengantarkan pesan kepada anak. Media bisa membantu guru membagikan

sebagian data kepada anak. Hasil yang positif dalam belajar hendak

didapat apabila media direncanakan dengan baik dalam pemakaian dikelas.

Sesuatu aktivitas yang digemari oleh anak TK merupakan aktivitas

bermain. Meski aktivitas ini bisa dicoba tanpa memakai perlengkapan

game, namun nyaris seluruh aktivitas bermain malah memakai perlengkapan

game edukatif( APE). Perlengkapan game edukatif( APE) yang digunakan

terbuat spesial buat aktivitas bermain.( Karim, Meter. B.,& Wifroh,

S. H., 2014)

Pemakaian media bermain hendak lebih efisien, lebih menarik,

mengasyikkan, gampang diiringi serta dimengerti buat tingkatkan

pertumbuhan kognitif sebab bermain ialah wahana belajar serta anak

memperoleh pengalaman sehingga kemampuan yang dipunyai bisa tumbuh.

Kala bermain, anak mengatakan kemauan, pemikiran, perasaan, serta

menjelajahi lingkungannya, dan menjalakan ikatan sosial serta

meningkatkan keahlian sosial, kognitif, spiritual, moral, emosional secara

bertepatan. Piaget mengemukakan kalau bermain ialah kebutuhan anak,

bisa memunculkan rasa bahagia, membagikan peluang buat bereksplorasi,

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
menciptakan serta memakai benda- benda yang terdapat di sekitarnya,

mengekspresikan perasaan, berkreasi serta belajar secara mengasyikkan

dan memperoleh pengetahuan baru. Dengan proses bermain, pendidikan

jadi sangat mengasyikkan untuk anak( Retnaningrum, W., 2016).

C. Alat Permainan Edukatif

Perlengkapan Game edukatif untuk anak merupakan perlengkapan main

yang bisa menstimulasi pancaindra serta kecerdasan anak, yang meliputi

indra penglihatan penciuman, pengecapan, perabaan serta rungu. APE

sangat variatif serta tidak wajib yang mahal. Kita dapat membuat sendiri

dengan menggunakan benda- benda yang terdapat disekitar kita. Misalnya

kotak- kotak sisa, botol- botol plastik yang disusun, ataupun bahan dari

kertas, karet, buah, tumbuhan serta APE yang bisa digunakan buat

mengenalkan bangun datar kepada anak umur dini serta bayaran buat

membuat APE- nya murah/ murah, APE ini sanggup meningkatkan uraian

anak usia dini menimpa konsep bangun datar Seluruh itu hendak melatih

nyaris seluruh keahlian bawah anak yang bisa memegang bagian kognitif,

afektif serta psikomotoriknya( Karim, Meter. B.,& Wifroh, S. H.,

2014)

Dalam geometri dibahas obyek- obyek yang berhubungan dengan ruang

dari bermacam ukuran( Mursalin, 2016) yang biasa kita tahu, ruang ukuran

2 berbentuk bangun datar serta ruang ukuran 3, berbentuk bangun ruang.

Tetapi, geometri yang butuh diajarkan buat anak usia dini merupakan cuma

geometri di ruang ukuran 2 ataupun berbentuk bangun datar. Pengenalan

wujud geometri bangun datar buat anak usia dini/ pra- sekolah meliputi

segitiga, segi 4/ persegi, persegi panjang, serta bundaran( Kurniawati,

2020). Ada pula khasiat memahami bangun datar untuk anak usia dini ialah

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
anak hendak lebih gampang dalam mengidentifikasi menguasai,

menghafalkan, menggambarkan, serta mendeskripsikan benda- benda di

sekitarnya bersumber pada kesamaan ataupun perbandingan wujudnya

sehingga anak bisa menuntaskan permasalahan yang terdapat di area

dalam kehidupan tiap hari( Sholikhah, 2013).

Alat- alat game yang dibesarkan mempunyai bermacam guna dalam

menunjang penyelenggaraan proses belajar anak sehingga aktivitas bisa

berlangsung dengan baik serta bermakna dan mengasyikkan untuk anak(

Astini, B. N., Rachmayani, I.,& Suarta, I. N.( 2017). Fungsi- fungsi

tersebut merupakan:

a. Menghasilkan suasana bermain( belajar) yang mengasyikkan untuk

anak dalam proses pemberian perangsangan penanda keahlian anak.

b. Meningkatkan rasa yakin diri serta membentuk citra diri anak yang

positif. Pada aktivitas anak memainkan sesuatu perlengkapan game

dengan tingkatan kesusahan tertentu misalnya menyusun balok-

balok jadi sesuatu wujud bangunan tertentu, pada dikala tersebut

terdapat sesuatu proses yang dilalui anak sehingga anak hadapi

sesuatu kepuasaan sehabis melampaui sesuatu sesi kesusahan

tertentu yang ada dalam perlengkapan game tersebut. Proses-

proses semacam itu hendak bisa meningkatkan rasa yakin secara

normal dimana anak merasakan kalau tiada sesuatu kesusahan yang

tidak ditemui penyelesaiannya.

