Merge

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Manajemen OPS(Manajemen OPS, Strategi OPS, Desain Produk dan Proses)

Manajemen OPSlah seperangkat kegiatan Tugas/Pekerjaan Manajemen OPS


menciptakan nilai produk jasa, dihasilkan melalui 1. Desain produk dan jasa
proses transformasi dari input menjadi output 2. Pengelolaan kualitas
3. Desain proses dan kapasitas
4. Strategi penentuan lokasi
5. Strategi penentuan tata letak
6. Resources manusia dan desain pekerjaan
7. Manajemen rantai-pasokan
8. Persediaan, perencanaan kebutuhan material
& ketepatan waktu pengadaan
9. Penjadwalan jangka pendek dan jangka
menengah
10. Pemeliharaan

Barang Jasa/Pelayanan
Bersifat nampak atau berwujud (tangible) Bersifat tidak nampak/ tidak berwujud (intangible)
Produksi dan konsumsi dilakukan secara terpisahProduksi dan konsumsi dilakukan secara simultan
Produk bersifat umum Bersifat khusus atau sesuai permintaan pelanggan
Interaksi dengan pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Definisi barang atau produk konsisten Definisi jasa tidak konsisten
Produk berdasarkan pada keahlian/ keterampilan Jasa berdasar pengetahuan
Produk dapat dijual kembali Tidak dapat dijual kembali
Produk dapat disimpan Tidak dapat disimpan
Beberapa aspek kualityas produk dapat diukur Beberapa di antaranya sulit diukur
Fungsi penjualan/pemasaran terpisah dengan Fungsi penjualan atau pemasaran merupakan
fungsi produksi bagian dari fungsi pelayanan
Produk ditransportasikan Pelayanan tidak ditransportasikan, tetapi
disampaikan atau disediakan
Lokasi fasilitas memperhatikan biaya Lokasi fasilitas pelayanan memperhatikan kontak
dengan pelanggan
Produk dapat dibuat dengan otomatisasi Jasa sulit dibuat dengan otomatisasi
Pengendalian kualitas dapat dilakukan sebelum, Pendendalian kualitas hanya dilakukan selama
setelah, dan selama proses produksi proses pelayanan

Tahap Pengambilan Keputusan Jangka Panjang


1.
2. Mendefinisikan permasalahan dan faktor 5. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
memengaruhinya berdasarkan manfaat dan kelemahannya
3. Mengembangkan sasaran khusus dan dapat 6. Memilih alternatif terbaik
diukur 7. Menerapkan keputusan diambil dan
4. Mengembangkan model, yaitu hubungan menyusun atau jadwal pelaksanaannya
antara sasaran dan variabel memengaruhi
keputusan tersebut

Keputusan pada Kondisi Tidak Pasti  Maximin: meminimalkan hasil untuk setiap
 Maximax: memaksimumkan hasil maksimum alternatif (Bertahan)
untuk setiap alternatif ( Kapasitas Besar)  Equally likely: menemukan alternatif dengan
hasil rata-rata tertinggi (Sedang)

Contoh: Membangun pabrik dengan kapasitas


besar, sedang, atau tidak melakukan apapun
(bertahan)?
Capaian Berdasarkan
Keuntungan Kondisi Pasar
Alternatif Pasti Tidak Pasti
Kapasitas
Rp. 200 Jt - Rp. 180 Jt
Besar
Kapasitas
Rp. 100 Jt - Rp. 20 Jt
Sedang
Bertahan Rp. 0 Rp. 0

Kondisi Pasar Baris Baris Rata-


Alternatif Pasti Tidak Pasti Maksimum Minimum rata
Kapasitas Besar 200 Jt -180 Jt 200 Jt 180 Jt 10 Jt
Kapasitas Sedang 100 Jt - 20 Jt 100 Jt 20 Jt 40 Jt
Bertahan O O O O 0

Keputusan pada Kondisi Lainnya  Keputusan pada kondisi pasti


 Keputusan pada kondisi berisiko Nilai diharapkan dari informasi sempurna –
Nilai diharapkan = probabilitas kondisi 1) + Maksimum nilai diharapkan
(hasil pada alternatif 1 X (hasil pada alternatif
2 X probabilitas kondisi 2) + ......•

Strategi OPS
 Sebuah komitmen terhadap seluruh aktivitas telah direncanakan dan berada di perusahaan
 Strategi OPS terkait dengan aktivitas akan dijalankan oleh manajer OPS dengan memaksimalkan
sebaik mungkin semua resources dimiliki oleh perusahaan
 diturunkan dari strategi perusahaan, lingkungan dan industri, dan resources ORG
 mengarah pada efisiensi, kualitas, fleksibilitas, dan ketergantungan menjadi misi OPS
 diturunkan menjadi berbagai kegiatan OPS baik untuk pelayanan maupun pemanufakturan
 digunakan untuk mengetahui apa akan dicapai di masa mendatang, membantu ORG memfokuskan
pada sasaran akhirnya, dan membantu mendefinisikan karakter ORG tersebut.

Indikator Strategi OPS


1. Komitmen terhadap aktivitas di perusahaan
2. Keadaan perusahaan saat ini dan masih direncanakan
3. Proses tranformasi, yaitu aktivitas ORG bisa menjadikan masukan sebagai nilai tambah
4. Kompetensi unik, yaitu kemampuan spesifik perusahaan memberikan nilai tambah

6 Fokus Perhatian Desain Produk 4. Memperbaiki desain dan keamanan pekerjaan


1. Mengurangi kompleksitas produk 5. Memperbaiki kemudahan perbaikan terhadap
2. Standarisasi komponen produk
3. Perbaikan terhadap aspek fungsional 6. Desain sehat dan kuat/ konsisten

Quality Function Deployment (QFD) Merupakan praktek untuk perbaikan proses memungkinkan ORG
untuk memenuhi harapan pelanggan. Manfaat QFD:
Mengurangi biaya Meningkatkan pendapatan Pengurangan waktu produksi
Alat Bantu QFD
1. Analytical Hierarchy Processdigunakan sebagai penetapan prioritas terhadap kebutuhan dan harapan
pelanggan telah dijabarkan QFD, seperti harga, pelayanan, penyampaian/ pengiriman produk,
performansi, jenis, reliabilitas, penampilan, dan sebagainya.
2. Benchmarkingdigunakan untuk membantu para pengambil keputusan untuk mengetahui kondisi pasar
dan kondisi para pesaingnya, sehingga ORG/ perusahaan dapat memberikan terbaik bagi pelanggan.
Teknik Mendesain Produk
1. robust design 3. computer-aided design (CAD) 5. virtual reality technology
2. modular design 4. computer-aided manufacturing 6. value analysis

Prinsip Desain Jasa  Mendesain jasa, sistem penyampaian, dan


 Mengenali pelanggan persyaratan SDMsecara simultan
 Menentukan kebutuhan pelanggan mana (bersamaan)
harusdipuaskan  Mendesain proses pelayanan dari pandangan
 Mengembangkan strategi pelayanan dan pelanggan
posisi pelayananmencapai keunggulan  Meminimalkan kesalahan karena informasi
bersaing tentangpelanggan kurang dipahami
 Perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan

Desain Peralatan dan Pemrosesan


 Desain peralatan dan pemrosesan dilakukan dengan memperhatikan kapasitas dan kemampuan
karyawan, sehingga tidak peralatan maupun karyawan menganggur dan tidak overload.
 Pengukuran efektivitas mencakup misalnya kehandalan (reliability), perawatan (maintainability),
kesiapan OPS (operational readiness), ketersediaan (availability), penggunaan (usability) dan
seterusnya

Reliabilitaslah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsi diperkirakan pada kondisi tertentu untuk
periode waktu telah ditetapkan, atau kemampuan produk untuk berfungsi pada periode waktu tertentu.4
implikasinya: 1. probabilitas dari reliabilitas ditunjukkan dengan 2. Kalimat mendefinisikan keberhasilan
kinerja produk 3. harus berOPS/digunakan lingkungan di mana peralatan 4. Kalimat persyaratan waktu
OPS di antara kegagalan
Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Perusahaan
Faktor- Memengaruhi Penentuan Lokasi pembuangan lombah, kebutuhan akan produk
 negara: politik, peraturan pemerintah, budaya, dan layanan daerah tersebut, isu dampak
isu-isu ekonomi, tenaga kerja, ketersediaan lingkungan, pembatasan zonasi, dan
bahan atau material, komunikasi, dan nilai sebagainya.
tukar mata uang.
 wilayah dan masyarakat: keinginan korporasi, Faktor dipertimbangkan perusahaan jasa
budaya dan iklim setempat atau daerah terkait lokasi
sekitarnya, ketersediaan tenaga kerja,  Kedekatan dengan pelanggan
peraturan mengenai lingkungan, peraturan  Biaya transportasi dan kedekatan dengan
Pemda setempat, tersedianya bahan baku, pasar
pelanggan  Lokasi pesaing
 kondisi lokasi setempat: harga tanah, kondisi  Faktor-faktor khusus lokasi, misal: kemacetan
udara, jalan raya, drainase, sistem lalu lintas

Metode Penentuan Lokasi


 Penilaian Faktor  Pusat Gravitasi  Transportasi
 Analisis Titik Impas  Muatan-Jarak  Delphi

Contoh kasus pada Metode Penilaian Faktor, untuk mengadakan perluasan atau ekspansi
Langkah-langkahnyalah sebagai berikut: perusahaan atau pabrik.
 Mengembangkan faktor-faktor relevan Desain Tata Letak
 Memberikan bobot pada setiap faktor  Penggunaan ruang, peralatan, dan orang
menunjukkan kepentingan relatif sasaran PT dengan lebih baik
 Mengembangkan skala untuk setiap faktor  Dapat memperbaiki aliran informasi, marterial,
 Memberikan skor untuk setiap faktor pada dan orang
setiap lokasi Mengalikan skor dan beban  Dapat memperbaiki moral karyawan dan
setiap faktor meningkatkan keamanan dan kondisi kerja
 Membuat rekomendasi berdasar skor  Dapat memperbaiki interaksi dengan
maksimum, lalu dibandingkan dengan cara pelanggan
kualitatif.  Bersifat fleksibel (apa pun tata letak, pasti
Beberapa hal perlu diperhatikan memerlukan perubahan)
 Untuk bisnis jasa atau pelayanan, eceran, dan Hal dibutuhkan terkait tata letak baik
organisasi profesional, analisis dilakukan  Peralatan penanganan bahan atau material
harus memperhatikan berbagai hal penting  Kebutuhan kapasitas dan ruang
lainnya seperti.  Lingkungan dan keindahan.
 Perusahaan dapat menggunakan berbagai  Aliran informasi.
metode untuk memilih lokasi paling tepat, baik  Biaya perpindahan antar berbagai pekerjaan.
untuk mendirikanperusahaan baru maupun

4 Tipe Tata Letak 2. aliran lini (line flow); 4. posisi tetap (fixed
1. aliran fleksibel (flexible 3. campuran (hybrid); position).
flow);

Tata Letak Proses


 Tata letak proses (process layouts) digunakan perusahaan jasa memerlukan ruang memberikan
kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan.
 Tata letak proses dikarakteristikkan dengan OPS sebentar-sebentar (intermittent), toko jasa (service
shop), sekumpulan pekerjaan (job shops), atau sekumpulan produksi (batch) melayani kebutuhan
berbeda dari orang-orang berbeda
 Tata letak proses diatur sesuai dengan fungsi proses banyak digunakan oleh organisasi jasa atau
pelayanan
 Keunggulan tata letak berorientasi proseslah fleksibilitas peralatan digunakan dan penugasan
karyawan
Tata Letak Kantor
 Tata letak kantor menghendaki pengelompokan karyawan, peralatan, dan ruang untuk memberikan
kenyamanan, keamanan, dan perpindahan informasi.
 Beberapa hal menjadi perhatian dan pertimbangan tata letak kantor, yaitu kedekatan (proximity), prifasi
atau keleluasaan pribadi (privacy), dan beberapa macam pilihan tata letak kantor.
Kriteria kinerja tata letak secara umum
 harus memperhatikan input, output, maupun proses, termasuk komunikasi antar karyawan atau
departemen, resiko dialami karyawan maupun perusahaan secara keseluruhan
 Selain itu juga tidak boleh mengindahkan aspek keindahan dan kenyamanan lingkungan, fleksibilitas,
kemudahan baik membuat rencana, pelaksanaan, pengendalian, dan perawatannya, penerimaan
pelanggan, dan masih banyak lagi.
Manajemen Kualitas

 Kualitaslah keseluruhan ciri atau karakteristik  Kualitas produk atau jasa itu akan dapat
produk atau jasa tujuannya untuk memenuhi diwujudkan bila orientasi seluruh kegiatan
kebutuhan dan harapan pelanggan perusahaan atau ORG tersebut berorientasi pada
kepuasan pelanggan
Alat dan Teknik Perbaikan 5. Lembar Pengecekan 11. Diagram Penyebaran
Kualitas 6. Box Plots 12. Kemampuan Proses
1. Diagram Pareto 7. Analisis Matriks 13. Diagram Alur
2. Time Series 8. Peta Multivariabel 14. Peta Taguchi
3. Histogram 9. Diagram Sebab-Akibat 15. Run Chart
4. Steam-and-Leaf Plots 10. Peta Pengendali

Diagram Sebab-Akibat
 Ketahui akibat dari suatu masalah untuk
selanjutnya diambil tindakan perbaikan.
 Dari akibat tersebut kemudian dicari beberapa
kemungkinan penyebabnya.
 Dari sumber-sumber utama tersebut diturunkan
menjadi beberapa sumber lebih kecil dan rinci
 Untuk mencari berbagai penyebab tersebut dapat
digunakan teknik brainstorming

Diagram Alur Box Plots, Langkah pembuatan box plots:


 menunjukkan urutan proses atau peristiwa  Menentukan kuartil pertama Q1 = 25 %
 menunjukkan siapa pelanggan pada masing-  Menentukan kuaril ketiga Q3 = 75 %.
masing tahapan proses  Panjang boxlah selisih atau perbedaan antara
 disusun oleh suatu tim Q3 danQ1 (Q3 – Q1), dikenal dengan
interquartile range (iqr).
 Menentukan nilai tengah dari seluruh data.
 Menggambarkan dua garis dimulai dari atas
kemudian turun ke bawah ke arah Q3 untuk
nilai data maksimum atau Q3 + 1,5 (iqr).
Demikian pula ditarik juga garis dari bawah ke
arah Q1 untuk nilai data minimum atau Q1 -
1,5 (iqr).
 Nilai-nilai berada di luar nilai-nilai tersebut
dikatakan berada di luar daerah batas (outlier)

 iIstilah ISO 9000 biasanya menunjuk pada


Standar Internasional seperangkat standar meliputi ISO 9000, ISO
 ISO 9000 merupakan salah satu penjaminan 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004.
kualitas kini banyak digunakan berbagai  Standar tersebut mencakup perancangan
bidang usaha kualitas, manajemen kualitas, dan penjaminan
 ISO 9000 lebih diarahkan kepada sistem kualitas untuk berbagai macam perusahaan
untuk mengatur kualitas produk atau jasanya berbeda-
sendir
ISO 9000 Standar manajemen dan penjaminan ISO 9001 Sistem kualitas - mengarah pada
kualitas efektivitas
 Pemandu untuk pemilihan dan penggunaan  Model untuk penjaminan kualitas
standar. perancangan/ pengembangan, produksi,
 Standar ISO 9000 berisi pedoman digunakan instalasi, dan pelayanan jasa.
bersamaan dengan keempat standar lainnya.  Standar luas dan digunakan oleh ORG ingin
menunjukkan kompetensinya pada semua
bidang OPS dari perancangan dan  ISO 9001 menjamin ketaatan terhadap
manufakturing hingga ke pendistribusian dan kualitas tahap perancangan dan
pengepakan. pengembangan, produksi, instalasi, dan
pelayanan jasa
ISO 9002 Sistem kualitas  Pemandu hal-hal berkaitan dengan faktor
 Model untuk penjaminan kualitas untuk teknis, administratif, dan SDM dapat
produksi dan instalasi. mempengaruhi kualitas produk dan jasa.
 Model ini lebih lunak daripada ISO 9001 dan  Berguna untuk pemandu pengembangan dan
biasa digunakan oleh perusahaan manufaktur implementasi suatu sistem kualitas
umum di mana spesifikasi produk telah Total Quality Management
dirancang dan ditetapkan dengan pasti  Faktor kunci perbaikan produktivitas, efisiensi,
ISO 9003 Sistem kualitas keefektifan, dan peningkatan kepuasan
 Model untuk penjaminan kualitas inspeksi pelanggan dan karyawan
akhir dan pengujian.  Filosofi bertujuan untuk perbaikan terus-
 Model ini sangat terbatas dan sedikit menerus dan berkesinambungan
digunakan.  Visi berfokus pada setiap orang ORG
 Standar ini sesuai untuk ORG ingin terhadap perbaikan kualitas
membuktikan inspeksi dan pengujian  Penekanan utama pada kualitas, dengan
prosedur dan kebijakannya mengerjakan segala sesuatu dengan baik
ISO 9004: Elemen-elemen manajemen kualitas sejak dari awalnya untuk memenuhi kepuasan
dan sistem kualitas - Pemandu/ pedoman - pelanggan
mengarah pada efisiensi dan efektivitas
Manajemen Persediaan
 Persediaan merupakan segala sesuatu  model ini, bahan baku /permintaan terhadap
disimpan untuk digunakan apabila dibutuhkan satu jenis komponen tergantung pada
 Sasaran pengelolaan persediaanlah menjaga permintaan bahan baku /komponen lain.
keseimbangan antara investasi persediaan  Model ini lebih realistis umumnya produk tidak
dan layanan kepada pelanggan baku karena praktek, pada terdiri atas satu
 Pengelolaan persediaan dimaksudkan agar jenis bahan
perusahaan mampu memenuhi kebutuhan Manfaat Model Persediaan Dependen
pelanggan dan keefektifan biaya  Mampu menanggapi permintaan pelanggan
Fungsi Persediaan  Menanggapi secara lebih cepat terhadap
 Memisahkan proses produksi dari pemasok perubahan pasar
kondisi pasokan berlebih  Memperbaiki penggunaan fasilitas dan
 Memisahkan perusahaan dan menyediakan karyawan
produk dari fluktuasi permintaan dapat  Mengurangi persediaan
memenuhi keinginan pelanggan Sistem Persediaan
 Memanfaatkan potongan harga karena  Just-In-TimeJust-In-Time merupakan konsep
membeli bahan baku jumlah banyak persediaan dengan pemenuhan secara tepat
 Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan waktu, tepat jumlah, dan tepat kualiatas
harga  Tidak hanya berlaku pada persediaan, pada
Jenis Persediaan proses maupun kualitas juga dapat digunakan
 Persediaan bahan baku telah dibeli, tetapi teknik JIT tersebut
tidak segera diproses Manfaat Penerapan JIT
 Persediaan barang proses /barang setengah  Persediaan berkurang
jadi  Perbaikan kualitas
 Persediaan produk jadi, yakni produk telah  Pengurangan biaya
selesai diproses dan siap untuk dikirimkan  Pengurangan ruang dibutuhkan
Model-model Persediaan  Pengurangan lead time
 Model Kuantitas Pemesanan Dasar  Peningkatan produktivitas
 Model Diskon Kuantitas  Fleksibilitas lebih besar
 Model Kuantitas Pemesanan Produksi  Hubungan dengan pemasok menjadi lebih
 Model Probabilistik baik
 Model Simulasi  Peningkatan kapasitas
Model Persediaan Dependen  Pemberdayaan SDM
 Variasi produk
Sumber Daya Manusia, Desain Kerja, dan
Pengukuran Kerja
 SDM berkaitan dengan kebijakan, praktik, dan
prosedur organisasi untuk menarik,
menyeleksi, dan mengelola karyawan
 Strategi SDM (human resource strategies)
dapat merupakan sumber daya penting untuk
mencapai keunggulan bersaing
 Tujuan strategi SDMlah mengelola karyawan
dan mendesain pekerjaan sehingga dapat
digunakan secara efektif dan efisien.
 Karyawan harus dapat diberdayakan secara
efektif dan efisien dengan berbagai 4 Macam Desain Jadwal Waktu Kerja
keterbatasan atau hambatan OPS  Jadwal kerja standar
perusahaan  Waktu kerja fleksibel (flex time)
 Minggu kerja fleksibel, dan
Hambatan Pengelolaan Karyawan  Paruh waktu (part time).
 Strategi produk: keahlian dan bakat
diperlukan, bahan baku digunakan, dan Jadwal Kerja Standar
keamanan kerja.  Disusun dengan menentukan waktu kerja
 Penjadwalan: penjadwalan kegiatan OPS sama setiap minggunya
setiap hari dan kestabilan penentuan jadwal  8 jam sehari selama 5 hari kerja setiap
kerja karyawan.
minggunya (hari Senin hingga Jumat).
 Strategi lokasi: kondisi tempat kerja, yaitu
 Ada juga beberapa organisasi menerapkan
iklim, suhu udara, kegaduhan ruangan,
peraturan 8 jam sehari selama 6 hari kerja
kualitas udara, pencahayaan, dan
(Senin – Sabtu)
sebagainya.
 Strategi proses: mesin dan peralatan Waktu kerja fleksibel (flex time)
digunakan proses produksi dan keselamatan  Penyusunan waktu kerja per hari secara
kerja karyawan.
fleksibel dengan menentukan batas minimal
 Strategi tata letak: model tata letak jam kerja per hari, namun dapat dilakukan
perusahaan akan berpengaruh desain tempat sesuai dengan kesepakatan antara karyawan
kerja karyawan. dan rekan kerjanya.
 Perbedaan karakteristik individu: kekuatan  Contoh, suatu perusahaan menetapkan jam
dan kelemahan atau kebosanan, serta kerja per hari 8 jam.
tanggapan dan pemrosesan informasi  Satu karyawan bisa memilih masuk pukul
diterima.
08.00 hingga 12.00, lalu masuk kerja lagi jam
16.00 hingga 20.00, sehingga sehari bekerja
Desain Pekerjaan Beberapa atribut penting
selama 8 jam. Karyawan lain bisa saja mulai
desain pekerjaan:
kerja dari jam 11.00 hingga 19.00.
 Tingkat pengulangan tepat
 Tingkat perhatian dan penyerapan tepat
 Tanggung jawab karyawan untuk mengambil
keputusan dan kebijakan
 Pengendalian karyawan terhadap
pekerjaannya
 Sasaran dan umpan balik pencapaian
 Kontribusi terhadap produk atau jasa berguna
 Kesempatan menjalin hubungan dan
pertemanan personal
 Beberapa pengaruh melalui cara kerja
kelompok
 Penggunaan keahlian

Elemen Desain Pekerjaan


Minggu kerja fleksibel
 Minggu kerja fleksibel merupakan jadwal di
mana setiap minggu fleksibilitas jam kerja
 Contohnya, seorang karyawan bisa hanya
mendapatkan 3 atau 4 hari kerja, namun jam
kerja per harinya menjadi lebih panjang/lebih
lama

Paruh waktu (part time)


 Paruh waktu jam per hari,lah jam kerja tidak
penuh 8 namun bisa separuhnya
 Hal ini disebabkan pada umumnya karyawan
tersebut merupakan karyawan kontrak atau
sementara

Pengukuran Waktu Kerja


 Merupakan penentuan berapa lama waktu
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
 Waktu standar merupakan waktu diperlukan
oleh rata-rata karyawan untuk mengerjakan
pekerjaannya pada kondisi normal
 Pengukuran kerja dan penentuan waktu kerja
bertujuan untuk menentukan metode adil
evaluasi kinerja dan pemberian penghargaan

Tahapan Menentukan Waktu Standar


 Menentukan metode kerja standar
 Membagi atau mengelompokkan pekerjaan ke
berbagai elemen pekerjaan.
 Mempelajari pekerjaan akan ditentukan waktu
standarnya.
 Menentukan tingkat kinerja, umumnya
ditentukan dengan menggunakan persentase
secara subyektif.
 Menghitung waktu rata-rata ditentukan baik
untuk pekerjaan maupun untuk setiap elemen
pekerjaan
 Menghitung waktu normal, yaitu dengan
mengalikan waktu rata-rata dan tingkat
kinerjanya
 Menghitung waktu standar, yaitu
menyesuaikan waktu normal dengan faktor
kelonggaran dimiliki pekerjaan tersebut
Perencanaan dan Penjadwalan Produksi
Pengertian Perencanaan dan Penjadwalan Produksi dan Layanan
 Perusahaan pasti melakukan perencanaan dan penjadwalan proses produksi dan pelayanan akan
diberikan kepada pelanggan
 Perencanaan OPS harus menyesuaikan antara permintaan pelanggan ataupun hasil peramalan dan
kapasitas tersedia
 Penjadwalan menentukan kapan tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas dibutuhkan untuk menghasilkan
produk atau menyediakan layanan

Tujuan penjadwalan 2. Aturan atau metode penjadwalan tidak terlalu


 Memenuhi waktu jatuh tempo pelanggan ke hulu atau ke hilir.
 Meminimalkan keterlambatan pelaksanaan 3. Aturan atau metode tersebut tidak melampaui
kegiatan waktu jatuh tempo.
 Meminimalkan waktu menanggapi pelanggan
 Meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan Penjadwalan Layanan
 Meminimalkan waktu berada system  Perusahaan jasa dikarakteristikkan dengan
 Meminimalkan waktu lembur proses di kantor bagian depan (a front-office
 Memaksimalkan penggunaan mesin dan process) dengan kontak pelanggan tinggi,
karyawan aliran kerja fleksibel mengikuti permintaan
pelanggan, kastemisasi, dan lingkungan
 Meminimalkan waktu menganggur
penjadwalan kompleks
 Meminimalkan persediaan produk proses atau
 Proses di bagian belakang (a back office
barang setengah jadi
process) keterlibatan pelanggan rendah, lebih
menggunakan aliran kerja, dan menyediakan
 Metode Penugasan = metode pemrograman
pelayanan standar
linier untuk mengambil keputusan mengenai
 Permasalahan penjadwalan perusahaan
penugasan.
jasalah karyawan atau penyedia jasa
 Penugasan tersebutlah penugasan karyawan
pada masing-masing pekerjaan, proyek, atau
Teori Antrian
mesin, atau penugasan beberapa pekerjaan
 Teori antrian merupakan pengetahuan
pada beberapa mesin untuk meminimalkan
mengenai garis tunggu. Teori antrian dapat
biaya atau waktu
diterapkan pada perusahaan manufaktur dan
perusahaan jasa
Beberapa hal perlu dipahami dalam
 Pengetahuan mengenai garis tunggu
1. Penjadwalan direvisi untuk
penjadwalanbersifat dinamis. Aturan perlu seringkali dikenal dengan teori antrian, dan
menyesuaikan dengan perubahan. merupakan alat sering digunakan oleh
manajer OPS jasa atau pelayanan.
 Garis tunggu merupakan satu atau lebih saling tergantung, tetapi rata-rata waktu
pelanggan menunggu untuk dilayani pelayanan diketahui
 Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi
Mengelola Antrian dengan Model Antrian eksponensial negatif.
Kuantitatif  Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari
 menentukan waktu antri dapat diterima oleh rata-rata tingkat kedatangan
pelanggan;
 mencoba mengalihkan perhatian pelanggan Model Antrian Multi-Channel
bila harus antri;  Multichannel digunakan bila terdapat lebih
 memberi informasi kepada pelanggan apa dari satu server melayani pelanggan dengan
diharapkan; jenis pelayanan sama.
 jauhkan karyawan tidak melayani pelanggan  Contoh pelayanan multichannellah pelayanan
sehingga tidak terlihat oleh pelanggan; teller atau kasir bank.
 menyusun segmentasi pelanggan;  Sistem multichannel mengasumsikan bahwa
 melatih karyawan menjadi ramah; kedatangan mengikuti distribusi probabilitas
 mendorong pelanggan untuk datang selama Poisson dan waktu pelayanan mengikuti
periode longgar; dan distribusi eksponensial.
 menggunakan pandangan jangka panjang  Pelayanan juga dilakukan served dan
untuk membuang jauh antrian penyedia jasa dengan first-come, first-
melakukan pelyanan dengan sama
Elemen Teori Antrian
 Input atau populasi pelanggan menghasilkan Teknik Simulasi
pelanggan potensial  Simulasi merupakan pendekatan relatif
 Garis tunggu pelanggan fleksibel & nyata
 Fasilitas pelayanan, berisi orang, mesin, atau  Dapat digunakan untuk menganalisis
keduanya penting untuk melaksanakan permasalahan besar dan kompleks tidak
pelayanan kepada pelanggan dapat diselesaikan dengan model manajemen
 Peran prioritas memilih pelanggan selanjutnya OPS konvensional
untuk dilayani oleh fasilitas pelayanan  Pembatasan waktu diperlukan
 Kesulitan-kesulitan di dunia nyata dapat
Beberapa Ukuran Diperoleh dari Model dimasukkan simulasi
Antrian  Simulasi dapat menjawab pertanyaan ”what-
 Rata-rata waktu pelanggan berada antrian if ?” dibantu dengan komputer
 Rata-rata panjang antrian  Simulasi tidak bertentangan dengan sistem di
 Rata-rata waktu diperlukan pelanggan berada dunia nyata
sistem (waktu antri dam waktu pelayanan)  Simulasi mempelajari pengaruh interaktif
 Rata-rata banyaknya pelanggan sistem antarkomponen individual atau antarvariabel
 Probabilitas fasilits pelayanan menganggur
atau kosong Tahapan Teknik Simulasi
 Tingkat penggunaan sistem  Menyusun distribusi probabilitas untuk
 Probabilitas banyaknya pelanggan sistem variabel-variabel penting.
 Membangun distribusi probabilitas kumulatif
Model Antrian Single-Channel untuk setiap variabel.
 Kedatangan dilayani dengan first-come, first-  Menyusun interval angka random untuk
served, masing-masing variabel.
 Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan  Menyusun angka random.
sebelumnya, tetapi rata-rata banyaknya  Membuat simulasi dengan mencoba
kedatangan (tingkat kedatangan) tidak mengambil angka random untuk mencapai
berubah dari waktu ke waktu. nilai variabel-variabel tersebut.
 Kedatangan dijelaskan dengan distribusi
probabilitas Poisson dan berasal dari populasi
tidak terbatas.
 Waktu pelayanan bervariasi dari satu
pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak
Manajemen Rantai Pasokan  Pemasok dan pelanggannya harus memiliki
Pengertian Rantai tujuan sama, dan harus saling percaya satu
 Pasokan Rantai pasokan merupakan jaringan sama lain.
kerja mentransformasikan bahan baku ke  Pemasok dan pelanggan harus berpartisipasi
distribusi produk melibatkan baik satu secara aktif mewujudkan kualitas dan
perusahaan atau dengan perusahaan lain ketepatan waktu
 Struktur proses rantai pasokan meliputi
perencanaan, penyediaan resources, Cara Mengatasi Variabilitas (Bullwhip effect)
pembuatan, dan penyampaian.  Bullwhip effectlah peningkatan fluktuasi
pesanan seringkali terjadi sebagai
Manajemen Rantai Pasokan perpindahan pesanan melalui rantai pasokan
 Konsep manajemen rantai pasokan diadopsi Beberapa cara mengatasinya:
oleh berbagai perusahaan sebagai cara  Menarik data akurat
penting mencapai keunggulan bersaing di  Pengurangan jumlah pembelian
pasar domestik dan pasar global  Pengendalian pengisian satu tahap
 Manajemen rantai pasokan merupakan  Persediaan dikelola oleh pemasok
pendekatan terintegrasi berkaitan dengan  Kolaborasi perencanaan, peramalan dan
perencanaan dan pengendalian bahan baku pengisian
dan informasi dari pemasok ke pelanggan  Blanket order
akhir  Standardisasi, dan lain sebagainya

Strategi Perusahaan dan Rantai Pasokan Strategi Rantai Pasokan


 Rantai pasokan menghendaki kolaborasi,  Menggunakan banyak pemasok
kerja sama, dan komunikasi baik dan dekat di
 Menggunakan sedikit pemasok
antara anggota rantai pasokan secara efektif.
 Integrasi vertikal
 Salah satu tujuan pengelolaan rantai
 Kerjasama (joint venture)
pasokanlah mewujudkan sinkronisasi dari
 Jaringan kerja Keiretsu
aliran hulu yaitu penyediaan bahan baku,
komponen, dan jasa dengan produksi dan  Perusahaan maya (virtual company)
distribusi hilir sehingga dapat mengantisipasi
ketidakpastian. Teknologi Informasi Rantai Pasokan
 Rantai pasokan terkait dengan pilihan strategi  e-procurement
perusahaan  electronic ordering and funds transfer
 online catalog
Rantai Pasokan pada Penyedia Layanan  bar code, dan
 Rantai pasokan penyedia layanan atau jasa  RFID
tidak selalu memberikan produk fisik bagi
pelanggan, dan tidak berfokus pada aliran Mengukur Kinerja Rantai Pasokan
produk fisik (bahan baku atau material,  Ada 3 indikator kinerja kunci, yaitu perputaran
komponen, dan subrakitan) melalui rantai persediaan, banyaknya hari pasokan
pasokan. persediaan, dan tingkat pengisian.
 perusahaan jasa atau layanan, fokus
utamanya lebih pada resources manusia dan Outsourcing
pentingnya layanan pendukung untuk  Outsourcing didefinisikan sebagai
menyediakan layanan. kesepakatan kontraktual antar pelanggan dan
satu atau lebih pemasok untuk menyediakan
Pengelola Rantai Pasokan pelayanan atau melaksanakan proses
 Pengelolaan rantai pasokan memfokuskan sekarang ini dihasilkan secara internal
pada pengintegrasian dan pengelolaan aliran  Alih daya merupakan strategi management
produk, jasa atau layanan, dan informasi kreatif
melalui rantai pasokan untuk membuatnya  perusahaan melakukan alih daya untuk
tanggap terhadap kebutuhan pelanggan berbagai kegiatan, seperti pembelian, sistem
dengan biaya total lebh rendah informasi, pemasaran, keuangan, dan OPS
 Argumen dibuat mengenai alih daya
biasanyalah fokus pada kompetensi inti (core
competence) perusahaan mempengaruhi  Membuat pekerjaan lebih menantang dengan
rantai pasokan dan menyediakan hubungan meningkatkan tanggung jawab karyawan
dengan pemasok pada tingkat lebih rendah
 Membangun fleksibilitas karyawan
Perencanaan Strategik dan Kompetensi Inti
 Perencanaan strategik dimulai dari menyusun
pernyataan mengenai misi dan penyusunan
tujuan
 Kompetensi inti merupakan keahlian, bakat,
dan kemampuan unik dimiliki
 Kompetensi inti dapat meliputi pengetahuan
khusus, teknologi tau informasi dimiliki, dan
metode produksi unik
 Kompetensi inti merupakan kegiatan harus
dilakukan oleh perusahaan, sedangkan
kegiatan tidak inti merupakan bagian
organisasi dapat dialihdayakan

Sistem OPS Ramping


 Sistem OPS ramping (lean operation)
memasok pelanggan dengan tepat terhadap
apa diinginkan pelanggan dan kapan
diinginkan pelanggan tanpa kesalahan melalui
perbaikan secara terus-menerus.
 Sistem OPS ramping dikendalikan alirannya
dengan sistem tarik (pull system) oleh
pesanan pelanggan seperti sistem just-in-time
(JIT).
 mendukung kelancaran proses produksi dan
menghemat biaya serta waktu.
 mendukung tercapainya pengelolaan rantai
pasokan baik dan tercapainya tujuan strategik
organisasi

Beberapa cara membangun sistem OPS


ramping
 Menggunakan teknik JIT untuk
menghilangkan semua persediaan
 Membangun sistem membantu karyawan
menghasilkan produk sempurna setiap
harinya
 Mengurangi kebutuhan ruangan
 Mengembangkan kemitraann dengan
pemasok untuk membantu memahami
kebutuhan pelanggan
 Memberi pengetahuan lepada pemasok untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan
Menghilangkan semua tidak menghasilkan
nilai tambah
 Mengembangkan karyawan dengan secara
rutin mendesain pekerjaan, memberikan
pelatihan, pemberdayaan, memperbaiki tim
kerja, meningkatkan komitmen karyawan, dan
sebagainya.
Manajemen Proyek dan material akan dibutuhkan setiap tahap
Pengertian Manajemen Proyek kegiatan atau produksi.
 Proyek didefinisikan sebagai usaha  Penjadwalan proyek meliputi beberapa tahap,
sementara, temporer, dan bukan permanen, yaitu: menentukan kegiatan harus
memiliki sasaran khusus dengan waktu diselesaikan untuk menyelesaikan proyek;
pelaksanaan tegas mengurutkan kegiatan harus diselesaikan;
 Manajemen proyek dapat didefinisikan mengestimasi waktu untuk menyelesaikan
sebagai perencanaan, pengarahan, dan semua kegiatan; dan menyusun jadwal
pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, berdasarkan pada pengurutan dan estimasi
bahan baku) untuk mempertemukan bagian waktu kegiatan proyek.
teknik, biaya dan waktu suatu proyek.
Tujuan Penjadwalan Proyek
Klasifikasi Proyek  Menunjukkan hubungan antara satu kegiatan
 Proyek Engineering-Konstruksi dan kegiatan lain hubungan proyek secara
 Proyek Engineering-Manufaktur keseluruhan
 Proyek Penelitian dan Pengembangan  Mengidentifikasi hubungan diutamakan
 Proyek Pelayanan Manajemen diantara kegiatan proyek
 Proyek kapital  Mendorong penyusunan waktu realistis dan
perkiraan biaya setiap kegiatan
Perencanaan Proyek  Membantu penggunaan sumberdaya seperti
 Menghilangkan atau mengurangi tenaga kerja, dana, dan material secara lebih
ketidakpastian baik dengan mengidentifikasi hambatan
 Efisiensi OPS proyek
 Mendapatkan pemahaman lebih baik tentang
tujuan proyek Faktor Pertimbangan Pembuatan Jadwal
 Memberikan dasar bagi pekerjaan Pelaksanaan Proyek
pemonitoran dan pengendalian  Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut.
 Keterkaitannya dengan proyek berikutnya
Elemen Dasar Manajemen Proyek ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya.
 Tujuan  Alasan sosial politis lainnya, apabila proyek
 Lingkup proyek tersebut milik pemerintah.
 Persyaratan kontrak  Kondisi alam dan lokasi proyek.
 Jadwal  Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari
 Sumber daya fasilitas perhubungannya.
 Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya
 Personil
material, peralatan, dan material pelengkap
 Pengendalian
lainnya menunjang terwujudnya proyek
 Analisis risiko
tersebut. Dan lain sebagainya
Syarat ORG Proyek Bekerja dengan Baik
Pengendalian Proyek
 Pekerjaan dapat didefinsikan dengan sasaran
 Pengendalian proyek merupakan proses
khusus dan batas waktunya
untuk meyakinkan kemajuan proyek ke arah
 Pekerjaan unik atau agak asing bagi ORG kesuksesan penyelesaian proyek
 Pekerjaan terdiri dari tugas kompleks dan  Proyek dikatakan menyimpang dari rencana
saling berhubungan apabila tidak sesuai dengan jadwal, biaya
 Proyek bersifat sementara namun penting terlalu tinggi, hasil kegiatan proyek tidak
bagi ORG sepertri diharapkan, dan sebagainya
 Proyek berhenti pada waktu tertentu  Manajemen kinerja merupakan proses
pemonitoran proyek dan pengembangan
Penjadwalan Proyek waktu (harian, mingguan, bulanan) dan
 Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan mambuat laporannya untuk meyakinkan
pembagian untuk semua kegiatan proyek. bahwa sasaran atau tujuan proyek dapat
 Pada tahap ini manajer proyek memutuskan tercapai
berapa lama setiap kegiatan akan dilakukan PERT/CPM
dan menghitung berapa banyak tenaga kerja
 PERT (Program Evaluation and Review
Technique) dan CPM (Critical Path
Method)lah dua teknik menggunakan sistem
jaringan kerja
 menunjukkan hubungan antara satu kegiatan
dan kegiatan atau proyek dan pengalokasian
sumber daya proyek.
 Penjadwalan dengan PERT dan CPM dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer

Langkah PERT dan CPM


 Menentukan proyek dan menyiapkan struktur
rincian kerja.
 Mengembangkan hubungan diantara
kegiatan, kemudian memutuskan kegiatan
mana mendahului dan kegiatan mana
mengikuti kegiatan lainnya.
 Menggambarkan jaringan kerja
menghubungkan semua kegiatan.
 Menetapkan perkiraan waktu dan/ atau biaya
untuk setiap kegiatan.
 Menghitung waktu terlama atau jalur
terpanjang jaringan kerja. Inilah disebut
dengan jalur kritis (critical path).
 Menggunakan jaringan kerja untuk membantu
merencanakan, menjadwalkan, memonitor,
dan mengendalikan proyek.

PERT dan CPM mampu menjawab ...


 Kapan sejumlah proyek akan diselesaikan?
 Kegiatan atau tugas apa sajakah merupakan
kegiatan kritis?
 Kegiatan apa sajakah bukan termasuk
kegiatan kritis?
 Berapa probabilitas proyek diselesaikan pada
suatu waktu tertentu?
 Pada setiap tanggal tertentu, proyek sesuai
dengan jadwal atau tidak?
 Pada setiap tanggal tertentu, apakah uang
dihabiskan secara sama atau tidak dari
dianggarkan.
 Apakah sumber daya cukup dapat tersedia
untuk menyelesaikan proyek tepat waktu?
 Jika proyek dapat diselesaikan dengan waktu
lebih pendek, apakah cara terbaik untuk
mencapai tujuan dengan biaya paling redah?

Anda mungkin juga menyukai