c. Membagikan stimulus dalam pembuatan sikap serta pengembangan

keahlian bawah, APE bisa menolong anak dalam pembuatan sikap

lewat pembiasaan serta pengembangan keahlian bawah ialah fokus

pengembangan pada anak umur umur dini, sehingga Perlengkapan

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
game edukatif dirancang serta dibesarkan buat memfasilitasi kedua

aspek pengembangan tersebut.

d. Membagikan peluang anak bersosialisasi, berbicara dengan sahabat

sebaya. Sehingga, Perlengkapan game edukatif berperan

memfasilitasi kanak- kanak meningkatkan ikatan yang harmonis

serta komunikatif dengan area di dekat misalnya dengan teman-

temannya.

Ciri-ciri APE yang baik bagi Nityanasari, D.( 2020). merupakan;

1) diperuntukan buat anak usia dini,

2) bisa digunakan dengan bermacam metode, wujud, serta buat

berbagai tujuan aspek pengembangan ataupun berguna

multiguna,

3) nyaman untuk anak,

4) dirancang buat mendesak kegiatan serta kreativitas,

5) Bertabiat konstruktif ataupun terdapat suatu yang dihasilkan,

serta,

6) memiliki nilai pembelajaran.

Bersumber pada identitas hingga bisa disimpulkan kalau APE ialah

perlengkapan game edukatif yang dirancang serta digunakan buat

kanak- kanak umur TK supaya kanak- kanak bisa bermain serta belajar

dengan alat- alat game tersebut sehingga terjalin kenaikan aspek-

aspek pertumbuhan anak TK. Sebaliknya secara prinsipnya APE

meliputi:( Laili, R. A., Mintarsih, Meter., Astuti, Meter. D.,&

Susanti, Meter. T., 2017)

1. Mengaktifkan perlengkapan indra secara campuran sehingga

bisa tingkatkan energi serap serta energi ingat anak didik.

2. Memiliki kesesuaian dengan kenutuhan aspek pertumbuhan

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
keahlian serta usia anak didik sehingga tercapai penanda

keahlian yang wajib dipunyai anak.

3. Mempunyai kemudahan dalam penggunaannya untuk anak

sehingga lebih gampang terjalin interaksi serta menguatkan

tingkatan pemahamannya serta energi ingat anak.

4. Membangkitkan atensi sehingga mendesak anak buat

memainkannya.

5. Mempunyai nilai guna sehingga besar khasiatnya untuk anak.

6. Bertabiat efektif serta efisien sehingga gampang serta murah

dalam pengadaan serta penggunaannya.

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
REFERENSI

Astini, B. N., Rachmayani, I., & Suarta, I. N. (2017). Identifikasi Pemafaatan

Alat Permaian Edukatif (APE) Dalam Mengembangka Motorik Halus

Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 6(1), 31-

40. Novitasari, Y. (2018). Analisis Permasalahan" Perkembangan

Kognitif Anak Usia Dini”. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia

Dini, 2(01), 82-90.

Izzati, L., & Yulsyofriend, Y. (2020). Pengaruh metode bercerita dengan

boneka tangan terhadap perkembangan kognitif anak usia dini. Jurnal

Pendidikan Tambusai, 4(1), 472-481.

Karim, M. B., & Wifroh, S. H. (2014). Meningkatkan Perkembangan Kognitif

Pada Anak Usia Dini Melalui Alat Permainan Edukatif. Jurnal PG-

PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini,

1(2), 103-113.

Kurniawati, N. (2020). Pengembangan mengenal bentuk geometri melalui

media bahan alam kardus bekas di paud. 3(1), 28–33.

Laili, R. A., Mintarsih, M., Astuti, M. D., & Susanti, M. T. (2017).Meningkatkan

Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Pembuatan Alat Permainan Edukatif

(APE). Jurnal Penamas Adi Buana, 2(2), 41- 48.

Mursalin. (2016). Pembelajaran Geometri Bidang Datar Di Sekolah Dasar

Berorientasi Teori Belajar Piaget. Jurnal Dikma, 4(2),250– 258.

Nityanasari, D. (2020). Alat Permainan Edukatif Pasak Warna Untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Usia Dini.

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com
Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 9-14.

Retnaningrum, W. (2016). Peningkatan perkembangan kognitif anak usia dini

melalui media bermain memancing. JPPM (Jurnal Pendidikan Dan

Pemberdayaan Masyarakat), 3(2), 207-218.

Sholikhah, M. (2013). Bermain Kotak Bentuk Geometri Terhadap Hasil

Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Khusus, 53(9), 1689– 1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Alpini Mayasyah1)
STAI Al-Ghazali Bulukumba
Alpini.mayasyah27@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai